MAKALAH
Disusun Oleh:
Kelompok 3
NAMA NIM
Jhon Anri Rojali 18.23.20
Melin Tria Moura Lensi 20.25.39
Violeta 20.25.76
Kristian Dewa 20.25.33
BANJARMASIN
FEBRUARI 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih
penyertaan dan berkat-Nya makalah tentang “memahami metode tafsir dari kitab
1-2 Samuel dan 1-2 Raja-raja” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.
alkitab”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan para pembaca dalam hal “memahami metode tafsir dari kitab 1-2
Dalam penulisan ini kelompok juga sangat menyadari bahwa makalah yang
dibuat masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, Kelompok meminta kritik dan saran dari pembaca agar makalah
ini dapat sempurna. Demikian, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi
Kelompok 3
i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR ISI
2.4. Penulis Dan Waktu Penulisan Kitab Samuel Dan Raja-Raja .................6
ii
BAB I
PENDAHULLUAN
Kata hermeneutik Secara etimologi berasal dari bahasa Ibrani yaitu patbar,
artinya menafsir “to interprete” kata bendanya adalah pitbron artinya tafsiran
dari kata bermeneuo artinya menafsir, kata berda yang digunakan adalah
hermeneia artinya tafsiran. Kata ini diambil dari kata Hermes, yaitu nama dewa
Penafsiran bukan saja berkaitan dengan waktu, yaitu masa lalu dan masa
kini. Penafsiran berkaitan juga dengan budaya, yaitu pandangan dunia dalam
industri.3 Dalam penafsiran yang berperan penting ialah Hermeneutik yaitu ilmu
tafsir. Karena hermeneutik merupakan mata pelajaran penting yang harus di ikuti
1
Kresbinol Labobar. Dasar-dasar Hermeneutik. (Yogyakarta: Anggota IKAPI, 2017), 1-2.
2
Ibid.,
3
Don L Fisher. Pra Hermeneutika, (Malang: Gandum Mas 1987), 11.
4
Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab, (Malang: Literatur
Saat, 20072) 110.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
1.2.1. Memahami Latar Belakang Kitab 1-2 Samuel dan 1-2 Raja-raja ?
1.2.3. Memahami Ciri Khas Kitab 1-2 Samuel dan 1-2 Raja-raja ?
1.2.4. Memahami Metode Penafsiran Dalam Kitab 1-2 Samuel dan 1-2 Raja-
raja ?
1.3.1. Menjelaskan dan Mendeskripsikan Latar Belakang Kitab 1-2 Samuel dan
1-2 Raja-raja ?
1.3.2. Menjelaskan dan mendeskripsikan Tujuan Kitab 1-2 Samuel dan 1-2
Raja-raja ?
1.3.3. Menjelaskan dan Mendeskripsikan Ciri Khas Kitab 1-2 Samuel dan 1-2
Raja-raja ?
Pandangan ?
Pustaka Online, E-Book, Internet dan Jurnal Online. Makalah ini juga di buat
berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang menjadi dasar penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
menemukan dan menjelaskan makna yang terkandung di dalam kitab atau teks
dengan menggunakan perspektif metode sejarah sebagai alat utama dan dengan
tafsiran ini dapat memahami makna nast Alkitab dan menerapkanya dalam situasi
hidup sehari-hari masa kini. Adapun digunakannya metode ini karena genre teks
Alkitab bersifat historis yang berkaitan dengan sejarah dan juga memiliki
sejarahnya sendiri, juga yang menunjuk pada hal-hal yang berkaitan dengan
sejarah yang teks itu sendiri tuturkan entah tokoh-tokoh tertentu, peristiwa-
Sudah tentu analisa sejarah dan latar belakang adalah suatu pendekatan
penting dalam penafsiran firman Allah. Dengan mengetahui sejarah dan latar
belakang jaman itu, diharapkan bahwa penafsir modern dapat mengerti maksud
kitab yang ditulis oleh penulis yang sama dan pada waktu yang berdekatan, tetapi
setiap kitab harus di pandang sebagai suatu karya yang memiliki ciri-ciri khas
tersendiri.6
sepanjang sejarah Kristen banyak metode dipakai untuk menafsirkan catatan atas
5
John H. Hayes, Carl R. Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab, Terj. Biblical Exesegesis. A
Beginner’s Handbook, Diterjemahkan Oleh Ioanes Rachmat,(Jakarta: Gunung Mulia, 19931)52-53.
6
Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab...,186.
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
berisi tradisi-tradisi yang paling awal, di Jerman pada abad ke-19 pergerakan yang
kritis telah mencapai puncaknya usaha yang dilakukan untuk mengerti Alkitab
secara historis, pada saat yang sama kebangunan filologi klasik telah
hidup dan menyajikan masalah-masalah tetap bagi yang ingin membangun teologi
modern atas dasar kritik Alkitab, pendekatan historis kritis sendiri sebagai studi
menentukan apa yang benar terjadi metode ini juga adalah metode eksegese yang
Keunggulan dari metode ini kita dapat lebih dalam mengetahui Alkitab dari
sisi sejarah dan tidak hanya itu, menggunakan metode ini pun dapat menjadi
sebuah jendela yang melaluinya kita dapat memandang kesuatu periode sejarah.
Dan dengan metode ini pun tidak semua kitab dapat ditafsir dengan melihat
apakah kitab tersebut merupakan kitab sejarah dan cocok untuk ditafsir.
kelebihan yang dapat dilihat seperti pencarian akan lebih tuntas karena sudah
mencakup seluruh data yang terkumpul. Juga, kelebihan dalam penelitian ini
yakni, ketika mencari sumber data atau informasi yang lebih, tuntas karena
7
A.A. Sitompul dan Ulrich Beyer. Metode Penafsiran Alkitab, (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1999), 70.
8
Robert M Grant, David Tracy. Sejarah Singkat Penafsiran Alkitab. (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2000), 4-7.
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
cakupan sumbernya yang luas. Dalam melakukan suatu pandangan informasi atau
menggali informasi data yang diperoleh lebih lampau dan banyak menggali
bahan-bahan yang tidak diterbitkan dan tidak di kutip pada acuan yang standar.9
berdiri pada saat itu, serta makna yang mengandung unsur teologis. Kitab
ini di mulai ketika Israel masih di pimpin oleh Hakim-Hakim dengan sistem
Kitab ini juga dibuka dengan masa pelayanan Hakim-Hakim terakhir yaitu
Samuel.
Kitab 1 samuel mencakup sekitar satu abad dalam sejarah Isreal pada tahun
yang bersifat internal pada saat itu juga bangsa Israel juga terus menerus
menghadapi ancaman dari bangsa filistin yang selalu menyerang pada saat
itu. Tidak lama setelah itu kedaan pun berubah, pada bagian awal kitab 1
samuel di ceritakan bagaimana kedua belas suku Israel merasa takut dan
9
Humas, Penelitan Histori, Lembaga Penelitian Mahasiswa Penalaran Unveristas Negeri
Makassar (Diterbitkan 23 Sptember 2018), lembaran 1, diakses tanggal 5 Februari 2022,
https://penalaran-unm.org/penelitian-histories/#:~:text=Kelebihan%20penelituan%20historis
%20yakni%20dalam,dikutip%20pada%20bahan%20acuan%20yang
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Daud juga menjadi raja Yehuda, kemudian raja seluruh Israel melalui dari
kedua kitab ini mengungkap latar belakang bahwa adanya ancaman dari
filistin terhadap orang-orang Israel secara terus menerus, yang berawal dari
dengan pemerintahan Daud dari sekitar tahun 1010-970 S.M, Dalam bagian
pertama di kisahkan tentang bagaimana Daut menjadi raja Yehuda dan juga
2.3.2.1. Kitab 1-2 Raja-raja adalah satu kitab dalam kitab suci berbahasa
Ibrani, tidak ada penjelasan dalam dua kitab ini yang menunjukan siapa
dapat di ketahui dari sejarah yang tercakup dalam dua kitab ini
mencangkup 426 tahun, kitab pertama mencangkup 118 tahun, dari 1015
sampai 897 S.M, yaitu dari wafatnya Daud (2:10), sampai pemerintahan
10
David M. Howard Jr. Kitab-kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama, Terj. Introduction To
The Old Testament Historicak Books, dite rjemakan Indonesia, (Yayasan Penerbit Gandum Mas.
20021), 6-8.
11
Ibid.
12
David M. Howard Jr. Kitab-kitab Sejarah Dalam Perjanjian Lama...,
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Ahazia bin Ahab raja Israel (22:51), dan kitab kedua mencangkup 308
tahun, dari 896 sampai 588 S.M, yaitu dari pemerintahan Yoram bin Ahan
raja Israel (3:1-3), sampai dengan penawanan (25:1-7). Dua kitab Raja-raja
ini kemungkinan ditulis di Yerusalem, dan isi kitab ini adalah mencangkup
sejarah bani Israel, umat pilihan Allah, dan dari matinya Daud sampai
Allah dalam ekonomi Allah bersama kerusakan dan kehancuran jabatan raja
adalah dasar Kerajaan Allah di bumi serta tertawanya umat kudus yang
menghasut raja Babel untuk menaklukan bani Israel, merusak negeri itu dan
dalam silsilah pada Matius 1, nampak bahwa dua garis ini berlanjut bahkan
garis silsilah ini. Bagian kitab Raja-raja hanya terbagi menjadi dua bagian
13
Witness Lee. Pelajaran Hayat 1-2 Raja-raja. (Surabaya: Yasperin 2020), Bagian 4, diakses
pada tanggal 30 Januari 2022,
https://www.google.co.id/books/edition/Pelajaran_Hayat_1_2_Tawarikh_Ezra_Nehemi/
A9noDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Buku+pelajaran+hayat+1-2+Raja-
raja&printsec=frontcover
14
Ibid.
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
yaitu masa tua dan wafatnya Daud(1 Raj. 1:1-2:11), dan pemerintahan raja-
BAB III
3.1. Analisis
Berdasarkan hasil diskusi kelompok, maka ada beberapa hal terkait paparan
pada bab sebelumnya yang kemudian oleh kelompok menjadi bagian yang
3.1.1. Kelompok memahami bahwa metode kritik historis dapat membantu dalam
menafsirkan serta menggali lebih dalam untuk melhat sejarah dari pada
teks Alkitab.
3.1.2. Gaya metode kritik historis dalam pendekatannya menampilkan sajian dari
ke empat kitab, yang pertama 1 Samuel ciri khas kritik historinya adalah
sejarah kedua belas suku Israel merasa takut dan gentar menghadapi
3.1.3. Penekanan historis dari kitab 2 samuel adalah masa pemerintahan raja
Daud, menjadi raja Yehuda dan juga raja seluruh bangsa Israel.
3.1.4. Yang ketiga penekanan kritik historis 1 Raja-raja tentang wafatnya Daud
3.1.5. Dan yang ke empat ialah penekanan kritik historisnya yaitu 2 Raja-raja
yaitu dari pemerintahan Yoram bin Ahan raja Israel)\\, sampai dengan
penawanan.
15
Witness Lee. Pelajaran Hayat 1-2 Raja-raja...,Adobe Pdf eBook.
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Perjanjian Lama, sebagai dasar kelompok untuk membuat refleksi teologis yang
sesuai dengan hasil analisis yang sudah dilakukan, adapun uraian mengenai
3.2.1. Raja Daud memiliki karakter yang perlu dijadikan contoh dan menjadi
teladan serta di tekuni bagi umat Allah, karena raja Daud sendiri memiliki
keberanian yang tidak semua dimiliki oleh orang lain. Daud hanya percaya
sepenuhnya kepada Allah dan kepercayaan itu tidak sekedar percaya yang
3.2.2. Sisi lain dari raja Daud adalah tidak pendendam, bdk 1 Sam 24:11, hal ini
kiranya dapat ditanam dalam diri kita sebagai orang yang percaya, karena
mengapa?, karena ketika kita berada didalam suatu hal dan dalam
menunjukan rasa hormat kepada orang yang sering ataupun yang sedang
kita temui yang ingin selalu merendahkan dan ingin menjatuhkan kita,
tetapi kita tetap menunjukan kaih dan rendah hati serta dapat menahan diri,
Seperti yang dilakukan oleh raja Daud sebagaiman yang dilakukan oleh
Daud ialah tetap menunjukan kasih yang yang tak disangka-sangka dengan
3.2.3. Perilaku yang dapat dijadikan panutan dari raja Daud ketika memimpin
bangsa memiliki keyakinan pada Allah tidak takut apapun Bdk 1 Samuel
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
17: 45-47, dia dengan penuh keyakinan menggentarkan bangsa filistin dan
perang mereka, inipun dapat menjadi pelajaran untuk kita saat ini yang
mana banyaknya godaan, cobaan serta beban hidup yang selalu menerpa,
namun seringkali disaat seperti itu kita menyalahkan dan Tuhan dan selalu
keyakinan dan percaya bahwa pertolongan hanya ada pada tangan Tuhan.
3.2.4. Kepribadian raja Daud yang lain yaitu berfikir yang rasional Bdk.2 Samuel
tidak ada yang dapat menahan meskipun ia sudah berpuasa dan berdoa
Tuhan dari pada dirinya, pilihan untuk menerima semua keadaan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Fisher. Don L, PRA HERMENEUTIKA, Malang: Gandum Mas 1987
AA. Sitompul Dan Ulrich Beyer. METODE PENAFSIRAN ALKITAB, Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 1999.
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
11