Anda di halaman 1dari 12

KURIKULULUM PENDIDIKAN

VERONIKA ANGELA MERICI


K 01 NPM : 19.11.1001.3510.003
E
MARIA NATALIA SARAINA LAMEN
L
02 NPM : 19.11.1001.3510.014
O
M GABRIELLA KEZIA PANDEIROTH
03
P NPM : 19.11.1001.3510.024
O STEVANIE JUNISA RASUBALA
K 04 NPM : 19.11.1001.3510.033

2 05 WALIDIN RAHMAT
NPM : 20.11.1001.3510.008
DEFINISI KURIKULUM
Pengertian kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan cara
mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya tujuan akhir
pembelajaran.
Menurut Saylor, dkk 1981 mendefinisikan kurikulum adalah sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini
banyak mewarnai teori-teori dan praktik sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM
1) Hakikat Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum pada hakikatnya adalah proses penyusunan rencana tentang isi dan bahan pelajaran yang
harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Namun demikian, persoalan mengembangkan isi dan bahan
pelajaran serta bagaimana cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab menentukan isi atau
muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta tujuan yang ingin dicapa.

2)Prinsip- prinsip Pengembangan Kurikulum


a). prinsip relavansi
b). Fleksible
c).Prinsip Kontinuitas
d).Efektifitas
e).Efesiensi
3). Landasan Pengmbangan Kurikulum
a). Landasan Filosofis dalam pengembangan kurikulum
landasan fundanmental filsafat memegang peran penting dalam proses pengembangan kurikulum. Pertama, filsafat
sebagai penentu arah dan tujuan pendidikan. Kedua, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus
diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b). Landasan Sosiologis- Teknologis dalalam Pengembangan Kurikulum
dalam pengembangan kurikulum Sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar mereka dapat berperan aktif
di masyarakat.oleh karena itu kurikulum sebagai alat pedoman dalam proses pendidikan di sekolah harus relevan dengan
kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
c). Landasan Psikologis dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam mengajar anak didik sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan.
Secara psikologis, anak didik memiliki keunikan dan perbedaan- perbedaan baik perbedaan minat, bakat, maupun
poyensi yang dimilikinya. Dengan itulah kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi perkembangan dan
psikologi belajar anak. Pemahaman tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah penting.
MACAM-MACAM PENDEKATAN KURIKULUM
PENDEKATAN KURIKULUM
1) Pendekatan Bidang Studi/Mata Pelajaran (Field of Study Approach)

2) Pendekatan Rekonstruksi Sosial

3) Pendekatan Teknologis

4)Pendekatan Humanistik

5)Pendekatan sentralisai (Centralized Approach)

6)Pendekatan Integratif (terpadu)


MODEL-MODEL KURIKULUM
PENDEKATAN KURIKULUM

1. KURIKULUM AKADEMIS
Kurilkulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan, isi pendidikan diambil dari
setiap disiplin ilmu. Sesuai dengan Bidang disiplinnya para ahli, masing-masing
telah mengembangkan ilmu secara sistematis, logis, dan solid
.
2. KURIKULUM HUMANISTIK
Kurikulum Humanistic menekankan pengembangan kepribadian peserta didik
secara utuh dan seimbang. Kurikulum humanistic juga menekankan
pengembangan potensi dan kemampuan dengan memperhatikan minat dan
kebutuhan peserta didik.

3. KURIKULUM REKONSTRUKSI SOCIAL


Kurikulum Rekontruksi Social lebih memusatkan perhatiannya pada permasalahan yang
dihadapi peserta didik dalam masyarakat kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan
intruksional
4. KURIKULUM KOPETENSI

Kompetensi dapat didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap,


dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
(depdiknas, 2004) sementara itu, menurut spencer dan spencer (1993)
kompetensi merupakan karakteristik mendasar seseorang yang berhubungan
timbal balik dengan suatu kriteria efektif atau kecakapan terbaik seseorang
dalam pekerjaan atau keadaan. Selanjutnya, berdasarkan kajian dari literature.
Widyastono (2013) merumuskan kompetensi adalah pengetahuan (kognitif)
yang setelah dimiliki seseorang, harus diwujudkan dalam bertindak
(spikomotor) dan bersikap (afektif).
Telaah kurikulum pendidikan di Indonesia
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Peranan dan Tujuan kurikulum Beberapa peranan penting kurikulum dalam
pencapaian tujuan pendidikan, antara lain:
1.Peranan Konservatif
Menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentrasmisikan nilai-nilai
warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda.
2.Peranan Kreatif
Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan
perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa
mendatang.
3.Peranan Kritis dan Evaluatif
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa
mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu
disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Menekankan kurikulum harus turut
aktif berpatisipasi dalam kontrol atau filter sosial.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat member
kesempatan peserta didik untuk :

-Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
-Belajar untuk memahami dan menghayati,
-Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
-Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
-Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai