PEMBIMBING
PERJANJIAN LAMA I
IPOH 2011
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Introduksi
Kesimpulan
Referensi
KATA PENGANTAR
2
Untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa kaum awam dalam mempelajari mata
kuliah Pengantar Perjanjian Lama, maka penulis berusaha menulis bahan ini dengan
Judul: “Pengantar Ke Dalam Perjanjian Lama: Suatu Pemahaman Aplikatif Bagi Kaum
Awam”. Bahan ini disusun sesingkat mungkin serta memberikan ruangan kepada para
mahasiswa untuk menyelidikinya lebih lanjut. Ada beberapa buku yang menjadi acuan
dalam penulisan ini. Isi pengantar kitab Perjanjian Lama dilengkapi dengan sedikit
aplikasi yang sederhana. Tujuan dari aplikasi ini untuk memberikan pengertian dan
pemahaman kepada mahasiswa agar dalam mempelajari pengantar Perjanjian Lama
dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam pelayanan seperti berkotbah, mengajar, dan
lain-lain. Mahasiswa awam yang menggali ilmu pengantar ini tidaklah berhenti sampai
ke teori saja, atau hanya untuk mengetahui sekilas pengetahuan tersebut, tetapi
mahasiswa juga ditantang untuk memanfaatkannya dengan maksimal pengetahuan ini.
Ada masih banyak kekurangan dalam isi buku ini dan membutuhkan
perlengkapan yang lebih sempurna dari sumebr-sumber yang bersifat aplikatif. Dunia
yang semakin berubah ini menuntut para calon-calon hamba Tuhan untuk menyajikan
suatu bentuk pengetahuan dan pelayanan yang aplikatif. Mahasiswa dituntut untuk lebih
kritis dengan situasi yang juga terdapat parallelnya dalam Perjanjian Lama. Kemampuan
yang kritis ini dapat menolong mahasiswa untuk dapat memanfaatkan pengetahuan
pengantar dalam Perjanjian Lama ini secara maksimal.
Kiranya Tuhan menambahkan hikmat kepada kita sekalian sehingga dapat
menyempurnakan buku ini di kemudian hari. Tuhan memberkati.
Penulis
INTRODUKSI
3
Perjanjian Lama adalah kitab yang digunakan oleh Kirstus dan para rasul di jaman
Perjanjian Lama. Ketika buku ini digunakan, maka buku ini begitu hidup, karena apa
yang diucapkan dalam Perjanjian Lama digenapi dalam Perjanjian Baru. Pada jaman ini
Perjanjian Lama yang digunakan untuk prinsip hidup sehari-hari dan prinsip iman akan
lebih dinamis karena semua apa yang belum digenapi pada jaman Perjanjian Baru
digenapi pada masa kini. Harapan-harapan yang tersembunyi yang belu mdimengerti di
masa lalu kini terkuak. Apa yang diucapkan oleh Allah kepada Daniel mengenai rahasia
ini telah terbukti. KItab Perjanjian Lama ini begitu berharga, para ahli theologia
menafsirkan bahwa berita yang disampaikan oleh Yesus didasarkan dengan Perjanjian
Lama, hal ini terbukti bahwa kutipan-kutipan dan penggenapan-penggenapan ayat-ayat
dalamkitab-kitab Perjanjian Lama digunakan oleh Yesus. Demikian juga Rasul Paulus
secara khusus membahas isi Hukum Taurat dalam kitab Roma dan surat-suratnya yang
lain.
Ada banyak orang berpendapat khsususnya kaum liberal menganggap kitab ini
adalah hanya sekedar buku sejarah, dan lainnya mengatakan adalah semacam cerita
legenda atau mitos orang Yahudi yang dibukukan. Mereka tidak melihat adanya
kehadiran dan penyataan Allah kepada manusia di jaman itu. Di Abad pencerahan buku
Perjanjian Lama telah ditempatkan sebagai buku sejarah kuno yang tidak mengadung arti
apa-apa, tetapi setelah penemuan-penemuan ilmu eksegesis dan hermenetika serta
penyelidikan-penyelidikan yang lebih lanjut oleh banyak tokoh-tokoh gereja, maka telah
ditemukan seperti apa yang dikatakan oleh Yonathan Edwards bahwa Alkitab tidaklah
bertentangan dengan rasio, Alkitab justru mendukung rasio manusia untuk menemukan
kebenaran-kebenaran yang belum ditemukan oleh pihak rasionalisme. Pada akhirnya
Alkitab dapat diakui sebagai Firman Allah dimana semua yang ada dalam dunia telah
dijelaskan olehnya. Alkitab membuktikan kebenaran yang sedang diselidiki oleh manusia
dan Alkitab sepatutnya ditempatkan sebagai dasar dari rasio manusia yang seringkali
tidak rasional. Karl Barth sebagi tokoh neo-orthodoks menganggap Alkitab yang
didalamnyam engandung Perjanjian Lama dan Baru itu sebagai “gesichte” atau buku
yang mengandung makna dan bukan “historie” atau fakta yang telah terjadi. Hal ini
dapat menjurus kepada kepercayaan Bultmann tokoh neo-liberalisme yang menganggap
kejadian-kejadian yang tertulis dalam kitab-kitab itu hanyalah sebagai cerita yang dibuat-
buat atau mitos itu tadi. Namun tidaklah demikian, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
adalah merupakan Firman Allah, dalamnya mengandung sejarah atau menuliskan
mengenai tindakan Allah di masa lampau dan relevan untuk masa kini. Penyelidikan
kitab-kitab Perjanjian Lama makin hari para ahli menemukan kebenarannya seperti yang
telah dibuktikan oleh para arkeologi mulai dari abad ke 15. Mereka menemukan apa
yang dikatakan oleh Alkitabdan apa yang terjadi itu benar, dan tiada alasan untuk
meragukannya lagi.
BAB 1
KRITIK DAN CARA PEMBAHASAN
4
PERJANJIAN LAMA
1. Kritik Teks.
Sasarannya adalah mengembalikan teks ke bentuk kanoniknya yang orisinil.
Mengindentifikasi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses
penyalinan dan penyalinan ulang teks selama berabad-abad.
Manuskrip yang satu berbeda dengan yang lain, mungkin ada kesalahan
transmisi. Contohnya: Terjemahan Septuaginta, Taurat Samaria, Vulgata,
Targum.
Figur:
Kesalahan
3
Kesalahan
2
1
Kesalahan
2. Kritik Sumber.
Kritik ini bertujuan menetapkan bagian-bagian yang mana dari suatu kitab
tertentu berhubungan dengan setiap sumber hipotesisnya dan kemudian
menganalisa setiap sumber.
Sumber-sumber itu nampak pada gaya bahasa, teori perkembangan theologi,
sumber-sumber penulis dan bukan penulis.
Selama 200 tahun, para ahli menganggap kitab kitab PL disusun dari sumber-
sumber tertulis dan sumber-sumber lisan.
Figur:
5
3
2
1
Sumber
???
Sumber
???
Sumber
???
Figur:
Membedakan Penafsiran
Naskah Asli
Dokumen Jadi
Teks Asli
Naskah Asli
Penterjemah
Batasan Budaya
4. Kritik Redaksi.
Pendekatan ini berusaha mengenali logika dan motifasi dari penulis atau
mengenali redaktur dari yang menghimpun sumber-sumber untuk menghasilkan
bentuk teks akhir. Peneliti redaksi bekerja dengan sumber-sumber yang
ditentukan.
6
Bagaimana redaktur sudah menterjemahkan kembali dan menghasilkan bentuk
akhir (Diakronik dan Sinkronik).
Figur:
Menterjemahkan Kembali
Redaktur Bentuk
Teks Teks Teks Teks Akhir
Akhir Akhir Akhir Akhir
5. Kritik Sejarah.
Sasarannya adalah menyusun kembali kejadian-kejadian yang berada di balik
kisah-kisah di Alkitab. Seringkali kisah-kisah itu dihasilkan dengan suatu motif
atau agenda theologis sehingga kisah-kisah yang disajikan itu tidak lengkap dan
telah direkonstruksi.
Figur:
Agenda Theologis
Kejadian
Kejadian
Kejadian
6. Kritik Retorik.
Sasarannya adalah kesatuan bentuk dan isi.
Bagaimana bentuk sastra membantu isi untuk mengkomunikasikan berita yang
dimaksud. Sebagai contoh pola pararel dari kata, baris, gagasan, paragraf, atau
sajak yang disebut chiasmus. Dan Inclusio, yakni mengakhiri suatu bagian
dengan baris-baris yang serupa. Jadi segi apapun yang membantu karya tulisan
itu diperhatikan dan diperiksa.
7
Figur:
Chiasmus
Konteks Berita
Budaya Bentuk
Sastra
ISI Inclusio
7. Analisis Struktur.
Memfokuskan pada sifat sastra dan bagian penting dari teks untuk
menyimpulkan artinya. Motif, sifat satra, alur cerita, kosakata, unsur-unsur lain
diperiksa.
Figur (7 & 8)
8. Pendekatan Kanonik.
Mengutamakan pemahaman arti dari bentuk akhir untuk menjadi teks komunitas.
Cara Pembahasan
Perjanjian Lama
Untuk lebih memahami Perjanjian Lama dan menafsirkannya dengan baik, maka
selain kritik-kritik dan analisa itu digunakan, maka telah juga dikembangkan suatu cara
8
pembahasan Perjanjian Lama secara mendetail. Ilmu hermeneutika juga dapat dilibatkan
untuk pemahaman tersebut. Beberapa langkah dapat dilakukan:
Pemahaman setiap kitab dari Perjanjian Lama dapat dilakukan dengan teori
diatas, namun masih ada metode pemahaman lain yang bermanfaat untuk penyelidikan
yang lebih jauh agar dapat menemukan rahasia rohani yang terkandung di dalamnya.
Aplikasi
9
Pendekatan untuk memahami Perjanjian Lama mengajak kita untuk lebih serius
dan kritis dalam menggali makna-makna rohani yang terkandung dalam Perjanjian Lama
secara kongkrit. Hal ini bertujuan untuk dapat mermberikan jawaban-jawaban terhadap
kritik-kritik yang muncul untuk menggoyakan iman Kristen. Jadi kritik-kritik yang sudah
diajukan ini justru mempersiapkan untuk hal demikian. Kritik-kritik ini menguatkan
bukti-bukti yang telah ada mengenai kebenaran naskah yang diterjemahkan dan ditulis
dari waktu ke waktu. Kritik-kritik juga berguna untuk menemukan otentiksitas dari
kebenaran naskah dan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
penterjemahan. Disini iman Kristen yang didasarkan Alkitab dapat dilindungi dan
kebutuhan rohanipun dapat dipenuhi.
Melalui kritik-kritik, maka Perjanjian Lama bukan hanya sekedar buku sejarah
atau buku yang berisi teori-toeri rohani yang harus diterima secara mutlak sebagai
Firman Allah, tetapi kebenaran yang dapat ditelusuri dalam penulisannya oleh alat-alat
yang manusiawi. Disini Roh Kudus bekerja melalui tangan-tangan manusia untuk
menuliskan dan menterjemahkan kebenaran dari Allah. Kebenaran ini diturunkan bukan
secara magis seperti yang dipercayai oleh agama-agam lain, tetapi kebenaran yang tidak
megnabaikan keterlibatan manusia dan nalarnya. Itulah sebabnya kebenaran Alkitab itu
adalah aplikatif, dapat ditaati oleh umatNya.
BAB 2
10
GARIS GARIS BESAR:
SEJARAH PERISTIWA, PERKEMBANGAN,
DAN PERUBAHAN
1. Penciptaan
Spiritual Kingdom – Kerajaan Rohani.
Angelic Kingdom – Kerjaan Malaikat.
Universe Kingdom – Kerajaan Alam.
Forestry Kingdom – Kerajaan Tumbuhan.
Animal Kingdom – Kerajaan Binatang.
Human Kingdom – Kerajaan Manusia/Penguasa Bumi.
Satanic Kingdom – Kerajaan Setan.
Secular Kingdom – Kerajaan Sekuler.
Perkembangan Dosa:
Dosa dimulai melalui ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah. Kemudain
ketidaktaatan berkembang menjadi ragu-ragu, ketidakpercayaan, saling
menyalahkan (Adam menyalahkan Hawa, Hawa menyalahkan Ular); kebencian,
irihati, membunuh (Kain dan Habel), rasa takut (Kain setelah membunuh);
sinkretisme (Kej.6.), percabulan, kesombongan, dusta, penyembahan berhala
(Urkasdim), keserakahan (Lot), peperangan (Lot tertawan), poligami (Abraham
dan Sarah dan Hagar), hawa nafsu (Sodom Gomora), ketegaran (Istri Lot),
penipuan (Esau dan Yakub); pemerkosaan (Dina), perbudakan/penghianatan
(Yusuf dijual), perbudakan (Mesir), pemberontakan dan melawan pemimpin,
sungut-sungut (Israel di gurun), ………dst. Dosa telah berkembang secara
kualitas dan kuantitas. Secara kualitas, dosa-dosa baru muncul, dan secara
kuantitas, maka dosa terulang-ulang dan dibuat oleh banyak orang.
11
Sumber Dosa: Iblis/Malaikat yang jatuh.
Akibat Dosa:
Mempengaruhi kerajaan alam: ketandusan, bencana alam.
Mempengaruhi kerajaan tumbuhan: Onak duri tumbuh, tumbuhan beracun.
Mempengaruhi kerajaan binatang: kebuasan, permusuhan.
Mempengaruhi kerajaan manusia: kejahatan, pembunuhan, kesombongan,
Mempengaruhi manusia:
Hubungan dengan Tuhan
Hubungan Sesama
Adam dan Hawa
Life Expectancy Berkurang
3. Budaya.
Setelah manusia diciptakan dan jatuh ke dalam dosa, maka budaya itu sudah
berkembang. Manusia memang diciptakan dengan kapasitas untuk berbudaya.
Budaya merupakan suatu gaya hidup manusia dan terus berinkulturasi dan
berakulturasi.
Masyarakat Budaya:
Primitif
Kekeluargaan:
Kesukuan: lahirnya umat Israel.
Percampuran: Pembuangan.
Industri
Moderen
Sosial Budaya:
Pengembara.
Pemburu.
Petani.
Peternak.
Peasant.
kinship.
Industri.
Moderen.
Bahasa:
Akar bahasa: Bangsa Semit.
Perpindahan ke Mesopotamia, Syria, Palestina, Afrika.
12
Perubahan dan perkembangan bahasa terjadi ketika terjadi perpindahan. Para
patriakh umumnya berbahasa Aramaik seperti Abraham, Yakub dan
keturunannya.. Rumpun bahasa Semit yang berkembang umumnya mempunyai
kesamaan.
Semit Timur: Babilonia, Assyiria.
Semit Utara: Aramaic, Amori.
Semitic Barat: Kanaan, Moab, Siro-fenesia, Ugaritik, Ibrani.
Semitik Selatan: Arabik, Ethiopik, Arabik Selatan.
Kehidupan sehari-hari.
Kota diatas bukit (Yerusalem bukit Sion), ada tembok kota, pintu gerbang,
menara-menara penjagaan, jalan-jalan sempit, pasar, ladang dan rumput untuk
ternak,.
Kemah, rumah, hidup mengembara, rumah dengan 4 kamar, atap rumah datar,
dibuat dari kayu, semak, rumput dan tanah liat, dinding dari batu.
Binatang peliharaan, anjing, keledai, bagal, kuda, unta, domba.
Makanan, roti jelai, gandum, minyak zaitun, susu, keju, buah zaitun, padi, telor,
madu, daging, ikan, makan duakali sehari.
Pakaian, pakaian dalam (tunik), dengan ikat pinggang, jubah, mantel, dan sandal.
Pendidikan, dididik orangtua di rumah, pertemuan di bait Allah.
Pekerjaan, bertani, berburu, berternak, berkebun, tukang kayu, tukang batu,
tukang besi, pedagang, dan tabib.
Pekerjaan wanita, menggiling padi, memintal, menenun, masak, mengurus
rumah tangga, mencuci pakaian, mengurus ternak.
Perjalanan, secara rombongan, berkjalan kaki, bermalam di rumah orang, tempat
peninginapan jarang.
Bangsa Bangsa
Keluarga Nuh: Bangsa Semit, Ur Kasdim, Mesopotamia, Mesir, Israel.
Suku suku di tanah Kanaan: Yebusi, Amori, Girgasi, Het, Hewi, Feris, Amalek,
Palestina, Babilonia, Asyur, Aram, Tirus, Sidon, Seba, dll.
13
4. Karya Allah Dalam Perjanjian Lama.
Karya Allah dalam Perjanjian Lama begitu unik. Setelah manusia jatuh ke dalam
dosa maka Allah menyatakan diriNya dan memulai misi penyelamatan itu. Tanpa
kejatuhan, tidak ada misi.
Wahyu (Revelation):
Suara Allah berfirman.
Visi atau penglihatan.
Mimpi.
Nubuatan para nabi.
Perkembangan Agama:
Dari Polytheisme ke Monotheisme, terjadi sebelum pembuangan.
Dari Monotheisme ke Polytheisme dan ke Sinkretisme, terjadi sebelum dan
sesudah pembuangan.
14
Allah bersumpah, atau mengikat perjanjian.
Yehovah:Kejadian 2:4, Tuhan (hayah) pribadi yang ada dengan sendirinya yang
menyatakan diriNya terus menerus, Allah yang kudus.
Adonai:Kejadian 15:2, Tuan (adon), Tuhan.
Yehovah Elohim:Kejadian 2:4, TUHAN Allah, hubungan Allah dengan ciptaan,
otoritas atau wewenang moral Allah atas manusia, mengatur hubungan manusia
di bumi, dan yang menyelamatkan.
Adonai Yehovah:Kejadian 15:2, Tuhan ALLAH, ketuhanan
Allah, karakteristik, dan sifat-sifatNya.
Adonai Elohim: Daniel 9:3, Tuhan Allah, Tuhan diatas allah-allah lain.
Yehovah
Yehovah Roi: Tuhan yang memelihara, Gembala Mazmur 23:1.
Yehovah Jireh: Tuhan akan menyediakan, Kejadian 22:14.
Yehovah Shalom, Tuhan damai sejahtera kita, Hakim-Hakim 6:24.
Yehovah Rophe, Tuhan yang menyembuhkan, Keluaran 15:26.
Yehovah Tsidkenu, Tuhan kebenaran kita, Yeremia 23:6.
Yehovah Nissi, Tuhan panji-panjiku, Keluaran 17:15.
Yehovah Mekaddishkhem, Tuhan yang menguduskan engkau, Keluaran 21:13.
Yehovah Melek: Tuhan adalah raja, Mazmur 74:12, Mazmur 10:6, 2 Tawarikh
26:16-21, Yesaya 6:1.
Yehovah Sebaoth: Tuhan semesta alam, nama Allah yang militan, Mazmur 91:11-
12, 1 Samuel 7:45; 1:3, 8:1-12, 17:15, 4:3, Mazmur 24:10,
El
El Shaddai: Allah yang mahakuasa, Kejadian 49:25, Mazmur 22:10.
El Elyon: Allah yang mahatinggi, penguasa langit dan bumi, Kejadian 14:17-19,
Yesaya 14:12-14, Daniel 3:26, 4:17, 24, 25, 32.
El Olam: Allah yang kekal, Mazmur 90:2, Kejadian 21:33, Kejadian 17:7,
Mazmur 100:5.
El Gibbor: Allah yang perkasa, nama Allah yang kuat, Yesaya 9:5, Ulangan
10:17, 32:4, 15, 18, 30-31.
Perjanjian:
Perjanjian Allah adalah tindakan Allah dalam sejarah yang merupakan penyataan
Allah yang tersembunyi dalam hubunganNya dengan umatNya melalui waktu
dan tempat. Untuk memperlembut hubungan dialektis antara Allah yang kekal
dan manusia yang terbatas, atau berbicara mengenai keberlangsungan Israel,
“representasi”, melibatkan kembali secara teratur, partisipasi kembali umat Allah
di masa lalu, dan peristiwa masa depan dimana Allah telah masuk dalam sejarah
dalam hubungan dengan umat Allah.
Perjanjian Allah kepada umat Israel adalah fondasi dari cara kita mengenal
penyataan Allah yang tersembunyi dalam konteks yang berbeda-beda.
15
Perjanjian (covenant) berhubungan dengan tindakan2 Allah dalam sejarah yang
mana membuka tabir dari Allah kekal yang tersembunyi dalam hubungannya
dengan umatnya melalui tempat dan waktu.
Menurut kebudayaan orang Kanaan kuno pada abad kedua SM (Ancient Near
East), perjanjian diartikan sebagai suatu persetujuan antara dua pihak, mengikat
satu dengan yang lain dengan kuat, suatu hubungan yang harus dipegang seumur
hidup dan bahkan dengan bantuan allah2 untuk melindungi dan menghormati
perjanjian tersebut. Perjanjian ini sudah dilakukan oleh penduduk Mesopotamia
atau orang yang diluar lama sebelum Abraham keluar dari Urkasdim. Setiap
perjanjian ini timbul dari konteks yang tertentu dalam situasi sejarah yang
tertentu untuk kebutuhan yang tertentu pula.
Dalam perjanjian Allah kepada umat Israel, ditemukan suatu situasi sejarah
yakni sejarah yang dikontekstualisaikan yakni hubungan antara Allah yang kekal
dengan manusia tertentu yang sementara sifatnya.
Dalam perjanjian kita menemukan suatu kondisi dalam sejarah atau sejarah yang
kontekstual yakni hubungan antara kehadiran Allah yang kekal dan manusia
yang terbatas. Bentuk-bentuk perjanjian Allah juga berarti suatu kemajemukan
yang luar biasa dalam budaya, politik, dan konteks sosial yang mana perjanjian
itu dapat ditemukan. Namun dalam perjanjian itu kita dapat menemukan
hubungan yang sama di segala waktu, di segala tempat, namun setiap hubungan
itu telah mengambil bentuk-bentuk yang berbeda di setiap waktu dan tempat.
Perjanjian ini disebut juga sebagai perjanjian anugerah.
Ahli-ahli perjanjian lama telah menekankan keberlangsungan konsep perjanjian
sepanjang sejarah Israel. Walaupun kita tidak dapat melibatkan keperbedaan dari
perspektif firman Allah dalam konsep perjanjian. Adalah sesuatu yang hampir
tidak mungkin mengerti keberlangsungan dan makna dari penyataan Allah di
luar konsep perjanjian. Makna yang sangat fundamental dan penting dari
perjanjian dapat dinyatakan sebagai, “Aku akan menjadi Allahmu dan engkau
akan menjadi umatKu”. Hubungan yang terbuka ini dinyatakan dalam berbagai
bentuk yang baru struktur yang sama.
1. Ada suatu pengulangan dalam tindakan Allah yang besar.
2. Firman Allah dinyatakan dalam hubungan perjanjian.
3. Janji-janji berhubungan dengan hubungan perjanjian.
4. Penyembahan dan pengorbanan dilaksanakan oleh umat Allah.
5. YHWH memberikan tanda-tanda fisik atau simbol dari perjanjian.
Anugerah, penyataan, praktek keagamaan, identitas diri dalam persekutuan,
respons kolektif, dan makana dan tujuan dari tindakan YHWH dalam sejarah
berada dalam kesatuan dan makna yang diberikan dalam hubungan perjanjian
ini. Kita juga terkesan dengan konteks yang berbeda yang mana hubungan yang
terbuka telah dinyatakan. Perbedaan yang luar biasa ini dapat diilustrasikan
dengan menyimpulkan enam (6) perjanjian dalam manifestasinya dalam
konteks.
16
1. Adam: perjanjian dan
kemenangan akhir terhadap kuasa jahat (Kej.3:9-21). Yang kemudian
digenapi dalam karya Kristus di salib.
2. Nuh: perjanjian Allah dan
pemeliharaan terhadap segala yang hidup (Kej.6:17-22; 9:1-17)
3. Abraham: perjanjian dan
pemilihan benih Abraham untuk kepentingan bangsa2 (kej.12, 15, 17).
Juga re-presentasi dari hubungan perjanjian itu dengan ahli waris (bgs2)
dengan Ishak ( kej.26:3-5) dan Yakub (Kej.28:13- 15).
4. Musa: perjanjian dan hukum
Taurat, sebuah bangsa yang lahir (Kel.2:24; 19:4-6; 20:1-17; 24:1-10;
25:10-22; 31:16-17; 32; 34:1-10; 40:18-38; Imm.26:6-12; Ul.9:15;
Bil.14). Ddalam Kel.32 dan Bil.14, Allah menawarkan Musa untuk jadi
bangsa yang besar, setiap kali dalam hubungannya dengan perj. kepada
Abraham. Dengan Yoshua, perjanjian tersebut berhubungan dengan
tanah perjanjian, tetapi secara intim berhubungan dengan Musa dan
keluaran (Ul.29:1-29; 30:1-20; Yos.5; 24).
5. Daud: perjanjian dan kerajaan
Daud (1 Taw.16:15-17; 17:1-27; 2Sam.7:1-29; 23:5 dll).
6. Yesus Kristus: perjanjian dan
Roh Kudus, penebusan sekali untuk selamanya, gereja, kedatangan
kerajaan dan kedatangan yang kedua.
17
perjanjian kepada Adam, Nuh, Abraham, Musa, Daud, berakhir dalam
Kristus sebagai Adam kedua, dan Anak Allah.
Dalam konsep kontekstualisasi dari Injil kita dapat memulai dari PL tapi
tidak dapat melampaui garis Kristus artinya kita tidak dapat menambah
suatu Injil yang lain (terminologi Paulus).
Perjanjian (covenant) itu dapat diumpamakan seperti sebuah sumur. Dari
waktu ke waktu air ditimba, tapi air itu bertambah dan makin hari makin
baru karena adanya mata air. Air yang baru lebih segar dan lebih baru
dari sumber yang sama.
“Tempat kudus” Allah Hadir Menjadikan Kudus Kel. 12:5, 7, 11, 14, 18,
21, 26, 14:23.
Tabut perjanjian Yoshua 3:14-17.
Tabut Allah di tawan orang Filistine I Sam.4:1-7:1.
Bait Allah Salomo I Raj.7-8; 8:10.
Elia di gunung Horeb I Raj.19:7-18.
Figur:
Bangsa-Bangsa Bangsa-Bangsa
Israel
18
Tipologi Kristus
Tiplogi adalah tipe atau model-model kehidupan dari tokoh-tokoh tertentu pada
umat Allah dalam Perjanjian Lama yang memberikan gambaran atau bayangan
dari kepribadian dan pekerjaan Kristus yang akan datang. Tipe-tipe ini nampak
pada tokoh-tokoh seperti: Adam, Abraham, Ishak, Musa, Harun, Yosua, Daud,
Salomo, Melkisedek.
Mandat Mandat.
Sejak semula Allah memberikan mandat budaya kepada umatNya, dimulai dari
Adam dan Hawa. Mandat ini adalah tanggungjawab dari Allah untuk umatNya
agar berkembang biak dan memenuhi bumi. Mandat ini berkembang menjadi:
Mandat Budaya/kontekstualisasi.
Allah menciptakan manusia dengan kapasitas dan kemampuan untuk berbudaya.
Dan melalui budayalah Allah menyatakan diriNya.
Teladan Allah: pendekatan Allah melalui budaya: bahasa, anthromorphisme,
Allah dalam wujud manusia.
Menguasai dan mengusahakan bumi.
Peristiwa menara Babel: Allah meceraiberaikan manusia dan bahasanya.
Kota Perlindungan: Kebiasaan Ancient Near East adalah membalas dendam,
Allah membatasi kontekstualisasi ini dengan menyediakan kota perlindungan.
19
Perempuan tidak menjadi ahli waris, tapi Allah membatasi mandat budaya ini
dengan menaikkan status perempuan yang bertentangan dengan budaya Timur.
Penggunaan bahasa manusia.
Mengadakan sensus.
Kecemburuan terhadap perempuan yang berzinah (Tertuduh diambil sumpah di
depan para dewa Sungai ID, lalu dilemparkan kedalamnya, ia tetap hidup atau
tenggelam.
Mandat Sosial-Ekonomi
Yusuf di Mesir, membawa mandat sosial ekonomi bagi Firaun.
Tahun Sabat, manfaatnya untuk budak, orang miskin, dan orang asing.
Panen hasil yang harus ditinggalkan sedikit bagi orang-orang miskin untuk
memungutnya seperti pada pengalaman Ruth.
Mandat Politik
Abraham mengalahkan Kedalaomer dan membebaskan keluarga Lot.
Ester yang membawa mandat politik untuk pembebasan orang Yahudi dari
ancaman pembunuhan.
Daniel di Babel membawa mandat politik, ia membela umat Israel di tanah
pembuangan.
Amos membawa mandat politik, ia memberikan suara kenabian.
Mandat Agama
Penggunaan nama El dari kepercayaan bangsa-bangsa di sekitarnya yang
politheisme tetapi diterjemahkan kembali menjadi ELOHIM oleh bapa leluhur.
Hikmat Salomo memperkenalkan Shalom bagi raja-raja kafir.
Yeremia mengajak umat Israel berdoa untuk kesejahteraan Babel.
Semua mandat-mandat ini bertujuan membawa shalom bagi bangsa-bangsa
sekitarnya sehingga mereka melihat kehadiran YHWH, Allah yang mahabesar
itu di tengah-tengah kehiudpan umat Israel.
20
Segala bangsa dihukum dalam air bah, Nuh dan keluarganya adalah
nenek moyang yang baru dari segala bangsa, dan perjanjian bagi segala
bangsa ditandai oleh pelangi (Kej.6-10).
“Daftar segala bangsa”, Kej.10:5, 6, 20, 31, 32.
Menara Babel, nenek moyang bahasa/ilmu bahasa bagi bangsa-bangsa,
Kej.11:1-9. orang-orang tertentu/pilihan di tengah-tengah kasih Allah
yang universal ini di teguhkan lagi dalam silsilah dari Sem ke Terah,
Kej.11:10-32.
Abraham dan keluarga-keluarga di bumi, Kej.12, umat Allah dalam
Abraham, Kej.17:4-6; 22:17-18.
Allah yang mahakuasa atas bangsa2 bertindak di Mesir (Kel.5:2; 7:5; 17;
9:16; Roma 9:17).
Ada perintah mengenai “orang-orang asing di tengah-tengahmu”,
Kej.12:10; 20:1; 21:34; 47:4; Kel.20:10; 22:21; Imm.18:26; 20:2; 25:40;
Bil. 15:14-16; Ul.10:18-19; 26:5-11; I Raja 8:27; 41-43; II Taw. 6:18, 32
(dedikasi bait Allah oleh Salomo).
“Bangsa” berada dalam arena kegiatan Allah: Ul.26:19; I Taw.16:8, 31;
Maz. 9:1; 19-20; 47:1; 7-9; 64:9; 65; 66:1, 4, 8; 67:1-5, 72:17-18; 96:1-
3,7,10, 13; 97:5-6; 98:2-3,9; 102:13-15; 108:3; 113:4; Yes.2:2-4; 40:5,
17; 49:5-6; 52:15; 55:4-5; 56:6-7; 60:3, 11; 62:2; 66:19-20; Yer.4:2;
Zak.2:11-13; Amos; Yunus; Mikha 1:1-7; 4:1-5.
Bait Allah: “Rumah Doa bagi segala bangsa”; Bait Allah Salomo tempat
doa bagi orang2 asing”; II Taw.6:32-33; Mikha 4:1-2; Yes.56:7; Yer.7:11.
Allah sebagai Raja di bumi: pencipta, pemelihara, pemilik, “Raja
Kemuliaan, II Sam.15:10; II Raja 9:13; Yes.52:7; Maz.32 (judul); 47:8;
Yer.17:12.
21
atau dengan budaya-budaya yang majemuk dimulai dan juga dinubuatkan oleh
para nabi untuk interaksi umat Allah dengan bangsa-bangsa lain di kemudian
hari.
TABEL:
INTERAKSI ALLAH DAN BUDAYA MAJEMUK
22
5. Kepemimpinan Dalam Sejarah Israel.
Umat Israel adalah umat yang berbudaya dan bermoral, terlebih Allah sebagai
pemimpin yang menuntun mereka untuk mencapai rencanaNya yang besar.
Secara organisatoris, umat Israel memiliki pemimpin rohani yang dipilih oleh
Allah untuk mengatur hiudp mereka sesuai dengan perintahNya.
Kepemimpinan/Politik:
Hakim-Hakim – pemimpin umat sementara, memiliki karisma, melepaskan diri
dari ikatan suku, tabut perjanjian adalah tempat kudus.
Raja-Raja – yang memerintah atas agama seperti pada jaman konstantin, dan
reformasi dimana penguasa berperan dalam agama (Cujus Regio Eius Religio).
Paradigma Daud:
Raja-Imam/Istana-Bait Allah.
Tingginya “budaya”, budaya industrial.
Gembala – Puisi- Pahlawan perang-dan sebagai raja.
Perusak rumah tangga orang lain (Kel.Uria).
Hamba menjadi tuan.
Penyalahgunaan kekuasaan.
Tidak dapat membuat hukum sendiri, Allah yang berdaulat, dan tidak
pandang muka.
Sekularisasi.
Kehilangan perspektif universal.
Kehilangan kepemimpinan.
Dasar kesatuan – Apa yang membuat bangsa Israel bersatu ?.
Para Nabi - Nabi palsu dan nabi Allah (Bil.12:6-8; Ul.13:1-5; 18:14-22; 23:4-5;
Yehez.13:1-9; 2 Pet. 2:15; Yudas 11.
Bileam dan keledainya (Bil.22:24) – terbunuh dalam pembalasan Israel terhadap
orang Midian (Bil.31:8; Yos.13:22).
Elia dan Baal: suatu pembaharuan dan bukan kuasa penginjilan.
Hosea: Formula perjanjian mengambil makna baru/dimensi baru anugerah,
bukan ketidaktaan. YHWH mempedulikan karena kesetiaanNya memanggil
untuk pembaharuan dan restorasi dalam konteks kasih sayang YHWH.
23
TABEL:
KRITERIA NABI ALLAH DAN NABI PALSU
Nubuat Nubuat
Nubuat tentang Yesus: kelahiran, kematian, kebangkitan, dan kedatangan Yesus
yang kedua kalinya
Nubuat mengenai Yohanes Pembaptis.
Nubuat mengenai akhir jaman.
Nubuat mengenai Yudas Iskariot
Dll.
24
Sisa-sisa sebagai umat yang setia untuk pengharapan masa depan.
Sisa-sisa tidak termasuk semuanya dalam Kristus (Kisah Para Rasul).
Theologi Sisa” adalah suatu perspektif sakramen.
Sisa-sisa sebagai mereka yang mengasihi (I Yoh.).
Sisa-sisa adalah mereka yang jubahnya dicuci dalam darah anak domba.
Figure:
25
8. Thema-thema misi dalam kitab para nabi PL.
Nabi-nabi Allah yang benar menyampaikan firman Allah, nubuat2nya digenapi,
baik dalam keadaan baik atau tidak baik (bandingkan Samuel, Baalam dan
Yeremia).
Allah adalah setia walaupun umat Israel tidak setia (Yesaya, Hosea).
Allah berbelas kasihan kepada bangsa2, walaupun umat Israel tidak berbelas
kasihan kepada bangsa-bangsa lain (Yunus).
Misi Allah seringkali tersembunyi, tenang, dan dengan cara-cara yang tidak
diharapkan, tidak selalu di sepan umum, tidak selalu kelihatan, atau cara-cara
yang demonstratif (Elia).
Misi Allah tidak dikendalikan atau terbatas pada tindakan manusia sebagai alat
misi.
Waktu Allah yang kekal menembusi waktu yang terbatas, waktu sejarah dari
kemanusiaan – penyembahan kepada para baal atau allah palsu adalah suatu
usaha untuk mengkontrol natur atau kuasa-kuasa spiritual untuk kepentingan
pribadi (Elia).
Allah memanggil kita untuk taat kepada kehendakNya, tapi bukan kepada
manipulasi dari kuasa-kuasa spiritual.
Kasih Allah yang universal tetap bertahan bahkan dalam menggunakan alat-alat
yang tidak mau taat (Yunus). Allalh adalah hakim universal dari umat Israel, dan
dari bangsa-bangsa (Amos).
Bahkan “hamba-hamba” yang tidak rela diberkati ketika mereka bertindak
sebagai alat Tuhan termasuk umat Israel dalam pembuangan (Yesaya, Daniel).
Nabi sering menderita karena bernubuat (Hosea dan Yeremia).
Hari Tuhan adalah juga hari penghakiman (Yoel) rencana Allah adalah universal,
termasuk peranan umat Israel sebagai terang bagi bangsa-bangsa (Yesaya).
Nabi-nabi menunjukkan bahwa rusaknya keturunan Daud, dan memberi
pengharapan untuk kedatangan Mesias.
Nabi-nabi terus memanggil umat Israel untuk kembali kepada pembaharuan
perjanjian, kadang-kepada perjanjian Abraham, Musa dan Daud.
Langkah yang penting dalam persiapan untuk kedatangan Mesias adalah
perjanjian baru yang tertulis dalam hati yang bersunat (Yeremia).
Nubuat-nubuat penghakiman dan persiapan Mesias tetap tidak sempurna dan
tidak ada resolusi (Daniel, Micah).
Kitab Yesaya menunjukkan pergantian yang besar dari misi CENTRIPETAL ke
misi CENTRIFUGAL dalam hubungannya kepada umat Allah yang menyentuh
bangsa-bangsa.
Allah ingin iman, dan bukan upacara (Malachi).
26
6000-4500BC: Jaman Batu Baru (Neolithic).
4500-3000BC: Jaman Tembaga (Chalcolithic).
3200-2000BC: Jaman Perunggu Pertama (Early Bronze Age).
2100-1550BC: Jaman Perunggu Tengah (Middle Bronze Age).
1500-1200BC: Jaman Perunggu Terakhir (Late Bronze Age).
1200-300BC : Jaman Besi (Iron Age).
Dilihat apa yang dikerjakan oleh Nimrod untuk menara Babel, yakni 100
tahun setelah air bah, maka penciptaan diperkiranakan terjadi tahun
5000-4500BC. Usaha-usaha penyelidikan ilmiah:
1. Ada ciptaan mula-mula, sebelum Kejadian 1:1-2. Hal ini
ditemukannya fosil-fosil binatang maupun manusia. Kemudian
terjadi sesuatu yakni pemberontakan Iblis seperti yang disebut
dalam Yes.14:12-15. Kemudian bumi dikembalikan pada
keadaan tanpa bentuk.
2. Ada penciptaan umum selama ratusan ribu tahun yang lalu,
namun ciptaan manusia tidak menurut gambar dan rupaNya.
Fosil-fosil yang ditemukan itu bukan dari Adam, tapi kemudian
Tuhan menciptakan manusia lain yang menurut gambar dan
rupanya.
3. Air Bah
Terjadi sebelum air bah, karena pada peristiwa menara Babel,
manusia masih bersatu. Kebersatuan menandakan awal dari
penciptaan itu.
4. Menara Babel.
Jaman Bangsa-bangsa dan budaya yang majemuk.
27
Periode Patriakh: 2000-1600 SM.
Ur digulingkan oleh orang-orang Elam yang tinggal di tepi S.Tigris.
Periode Babilonia, setelah Ur, oleh orang-orang Amori. Mereka
menguasai Ancient Near East, puncak kejayaannya pada raja Hamurabi.
Budaya Hamurabi: budaya hukum dan undang-undang, ditemukan 250
hukum dan undang-undang.
Hamurabi kemudian dikalahkan oleh orang Het.
Masa Abraham dipanggil.
28
Transisi umat Allah kedalam bangsa-bangsa lain dan bangsa-bangsa lain
kedalam umat Tuhan (Proselitisme).
Jaman bangsa-bangsa:
Bangkitnya orang Aram (950-800)
Ancaman Asyur (850-750)
Neo Asyur (750-650).
Neo Babel (600-550).
Media Persia (550-450).
Aplikasi
29
apa yang akan t erjadi di masa mendatang, tetapi Perjanjian Lama telah memberikan
gambaranNya. Allah telah membuktikan bahwa Dialah Allah di masa kekal, masa lalu,
masa sekarang, dan yang akan datang, patut dipuji, disembah, dan dipercayai.
BAB 3
PENULISAN
PERJANJIAN LAMA
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama tidak muncul dengan sendirinya ataupun
diturunkan langsung dari surga, tapi melalui umatNya sepanjang sejarah Israel. Allah
menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) dari hamba-hambaNya untuk menuliskan
semua perkataanNya dan peristiwa-peristiwa penting dari kehadiran, karya dan
keterlibatanNya dalam sejarah manusia. Proses penulisan ini dapat ditelusuri melalui
beberapa hal:
30
Gulungan logam.
Gulungan tembaga ditemukan di Qumran (gulungan laut mati).
Kulit Binatang: Lembaran-lembaran kulit binatang yang disambung dan ditulis
dengan tinta yang terbuat dari arang dan sejenis getah.
Perkamen: Kulit binatang yang diolah sehingga permukaannya licin untuk ditulis
dengan tinta.
8. Alat tulis:
Besi pengukir atau pena besi.
Pena buluh, pisau raut untuk menajamkan pena.
Tempat tinta.
Proses penyalinan dengan tangan, penghafalan, pendengaran, pembacaan
dokumen di depan umum.
9. Juru tulis:
Juru tulis bait Allah.
Ezra sebagai pelopor.
Musa.
Para nabi.
Dll.
31
masuk ke Kanaan (12 SM). Walaupun tidak ada sangkut paut dengan Alkitab,
namun pengetahuan itu membantu kita untuk mengerti kebenaran Alkitab.
Teori Karbon : adalah alat atau bahan kimia yang digunakan untuk menguji atau
mentest penemuan-penemuan arkeologi untuk menentukan umur dari benda-
benda purbakala. Proses karbon 14 ini dapat menentukan tahun asal dan tulisan
kuno atau bahan kuno yang memuat tulisan tersebut (Alkitab). Melalui proses ini
secarik kertas dari tulisan kuno yang ditemukan tersebut dibakar, lalu diukur
jumlah isotopnya Karbon 14 yang terkandung didalamnya. Jumlah Isotop
Karbon 14 itu akan sesuai dengan umur dari kertas itu/tulisan Alkitab yang
diselidiki. Karbon 14 ini juga telah membuktikan bahwa kain kafan (Shroud)
yang ditemukan di gua tengkorak tempat Yesus dikubur itu adalah palsu, dan
bukan berasal dari abad permulaan.
Targum-Targum.
Terjemahan bebas sebagian PL kedalam bahasa Aram, bahasa sehari-hari
orang Yahudi, di dalamnya mengandung komentar-komentar. Targum-
Targum ini terdiri dari beberapa versi: Targum Onkelos, terjemahan
Taurat yang resmi oleh ahli bangsa Yahudi; Targum Yerusalem,
terjemahan dalam bahasa dialek Aram di Palestina pada abad ke 7;
Targum Yonathan, diterjemahkan di Babel pada kira-kira abad ke 5 AD.
Ini adalah terjemahan kitab para nabi.
Septuaginta (LXX).
Terejemahan PL kedalam bahsa Yunani oleh 70 orang Yahudi di
Alexandria, Mesir sehingga diberi nama Septuaginta. Kitab2 Kanon PL
diterjemahkan pada tahun 250-177 BC dan ditambah dengan jaman
Reformasi.
Vulgata.
32
Terjemahan kitab kedalam bahasa Latin oleh Jerome/Hieronimus (383-
405). Vulgata menjadi Alkitab resmi orang Kristen selama 1000 tahun
hingga jaman reformasi.
Kitab Koptik.
Terjemahan kedalam bahasa Koptik abad ke 3 di Mesir. Bahasa Ethiopia
abad 13 M yang mulai dikerjakan akhir abad 4 M.
Aplikasi
33
5. Kitab kitab PL yang ada sekarang dan yang digunakan oleh orang percaya
adalah kitab suci yang dapat dipercayai. Dengan melewati proses penemuan,
penyalinan, dan penterjemahan yang ketat, kita dapat berpegang padanya sebagai
Firman Hidup untuk kehidupan iman kita.
Kita harus menyelidiki Firman Allah dalam Perjanjian Lma ini lebih aktual,
karena Allah telah memulainya secara ilmiah, natural yang konkrit dengan melibatkan
manusia (Haba-hambaNya) dalam penulisan tersebut.
BAB 4
KANONISASI ALKITAB
Untuk menetapkan standar dari Alkitab (PL dan PB), maka para ahli, tokoh-
tokoh gereja, teolog-teolog, yang merasa bertanggungjawab untuk melestarikan dan
mempertahankan nilai-nilai agung dari Alkitab sebagai Firman Allah yang hidup dengan
menggunakan dan menetapkan kanonisasi untuk Alkitab tersebut.Kanonisasi
memberikan jaminan nilai dan isi Alkitab yang tidak dapat dirubah atau ditambah dengan
pikiran manusia semena-mena.
Sejarah, Pengertian,
Dan Fungsi Kanon:
1. Secara definitf, maka Kanonisasi berasal dari kata “qaneh”, yaitu istilah yang
diambil dari makna tumbuhan seperti gelagah atau batang papirus, atau sejenis
tanaman serai, atau tebu manis.
2. Dari pengertian “qaneh” ini maka dipakai sebagai tongkat pengukur, kayu
penggaris yang lurus. Disini kanon dipakai sebagai tongkat pengukur atau kayu
penggaris, atau buluh pengukur.
3. Athanasius, uskup dari Alexandria menggunakan ini pertama kali sebagai
ungkapan theologis (tahun 367, isi kanon PB).
4. Kanon, tiap-tiap kitab PL tidak dapat dipisahakan dari pengilhaman dan daftar
kumpulan kitab-kitab yang terdapat dalam kitab suci Ibrani yang memiliki
otoritas tertinggi untuk iman dan praktik iman masyarakat Ibrani. Kitab Ibrani
menjadi standar atau ukuran untuk menilai kitab-kitab sejarahm tradisi, dan
ajaran agama Ibrani.
34
Tahap 3: Pengumpulan dokumen-dokumen: pengumpulan kitab Mazmur (500
tahun), karya sastra, dll. Kitab orang jujur, kitab peperangan Tuhan masih belum
diketahui para ahli.
Tahap 3: Menyortir dokumen-dokumen tertulis dan menetapkan kanon: Pilihan-
pilihan dokumen yang disepakati oleh pemuka agama Yahudi dalam pimpinan
Roh Kudus selama perjalanan sejarah Israel dan menjadi kitab resmi: Kitab
Taurat, Kitab Para Nabi, dan Kitab Mazmur. Yesus juga menyebut Kanon ini.
Penyortiran terjadi pada sejarah:
-selama pengalaman di Sinai.
-peralihan teokrasi ke monarki Israel.
-masa keruntuhan Israel dan pembuangan Babel.
-sebagai pembaharuan Oleh Ezra, ahli kitab, Nehemia, dan pasca
pembuangan.
7. Sejarah Kanon.
-Pengertian Alkitab Ibrani sebagai “Wasiat Lama”, menjadi PL dan istilah dalam
kitab Yeremia “perjanjian baru (Yeremia 31:31-36, Matius 26:17-35).
-Dalam Yudaisme ut (Torah/Taurat, Nebiim/Nabi-Nabi, Ketubim).
-Pengelompokan tiga bagian Alkitab (TANAK) ini disyahkan oleh Yesus dalam
Lukas 24:44, dan juga dalam Talmud dan juga oleh Philo, Yosephus, Melito,
Tertulianus, Origenes, Eusebius, Hieronimus, dan Agustinus.
35
Bemidbar (Bil). Bilangan Bilangan
Debarim (Ul). Ulangan Ulangan
36
Zakaria
Maleakhi
I Makabe* *Apokrifa Dalam Kanon Protestan
II Makabe+ +Roma Katholik Saja
9. Kitab-Kitab diperdebatkan.
Esther: tidak ada nama Allah didalamnya.
Amsal: nampak seperti hikmat duniawi.
Pengkotbah: bernada pesemistis dan mengutamakan kenikmatan.
Kidung Agung: mengutamakan syair cinta.
Yehezkiel: berisi penglihatan yang aneh-aneh dan ajaran tantang korban yang
bertentangan dengan Taurat.
Yunus: Dianggap sebagai cerita mitos.
Kanon Ibrani diselesaikan dan ditetapkan oleh pemimpin agama dari masyarakat
Ibrani. Konsili-konsili tidak menetapkan kanon tetapi menegaskan atau
menetapkan persetujuan atas kumpulan kitab-kitab yang diilhami dan diakui
sebagai Firman Tuhan yang memiliki otoritas dalam masyrakat Ibrani.
10. Apokrifa.
Berarti tersembunyi, karena bersifat esotorik, hanya diketahui oleh orang tertentu
saja; dan karena tidak pernak diakui oleh kanon.
Terdiri dari 14-15 kitab, ditulis oleh penulis saleh Ibrani 200-100 AD.
Mulanya ditambahkan kedalam Septuaginta, karena dampak helenisme dalam
Yudaisme, diselesaikan 250 SsM, tapi tidak dianggap oleh orang Ibrani.
Terjadi perdebatan, pro dan kontra antar bapak2 gereja, kemudian lahirlah
Vulgata, kitab PL dalam bahasa Latin oleh Hieronimus (405 SesM), untuk gereja
Katholik yang tidak membedakan antara Apokrifa dan PL.
Reformator tidak mengakui apokrifa, karena dianggap tidak tercantum dalam
kanon.
Pengakuan Westiminster 1967 menolak pengilhaman Apokrifa.
Wycliffe, 1932, menerbitkan terjemahan Alkitab dalam bahasa inggris dengan
mengeluarkan Apokrifa tersebut, dan oleh golongan protestan.
Gereja Roma Kudus menetapkan Vulgata sebagai Alkitab gereja yang benar
(1545-1564) dan menyebutnya Deuterokanonika dan menjadikan untuk
meneguhkan doktrin, api penyucian, amal, dan mendoakan orang mati (Tobit
12:9; 2 Makabe 12:43-45; Esdras 8:33; 13:46; Sirakh 3:30).
11. Pseudepigrafa.
18 kitab yang ditulis oleh penulis Yahudi saleh pada 200 AD-200 SesM
dalam bahasa Ibrani, Aram, Yunani, Siria dll, yang juga tidak diterima
dalam kanon Alkitab. Walaupun tidak diterima, ada gereja-gereja yang
37
menggunakannya. Surat Yudas dalam PB mengutip mengenai 1 Henokh
dan menyinggung menegenai Musa naik ke sorga.
Kitab-Kitab Psedudepigrafa:
Legenda: 1. Kitab Yobel
2. Surat Aristeas
3. Kitab Adam dan Hawa
4. Yesaya Mati Syahid
Apokaliptik: 5. Henokh
6. Wasiat Dua Belas Patriakh
7. Orakel Dari Syibil
8. Pengangkatan Musa Ke Surga
9. 2 Henokh. Atau Kitab Rahasia Henokh
10. 2 Barukh atau Apokalips Sirai dari Barukh
11. 3 Barukh atau Apokalips Yunani dari Barukh
Aplikasi
Dalam penetapan Kanonisasi dari Alkitab, kita sebagai orang percaya yang
selalu menggunakan Alkitab sebagai kitab suci diberikan suatu sekuritas untuk
menggunakan kitab-kitab tersebut. Walaupun setiap denominasi atau kelompok Kristen
Protestan maupun Katholik memiliki standar sendiri dalam menetapkan kitab suci
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, orang percaya dapat memilih standar yang paling
diyakininya sesuai dengan penetapan Kanon oleh gereja-gereja. Penetapan Kanonisasi
Alkitab memberikan jaminan rohani antara lain:
1. Orang percaya menerima bahan-bahan atau Firman Kebenaran yang murni untuk
mencukupi kebutuhan rohaninya.
2. Orang percaya dijauhkan dari kesesatan yang dapat timbul dari isi kitab-kitab itu
sendiri apabila isi kitab itu ditemukan atau ditulis bukan atas dasar campur
tangan atau inspirasi Roh Kudus. Hal yang sangat membahayakan iman orang
percaya ini dapat diatasi melalui kanonisasi.
38
3. Orang percaya dituntun dalam kanonisasi ini untuk selektif terhadap bacaan-
bacaan kitab-kitab suci agar menerima Firman Kebenaran itu sebagai Firman
Kebenaran Allah yang tidak dapat dicampur atau dikompromikan dengan bahan-
bahan atau penemuan manapun yang mungkin nampaknya itu rohani sedangkan
dibaliknya terdapat pertentangan.
4. Orang percaya diajar untuk menghargai kebenaran Firman Allah yang berasal
dari Allah dan membedakannya dari apa yang bukan berasal dari mulut Allah.
Kita patut bersyukur untuk kontribusi dari para ahli, bapak-bapak gereja, dan
teolog-teolog yang bertanggungjawab untuk mewujudkan iman Kristen itu atas dasar
kebenara yang hakiki sehingga kita dapat bertumbuh dalam pengenalan yang benar
tentang Allah dari Alkitab.
BAB 5
PENGANTAR KEDALAM KITAB KITAB
PERJANJIAN LAMA
Tema inti dari kitab-kitab Perjanjian Lama adalah penebusan. Semula Allah
memberikan mandat budaya kepada manusia, tetapi setelah manusia jatuh ke dalam
dosa, maka Allah memberikan mandat penebusan. Secara garis besarnya, Perjanjian
Lama berisi 10 peristiwa besar sejarah yakni:
Hubungan Dengan
Perjanjian Baru
39
Hubungan PL dan PB begitu jelas, akrab bersatu dan sangat penting. PB tidak
ada tanpa PL, dan PL tidak dapat dimengerti tanpa PB. PL menunjuk pada PB,
sedangkan PB menggenapi yang yang dikatakan PL. PB merupakan bukti kebenaran dari
PL, sedangkan PL adalah landasan dari PB. Penafsiran PL bergantung pada PB dan
sebaliknya. Jadi PL adalah PB “concealed” sedangkan PB adalah PL “revealed”.
Pentateukh
Lima Kitab Utama
Sekali lagi bahwa Penteteukh tidak dapat dipisahkan dengan PB, Pentateukh
merupakan fondasi dari seluruh kitab suci. Pentateukh merupakan pokok untuk mengerti
PL dan seluruh Alkitab. Keempat Injil dan surat-surat para rasul adalah bahan untuk
mengerti Pentateukh. Yesus memberikan pengertian yang benar mengenai Pentateukh,
sedangkan para rasul memberikan tafsiran yang benar untuk pentateukh dan
hubungannya dengan Kristus.
Kitab-kitab dalam Perjanjian Lama ini dimulai dengan lima kitab utama yang
disebut sebagai Torah, Kitab Kitab Musa, dan Pentateukh (Berasal dari kt “penta” atau
lima, “teukhos” gulungan papyrus, dipakai pada jaman Origenes. Kitab Pentateukh berisi
awal penciptaan dunia, kejatuhan manusia, hukuman Allah, dan janji penyelamatan.
Kitab ini juga berisi pembebasan umat dan peraturan-peraturan dasar yang diberikan oleh
Allah untuk umatNya. Kitab Pentateukh ini juga merupakan Perjanjian yang diberikan
kepada Musa di gunung Sinai. Perjanjian ini digenapi oleh Yesus Kristus dalam
Peranjian Baru.
40
Pentateukh merupakan himpunan dari paling tidak empat dokumen sastra
dengan melalui proses komposisi sekitar empat abad:
41
Topik Topik Penting Dalam
Pentateukh
Setiap kitab dalam Pentateukh mempunyai topik yang berbeda. Kitab-kitab ini
ditulis atua disampaikan kepada umat dengan tujuan yang berbeda. Itulah sebabnya kitab
ini tidak dapat disamakan, tetapi kitab ini selalu mempunyai hubungan dan
kelanjutannya satu dengan yang lain.
1. Kejadian:
Beresyit: Pada mulanya, asal usul.
Elohim: Allah pencipta langit dan bumi (Kej.24, 24:3)
El, allah bangsa Semit, polytheisme, menjadi monotheisme (Elohim,
bentuk plural, Tritunggal).
tohu wabohu:belum berbentuk dan kosong.
bara: menciptakan (Kej.1:21, 27).
qana: memiliki, atau membeli (Kej.4:1; Ulangan 32:1).
selem: gambar dan rupa Allah. Istilah “gambar”, digunakan oleh orang kafir dan
menyembah kepada gambar-gambar.
Adam dan Hawa: manusia pertama, nenek moyang seluruh bangsa.
Teledot (Istilah Ibrani), riwayat, Geneseos (Septuaginta, Genesis/Inggris):
Teledoth langit dan bumi, Teledoth Adam, Teledoth Nuh, Teledoth Sem, Ham,
Yafet, Teledoth bapa leluhur.
Tujuan: mengenal pencipta dan ciptaanNya, pemilihan bapa leluhur dan
perjanjian (Adam, Nuh, dan Abraham).
Penghukuman: Diusir dari taman eden, bekerja berat, sakit bersalin, air bah,
hancurnya menara babel/kekacauan, Sodom dan Gomora, dll.
Kesimpulan: Asal usul dan sejarah lahirnya umat Allah.
42
Tulah Katak: Lambang dewi Heqt di Mesir, perempuan berkepala katak,
dewi kesuburan. Subur tapi merusak.
Tulah Nyamuk: Tulah ini berasal dari air sungai nil yang tidak mengalir
akibat dari katak-katak. Secara theologis debu menjadi nyamuk adalah
kuasa Allah mengalahkan kuasa setan (Luk.11:20).
Tulah Lalat Pikat: Tulah ini berasal dari air sungai Nil yang tidak
mengalir akibat dari katak-katak yang membusuk sehingga dipenuhi
oleh lalat-lalt pikat pada bangkai katak.
Tulah Penyakit Sampar pada ternak: Mungkin berasal dari tumpukan
katak-katak yang mati dan mengakibatkan penyakit Anthrax pada ternak
yang dibawa oleh lalat pikat dan nyamuk-nyamuk yang hinggap pada
bangkai-bangkai dan diteruskan pada hewan.. Apis adalah lembu jantan
keramat dari dewa keterampilan, seni dan kenikmatan, tapi tidak ada
dewa yang bisa menyelamatkan.
Tulah Barah: penyakit kulit yang bernanah dan bisul juga akibat dari
kotoran dan bangkai-bangkai di sungai Nil yang dibawa oleh nyamuk
dan lalat pikat kepada manusia. Akibatnya sosialisasi diantara orang
Mesir terganggu.
Paskah.
Tulah yang terakhir yang ditimpakan kepada Mesir yakni kematian setiap anak
sulung Mesir. Umat Israel disuruh mengorbankan domba atau kambing yang
berumur satu tahun, dibakar dan dimakan oleh umat Israel dengan sayur pahir dan
roti tidak beragi. Dengan sandal pada kaki, dan persiapan untuk berangkat. Darah
hewan yang dikorbankan dioleskan pada pintu masuk rumah mereka sehingga
menyelamatkan anak-anak sulung Israel. Disinilah arti Paskah diambil yakni to pass
over, atau to spare ,emlewati, menyayangi/menyisakan, mengecualikan.
43
Perayaan Paskah dan prakteknya
pada masa kini dalam Kehidupan Orang Yahudi
Dalam tradisi bangsa Yahudi, acara makan perjamuan Paskah dilakukan dengan
suatu upacara kecil yang begitu teratur. Acara ini telah dilaksakan turun temurun sesuai
dengan perintah yang tertulis dalam hukum Taurat. Apa yang dilakukan dalam Paskah
dis setiap rumah orang Yahudi pada perayaan Paskah dapat disimpulkan sebagai berikut:
Semua sisa ragi yang ditemukan bahkan sisa-sisa serbuk roti yang mengandung
ragi dikumpulkan dengan sendok kayu dan dibungkus lalu dibakar. Setelah itu
kepala rumah tangga menaikkan doa yang berbunyi:
“Segala bentuk ragi yang menjadi milikku baik yang saya sudah
temukan maupun belum saya temukan, baik yang sudah dibuang
keluar maupun yang belum dibuang keluar, dengan ini
dilenyapkan dan dianggap sebagai debu dari bumi”.
44
Artinya: Terpujilah Engkau Tuhan Allah kami, Raja Semesta
Alam, yang telah menguduskan kami melalui iman dalam Yeshua
(Yesus dalam Perjanjian Baru) Mesias, terang dunia and dalam
namaNya kami menyalakan lilin Paskah ini.
45
Karena “Hamotze”, yakni berkat untuk makan roti tidak beragi segera diadakan,
maka tangan-tangan harus dibasuh, menurut tradisi Yahudi. Sebuah pinggan
berisi air dan handuk di jalankan kepada setiap orang lalu membasuh tangan dan
kaki masing-masing.
Kemudian semua orang di sekeliling meja meminum cawan yang berisi anggur
tersebut.
“Inilah roti penderitaan dimana nenek moyang kita di tanah Mesir; biarlah
mereka yang lapar, masuk dan makan, mereka yang berbeban berat datang dan
rayakanlah Paskah. Di tempat ini kita merayakannya, dan berharap tahun
depan akan merayankannya lagi di tanah Israel. Tahun ini kita adalah hamba
dan tahun depan kita berharap akan menjadi orang yang bebas di tanah
Israel”.
Kemudian Seder (pemimpin acara) mengambil cawan yang kedua dan anggur
dicurahkan. Lalu anggota keluarga yang paling muda memberikan empat
pertanyaan kepada keluarga:
Ma Nish-ta-naw Ha-lai-law Ha-zeh Mee-kawl Ha-lay-lot ? She-
b’chawl Ha-lay-lot Aw-nu O-ch’leen Chaw’maytz U-ma-tzaw,
Ha-lai-law Ha-zeh ku-lo Ma-tzaw. She-b’chawl Ha-lay-lot Aw-
46
nu O-ch’leen s’awr Y’raw-kot, Ha-lai-law Ha-zeh Maw-ror. She-
b’chawl Ha-lay-lot Ayn Aw-nu Mat-bee-leen A- fee-lu Pa-am E-
chad, Ha-lai-law Ha-zeh Sh’tay P’aa-meem. She-b;chaw Ha-lay-
lot Aw-nu O-ch’leen Bayn Yo-sh’veen U-vayn M’su-been, Ha-lai-
law Ha-zeh Ku-law-nu M’su-been.
47
10. Sepuluh Tulah.
Setiap kali sepuluh tulah ini dibacakan, maka cawan berisi anggur dituangkan
kedalam cawan kosong:
DAM Darah
TS’FARDEI’A Katak-katak
KINIM Vermin
AROV Nyamuk
DEVER Penyakit Sampar
SH’CHIN Barah
BARAD Hujan Es
ARBE Belalang
CHOSHECH Kegelapan
MAKAD BECHOROT Kematian setiap anak sulung
48
Kemudian mengangkat cawan anggur dan mengatakan: Kami, mendapat
kehormatan untuk memuji, menyembah, menghormati, dan meninggikan Dia
yang telah membawa mujijat-mujijat bagi bap-bapa leluhur untuk membebaskan
dari perbudakan, dari kesedihan kepada kesukaan, dari ratapan kepada hari
pengudusan, dari kegelapan kepada terang, dari pelayan/budak menuju
penebusan, dan oleh sebab itu marilah kita menyanyikan nyanyian baru.
Halleluya.
49
“Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Penguasa Dunia,
yang menguduskan kita oleh perintah-perintahNya dan
memerintahkan kita makan roti tidak beragi”.
50
Terpujilah Engkau, oh Tuhan Allah kami, Raja Semesta Alam,
Pencipta dari anggur di bumi”.
Setelah keluar dari Mesir, Allah memimpin umat melalui jalan yang lebih jauh
supaya tidak menghadapi orang Filistin, memang orang Israel belum terlatih
untuk berperang.
51
Peta Perjalanan Terdekat
Filistin
Amalek
Goshen
Rameses
Sukot
Ezion Geber
Sin
Mesir Sinai
Laut Merah
Rafidim
52
3. Imamat: Pengudusan dan ibadah.
Hari-hari raya.
Hari2 Khusus Nama Ibrani Hari Ayat Alkitab Bacaan Yang Dirayakan
(Megilot)
Korban Persembahan.
53
TABEL: KORBAN PERSEMBAHAN
54
Kematian Nadab dan Abihu.
Arti Tahir dan Najis
Makanan Haram dan Halal
4. Bilangan:
Buku sensus, arithmoi, bahasa Yunani, Numbers.
Organisasi Suku-suku dan urutan barisan.
Persiapan masuk Kanaan dan Pembagian tanahnya. (Bil.34)
Pemberontakan-pemberontakan:
Pembrontakan Kadesy-Barnea (Pengintaian tanah perjanjian) (
Kemenangan-kemenangan.
Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (Bil.7:9; 16:12-14).
Ketidaktaatan Musa dan Harun (Bil.20:3-13).
Bileam Bin Beor (Bil.22-24).
Utara
(2) Merari
Timur Timur
Pasukan Efraim (5) Pasukan Yehuda (1)
Divisi Efraim KEMAH Musa Divisi Yehuda
Divisi Manasye (2) Gerson SUCI dan Divisi Isakhar
Divisi Banyamin Harun Divisi Zebulon
(Rahel) (4) Kehat (Lea)
Selatan
Catatan:
Angka dalam tanda kurung menunjuk kepada
urutan barisan menurut Bilangan 10:14-25.
5. Ulangan:
55
Persiapan memasuki tanah Kanaan. Perjalanan umat Israel sudah mencapai 38
tahun. Dalam kitab ini Musa menyampaikan kata-kata perpisahannya karena ia
tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah Kanaan.
10 Hukum Taurat:
Otoritas ilahi dan pengakuan iman Israel, Shema (Ul.6-11)
Martabat ilahi (Ul. 12).
Kommitmen pada Tuhan (Ul.13:1-14:21).
Hak-hak Asasi Ilahi dan Manusia (Ul.14:22-16:17).
Otoritas manusia (Ul.16:18-18:22).
Martabat atau nilai manusia (Ul.19-21; 22:1-23:14; 23:15-24:7).
Kommitmen pada manusia (Ul.24:8-16).
Kepemilikan (Ul.24:17-26:15).
1 5
2 6-7-8
3 9
56
BAB 6
PENGANTAR KEDALAM
KITAB KITAB SELANJUTNYA
(Bagian ini harus dilengkapi dengan Denis Green dan Sidlow Baaxter).
Kitab Kejadian
Kitab Keluaran:
Kitab Imamat
Kitab Bilangan
Kitab Ulangan
Yoshua
Ibrani: Yehoshua (Yos.1:1).
LXX: Iesous.
Vulgata: Liber Yosue.
Inggris: Joshua.
Penulis: Yoshua.
Thema: Kemenangan.
Tujuan: perebutan tanah Kanaan dan pembagian tanah perjanjian.
Kata Kunci:
Tempat Kejadian: Kanaan
Kondisi Budaya: Pluralist
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
Hakim Hakim
Ibrani: Shophetim, hakim-hakim, para hakim.
LXX: Kritai artinya hakim-hakim.
Vulgata: Yudicum.
Inggris: Judges
Penulis: Yoshua atau nabi-nabi yang tidak dikenal.
Thema: Kemurtadan dan akibatnya.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
Rut
57
Ibrani: reeitu, persahabatan.
LXX: Routh.
Vulgata: Liber Ruth.
Inggris: Ruth.
Penulis: Tidak jelas.
Thema: Kasih Setia Tuhan.
Tujuan: menunjukkan silsilah Yesus dari suku Yehuda (Daud), tipologi,
theologis,
sejarah.
Tokoh-tokoh: Naomi (sangat menyenangkan); Orpa (keras kepala); ruth
(persahabatan); Boas (dalam dia ada kekuatan)
Kata Kunci: Keluarga dan Penebus”.
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
1 & 2 Samuel
Ibrani: Samuel
LXX: I,II Biblioi Basileon; III, IV Biblioi Basileon, kitab-kitab ini menjadi
satu.
Vulgata: Liber Primus & Secundus Samuelis, Primum dan Secundus
Regum
Inggris: I, II Samuel.
Penulis: Abiatar , Nathan, Murid-Murid Samuel.
Thema: Raja Israel Mula-Mula
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Tokok Penting dan Sejarahnya:
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
58
Thema: Dari Kemuliaan kepada kehancuran.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Tokok Penting dan Sejarahnya:
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
1 & 2 Tawarikh
Ibrani: divere hayyamin, kata2 dari hari2, atau peristiwa2.
LXX: Paraleipomena, hal2 yang diabaikan.
Vulgata: Liber paralipomenen primus dan secundus.
Inggris: 1, 2 Chronicles.
Penulis: Ezra (Tradisi Yahudi).
Thema: Yehuda pada masa pemerintahan raja-raja.
Tujuan:
Kata Kunci:
Tempat Kejadian:
Kondisi Budaya;
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi:
Ezra
Thema: Pemulihan, kembalinya sisa orang Yahudi dari pembuangan.
Ezra: penolong.
Ibrani: Ezra.
LXX: Esadras deuteron.
Vulgata: Liber primus esdras.
Penulis: Ezra.
Tujuan:Menunjukkan bagaimana Tuhan menggenapi janjiNya.
Pemulihan: Fisik dan spiritual.
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi
Nehemia
Nehemia: penghibur dari Allah.
Ibrani: Nehemyah.
LXX: Neemias
Vulgata: Liber nehamiae, liber secundus esdrae.
Penulis: Nehemiah.
59
Thema: Oraet Labora.
Tujuan: memperlihatkan bagaimana Allah menghargai umatNya yang kembali
dari pembuangan dan mengokohkan mereka kembali.
Pembagian kitab:
Thema Penting:
Aplikasi
Esther
Berasal dari kata Persia, sitareh, artinya bintang, nama Ibraninya Hadasseh,
yaitu sejenis tumbuhan semak yang berbunga putih dan harum. Seorang
yang cantik.
Tujuan: Bagaimana umat Allah luput dari rencana pemusnahan.
Thema: Providensia Allah.
Pembagian Kitab:
Thema Penting:
Aplikasi
KESIMPULAN
Pemahaman pengantar Perjanjian Lama telah membawa kita untuk lebih
mengerti inti pokok dalam pembahasan setiap kitabnya. Tema-tema penting nampak
dalam setiap kitab itu memberikan suatu pelajaran rohani yang aplikatif. Secara
historikal, keterlibatan Allah dalam sejarah masa lalu telah menyatakan kasihNya kepada
umatNya bahwa Ia adalah Allah yang bertanggungjawab dalam memelihara ciptaanNya
dan umatNya. Secara theologis, rencana Allah sejak semula tidaklah gagal walaupun
umatNya yang seringkali gagal. Namun Allah yang berdaulat itu telah mengadakan
pemulihan-pemulihan melalui berbagai disiplin sehingga bagaimanapun tegarnya umat
pilihanNya Ia tetap setia dan setia. Perjanjian Lama adalah buku sejarah yang
mengandung makna bahwa misi Allah yang dimulai sejak manusia jatuh dalam dosa
telah menekankan orientasinya kepada umat Israel atau untuk kalangan sendiri, tetapi
kenyataan pimpinan Allah untuk umatNtya tidak dapat lepas dari interaksinya dengan
bangsa-bangsa sekitarnya. Allah akhirnya juga menggunakan bangsa-bangsa lain sebagai
alatNya untuk mendisiplin umat Israel. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa-bangsa lain
tidaklah dikecualikan, tetapi dalam nubuat-nubuat Yesaya dan penyaatan-penyataan
dalam kitab Mazmur telah nampak bahwa Sang Pencipta langit bumi dan bangsa-bangsa
ini adalah Allah universal dan mempunyai rencana penyelamatan bagi segala bangsa
bukan hanya untuk kalangan sendiri. Hanya pada kalangan sendiri sebetulnya Allah
sedang mempersiapkan umatNya untuk membawa berita keselamatan itu yang dimulai
dari membawa berita “shalom” hingga proklamasi Injil yang dibawa oleh Yesus Kristus
60
sebagai puncak dari pada misi itu. Oleh sebab itu dalam mempelajari Perjanjian Lama ini
memang tidak dapat lepas dari pemahaman theologis, historis, dan futuris. Perjanjian
Lama tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Baru sebagai mata rantai penghubung dan
penggenapan dari apa yang tertulis dalam nubuat para nabi Perjanjian Lama.
Penyelidikan yang lebih lanjut dalam Perjanjian Lama akan lebih memperkaya
dan menyempurnakan makna rohani yang terdapat dalam Perjanjian Lama.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
61
Green, Denis
2000 Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Penerbit
Gandum Mas,
Sevener, Harold A.
1998 Messianic Paasover Haggadah. Charlotte, NC: Chosen People
Ministries.
Schultz, Samuel J.
1983 Pengantar Perjanjian Lama I. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Nelson Study Bible; NIV Study Bible; Greek and Hebrew Key Study Bible.
Brueggemann, Walterr
1997 Theology of the Old Testament. Minneapolis: Fortress Press.
Toluan, Ola
1984 Pengenalan Perjanjian Lama 1. Batu, Malang: Insititut Injil Indonesia.
Wolf, Herbert
1991 Pengenalan Pentateukh. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Delitzsch, Keil
62
1996 Commentary on the Old Testament. Massachusetts: Hendrickson
Publishing.
Town, Elmer L.
1981 Nama Nama Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi.
La Sor, William Sanford & Hubbard, Allan David & Bush, Frederich William
1982 Old Testament Survey. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing
House.
63
STT- D WAY
PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 1
Dosen: Pdt. Agustinus Djali, M.Th
Diskripsi:
Suatu studi tentang kitab Perjanjian Lama yang membuka tabir tindakan Allah
dalam penciptaan, penyataanNya dalam sejarah umat Israel dan melalui umat
Israel di lingkungan budaya, masyarakat, agama yang berkembang dan berubah
sebagai bagian dari rencana jangka panjang Allah.
Objektif:
Mempelajari perjanjian lama secara teoritis dan aplikatif.
Mempelajari bagian-bagian dari perjanjian lama mengenai keterlibatan Allah
dalam sejarah penciptaan.
Mempelajari penyataan Allah kepada umat Israel dan kepada bangsa-bangsa lain
melalui umat Israel dan tindakan Allah dalam sejarah umat Israel.
Menelusuri tentang lingkungan hidup umat Israel seperti keadaan geografis,
budaya, perkembangan agama, dan perubahan-perubahan yang ada.
Membahas secara ringkas tiap-tiap kitab dalam Perjanjian Lama dari segi latar
belakang penulisan, tujuan, isinya dan ajaran pokok masing-masing kitab
tersebut.
Tugas Tugas:
1. Pribadi: Carilah latar belakang, outline, tema, penulis, tahun penulisan dan
buatlah laporannya. (kitab2 Pentateuch sampai Kitab Raja-raja)
2. Bacalah Alkitab PL dan buatlah sebuah renungan dari bagian yang dibaca
( Minimal 3 halaman 1 spasi)
Perincian Nilai:
1. Tatap Muka: 20%
2. Tugas Pribadi : 30%
3. Ujian Akhir: 30%
4. Laporan Membaca Alkitab: 20%
Kepustakaan
64
Green, Denis
2000 Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama. Malang: Penerbit
Gandum Mas,
Sevener, Harold A.
1999 Messianic Paasover Haggadah. Charlotte, NC: Chosen People
Ministries.
Wahono, Sri Wismoady
1987 Disini Kutemukan. Jakarta: BPK.Gunung Mulia.
Hill, Andrew E. & Walton, John H.
1993 Survey Perjanjian Lama. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Schultz, Samuel J.
1985 Pengantar Perjanjian Lama I. Malang: Penerbit Gandum Mas.
1985 Pengantar Perjanjian Lama II. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Free, Joseph P. & Vos, Howard F.
1994 Arkeologi dan Sejarah Alkitab. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Dowley, Tim. Editor.
1974 Atlas of the Bible and Christianity. Grand Rapids, Michigan: Zondervan
Publishing Company.
Nelson Study Bible; NIV Study Bible; Greek and Hebrew Key Study Bible.
Brueggemann, Walterr
1997 Theology of the Old Testament. Minneapolis: Fortress Press.
Toluan, Ola
1986 Pengenalan Perjanjian Lama 1. Batu, Malang: Insititut Injil Indonesia.
1986 Pengenalan Perjanjian Lama 2. Batu, Malang: Institut Injil Indonesia.
Wolf, Herbert
1992 Pengenalan Pentateukh. Malang: Penerbit Gandum Mas.
Delitzsch, Keil
1997 Commentary on the Old Testament. Massachusetts: Hendrickson
Publishing.
Town, Elmer L.
1981 Nama Nama Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi.
La Sor, William Sanford & Hubbard, Allan David & Bush, Frederich William
1982 Old Testament Survey. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing
House.
65