Anda di halaman 1dari 12

MODEL-MODEL KONSEP

KURIKULUM
Oleh Dr (Cand). Wira Indra Satya, S.Pd., M.Kes

Assalamualaikum. Selamat bertemu dalam perkuliahan Non tatap maya


(Asinkronus) pada pagi ini, semoga Allah memberikan kepahaman ilmu dan
keberkahan hidup untuk kita semua. Aamiin
KONSEP DAN PRINSIP KURIKULUM MASA DEPAN
• Kajian tentang masa depan, menurut Saedah Siraj (2008:7) merupakan suatu disiplin yang sistematik untuk mengkaji
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan dalam waktu-waktu tertentu. Longstreet and Shane
mendefinisikan kajian masa depan (future studies) sebagai kajian mengenai manusia masa depan dan bukannya kajian
mengenai masa depan itu sendiri. Jika kedua hal di atas di gabungkan maka akan menjadi kurikulum masa depan atau
future curriculum. Dalam hal ini, perancanaan masa depan dijadikan sebagai salah satu elemen yang utama dalam
merancang atau mengembangkan kurikulum.

• Kurikulum masa depan adalah kurikulum yang dibina hari ini berdasarkan prediksi yang dibuat secara sistematik. Prinsip
yang perlu dipegang dalam mengembangkan kurikulum masa depan, yaitu bahwa perancangan kurikulum masa depan
tidak dibuat untuk mengubah masa kini. Kurikulum masa depan berasal dari masa kini. Oleh karena itu, masa kini
merupakan dasar yang amat penting untuk mengembangkan kurikulum masa depan.
KURIKULUM SD MASA DEPAN
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa tujuan Pendidikan dasar, yaitu untuk meletakkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih
lanjut. Tujuan Pendidikan dasar tersebut dirumuskanlah 17 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Sekolah Dasar
yang dikembangkan ke dalam 5 Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) Berikut ini:

1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian, bertujuan membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, bertujuan mengembangkan logika, kemampuan
berpikir, dan analisis peserta didik.
4. Kelompok mata pelajaran Estetika, bertujuan membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, bertujuan membentuk karakter peserta didik
agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuhkan rasa sportivitas.
MODEL-MODEL KURIKULUM

1. Kurikulum dan Pembelajaran Terpadu

Terdapat dua istilah yang secara teoritis memiliki hubungan yang sangat erat, yaitu Integrated Curriculum
(kurikulum terpadu) dan Integrated Learning (pembelajaran terpadu). Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang
menggabungkan sejumlah disiplin ilmu melalui pemaduan isi, keterampilan, dan sikap. Pembelajaran terpadu
ditunjukkan oleh adanya eksplorasi topik yang ada di dalam kurikulum sehingga siswa dapat belajar
menghubungkan proses dan isi pembelajaran secara lintas disiplin dalam waktu bersamaan. Perbedaan yang
mendasar dari konsepsi kurikulum terpadu dan pembelajaran terpadu terletak pada segi perencanaan dan
pelaksanaannya.

Pusat perhatian kurikulum terpadu terletak pada proses yang ditempuh seorang siswa saat berusaha memahami
isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk keterampilan yang harus dikembangkannya. Sedangkan
pembelajaran terpadu sebagai pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa, yakni siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka pahami.
Lanjutan
Robin fogarty mengemukakan ada tiga dimensi dalam pembelajaran terpadu, yakni:
Vertical spiral, yaitu mengembangkan materi pembelajaran dan kurikulum yang terintegrasi secara vertical
dari kelas rendah ke kelas tinggi, dengan pengembangan tema dan pendalaman materi sesuai dengan
karakteristik, latar belakang, minat dan usia siswa pada setiap kelas.
Horizontal band, yaitu pengembangan materi baik cakupan dan kedalamannya yang disesuaikan dengan
tujuan mata pelajaran yang diintegrasikan.
Circle, yaitu pengintegrasian berbagai pengalaman belajar yang menyangkut kemampuan, konsep, dan topik
berbagai mata pelajaran.
2. Kurikulum Berbasis Kompetensi

•Kurikulum berbasis kompetensi (Competency-Based Curriculum) dikembangkan untuk memberikan keterampilan


dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastian, dan
kerumitan-kerumitan dalam kehidupan di era globalisasi. Kurikulum ini ditujukan untuk menciptakan tamatan
yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya. Kurikulum ini dapat memberikan
dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar dan membangun integritas sosial, serta
membudayakan dan mewujudkan karakter nasional.

•Kurikulum berbasis kompetensi pada masa depan sangat dibutuhkan dengan harapan akan mampu membekali
para siswa dalam menghadapi tantangan hidupnya di kemudian hari secara mandiri, cerdas, kritis, rasional, dan
kreatif.
3. Kurikulum berbasis Masyarakat

•Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya mengembangkan manusia agar memiliki sifat-sifat yang
diperlukan oleh dirinya dan masyarakatnya. Kurikulum harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku
dalam masyarakat. Landasan masyarakat dalam pengembangan kurikulum sekolah didukung oleh kenyataan
bahwa pengalaman siswa di sekolah dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari pengalaman siswa Ketika
berada di lingkungan masyarakat.

•S. Hamid Hasan, (2000) menyatakan bahwa pemahaman dan proses pegembangan diri di kelas, lingkungan
sekolah, dan lingkungan lainnya sangat ditentukan oleh budaya yang ada di lingkungan masyarakat di mana
siswa berada. Ciri utama kurikulum berbasis masyarakat (Community-Based Curriclum) adalah adanya
keterkaitan berbagai komponen kurikulum dengan berbagai aspek dan dimensi kehidupan masyarakat, baik
dalam bentuk kurikulum sebagai dokumen rencana tertulis maupun dalam bentuk proses pembelajarannya.
Tujuan yang ingin dicapai kurikulum yaitu manusia yang memilki kualitas yang diperlukan untuk pelestarian dan
pengembangan kehidupan masyarakat.
4. Kurikulum berbasis rekonstruksi sosial

Menurut John D. Mc. Neil Kurikulum berbasis rekonstruksi sosial (Social Reconstruction Curriculum) lebih memusatkan
perhatian pada problema-problema yang dihadapi siswa dalam masyarakat. Model kurikulum ini bersumber dari aliran
Pendidikan interaksional yang memandang bahwa Pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi
dan kerja sama. Interaksi dan kerja sama bukan hanya antara guru dan siswa, tetapi antarsiswa serta antara siswa dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya. Melalui interaksi dan kerja sama ini siswa berupaya memecahkan problema-problema
yang dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik. Tujuan utama kurikulum ini, yaitu
menghadapkan para siswa pada tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang dihadapi masyarakat yang perlu didekati
dari bidang-bidang lain, seperti ekonomi, sosiologi, psikologi, estetika, bahkan pengetahuan alam dan matematika.

Karakteristik dari model kurikulum rekonstruksi sosial, yaitu:


a. Tujuan kurikulum diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
b. Isi kurikulum adalah masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Isi dan proses dikemas sekaligus serta disusun bersama-
sama siswa.
c. Guru dan siswa belajar bersama. Guru membantu siswa menemukan minat dan kebutuhannya dan bersama siswa
berusaha memecahkan masalah sosial yang dihadapi.
d. Evaluasi diarahkan pada penilaian proses dan hasil kerja kelompok, dan bersifat kualitatif.
5. Kurikulum Konstruktivistik
• Model kurikulum ini dilatarbelakangi oleh munculnya filsafat pengetahuan yang banyak mempengaruhi
perkembangan Pendidikan (terutama sains dan matematika), yaitu filsafat konstruktivisme. Pengetahuan lebih
dianggap sebagai proses pembentukan (konstruksi) yang terus-menerus, terus berkembang dan berubah.
Kurikulum konstruktivistik memandang bahwa kurikulum itu tidak dapat dilepaskan dari siswa yang belajar,
lingkungan tempat dia belajar, kultur/kebudayaan, pengetahuan, pengalaman, kebiasaan, serta banyak lagi hal
lainnya. Menurut teori konstruktivistik, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang aktif, dimana siswa
membangun sendiri pengetahuannya, mencari arti sendiri dari apa yang mereka pelajari, serta guru harus
berperan sebagai mediator atau fasilitator yang membantu agar proses belajar siswa berjalan baik dengan
tekanan ada pada siswa yang belajar.
• Model kurikulum ini dalam pelaksanaanya menetapkan beberapa prinsip sebagaimana dikemukakan oleh
Cunningham, Duffy dan Knuth, sebagai Berikut:
a. Mengembangkan pengalaman melalui proses konstruksi pengetahuan.
b. Mengembangkan pengalaman belajar yang memungkinkan apresiasi dan kaya akan berbagai alternatif.
c. Mengintegrasikan proses belajar dengan pengalaman yang nyata dan relevan.
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan isi dan arah belejar mereka sendiri.
e. Menanamkan belajar melalui pengalaman bersosialisasi.
f. Mendorong penggunaan berbagai bentuk representasi.
g. Mendorong peningkatan kesadaran siswa dalam proses pembentukan pengetahuan.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM MASA DEPAN
Orientasi bahan ajar dan kegiatan pembelajaran dalam pengembangan dan implementasi kurikulum masa depan dapat diwarnai
dengan pendekatan-pendekatan yang bersifat teknologis berupa pemanfaatan format-format belajar yang relevan, seperti:
• Pembelajaran Elektronik, Cyber atau Electronic (E-Learning) adalah pembelajaran melalui pemanfaatan Teknologi
komputer dan/atau internet.
• Pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh (distance learning) adalah model belajar dimana guru dan siswa tidak berada
dalam suatu tempat dan waktu yang sama serta tidak bertatap muka secara fisik/langsung, namun diantara mereka ada
komunikasi dua arah yang dilakukan dengan berbagai cara dan bantuan dari Teknologi komunikasi dan informasi.
• Pembelajaran Kuantum (Quantum Learning) adalah metode belajar yang sesuai dengan cara kerja otak manusia dan
cara belajar manusia pada umumnya. Metode ini menawarkan cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak dari usaha
pembelajaran melalui penciptaan lingkungan belajar yang efektif untuk memudahkan proses belajar.
• Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil yang dapat
menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu dengan lainnya.
• Pembelajaran Akselerasi (Accelerated Learning) adalah suatu kemampuan menyerap dan memahami informasi baru
secara cepat serta mempertahankan informasi tersebut. Belajar akselerasi ini sangat mementingkan konsep learning how to
learn(belajar bagaimana belajar), maksudnya adalah belajar yang tujuannya untuk menguasai bagaimana cara/Teknik
mempelajari sesuatu, bukan belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan atau keterampilan tertentu.
TUGAS

1) Apakah kurikulum yang sedang digunakan sekarang sudah memperhatikan tuntutan masyarakat dimasa
depan? Jelaskan jawaban Anda!

2) Kemukakan kondisi sekolah yang diperlukan untuk dapat menerapkan salah satu kurikulum atau
pembelajaran yang berorientasi masa depan!

3) Kurikulum terpadu merupakan alternatif model kurikulum masa depan pada dasarnya merupakan…
A. Pengemasan ilmu pengetahuan dalam bentuk mata pelajaran-mata pelajaran yang memilki
perbedaan
B. Pemaduan antara disiplin keilmuan yang diajarkan kepada siswa yang berada dilingkungan yang
berbeda
C. Pendekatan yang selama ini diterapkan dalam mengimplementasikan kurikulum di sekolah
D. Penggabungan sejumlah disiplin keilmuan mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
(Alasan memilih Anda A,B,C,D. Jelaskan!)
LANJUTAN

4) Kurikulum berbasis kompetensi merupakan pendekatan yang tepat diterapkan dalam Pendidikan masa depan, dengan
tujuan untuk…
A. Menumbuhkan kesenangan siswa dalam mempelajari berbagai pengetahuan
B. Membekali siswa dengan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup secara mandiri, cerdas, dan kreatif
C. Menyiapkan generasi muda yang selalu mampu mematuhi segala peraturan
D. Memudahkan guru dalam menilai kemampuan-kemampuan yang dikuasai siswa
(Alasan memilih Anda A,B,C,D. Jelaskan!)

5) Kondisi Pendidikan masa depan menuntut diterapkannya kurikulum yang berbasis masyarakat. Hal ini disebabkan…
A. Pengalaman siswa di sekolah tidak dapat dipisahkan dari pengalamannya ketika berada di lingkungan masyarakat
B. Kebijakan pengembangan kurikulum yang terjadi saat ini terlalu berorientasi kepada pengembangan disiplin ilmu
C. Pendidikan saat ini tidak memberikan kepedulian pada masyarakat yang terdekat dengan lingkungan siswa
D. Adanya perkembangan baru dalam kurikulum seiring dengan munculnya model kurikulum rekonstruksi sosial
(Alasan memilih Anda A,B,C,D. Jelaskan!)

Anda mungkin juga menyukai