Anda di halaman 1dari 8

Nama : Hera Elpira

NIM : 1802201
Pend. Teknik Arsitektur
UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Jelaskan pengertian kurikulum menurut para ahli (5 orang ahli).

 Drs. Cece Wijaya, dkk

Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi keseluruhan


program dan kehidupan didalam sekolah.

 Prof. Dr. S. Nasution, M. A.

Menjelaskan kurikulum sebagai suatu rencana yang disusun untuk


melancarkan proses kegiatan belajar mengajar di bawah naungan,
bimbingan & tanggunga jawab sekolah / lembaga pendidikan.

 Prof. Drs. H. Darkir

Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan


pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program
pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai
bahan ajar dan juga pengalaman belajar.

 Kerr, J.F (1968)


Kurikulum merupakan seluruh pembelajaran yang dirancang dan
dilakukakan secara individu maupun kelompok, baik didalam sekolah
maupun diluar sekolah.
 Inlow (1966)
Kurikulum merupakan suatu usaha menyeluruh yang dirancang secara
khusus guna untuk membimbing peserta didik dalam memperoleh hasil
belajar dari pembelajaran yang sudah ditetapkan.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan dimensi kurikulum

Said Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa pada saat sekarang istilah
kurikulum memiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi dengan
dimensi lainnya saling berhubungan.

1. Pengertian Kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide.


Pengertian kurikulum sebagai dimensi yang berkaitan dengan ide pada
dasarnya mengandung makna bahwa kurikulum itu adalah sekumpulan ide
yang akan dijadikan pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.
2. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana.
Makna dari dimensi kurikulum iniadalah sebagai seperangkat rencana da
cara mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan untuk pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran guna
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
3. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktifitas.
Pengertian kurikulum sebagai dimensi aktifitas memandang kurikulum
merupakan segala aktifitas dari guru dan siswa dalam proses pembelajaran
di sekolah.
4. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi hasil
Definisi kurikulum sebagai dimensi hasil memandang kurikulum itu
sangat memperhatikan hasil yang akan dicapai oleh siswa agar sesuai
dengan apa yang telah direncanakan dan menjadi tujuan dari kurikulum
tersebut.
3. Apa yang dimaksud dengan peranan kurikulum ?

Oemar Hamalik (Rudi Susilana dkk, 2006: 10-11) mengemukakan terdapat


tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu: (a) peranan konservatif, (2)
peranan kreatif, dan (3) peranan kritis/evaluatif:

a. Peranan Konservatif.

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk mentransmisikan


nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa
kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Dengan demikian, peranan
konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum, yang berorientasi ke
masa lampau. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan
kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial.

b. Peranan Kreatif.

Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu


yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus
mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru,
kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam
kehidupannya.

c. Peranan Kritis dan Evaluatif.

Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya
yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga
pewarisan nilai nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan
kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Peranan kurikulum tidak hanya
mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru
yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai
dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini,
kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam kontrol atau filter sosial. Nilai-
nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini
dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan komponen-komponen kurikulum sebagai suatu


sistem.

Dalam komponen kurikulum ada hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan,
yaitu: a. Tujuan yang ingin dicapai

b. Materi yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan

c. Susunan materi/ pengalaman belajar

d. Evaluasi apakah tujuan yang ditetapkan tercapai.

Oleh karen itu, komponen kurikulum dapat dikatakan sebagai suatu sistem karena
komponen kurikulum saling berkaitan dan terikat, dan memiliki tujuan yang utuh.

5. Gambarkan hierarhi tujuan di Indonesia.


6. Apa yang harus dijadikan landasan di dalam pengembangan kurikulum di
Indonesia.

Landasan dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:

a. Landasan Filosofis
Landasan ini dalam pengembangan kurikulum mencakup tentang
landasan filsafat, mengidentifikasi dan mengimplitasikannya. Dengan
filsafat metodologi praktik pendidikan terarah, timbal baliknya Pratik
pendidikan itus endiri menjadi bahan bagi pertimbangan filosofis
pendidikan. Sehingga landasan filosofis menjadi landasan penting dalam
pengembangan kurikulum. Filsafat pendidikan menjadi dasar dan arah
pendidikan, sedangkan pelaksanaannya melalui proses pendidikan.
b. Landasan Psikologis
Landasan ini dalam pengembangan kurikulum mencakup tentang
perilaku dan fungsi mental manusia sebagai objek pendidikan secara ilmiah
dan mengidentifikasinya. Dalam pengembangan kurikulum paling tidak ada
2 (dua) cabang psikologis, yakni psikologis perkembangan dan psikologis
belajar. Ada 9 (Sembilan) aspek psikologis yang dikembangkan dengan
perantara berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
a) Aspek Ketakwaan
b) Aspek Cipta
c) Aspek Rasa
d) Aspek Karsa
e) Aspek Karya (Kreatif)
f) Aspek Karya (Keprigelan)
g) Aspek Kesehatan
h) Aspek Sosial
i) Aspek Individu
c. Landasan Sosial Budaya
Landasan ini tentang nilai, tata sosial, dan tata laku manusia di
masyarakatdan mengidentifikasinya. Dengan landasan Sosial Budaya
diharapkan lahirnya manusia yang bermutu, mengerti dan mampu
membangun masyarakat. Maka dari itu, kurikulum dengan segala
perangkatnya tujuan, isi bahkan proses disesuaikan dengan kondisi,
karakteristik, kekayaan dan perkembangan masyarakat.
d. Landasan Yuridis
Kurikulum pada dasaranya adalah produk yuridis yang ditetapkan
melalui keputusan menteri Pendidikan Nasional RI. Sebagai
pengejawantahan dari kebijakan pendidikan yang ditetapkan oleh lembaga
legislatif yang mestinya mendasarkan pada konstitusi/UUD. Dengan
demikian landasan yuridis pengembangan kurikulum di NKRI ini adalah
UUD 1945 (pembukaan alinia IV dan pasal 31), peraturan-peraturan
perundangan seperti: UU tentang pendidikan (UU No.20 Tahun 2003), UU
Otonomi Daerah, Surat Keputusan dari Menteri Pendidikan, Surat
Keputusan dari Dirjen Dikti, peraturan-peraturan daerah dan sebagainya.

7. Jelaskan mengenai prinsip umum pengembangan kurikulum yang dapat


diterapkan di Indonesia.

a) Relevansi
Dalam hal ini dapat dibedakan relevansi keluar yang berarti bahwa tujuan,
isi, dan proses belajar harus relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan
perkembangan masyarakat dan relevansi ke dalam berarti bahwa terdapat
kesesuaian atau konsistensi antara komponen-komponen kurikulum, yaitu
antara tujuan, isi, proses penyampaian dan penilaian yang menunjukkan
keterpaduan kurikulum.
b) Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan
yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar
belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum
harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu
maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
c) Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung
secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan
kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas
dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya,
serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
d) Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan
selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan
waktu, biaya, alat, maupun personalia.
e) Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik
secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari
perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam
pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum
yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan
pemerintah dalam bidang pendidikan.
8. Apa bedanya pendekatan kurikulum dengan model kurikulum ?

Pendekatan pengembangan kurikulum adalah cara-cara yang dapat ditempuh


atau dilakukan dalam mengembangkan kurikulum. Terkait dengan pendekatan
pendekatan kurikulum adalah cara kerja dengan menerapkan strategi dan metode
yang tepat dengan mengikuti langkah-langkah pengembangan yang sistematis
untuk menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan yang diharapkan.

Model pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai suatu cara dalam


menunjukan hubungan antara komponen-komponen utama kurikulum. Komponen
utama kurikulum yang dimaksudkan adalah tujuan, isi, proses dan evaluasi. Dalam
mengembangkan kurikulum terdapat berbagai model yang dikemukakan oleh para
ahli kurikulum atau pendidikan

Jadi, pendekatan pengembangan kurikulum merupakan cara kerja yang


menerapkan strategi dan metode yang tepat. Sedangkan model pengembangan
kurikulum merupakan suatu model atau cara yang digunakan untuk
mengembangkan suatu kurikulum

Anda mungkin juga menyukai