Anda di halaman 1dari 15

MENEJEMEN KURIKULUM

Dosen Pengampu : Yanti Yulianti , M.Pd

KELOMPOK 2
Anida Salsabila (2019.3.7.1.00558)
Rohanah (2019.3.7.1.00593)
PEMBAHASAN

Menejemen Kurikulum Ketatalaksanaan Kurikulum


Konsep Dasar Kurikulum Pengembangan kurikulum
Pengorganisasian Kurikulum
A. MENEJEMEN KURIKULUM

 Salah satu pendapat mengemukakan bahwa menejemen kurikulum adalah substansi manajemen yang utama
di sekolah. Prinsip dasar manajemen kurikulum ini berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk menyusun dan
terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Tahapan manajemen kurikulum di sekolah
dilakukan melalui empat tahap: a) perencanaan; b) pengorganisasian; c) pelaksanaan; d) pengendalian.

 Manajemen kurikulum adalah kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang
sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

 Manajemen kurikulum adalah proses pendayagunaan sumberdaya kurikulum yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.
 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah proses
pendayagunaan sumberdaya kurikulum yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Manajemen kurikulum
berkenaan dengan bagaimana kurikulum dirancang, diimplementasikan (dilaksanakan) dan
dikendalikan (dievaluasi dan disempurnakan), oleh siapa, kapan, dandalam lingkup mana.Manajemen
kurikulum juga berkaitan dengan kebijakan siapa yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab
dalam merancang, melaksanakan, dan mengendalikan kurikulum. Dari sudut mana pemberian tugas,
wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan kurikulum. Secara umum, dibedakan antara
manajemen pengembangan kurikulum terpusat (centralized curriculum development management atau
top down curriculum development) dan manajemen pengembangan kurikulum tersebar (decentralized
curriculum development management atau bottom up curriculum development)
B. KONSEP DASAR KURIKULUM

1. Hakikat Kurikulum
 Secara historis, istilah kurikulum pertama kalinya diketahui dalam kamus Webster (Webster Dictionary)
tahun 1856. Pada mulanya istilah kurikulum digunakan dalam dunia olah raga, yakni suatu alat yang
membawa orang dari start sampai ke finish. Kemudian pada tahun 1955, istilah kurikulum dipakai
dalam bidang pendidikan, dengan arti sejumlah mata pelajaran di suatu perguruan . Dalam bahasa arab,
kurikulum sering disebut dengan istilah al-manhaj, berarti jalan terang yang dilalui manusia dalam
kehidupannya. Istilah tersebut jika dikaitkan dengan pendidikan, berarti jalan terang yang dilalui oleh
pendidik atau guru dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
serta nilai-nilai. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 19,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
 Dalam pandangan lama (tradisional), kurikulum merupakan kumpulan sejumlah mata pelajaran yang harus
disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Pandangan ini menekankan pengertian kurikulum pada segi
isi. Dalam pandangan lama (tradisional), kurikulum merupakan kumpulan sejumlah mata pelajaran yang
harus disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Pandangan ini menekankan pengertian kurikulum
pada segi isi.
Berikut ini beberapa pengertian kurikulum menurut para pakar, yaitu:John franklin Bobbit (1918), menjelaskan
kurikulum sebagai mata pelajaran.
 Caswell dan Campbell (1935), kurikulum merupakan seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan
guru.
 Edward A. Krug (1957), kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai / melaksanakan tujuan yang
diberikan sekolah.
 Menururt Hilda Taba (1962), kurikulum adalah rencana pembelajaran.
 Schubert (1986), kurikulum merupakan mata pelajaran, program kegiatan pembelajaran yang direncanakan, hasil
pembelajaran yang diharapkan, agenda rekonstruksi sosial, dan reproduksi kebudayaan.
 Layton (1989), kurikulum dipengaruhi oleh sistem sosial politik, ekonomi, rasional, teknologi, moral, keagamaan,
dan keindahan.
Dari sejumlah pendapat di atas dapat disimpulkan, kurikulum adalah semua pengalaman, kegiatan, dan
pengetahuan murid di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau guru.
2. Macam-macam Kurikulum
a. Ideal Curriculum berarti kurikulum yang ideal artinya kurikulum mengarah dan mendekati kesempurnaan
suatu kurikulum yang nantinya akan diterapkan
b. Actual Curriculum berarti kurikulum yang nyata artinya kurikulum dalam pelaksanaannya bersumber dari
kurikulum yang ideal agar tidak jauh dari tujuan yang diinginkan dari ideal curriculum, contohnya dalam
pembelajaran.
c. Hidden Curriculum berarti kurikulum yang tersembunyi tetapi tidak berarti hilang atau tidak ada melainkan
kurikulum yang tidak direncanakan dan tidak termasuk kedalam kurikulum sekolah
3. Fungsi Kurikulum
a. Fungsi Penyesuaian, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
mengarahkan siswa agar mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial.
b. Fungsi Integrasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh
c. Fungsi Diferensiasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus
dihargai dan dilayani dengan baik
d. Fungsi Persiapan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan
siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya dan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup
dalam masyarakat.
e. Fungsi Pemilihan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
f. Fungsi Diagnostik, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan harus mampu membantu dan
mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya
4. Peranan Kurikulum
1. Peranan Konservatif, salah satu tanggung jawab kurikulum adalah mentransmisikan dan menafsirkan warisan
sosial kepada generasi muda.
2. 2. Peranan Kritis / Evaluatif, kebudayaan senantiasa berubah dan sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan
yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan
3. Peranan Kreatif, kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti mencipta dan
menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa yang akan datang dalam
masyarakat.
5. Komponen Kurikulum

Berikut ini akan di uraikan secara singkat mengenai komponen-komponen tersebut (Idi, 2013)
1. Komponen tujuan, Tujuan merupakan hal paling penting dalam proses pendidikan.yaitu hal yang ingin
dicapai secara keseluruhan, yang meliputi :
 Tujuan domain kognitif
 Tujuan domain afektif
 Tujuan domain psikomotor
2. Komponen isi dan struktur progam atau materi
3. Komponen media atau sarana dan prasarana
4. Komponen strategi belajar mengajar
5. Komponen proses belajar mengajar
6. Komponen Evaluasi atau Penilaian
C. PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum, diantaranya berkaitan dengan ruang
lingkup (scope), urutan bahan (sequence), konstinuitas, keseimbangan, dan keterpaduan (integrated).
 Ruang lingkup (scope) dan urutan bahan pelajaran merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan
dalam suatu kurikulum
 Kontinuitas kurikulum dalam organisasi kurikulum perlu diperhatikan terutama berkaitan dengan substansi
bahan yang dipelajari siswa, jangan sampai terjadi pengulangan ataupun loncat-loncat yang tidak jelas
tingkat kesukarannya
 Keseimbangan bahan pelajaran perlu dipertimbangkan dalam organisasi kurikulum.
 Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam kurikulum harus menjadi bahan pertimbangan dalam organisasi
kurikulum
Ada beberapa bentuk organisasi kurikulum ,yaitu :
a. Kurikulum mata pelajaran
b. Kurikulum dengan mata pelajaran berkolerasi
c. Kurikulum bidang studi
d. Kurikulum integrasi
e. Kurikulum Inti
D. KETATALAKSANAAN KURIKULUM
Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari kurikulum KTSP DAN K 13 lingkup manajemen kurikulum
meliputi perencanaa, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum.
1. Prinsip dan Fungsi Menejemen Kurikulum
 Produktivitas - Efektifitas dan efisien
 Demokratisasi, - Mengarahkan visi,misi dan tujuan
 Kooperatif

2. Fungsi Manajemen Kurikulum


 Meningkatkan efisien memanfaatkan sumberdaya kurikulum.
 Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal
 Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan
sekitar peserta didik.
 Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
 Meningkatkan efesiensi dan efektivitas proses belajar mengajar
 Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum .
3. Pelaksanaan kurikulum
 Strategi pelaksanaan kurikulum
 Administrasi Pelaksanaan Kurikulum
 Pelaksanaan Kurikulum tingkat sekolah
 Pelaksanaan Kurikulum tingkat kelas
4. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
Istilah pembinaan kurikulum menunjukkan pada suatu kegiatan untuk mempertahankan dan
menyempurnakan apa yang telah ada contoh: bila kita memiliki rumah, dan kita membersihkan rumah
itu,memperbaiki rumah itu, dengan cara - cara mengatur perabot yang ada, mengganti bagian dari
rumah itu yang rusak, memperindah halaman, maka semua kegiatan itu sudah termasuk dalam usaha
yang sebut dengan pembinaan.
E. PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang mempengaruhinya, seperti cara berpikir,
sistem nilai seperti moral, keagamaan, politik, budaya, dan sosial, proses pengembangan, kebutuhan peserta
didik, kebutuhan masyarakat maupun arah program pendidikan
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum
dan kegiatan yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
1. Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan pengembangan Kurikulum berdasarkan kriteria yakni:
 Arah kurikulum itu sendiri dilandaskan kepada sesuatu yang diyakini sebagai suatu kebenaran atau
kebaikan
 Isi kurikulum sesuai dengan tuntutan masyarakat yang bersifat dinamis sebagai akibat pengaruh iptek.
 Proses belajar dan mengajar memperhatikan prinsip psikologis, baik teori tentang belajar maupun
perkembangan individu
Berdasarkan atas tiga kriteria diatas, maka landasan pembinaan dan perkembanagan kurikulum meliputi:
Landasan Filosofi, Landasan sosial budaya, Landasan psikologis dan Landasan teologis.
2. Bentuk-bentuk Pengembangan Kurikulum

Ada bentuk bentuk pengembangan kurikulum namun semuanya dapat digolongkan kedalam dua bentuk, yaitu
pengembangan atas dasar system dan pengembangan atas dasar matapelajaran.
a. Pengembangan kurikulum atas dasar sistem
Dapat dimulai dari pembaharuan organisasional suatu sector khusus dari system pendidikan,seperti
pembaharuan kurikulum SD atau kurikulum sekolah menengah. Menitikberatkan pada dari penalaran
kurikulum sebagi suatu keseluruhan dari pada sebagi satu bagian yang spesifik atau khusus.
b. Pengembangan kurikulum atas dasar mata pelajaran
Dimulai dari perubahan atau usaha untuk meningkatkan kualitas belajar pada suatu bidang pengetahuan
khusus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai