ABSTRACT
Problem-based learning (PBL) has been adopted in medical faculty and sometimes produced students’ anxieties. This
qualitative research will gathered the information of students’ condition based on their perspectives in strengths and
difficulties of adapting PBL in Medical Faculty of Riau University. Data were collected by questionnaires and reflective
assay. These data will be analyzed and grouped based on the themes and meaning by researcher. Result showed that the
strengths of PBL based on students perspectives were increasing in skill of teamwork, speaking, active learning,
communicating, and critical thinking. In the other hand, students’ perspectives of PB L difficulties after first tutorial
were internal types such as lack of knowledge in PBL and in topic of discussion, but after first session, the difficulties
were external types such as; heavy workload, limited sources of literatures.
Problem-Based Learning (PBL) pertama kali sendiri untuk lebih aktif mencari dan tidak lagi
dikembangkan di Fakultas Kedokteran oleh tergantung kepada guru/dosen.3-7 Oleh karena itu
Universitas McMaster, Ontario pada tahun 1965.1 metode PBL memerlukan sumber dan fasilitas
Sejak saat itu, metode ini digunakan secara luas oleh pendukung seperti, bahan bacaan, internet, dan
fakultas kedokteran lainnya. Fakultas Kedokteran ruangan, yang relatif lebih banyak dibandingkan
Universitas Riau pertama kali mengenalkan PBL perkuliahan konvensional.8
sebagai salah satu mata kuliah yang bersifat pilihan
Penerapan PBL akan menimbulkan kecemasan
pada tahun 2005 dan diterapkan secara penuh sejak
bagi mahasiswa terutama yang tidak mengalami
tahun 2007.
proses belajar mengajar secara PBL sebelumnya.
Berbagai bukti menunjukkan kelebihan metode Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FKUR) telah
PBL dibandingkan metode konvensional. Namun di melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk
lain pihak, metode PBL juga mengurangi beberapa mendukung pelaksanaan PBL seperti perekrutan
kelebihan yang diperoleh dari metode kuliah secara tutor/fasilitator, pelatihan tutor/fasilitator, perbaikan
konvensional. Sifat alami PBL yang menimbulkan sistem penilaian dan evaluasi serta persiapan
ketidakpastian dalam proses belajar kadangkala perpustakaan. Namun belum ada penelitian sisi
mendatangkan rasa cemas dan frustasi baik bagi manfaat dan hambatan yang dirasakan mahasiswa
mahasiswa sendiri dan juga fasilitator.2 Sebenarnya terutama mahasiswa tahun pertama dalam
ini bertujuan memotivasi keingintahuan mahasiswa beradaptasi dengan sistem PBL.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
1 Penulis untuk korespondensi; Alamat: Unit Pendidikan menganalisis perspektif mahasiswa baru mengenai
Kedokteran (Medical Education Unit) Fakultas Kedokteran manfaat dan hambatan yang dirasakan terhadap
Universitas Riau Jl. Diponegoro No.1 Pekanbaru, Riau, PBL. Data ini diharapkan bermanfaat dalam
28111 Telp.0761 839264 Fax.0761-839265 email:
mengevaluasi dan meningkatkan pelaksanaan PBL
eni93@yahoo.com
2 Unit Pendidikan Kedokteran (Medical Education Unit) di masa yang akan datang.
Fakultas Kedokteran Universitas Riau
95
JIK, Jilid 4, Nomor 2, September 2010, Hal. 95-101
Gambar 1. Manfaat PBL yang dirasakan mahasiswa setelah 1 kali tutorial dan 1 kali sesi PBL
96
Enikarmila Asni, Manfaat dan Hambatan Problem-Based Learning (PBL)
Setelah 1 sesi PBL, manfaat yang dirasakan meningkatkan pola fikir kritis dan menimbulkan
sama namun dalam urutan yang berbeda dimana keaktifan, mahasiswa juga merasa memiliki
meningkatkan pola fikir kritis menjadi manfaat keterampilan klinis serta belajar lebih terarah karena
utama yang dirasakan. Selanjutnya keberanian berdasarkan masalah.
mengemukakan pendapat, kebersamaan kelompok,
menimbulkan keaktifan, dan menambah
keterampilan komunikasi. Selain manfaat dalam Hambatan PBL
Gambar 2. Hambatan PBL yang dirasakan mahasiswa setelah 1 kali tutorial dan 1 kali sesi PBL
Hambatan utama yang dirasakan mahasiswa tugas dan padatnya jadwal perkuliahan. Beberapa
baru dalam melaksanakan PBL dapat dilihat pada mahasiswa menyatakan sistem ini butuh biaya yang
Gambar 2. Setelah tutorial untuk pertama kalinya, lebih tinggi karena kebutuhan terhadap komputer
hambatan terutama berasal dari hambatan internal dan internet meningkat. Memiliki laptop sepertinya
yaitu kurangnya keterampilan dan pengetahuan menjadi kebutuhan perkuliahan di fakultas dengan
pelaksanaan PBL/CL, manajemen waktu, kerjasama sistem ini.
dalam tim/kelompok serta keberanian untuk
mengeluarkan pendapat. Beberapa hambatan
eksternal yang juga dirasakan adalah keterbatasan PEMBAHASAN
literatur, terlalu banyak tugas dan padatnya jadwal
Manfaat PBL
perkuliahan. Setelah satu kali sesi PBL, hambatan
yang dirasakan terutama berasal dari hambatan Perspektif mahasiswa FKUR ketika pertama
eksternal yaitu keterbatasan literatur, terlalu banyak kali diskusi kelompok PBL telah menggambarkan
97
JIK, Jilid 4, Nomor 2, September 2010, Hal. 95-101
98
Enikarmila Asni, Manfaat dan Hambatan Problem-Based Learning (PBL)
dengan tutor seperti adanya penelitian yang yang lebih lanjut. Hal ini jika menjadi beban akan
menyatakan bahwa beberapa sikap di Asia yang mengakibatkan mahasiswa cenderung menolak
tidak mendukung penerapan PBL. Sikap ini antara PBL. Fakultas sebaiknya mempersiapkan sarana
lain yaitu ketakutan untuk konfrontasi, mengkritik, dan prasarana pendukung yang cukup seperti
ketergantungan yang berlebihan dan penghormatan perpustakaan dan juga staf yang dapat memberikan
yang sangat tinggi pada pihak yang berwenang bimbingan baik mengenai pencarían literatur,
(dalam hal ini guru). Mahasiswa menjadi takut pelatihan cara membaca dan menilai bahan bacaan,
berbicara terbuka, kehilangan keinginan untuk juga bimbingan konseling mengenai manajemen
belajar, malas bertanya dan kurang berpartisipasi waktu yang baik. Diharapkan semua ini tersedia
dalam diskusi kelas. Kebiasaan untuk menempatkan bukan hanya diberikan dalam perkuliahan namun
kepentingan kelompok dibandingkan individu juga tersedia dalam suatu unit dimana mahasiswa bisa
akan mengakibatkan hal yang berlawanan dengan melakukan konsultasi setiap saat. Selain itu,
tujuan PBL dalam meningkatkan kemampuan untuk evaluasi perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk
berpikir secara kritis.19 mencegah adanya perkuliahan yang terlalu padat dan
tugas yang terlalu banyak sehingga mahasiswa tidak
Peranan pendidik sebagai “sumber”
memiliki waktu lagi untuk melakukan “refleksi”
pengetahuan akan berkurang dan digantikan menjadi
sebagai inti sesungguhnya dari PBL. Hal ini seperti
“fasilitator” untuk memperoleh pengetahuan.
yang dinyatakan Dolman et al. (2002)23 dimana
Keadaan ini akan mengakibatkan kecemasan bukan
fakultas dan pemegang kebijaksanaan diharapkan
hanya terhadap mahasiswa juga terhadap pendidik
memiliki komitmen dalam memperbaiki dan
yang telah terbiasa dengan peranan mereka untuk
mengevaluasi desain kurikulum, kasus, dan juga
memberikan kuliah bukan memfasilitasi proses
memicu perkembangan keterampilan tutor.
belajar mahasiswa. Selain itu peranan pendidik
sebagai “role model” tidak akan sekuat pada metode Hal ini yang menjadi perhatian karena
kuliah konvensional.3,7 keberhasilan PBL juga dipengaruhi dengan kesiapan
fakultas. Kesiapan fakultas bukan hanya
Kesulitan yang dirasakan dalam pengetahuan
menyiapkan dan melatih tutor tetapi mencakup
dan keterampilan PBL dapat diatasi dengan
kesiapan semua sivitas akademika kampus mulai
diberikannya mahasiswa beradaptasi terlebih dahulu
dari jenjang paling atas setingkat universitas sampai
sampai mengerti dan memahami proses PBL
prasarana lainnya di kampus. Hitchcock dan Mylona
sebelum melangkah ke topik lain di fakultas
(2000)24 menyatakan bahwa tidak tersedia data yang
kedokteran yang lebih kompleks. Pengetahuan dan
memadai untuk menunjukkan apa yang dibutuhkan
keterampilan akan berkembang seperti spiral.
suatu fakultas untuk dapat berkembang dari sistem
Kesulitan dalam ujian ilmu pengetahuan dasar
tradisional ke sistem PBL. Karena itu fakultas juga
(biomedik) dibandingkan kurikulum konvensional
membutuhkan pelatihan dan bimbingan secara
dapat diatasi sesuai dengan Mennin et al (1993)20
berkelanjutan.
yang menyatakan metode teacher-centred dan
terstruktur dapat lebih baik dalam mengajarkan ilmu Mahasiswa mulai dapat membandingkan tutor
biomedik dasar. Sehingga pada masa adaptasi awal setelah 1 kali PBL dibandingkan satu kali tutorial.
mungkin perkuliahan tetap diberikan dalam jam Sikap tutor yang tidak mendukung seperti
yang relatif lebih banyak. Fyrenius , Bergdahl , dan keterlambatan, terlalu pasif, ataupun terlalu aktif
Silén (2005)21 menyatakan bahwa dengan metode dapat mengganggu tercapainya tujuan PBL. Proses
penyampaian yang menghindari surface learning, tutorial masih berjalan dalam variasi yang cukup
teacher centered dan mahasiswa yang pasif , besar karena untuk mencukupkan kebutuhan tutor
perkuliahan dapat menjadi salah satu alat terkadang fakultas menggunakan tutor yang tidak
pembelajaran yang baik untuk PBL. Selanjutnya berlatar belakang medis ataupun yang tidak memiliki
perkuliahan dapat dikurangi karena metode ini keterampilan PBL. Hal ini selayaknya menjadi
kurang efektif dalam menyampaikan instruksi.22 prioritas fakultas untuk memenuhi ketersediaan tutor
yang cukup baik dari segi kuantitas maupun dari
Hambatan dalam keterbatasan literatur, jumlah
segi kualitas.22
tugas dan waktu perkuliahan memerlukan penelitian
99
JIK, Jilid 4, Nomor 2, September 2010, Hal. 95-101
Penelitian ini didanai Dana DIPA PNBP Tahun 9. Moore GT, Block SD, Style CB, Mitchell R. The
2009 Universitas Riau. Dalam kesempatan ini influence of the New Pathway curriculum on
peneliti mengucapkan terima kasih kepada Dekan Harvard medical students. Acad Med. 1994;
Fakultas Kedokteran Universitas Riau atas 69:983-9.
dukungannya dalam penelitian di FK UR ini. Terima 10.Dehkordi AH, Heydarnejad MS. The impact of
kasih juga kepada seluruh mahasiswa FK UR problem-based learning and lecturing on the
khususnya angkatan 2008 yang telah berpartisipasi behavior and attitudes of Iranian nursing
aktif sebagai responden dalam penelitian ini serta students. A randomised controlled trial. Dan Med
seluruh pihak yang telah membantu peneliti dalam Bull. 2008; 55(4): 224-6.
melaksanakan penelitian ini. Semoga Allah S.W.T
11.Tiwari, A., Lai, P., So, M., andYuen, K A.
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
Comparison of the effects of problem-based
yang telah membantu.
learning and lecturing on the development of
students’ critical thinking. Med Educ. 2006;
40(6): 547-54.
100
Enikarmila Asni, Manfaat dan Hambatan Problem-Based Learning (PBL)
101