Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN

KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Nama Perceptee : Erik Adik Putra Bambang Kurniawan


Institusi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
Pertemuan Ke :3
Waktu : Senin, 23 Oktober 2017 pukul 10.00-10.15 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Nama klien: Sdr. H
2. Kondisi klien
a. Data subyektif: klien mengatakan perasaannya nyaman setelah latihan.
b. Data objektif : klien berbicara dengan nada sedang, klien tampak tenang, klien
dapat mempraktikan cara mengontrol PK dengan tarik nafas dalam dan
memukul bantal/kasur
3. Tujuan ( SP 2 RPK ) :
a. Klien dapat mengevaluasi kegiatan latihan fisik
b. Klien mampu melatih cara mengontrol PK dengan obat (menjelaskan 6
benar obat: jenis, guna, dosis, frekuensi, cara, kontiuitas minum obat).
c. Klien dapat memasukan dalam jadwal kegiatan harian untuk latihan fisik
dan minum obat.
4. Waktu : 10.00-10.15 WIB
5. Tanggal : Senin, 23 Oktober 2017
6. Rencana tindakan :
a. Evaluasi kegiatan latihan fisik
b. Latih cara mengontrol PK dengan obat (menjelaskan 6 benar obat: jenis,
guna, dosis, frekuensi, cara, kontiuitas minum obat).
c. Masukan dalam jadwal kegiatan harian untuk latihan fisik dan minum
obat.
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Tahap orientasi
a. Memberi salam terapeutik
“Selamat pagi mas H, mas H masih ingat dengan saya?, ya, betul
sekali”.
b. Evaluasi / validasi
“ Bagaimana perasaan mas H hari ini? Apakah Adakah hal yang
menyebabkan mas H marah?”
c. Kontrak
 Topik
“Baiklah, sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, bahwa hari ini kita
akan melakukan kegiatan cara mengontrol/ mencegah perilaku
kekerasan ke dua yaitu dengan obat, apakah mas H sudah siap?,
Baiklah!”.
 Tempat
“Mas H kita mau berbicara dimana? Ditempat ini saja ya?”
 Waktu
“Kita akan bertemu ya mas. Mas H mau berapa lama? Bagaimana
kalau 15 menit?”
2. Tahap kerja
a. Mengidentifikasi kegiatan latihan fisik.
“Apakah mas H sudah mempraktikan cara mengontrol PK secara fisik
(nafas dalam dan memukul bantal/ kasur) sesuai dengan jadwal? Bagus,
sekarang coba mas H peragakan kembali caranya! Bagus, mas H masih
ingat”.
b. Melatih mengontrol PK dengan obat.

“Mas H sudah dapat obat dari dokter?, Berapa macam obat yang
diminum mas H?, Warnanya apa aja? Jam berapa mas H minum obat?
Bagus!. Obat yang warna putih namanya (Triheksifenidil /THP)
diminum 2 kali sehari saat jam 6 pagi dan 6 sore. Obat ini gunanya
untuk rileks dan tidak kaku. Obat yang warna merah jambu ini
namanya Haloperidol, diminum 2 kali sehari saat jam 6 pagi dan 6 sore,
obat ini berfungsi untuk menenangkan pikiran. Obat yang ini namnaya
lodomer, diberikan 2 kali sehari pada jam 6 pagi dan 6 sore. Obat ini
fungsinya untuk Agitasi psikomotor pada kelainan tingkah laku.Semua
obat tidak boleh dihentikan,sebab kalau putus obat, mas H akan kambuh
dan sulit untuk sembuh. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan
cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya. Mas H
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus
cukup minum 10 gelas perhari”.

c. Membimbing klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian


“Baiklah mas, sekarang kita masukan kegiatan cara mengontrol perilaku
kekerasan secara fisik dan obat ke dalam jadwal harian mas H ya”
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi subyektif & objektif
“Bagaimana mas H perasaannya setelah kita belajar cara mengontrol
perilaku kekerasan dengan obat tadi? Mas H masih ingat kan nama
obatnya? Coba mas H sebuatkan kembali.”
b. Rencana tindak lanjut & pujian
“ Bagus sekali mas bisa mengulangi dan mengingat caranya. Nah nanti
mas H jangan lupa minum obat”.
c. Kontrak yang akan datang
 Topik
“Baiklah mas tadi kita sudah berlajar cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan obat nanti kita akan membahas cara selanjutnya ya
mas yaitu cara mengontrol perilaku kekerasan secara verba
(mengungkapkan, meminta, dan menolak dengan benar)”
 Tempat
“Mau dimana kita berbincang-bincang nanti mas? Apakah disini atau
dimana?”
 Waktu
“Jadi besok pagi sekitar pukul 08.00 kita berbincang lagi ya mas H
disni, kira-kira mau berapa lama mas? 15 menit bagaimana? Baiklah
mas untuk saat ini sampai disini dulu ya. Kita bertemu lagi besok ja
08..00 ya?, Selamat pagi”.

Anda mungkin juga menyukai