Anda di halaman 1dari 25

i

PROPOSAL MINI RISET

STUDI KUALITATIF ADAPTASI PASIEN DAN PERAWAT DALAM

PELAKSANAAN HEMODIALISA DIMASA PANDEMIC COVID-19

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WATES KULON PROGO

TAHUN 2020

Disusun Oleh:

Agnes Candra Mita (1904040)

Kartika Yulianti (1904067)

Maria Septi Nirmala ( 1904071)

Ni Wayan Gari Suandewi (1904074)

Oshin Marsella (1904075)

Yendri Prisska Hardyanti (1904093)

Yogi Natanael (1904094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

STIKES BETHESDA YAKKUM

YOGYAKARTA

2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Studi Kualitatif Adaptasi Pasien Dan Perawat


Dalam Pelaksanaan Hemodialisa Dimasa
Pandemic Covid-19 Di Rumah Sakit Umum
Daerah Wates Kulon Progo Tahun 2020
Peneliti
a. Nama Lengkap : Nimsi Melati, S.Kep., Ns., MAN
b. Program Studi : Prodi Sarjana Keperawatan
c. Perguruan Tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
d. Nomor HP : 085643207208
e. Alamat Surat (e-mail) : nimsi@stikesbethesda.ac.id
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Agnes Candra Mita, S.Kep
b. Perguruan Tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Anggota Penliti (2)
a. Nama Lengkap : Kartika Yulianti, S.Kep
b. Perguruan Tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta
Anggota Peneliti (3)
a. Nama Lengkap : Maria Septi Nirmala, S.Kep
b. Perguruan tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogayakarta
Anggota Peneliti (4)
a. Nama Lengkap : Ni Wayan Gari Suandewi, S.Kep
b. Perguruan tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogayakarta
Anggota Peneliti (5)
a. Nama Lengkap : Oshin Marsella, S.Kep
b. Perguruan tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogayakarta
Anggota Peneliti (6)
a. Nama Lengkap : Yendri Prisska Hardyanti, S.Kep
b. Perguruan tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogayakarta
Anggota Peneliti (7)
a. Nama Lengkap : Yogi Natanael, S.Kep
b. Perguruan tinggi : STIKES Bethesda Yakkum Yogayakarta

Yogyakarta, September 2020

ii
iii

Wakil Ketua I Bidang Akademik Ketua Peneliti

(Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M. Kep., MB (Nimsi Melati, S. Kep.,Ns.,MAN)

Menyetujui
Ketua STIKES Bethesda Yakkum

(Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN)

iii
iv

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga

peneliti dapat menyelesaikan mini research dengan judul “Studi Kualitatif

Adaptasi Pasien Dan Perawat Dalam Pelaksanaan Hemodialisa Dimasa Pandemic

Covid-19 Di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo Tahun 2020 ”. Mini

research ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam stase meminatan.

Selama proses penyusunan mini research ini, peneliti banyak mendapat bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu peneliti mengucapkan terimakasih

kepada yang terhormat :

1. Ibu Vivi Retno Intening, S.Kep., Ns., MAN., selaku Ketua STIKES Bethesda

Yakkum Yogyakarta.

2. Ibu dr.Lies Indriyati, Sp.A selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Wates, Kulon Progo

3. Ibu Sumarsi, S.Kep., Ns., MM selaku Ketua Bidang Keperawatan dan

Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Wates, Kulon Progo

4. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Ketua

Bidang Akademik STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

5. Ibu Ethic Palupi, S.Kep.,Ns., MNS., selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi

Ners

iv
v

6. Ibu Nimsi Melati, S.Kep.,Ns.,MAN., selaku Pembimbing yang luar biasa

yang selalu menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing

peneliti dalam penyusunan mini research

7. Bapak dan Ibu dosen STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta yang telah

memberikan bekal yang sangat berarti bagi peneliti.

8. Perawat dan pasien di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Wates,

Kulon Progo

9. Teman-teman Prodi Pendidikan Profesi Ners Angkatan XI

10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan mini research ini dan tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti menyadari dalam penyusunan mini research ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak demi perbaikan selanjutnya. Semoga mini research

ini dapat bermanfaat sebagai dasar penelitian.

Yogyakarta, September 2020

Team Peneliti

v
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………

B. Tujuan Penelitian…………………………………………………

C. Luaran……………………………………………………………

BAB II METODE PENELITIAN

A. Metode penelitian………………………………………………..

B. Populasidan Sampel………………………………………………

C. Instrumen…………………………………………………………

D. Analisis data………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Chronic Kidney Disease (CKD) adalah kelainan struktur fungsi ginjal, yang

berpotensi dapat menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara progresif, CKD

merupakan penurunan fungsi ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan

dengan Glomerulus Filtration Rate (GFR) kurang dari 60 mL per menit

(Himmelfarb & Ikizler, 2019).

Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan pravelensi penderitta

Gagal Ginjal tahun 2013 sebesar 2% atau 2 per 100 penduduk meningkat

menjadi 3,8% pada tahun 2018 dan proporsi pernah/ sedang cuci darah pada

penduduk berumur lebih dari 15 tahun yang pernah didiagnosa penyakit

ginjal kronik sebesar 19,3%, DIY menempati urutan ketiga setelah provinsi

DKI dan Bali.

Data yang diperoleh dari RSUD Wates…

Hemodialisa merupakan serangkaian proses pengoreksian dan pembuangan

sisa metabolisme tubuh melalui mesin dialisis bagi pasien gagal ginjal

terminal (Sulistyaningrum & Noer’aini, 2020). Hemodialisa adalah suatu


8

metode pengobatan untuk gagal ginjal akut maupun kronik (Nuari &

Widayati, 2017).

Report of Indonesia Register (2017) menyatakan bahwa jumlah pasien baru

menjalani hemodialiasa tahun 2017 yaitu 30.831 dan pasien aktif yaitu

77.892.

Maraknya penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus COVID-19 yang

telah ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada tanggal 12 maret 2020.

Tanda gejala umumnya infeksi coronavirus anatara lain gejala gangguan

pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas. Pada kasus yang berat

dapat menyebabkan pneumonia, syndrome pernafasan akut, gagal ginjal

sampai kematian (Kemenkes RI, 2020). Data secara Global sebanyak

20.837.913 orang diantara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh,

924.799 jiwa meninggal dunia, dan 28.3956.694 pasien terkonfirmasi.

Berdasarkan data Kementerian kesehatan Republik Indonesia tahun 2020

bahwa jumlah kasus terkonfirmasi postif COVID 19 di Indonesia sampai

pada tanggal 13 September 2020 menjadi 214.757 kasus dengan 152.458

sembuh dan 8.650 meninggal.

Tenaga kesehatan salah satunya yaitu perawat berperan penting dalam

memberikan tanggap terhadap wabah COVID 19, dalam masa pandemi

COVID 19 ini perawat berperan penting dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat yang mana pelayanan tersebut dapat menjadi berisiko


9

apabila perawat tidak menerapkan protokol kesehatan di masa adaptasi era

new normal, begitupun dengan pasien yang menjalani pengobatan

hemodialisa harus menjalani dan beradaptasi dengan kebijakan era new

normal COVID 19. Perawat mempunyai peran pemberi layanan dimana

membantu pasien kembali memperoleh kesehatan dan kehidupan mandiri

yang optimal (Potter dan Perry, 2010).

Berdasarkan survey yang dilakukan dengan sistem online kepada pasien yang

rutin menjalani hemodialisis pada tanggal 11 dan 12 September 2020

mengatakan takut untuk ke Rumah Sakit pada masa pandemi karena pasien

menyadari kalau sistem imun tidak seperti orang normal tetapi tetap harus

datang ke Rumah Sakit untuk cuci darah. Perawat yang berkerja di unit

hemodialisa mengatakan timbul rasa kecemasan selama masa COVID 19 ini,

untuk protokol saat pasien datang ke rumah sakit sudah memakai masker

tetapi selama proses hemodialisa dilakukan masker yang digunakan dilepas

dan pasien hemodialisa melakukan percakapan dengan pasien lain tanpa

menggunakan masker. Perawat mengatakan was-was takut kalau kecolongan

bagaimana kalau pasien merahasiakan keluhannya, atau kadang kadang

cemas karena pasien hemodialisa rutin tahu-tahu sakit berat masuk perawatan

intensif sehingga takut terpapar dengan COVID-19.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

studi kualitatif adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa


10

dimasa pandemic Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon

Progo Tahun 2020.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Studi Kualitatif Adaptasi Pasien Dan

Perawat Dalam Pelaksanaan Hemodialisa Dimasa Pandemic COVID-19 Di

Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo Tahun 2020

C. Luaran

Hasil penelitian ini akan diterbitkan di jurnal nasional terakreditasi


11

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Desain penelitian ini merupakan desain penelitian kualitatif dengan pendekatan case

study. Case study Studi kasus ialah metode yang bertujuan untuk mempelajari

dan menyelidiki suatu kejadian atau fenomena mengenai individu, seperti

riwayat hidup seseorang yang menjadi objek penelitian (Walgito, 2010).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan adaptasi pasien dan perawat

dalam pelaksanaaan hemodialisa di masa pandemi COVID-19. Penelitian

akan dilaksanakan pada bulan September 2020.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2016). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang menjalani

hemodialisa dan perawat yang bekerja di unit hemodialisa RSUD Wates.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini, penulis


12

menggunakan teknik sampling purposive sampling. Adapun kriteria inklusi

dari penelitian adalah:

a. Perawat HD

b. Pasien yang menjalani HD rutin

c. Bersedia menjadi responden.

C. Instrumen

Instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah peneliti sendiri atau human

instrument. Penulis berperan dalam menentukan partisipan, menetapkan

fokus penelitian, mengumpulkan data, melakukan analisis data dan membuat

kesimpulan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara

semiterstuktur dimana pedoman wawancara yang digunakan berupa garis

besar permasalahan yang ditayakan dan tidak menyimpang dari topik

permasalahan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu dalam

pengumpulan data berupa buku catatan untuk mencaat hasil wawancara,

handphone untuk merekam semua percakapan dengan partisipan.

D. Analisis Data

Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan thematic

content analisis tentang pendekatan case study. Berikut adalah tahap-tahap

analisi data:

1. Data collection
13

Data yang diperoleh dari obeservasi, wawancara dan dokumentasi

dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu

deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang

berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan dan

dialami sendiri oleh penulis tanpa adanya pendapat dan penafsiran

dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Catatan refleksi yaitu

catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tenteng

temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan

data untuk tahap berikutnya.

2. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan

dan abstraksi. Cra mereduksi data adalah dengan melakukan seleksi,

membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan ke

dalam pola-pola dengan membuat transkip penelitian untuk

mempertegas, memperpendek membuat fokus, membuang bagian

yang tidak penting dan mengatur agar dapat ditarik kesimpulan.

3. Data Display

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun sehingga

memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Agar sajian data tidak menyimpang dari pokok

permasalahan dan data dapat disajikan sesuai dengan apa yang diteliti.

4. Conclusions/ Verifying (Penarikan Kesimpulan)


Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau memahami makna,

keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi. Kesimpulan

yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat dan memperoleh pemahaman

yang lebih tepat, selain itu juga dapat dilakukan dengan mendiskusikan. Hal

tersebut dilakukan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut

memiliki validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh.

DAFTAR PUSTAKA

Himmelfarb & Ikizler. (2019). Chronic Kidney Disease, Dialysis And


Transplantation. Fourth Edi Ed. Philadelphia:Elsevier inc

KEMENKES RI. (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus


Disease (Covid-19) Direktorat Jendral Pencegahan Dan pengendalian
Penyakit (P2P). Jakarta

Kementrian Kesehatan. (2018). RISKESDAS 2018. Jakarta:KEMENKES

Nuari & Widayati. (2017). Gangguan Pada Sistem Perkemihan Dan


Penatalaksanaan Keperawatan. Yogyakarta: Deepublisher

Potter & Perry. (2010). Fundamental Keperawatan Edisi 7. Jakarta: Salemba


Medika

Report of Indonesia Register . (2017). Program Indonesia Renal Registry diakses


pada tanggal 13 September 2020 pukul 14.05 WIB

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,


kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


PT Alfabeta.

Sulistyaningrum & Noer’aini. (2020). Pengaruh Range Of Motion Intradialisis


Terhadap Urea Reduction Ratio Pada Pasien Hemodialisa. Jurnal
Medika Karya Ilmiah Kesehatan Volume 5 No. 1 ISSN 2654-945X
2

LAMPIRAN
3
Informed Consent
Mendapatkan Persetujuan Setelah Penjelasan:Informasi esensial untuk
calon responden penelitian(WHO-CIOMS 2016)

Judul Penelitian:

Studi kualitatif adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa di


masa pandemi COVID-19 di RSUD Wates

Terimakasih atas waktu anda untuk membaca formulir ini. Formulir informasi dan
persetujuan partisipan/responden/partisipan berisi enam (6) halaman. Pastikan anda
untuk membaca seluruh halaman yang tersedia.

Anda telah diundang untuk ikut serta dalam penelitian yang penjelasannya sebagai
berikut:
1. Tujuan penelitian, metode, prosedur yang harus dilakukan oleh peneliti dan
responden, dan penjelasan tentang bagaimana penelitian berbeda dengan
perawatan medis rutin (Pedoman 9);
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran adaptasi pasien dan perawat
dalam pelaksanaan hemodialisa di masa pandemi COVID-19

2. Bahwa responden diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian, alasan


untuk mempertimbangkan responden yang sesuai untuk penelitian, dan
partisipasi tersebut bersifat sukarela (Pedoman 9);
Kami meminta anda untuk ikut serta dalam penelitian ini karena kami membutuhkan
anda sebagai sumber informasi bagi kami untuk mendapatkan data tentang gambaran
adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa di masa pandemi
COVID-19. Partisipan dalam penelitian ini bersifat sukarela.

3. Bahwa responden bebas untuk menolak untuk berpartisipasi dan bebas


untuk menarik diri dari penelitian kapan saja tanpa penalti atau kehilangan
imbalan yang berhak ia dapatkan (Pedoman 9);
Anda memiliki hak untuk ikut maupun tidak ikut serta dalam penelitian ini. Jika anda
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, anda juga memiliki hak untuk
mengundurkan diri sewaktu-waktu dari penelitian ini, dan tidak berpengaruh pada
pekerjaan anda.

4. Lama waktu yang diharapkan dari partisipasi responden (termasuk jumlah


dan lama kunjungan ke pusat penelitian dan jumlah waktu yang
diperlukan) dan kemungkinan penghentian penelitian atau partisipasi
responden di dalamnya;
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta mengisi
lembar persetujuan secara online. Setelah itu anda akan diminta untuk melakukan
video call bersama peneliti guna mengumpulkan data.

Total waktu yang dibutuhkan mulai dari pengisian kuesioner adalah 45-60 menit

5. Kompensasi yang diperoleh selama mengikuti penelitian ini(Pedoman 13)


Anda akan mendapatkan kompensasi berupa pulsa Rp 20.000

6. Informasi mengenai hasil jika penelitian telah selesai dilakukan


Jika menginginkan, kami akan mengirimkan hasil penelitian ke alamat email anda
dengan sebelumnya mengajukan permohonan ke email tim peneliti

7. Bahwa setiap responden selama atau setelah penelitian atau pengumpulan


data biologis dan data terkait kesehatan mereka akan mendapat informasi
dan data yang menyelamatkan jiwa dan data klinis penting lainnya tentang
masalah kesehatan penting yang relevan (lihat juga Pedoman 11);
Responden saat dilakukan pengumpulan data tidak dilakukan pemeriksaan terkait
kesehatan menyangkut dirinya.

8. Temuan yang tidak diminta/diharapkan akan diungkapkan jika terjadi


(Pedoman 11);
Tidak ada pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini, responden hanya
melakukan wawancara melalui video call dengan peneliti

9. Bahwa responden memiliki hak untuk mengakses data klinis mereka yang
relevanyang diperoleh selama penelitian. Dalam hal mana responden harus
diberitahu?
Anda sebagai responden memiliki hak untuk mengakses data anda dilakukan dengan
menghubungi team peneliti

10. Rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat intervensi eksperimental, risiko dan
bahaya yang diketahui, terhadap responden (atau orang lain) yang terkait
denganpartisipasi dalam penelitian ini. Termasuk risiko terhadap kesehatan
ataukesejahteraan kerabat langsung responden (Pedoman 4);
Penelitian ini bukan penelitian intervensi.

11. Manfaat klinis potensial, jika ada, karena berpartisipasi dalam penelitian ini
(Pedoman 4 dan 9)
Apabila Anda berpartisipasi dalam penelitian ini, Anda dapat mengetahui
gambaran adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa di masa
pandemi COVID-19.

12. Manfaat yang diharapkan dari penelitian kepada masyarakat atau


masyarakat luas, atau kontribusi terhadap pengetahuan ilmiah (Pedoman 1)
Diharapkan mampu memberikan informasi mengenai gambaran adaptasi pasien
dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa di masa pandemi COVID 19 tahun
2020 dan dapat menjadi evaluasi pembuatan kebijakan RSUD Wates.

13. Bagaimana transisi keperawatan setelah penelitian disusun dan sampai


sejauhmana mereka akan dapat menerima intervensi penelitian pasca uji
coba yang bermanfaat dan apakah mereka akan diharapkan untuk
membayarnya (Pedoman 6 dan 9);

Penelitian ini bukan penelitian intervensi. Responden hanya diminta melakukan


wawancara melalui video call bersama peneliti.

14. Risiko menerima intervensi yang tidak terdaftar jika mereka menerima
akses lanjutan terhadap intervensi penelitian sebelum persetujuan
peraturan (Pedoman 6);
Bukan penelitian intervensi (Tidak relevan).

15. Intervensi atau pengobatan alternatif yang tersedia saat ini;


Bukan penelitian intervensi (Tidak relevan).

16. Informasi baru yang mungkin terungkap, baik dari penelitian itu sendiri
atau sumber lainnya (Pedoman 9);
Apabila terdapat informasi baru selama proses penelitian, maka peneliti akan
memperbaharui informed consent.

17. Ketentuan yang akan dibuat untuk memastikan penghormatan terhadap


privasi responden, dan untuk kerahasiaan catatan yang mungkin dapat
mengidentifikasi responden (Pedoman 11 dan 22);
Proses pencatatan selama penelitian menggunakan inisial (anonym)

18. Batasan, legal atau lainnya, terhadap kemampuan peneliti untuk menjaga
kerahasiaan aman, dan kemungkinan konsekuensi dari pelanggaran
kerahasiaan (Pedoman 12 dan 22);
Semua data akan dirahasiakan. Responden hanya berhak mengakses datanya sendiri.

19. Sponsor penelitian, afiliasi institusional para peneliti, dan sifat dan sumber
pendanaan untuk penelitian, dan, jika ada, konflik kepentingan peneliti,
lembaga penelitian dan komite etika penelitian dan bagaimana konflik ini
akan terjadi. Dikelola (Pedoman 9 dan 25);
Penelitian ini tidak disponsori oleh pihak manapun.

20. Apakah peneliti hanya sebagai peneliti atau selain peneliti juga dokter
responden (Guideline 9);
Tidak.

21. Kejelasan tingkat tanggung jawab peneliti untuk memberikan perawatan


bagi kebutuhan kesehatan responden selama dan setelah penelitian
(Pedoman 6);
Penelitian ini tidak melakukan intervensi apapun kepada responden.

22. Bahwa pengobatan dan rehabilitasi akan diberikan secara gratis untuk
jenis cedera terkait penelitian tertentu atau untuk komplikasi yang terkait
dengan penelitian, sifat dan durasi perawatan tersebut, nama layanan
medis atau organisasi yang akan memberikan perawatan. Selain itu,
apakah ada ketidakpastian mengenai pendanaan perawatan tersebut
(Pedoman 14);

Bukan Penelitian intervensi (tidak relevan)

23. Dengan cara apa, dan oleh organisasi apa, responden atau keluarga
responden atau orang-orang yang menjadi tanggungan akan diberi
kompensasi atas kecacatan atau kematian akibat luka tersebut (atau perlu
jelas bahwa tidak ada rencana untuk memberikan kompensasi semacam
itu) (Pedoman 14) ;
Penelitian ini tidak menimbulkan kecacatan ataupun kematian.
24. Apakah ada atau tidak, hak atas kompensasi dijamin secara hukum di
negara tempat calon responden diundang untuk berpartisipasi dalam
penelitian?
Tidak ada kompensasi yang akan diterima.

25. Bahwa komite etika penelitian telah menyetujui protokol penelitian


(Pedoman 23);
Komisi etik penelitian RSUD Wates.

26. Bahwa mereka akan diinformasikan dalam kasus pelanggaran protokol


dan bagaimana keselamatan dan kesejahteraan mereka akan terlindungi
dalam kasus seperti itu (Pedoman 23).
Penelitian ini akan mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian RSUD Wates.

Dalam kasus tertentu, sebelum meminta persetujuan responden untuk


berpartisipasi dalam penelitian, peneliti harus memberikan informasi berikut,
dalam bahasa atau bentuk komunikasi lain yang dapat dipahami responden:
1. Untuk percobaan acak terkontrol, penjelasan tentang pola/rancangan
penelitian(misalnya randomisasi, atau tersamar ganda), bahwa responden tidak
akan diberitahu tentang perlakuan yang ditugaskan sampai penelitian selesai
kemudiankesamaran kelak akan dibuka;
2. Apakah semua informasi penting diungkapkan dan, jika tidak, mereka
menyetujui menerima informasi yang tidak lengkap, namun informasi lengkap
akan diberikan sebelum hasil penelitian dianalisis dan responden diberi
kemungkinan untuk menarik data/informasi mereka yang dikumpulkan selama
penelitian berlangsung( Pedoman 10);
3. Kebijakan sehubungan dengan penggunaan hasil tes genetik dan informasi
genetik keluarga, dan tindakan pencegahan untuk mencegah pengungkapan
hasil uji genetik responden terhadap keluarga dekat atau kepada orang lain
(misalnya perusahaan asuransi atau pengusaha) tanpa persetujuan responden
(Pedoman 11);
4. Kemungkinan penelitian menggunakan, baik langsung ataupun tidak, terhadap
catatan medis responden dan spesimen biologi yang diambil dalam perawatan
klinis(pedoman 12);
5. Untuk pengumpulan, penyimpanan dan penggunaan bahan biologi dan data
terkait kesehatan, informed consent yang luas akan diperoleh, yang harus
menentukan: Tujuan biobank, kondisi dan lama penyimpanan; Aturan
akses ke biobank dan cara donor dapat menghubungi custodian biobank dan
dapat tetap mendapat informasi tentang penggunaan masa depan;
Penggunaan bahan yang dapat diperkirakan, terlepas dari penelitian yang
sudah benar-benar didefinisikan atau diperluas ke sejumlah keseluruhan atau
sebagian tidak terdefinisi; Tujuan yang dimaksudkan untuk penggunaan
tersebut, baik untuk penelitian, dasar atau penerapan, atau juga untuk tujuan
komersial, dan apakah responden akan menerima keuntungan moneter atau
lainnya dari pengembangan produk komersial yang dikembangkan dari
spesimen biologisnya; Kemungkinan temuan yang tidak diminta dan
bagaimana penanganannya; Pengamanan yang akan diambil untuk
melindungi kerahasiaan serta keterbatasan mereka, apakah direncanakan
bahwa spesimen biologiyang dikumpulkan dalam penelitian akan hancur, dan
jika tidak, rincian tentang penyimpanan mereka (di mana, bagaimana, untuk
berapa lama),dan Kemungkinan penggunaannya di masa depan dimana
responden memiliki hak untuk memutuskan penggunaannya, menolak
penyimpanan, dan menghancurkan materi yang tersimpan (Pedoman 11 dan
12);
6. Bila wanita usia subur berpartisipasi dalam penelitian terkait
kesehatan,informasi tentang kemungkinan risiko, jika mereka hamil selama
penelitian, untuk diri mereka sendiri (termasuk kesuburan di masa depan),
kehamilan mereka,janin mereka, dan keturunan masa depan mereka; Dan
jaminan akses terhadaptes kehamilan, metode kontrasepsi yang efektif dan
aman, aborsi legal sebelum terpapar intervensi teratogenik atau mutagenik
potensial. Bila kontrasepsi yang efektif dan / atau aborsi yang aman tidak
tersedia dan tempat penelitianal ternative tidak layak dilakukan, para wanita
harus diberi informasi tentang:
 Risiko kehamilan yang tidak diinginkan;
 Dasar hukum untuk melakukan aborsi (bila relevan);
 Mengurangi bahaya akibat aborsi yang tidak aman dan komplikasi
selanjutnya;
 Kalau kehamilan diteruskan/tidak dihentikan, jaminan tindak lanjut untuk
kesehatan mereka sendiri dan kesehatan bayi dan anak dan informasi yang
kesulitan untuk menentukan sebab bila ada kasus kelainan janin atau bayi
(Pedoman 18 dan 19 );
7. Ketika mengenai wanita hamil dan menyusui, risiko partisipasi dalam
penelitian terkait kesehatan untuk diri mereka sendiri, kehamilan mereka,
janin mereka,dan keturunan masa depan mereka, apa yang telah dilakukan
untuk memaksimalkan potensi keuntungan respondenal dan meminimalkan
risiko, bukti mengenai risiko dapat tidak diketahui atau kontroversial, dan
seringkali sulit untuk menentukan sebab kasus kelainan janin atau bayi
(Pedoman 4 dan 19);
8. Ketika mengenai korban bencana yang sebagian besar berada di
bawahtekanan, perbedaan antara penelitian dan bantuan kemanusiaan
(Pedoman 20);dan
9. Ketika penelitian dilakukan di lingkungan online dan menggunakan alat
onlineatau digital yang mungkin melibatkan kelompok rentan, informasi
tentang control privasi dan keamanan yang akan digunakan untuk melindungi
data mereka; Dan keterbatasan tindakan yang digunakan dan risiko yang
mungkin ada meskipun ada pengamanan (Pedoman 22).
FORMULIR PERSETUJUAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM
PENELITIAN

Judul Penelitian :

Studi kualitatif adaptasi pasien dan perawat dalam pelaksanaan hemodialisa


di masa pandemi COVID-19 di RSUD Wates

Saya (Nama Lengkap) :

 Secara suka rela menyetujui bahwa saya terlibat dalam penelitian di atas.
 Saya yakin bahwa saya memahami tentang tujuan, proses, dan efek yang
mungkin terjadi pada saya jika terlibat dalam penelitian ini.
 Saya telah memiliki kesempatan untuk bertanya dan saya puas dengan
jawaban yang saya terima
 Saya memahami bahwa partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat
sukarela dan saya dapat keluar sewaktu-waktu dari penelitian
 Saya memahami bahwa saya akan menerima salinan dari lembaran
pernyataan informasi dan persetujuan

Nama dan Tanda Tanggal


tangan responden No. HP

Nama dan Tanda


Tanggal
tangan saksi
Nama dan Tanda
tangan wali (jika Tanggal
diperlukan)

Saya telah menjelaskan penelitian kepada pastisipan yang bertandatangan diatas,


dan saya yakin bahwa responden tersebut paham tentang tujuan, proses, dan efek
yang mungkin terjadi jika dia ikut terlibat dalam penelitian ini.

Nama dan Tanda Tanggal


Tim Peneliti
tangan peneliti No HP
PEDOMAN WAWANCARA

Panduan secara umum (Pasien)


1. Apa yang partisipan pahami tentang COVID-19?

2. Bagaimana penularan COVID-19?

3. Bagaimana upaya pencegahan penularan COVID-19?

4. Bagaimana perubahan interaksi pasien dengan perawat selama masa pandemi


dan adaptasinya?

5. Bagaimana perubahan interaksi psien dengan pasien lain selama masa


pandemi dan adaptasinya?

6. Bagaimana persepsi partisipan terhadap peran perawat HD dimasa pandemi?

7. Adaptasi dan harapan pasien terhadap HD di masa pandemi?

Panduan secara umum (Perawat)

1. Bagaimana upaya pelaksanaan protokol kesehatan di ruang HD?

2. Bagaimana perubahan interaksi pasien dengan perawat selama masa pandemi


dan adaptasinya?

3. Bagaimana perubahan interaksi pasien dengan pasien selama masa pandemi


dan adaptasinya?

4. Apa tantangan perawatan pasien HD pada masa pandemi?

5. Adaptasi dan harapan perawat terhadap HD di masa pandemi?

Anda mungkin juga menyukai