Anda di halaman 1dari 65

BAHAN AJAR

PEMBIMBING
PERJANJIAN LAMA I

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA


THE WAY

IPOH 2011

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Introduksi

Bab 1 Kritik dan Cara Pembahasan Perjanjian Lama 5

Bab 2 Garis Garis Besar: Sejarah, Peristiwa, 11


Perkembangan, dan Perubahan

Bab 3 Penulisan Perjanjian Lama 32

Bab 4 Kanonisasi Alkitab 37

Bab 5 Pengantar Kepada Kitab Kitab 43


Perjanjian Lama

Bab 6 Kitab Kitab Selanjutnya 62

Kesimpulan

Referensi

KATA PENGANTAR

2
Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa kaum awam dalam mempelajari mata
kuliah Pengantar Perjanjian Lama, maka penulis berusaha menulis bahan ini dengan
Judul: “Pengantar Ke Dalam Perjanjian Lama: Suatu Pemahaman Aplikatif Bagi Kaum
Awam”. Bahan ini disusun sesingkat mungkin serta memberikan ruangan kepada para
mahasiswa untuk menyelidikinya lebih lanjut. Ada beberapa buku yang menjadi acuan
dalam penulisan ini. Isi pengantar kitab Perjanjian Lama dilengkapi dengan sedikit
aplikasi yang sederhana. Tujuan dari aplikasi ini untuk memberikan pengertian dan
pemahaman kepada mahasiswa agar dalam mempelajari pengantar Perjanjian Lama
dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam pelayanan seperti berkotbah, mengajar, dan
lain-lain. Mahasiswa awam yang menggali ilmu pengantar ini tidaklah berhenti sampai
ke teori saja, atau hanya untuk mengetahui sekilas pengetahuan tersebut, tetapi
mahasiswa juga ditantang untuk memanfaatkannya dengan maksimal pengetahuan ini.
Ada masih banyak kekurangan dalam isi buku ini dan membutuhkan
perlengkapan yang lebih sempurna dari sumebr-sumber yang bersifat aplikatif. Dunia
yang semakin berubah ini menuntut para calon-calon hamba Tuhan untuk menyajikan
suatu bentuk pengetahuan dan pelayanan yang aplikatif. Mahasiswa dituntut untuk lebih
kritis dengan situasi yang juga terdapat parallelnya dalam Perjanjian Lama. Kemampuan
yang kritis ini dapat menolong mahasiswa untuk dapat memanfaatkan pengetahuan
pengantar dalam Perjanjian Lama ini secara maksimal.
Kiranya Tuhan menambahkan hikmat kepada kita sekalian sehingga dapat
menyempurnakan buku ini di kemudian hari. Tuhan memberkati.

Penulis

INTRODUKSI

3
Perjanjian Lama adalah kitab yang digunakan oleh Kirstus dan para rasul di jaman
Perjanjian Lama. Ketika buku ini digunakan, maka buku ini begitu hidup, karena apa
yang diucapkan dalam Perjanjian Lama digenapi dalam Perjanjian Baru. Pada jaman ini
Perjanjian Lama yang digunakan untuk prinsip hidup sehari-hari dan prinsip iman akan
lebih dinamis karena semua apa yang belum digenapi pada jaman Perjanjian Baru
digenapi pada masa kini. Harapan-harapan yang tersembunyi yang belu mdimengerti di
masa lalu kini terkuak. Apa yang diucapkan oleh Allah kepada Daniel mengenai rahasia
ini telah terbukti. KItab Perjanjian Lama ini begitu berharga, para ahli theologia
menafsirkan bahwa berita yang disampaikan oleh Yesus didasarkan dengan Perjanjian
Lama, hal ini terbukti bahwa kutipan-kutipan dan penggenapan-penggenapan ayat-ayat
dalamkitab-kitab Perjanjian Lama digunakan oleh Yesus. Demikian juga Rasul Paulus
secara khusus membahas isi Hukum Taurat dalam kitab Roma dan surat-suratnya yang
lain.
Ada banyak orang berpendapat khsususnya kaum liberal menganggap kitab ini
adalah hanya sekedar buku sejarah, dan lainnya mengatakan adalah semacam cerita
legenda atau mitos orang Yahudi yang dibukukan. Mereka tidak melihat adanya
kehadiran dan penyataan Allah kepada manusia di jaman itu. Di Abad pencerahan buku
Perjanjian Lama telah ditempatkan sebagai buku sejarah kuno yang tidak mengadung arti
apa-apa, tetapi setelah penemuan-penemuan ilmu eksegesis dan hermenetika serta
penyelidikan-penyelidikan yang lebih lanjut oleh banyak tokoh-tokoh gereja, maka telah
ditemukan seperti apa yang dikatakan oleh Yonathan Edwards bahwa Alkitab tidaklah
bertentangan dengan rasio, Alkitab justru mendukung rasio manusia untuk menemukan
kebenaran-kebenaran yang belum ditemukan oleh pihak rasionalisme. Pada akhirnya
Alkitab dapat diakui sebagai Firman Allah dimana semua yang ada dalam dunia telah
dijelaskan olehnya. Alkitab membuktikan kebenaran yang sedang diselidiki oleh manusia
dan Alkitab sepatutnya ditempatkan sebagai dasar dari rasio manusia yang seringkali
tidak rasional. Karl Barth sebagi tokoh neo-orthodoks menganggap Alkitab yang
didalamnyam engandung Perjanjian Lama dan Baru itu sebagai “gesichte” atau buku
yang mengandung makna dan bukan “historie” atau fakta yang telah terjadi. Hal ini
dapat menjurus kepada kepercayaan Bultmann tokoh neo-liberalisme yang menganggap
kejadian-kejadian yang tertulis dalam kitab-kitab itu hanyalah sebagai cerita yang dibuat-
buat atau mitos itu tadi. Namun tidaklah demikian, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
adalah merupakan Firman Allah, dalamnya mengandung sejarah atau menuliskan
mengenai tindakan Allah di masa lampau dan relevan untuk masa kini. Penyelidikan
kitab-kitab Perjanjian Lama makin hari para ahli menemukan kebenarannya seperti yang
telah dibuktikan oleh para arkeologi mulai dari abad ke 15. Mereka menemukan apa
yang dikatakan oleh Alkitabdan apa yang terjadi itu benar, dan tiada alasan untuk
meragukannya lagi.

BAB 1
KRITIK DAN CARA PEMBAHASAN

4
PERJANJIAN LAMA

Dalam mempelajari perjanjian lama harus dimengerti bagaimana memahami


setiap kitab dan menafsirkannya sehingga dapat memberikan tanggapan Banyak
kebenaran rohani yang dapat diperoleh melalui pemahaman yang mendalam ini, namun
juga disertai dengan berbagai kesulitan. Oleh sebab itu ada berbagai metodologi yang
dapat digunakan untuk penelitian dan memberikan pendekatan dalam mempelajari
perjanjian lama.

1. Kritik Teks.
Sasarannya adalah mengembalikan teks ke bentuk kanoniknya yang orisinil.
Mengindentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses
penyalinan dan penyalinan ulang teks selama berabad-abad.
Manuskrip yang satu berbeda dengan yang lain, mungkin ada kesalahan
transmisi. Contohnya: Terjemahan Septuaginta, Taurat Samaria, Vulgata,
Targum.

Figur:

Kesalahan

3
Kesalahan

2
1
Kesalahan

2. Kritik Sumber.
Kritik ini bertujuan menetapkan bagian-bagian yang mana dari suatu kitab
tertentu berhubungan dengan setiap sumber hipotesisnya dan kemudian
menganalisa setiap sumber.
Sumber-sumber itu nampak pada gaya bahasa, teori perkembangan theologi,
sumber-sumber penulis dan bukan penulis.
Selama 200 tahun, para ahli menganggap kitab kitab PL disusun dari sumber-
sumber tertulis dan sumber-sumber lisan.

Figur:

5
3

2
1
Sumber
???
Sumber
???

Sumber
???

3. Kritik Bentuk Sastra.


Kritik ini bertujuan menetapkan sejarah lisan dari berbagai teks.
Kritik bahwa konteks dulu dan jaman lain itu berbeda (Mazmur menulis konteks
ibadah Israel dalam jamannya), maka para penafsir mempunyai pengaruh besar
atas penafsiran, karena sering muncul implikasi bahwa narasi-narasi kurang
bernilai sejarah.

Figur:

Membedakan Penafsiran

Naskah Asli
Dokumen Jadi
Teks Asli
Naskah Asli

Penterjemah

Konteks Masa Lalu


Konteks Masa Penterjemah

Batasan Budaya
4. Kritik Redaksi.
Pendekatan ini berusaha mengenali logika dan motifasi dari penulis atau
mengenali redaktur dari yang menghimpun sumber-sumber untuk menghasilkan
bentuk teks akhir. Peneliti redaksi bekerja dengan sumber-sumber yang
ditentukan.

6
Bagaimana redaktur sudah menterjemahkan kembali dan menghasilkan bentuk
akhir (Diakronik dan Sinkronik).

Figur:

Menterjemahkan Kembali
Redaktur Bentuk
Teks Teks Teks Teks Akhir
Akhir Akhir Akhir Akhir

Penulis Penulis Penulis Penulis

Sumber Sumber Sumber Sumber

5. Kritik Sejarah.
Sasarannya adalah menyusun kembali kejadian-kejadian yang berada di balik
kisah-kisah di Alkitab. Seringkali kisah-kisah itu dihasilkan dengan suatu motif
atau agenda theologis sehingga kisah-kisah yang disajikan itu tidak lengkap dan
telah direkonstruksi.

Figur:

Kisah Penyajian Tidak Lengkap


Kisah

Agenda Theologis
Kejadian
Kejadian
Kejadian

6. Kritik Retorik.
Sasarannya adalah kesatuan bentuk dan isi.
Bagaimana bentuk sastra membantu isi untuk mengkomunikasikan berita yang
dimaksud. Sebagai contoh pola pararel dari kata, baris, gagasan, paragraf, atau
sajak yang disebut chiasmus. Dan Inclusio, yakni mengakhiri suatu bagian
dengan baris-baris yang serupa. Jadi segi apapun yang membantu karya tulisan
itu diperhatikan dan diperiksa.

7
Figur:

Chiasmus

Konteks Berita
Budaya Bentuk
Sastra
ISI Inclusio

7. Analisis Struktur.
Memfokuskan pada sifat sastra dan bagian penting dari teks untuk
menyimpulkan artinya. Motif, sifat satra, alur cerita, kosakata, unsur-unsur lain
diperiksa.

Figur (7 & 8)

Konteks Motif Sastra


Budaya Bentuk Sifat Sastra
Sastra Alur Cerita
ISI Kosakata
Unsur Unsur Lain

Arti Berita Bentuk Akhir


Teks Komunitas

8. Pendekatan Kanonik.
Mengutamakan pemahaman arti dari bentuk akhir untuk menjadi teks komunitas.

Dalam mempelajari kritik-kritik terhadap Perjanjian Lama ini tidak dimaksudkan


untuk meragukan akan Firman Allah yang terkandung didalamnya, tetapi menyatakan
bukti-bukti kebenaran dalam Perjanjian Lama. Hal ini memberikan wawasan dan
pengertian kepada kita bahwa kitab-kitab PL tersebut dapat ditelusuri secara lebih
mendalam dan dapat memberikan pengertian kebenaran yang orisinil untuk jaman ini.

Cara Pembahasan
Perjanjian Lama
Untuk lebih memahami Perjanjian Lama dan menafsirkannya dengan baik, maka
selain kritik-kritik dan analisa itu digunakan, maka telah juga dikembangkan suatu cara

8
pembahasan Perjanjian Lama secara mendetail. Ilmu hermeneutika juga dapat dilibatkan
untuk pemahaman tersebut. Beberapa langkah dapat dilakukan:

1. Menetapkan tujuan dari kitab tesebut:


mengenal isi dan maksud setiap kitab PL sehingga fakta-fakta yang paling
mendasar dikuasai.

2. Melibatkan cara penyelidikan secara teoritis dan praktikal:


Observasi ……….isinya dan cara penyusunannya.
Interpretasi ……….artinya bagi umum.
Aplikasi ……….artinya bagi saya kini.

3. Menerapkan pola pembahasan:


Latar Belakang
Pribadi Penulis/Nabi
Keadaan Waktu: Geografis, politis, spiritual.
Kondisi budaya.
Analisis Kitab (Teks)
Tahap 1: memperoleh kesan pertama dengan membaca, dan mencatat isi
perikop, Apakah itu berupa sejarah, syair, nubuatan, hukuman, atau
yang lain.
Tahap II: memperoleh kesan baru dengan membaca seluruh kitab itu,
catat kalimat yang diulang, dan apa kalimat atau ayat kunci.

Tahap III: memperhatikan susunana secara menyeluruh, temukan


Pembagian kitab secara tematis, logis dan analisis. Apakah ada
perkembangan (Flow) dalam kitab itu ?, perhatikan permulaan dan
akhir, bandingkan ayat pertama dan akhir, apakah mempunyai
puncak, cari thema untuk seluruh kitab, buat sketsa untuk pembagian
seluruh kitab itu (Outline tiap perikop atau dalam bebrapa perikop).

Tahap IV: membandingkan dengan kitab-kitab lain


Aplikasi. Apa yang dipelajari dari kitab itu untuk kita dan konteks masa
kini.

Pemahaman setiap kitab dari Perjanjian Lama dapat dilakukan dengan teori
diatas, namun masih ada metode pemahaman lain yang bermanfaat untuk penyelidikan
yang lebih jauh agar dapat menemukan rahasia rohani yang terkandung di dalamnya.

Aplikasi

9
Pendekatan untuk memahami Perjanjian Lama mengajak kita untuk lebih serius
dan kritis dalam menggali makna-makna rohani yang terkandung dalam Perjanjian Lama
secara kongkrit. Hal ini bertujuan untuk dapat mermberikan jawaban-jawaban terhadap
kritik-kritik yang muncul untuk menggoyakan iman Kristen. Jadi kritik-kritik yang sudah
diajukan ini justru mempersiapkan untuk hal demikian. Kritik-kritik ini menguatkan
bukti-bukti yang telah ada mengenai kebenaran naskah yang diterjemahkan dan ditulis
dari waktu ke waktu. Kritik-kritik juga berguna untuk menemukan otentiksitas dari
kebenaran naskah dan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
penterjemahan. Disini iman Kristen yang didasarkan Alkitab dapat dilindungi dan
kebutuhan rohanipun dapat dipenuhi.
Melalui kritik-kritik, maka Perjanjian Lama bukan hanya sekedar buku sejarah
atau buku yang berisi teori-toeri rohani yang harus diterima secara mutlak sebagai
Firman Allah, tetapi kebenaran yang dapat ditelusuri dalam penulisannya oleh alat-alat
yang manusiawi. Disini Roh Kudus bekerja melalui tangan-tangan manusia untuk
menuliskan dan menterjemahkan kebenaran dari Allah. Kebenaran ini diturunkan bukan
secara magis seperti yang dipercayai oleh agama-agam lain, tetapi kebenaran yang tidak
megnabaikan keterlibatan manusia dan nalarnya. Itulah sebabnya kebenaran Alkitab itu
adalah aplikatif, dapat ditaati oleh umatNya.

BAB 2

10
GARIS GARIS BESAR:
SEJARAH PERISTIWA, PERKEMBANGAN,
DAN PERUBAHAN

Untuk mempelajari Perjanjian Lama secara keseluruhan tidaklah mudah.


Kekayaan yang terkandung di dalamnya luar biasa dan memberikan gambaran sejarah
dan makna rohani yang luas. Namun secara garis besarnya, Perjanjian Lama memberikan
bingkai keberlangsungan dalam sejarah secara sistimatis. Disinilah nampak suatu
perkembangan sejarah dunia yang kongkrit baik secara jasmani maupun secara rohani
dari “human race”. Allah berperan dalam Perjanjian Lama adalah Allah yang hidup
dalam pengalaman kehidupan umatNya dan bahkan kehadiran Allah itu dirasakan oleh
bangsa-bangsa di sekitarnya. Secara sistimatis dapat diuraikan perkembangan sejarah ini.

1. Penciptaan
Spiritual Kingdom – Kerajaan Rohani.
Angelic Kingdom – Kerjaan Malaikat.
Universe Kingdom – Kerajaan Alam.
Forestry Kingdom – Kerajaan Tumbuhan.
Animal Kingdom – Kerajaan Binatang.
Human Kingdom – Kerajaan Manusia/Penguasa Bumi.
Satanic Kingdom – Kerajaan Setan.
Secular Kingdom – Kerajaan Sekuler.

2. Perubahan Dan Perkembangan


Setelah penciptaan diselesaikan, maka mulailah terjadi perubahan dan
perkembangan. Tapi hal ini terjadi secara revolusif dan evolusif ketika manusia
pertama jatuh kedalam dosa. Dari sinipun dosa mulai juga berkembang hingga
mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia.

Perkembangan Dosa:
Dosa dimulai melalui ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah. Kemudain
ketidaktaatan berkembang menjadi ragu-ragu, ketidakpercayaan, saling
menyalahkan (Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan Ular); kebencian,
irihati, membunuh (Kain dan Habel), rasa takut (Kain setelah membunuh);
sinkretisme (Kej.6.), percabulan, kesombongan, dusta, penyembahan berhala
(Urkasdim), keserakahan (Lot), peperangan (Lot tertawan), poligami (Abraham
dan Sarah dan Hagar), hawa nafsu (Sodom Gomora), ketegaran (Istri Lot),
penipuan (Esau dan Yakub); pemerkosaan (Dina), perbudakan/penghianatan
(Yusuf dijual), perbudakan (Mesir), pemberontakan dan melawan pemimpin,
sungut-sungut (Israel di gurun), ………dst. Dosa telah berkembang secara
kualitas dan kuantitas. Secara kualitas, dosa-dosa baru muncul, dan secara
kuantitas, maka dosa terulang-ulang dan dibuat oleh banyak orang.

11
Sumber Dosa: Iblis/Malaikat yang jatuh.
Akibat Dosa:
Mempengaruhi kerajaan alam: ketandusan, bencana alam.
Mempengaruhi kerajaan tumbuhan: Onak duri tumbuh, tumbuhan beracun.
Mempengaruhi kerajaan binatang: kebuasan, permusuhan.
Mempengaruhi kerajaan manusia: kejahatan, pembunuhan, kesombongan,
Mempengaruhi manusia:
Hubungan dengan Tuhan
Hubungan Sesama
Adam dan Hawa
Life Expectancy Berkurang

Penghukuman: Diusir dari taman Eden, kematian, air bah,


kekacauan/terserak/tercerai berai, immediate execution, api membakar, kalah
perang, tulah, sakit penyakit, pembuangan, dst…..!

3. Budaya.
Setelah manusia diciptakan dan jatuh ke dalam dosa, maka budaya itu sudah
berkembang. Manusia memang diciptakan dengan kapasitas untuk berbudaya.
Budaya merupakan suatu gaya hidup manusia dan terus berinkulturasi dan
berakulturasi.

Masyarakat Budaya:
Primitif
Kekeluargaan:
Kesukuan: lahirnya umat Israel.
Percampuran: Pembuangan.
Industri
Moderen

Sosial Budaya:
Pengembara.
Pemburu.
Petani.
Peternak.
Peasant.
kinship.
Industri.
Moderen.
Bahasa:
Akar bahasa: Bangsa Semit.
Perpindahan ke Mesopotamia, Syria, Palestina, Afrika.

12
Perubahan dan perkembangan bahasa terjadi ketika terjadi perpindahan. Para
patriakh umumnya berbahasa Aramaik seperti Abraham, Yakub dan
keturunannya.. Rumpun bahasa Semit yang berkembang umumnya mempunyai
kesamaan.
Semit Timur: Babilonia, Assyiria.
Semit Utara: Aramaic, Amori.
Semitic Barat: Kanaan, Moab, Siro-fenesia, Ugaritik, Ibrani.
Semitik Selatan: Arabik, Ethiopik, Arabik Selatan.

Kehidupan sehari-hari.
Kota diatas bukit (Yerusalem bukit Sion), ada tembok kota, pintu gerbang,
menara-menara penjagaan, jalan-jalan sempit, pasar, ladang dan rumput untuk
ternak,.
Kemah, rumah, hidup mengembara, rumah dengan 4 kamar, atap rumah datar,
dibuat dari kayu, semak, rumput dan tanah liat, dinding dari batu.
Binatang peliharaan, anjing, keledai, bagal, kuda, unta, domba.
Makanan, roti jelai, gandum, minyak zaitun, susu, keju, buah zaitun, padi, telor,
madu, daging, ikan, makan duakali sehari.
Pakaian, pakaian dalam (tunik), dengan ikat pinggang, jubah, mantel, dan sandal.
Pendidikan, dididik orangtua di rumah, pertemuan di bait Allah.
Pekerjaan, bertani, berburu, berternak, berkebun, tukang kayu, tukang batu,
tukang besi, pedagang, dan tabib.
Pekerjaan wanita, menggiling padi, memintal, menenun, masak, mengurus
rumah tangga, mencuci pakaian, mengurus ternak.
Perjalanan, secara rombongan, berkjalan kaki, bermalam di rumah orang, tempat
peninginapan jarang.

Bangsa Bangsa
Keluarga Nuh: Bangsa Semit, Ur Kasdim, Mesopotamia, Mesir, Israel.
Suku suku di tanah Kanaan: Yebusi, Amori, Girgasi, Het, Hewi, Feris, Amalek,
Palestina, Babilonia, Asyur, Aram, Tirus, Sidon, Seba, dll.

Geografis (Biblical Cities):


Lihat Peta Perjanjian Lama (Palestina):
Mesopotamia (Tigris dan Eufrat, Asyur, Babilonia, taman eden, bahtera Nuh,
Ararat, Menara Babel).
Kanaan
Mesir
Hebrom Yerusalem, Bethelehem, Pegunungan Yudea, Bethel, Samaria.
Trans Yordan (daerah peternakan), Lembah Yordan, Sungai Yordan letaknya
dibawah permukaan laut.
Danau Galilea, 212 m dibawah laut.
Laut Mati.
Iklim, musim panas dan dingin.

13
4. Karya Allah Dalam Perjanjian Lama.
Karya Allah dalam Perjanjian Lama begitu unik. Setelah manusia jatuh ke dalam
dosa maka Allah menyatakan diriNya dan memulai misi penyelamatan itu. Tanpa
kejatuhan, tidak ada misi.

Penampakan Diri Allah (Theophani):


Derap langkah Tuhan di taman eden.
Tiga orang yang dilihat Abraham.
Tiang api dan tiang awan.
Bala tentara Allah
Malaikat Tuhan
Takhta Allah menjulang.
Seorang yang lanjut usia.
Kilat guntur sabung menymbung.
Semak belukar dan api.

Wahyu (Revelation):
Suara Allah berfirman.
Visi atau penglihatan.
Mimpi.
Nubuatan para nabi.

Pendekatan Allah/YHWH menurut konteks jaman dan budaya:


Jaman Adam dan Hawa: Allah sebagai pencipta.
Jaman Nuh: Allah yang menghukum/hakim.
Jaman Patriakh: Allah yang memanggil.
Di Mesir: Allah yang membebaskan.
Di padang gurun: Allah yang memberi hukum (Taurat) dan
memelihara.
Di Kanaan: Allah adalah panji-panjiku (Pahlawan Perang).
Jaman Hakim-Hakim: Allah yang mengatur.
Jaman Raja-Raja/Industri: Allah yang memerintah.
Jaman Salomo: Allah adalah artis, mengukir seni dan lagu baru.
Jaman Pembuangan: Allah yang mendisiplin, dan menyelamatkan.
Jaman Moderen: Allah yang berinkarnasi (Yesus).

Perkembangan Agama:
Dari Polytheisme ke Monotheisme, terjadi sebelum pembuangan.
Dari Monotheisme ke Polytheisme dan ke Sinkretisme, terjadi sebelum dan
sesudah pembuangan.

Nama-nama Allah, gelar dan pekerjaanNya:


Elohim: Kejadian 1:1, Pencipta, Tritunggal.

14
Allah bersumpah, atau mengikat perjanjian.
Yehovah:Kejadian 2:4, Tuhan (hayah) pribadi yang ada dengan sendirinya yang
menyatakan diriNya terus menerus, Allah yang kudus.
Adonai:Kejadian 15:2, Tuan (adon), Tuhan.
Yehovah Elohim:Kejadian 2:4, TUHAN Allah, hubungan Allah dengan ciptaan,
otoritas atau wewenang moral Allah atas manusia, mengatur hubungan manusia
di bumi, dan yang menyelamatkan.
Adonai Yehovah:Kejadian 15:2, Tuhan ALLAH, ketuhanan
Allah, karakteristik, dan sifat-sifatNya.
Adonai Elohim: Daniel 9:3, Tuhan Allah, Tuhan diatas allah-allah lain.

Yehovah
Yehovah Roi: Tuhan yang memelihara, Gembala Mazmur 23:1.
Yehovah Jireh: Tuhan akan menyediakan, Kejadian 22:14.
Yehovah Shalom, Tuhan damai sejahtera kita, Hakim-Hakim 6:24.
Yehovah Rophe, Tuhan yang menyembuhkan, Keluaran 15:26.
Yehovah Tsidkenu, Tuhan kebenaran kita, Yeremia 23:6.
Yehovah Nissi, Tuhan panji-panjiku, Keluaran 17:15.
Yehovah Mekaddishkhem, Tuhan yang menguduskan engkau, Keluaran 21:13.
Yehovah Melek: Tuhan adalah raja, Mazmur 74:12, Mazmur 10:6, 2 Tawarikh
26:16-21, Yesaya 6:1.
Yehovah Sebaoth: Tuhan semesta alam, nama Allah yang militan, Mazmur 91:11-
12, 1 Samuel 7:45; 1:3, 8:1-12, 17:15, 4:3, Mazmur 24:10,

El
El Shaddai: Allah yang mahakuasa, Kejadian 49:25, Mazmur 22:10.
El Elyon: Allah yang mahatinggi, penguasa langit dan bumi, Kejadian 14:17-19,
Yesaya 14:12-14, Daniel 3:26, 4:17, 24, 25, 32.
El Olam: Allah yang kekal, Mazmur 90:2, Kejadian 21:33, Kejadian 17:7,
Mazmur 100:5.
El Gibbor: Allah yang perkasa, nama Allah yang kuat, Yesaya 9:5, Ulangan
10:17, 32:4, 15, 18, 30-31.

Perjanjian:
Perjanjian Allah adalah tindakan Allah dalam sejarah yang merupakan penyataan
Allah yang tersembunyi dalam hubunganNya dengan umatNya melalui waktu
dan tempat. Untuk memperlembut hubungan dialektis antara Allah yang kekal
dan manusia yang terbatas, atau berbicara mengenai keberlangsungan Israel,
“representasi”, melibatkan kembali secara teratur, partisipasi kembali umat Allah
di masa lalu, dan peristiwa masa depan dimana Allah telah masuk dalam sejarah
dalam hubungan dengan umat Allah.
Perjanjian Allah kepada umat Israel adalah fondasi dari cara kita mengenal
penyataan Allah yang tersembunyi dalam konteks yang berbeda-beda.

15
Perjanjian (covenant) berhubungan dengan tindakan2 Allah dalam sejarah yang
mana membuka tabir dari Allah kekal yang tersembunyi dalam hubungannya
dengan umatnya melalui tempat dan waktu.
Menurut kebudayaan orang Kanaan kuno pada abad kedua SM (Ancient Near
East), perjanjian diartikan sebagai suatu persetujuan antara dua pihak, mengikat
satu dengan yang lain dengan kuat, suatu hubungan yang harus dipegang seumur
hidup dan bahkan dengan bantuan allah2 untuk melindungi dan menghormati
perjanjian tersebut. Perjanjian ini sudah dilakukan oleh penduduk Mesopotamia
atau orang yang diluar lama sebelum Abraham keluar dari Urkasdim. Setiap
perjanjian ini timbul dari konteks yang tertentu dalam situasi sejarah yang
tertentu untuk kebutuhan yang tertentu pula.
Dalam perjanjian Allah kepada umat Israel, ditemukan suatu situasi sejarah
yakni sejarah yang dikontekstualisaikan yakni hubungan antara Allah yang kekal
dengan manusia tertentu yang sementara sifatnya.
Dalam perjanjian kita menemukan suatu kondisi dalam sejarah atau sejarah yang
kontekstual yakni hubungan antara kehadiran Allah yang kekal dan manusia
yang terbatas. Bentuk-bentuk perjanjian Allah juga berarti suatu kemajemukan
yang luar biasa dalam budaya, politik, dan konteks sosial yang mana perjanjian
itu dapat ditemukan. Namun dalam perjanjian itu kita dapat menemukan
hubungan yang sama di segala waktu, di segala tempat, namun setiap hubungan
itu telah mengambil bentuk-bentuk yang berbeda di setiap waktu dan tempat.
Perjanjian ini disebut juga sebagai perjanjian anugerah.
Ahli-ahli perjanjian lama telah menekankan keberlangsungan konsep perjanjian
sepanjang sejarah Israel. Walaupun kita tidak dapat melibatkan keperbedaan dari
perspektif firman Allah dalam konsep perjanjian. Adalah sesuatu yang hampir
tidak mungkin mengerti keberlangsungan dan makna dari penyataan Allah di
luar konsep perjanjian. Makna yang sangat fundamental dan penting dari
perjanjian dapat dinyatakan sebagai, “Aku akan menjadi Allahmu dan engkau
akan menjadi umatKu”. Hubungan yang terbuka ini dinyatakan dalam berbagai
bentuk yang baru struktur yang sama.
1. Ada suatu pengulangan dalam tindakan Allah yang besar.
2. Firman Allah dinyatakan dalam hubungan perjanjian.
3. Janji-janji berhubungan dengan hubungan perjanjian.
4. Penyembahan dan pengorbanan dilaksanakan oleh umat Allah.
5. YHWH memberikan tanda-tanda fisik atau simbol dari perjanjian.
Anugerah, penyataan, praktek keagamaan, identitas diri dalam persekutuan,
respons kolektif, dan makana dan tujuan dari tindakan YHWH dalam sejarah
berada dalam kesatuan dan makna yang diberikan dalam hubungan perjanjian
ini. Kita juga terkesan dengan konteks yang berbeda yang mana hubungan yang
terbuka telah dinyatakan. Perbedaan yang luar biasa ini dapat diilustrasikan
dengan menyimpulkan enam (6) perjanjian dalam manifestasinya dalam
konteks.

16
1. Adam: perjanjian dan
kemenangan akhir terhadap kuasa jahat (Kej.3:9-21). Yang kemudian
digenapi dalam karya Kristus di salib.
2. Nuh: perjanjian Allah dan
pemeliharaan terhadap segala yang hidup (Kej.6:17-22; 9:1-17)
3. Abraham: perjanjian dan
pemilihan benih Abraham untuk kepentingan bangsa2 (kej.12, 15, 17).
Juga re-presentasi dari hubungan perjanjian itu dengan ahli waris (bgs2)
dengan Ishak ( kej.26:3-5) dan Yakub (Kej.28:13- 15).
4. Musa: perjanjian dan hukum
Taurat, sebuah bangsa yang lahir (Kel.2:24; 19:4-6; 20:1-17; 24:1-10;
25:10-22; 31:16-17; 32; 34:1-10; 40:18-38; Imm.26:6-12; Ul.9:15;
Bil.14). Ddalam Kel.32 dan Bil.14, Allah menawarkan Musa untuk jadi
bangsa yang besar, setiap kali dalam hubungannya dengan perj. kepada
Abraham. Dengan Yoshua, perjanjian tersebut berhubungan dengan
tanah perjanjian, tetapi secara intim berhubungan dengan Musa dan
keluaran (Ul.29:1-29; 30:1-20; Yos.5; 24).
5. Daud: perjanjian dan kerajaan
Daud (1 Taw.16:15-17; 17:1-27; 2Sam.7:1-29; 23:5 dll).
6. Yesus Kristus: perjanjian dan
Roh Kudus, penebusan sekali untuk selamanya, gereja, kedatangan
kerajaan dan kedatangan yang kedua.

7. Prinsip “Neos” dan “Kainos”


Memasuki kedalam proses puncak perjanjian tersebut pada
“intertestamental period” kita melihat adanya suatu perubahan dari yang
disebut “neos” dan kainos”. “Neos” artinya sesuatu yang belum ada
sebelumnya, yang baru muncul, baru dalam waktu dan asal usulnya.
Tetapi dalam setiap kasus yang baru yang muncul dimasa lalu menemui
“discontinuity” seperti hukum Taurat dan para nabi karena digenapi
dalam diri Kristus. Contoh lain ditemui dalam surat Paulus yakni:
perjanjian pernikahan itu berakhir karena terjadi kematian. Jadi istilah
“Neos” ini adalah untuk konsep perjanjian yang sudah lalu, yang baru
dari satu perjanjian ke yang lain dalam PL.
Sedangkan “kainos” sesuatu yang baru dalam sifat, berbeda dari yang
biasa, lebih baik dari yang lama, lebih tinggi nilainya dan daya tariknya.
Tuhan Yesus mengembangkan suatu konsep dalam konteks dalm pidato
perpisahannya dengan yang lama, untuk memasuki jaman yang baru
dengan kata “kainos”, perintah baru (Yoh.13:34) yaitu mengasihi,
namun ini bukan sesuatu yang baru, tapi melanjutkan persekutuan
dengan umatNya dari masa lalu. Kasihilah sesamamu sudah ada dalam
taurat. Hal yang baru “kainos” juga di jaman Kristus adalah seperti
jaman Roh Kudus, gereja, anugerah melalui iman, sunat hati. Semua

17
perjanjian kepada Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud, berakhir dalam
Kristus sebagai Adam kedua, dan Anak Allah.
Dalam konsep kontekstualisasi dari Injil kita dapat memulai dari PL tapi
tidak dapat melampaui garis Kristus artinya kita tidak dapat menambah
suatu Injil yang lain (terminologi Paulus).
Perjanjian (covenant) itu dapat diumpamakan seperti sebuah sumur. Dari
waktu ke waktu air ditimba, tapi air itu bertambah dan makin hari makin
baru karena adanya mata air. Air yang baru lebih segar dan lebih baru
dari sumber yang sama.

Tempat Kudus Allah


KehadiranNya Dalam PL

Abraham Diantara potongan korban persembahan Kej. 15:6-21.


Hagar Dekat mata air di padang gurun Kej. 16:7.
Yakub Mimpi Yakub di Bethel Kej. 28:10-22.
Musa Gunung Horeb dan belukar api Kel. 3:1-22.
Gunung Sinai dan Dua Loh Batu Kel. 19:1-20:21.
Tabut Allah Kel. 24:1-40:38.

“Tempat kudus” Allah Hadir Menjadikan Kudus Kel. 12:5, 7, 11, 14, 18,
21, 26, 14:23.
Tabut perjanjian Yoshua 3:14-17.
Tabut Allah di tawan orang Filistine I Sam.4:1-7:1.
Bait Allah Salomo I Raj.7-8; 8:10.
Elia di gunung Horeb I Raj.19:7-18.

Kehadiran Allah di tengah-tengah umat Israel yang terlokalisir pada tempat-


tempat tertentu, dan pada bait Allah, tabut perjanjian, dalam hidup orang
percaya, dapat dilihat oleh bangsa-bangsa disekitarnya. Khususnya dalam
perjanjian lama, kehadiran Allah pada tabut perjanjian dapat berpindah-pindah
sesuai dengan kondisi (the paradigm of movable place).

Figur:

Bangsa-Bangsa Bangsa-Bangsa

Israel

18
Tipologi Kristus
Tiplogi adalah tipe atau model-model kehidupan dari tokoh-tokoh tertentu pada
umat Allah dalam Perjanjian Lama yang memberikan gambaran atau bayangan
dari kepribadian dan pekerjaan Kristus yang akan datang. Tipe-tipe ini nampak
pada tokoh-tokoh seperti: Adam, Abraham, Ishak, Musa, Harun, Yosua, Daud,
Salomo, Melkisedek.

Prinsip yang dilakukan oleh Allah dalam PL


Allah bertindak sesuai dengan rencana (Perjanjian), dan hakikatNya (Setia,
kudus, hakim, maha kuasa, mahatahu, dll).
Allah adalah Allah yang transenden, seluruh sejarah ada dalam kontrolNya.
Umat Israel adalah bangsa pilihanNya untuk melaksanakan rencanaNya yang
kekal yakni penyelamatan dunia yang berdosa.
Tuhan berkehendak memakai umat Israel untuk membawa Shalom bagi bangsa-
bangsa lain.
Tema Inti PL adalah penebusan.
Allah menyatakan diri dengan berbagai macam cara. PenyataanNya bersifat
progressive revelation.
Roh Allah hanya memenuhi para nabi, imam, raja, dan tua-tua Israel.
Tujuan akhir PL adalah menubuatkan kedatangan Mesias untuk penyelamatan
dunia. Perjanjian Lama adalah “New Testament Concealed” dan Perjanjian Baru
adalah “Old Testament Revealed”.
Nubuatan mengenai kedatangan Kristus dari kelahiran, kem,atian dan
kebangkitan serta kedatanganNya yang kedua kali.
Allah Israel adalah Allah masa kini.

Mandat Mandat.
Sejak semula Allah memberikan mandat budaya kepada umatNya, dimulai dari
Adam dan Hawa. Mandat ini adalah tanggungjawab dari Allah untuk umatNya
agar berkembang biak dan memenuhi bumi. Mandat ini berkembang menjadi:

Mandat Budaya/kontekstualisasi.
Allah menciptakan manusia dengan kapasitas dan kemampuan untuk berbudaya.
Dan melalui budayalah Allah menyatakan diriNya.
Teladan Allah: pendekatan Allah melalui budaya: bahasa, anthromorphisme,
Allah dalam wujud manusia.
Menguasai dan mengusahakan bumi.
Peristiwa menara Babel: Allah meceraiberaikan manusia dan bahasanya.
Kota Perlindungan: Kebiasaan Ancient Near East adalah membalas dendam,
Allah membatasi kontekstualisasi ini dengan menyediakan kota perlindungan.

19
Perempuan tidak menjadi ahli waris, tapi Allah membatasi mandat budaya ini
dengan menaikkan status perempuan yang bertentangan dengan budaya Timur.
Penggunaan bahasa manusia.
Mengadakan sensus.
Kecemburuan terhadap perempuan yang berzinah (Tertuduh diambil sumpah di
depan para dewa Sungai ID, lalu dilemparkan kedalamnya, ia tetap hidup atau
tenggelam.

Mandat Sosial-Ekonomi
Yusuf di Mesir, membawa mandat sosial ekonomi bagi Firaun.
Tahun Sabat, manfaatnya untuk budak, orang miskin, dan orang asing.
Panen hasil yang harus ditinggalkan sedikit bagi orang-orang miskin untuk
memungutnya seperti pada pengalaman Ruth.

Mandat Politik
Abraham mengalahkan Kedalaomer dan membebaskan keluarga Lot.
Ester yang membawa mandat politik untuk pembebasan orang Yahudi dari
ancaman pembunuhan.
Daniel di Babel membawa mandat politik, ia membela umat Israel di tanah
pembuangan.
Amos membawa mandat politik, ia memberikan suara kenabian.

Mandat Agama
Penggunaan nama El dari kepercayaan bangsa-bangsa di sekitarnya yang
politheisme tetapi diterjemahkan kembali menjadi ELOHIM oleh bapa leluhur.
Hikmat Salomo memperkenalkan Shalom bagi raja-raja kafir.
Yeremia mengajak umat Israel berdoa untuk kesejahteraan Babel.
Semua mandat-mandat ini bertujuan membawa shalom bagi bangsa-bangsa
sekitarnya sehingga mereka melihat kehadiran YHWH, Allah yang mahabesar
itu di tengah-tengah kehiudpan umat Israel.

Allah Dan Bangsa Bangsa


Allah Isreal adalah Allah dari suatu bangsa yang khusus atau bangsa pilihan
adalah YHWH. Ia bukanlah Allah hanya untuk umat pilihanNya, tetapi Ia adalah
Tuhan atas segala bangsa. Dalam Kitab Perjanjian Lama istilah segala bangsa
dan atau universalisme begitu jelas:
Semua orang memiliki keunikan umum dalam ciptaan alam semesta oleh
Allah (Kej.1-3, imago dei; Ayub 38-42; Yes.41-46; Yunus; Yoh.1; KPR
17:16-31; Roma 1; Maz.64:9; 65; 66:1,4,8; 67:3-5; 2 Pet.3:8-13; Wahyu
21:1)
Semua bangsa mempunyai nenek moyang yang sama yakni Adam dan
Hawa: Kej.1-5.

20
Segala bangsa dihukum dalam air bah, Nuh dan keluarganya adalah
nenek moyang yang baru dari segala bangsa, dan perjanjian bagi segala
bangsa ditandai oleh pelangi (Kej.6-10).
“Daftar segala bangsa”, Kej.10:5, 6, 20, 31, 32.
Menara Babel, nenek moyang bahasa/ilmu bahasa bagi bangsa-bangsa,
Kej.11:1-9. orang-orang tertentu/pilihan di tengah-tengah kasih Allah
yang universal ini di teguhkan lagi dalam silsilah dari Sem ke Terah,
Kej.11:10-32.
Abraham dan keluarga-keluarga di bumi, Kej.12, umat Allah dalam
Abraham, Kej.17:4-6; 22:17-18.
Allah yang mahakuasa atas bangsa2 bertindak di Mesir (Kel.5:2; 7:5; 17;
9:16; Roma 9:17).
Ada perintah mengenai “orang-orang asing di tengah-tengahmu”,
Kej.12:10; 20:1; 21:34; 47:4; Kel.20:10; 22:21; Imm.18:26; 20:2; 25:40;
Bil. 15:14-16; Ul.10:18-19; 26:5-11; I Raja 8:27; 41-43; II Taw. 6:18, 32
(dedikasi bait Allah oleh Salomo).
“Bangsa” berada dalam arena kegiatan Allah: Ul.26:19; I Taw.16:8, 31;
Maz. 9:1; 19-20; 47:1; 7-9; 64:9; 65; 66:1, 4, 8; 67:1-5, 72:17-18; 96:1-
3,7,10, 13; 97:5-6; 98:2-3,9; 102:13-15; 108:3; 113:4; Yes.2:2-4; 40:5,
17; 49:5-6; 52:15; 55:4-5; 56:6-7; 60:3, 11; 62:2; 66:19-20; Yer.4:2;
Zak.2:11-13; Amos; Yunus; Mikha 1:1-7; 4:1-5.
Bait Allah: “Rumah Doa bagi segala bangsa”; Bait Allah Salomo tempat
doa bagi orang2 asing”; II Taw.6:32-33; Mikha 4:1-2; Yes.56:7; Yer.7:11.
Allah sebagai Raja di bumi: pencipta, pemelihara, pemilik, “Raja
Kemuliaan, II Sam.15:10; II Raja 9:13; Yes.52:7; Maz.32 (judul); 47:8;
Yer.17:12.

Interaksi Allah dengan budaya majemuk.


Setiap peristiwa dalam kitab-kita Perjanjian Lama selalu menghadirkan kondisi
dan budaya yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peristiwa yang
terjadi ini membawa umat Allah (Israel) menghadapi kondisi yang lintas budaya.
Umat Allah mengalami dan menghadapi lingkungan baru sehingga mereka harus
juga beradaptasi dengan kondisi yang asing. Namun Allah yang setia tetap hadir
dan campur tangan. Allah melampaui budaya dan tidak terbatas dengan budaya
bekerja dalam kehidupan umt Israel dengan melalui batas-batas budaya tersebut.
Allah “menggunakan budaya untuk mendisiplin umatNya”. Dalam kitab Yesaya
secara jelas mencatat bahwa Allah memakai bangsa-bangsa lain seperti Mesir,
Raja Koresy, Tirus, Sidon, Babel, dan Asyur untuk menghukum umat Israel yang
tidak taat kepada Allah. Tetapi Allah juga tidak meninggalkan umatNya sehingga
sisa-sisa Israel kembali ke tanah asalnya. Inilah keunikan Allah Israel bagaimana
Ia berinteraksi dengan budaya-budaya dan memanfaatkannya untuk
kemuliaanNya. Inilah juga pelajaran bagi umat Allah untuk berinteraksi dengan
bahsa-bangsa lain. Nampak disini bahwa hubungan dengan bangsa-bangsa lain

21
atau dengan budaya-budaya yang majemuk dimulai dan juga dinubuatkan oleh
para nabi untuk interaksi umat Allah dengan bangsa-bangsa lain di kemudian
hari.

TABEL:
INTERAKSI ALLAH DAN BUDAYA MAJEMUK

Tahun Peristiwa Latar Belakang Ayat-Ayat Alkitab


Politik, Budaya

2000-15000 Bapa leluhur Mesopotamia, Kej 11-50


Abraham, Ishak Kanaan, Mesir
Yakub, Yusuf
1300 Israel di Mesir, Mesir, padang Keluaran
Keluaran, padang gurun, budaya
Gurun, Sinai, Musa suku padang
Sebagai pemimpin gurun
1200-1000 Tanah perjanjian, Suku-suku Yoshua, Hakim2
penaklukkan Kanaan, Kanaan 1 Samuel 1-7
para hakim, perseku-
tuan 12 suku
1020-922 Kerajaan Israel, Bangsa Filistin, 1 Sam.8-31
Saul, Daud, Salomo, Kerajaan Damaskus, 2 Sam; 1Raja
Yerusalem ibukota, Hamat, Tirus 1-11
Bait Suci.
922-587 Kerajaan Israel Mesir, Asyur, Babilon 1 Raja 12-22
pecah, Utara dan 1 Raja 1-25
Yehuda. 2 Taw.10-36
Ulangan
587-537 Pembuangan Babel Babilon, Persia 2 Raja 25
Para nabi di Yer.39-44
Pembuangan Yehezkiel
Yesaya 40-55
537 Pulang dari Persia Hagai, Zakaria
pembuangan, mem- 1-8
bangun kembali Ezra 1-6
bait suci,
312 Jaman Seleuka dan Alexander Agung Apokrifa
Makabes Seleuka Daniel
63 Kekaisaran Roma Roma PB
Yerusalem direbut.

22
5. Kepemimpinan Dalam Sejarah Israel.
Umat Israel adalah umat yang berbudaya dan bermoral, terlebih Allah sebagai
pemimpin yang menuntun mereka untuk mencapai rencanaNya yang besar.
Secara organisatoris, umat Israel memiliki pemimpin rohani yang dipilih oleh
Allah untuk mengatur hiudp mereka sesuai dengan perintahNya.

Kepemimpinan/Politik:
Hakim-Hakim – pemimpin umat sementara, memiliki karisma, melepaskan diri
dari ikatan suku, tabut perjanjian adalah tempat kudus.
Raja-Raja – yang memerintah atas agama seperti pada jaman konstantin, dan
reformasi dimana penguasa berperan dalam agama (Cujus Regio Eius Religio).
Paradigma Daud:
Raja-Imam/Istana-Bait Allah.
Tingginya “budaya”, budaya industrial.
Gembala – Puisi- Pahlawan perang-dan sebagai raja.
Perusak rumah tangga orang lain (Kel.Uria).
Hamba menjadi tuan.
Penyalahgunaan kekuasaan.
Tidak dapat membuat hukum sendiri, Allah yang berdaulat, dan tidak
pandang muka.
Sekularisasi.
Kehilangan perspektif universal.
Kehilangan kepemimpinan.
Dasar kesatuan – Apa yang membuat bangsa Israel bersatu ?.

Salomo: Amsal. Pengkotbah, Kidung Agung.


Sinkretisme dan sekularisasi.
Monarki diukur dan ditentukan oleh kesetiaan perjanjian Allah.

Para Nabi - Nabi palsu dan nabi Allah (Bil.12:6-8; Ul.13:1-5; 18:14-22; 23:4-5;
Yehez.13:1-9; 2 Pet. 2:15; Yudas 11.
Bileam dan keledainya (Bil.22:24) – terbunuh dalam pembalasan Israel terhadap
orang Midian (Bil.31:8; Yos.13:22).
Elia dan Baal: suatu pembaharuan dan bukan kuasa penginjilan.
Hosea: Formula perjanjian mengambil makna baru/dimensi baru anugerah,
bukan ketidaktaan. YHWH mempedulikan karena kesetiaanNya memanggil
untuk pembaharuan dan restorasi dalam konteks kasih sayang YHWH.

23
TABEL:
KRITERIA NABI ALLAH DAN NABI PALSU

Nabi Palsu Nabi Allah

Dimotifasikan oleh agenda Dimotifasikan oleh wahyu Alla


dan isu-isu politik dan FirmanNya
Tujuannya adalah keuntungan Tujuannya adalah penggenapan
pribadi rencana Allah.
Nubuatannya tidak terjadi. Nubuatannya terjadi.
Mengajak umat mengikuti. Mengajak taat pada Allah da
Allah lain. tradisi Israel.
Tidak mengajak umat Mengajak umat taat pada Alla
bertobat yang setia.

Nubuat Nubuat
Nubuat tentang Yesus: kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kedatangan Yesus
yang kedua kalinya
Nubuat mengenai Yohanes Pembaptis.
Nubuat mengenai akhir jaman.
Nubuat mengenai Yudas Iskariot
Dll.

6. Garis-garis besar dari “Sisa Sisa Umat”.


Nuh dan keluarganya adalah sisa-sisa manusia pertama.
Abraham menjadi pendoa syafaat untuk sisa-sisa di Sodom dan Gomora.
Yusuf adalah sisa yang memelihara keluarganya.
Keluaran: kelompok yang keluar dan menerima perjanjian di gunung Sinai (Kel.
12:38).
Yoshua “aku dan seisi rumahku” (Yos. 24).
Hakim-hakim adalah pribadi-pribadi sisa-sisa.
Mazmur Daud – iman dari dalam kontras dengan bentuk-bentuk keturunan.
Nabi-nabi – pertobatan hati – bukan upacara – horizontal dan vertikal bersama-
sama dalam tindakan nyata iman.
Yesaya: sisa-sisa Israel adalah hamba YHWH.
Pembuangan -- sisa-sisa adalah ragi yang tersebar dan yang setia.
Sisa-sisa umat Israel dalam pembuangan adalah kesetiaan kepada tradisi (taurat).
Iman nampak dalam tindakan pertobatan sebagai tambahan terhadap bentuk
warisan.

24
Sisa-sisa sebagai umat yang setia untuk pengharapan masa depan.
Sisa-sisa tidak termasuk semuanya dalam Kristus (Kisah Para Rasul).
Theologi Sisa” adalah suatu perspektif sakramen.
Sisa-sisa sebagai mereka yang mengasihi (I Yoh.).
Sisa-sisa adalah mereka yang jubahnya dicuci dalam darah anak domba.

7. Perjanjian Lama memasuki Perjanjian Baru.


Tempat kudus Allah – Tempat dimana Allah dapat dikenal.
Sinagoge -- Penyembahan universal dan taurat.
Monotheisme -- Kontribusi dari amsal-amsal.
Proselitisme – Penekanan iman untuk bangsa lain dari Yudaisme.
Jangkauan universal pemerintahan Allah (Daniel).
Jangkauan universal pengharapan messianik eskatologi (Yesaya).
Pengharapan messianik dalam kehidupan umat Israel.
Diaspora – jalan yang terbuka untuk misi bagi bangsa-bangsa lain.
Masyarakat Yunani dan Romawi menyediakan jalan dan bahasa-bahasa yang
jelas.
Pemerintahan Allah -- Berlangsung kekal setelah kerajaan Daud berakhir.
Karena iman maka sisa-sisa umat mewarisi perjanjian Abraham.

Figure:

Tempat Kudus Allah


Monotheisme
Sinagoge
Proselitisme
Pemerintahan Allah Universal
PL Pengharapan Messianik Eskatologi PB
Diaspora
Kerajaan Daud – Pemerintahan Allah
Iman Sisa-Sisa Mewarisi Perjanjian Abraham
Maysarakat Yunani dan Romawi dan Fasilitas
Invasi Yunani (filsafat, budaya dan bidat).
Golongan takut akan Allah (Kornelius, Sida-Sida).
Harapan pembebasan dari Romawi.

25
8. Thema-thema misi dalam kitab para nabi PL.
Nabi-nabi Allah yang benar menyampaikan firman Allah, nubuat2nya digenapi,
baik dalam keadaan baik atau tidak baik (bandingkan Samuel, Baalam dan
Yeremia).
Allah adalah setia walaupun umat Israel tidak setia (Yesaya, Hosea).
Allah berbelas kasihan kepada bangsa2, walaupun umat Israel tidak berbelas
kasihan kepada bangsa-bangsa lain (Yunus).
Misi Allah seringkali tersembunyi, tenang, dan dengan cara-cara yang tidak
diharapkan, tidak selalu di sepan umum, tidak selalu kelihatan, atau cara-cara
yang demonstratif (Elia).
Misi Allah tidak dikendalikan atau terbatas pada tindakan manusia sebagai alat
misi.
Waktu Allah yang kekal menembusi waktu yang terbatas, waktu sejarah dari
kemanusiaan – penyembahan kepada para baal atau allah palsu adalah suatu
usaha untuk mengkontrol natur atau kuasa-kuasa spiritual untuk kepentingan
pribadi (Elia).
Allah memanggil kita untuk taat kepada kehendakNya, tapi bukan kepada
manipulasi dari kuasa-kuasa spiritual.
Kasih Allah yang universal tetap bertahan bahkan dalam menggunakan alat-alat
yang tidak mau taat (Yunus). Allalh adalah hakim universal dari umat Israel, dan
dari bangsa-bangsa (Amos).
Bahkan “hamba-hamba” yang tidak rela diberkati ketika mereka bertindak
sebagai alat Tuhan termasuk umat Israel dalam pembuangan (Yesaya, Daniel).
Nabi sering menderita karena bernubuat (Hosea dan Yeremia).
Hari Tuhan adalah juga hari penghakiman (Yoel) rencana Allah adalah universal,
termasuk peranan umat Israel sebagai terang bagi bangsa-bangsa (Yesaya).
Nabi-nabi menunjukkan bahwa rusaknya keturunan Daud, dan memberi
pengharapan untuk kedatangan Mesias.
Nabi-nabi terus memanggil umat Israel untuk kembali kepada pembaharuan
perjanjian, kadang-kepada perjanjian Abraham, Musa dan Daud.
Langkah yang penting dalam persiapan untuk kedatangan Mesias adalah
perjanjian baru yang tertulis dalam hati yang bersunat (Yeremia).
Nubuat-nubuat penghakiman dan persiapan Mesias tetap tidak sempurna dan
tidak ada resolusi (Daniel, Micah).
Kitab Yesaya menunjukkan pergantian yang besar dari misi CENTRIPETAL ke
misi CENTRIFUGAL dalam hubungannya kepada umat Allah yang menyentuh
bangsa-bangsa.
Allah ingin iman, dan bukan upacara (Malachi).

9. Tinjauan waktu sejarah PL secara kronologis.


Jaman Permulaan Penciptaan: 5000-4000 BC, atau 4500 BC
Menurut penyelidikan arkeologi:
Sebelum 8000 BC: Jaman Batu Kuno (Paleolithic).
8000-6000BC: Jaman Batu Tengah (Mesolithic).

26
6000-4500BC: Jaman Batu Baru (Neolithic).
4500-3000BC: Jaman Tembaga (Chalcolithic).
3200-2000BC: Jaman Perunggu Pertama (Early Bronze Age).
2100-1550BC: Jaman Perunggu Tengah (Middle Bronze Age).
1500-1200BC: Jaman Perunggu Terakhir (Late Bronze Age).
1200-300BC : Jaman Besi (Iron Age).

Dilihat apa yang dikerjakan oleh Nimrod untuk menara Babel, yakni 100
tahun setelah air bah, maka penciptaan diperkiranakan terjadi tahun
5000-4500BC. Usaha-usaha penyelidikan ilmiah:
1. Ada ciptaan mula-mula, sebelum Kejadian 1:1-2. Hal ini
ditemukannya fosil-fosil binatang maupun manusia. Kemudian
terjadi sesuatu yakni pemberontakan Iblis seperti yang disebut
dalam Yes.14:12-15. Kemudian bumi dikembalikan pada
keadaan tanpa bentuk.
2. Ada penciptaan umum selama ratusan ribu tahun yang lalu,
namun ciptaan manusia tidak menurut gambar dan rupaNya.
Fosil-fosil yang ditemukan itu bukan dari Adam, tapi kemudian
Tuhan menciptakan manusia lain yang menurut gambar dan
rupanya.
3. Air Bah
Terjadi sebelum air bah, karena pada peristiwa menara Babel,
manusia masih bersatu. Kebersatuan menandakan awal dari
penciptaan itu.
4. Menara Babel.
Jaman Bangsa-bangsa dan budaya yang majemuk.

Awal Mesopotamia (2900-2000).


Kebudayaan Mesopotamia: Setelah hilangnya sungai Pison dan Gihon.
Mesopotamia berada diantara Tigris dan Eufrat.
Kebudayaan Sumer: Ilmu matematika, arsitektur, kesusastraan,
pendidikan, hukum, kedokteran.
Kebudayaan Semit (SEM)
Kebudayaan Semit Akkad (oleh Sargon I)
Kebudayaan GUT (Kaum Barbar, orang pegunungan, budaya primitif).
Raja Urnamu mengalahkan Gut. Membangun kembali budaya Sumer
oleh dinasti Akkad. Putra Urnamu memerintah dengan pemerintahan
yang rapi, terkenal dengan bidang olehraga, musik dan kesusastraaan.
Masuk lagi orang-orang Amori dan Elim menggulingkan Ur.
Keluarga Abraham lahir dalam kebudayaan yang canggih di kota Ur, tapi
apakah ini Ur-Kasdim, karena Alkitab menyembut ini, terjadi
perdebatan. Ia pergi karena panggilan ke padang gurun Kanaan.

27
Periode Patriakh: 2000-1600 SM.
Ur digulingkan oleh orang-orang Elam yang tinggal di tepi S.Tigris.
Periode Babilonia, setelah Ur, oleh orang-orang Amori. Mereka
menguasai Ancient Near East, puncak kejayaannya pada raja Hamurabi.
Budaya Hamurabi: budaya hukum dan undang-undang, ditemukan 250
hukum dan undang-undang.
Hamurabi kemudian dikalahkan oleh orang Het.
Masa Abraham dipanggil.

Jaman Perunggu Tengah (2000-1550).


Abraham masuk ke Kanaan.
Mesir sampai Keluaran atau pembebasan umat Israel.
Mesopotamia – Mesir, dua kerajaan yang berbarengan.
Bangsa Semit masuk ke Mesir yang disebut sebagai orang Hiksos
melalui penaklukkan dan persetujuan (1800-1600). Masa ini Yusuf
diangkat jadi penguasa, maka umat Israel hidup tenteram.
Kemudian bangsa Mesir kembali menguasai, yaitu Firaun, raja Mesir,
umat Israel diperbudak. Mesir menguasai dan berperan dalam dunia
Internasional.
Bangsa-bangsa di sekitar sungai Tigris dan Eufrat saling menaklukkan.
Umat Israel keluar dari Mesir dan masuk ke Kanaan, dan tidak banyak
dipengaruhi peperangan ini karena jarak cukup jauh dari Mesir.

Jaman Besi (1200-1000).


Umat Israel di tanah Kanaan.
Perkembangan tekhnologi perkakas dan senjata dari besi.
Disebut jaman penaklukkan satu sama lain oleh raja-raja sekitar seperti
Filistin di kitab hakim-hakim yang melibatkan umat Allah yang
dipimpin oleh para hakim-hakim dan raja-raja Israel yakni: Saul, Daud,
Salomo dll.
Kemenangan hanya mungkin karena pertolongan Tuhan karena musuh
begitu hebat dengan segala senjata, kereta dan pasukan berkuda, dan
penampilan yang kekar seperti Goliath.
Kemunduran pada jaman Salomo karena orientasinya pada hikmat
Shalom dan bukan kepada militer.

Periode Perpecahan Kerajaan (950-586).


Terjadi menjelang perpecahan kerajaan Israel, yakni orang Aram muncul
menyerang Israel.
Jaman Pembuangan, kembali ke tanah asal, dan pengembalian tanah
(587-539 BC).
Masa disiplin diterapkan oleh Tuhan.
Masa mencari pengalaman dengan bangsa-bangsa lain.

28
Transisi umat Allah kedalam bangsa-bangsa lain dan bangsa-bangsa lain
kedalam umat Tuhan (Proselitisme).
Jaman bangsa-bangsa:
Bangkitnya orang Aram (950-800)
Ancaman Asyur (850-750)
Neo Asyur (750-650).
Neo Babel (600-550).
Media Persia (550-450).

Aplikasi

Garis-garis besar, perkembangan dan perubahan dalam sejarah yang terkandung


dalam Perjanjian Lama memberikan kita pengertian yang aplikatif sebagai berikut:
1. Pemahaman Perjanjian Lama dapat ditelusuri secara historis (Sejarah penciptaan
dan kejatuhan manusia, sejarah umat Allah atau sejarah kerajaan Allah, sejarah
bangsa-bangsa), anthropologis (Masyarakat budaya), theologis (Kehadiran Allah
dan penyataanNya), teoritis (Prinsip-prinsip rohani yang terkandung dalam
kebenaran Firman Allah), dan aplikatif (Penerapannya oleh bangsa Israel dan
bagi kita masa kini).
2. Kita dapat menyelidiki Firman Allah secara topikal. Secara topikal berarti
adanya topik-topik rohani yang dapat diangkat dari kitab-kitab PL.
3. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam sejarah tidak dapat dipisahkan
dari kontribusi manusia dan Allah.
4. Kehadiran Allah dalam sejarah begitu nyata sehingga Allah memang adalah
Allah yang tidak melepas begitu saja setelah dunia ini dikuasai oleh dosa, tetapi
Allah tetap bertanggungjawab bagi ciptaanNya.
5. Allah yang mahabesar ini menyatakan diri secara ajaib sehingga manusia dapat
mengenal Dia dan mencari Allah. Allah memenuhi kebutuhan manusia dalam
konteks kebutuhan manusia.
6. Perjanjian Lama bukanlah hanya berisi peristiwa-peristiwa di masa lalu
bagaimana Allah terlibat didalamnya, tetapi juga berbicara mengani peristiwa-
peristiwa yang akan datang, inilah yang membuktikan bahwa Perjanjian Lama
bukanlah buku kuno atau tradisionil, tetapi buku yang relevan untuk masa kini
dan masa depan. Perkembangan masyarakat yang nampak dalam sejarah
berkembang kepada masa depan.
7. Allah mengasihi umat Israel dan juga bangsa-bangsa lain terbukti adanya usaha
interaksi Allah dengan budaya yang majemuk dan menggunakannya untuk
mendisiplin umat. Pada masa kini, setelah kelahiran Kristus, telah membuktikan
bahsa Allah mengasihi seluruh bangsa dengan berkorban di salib untuk mereka.
Kita sebagai orang percaya patut melanjutkan mandat penebusan untuk
mencapai bangsa-bangsa bagi kerajaanNya.

Kita dapat menggunakan prinsip-prinsip yang tematis dan topikal dalam


Perjanjian Lama untuk masa kini dan masa yang akan datang. Kita memang tidak tahu

29
apa yang akan t erjadi di masa mendatang, tetapi Perjanjian Lama telah memberikan
gambaranNya. Allah telah membuktikan bahwa Dialah Allah di masa kekal, masa lalu,
masa sekarang, dan yang akan datang, patut dipuji, disembah, dan dipercayai.

BAB 3
PENULISAN
PERJANJIAN LAMA
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama tidak muncul dengan sendirinya ataupun
diturunkan langsung dari surga, tapi melalui umatNya sepanjang sejarah Israel. Allah
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) dari hamba-hambaNya untuk menuliskan
semua perkataanNya dan peristiwa-peristiwa penting dari kehadiran, karya dan
keterlibatanNya dalam sejarah manusia. Proses penulisan ini dapat ditelusuri melalui
beberapa hal:

1. Tahun penulisan PL:


Proses penulisan kitab-kitab Perjanjian Lama mengambil selama periode 1000
tahun, di pertengahan 2000 BC- 1000 BC.

2. Jumlah penulis: kurang lebih 40 orang.


3. Bahasa yang digunakan: bahasa Ibrani klasik dan Aram.
4. Nama penulis diantaranya: Musa, Daud, Salomo, Debora, Miriam, Agur,
Lemuel, dll.
5. Gaya penulisan: sastra, hukum, kisah sejarah, syair, nubuatan.
6. Perkembangan dalam penulisan bahasa:
Piktogram (dalam gambar).
Ideogram (simbol-simbol).
Logogram (steno).
Suku kata dari steno.
Abjad – bahasa semit dan Ibrani (bahasa yang digunakan untuk penulisan).

7. Bahan-bahan dan Penyalinan:


Papyrus: Sejenis rumput rawa yang mengandung getah diolah, dianyam dan
dipipihkan dan dijadikan tempat untuk menulis perkataan.
Tembok, lempengan batu sebagai kertas.
Batu Roseta, batu Moab yang diukir huruf ayat-ayat.
Lempengan tanah liat, dan kayu.
Kitab gulungan dari papyrus (3000 – 1000).
Ostraka (pecahan tembikar).

30
Gulungan logam.
Gulungan tembaga ditemukan di Qumran (gulungan laut mati).
Kulit Binatang: Lembaran-lembaran kulit binatang yang disambung dan ditulis
dengan tinta yang terbuat dari arang dan sejenis getah.
Perkamen: Kulit binatang yang diolah sehingga permukaannya licin untuk ditulis
dengan tinta.

8. Alat tulis:
Besi pengukir atau pena besi.
Pena buluh, pisau raut untuk menajamkan pena.
Tempat tinta.
Proses penyalinan dengan tangan, penghafalan, pendengaran, pembacaan
dokumen di depan umum.

9. Juru tulis:
Juru tulis bait Allah.
Ezra sebagai pelopor.
Musa.
Para nabi.
Dll.

10. Penemuan Arkeologi:


Naskah atau dokumen tulisan Firman yang asli sudah hilang dan yang ada adalah
naskah salinan. Hal ini baik karena menjauhkan umat Allah dari penyembahan
kepada kitab-kitab tua. Yang asli sudah hilang karena disimpan dalam guci tanah
liat dan dikubur.
Penemuan arkeologis membantu kita untuk mengetahui tulisan-tulisan Alkitab
dan menolong kita untuk mengerti kebenaran Alkitab, konteks dan situasi jaman
pada waktu itu dan situasi pada waktu Firman Allah itu diberikan.
Pada abad V, para masoret mengumpulkan naskah-naskah PL dan menentukan
yang mana yang perlu dipertahankan. Kemudian naskah disalin kembali sesuai
dengan aslinya. Mereka menghitung kata demi kata sesuai dengan aslinya dan
apabila ada kelebihan, maka kata-kata lebih itu dicoret dan ditandai. Orang-
orang Ibrani tidak berani menambahkan kata-kata baru karena Firman itu Kudus.
Pada tahun 1947, para gembal-gembala dekat Qumran di tepi Laut Mati
menemukan banyak guci yang berisikan kitab dan adalah naskah-naskah PL
yang ditulis kira-kira tahun 200-70 SM. Naskah ini dibandingkan dengan naskah
Codex Leningradiensis yang dibuat tahun 1008 AD, ternyata tidak ada perbedaan
yang menyolok.
Penemuan arkeologis di tanah Kanaan, Mesir, Mesopotamia. Penemuan ini
mengungkapkan tabir, kebudayaan kuno, yang menolong menjelaskan mengenai
cerita Alkitab maupun tulisan-tulisan kitab-kitab.
Penemuan arkeologis di Megiddo, 20 Km barat laut Nazaret. Ditemukan
peninggalan yang luar biasa yang berasal dari jaman sebelum bangsa Israel

31
masuk ke Kanaan (12 SM). Walaupun tidak ada sangkut paut dengan Alkitab,
namun pengetahuan itu membantu kita untuk mengerti kebenaran Alkitab.
Teori Karbon : adalah alat atau bahan kimia yang digunakan untuk menguji atau
mentest penemuan-penemuan arkeologi untuk menentukan umur dari benda-
benda purbakala. Proses karbon 14 ini dapat menentukan tahun asal dan tulisan
kuno atau bahan kuno yang memuat tulisan tersebut (Alkitab). Melalui proses ini
secarik kertas dari tulisan kuno yang ditemukan tersebut dibakar, lalu diukur
jumlah isotopnya Karbon 14 yang terkandung didalamnya. Jumlah Isotop
Karbon 14 itu akan sesuai dengan umur dari kertas itu/tulisan Alkitab yang
diselidiki. Karbon 14 ini juga telah membuktikan bahwa kain kafan (Shroud)
yang ditemukan di gua tengkorak tempat Yesus dikubur itu adalah palsu, dan
bukan berasal dari abad permulaan.

11. Terjemahan/Penterjemahan Alkitab.


Terejmahan ini dilakukan sebelum memasuki millenium pertama. Ada beberapa
terjemahan yang sudah dilakukan:
Taurat Samaria
Adalah terjemahan kitab Taurat saja dengan memakai bahasa Ibrani
Kuno. Perbedaan yang ditemukan didalamnya adalah Ulangan 27:4,
dimana Ebal diganti dengan Gerizim, dan Yohannes 4:20 dianggap tidak
tepat.

Targum-Targum.
Terjemahan bebas sebagian PL kedalam bahasa Aram, bahasa sehari-hari
orang Yahudi, di dalamnya mengandung komentar-komentar. Targum-
Targum ini terdiri dari beberapa versi: Targum Onkelos, terjemahan
Taurat yang resmi oleh ahli bangsa Yahudi; Targum Yerusalem,
terjemahan dalam bahasa dialek Aram di Palestina pada abad ke 7;
Targum Yonathan, diterjemahkan di Babel pada kira-kira abad ke 5 AD.
Ini adalah terjemahan kitab para nabi.

Septuaginta (LXX).
Terejemahan PL kedalam bahsa Yunani oleh 70 orang Yahudi di
Alexandria, Mesir sehingga diberi nama Septuaginta. Kitab2 Kanon PL
diterjemahkan pada tahun 250-177 BC dan ditambah dengan jaman
Reformasi.

Pesyita (artinya sederhana).


Terjemahan kedalam bahasa Syiria untuk rakyat biasa pada permulaan
abad masehi.

Vulgata.

32
Terjemahan kitab kedalam bahasa Latin oleh Jerome/Hieronimus (383-
405). Vulgata menjadi Alkitab resmi orang Kristen selama 1000 tahun
hingga jaman reformasi.

Kitab Koptik.
Terjemahan kedalam bahasa Koptik abad ke 3 di Mesir. Bahasa Ethiopia
abad 13 M yang mulai dikerjakan akhir abad 4 M.

Terjemahan Terjemahan Reformasi.


Terjemahan ini begitu giat dengan penyelidikan bahasa-bahasa asli
Alkitab dan penemuan mesin cetak abad ke 15. Muncullah terjemahan
Inggris, Belanda dengan versi Wycliffe, Tyndale, Coverdale, Great
Bible, dll.

Terjemahan Versi Modern (Abad 18).


Terjemahan makin mendekati bahasa asli: American Standard Version,
New American Standard Version, dan New International Version.

Terjemahan kedalam bahasa Indonesia.


1773 oleh Dr. Melchior Leydecker.
1872 oleh Dr. H.C. Klinkert.
1974 oleh LAI.

Aplikasi

Penyelidikan dari proses penulisan kitab-kitab dalam Perjanjian Lama secara


ilmiah dan natural memberikan kontribusi rohani sebagai berikut:
1. Perjanjian Lama yang adalah buku sejarah yang memiliki kekayaan rohani dan
adalah Firman Allah itu sendiri ini dapat diselidiki secara ilmiah keberadaannya.
2. Kita tidak hanya menerima kitab-kitabnya secara gamblang tanpa ada
penyelidikan, tapi dengan penyelidikan yang ilmiah dan rasional ini maka bukti-
bukti sejarah dapat dipertanggungjawabkan baik secara rohani maupun secara
historikal.
3. Perjanjian Lama yang dianugerahkan oleh Allah kepada umat manusia untuk
menyatakan keterlibatan Allah dalam sejarah secara nyata dan dapat diselidiki
secara ilmiah juga walaupun usaha ini memiliki keterbatasan. Secara ilmiah juga
4. Perjanjian Lama telah melewati proses penulisannya yang panjang. Hal ini
membuktikan bahwa proses yang panjang ini tidak mungkin tidak bahwa Allah
terlibat di dalamnya. Proses ini juga menunjukkan bahwa Perjanjian Lama
bukanlah buku mitos namun prosesnya telah dialami oleh umat Allah itu sendiri.
Oleh sebab itu bagi orang percaya kita perlu menerima Perjanjian Lama itu
secara nyata dan bukan sesuatu yang bersifat abstrak.

33
5. Kitab kitab PL yang ada sekarang dan yang digunakan oleh orang percaya
adalah kitab suci yang dapat dipercayai. Dengan melewati proses penemuan,
penyalinan, dan penterjemahan yang ketat, kita dapat berpegang padanya sebagai
Firman Hidup untuk kehidupan iman kita.

Kita harus menyelidiki Firman Allah dalam Perjanjian Lma ini lebih aktual,
karena Allah telah memulainya secara ilmiah, natural yang konkrit dengan melibatkan
manusia (Haba-hambaNya) dalam penulisan tersebut.

BAB 4
KANONISASI ALKITAB

Untuk menetapkan standar dari Alkitab (PL dan PB), maka para ahli, tokoh-
tokoh gereja, teolog-teolog, yang merasa bertanggungjawab untuk melestarikan dan
mempertahankan nilai-nilai agung dari Alkitab sebagai Firman Allah yang hidup dengan
menggunakan dan menetapkan kanonisasi untuk Alkitab tersebut.Kanonisasi
memberikan jaminan nilai dan isi Alkitab yang tidak dapat dirubah atau ditambah dengan
pikiran manusia semena-mena.

Sejarah, Pengertian,
Dan Fungsi Kanon:
1. Secara definitf, maka Kanonisasi berasal dari kata “qaneh”, yaitu istilah yang
diambil dari makna tumbuhan seperti gelagah atau batang papirus, atau sejenis
tanaman serai, atau tebu manis.
2. Dari pengertian “qaneh” ini maka dipakai sebagai tongkat pengukur, kayu
penggaris yang lurus. Disini kanon dipakai sebagai tongkat pengukur atau kayu
penggaris, atau buluh pengukur.
3. Athanasius, uskup dari Alexandria menggunakan ini pertama kali sebagai
ungkapan theologis (tahun 367, isi kanon PB).
4. Kanon, tiap-tiap kitab PL tidak dapat dipisahakan dari pengilhaman dan daftar
kumpulan kitab-kitab yang terdapat dalam kitab suci Ibrani yang memiliki
otoritas tertinggi untuk iman dan praktik iman masyarakat Ibrani. Kitab Ibrani
menjadi standar atau ukuran untuk menilai kitab-kitab sejarahm tradisi, dan
ajaran agama Ibrani.

5. Garis besar pembentukan kanon:


Tahap 1: Ucapan yang berotoritas: “Beginilah Firman Tuhan”.
Tahap 2: Dokumen dokumen tertulis resmi: Dokumen yang berisi ucapan Allah
yang dipelihara oleh masyarakat Ibrani (Kitab Taurat, dll).

34
Tahap 3: Pengumpulan dokumen-dokumen: pengumpulan kitab Mazmur (500
tahun), karya sastra, dll. Kitab orang jujur, kitab peperangan Tuhan masih belum
diketahui para ahli.
Tahap 3: Menyortir dokumen-dokumen tertulis dan menetapkan kanon: Pilihan-
pilihan dokumen yang disepakati oleh pemuka agama Yahudi dalam pimpinan
Roh Kudus selama perjalanan sejarah Israel dan menjadi kitab resmi: Kitab
Taurat, Kitab Para Nabi, dan Kitab Mazmur. Yesus juga menyebut Kanon ini.
Penyortiran terjadi pada sejarah:
-selama pengalaman di Sinai.
-peralihan teokrasi ke monarki Israel.
-masa keruntuhan Israel dan pembuangan Babel.
-sebagai pembaharuan Oleh Ezra, ahli kitab, Nehemia, dan pasca
pembuangan.

6. Kriteria Penyaringan Kanon:


Sifat ilham ilahi dan otoritas yang dikenal oleh para masyarakat keagamaan
Ibrani seperti penyataan langsung dari Roh Allah dalam kasus Musa dan 70 nabi.
Siapa penulisnya: raja, imam, nabi, pemberi hukum, hakim.
Konsistensi internal dari pengajaran dan kestauan menyeluruh dari tema dan
berita pengalaman perjanjian yang tersurat dalam kitab-kitab diakui sebagai
firman Allah.
Penggunaan dokumen agama oleh masyarakat Ibrani yakni kitab-kitab yang
digunakan, dibaca, dipelajari, disalin dan ditaati oleh masyarakat Ibrani.

7. Sejarah Kanon.
-Pengertian Alkitab Ibrani sebagai “Wasiat Lama”, menjadi PL dan istilah dalam
kitab Yeremia “perjanjian baru (Yeremia 31:31-36, Matius 26:17-35).
-Dalam Yudaisme ut (Torah/Taurat, Nebiim/Nabi-Nabi, Ketubim).
-Pengelompokan tiga bagian Alkitab (TANAK) ini disyahkan oleh Yesus dalam
Lukas 24:44, dan juga dalam Talmud dan juga oleh Philo, Yosephus, Melito,
Tertulianus, Origenes, Eusebius, Hieronimus, dan Agustinus.

8. Urutan Kanon (Baker Encyclopedia of the Bible).

TABEL: URUTAN KANON

Tanak Katholik Roma Protestan


Dan Orthodoks

Torah Pentateukh Pentateukh


Bereshith (Kej). Kejadian Kejadian
Shemoth (Kel). Keluaran Keluaran
Wayiqra (Im). Imamat Imamat

35
Bemidbar (Bil). Bilangan Bilangan
Debarim (Ul). Ulangan Ulangan

Nevi’im Sejarah Sejarah


(Nabi2 Awal)
Yoshua Yoshua Yoshua
Shofetim (Hk2) Hakim Hakim Hakim Hakim
Samuel Ruth Ruth
Melakim (Rj2). I, II Samuel I, II Samuel
Yesaya I, II Raja Raja I, II Raja Raja
Yeremia I, II Tawarikh I, II Tawarikh
Yehezkiel Ezra dan Nehemia Ezra dan Nehemia
Tere-Asar Tobit* Esther
Hosea Yudit*
Yoel Esther dan Tambahan
Amos pada kitab Esther*
Obaja
Yunus Syair dan Kebijaksanaan Syair dan Hikmat
Mikha Ayub Ayub
Nahum Mazmur Mazmur
Habakuk Amsal Amsal
Zefanya Pengkotbah Pengkotbah
Hagai Kidung Agung Kidung Agung
Zakaria Kebijaksanaan Salomo*
Maleakhi Eklesiastikus
(Kebijaksanaan Yesus Bin
Sirakh)*

Ketu’bim Nabi Nabi Nabi Nabi


Tehilim (Maz). Yesaya Yesaya
Ayub Yeremia Yeremia
Mishle (Amsal). Ratapan Ratapan
Rut Barukh, Surat Nabi Yeremia+ Yehezkiel
Shir Hashirim Yehezkiel Hosea
(Kidung Agung). Daniel, tambahan kitab Daniel,* Yoel
Kohelet (Pkbh). Susana*, Lagu Pujian Ketiga Amos
Ekah (Ratapan). Pemuda*, Dewa Bel dan Naga* Obaja
Esther Hosea Yunus
Daniel Yoel Mikha
Ezra-Nehemia Amos Nahum
Dibre-Hayamin Obaja Habakuk
(Tawarikh). Yunus Zefanya
Mikha Hagai
Nahum Zakaria
Habakuk Maleakhi
Zefanya
Hagai

36
Zakaria
Maleakhi
I Makabe* *Apokrifa Dalam Kanon Protestan
II Makabe+ +Roma Katholik Saja

9. Kitab-Kitab diperdebatkan.
Esther: tidak ada nama Allah didalamnya.
Amsal: nampak seperti hikmat duniawi.
Pengkotbah: bernada pesemistis dan mengutamakan kenikmatan.
Kidung Agung: mengutamakan syair cinta.
Yehezkiel: berisi penglihatan yang aneh-aneh dan ajaran tantang korban yang
bertentangan dengan Taurat.
Yunus: Dianggap sebagai cerita mitos.
Kanon Ibrani diselesaikan dan ditetapkan oleh pemimpin agama dari masyarakat
Ibrani. Konsili-konsili tidak menetapkan kanon tetapi menegaskan atau
menetapkan persetujuan atas kumpulan kitab-kitab yang diilhami dan diakui
sebagai Firman Tuhan yang memiliki otoritas dalam masyrakat Ibrani.

10. Apokrifa.
Berarti tersembunyi, karena bersifat esotorik, hanya diketahui oleh orang tertentu
saja; dan karena tidak pernak diakui oleh kanon.
Terdiri dari 14-15 kitab, ditulis oleh penulis saleh Ibrani 200-100 AD.
Mulanya ditambahkan kedalam Septuaginta, karena dampak helenisme dalam
Yudaisme, diselesaikan 250 SsM, tapi tidak dianggap oleh orang Ibrani.
Terjadi perdebatan, pro dan kontra antar bapak2 gereja, kemudian lahirlah
Vulgata, kitab PL dalam bahasa Latin oleh Hieronimus (405 SesM), untuk gereja
Katholik yang tidak membedakan antara Apokrifa dan PL.
Reformator tidak mengakui apokrifa, karena dianggap tidak tercantum dalam
kanon.
Pengakuan Westiminster 1967 menolak pengilhaman Apokrifa.
Wycliffe, 1932, menerbitkan terjemahan Alkitab dalam bahasa inggris dengan
mengeluarkan Apokrifa tersebut, dan oleh golongan protestan.
Gereja Roma Kudus menetapkan Vulgata sebagai Alkitab gereja yang benar
(1545-1564) dan menyebutnya Deuterokanonika dan menjadikan untuk
meneguhkan doktrin, api penyucian, amal, dan mendoakan orang mati (Tobit
12:9; 2 Makabe 12:43-45; Esdras 8:33; 13:46; Sirakh 3:30).

Kitab-kitab Apokrifa: (LIHAT Tabel Urutan Kanon)

11. Pseudepigrafa.
18 kitab yang ditulis oleh penulis Yahudi saleh pada 200 AD-200 SesM
dalam bahasa Ibrani, Aram, Yunani, Siria dll, yang juga tidak diterima
dalam kanon Alkitab. Walaupun tidak diterima, ada gereja-gereja yang

37
menggunakannya. Surat Yudas dalam PB mengutip mengenai 1 Henokh
dan menyinggung menegenai Musa naik ke sorga.
Kitab-Kitab Psedudepigrafa:
Legenda: 1. Kitab Yobel
2. Surat Aristeas
3. Kitab Adam dan Hawa
4. Yesaya Mati Syahid

Apokaliptik: 5. Henokh
6. Wasiat Dua Belas Patriakh
7. Orakel Dari Syibil
8. Pengangkatan Musa Ke Surga
9. 2 Henokh. Atau Kitab Rahasia Henokh
10. 2 Barukh atau Apokalips Sirai dari Barukh
11. 3 Barukh atau Apokalips Yunani dari Barukh

Didaktik: 12. 3 Makabe


13. 4 Makabe
14. Abpth Pirke
15. Kisah Ahikar

Syair: 16. Mazmur Mazmur Salomo


17. Mazmur 131

Sejarah: 18. Fragmen Sebuah Karya Tulisan Orang Zadok.

Aplikasi

Dalam penetapan Kanonisasi dari Alkitab, kita sebagai orang percaya yang
selalu menggunakan Alkitab sebagai kitab suci diberikan suatu sekuritas untuk
menggunakan kitab-kitab tersebut. Walaupun setiap denominasi atau kelompok Kristen
Protestan maupun Katholik memiliki standar sendiri dalam menetapkan kitab suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, orang percaya dapat memilih standar yang paling
diyakininya sesuai dengan penetapan Kanon oleh gereja-gereja. Penetapan Kanonisasi
Alkitab memberikan jaminan rohani antara lain:

1. Orang percaya menerima bahan-bahan atau Firman Kebenaran yang murni untuk
mencukupi kebutuhan rohaninya.
2. Orang percaya dijauhkan dari kesesatan yang dapat timbul dari isi kitab-kitab itu
sendiri apabila isi kitab itu ditemukan atau ditulis bukan atas dasar campur
tangan atau inspirasi Roh Kudus. Hal yang sangat membahayakan iman orang
percaya ini dapat diatasi melalui kanonisasi.

38
3. Orang percaya dituntun dalam kanonisasi ini untuk selektif terhadap bacaan-
bacaan kitab-kitab suci agar menerima Firman Kebenaran itu sebagai Firman
Kebenaran Allah yang tidak dapat dicampur atau dikompromikan dengan bahan-
bahan atau penemuan manapun yang mungkin nampaknya itu rohani sedangkan
dibaliknya terdapat pertentangan.
4. Orang percaya diajar untuk menghargai kebenaran Firman Allah yang berasal
dari Allah dan membedakannya dari apa yang bukan berasal dari mulut Allah.

Kita patut bersyukur untuk kontribusi dari para ahli, bapak-bapak gereja, dan
teolog-teolog yang bertanggungjawab untuk mewujudkan iman Kristen itu atas dasar
kebenara yang hakiki sehingga kita dapat bertumbuh dalam pengenalan yang benar
tentang Allah dari Alkitab.

BAB 5
PENGANTAR KEDALAM KITAB KITAB
PERJANJIAN LAMA

Tema inti dari kitab-kitab Perjanjian Lama adalah penebusan. Semula Allah
memberikan mandat budaya kepada manusia, tetapi setelah manusia jatuh ke dalam
dosa, maka Allah memberikan mandat penebusan. Secara garis besarnya, Perjanjian
Lama berisi 10 peristiwa besar sejarah yakni:

1. Panggilan Abraham (tahun 2000).


2. Kematian Yusuf (tahun 1800).
3. Keluar dari Mesir (1445).
4. Daud sebagai raja (1000).
5. Kerajaan Israel terpecah (931).
6. Israel dibuang ke Babel dan ke Asyur (722).
7. Reformasi Yosia (621).
8. Yerusalem dihancurkan oleh Babel (587).
9. Orang Yahudi kembali dari pembuangan (538).
10. Maleakhi nabi PL yang terakhir (400).

Daud menamakan kitab PL sebagai: Taurat Tuhan, Peraturan Tuhan, Titah


Tuhan, Perintah Tuhan, Ketetapan Tuhan, Hukum Hukum Tuhan, Jalan Jalan Tuhan
(Mzm 19, 119).

Hubungan Dengan
Perjanjian Baru

39
Hubungan PL dan PB begitu jelas, akrab bersatu dan sangat penting. PB tidak
ada tanpa PL, dan PL tidak dapat dimengerti tanpa PB. PL menunjuk pada PB,
sedangkan PB menggenapi yang yang dikatakan PL. PB merupakan bukti kebenaran dari
PL, sedangkan PL adalah landasan dari PB. Penafsiran PL bergantung pada PB dan
sebaliknya. Jadi PL adalah PB “concealed” sedangkan PB adalah PL “revealed”.

Pentateukh
Lima Kitab Utama
Sekali lagi bahwa Penteteukh tidak dapat dipisahkan dengan PB, Pentateukh
merupakan fondasi dari seluruh kitab suci. Pentateukh merupakan pokok untuk mengerti
PL dan seluruh Alkitab. Keempat Injil dan surat-surat para rasul adalah bahan untuk
mengerti Pentateukh. Yesus memberikan pengertian yang benar mengenai Pentateukh,
sedangkan para rasul memberikan tafsiran yang benar untuk pentateukh dan
hubungannya dengan Kristus.
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama ini dimulai dengan lima kitab utama yang
disebut sebagai Torah, Kitab Kitab Musa, dan Pentateukh (Berasal dari kt “penta” atau
lima, “teukhos” gulungan papyrus, dipakai pada jaman Origenes. Kitab Pentateukh berisi
awal penciptaan dunia, kejatuhan manusia, hukuman Allah, dan janji penyelamatan.
Kitab ini juga berisi pembebasan umat dan peraturan-peraturan dasar yang diberikan oleh
Allah untuk umatNya. Kitab Pentateukh ini juga merupakan Perjanjian yang diberikan
kepada Musa di gunung Sinai. Perjanjian ini digenapi oleh Yesus Kristus dalam
Peranjian Baru.

Penulisan Dan Sumber


Sumber Pentateukh
Kalau dilihat dari kitab-kitab Pentateukh ini, kita dapat merasakan bahwa kitab
ini berasal dari berbagai sumber. Walaupun secara tradisi,. Kitab Pentateukh ini ditulis o
leh Musa, namun secara ilmiah sumber-sumbernya dipilah dan dianalisa. Ada berbagai
pendapat dari para ahli dan tokoh-tokoh gereja mengenai siapa penulis dari kitab
Pentateukh ini, antara lain:
1. Ada pendapat yang mengatakan bahwa Musa sebagai penulis tunggal kitab
Taurat ini. Keyakinan ini dipegang teguh oleh tradisi Ibrani, dan gereja mula-
mula.
2. Pendapat setelah memasuki abad pencerahan bahwa ada lebih dari satu
penulis karena di kitab kejadian ada dua versi kisah penciptaan (Kej.1:1-2:4; 2:4-
25), pemberian nama Bersyeba (Kej.21:31; 26:33), dan perselisihan kapan
dimulainya penyembahan kepada Yahweh (Kej.4:26; Kel.6:2-3), bagaimana
seseorang mengatasi rujukan raja-raja Israel (Kej.36:31) dan kepada orang
Filistin (Kej.21:34), dan apa arti ungkapan “sampai sekarang” (Kej.32:32),
waktu itu orang Kanaan diam di negeri itu (Kej.12:6). Jean Austruc, dari
Prancis, 1753, mengenai penggunaan nama-nama Allah yang berbeda yakni
Elohim dan Yahweh.
3. Gray Wellhausen memberikan hipotesis untuk sumber-sumber dokumen
berdasarkan karya KH. Graf Abraham Kuenen, Herman Hupfeld, bahwa

40
Pentateukh merupakan himpunan dari paling tidak empat dokumen sastra
dengan melalui proses komposisi sekitar empat abad:

1. Dokumen Y atau Yahwis, ditulis oleh seorang pengarang di


Yudea selama abad ke 9 SM. Nama Yahweh menonjol dalam
naskah ini, yang ditandai oleh gaya Epik dan bermacam-macam
cerita rakyat, menitikberatkan iman para leluhur, cenderung
menggunakan gaya anthromorfisme dengan ciri-ciri manusia.
2. Dokumen E atau Elohis ditulis oleh seorang Israel dari Kerajaan
Utara pada abad ke 8 SM. Nama Elohim menonjol dalam
dokumen kedua ini, yang cenderung bersifat moralis dan
nubuat. Sumber ini menyanjung Yakub dan Yusuf dan
menitikberatkan suku-suku utara seperti Efraim, Manasye,
Ruben, serta tempat-tempat ibadah di utara seperti Bethel dan
Sikhem.
3. Gabungan Y dan E. Menjalin secara trampil dua sumber utama
menjadi satu dokumen tunggal beberapa waktu sesudah
kejatuhan Samaria oleh Asyur pada tahun 722 SM dilakukan
oleh seorang editor (atau beberapa editor) Yehuda.
4. Sumber D atau sumber Deuteronomis, dianggap berasal dari
suatu aliran yang menghasilkan kitab Ulangan dan edisi terakhir
dari nabi-nabi awal selama pemerintahan raja Yosia (630-600
SM). Sumber D ini biasanya disatukan dengan kitab Ulangan
dan disamakan dengan penemuan Kitab Taurat yang mendorong
Yosia untuk memperbaharui kembali penyembahan bait Allah di
Yehuda tahun 622 SM, Ii Raja2 22-23). Sumber D ditandai
dengan gaya berkotbah ayau memberi nasihat dan kosakata
hukum perjanjian. Secara teologis sumber D membatasi
penyembahan pada Yahweh ke satu pusat penyembahan bait
Allah di Yerusalem dan ditandai oleh ketaatan yang ketat
kepada penafsiran “berkat dan kutuk” dari sejarah umat Israel
misalnya “ketaatan pada Allah mendatangkan berkat.. dst”.
5. Sumber P atau sumber keimaman yang terkenal dengan gaya
keseragamannya, penyusunan bahan-bahan secara rapiu, dan
penggunaan berulang-ulang dari ungkapan-ungkapan yang klise
seperti, “inilah daftar dari keturunan”. Dokumen utama yang
keempat ini terdiri dari atas liturgi dan ritual daftar silsilah dan
statistik, berbagai ketetapan hukum dan perintah yang
semuanya jelas merupakan karya imam-imam pada pasca
pembuangan, sekitar tahun 500-450 SM.
6. Keempat sumber sastra ini yang disusun menjadi lima kitab
Pentateukh oleh seorang penyunting atau beberapa penyunting
imam sekitar tahun 450 SM. Mungkin imam itu adalah Ezra,
ahli kitab itu (Neh.8”1-12).

41
Topik Topik Penting Dalam
Pentateukh
Setiap kitab dalam Pentateukh mempunyai topik yang berbeda. Kitab-kitab ini
ditulis atua disampaikan kepada umat dengan tujuan yang berbeda. Itulah sebabnya kitab
ini tidak dapat disamakan, tetapi kitab ini selalu mempunyai hubungan dan
kelanjutannya satu dengan yang lain.
1. Kejadian:
Beresyit: Pada mulanya, asal usul.
Elohim: Allah pencipta langit dan bumi (Kej.24, 24:3)
El, allah bangsa Semit, polytheisme, menjadi monotheisme (Elohim,
bentuk plural, Tritunggal).
tohu wabohu:belum berbentuk dan kosong.
bara: menciptakan (Kej.1:21, 27).
qana: memiliki, atau membeli (Kej.4:1; Ulangan 32:1).
selem: gambar dan rupa Allah. Istilah “gambar”, digunakan oleh orang kafir dan
menyembah kepada gambar-gambar.
Adam dan Hawa: manusia pertama, nenek moyang seluruh bangsa.
Teledot (Istilah Ibrani), riwayat, Geneseos (Septuaginta, Genesis/Inggris):
Teledoth langit dan bumi, Teledoth Adam, Teledoth Nuh, Teledoth Sem, Ham,
Yafet, Teledoth bapa leluhur.
Tujuan: mengenal pencipta dan ciptaanNya, pemilihan bapa leluhur dan
perjanjian (Adam, Nuh, dan Abraham).
Penghukuman: Diusir dari taman eden, bekerja berat, sakit bersalin, air bah,
hancurnya menara babel/kekacauan, Sodom dan Gomora, dll.
Kesimpulan: Asal usul dan sejarah lahirnya umat Allah.

2. Keluaran: Pembebesan dari perbudakan, .


Eksodus: keluaran, pembebasan, deliverance.
Pelaksana atau alat pembebasan: Musa (Yang ditarik dari air) dan panggilannya.
Tindakan Pembebasan Allah dengan 10 tulah. Musa diperintahkan Tuhan untuk
melakukan tulah-tulah ini dengan 2 pendekatan: Yang pertama, Musa disuruh
untuk menghadap Firaun dan menantinya pada waktu pagi untuk menurunkan
Tulah (Tulah 1, 2, 4, 5, 7, 8). Yang kedua, Musa menurunkan Tulah tanpa
pemberitahuan pada Firaun (3, 6, 9, 10). Tulah 1-9 adalah Tulah berkelanjutan,
terus menyambung, sedangkan Tulah yang terakhir dilakukan dengan persiapan.
Tulah 1, 7, 9, adalah Tulah yang berhubungan dengan alam. Tulah 2, 3, 4, 5, 8,
Tulah yang menggunakan binatang-binatang yang merusak dan dirusak.
Tulah Darah: Lumpur tanah merah yang bercampur ganggang merah
yang mematikan ikan. Secara geologis terjadi pada bulan Juli dan
Agustus. Wadah batu dan kayu. Peristiwa ini merupakan pencemaran
dan penghinaan terhadap dewa-dewi Mesir bahwa allah orang Mesir
tidak berkuasa atas peristiwa ini.

42
Tulah Katak: Lambang dewi Heqt di Mesir, perempuan berkepala katak,
dewi kesuburan. Subur tapi merusak.

Tulah Nyamuk: Tulah ini berasal dari air sungai nil yang tidak mengalir
akibat dari katak-katak. Secara theologis debu menjadi nyamuk adalah
kuasa Allah mengalahkan kuasa setan (Luk.11:20).

Tulah Lalat Pikat: Tulah ini berasal dari air sungai Nil yang tidak
mengalir akibat dari katak-katak yang membusuk sehingga dipenuhi
oleh lalat-lalt pikat pada bangkai katak.
Tulah Penyakit Sampar pada ternak: Mungkin berasal dari tumpukan
katak-katak yang mati dan mengakibatkan penyakit Anthrax pada ternak
yang dibawa oleh lalat pikat dan nyamuk-nyamuk yang hinggap pada
bangkai-bangkai dan diteruskan pada hewan.. Apis adalah lembu jantan
keramat dari dewa keterampilan, seni dan kenikmatan, tapi tidak ada
dewa yang bisa menyelamatkan.
Tulah Barah: penyakit kulit yang bernanah dan bisul juga akibat dari
kotoran dan bangkai-bangkai di sungai Nil yang dibawa oleh nyamuk
dan lalat pikat kepada manusia. Akibatnya sosialisasi diantara orang
Mesir terganggu.

Tulah Hujan Es: merusak panen, ekonomi merana.


Tulah Belalang: menghancurkan hasil bumi, ekonomi lebih parah, dan
krisis pangan.
Tulah Gelap Gulita: Tulah yang berasal dari badai pasir dan debu dari
padang gurun menghantam Mesir pada bulan Februari yang biasanya
memakan waktu dua hingga tiga hari.. Tulah ini sebagai penghinaan
terhadap dewa matahari Mesir.

Tulah Kematian Anak Sulung (Paskah): Melumpuhkan keluarga secara


hukum dan politik untuk kekuasaan dinasti pada bulan Abib. Tuhan
Allah itu berkuasa atas segala yang hidup termasuk keluarga dan Dinasti
Firaun.

Paskah.
Tulah yang terakhir yang ditimpakan kepada Mesir yakni kematian setiap anak
sulung Mesir. Umat Israel disuruh mengorbankan domba atau kambing yang
berumur satu tahun, dibakar dan dimakan oleh umat Israel dengan sayur pahir dan
roti tidak beragi. Dengan sandal pada kaki, dan persiapan untuk berangkat. Darah
hewan yang dikorbankan dioleskan pada pintu masuk rumah mereka sehingga
menyelamatkan anak-anak sulung Israel. Disinilah arti Paskah diambil yakni to pass
over, atau to spare ,emlewati, menyayangi/menyisakan, mengecualikan.

43
Perayaan Paskah dan prakteknya
pada masa kini dalam Kehidupan Orang Yahudi

Dalam tradisi bangsa Yahudi, acara makan perjamuan Paskah dilakukan dengan
suatu upacara kecil yang begitu teratur. Acara ini telah dilaksakan turun temurun sesuai
dengan perintah yang tertulis dalam hukum Taurat. Apa yang dilakukan dalam Paskah
dis setiap rumah orang Yahudi pada perayaan Paskah dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bedikath Chametz (Mencari Ragi).


Mencari ragi dalam rumah untuk dikeluarkan dari tempat penyimpanannya
adalah peraturan yang harus dikerjakan satu hari sebelum perayaan Paskah.
Walaupun rumah-rumah sudah dibersihkan, maka semua tempat dan kamar
dalam rumah bangsa Yahudi harus dibersihkan dari “chametz” yakni ragi. Kepala
rumah tangga pada malam sebelum perayaan Paskah dimulai, mencuci
tangannya dan menyalakan lilin lalu masuk dari satu kamar ke kamar lain dalam
rumahnya untuk mencari ragi yang mungkin masih tersisa untuk dikeluarkan.
Sebelum acara pencarian diadakan, kepala rumah tangga menaikkan pujian
bersama seisi rumahnya yakni:

“Terpujilah Engkau, Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,


yang telah menguduskan kami oleh perintah-perintahMu dan
memerintahkan kami mengeluarkan ragi dari rumah kami”.

Semua sisa ragi yang ditemukan bahkan sisa-sisa serbuk roti yang mengandung
ragi dikumpulkan dengan sendok kayu dan dibungkus lalu dibakar. Setelah itu
kepala rumah tangga menaikkan doa yang berbunyi:

“Segala bentuk ragi yang menjadi milikku baik yang saya sudah
temukan maupun belum saya temukan, baik yang sudah dibuang
keluar maupun yang belum dibuang keluar, dengan ini
dilenyapkan dan dianggap sebagai debu dari bumi”.

2. Brechat Haner (Berkat Penyalaan Lilin).


Kemudian pada malam Paskah ini ibu rumah tangga (Seder) menyalakan lilin
yang telah tesedia di atas meja perjamuan Paskah dan mengatakan:

Ba-ruch Attah Ado-nai Elo-hei-nu Me-lech Ha-olam, Ash-er


Kid-sha-nu Al Ya-dei Euna B’Yeshua
Ha-mashiach, Or Ha-olam, U B’She-mo Anu Ma-dli-kim
Ner Shel Pe-sach

44
Artinya: Terpujilah Engkau Tuhan Allah kami, Raja Semesta
Alam, yang telah menguduskan kami melalui iman dalam Yeshua
(Yesus dalam Perjanjian Baru) Mesias, terang dunia and dalam
namaNya kami menyalakan lilin Paskah ini.

3. Empat Cawan Anggur.


Kemudian diatas meja telah tersedia empat cawan anggur yang berarti
“Aku Akan” yang tertulis dalam Keluaran 6:6,7. empat cawan ini adalah:
1. Cawan Pengudusan.
“Aku akan membawa engkau keluar dari perbudakan Mesir”.
2. Cawan Penghakiman.
“Aku akan membebaskan engkau dari perbudakan mereka”.
3. Cawan Penebusan.
“Aku akan menebus engkau dengan lengan yang teracung”.
4. Cawan Pujian.
“Aku akan mengambil engkau menjadi umatKu”.

4. Kiddush (Cawan I: Cawan Berkat).


Cawan yang pertama adalah cawan pengudusan mewakili “Aku Akan” yang
pertama. Inilah janji Allah yang akan membawa umatNya keluar dari
perhambaan hukum yang kejam dari Mesir. Minumlah cawan yang pertama ini
dan katakan “Kiddush”:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lech Ha-olam Boh-


ray Pree Ha-gaw-fen”
“Terpujilah Engkau, Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari buah anggur”.
“Terpujilah Engkau, Tuhan Allah kami, Penguasa dunia ini,
yang memilih kami dari antara segala bangsa dan menguduskan
kami melalui perintah-perintahNya. Dengan penuh kasih, Tuhan
Allah kami, telah memberikan kepada kami hari –hari Sabat
untuk beristirahat, and perayaan dari hari-hari kesukaan dan
perayaan Paskah, ulang tahun dari pembebasan kami umat yang
kudus, menghargai pembebasan kami dari tanah Mesir, karena
Engkau telah memilih kami dan menjadikan kami lebih kudus
dari bangsa lain dan perayaan-perayaan kudusMu yang telah
Engkau berikan untuk kebahagiaan dan sukacita. Terpujilah
Engkau, Tuhan yang membuat Sabat kudus, serta umat Israel
dan perayaan-perayaan”.

5. Urchatz (Membasuh Tangan).


Kemudian tangan dibasuh tanpa ada upacara khusus.

45
Karena “Hamotze”, yakni berkat untuk makan roti tidak beragi segera diadakan,
maka tangan-tangan harus dibasuh, menurut tradisi Yahudi. Sebuah pinggan
berisi air dan handuk di jalankan kepada setiap orang lalu membasuh tangan dan
kaki masing-masing.

6. Karpas (Mencelupkan Daun Sup/Parsley).


Sayur hijau ini kemudian dicelup kedalam air garam dan kemudian menucapkan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Boh-


ray Pree Ha-adamah”.
Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari anggur di bumi”.

Kemudian semua orang di sekeliling meja meminum cawan yang berisi anggur
tersebut.

7. Yachutz (Memecahkan Roti/”matzah”).


Kemudian pemimpin perjamuan (Seder, seorang Ibu) mengambil roti dan
memecahkannya menjadi dua bagian, meninggalkan setengah di meja, dan
membungkus yang setengah lagi dengan sapu tangan (Afikomen).
Menurut tradisi Yahudi, roti ini melambangkan roti manna yang diberikan
kepada umat Israel ketika mereka mengembara di padang gurun. Kemudia
ditambahkan lagi sepotong roti sehingga menjadi tiga potong dan menamakan
tiga potong tersebut sebagai: Cohen, Levi, dan Israel. Tiga nama ini mewakili
tiga kelas dalam masyarakat Yahudi: Imam, Lewi, dan Israel.

8. Maggid (Menceritakan kembali cerita pembebasan/Exodus).


Kemudian pemimpin acara membacakan cerita sejarah pembebasan yang
diambil dari Keluaran 12:1-13. Kemudian Seder (pemimpin acara) mengambil
roti dan mengangkatnya di tangannya, lalu mengucapkan:

“Inilah roti penderitaan dimana nenek moyang kita di tanah Mesir; biarlah
mereka yang lapar, masuk dan makan, mereka yang berbeban berat datang dan
rayakanlah Paskah. Di tempat ini kita merayakannya, dan berharap tahun
depan akan merayankannya lagi di tanah Israel. Tahun ini kita adalah hamba
dan tahun depan kita berharap akan menjadi orang yang bebas di tanah
Israel”.

Kemudian Seder (pemimpin acara) mengambil cawan yang kedua dan anggur
dicurahkan. Lalu anggota keluarga yang paling muda memberikan empat
pertanyaan kepada keluarga:
Ma Nish-ta-naw Ha-lai-law Ha-zeh Mee-kawl Ha-lay-lot ? She-
b’chawl Ha-lay-lot Aw-nu O-ch’leen Chaw’maytz U-ma-tzaw,
Ha-lai-law Ha-zeh ku-lo Ma-tzaw. She-b’chawl Ha-lay-lot Aw-

46
nu O-ch’leen s’awr Y’raw-kot, Ha-lai-law Ha-zeh Maw-ror. She-
b’chawl Ha-lay-lot Ayn Aw-nu Mat-bee-leen A- fee-lu Pa-am E-
chad, Ha-lai-law Ha-zeh Sh’tay P’aa-meem. She-b;chaw Ha-lay-
lot Aw-nu O-ch’leen Bayn Yo-sh’veen U-vayn M’su-been, Ha-lai-
law Ha-zeh Ku-law-nu M’su-been.

Pertanyaan oleh anggota keluarga yang termuda:


Mengapa malam ini berbedadari malam yang lain “

Anggota keluarga yang tertua menjawab:


Kita adalah budak Firaun di tanah Mesir, dan Allah menebus kita dengan tangan
yang kuat. Kalau yang kudus dan yang terpuji t idak membawa nenek moyang
kita keluar dari Mesir, maka kita sebagai anak cucu akan menjadi budak-budak
Firaun.
Itulah sebabnya, walaupun kita telah belajar dan mengalami, walaupun kita telah
tahu tentang Taurat, adalah tanggungjawab kita memberitahukan pembebasan
dari Mesir, makin seorang menceritakan ini, maka makin berharganya dan terpuji
Dia.

Kemudian anak yang termuda mulai bertanya lagi:


1. Mengapa malam ini kita makan roti tidak beragi ?
2. Mengapa malam ini kita makan sayur pahit ?
3. Mengapa malam ini kita mencelupkan sayur sup kedalam air garam dan
sayur pahit kedalam pinggan.
4. Mengapa malam ini kita duduk bahu-membahu ?

Kemudian pemimpin acara menjawab pertanyaan:


Karena malam ini kita memperingati bebasnya umat Israel dari perbudakan.
Karena pada malam itu mereka tidak mempunyai waktu untuk membakar roti
dan tidak dapat menunggu hingga matahari terbenam dan mereka membawa roti
tidak beragi bagi perjalanan.
Karena nenek moyang kita adalah budak di tanah Mesir dan mengalami
penderitaan yang pahit.
Kita mencelupkan sayur pahir pada pinggan karena nenek moyang kita mampu
bertahan dalam penderitaan yang pahit di tanah Mesir.
Kita duduk bahu membahu di meja karena bapa-bap kita telah dibebaskan dan
duduk bahu membahu sebagai tanda pembebasan.
9. Empat Putera.
Cerita mengenai pembebasan atau exodus harus dicertiakan terus menerus dari
generasi ke generasi. Bapak menceritakan kepada anak-anaknya, dan anak-
anaknya menceritakan kepada anak-anaknya lagi. Karena kemampuan untuk
mengerti dari anak-anak ini berbeda, maka cerita ini harus disampaikan dalam
versi yang berbeda kepada keempat puteranya:

47
10. Sepuluh Tulah.
Setiap kali sepuluh tulah ini dibacakan, maka cawan berisi anggur dituangkan
kedalam cawan kosong:

DAM Darah
TS’FARDEI’A Katak-katak
KINIM Vermin
AROV Nyamuk
DEVER Penyakit Sampar
SH’CHIN Barah
BARAD Hujan Es
ARBE Belalang
CHOSHECH Kegelapan
MAKAD BECHOROT Kematian setiap anak sulung

11. Dayenu (Kami akan dipuaskan)


Ucapan ini disebut mengenai tulah-tulah yang ditimpakan oleh Tuhan hingga
mengembara ke gunung Sinai dan tanah Canaa, mereka mengucapkan ini bahwa
mereka akan dipuaskan di tanah perjanjian.

12. Pesach (Paskah)


Kemudian Seder (pemimpin perjamuan) mengambil sepotong tulang anak
domba dan menunjukkan kepada semua yang hadir dan mengucapkan:
“Untuk alasan apa daging anak domba yang dimakan oleh bapa-bapa leluhur kita
? Karena yang Kudus, terpujilah Dia, Dia menyediakan tempat untuk bapa-bapa
leluhur di Mesir, seperti ada tertulis: Engkau akan mengumandangkan, inilah
persembahan Paskah bagi Allah yang melewati anak-anak Israel ketika Ia
membunuh anak-anak sulung Mesir dan mengecualikan rumah kita. Kemudian
anggota-anggota keluarga berlutu dan menyembah Tuhan”.

13. Matzah (Roti tidak beragi).


Kemudian Seder mengangkat roti ini dan mengucapkan: “Mengapa kita makan
roti tidak beragi ? Karena bapa-bapa leluhur kita tidak mempunyai waktu ketika
Raja diatas segala raja hadir, ketika Yang Kudus dan terpuji itu menebus mereka.

14. Maror (Sayur pahit).


Kemudian sayur pahit diangkat dan mengucapkan: “Mengapa kita memakan
sayur pahit ini? Karena orang Mesir begitu menyakitkan dan memahitkan
kehidupan bap-bapa leluhur kita, seperti Firman Allah mengatakan, mereka
membuat hidup mereka menjadi pahit dengan kerja keras, mereka bekerja
dengan tanah liat untuk membuat batu bata, denga nsegala pekerjaan di ladang,
mereka dipaksa dengan keras.

48
Kemudian mengangkat cawan anggur dan mengatakan: Kami, mendapat
kehormatan untuk memuji, menyembah, menghormati, dan meninggikan Dia
yang telah membawa mujijat-mujijat bagi bap-bapa leluhur untuk membebaskan
dari perbudakan, dari kesedihan kepada kesukaan, dari ratapan kepada hari
pengudusan, dari kegelapan kepada terang, dari pelayan/budak menuju
penebusan, dan oleh sebab itu marilah kita menyanyikan nyanyian baru.
Halleluya.

15. Halel (Pujian).


Kemudian mereka menyanyikan pujian yang diambil dari Mazmur 113-114.
Cawan kedua diangkat dan mengucapkan “pujian atas penebusan yang agung
dari dosa-dosa dengan harga yang besar.
Kemudian Seder melanjutkan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Boh-


ray Pree Ha-adamah”.
Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari anggur di bumi”.

Semua yang hadir minum anggur dari cawan yang kedua.

16. Rachatz (Pembasuhan tangan).


Tangan dibasuh sebelum makan perjamuan dan diikuti dengan pengucapan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Asher


Kid-sha-nu B’mits-vo-tou Vitsi-va-nu Al N’Tee-lat Yaw-daw-
yeem”.
“Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Penguasa Dunia,
yang menguduskan kita oleh perintah-perintahNya dan
memerintahkan kita membasuh tangan-tangan kita”.

17. Motzi, Matzot.


Kemudian mengucapkan:

Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,


Yang membawa roti dari dunia”.

Kemudian Seder memecah-mecahkan buat zaitun diatas roti tidak beragi


kemudian dibagi-bagi dan mengucapkan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Asher


Kid-sha-nu B’mits-vo-tou Vitsi-va-nu Al A-chee-lat Ma-tzaw”.

49
“Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Penguasa Dunia,
yang menguduskan kita oleh perintah-perintahNya dan
memerintahkan kita makan roti tidak beragi”.

Kemudian semua makan roti bersama-sama.

18. Maror (Makan sayur pahit).


Kemudian roti dipecah-pecahkan dan dicelupkan kedalam sayur pahit dan
mengucapkan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Asher


Kid-sha-nu B’mits-vo-tou Vitsi-va-nu Al A-chee-lat Maw-ror”.
“Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Penguasa Dunia,
yang menguduskan kita oleh perintah-perintahNya dan
memerintahkan kita makan sayur pahit”.

Kemudian semua makan sayur pahit ini bersama-sama.


Sayur pahit melambangkan penderitaan dibawah tangan Firaun, yang membawa
air mata.

19. Korekh (makan sayur pahit dengan charoseth).


Seder mengambil dua potong dari bawah roti tidak beragi kemudian menaruhnya
pada charoseth, seperti roti sandwich dengan sayur pahit.
Semua makan roti dengan charoseth.
Kemudian mereka mulai makan malam, selama makan Seder menyembunyikan
roti yang dibungkus dengan sapu tangan.

20. Shulchan Orech (Perjamuan Malam).


21. Tzaphun (Makan roti tidak beragi).
Roti yang disimpan dalam sapu tangan adalah pengganti dari domba Paskah, ini
adalah makanan yang terakhir yang disediakan oleh Seder.
Anak-anak melayani makanan ini dan yang lebih tua memberikan uang logam
kepada mereka. Roti tidak beragi dipecah-pecahkan dan dibagi-bagikan bersama
dengan buah zaitun yang sduah dipecahkan.

22. Birka Hamazon (Berkat setelah maka).


Roti yang disembunyikan tadi kemudian dikeluarkan dan dimakan dengan
mengucapkan Ulangan 6:4.

23. Ha-Geulah (Cawan ketiga: cawan penebusan).


Cawan yang ketiga diisi dan Seder mengucapkan

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Boh-


ray Pree Ha-gaw-fen”.

50
Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari anggur di bumi”.

24. Tempat Elia Dibuka.


Cawan Elisa diisi dengan anggur dan pintu dibuka. Ini merupakan simbol
dimana pintu dibuka kemudian Elia masuk.
Kemudian pintu ditutup, dan ada makanan yang belum disentuh seperti telor
yang digoreng, dan tulang anak domba. Telur ini tidakdapat dijadikan sebagai
persembahan korban karena bait Allah telah dirubuhkan. Tapi tulang anak domba
adalah persembahan korban.

25. Hallel (Pujian).


Cawan keempat diisi dengan anggur dan mengucapkan mengenai pembebasan
Israel di Mesir dan dibalas dengan pujian kepada Allah secara berbalas-balasan.
Kemudian cawan diangkat dan mengucapkan:

“Ba-ruch Attah Ah-doh-nay Elo-hei-nu Me-lekh Ha-olam Boh-


ray Pree Ha-gaw-fen”.
Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari anggur di bumi”.

Kemudian cawan diminum, dan mengucapkan persatuan. Lalu menyanyikan


pujian dari Mazmur 113-118.
Acara perjamuan malam ini merupakan suatu ringkasan yang dikumpulkan oleh
Harold A Sevener dan di tulis dalam buku “ Messianic Passover Haggadah”.

Setelah keluar dari Mesir, Allah memimpin umat melalui jalan yang lebih jauh
supaya tidak menghadapi orang Filistin, memang orang Israel belum terlatih
untuk berperang.

51
Peta Perjalanan Terdekat

Filistin

Amalek
Goshen
Rameses
Sukot
Ezion Geber

Sin
Mesir Sinai
Laut Merah
Rafidim

Perjanjian di Gunung Sinai.


Hukum Taurat merupakan peraturan-peraturan dan ibadah untuk umat Israel
yang belum memiliki prinsip hidup secara tertulis.
Manna dan Hukum Sabat. Disini ada berkat, tetapi juga ada disiplin dalam
pemberian berkat tersebut.
Pengangkatan Hakim Hakim, latihan kepemimpinan Musa oleh Yitro.
Mendirikan Kemah Suci oleh Bezaleel dan Aholiab dengan karunia keahlian dari
Allah.
Pemberontakan Umat, Lembu Emas. Kepercayaan Mesir yang terbawa dan yang
masih tersisa. Allah membersihkan umatNya dari pengaruh sisa dosa Mesir.
Membela kekudusan Allah adalah syarat utama menjadi Imam Allah.
Dua Loh Batu yang baru, agar umat tidak menyembah pada Loh Batu yang asli.
Peraturan-peraturan dan membuat alat-alat ibadah imam-imam.

52
3. Imamat: Pengudusan dan ibadah.
Hari-hari raya.

TABEL: HARI HARI RAYA

Hari2 Khusus Nama Ibrani Hari Ayat Alkitab Bacaan Yang Dirayakan
(Megilot)

Paskah Pesakh 14 N. Kel.12 Kidung Kelepasan dari


HR Roti Tidak Im.23:4-8 Agung Mesir
Beragi

Pentakosta Syavu’ot 6 Siv. Ul.16:9-12 Ruth Perayaan Hasil


Im.23:9-14 Panen
Tanggal 9 ab Tisyah Be-ab 9 Ab Tidak ada Ratapan Penghancuran
B.A. 586, 70 M
H. Pendamaian Yom Kippur 10 Im.16, 23: Korban Pers
Tisyri 26-32 karena dosa.
HR Pondok Sukkot 15-21 Neh.8 Pengkotbah Pengembaraan di
Daun Tisyri Im.23:33-36 Padang Gurun

Dedikasi/ Khanukka 25 Yoh.10:22 Pemugaran BA


Pentahbisan Khislev 164 SM

Pembuangan Purim 13-14 Ester 9 Ester Kegagalan Dari


Undi Haman

Korban Persembahan.

53
TABEL: KORBAN PERSEMBAHAN

Nama Bagian Yang Bagian Binatang Peristiwa


Dibakar Lainnya

Korban Semua Tidak ada Jantan yg Pendamaian karena dosa


Bakaran tidak bercela umum, pengabdian
(Kemampuan) Imamat 1.

Korban Diambil Dimakan Roti tidak Ucapam syukur secara


Sajian Sebagian oleh imam beragi, atau umum untuk hulu hasil.
gandum, di- Imamat 2.
garami

Korban KSL. Bagian yang Dimakan Jantan/betina Persekutuan:


K.Syukur Berlemak bersama tak bercela -Unt. Berkat tak terduga
K.Nazar (Kemampuan) -Unt. Kelepasan pada
K.Sukarela sukarela, cacat waktu nazar dibuat.
Diijinkan. -Unt. Ucapan syukur.
Imamat 3, 22:18-30

Korban Bagian yang Dimakan Imam atau Pada dasarnya berlaku


Penghapus Berlemak oleh imam Jemaat; sapi dalam situasi dimana
Dosa kambing jan- penyucian diperlukan.
Tan; perorang: Imamat 4.
Kambing betina

Korban Bagian yang Dimakan Kambing jan- Berlaku dalam situasi di


Penebus Berlemak oleh imam tan tak bercela mana sudah terjadi pen-
Salah cemaran terhadap sesua-
tu yang kudus atau su-
dah terjadi kesalahan.
Imamat 5:1-6:7

Imam dan Orang Lewi.


Pentahbisan

54
Kematian Nadab dan Abihu.
Arti Tahir dan Najis
Makanan Haram dan Halal

4. Bilangan:
Buku sensus, arithmoi, bahasa Yunani, Numbers.
Organisasi Suku-suku dan urutan barisan.
Persiapan masuk Kanaan dan Pembagian tanahnya. (Bil.34)
Pemberontakan-pemberontakan:
Pembrontakan Kadesy-Barnea (Pengintaian tanah perjanjian) (
Kemenangan-kemenangan.
Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (Bil.7:9; 16:12-14).
Ketidaktaatan Musa dan Harun (Bil.20:3-13).
Bileam Bin Beor (Bil.22-24).

Utara

Pasukan Dan (6)


Divisi Dan (Bilha; Rahel)
Divisi Asyer (Zilpa; Lea)
Divisi Naftali (Bilha)

(2) Merari
Timur Timur
Pasukan Efraim (5) Pasukan Yehuda (1)
Divisi Efraim KEMAH Musa Divisi Yehuda
Divisi Manasye (2) Gerson SUCI dan Divisi Isakhar
Divisi Banyamin Harun Divisi Zebulon
(Rahel) (4) Kehat (Lea)

Pasukan Ruben (3)


Divisi Ruben (Lea)
Divisi Simeon (Lea)
Divisi Gad (Zilpa)

Selatan

Catatan:
Angka dalam tanda kurung menunjuk kepada
urutan barisan menurut Bilangan 10:14-25.
5. Ulangan:

55
Persiapan memasuki tanah Kanaan. Perjalanan umat Israel sudah mencapai 38
tahun. Dalam kitab ini Musa menyampaikan kata-kata perpisahannya karena ia
tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah Kanaan.

10 Hukum Taurat:
Otoritas ilahi dan pengakuan iman Israel, Shema (Ul.6-11)
Martabat ilahi (Ul. 12).
Kommitmen pada Tuhan (Ul.13:1-14:21).
Hak-hak Asasi Ilahi dan Manusia (Ul.14:22-16:17).
Otoritas manusia (Ul.16:18-18:22).
Martabat atau nilai manusia (Ul.19-21; 22:1-23:14; 23:15-24:7).
Kommitmen pada manusia (Ul.24:8-16).
Kepemilikan (Ul.24:17-26:15).

TABEL: MAKNA 10 HUKUM TAURAT

Ayat Ilahi Pokok Manusia Ayat.


Utama

Kel.20:2-3 Allah Prioritas Otoritas manusia Kel.20:12


Ul.5:6,7 Utama dan Otoritas tidak seharusnya UL.5:16
Otoritas yang menggeser otori-
menentukan tas Allah

1 5

Kel.20:4-6 Penyembahan Martabat manusia Kel.20:13-


Ul.5:8-10 harus mencerminkan Martabat harus dipertahankan 15.
suatu pandangan dengan melibatkan Ul.5:17-19
yang benar, tanpa keluarga dan status.
kompromi

2 6-7-8

Kel.20:7 Komitmen pada Kommitmen pada Kel.20:16


Ul.5:11 Allah dan hidup Komitmen sesama Ul.5:20
tdak bercela

3 9

Kel.20:8-11 Kita patut bersyukur Harus memahami Kel.20:17


Ul.5:12-15 melalui persembahan Hak dan Hak keterbatasan dari Ul.5:21
dan diberi hak untuk ISTIMEWA hak-hak dan tidak
memohon. boleh melanggar
4 10

56
BAB 6
PENGANTAR KEDALAM
KITAB KITAB SELANJUTNYA
(Bagian ini harus dilengkapi dengan Denis Green dan Sidlow Baaxter).

Kitab Kejadian
Kitab Keluaran:
Kitab Imamat
Kitab Bilangan
Kitab Ulangan

Yoshua
Ibrani: Yehoshua (Yos.1:1).
LXX: Iesous.
Vulgata: Liber Yosue.
Inggris: Joshua.
Penulis: Yoshua.
Thema: Kemenangan.
Tujuan: perebutan tanah Kanaan dan pembagian tanah perjanjian.
Kata Kunci:
Tempat Kejadian: Kanaan
Kondisi Budaya: Pluralist
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:

Hakim Hakim
Ibrani: Shophetim, hakim-hakim, para hakim.
LXX: Kritai artinya hakim-hakim.
Vulgata: Yudicum.
Inggris: Judges
Penulis: Yoshua atau nabi-nabi yang tidak dikenal.
Thema: Kemurtadan dan akibatnya.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:

Rut

57
Ibrani: reeitu, persahabatan.
LXX: Routh.
Vulgata: Liber Ruth.
Inggris: Ruth.
Penulis: Tidak jelas.
Thema: Kasih Setia Tuhan.
Tujuan: menunjukkan silsilah Yesus dari suku Yehuda (Daud), tipologi,
theologis,
sejarah.
Tokoh-tokoh: Naomi (sangat menyenangkan); Orpa (keras kepala); ruth
(persahabatan); Boas (dalam dia ada kekuatan)
Kata Kunci: Keluarga dan Penebus”.
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:

1 & 2 Samuel
Ibrani: Samuel
LXX: I,II Biblioi Basileon; III, IV Biblioi Basileon, kitab-kitab ini menjadi
satu.
Vulgata: Liber Primus & Secundus Samuelis, Primum dan Secundus
Regum
Inggris: I, II Samuel.
Penulis: Abiatar , Nathan, Murid-Murid Samuel.
Thema: Raja Israel Mula-Mula
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Tokok Penting dan Sejarahnya:
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:

1 & 2 Raja Raja


Ibrani: Melakin, raja-raja.
LXX: Basileon trite kai tetarte.
Vulgata: Liber regum tertius et quartus.
Inggris: I,II Kings
Penulis: Yeremia.

58
Thema: Dari Kemuliaan kepada kehancuran.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Tokok Penting dan Sejarahnya:
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:

1 & 2 Tawarikh
Ibrani: divere hayyamin, kata2 dari hari2, atau peristiwa2.
LXX: Paraleipomena, hal2 yang diabaikan.
Vulgata: Liber paralipomenen primus dan secundus.
Inggris: 1, 2 Chronicles.
Penulis: Ezra (Tradisi Yahudi).
Thema: Yehuda pada masa pemerintahan raja-raja.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
Ezra
Thema: Pemulihan, kembalinya sisa orang Yahudi dari pembuangan.
Ezra: penolong.
Ibrani: Ezra.
LXX: Esadras deuteron.
Vulgata: Liber primus esdras.
Penulis: Ezra.
Tujuan:Menunjukkan bagaimana Tuhan menggenapi janjiNya.
Pemulihan: Fisik dan spiritual.
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi

Nehemia
Nehemia: penghibur dari Allah.
Ibrani: Nehemyah.
LXX: Neemias
Vulgata: Liber nehamiae, liber secundus esdrae.
Penulis: Nehemiah.

59
Thema: Oraet Labora.
Tujuan: memperlihatkan bagaimana Allah menghargai umatNya yang kembali
dari pembuangan dan mengokohkan mereka kembali.
Pembagian kitab:
Thema Penting:
Aplikasi

Esther
Berasal dari kata Persia, sitareh, artinya bintang, nama Ibraninya Hadasseh,
yaitu sejenis tumbuhan semak yang berbunga putih dan harum. Seorang
yang cantik.
Tujuan: Bagaimana umat Allah luput dari rencana pemusnahan.
Thema: Providensia Allah.
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi

KESIMPULAN
Pemahaman pengantar Perjanjian Lama telah membawa kita untuk lebih
mengerti inti pokok dalam pembahasan setiap kitabnya. Tema-tema penting nampak
dalam setiap kitab itu memberikan suatu pelajaran rohani yang aplikatif. Secara
historikal, keterlibatan Allah dalam sejarah masa lalu telah menyatakan kasihNya kepada
umatNya bahwa Ia adalah Allah yang bertanggungjawab dalam memelihara ciptaanNya
dan umatNya. Secara theologis, rencana Allah sejak semula tidaklah gagal walaupun
umatNya yang seringkali gagal. Namun Allah yang berdaulat itu telah mengadakan
pemulihan-pemulihan melalui berbagai disiplin sehingga bagaimanapun tegarnya umat
pilihanNya Ia tetap setia dan setia. Perjanjian Lama adalah buku sejarah yang
mengandung makna bahwa misi Allah yang dimulai sejak manusia jatuh dalam dosa
telah menekankan orientasinya kepada umat Israel atau untuk kalangan sendiri, tetapi
kenyataan pimpinan Allah untuk umatNtya tidak dapat lepas dari interaksinya dengan
bangsa-bangsa sekitarnya. Allah akhirnya juga menggunakan bangsa-bangsa lain sebagai
alatNya untuk mendisiplin umat Israel. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa-bangsa lain
tidaklah dikecualikan, tetapi dalam nubuat-nubuat Yesaya dan penyaatan-penyataan
dalam kitab Mazmur telah nampak bahwa Sang Pencipta langit bumi dan bangsa-bangsa
ini adalah Allah universal dan mempunyai rencana penyelamatan bagi segala bangsa
bukan hanya untuk kalangan sendiri. Hanya pada kalangan sendiri sebetulnya Allah
sedang mempersiapkan umatNya untuk membawa berita keselamatan itu yang dimulai
dari membawa berita “shalom” hingga proklamasi Injil yang dibawa oleh Yesus Kristus

60
sebagai puncak dari pada misi itu. Oleh sebab itu dalam mempelajari Perjanjian Lama ini
memang tidak dapat lepas dari pemahaman theologis, historis, dan futuris. Perjanjian
Lama tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Baru sebagai mata rantai penghubung dan
penggenapan dari apa yang tertulis dalam nubuat para nabi Perjanjian Lama.
Penyelidikan yang lebih lanjut dalam Perjanjian Lama akan lebih memperkaya
dan menyempurnakan makna rohani yang terdapat dalam Perjanjian Lama.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

61
Green, Denis
2000 Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Penerbit
Gandum Mas,

Sevener, Harold A.
1998 Messianic Paasover Haggadah. Charlotte, NC: Chosen People
Ministries.

Wahono, Sri Wismoady


1986 Disini Kutemukan. Jakarta: BPK.Gunung Mulia.

Hill, Andrew E. & Walton, John H.


1991 Survey Perjanjian Lama. Malang: Penerbit Gandum Mas.

Schultz, Samuel J.
1983 Pengantar Perjanjian Lama I. Malang: Penerbit Gandum Mas.

1983 Pengantar Perjanjian Lama II. Malang: Penerbit Gandum Mas.

Free, Joseph P. & Vos, Howard F.


1992 Arkeologi dan Sejarah Alkitab. Malang: Penerbit Gandum Mas.

Dowley, Tim. Editor.


1973 Atlas of the Bible and Christianity. Grand Rapids, Michigan: Zondervan
Publishing Company.

Nelson Study Bible; NIV Study Bible; Greek and Hebrew Key Study Bible.

Brueggemann, Walterr
1997 Theology of the Old Testament. Minneapolis: Fortress Press.

Toluan, Ola
1984 Pengenalan Perjanjian Lama 1. Batu, Malang: Insititut Injil Indonesia.

1984 Pengenalan Perjanjian Lama 2. Batu, Malang: Institut Injil Indonesia.

Wolf, Herbert
1991 Pengenalan Pentateukh. Malang: Penerbit Gandum Mas.

Delitzsch, Keil

62
1996 Commentary on the Old Testament. Massachusetts: Hendrickson
Publishing.

Town, Elmer L.
1981 Nama Nama Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi.

La Sor, William Sanford & Hubbard, Allan David & Bush, Frederich William
1982 Old Testament Survey. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing
House.

63
STT- D WAY
PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 1
Dosen: Pdt. Agustinus Djali, M.Th

Diskripsi:
Suatu studi tentang kitab Perjanjian Lama yang membuka tabir tindakan Allah
dalam penciptaan, penyataanNya dalam sejarah umat Israel dan melalui umat
Israel di lingkungan budaya, masyarakat, agama yang berkembang dan berubah
sebagai bagian dari rencana jangka panjang Allah.

Objektif:
Mempelajari perjanjian lama secara teoritis dan aplikatif.
Mempelajari bagian-bagian dari perjanjian lama mengenai keterlibatan Allah
dalam sejarah penciptaan.
Mempelajari penyataan Allah kepada umat Israel dan kepada bangsa-bangsa lain
melalui umat Israel dan tindakan Allah dalam sejarah umat Israel.
Menelusuri tentang lingkungan hidup umat Israel seperti keadaan geografis,
budaya, perkembangan agama, dan perubahan-perubahan yang ada.
Membahas secara ringkas tiap-tiap kitab dalam Perjanjian Lama dari segi latar
belakang penulisan, tujuan, isinya dan ajaran pokok masing-masing kitab
tersebut.

Tugas Tugas:
1. Pribadi: Carilah latar belakang, outline, tema, penulis, tahun penulisan dan
buatlah laporannya. (kitab2 Pentateuch sampai Kitab Raja-raja)
2. Bacalah Alkitab PL dan buatlah sebuah renungan dari bagian yang dibaca
( Minimal 3 halaman 1 spasi)

Perincian Nilai:
1. Tatap Muka: 20%
2. Tugas Pribadi : 30%
3. Ujian Akhir: 30%
4. Laporan Membaca Alkitab: 20%

Kepustakaan

64
Green, Denis
2000 Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Penerbit
Gandum Mas,
Sevener, Harold A.
1999 Messianic Paasover Haggadah. Charlotte, NC: Chosen People
Ministries.
Wahono, Sri Wismoady
1987 Disini Kutemukan. Jakarta: BPK.Gunung Mulia.
Hill, Andrew E. & Walton, John H.
1993 Survey Perjanjian Lama. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Schultz, Samuel J.
1985 Pengantar Perjanjian Lama I. Malang: Penerbit Gandum Mas.
1985 Pengantar Perjanjian Lama II. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Free, Joseph P. & Vos, Howard F.
1994 Arkeologi dan Sejarah Alkitab. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Dowley, Tim. Editor.
1974 Atlas of the Bible and Christianity. Grand Rapids, Michigan: Zondervan
Publishing Company.
Nelson Study Bible; NIV Study Bible; Greek and Hebrew Key Study Bible.
Brueggemann, Walterr
1997 Theology of the Old Testament. Minneapolis: Fortress Press.
Toluan, Ola
1986 Pengenalan Perjanjian Lama 1. Batu, Malang: Insititut Injil Indonesia.
1986 Pengenalan Perjanjian Lama 2. Batu, Malang: Institut Injil Indonesia.
Wolf, Herbert
1992 Pengenalan Pentateukh. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Delitzsch, Keil
1997 Commentary on the Old Testament. Massachusetts: Hendrickson
Publishing.
Town, Elmer L.
1981 Nama Nama Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi.
La Sor, William Sanford & Hubbard, Allan David & Bush, Frederich William
1982 Old Testament Survey. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing
House.

65

Anda mungkin juga menyukai