PENELITI
Ketua : Ns. Milla Evelianti Saputri, S.Kep.,MKM
Anggota : Ruth Nathania Kristanti Simarangkir
1
HALAMAN PENGf,SAHA]Y
c. NIDN 0308058202
d. Pangkat/Golongan -/ illB
e. Jabatan Fungsional Lektor
f. Fakultas/Jurusan Ilmu Kesehatan/ Ilmu Keperawatan
g. Alamat Rumah Jl. Jamuju V, No.20l, Sukma Jaya, Depok
h. Telepon 08129546724
i. Email m iI laevel iantir@yahoo, com
J. Anggota
Nama Ruth Nathania Kristanti Simarangkir
NPM 18311242014012s
4. Biaya Rp. 8.500.000,-
(Delapn Juta Lima Ratus RibuRupiah)
Menyetujui
Wakil Reldor Bidang PPMK
,l
RINGKASAN
Lima bulan lebih Indonesia mengalami masa pandemi Covid-19. Berbagai upaya
penanganan sedang dilakukan agar penyebarannya bisa terkendali, Penyebaran
virus Covid-19 di Jawa Barat diberitakan di berbagai media mulai dari televisi,
Koran, tabloid, dan media social seperti facebook, WA, Instagram dan lain-lain.
Pemerintah pun mengambil langkah dengan merumahkan anak-anak sekolah dan
pegawai negeri maupun swasta untuk melakukan Work from Home (WFH).
Kondisi demikian menimbulkan dampak ketakutan dan kecemasan kepada seluruh
warga masyarakat. Pemerintah menghimbau untuk melakukan social distancing,
menjaga kesehatan, dan stay at home. Terdapat tiga teori psikologi yang
menjelaskan tentang penyebab kecemasan, yaitu Teori psikoanalitik, Teori
perilaku-kognitif dan Teori eksistensial. Berdasarkan ilmu biologis, kecemasan
dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : Sistem saraf otonom yaitu adanya
stimulasi sistem saraf otonom dapat menimbulkan gejala-gejala tertentu, Tiga
neurotransmiter utama yang berkaitan dengan kecemasan, yaitu Norepinefrin,
Serotonin dan Gamma-aminobutyric acid (GABA) (Andri, & Yenny, 2017). Setiap
individu memiliki cara masing-masing untuk menghadapi kecemasan virus covid-
19. Mulai menonton film, bermain game, membaca komik, berjemur, minum multi
vitamin, dan sebagainya. Akan tetapi hasil wawancara via WathsApp
menunjukkan ada beberapa individu menggunakan metode relaksasi dengan aroma
therapy untuk menghadapi kecemasan terhadap covid-19. Mereka beralasan
bahwa dengan relaksasi aroma theray mampu mengurangi cemas karena baunya
yang segar dan dapat membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,
membangkitkan semangat menyegarkan serta menenangkan jiwa. (Gumbel, 2015).
Dari hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi usia lebih banyak pada usia
>35th sebesar 73%, untuk distribusi frekuensi jenis kelamin lebih banyak pada
jenis kelamin perempuan sebesar 77%, untuk pekerjaan responden banyak yang
tidak bekerja sebanyak 60%, untuk hasil rata-rata kecemasan sebelum diberikan
intervensi adalah 18,67 sedangkan rata-rata kecemasan setelah diberikan intervensi
sebesar 11,97 antara pre dan post intervensi perebedaan kecemasannya sebesar
6,7000 dan ditunjukan hasil sig(2 tailed) 0,000 ≤ niali α (0,05) artinya ada
pengaruh pemberian teknik relaksasi dengan aromatherapy terhadap penurunan
kecemasan pada warga villa santika grogol depok.
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, atas kehendakNya kegiatan
Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Villa Santika Grogol Depok Tahun 2020” dapat
diselesaikan dengan baik. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi
salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh dosen yaitu dalam rangka pelaksanaan
Berkaitan dengan selesainya kegiatan ini, penghargaan dan terima kasih yang
sebesar-besarnya disampaikan kepada :
1. Universitas Nasional, atas bantuan dana yang diberikan.
2. Prof. Dr. Ernwati Sinaga, MS. Apt., Warek III Universitas Nasional Bidang
Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama, yang telah memotivasi,
mendorong, dan memberikan semangat kepada dosen-dosen Universitas Nasional
untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sekaligus
mengusahakan dana dari Universitas Nasional.
3. Dr. Retno Widowati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional
atas ijin dan kesempatan sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar.
4. Semua pihak yang membantu terlaksananya penelitian ini.
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. 1
RINGKASAN .......................................................................................... 3
KATA PENGANTAR................................................................................ 4
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................. 6
B. Kerangka Teori…………….............................................. 8
C. Permasalahan .................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian…………………………………….......... 10
2.2. Aromatherapy…..................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebiasaan Baru (AKB) seiring itu juga peningkata pasien positif covid -19
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
objek yang spesifik dan alami secara subjektif serta dikomunikasikan secara
6
Kecemasan (ansietas) adalah respon psikologi terhadap stress yang
ansietas merupakan reaksi yang pertama timbul pada sistem saraf otonom,
dan suhu, relaksasi otot polos pada kandung kemih dan usus, kulit dingin dan
kesehatan dan suasana hati pasien yang dapat mengurangi depresi dan
7
B. Kerangka Teori
Mengalami Kecemasan:
1. Teori Eksistensial
2. Teori Perilaku Kognitif
3. Teori Psikoanalitik
Kecemasan berkurang
C. Permasalahan
mulai dari televisi, Koran, tabloid, dan media social seperti facebook, WA,
8
dampak ketakutan dan kecemasan kepada seluruh warga masyarakat.
kebijakan oleh pemerintah daerah jawa barat yaitu Adaptasi Kebiasaan Baru
banyak.
D. Urgensi Penelitian
menghadapinya baik secara fisik ataupun psikis (Sabir & Phil, 2016).
anxiety apabila tertular (Fitria, 2020), (Hanifah, Yusuf Hasan, Nanda Noor,
individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan tegang, pikirang yang
mebuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik (jantung berdetak
(Beaudreau & O'Hara, 2009). Kartini Kartono bahwa anxiety adalah bentuk
pada kesehatan fisik saja melainkan mental dan sosial.Untuk itu, perlu ada
9
penanganan terhadap jenis kecemasan yang dialami masyarakat saat
E. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan
tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang
(Stuart, 2006)
Ability /RTA, masih baik), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami
cemas dan menebarkan rasa aman dalam jiwa seseorang. Walaupun untuk
11
Kecemasan pada ibu hamil dapat berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin.
Status paritas sebagai salah satu koping ibu yang berpengaruh terhadap seberapa
besar tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan. Pada ibu yang akan
kecemasan,yaitu:
a) Teori psikoanalitik
bersifat seksual dan ancaman terhadap hal tersebut dari superego atau
b) Teori perilaku-kognitif
c) Teori eksistensial
mana kecemasan yang kronis ditimbulkan oleh stimulus yang tidak dapat
12
teridentifikasi. Teori ini menjelaskan bahwa kecemasan merupakan
antara lain:
lambat pada stimulus berulang dan berlangsung cepat pada stimulus dengan
intensitas sedang.
b) Neurotransmiter
yaitu:
1) Norepinefrin
13
2) Serotonin
dengan GABA belum dapat dijelaskan Terdapat faktor- faktor lain yang
individu antara lain tempat tinggal, usia, tingkat pendidikan, jenis kelamin,
didasarkan pada total nilai yang diperoleh pada Hamilton Rating Anxiety
Scale.
14
4 = sangat berat semua gejala ada
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-
14 dengan hasil:
Inventory), dll. Pada penelitian ini skala yang digunakan adalah ZSAS (Zung
Skala ini dibuat oleh Zung tahun 1971 dan telah diadaptasi oleh Wicaksana
yaitu gejala kognitif, autonomik, motorik dan sistem syaraf pusat. Terdiri
berikut :
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
15
5 : Selalu
1 : Selalu
2 : Sering
3 : Kadang-kadang
4 : Jarang
5 : Tidak pernah
2.2 Aromaterapi
Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi. Aroma berarti bau harumatau
bau-bauan dan terapi berarti pengobatan. Jadi aromaterapi adalah salah satu cara
tumbuh-tumbuhan serta berbau harum, gurih dan enak yang disebut dengan minyak
atsiri. Istilah aromaterapi baru populer pada tahun 1928. Namun, cara pengobatan ini
Minyak atsiri disebut juga etherial oil, dalam bahasa internasional biasa disebut
essential oil (minyak essen) karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau. Minyak
atsiri dalam keadaan segar dan murni umumnya tidak berwarna, namun pada
penyimpanan yang lama warnanya berubah menjadi lebih gelap. Minyak atsiri
merupakan cairan lembut, bersifat aromatik dan mudah menguap pada suhu
kamar. Minyak ini diperoleh dari ekstrak bunga, biji, daun, kulit batang, kayu dan
tanaman dengan berbagai metode, salah satunya adalah enfleurage, atau di campur
dengan olive oil atau lemak hewani. Contoh lain dari teknik extraksi meliputi:
b) Pendiginan
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai
senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu
berbagai daerah di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi
pengobatan lesi, antinyeri, dapat digunakan sangat luas dan spesifik, khususnya
dalam berbagai bidang industri. Banyak contoh kegunaan minyak atsiri, antara lain
dalam industri kosmetik (sabun, pasta gigi, sampo dan losion) dalam industri
makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau penambah cita rasa dalam
industri parfum sebagai pewangi dalam berbagai produk minyak wangi, dalam
2009).
Essential Oil atau minyak atsiri Young Living adalah cairan yang sudah distilasi
dari tanaman, dan bunga yang telah diolah. Komponen Essential oil sangat rumit,
17
dalam 1 minyak hampir ada ratusan komponen kimia yang berbeda, selain itu
essential oil juga sangat kental dari pada jenis minyak lainnya. Essential oil
tentunya berbeda dengan minyak sayuran seperti minyak jagung, minyak tanah
maupun olive oil. Essential oil sering disebut dengan istilah „basil‟ karena
campurannya, seperti basil dicampur dengan linalool bisa menjadi antiseptic, basil
Salah satu faktor yang menentukan kemurnian dari minyak atsiri adalah unsur
kima. Unsur kimia ini dipengaruhi oleh sejumlah besar variable, termasuk
dari tanaman itu sendiri harus bebas dari herbisida atau agrichemical. Essential
oil mempunyai cara yang sangat unik untuk bekerja dalam tubuh manusia,
Essential oil menembus sel membran dan membaur sepanjang darah dan
jaringan. Molekul yang sangat kecil tersebut bisa berjalan menembus seluruh
tubuh dalam hitungan menit. Penelitian yang dilakukan Gary Young (2014), saat
essential oil dihirup ke dalam tubuh dapat menaikan oksigen dan menahan ion
Menggunakan essential oil harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, apalagi
b) Lakukan Skin Test untuk melihat apakah kulit iritasi setelah terkena Essential
Oil
18
c) Jauhkan dari jangkauan anak-anak
Saat minyak atsiri masuk ke dalam tubuh akan terasa hangat dan sedikit agak
panas dan perih. Jika kulit teriritasi, gosoklah daerah tersebut dengan minyak
nabati maka rasa perih akan hilang dalam beberapa menit. Jika pakaian yang
2.3.1. Pengertian
teknik yang disengaja (Smeltzer & Bare, 2009). Pernafasan dalam adalah
pernafasan melalui hidung, pernafasan dada rendah dan pernafasan perut dimana
perut mengembang secara perlahan saat menarik dan mengeluarkan nafas (Smith,
2.3.2. Tujuan
kecemasan, menurunkan ketegangan otot dan tulang, serta mengurangi nyeri dan
2010). Teknik relaksasi nafas dalam mampu menurunkan nyeri pada pasien post
operasi, hal ini terjadi karena relatif kecilnya peran otot-otot skeletal dalam neyri
pasca operasi atau kebutuhan pasien untuk melakukan teknik relaksasi nafas
dalam (Majid et al, 2011). Setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam
terdapat hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin dan hormon kortison.
19
Kadar PaCO2 akan meningkat dan menurunkan PH, sehingga akan
Ada beberapa jenis cara yang dapat dilakukan dalam melakukukan relaksasi,
1. Posisi relaksasi dengan terlentang Letakkan kaki terpisah satu sama lain
dengan jari-jari kaki agak meregang lurus kea rah luar, letakkan pada lengan
pada sisi tanpa menyentuh sisi 27 tubuh, pertahankan kepala sejajar dengan
tulang belakang dan gunakan bantal yang tipis dan kecil di bawah kepala.
dibawah kepala diberi bantal dan dibawah perut sebaiknya diberi bantal juga,
pada kursi, letakkan kaki pada lantai, letakkan kaki terpisah satu sama lain,
gantungkan lengan pada sisi atau letakkan pada lengan kursi dan pertahankan
dalam yaitu :
2. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
20
3. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali, menarik nafas lagi
lahan
daerah nyeri
21
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Cara Kerja
1. Pengumpulan data
materi dan konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Lalu mengurus
pemilihan sampel atau responden dengan cara mengambil sampel pada saat
hari itu juga. Pada saat penelitian berlangsung peneliti memberikan kuesioner
Jawa Barat.
22
2. Pengolahan Data
1) Kegiatan penelitian
b) Mempersiapkan alat
dilakukan
ini dapat memberi dampak positif pada saat proses berjalannya terapi.
yang di teteskan pada kapas serta di oleskan pada bagian dahi dan
3. Analisis Data
Analisis data ini merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai
diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik
23
dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian
(Sujarweni, 2014).
a. Analisis Univariat
data hasil penelitian (hasil pengukuran) sehingga kumpulan data tersebut berubah
presentasi.
Skor Relaksasi dan Aroma Therapy yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
- Berpengaruh : 76 – 100%
b. Analisis Bivariat
interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asos maupun kolerasi (Saryono,
2011). Analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya dilakukan
24
untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin, adalah terkait dengan
perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel yang diteliti. Analisis
bivariat yaitu hipotesis yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri
atau hubungan antara dua variabel. Hasil yang diperoleh pada analisis chi square
yaitu nilai p kemudian dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05
maka ada hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (agung, 2012).
Penggunaan uji statistik tersebut dipilih dengan pertimbangan bahwa tujuan dari
terhadap variabel dependen skala data yang digunakan rasio yang digunakan
25
BAB IV
A. Hasil
1. Usia Responden
20-35 th 8 27
>35 th 22 73
Total 30 100
Dari data diatas menunjukan responde usia dari 30 responden warga villa santika
grogol depok didapatkan hasil usia 20-35 tahun sebanyak 8 responden (27%)
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki 7 23
Perempuan 23 77
Total 30 100
Dari data diatas menunjukan data jenis kelamin dari 30 responden warga villa
santika grogol depok didapatkan hasil responde yang berjenis kelamin laki-laki
26
3. Pekerjaan Responden
Bekerja 12 40
Tidak Bekerja 28 60
Total 30 100
Dari data diatas menunjukan data pekerjaan dari 30 responden warga villa santika
grogol depok didapatkan hasil responde yang bekerja sebanyak 12 responden (40%)
Pre
6,700 3.505 0,649 5.,391 8,009 10,470 29 0,000
Post
Dari tabel diatas menunjukan perbedaan rata-rata kecemasan antara sebelum dan sesudah
diberikan intervensi adalah 6,700 dan dilihat dari nilai sig 2 tailed adalah 0,000 ≤ nilai α
27
(0,05) artinya ada pengaruh pemberian tekhnik relaksasi dengan aroma therapi dengan
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian menunjukan data karakteristik responden yaitu untuk usia
lebih banyak data usia >35 th yaitu sebesar 73%, untuk jenis kelamin data yang
terbesar adalah jenis kelamin perempuan sebesar 77% dan untuk jenis pekerjaan data
yang diperoleh adalah data terbesar banyak responden yang tidak bekerja yaitu 60%.
Untuk rata-rata hasil kecemasan sebelum diberikan intervensi sebesar 18,67 dan rata-
penurunan sebesar 6,700 sehingga dapat disumpulkan dengan nilai sig 2 tailed 0,000
≤ nilai α (0,05) yang artinya ada pengaruh pemberian tekhnik relaksasi dengan
Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kiani, et al
dkk (2015) Aromaterapi lavender adalah terapi yang menggunakan minyak essensial
yang dinilai dapat membantu mengurangi bahkan mengatasi gangguan psikologis dan
gangguan rasa nyaman seperti cemas, stress, depresi, dan sebagainya. Penelitian yang
dilakukan oleh Woelk dan Schlafke (2010) juga menunjukkan bahwa pemberian
menurunkan ketegangan otot dan tulang, serta mengurangi nyeri dan menurunkan
ketegangan otot yang berhubungan dengan fisiologis tubuh (Kozier, 2010). Dan
28
untuk aroma therapy ada hasil penelitian yang menunjukan yaitu Penelitian yang
dilakukan Gary Young (2014), saat essential oil dihirup ke dalam tubuh dapat
menaikan oksigen dan menahan ion negative yang dapat membentuk bakteri tumbuh.
pemberian aroma therpy ini sangat baik dan efektif terhadap penurunan kecemasan .
dan ini sangat bermanfaat terlebih dimasa pandemi ini karena kecemasan akan sangat
mempengaruhi kekebalan dalam tubuh kita sehingga dengan kecemasan yang tidak
29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian menunjukan data karakteristik responden yaitu untuk usia
lebih banyak data usia >35 th yaitu sebesar 73%, untuk jenis kelamin data yang
terbesar adalah jenis kelamin perempuan sebesar 77% dan untuk jenis pekerjaan
data yang diperoleh adalah data terbesar banyak responden yang tidak bekerja
yaitu 60%. Untuk rata-rata hasil kecemasan sebelum diberikan intervensi sebesar
dengan nilai sig 2 tailed 0,000 ≤ nilai α (0,05) yang artinya ada pengaruh
B. SARAN
Pada saat pandemi ini penting bagi kita untuk selalu mempertahankan kualitas
hidup yang baik dengan menjaga makanan, istirahat tidur yang cukup, olah raga
dan tentunya kita juga harus mampu melakukan manajemen stres untuk
adalah penerapan tekhnik nafas dalam disertai dengan pemberian aroma therpy.
30
DAFTAR PUSTAKA
Agusta, Andria., 2000, Aromaterapi Cara Sehat Dengan Wewangian Alami, Penebar
Swadaya, Jakarta
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep kecemasan (anxiety) pada lanjut usia (lansia).
Konselor, 5(2),
Arikunto, S., 2013, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta.
Beaudreau, S. A., & O'Hara, R. (2009). The association of anxiety and depressive
symptoms with cognitive performance in community-dwelling older adults.
Psychology and aging, 24(2)
Linda F, Ifdil,I. (2020) Kecemasan Remaja Pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal
Educatio. Vol 6 No.1
Okazaki, S. (1997). Sources of ethnic differences between Asian American and White
American college students on measures of depression and social anxiety.
Journal of Abnormal Psychology
Sabir, A., & Phil, M. (2016). Gambaran Umum persepsi masyarakat terhadap bencana di
Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Sosial, 5(3).
Ulfiah, N.Kardinah, dkk (2020). Metode Dzikir sebagai Upaya Keluarga dalam
menghadapi kecemasan pandemi covid-19. Digital Library UIN Sunan Gunung
Djati.
Young Gary, 2014, Essential Oils Desk Reference, USA: Life Science Publishing.
31
JUDUL PENELITIAN : ” PENGARUH RELAKSASI DAN PEMBERIAN
AROMATHERAPY TERHADAP KECEMASAN MASYARAKAT PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI VILLA SANTIKA GROGOL DEPOK TAHUN 2020”.
Nomor Responden :
Nama Responden :
Tanggal Pemeriksaan :
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = berat sekali
32
No Pertanyaan 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas
- Cemas
- Firasat Buruk
11 Gejala Gastrointestinal
- Sulit Menelan
- Perut Melilit
- Gangguan Pencernaan
- Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan
12 - Perasaan
Gejala Terbakar di Perut
Urogenital
- Sering Buang
Rasa Penuh AirKembung
atau Kecil
- Tidak
Mual Dapat Menahan Air Seni
- Amenorrhoe
Muntah
- Menorrhagia
Buang Air Besar Lembek
-- Menjadi Dingin
Kehilangan Berat(Frigid)
Badan
-- Sukar
Ejakulasi Praecocks
Buang Air Besar (Konstipasi)
- Ereksi Hilang
- Impotensi
13 Gejala Otonom
- Mulut Kering
- Muka Merah
- Mudah Berkeringat
- Pusing, Sakit Kepala
14 -Tingkah
Bulu-Bulu Berdiri
Laku Pada Wawancara
- Gelisah
- Tidak Tenang
- Jari Gemetar
- Kerut Kening
- Muka Tegang
Skor Total
- Tonus Otot Meningkat
- Napas Pendek dan Cepat
- Muka Merah