potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
Sekolah
Dasar
karena
anak
cenderung
menuruti
apa
yang
dan
pemahaman
anak
sehingga
mereka
dapat
karakter
atau
berkaitan
perubahan
dengan
erat
dengan
akhlak
menerapkan
moral
peserta
nilai-nilai
dalam
proses
yang
dapat
didik
kejujuran,
kesopanan,
luhur
berdasar
Pancasila.
Oleh
karena
itulah,
pendidikan
anak di sekolah)
dilakukan
dengan
menambah
ekstrakurikuler
keagamaan,
serta
pembentukan
karakter anak yang berbasis akhlak agar kelak saat mereka dewasa akan
menjadi manusia yang tidak hanya cerdas di bidang intelektual tetapi juga
cerdas di bidang spiritual.
Dengan demikian Negara kita akan menjadi Negara yang bermartabat
yang mempunyai generasi penerus bangsa yang bermartabat pula sehingga
tidak
akan
dipandang
sebelah
mata
oleh
Negara
lain
serta
dapat
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Keadaan generasi muda sebagai penerus pembangunan Indonesia semakin
menunjukan keprihatinan. Dalam kemajuan teknologi dan globalisasi para
generasi muda ini cendrung lebih mendapatkan efek negatif dari pada
positif. Fakta memprihatinkan di antaranya semakin maraknya kenakalan
remaja berupa seks bebas, penyalahgunaan narkotika, tawuran, hingga
tindak kriminal lainnya.
Pendidikan mengandung pengertian proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pe
rbuatan mendidik (KBBI online;
C.
Tujuan
Didasari latar belakang di atas maka tujuan umum pada makalah ini adalah
Mendeskripsikan PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al Quran dan Al
Hadist?.
Sedangkan rumusan masalah secara rinci sebagai berikut. 1.
Mendeskripsikan pengertian PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al
Quran dan Al Hadist. 2.
Mendeskripsikan tujuan PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al Quran
dan Al Hadist. 3.
Mendeskripsikan proses PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al Quran
dan Al Hadist. 4.
Mendeskripsikan evaluasi PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al Quran
dan Al Hadist.
BAB II PEMBAHASAN A.
Pengertian PAI dan Karakter Bangsa dalam Persfektif Al Quran dan Al Hadist
Pendidikan mempunyai peran besar sekali untuk menimbulkan perubahan
pada diri umat beragama. Melalui pendidikan dapat dibentuk kondisi mental
yang lebih kondusif untuk mengembangkan kebangkitan moral-spiritual yang
dikehendaki. Demikian pula penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat diusahakan melalui pelaksanaan pendidikan yang tepat. Pendidikan
memiliki arti sebagai
proses pengubahan sikap dan tata laku seseoran
g atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan;
proses, cara, perbuatan mendidik (KBBI online;
http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi). Dalam bahasa Arab terdapat beberapa
kata yang merujuk kepada pendidikan, sebagai berikut (Rosnani Hashim dan
al-Attas dalam Stapa, dkk: 2012). 1)
Tarbiyyah
Kata tarbiyyah berasal dari kata dasar rabba (mengasuh, memelihara atau
memimpin). Kata ini juga merujuk kepada proses perkembangan potensi
individu, mengasuh atau mendidik untuk menuju kepada satu keadaan yang
dewasa/mandiri. 2)
Talim. Kata talim berasal dari konotasi alima (mengetahui, memberitahu,
melihat,
BAB II
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS AKHLAK ISLAMI
A. Pengertian Pendidikan Karakter
Untuk mengawali pembahasan tentu kita harus memberikan pengertian atau
definisi tentang apa yang akan kita bahas. Terdapat dua kata yang harus
didefinisikan terlebih dahulu yaitu : pendidikan dan karakter, dalam hal
ini penulis mengemukakan dari UU RI dan para ahli sebagai berikut:
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, srrta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang RI
Nomor 20 taun 2003 tentang system pendidikan nasional BAB I Pasal I). Perlu
penulis mengemukakan definisi lain tentang pendidikan, menurut H.P.
Fairchild, et.al. bahawa education is the acculturation of newer and/or
younger members of society by the lder the institution-process whereby the
accumulated ideas, standard, knowledge, and techniques of society are
transferred to, or imposed upon, the rising generation (yang dikutif dalam
blog Nursid sumaatmadja). Sedangkan karakter Menurut Simon Philips
(dalam blog yang sama), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju
pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang
ditampilkan..menurut saad Riyadh (2007 : 71) bahwa karakter sama dengan
syakhshiyyah yaitu biasa digunakan untuk menunjukan keberadaan
seseorang manusia sebagai satu kesatuan utuh. Sedangkan (Doni Koesoema
A 2007:80) memahami bahwa karakter sama dengan kepribadian.
Kepribadian dianggap sebagai ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau sifat
khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya lingkungan keluarga pada masa kecil dan
juga bawaan seseorang sejak lahir . Sedangkan Pendidikan karakter
adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut
Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak
akan efektif (Prof . Suyanto Ph.D dalam blognya)..Dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada prinsipnya pendidikan karakter adalah proses pemanusiaan
dengan berbasis dan bertujuan perubahan akhlak yang kurang baik menjadi
baik dan yang baik menjadi lebih baik.
B. Akhlak Islami
BAB III
SIMPULAN
Yang dimaksud dengan pendidikn karakter berbasis akhlak islami yakni harus
mengaplikasikan secara komprehensif ajaran islam didalam pendidikan
karakter.
Untuk mengoptimalisasikannya pendidikan karakter ini harus semua
komponen pendidikan sejajlan dalam pendidikan karakter ini.
SARAN
Semua jalur pendidikan harus sama-sama menerpakan pendidikan karakter
berbasis islami
DAFTAR PUSTAKA
Amir faisal, jusuf . reorientasi pendidikan islam, Jakarta, Gema insane
pers, 1995, cet 1.
Al-gozali, imam. terjemahan ihya ulumuddin, semarang : cv Asyifa, 1994.
Jilid V.
Nata, abudin. akhlak tasuf, Jakarta : Rajawali Pers. 2010 cet. 9.
Undang-Undang RI NO 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasonal.
Riyadh, saad. jiwa dalam bimbingan rasulullah SAW, Jakarta, Gema insane
pers,2007, cet.1.
http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/05/24/pendidikan-karakterisu-dan-prioritas-yang-terabaikan/
Koran Tempo pA7. 3 Mei 2011
Sudrajat, Ahmad. 2010. Tentang Pendidikan Karakter, Diambil pada:
oktober 2010, Dari: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010
Diposkan 12th June 2011 oleh WAHYU SARIPUDIN