Anda di halaman 1dari 64

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

G
DENGAN DIAGNOSA STEMI DI RUANG AL-AMIN RSUD SITI AISYAH
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Disusun Oleh : Kelompok 2


Lega Lesmana : (PO7120321029)
Deni Novriyanto : (PO7120321005)
Vivi Trisnawati : (PO7120321026)
Dian Septika : (PO7120321003)
Dita Inka Puspita : (PO7120321007)
Ester Hotmaria M : (PO7120321006)
Lala Chindy Kartika : (PO7120321036)
Meydia Ardiyanti : (PO7120321025)
Putri Anggaini : (PO7120321031)
Tamalla Meilisa : (PO7120321024)
Yuan Apriyanti : (PO7120321020)
Adinda Presilia : (PO7120321018)
Leni Abriyanti : (PO7120321032)

Pembimbing :
Ns. Wella Juartika S.kep., M.Kep (CI Akademik)
Ns. Deni Oktarina Gumay S.Kep (CI Klinik)
Ns. Dessy Natalia S.Kep (CI Klinik)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN 2023/2024
LEMBAR KONSULTASI ASKEP PRESUS

No. Hari/Tgl Kegiatan Pesan Paraf

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRESENTASI KASUS

Disusun Oleh Kelompok 2 (Ruang Al-Amin)

Lubuklinggau, Juni 2023

Mengetahui,

CI LAPANGAN CI LAPANGAN

Ns. Dessy Natalia ,S.Kep Ns. Deni Oktarina Gumai ,S.Kep


NIP. NIP.

CI PENDIDIKAN

Ns. Wella Juartika ,S.Kep,M.Kep


NIP.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wata’ala,


shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullaah Shallallahu
‘alaihi wasallam, atas berkat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kami
sehingga dapat menyelesaikan Laporan Kasus Kelompok dalam rangka
memenuhi Praktik Klinik Keperawatan KMB I Diploma III Keperawatan
Lubuklinggau kelompok 2 Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Palembang dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Diagnosa
Stemi di Rumah Sakit Siti Aisyah”
Dalam penyusunan Laporan Kasus ini kami banyak mengalami
kesulitan dan hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dari
berbagai pihak. Bersama ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ns. Wella Juartika ,S.Kep,M.Kep selaku CI Pendidikan Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah I Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Palembang Prodi Diploma III Keperawatan Lubuklinggau di
Rumah Sakit Siti Aisyah.
2. Ns. Dessy Natalia ,S.Kep dan Ns. Deni Oktarina Gumai ,S.Kep selaku CI
Lapangan Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah I Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang Prodi Diploma III
Keperawatan Lubuklinggau di Rumah Sakit Siti Aisyah.
3. Rekan-rekan mahasiswa/i Politeknik Kementerian Kesehatan Palembang
Prodi Keperawatan Lubuklinggau Di Rumah Sakit Siti Aisyah Kelompok
2.
Laporan Kasus Kelompok ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu
masukan, saran, serta kritik sangat diharapkan guna kesempurnaan Laporan
Kasus Kelompok ini.
Lubuk Linggau, Juni 2023
Penulis
Kelompok 2
DAFTAR ISI

LEMBAR KONSULTASI ........................................................................

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................ 1
D. Manfaat.............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. STEMI................................................................................................ 3

1. Pengertian..................................................................................... 3
2. Etiologi ........................................................................................ 3
3. Tanda dan Gejala.......................................................................... 4
4. WOC............................................................................................. 4
5. Komplikasi.................................................................................... 5
6. Penatalaksanaan ........................................................................... 5

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.................................................. 6

1. Pengkajian................................................................................... 6
2. Diagnosa Keperawatan................................................................ 6
3. Intervensi Keperawatan............................................................... 6
4. Evaluasi Keperawatan................................................................. 8

BAB III LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Identitas............................................................................................ 10
B. Riwayat Kesehatan........................................................................... 10
C. Riwayat Kehamilan dan Persalinan................................................. 10
D. Aktivitas Sehari-hari........................................................................ 11
E. Pemeriksaan Fisik............................................................................ 11
F. Pengkajian Psikososial..................................................................... 12
G. Pemeriksaan Diagnostik................................................................... 14
H. Hasil Pemeriksaan Laboratorium..................................................... 15

I. Penatalaksanaan Obat dan Terapi.................................................... 17


II. Analisa Data..................................................................................... 18
III. Rencana Asuhan Keperawatan......................................................... 21
IV. Catatan Perkembangan Pasien......................................................... 25

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan...................................................................................... 42
2. Saran................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) merupakan salah satu masalah
kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di dunia. STEMI
mempunyai gejala khas yang berkaitan erat dengan hasil EKG yaitu elevasi
segmen ST yang persisten. Data menunjukkan bahwa mortalitas akibat STEMI
sering terjadi dalam 24-48 jam pasca onset dan 30 hari setelah serangan adalah
30% (Brunner & Suddarth, 2013). Berdasarkan data WHO 2015 menunjukkan
bahwa 45% kematian disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu
17,7 dari 39,5 juta kematian (Riskesdas, 2019). Sedangkan menurut Jakarta Acute
Syndrome (JAC) Registry pada tahun 2015 jumlah pasien STEMI di Jakarta
mencapai 1.024 orang (Dharma et al., 2016). STEMI merupakan penyakit
kardiovaskuler penyebab kecacatan dan kematian terbesar seluruh dunia. STEMI
menyebabkan kematian 6%-14% dari jumlah total kematian pasien yang
disebabkan oleh SKA (Danchin et al., 2016).
STEMI disebabkan oleh adanya aterosklerotik pada arteri koroner atau
penyebab lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen miokardium (Andrayani, 2016). Pada kondisi awal
akan terjadi iskemia miokardium, namun bila tidak dilakukan tindakan reperfusi
segera maka akan menimbulkan nekrosis miokard yang bersifat irreversible.
Komplikasi yang biasa terjadi pada penderita STEMI yaitu adanya remodelling
ventrikel yang pada akhirnya akan mengakibatkan shock kardiogenik, gagal
jantung kongestif, serta disritmia ventrikel yang bersifat lethal aritmia (Carrick et
al., 2016). Diagnosis awal yang cepat dan penanganan yang tepat setelah pasien
tiba di ruang IGD dapat mencegah kerusakan miokardial yang besar serta
mengurangi komplikasi yang dapat terjadi pada pasien sehingga menurunkan
risiko kematian.
Pencegahan keterlambatan dalam penanganan STEMI sangat penting di fase
awal yaitu saat pasien mengalami nyeri dada yang hebat. Defibrillator harus
tersedia, pemberian terapi pada tahap awal terutama terapi reperfusi (Perhimpunan
Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, 2015).

Berdasarkan hasil penelitian Ermiati, Rampengan, & Joseph (2017)


menjelaskan bahwa angka keberhasilan terapi reperfusi relative tinggi dan sukses
yaitu mencapai 100% untuk terapi primary PCI dan fibrinolitik yang diberikan
tepat waktu yaitu kurang dari 30 menit untuk fibrinolitik dan kurang dari 90 menit
untuk primary PCI. Terapi awal seperti suplementasi O2, aspirin, klopidogrel,
nitrat dan morfin untuk mengurangi nyeri dapat diberikan kepada pasien STEMI
jika tidak ada kontraindikasi (Fitriadi & Putra, 2018). Selain itu hasil penelitian
Ashar (2017) menjelaskan bahwa terapi music dapat menurunkan tingkat nyeri
pada pasien STEMI sehingga disarankan bagi perawat untuk menjadikan terapi
music dapat menjadi salah satu terapi mandiri bagi perawat untuk mengatasi
respon nyeri STEMI.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam
laporan ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
diagnosa STEMI pada Tn. G di RSUD Siti Aisyah”

C. Tujuan
Tujuan dalam laporan ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan studi kasus Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
diagnosa STEMI pada Tn. G di RSUD Siti Aisyah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengkajian klien dengan STEMI
b. Untuk menegakkan Diagnosis Keperawatan pada Klien dengan STEMI
c. Untuk menyusun Perencanaan Keperawatan pada Klien dengan STEMI
d. Untuk melaksanakan Intervensi Keperawatan pada Klien dengan STEMI
e. Untuk mengevaluasi Klien dengan STEMI
D. Manfaat

Laporan ini diharapkan memberikan manfaat bagi:

1. Bagi Mahasiswa/i

Manfaat laporan ini diharapkan dapat menambah pengalaman,pengetahuan dan


membuka wawasan berpikir mahasiswa/i. Serta dapat mengaplikasikan hasil
asuhan keperawatan pada klien dengan STEMI.

2. Bagi Rumah Sakit

Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada rumah


sakit selaku pemberi pelayanan kesehatan mengenai penyakit STEMI pada
klien.

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil laporan ini dapat menjadi bahan pembelajaran dan referensi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya disiplin ilmu keperawatan
mengenai asuhan keperawatan pada klien dengan STEMI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STEMI
1. Pengertian
Infark Miokard Akut ( IMA ) didefinisikan sebagai nekrosis miokardium
yang disebabkan oleh tidak adekuatnya pasokan darah akibat sumbatan akut pada
arteri koroner. Sumbatan ini sebagian besar disebabkan oleh rupture flak ateroma
pada arteri koroner yang kemudian diikuti oleh terjadinya thrombosis,
vasokontriksi, reaksi inflamasi, dan mikroembolisasi distal. Kadang-kadang
sumbatan akut ini dapat pula disebabkan oleh spasme arteri koroner, emboli, atau
vaskulitis. (Intan, 2019).

STEMI merupakan bagian dari Sindrom Koroner Akut (SKA) yang pada
umumnya diakibatkan oleh rupturnya plak aterosklerosis yang mengakibatkan
oklusi total pada arteri koroner dan disertai dengan tanda dan gejala klinis iskemia
miokard seperti munculnya nyeri dada, adanya J point yang persistent, adanya
elevasi segmen ST serta meningkatnya biomarker kematian sel miokardium yaitu
troponin (Wahyunadi, Sargowo, & Suharsono, 2017).

2. Etiologi
Menurut Nurarif (2013) dalam (Zulhafni, 2020) penyebabnya yaitu :
a. Faktor penyebab :
1) Suplai oksigen ke miocard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor :
a. Faktor pembuluh darah : Aterosklerosis, spasme, arteritis.
b. Faktor sirkulasi : Hipotensi, stenosos Aurta, insufisiensi.
c. Faktor darah : Anemia, hipoksemia, polisitemia.
2) Curah jantung yang meningkat :
a. Aktifitas yang berlebihan.
b. Emosi.
c. Makan terlalu banyak.
d. Hypertiroidisme.
3) Kebutuhan oksigen miocard meningkat pada :
a. Kerusakan miocard.
b. Hypertropimiocard.
c. Hypertensi diastolic.

b. Faktor predisposisi:
1) Faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah :
a. Usia lebih dari 40 tahun.
b. Jenis kelamin: insiden pada pria tinggi, sedangkan pada wanita meningkat
setelah menopause.
c. Hereditas.
d. Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
2) Faktor resiko yang dapat diubah :
a. Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, diabetes, obesitas, diet tinggi
lemak jenuh, aklori.
b. Minor : inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A (emosional, agresif,
ambisius, kompetitif), stress psikologis berlebihan.

3. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang dirasakan pada pasien STEMI menurut (Black &
Hawks, 2014):
1. Nyeri dada sentral yang berat terjadi secara mendadak dan terus menerus tidak
mereda, biasanya dirasakan diatas region sternal bawah dan abdomen bagian
atas, seperti rasa terbakar, ditindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas,
dipelintir, tertekan yang berlangsung lebih dari 20 menit, tidak berkurang
dengan pemberian nitrat. Nyeri dapat menjalar ke arah rahang dan leher. Gejala
yang menyertai yaitu berkeringat, pucat, mual, sulit bernapas, cemas dan lemas
2. Ekstremitas yang teraba dingin, perspirasi, rasa cemas dan gelisah akibat
pelepasan katekolamin
3. Tekanan darah dan denyut nadi pada mulanya meninggi sebagai akibat aktivasi
sistem saraf simpatik. Jika curah jantung berkurang, tekanan darah mungkin
turun. Bradikardi dapat disertai gangguan hantaran, khususnya pada kerusakan
yang mengenai dinding inferior ventrikel kiri
4. Keletihan dan rasa lemah akibat penurunan perfusi darah ke otot rangka
5. Nausea dan vomitus akibat stimulasi yang bersifat refleks pada pusat muntah
oleh serabut saraf nyeri atau akibat refleks vasovagal
6. Sesak napas dan bunyi krekels yang mencerminkan gagal jantung
7. Suhu tubuh yang rendah selama beberapa hari setelah serangan infark miokard
akut akibat respon inflamasi
8. Distensi vena jugularis yang mencerminkan disfungsi ventrikel kanan dan
kongesti paru
9. Bunyi jantung S3 dan S4 yang mencerminkan disfungsi ventrikel

4. Patofisiologi
Pada Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (STEMI) umumnya
terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus
pada plak aterosklerotik yang sudah ada sebelumnya. Pada sebagian besar kasus,
infark terjadi jika plak aterosklerosis mengalami fisur, ruptur atau ulserasi, dan
jika kondisi lokal atau sistemik memicu trombogenesis, sehingga terjadi trombus
mural pada lokasi ruptur yang mengakibatkan oklusi arteri koroner. Penelitian
histologis menunjukkan plak koroner cenderung mengalami ruptur jika
mempunyai fibrousca yang tipis dan inti kaya lipid (Alwi, 2009) dalam (AJA
MICHELLE PUTRI HABERHAM, 2018).

Infark merepresentasikan kulminasi dari kaskade kejadian yang berbahaya,


yang diinisiasikan oleh iskemia, yang berkembang dari fase yang potensial
reversibel ke fase kematian sel yang ireversibel. Miokard yang disuplai secara
langsung oleh pembuluh darah yang tersumbat akan segera mati. Jaringan di
sekitar daerah yang nekrosis mungkin tidak akan segera nekrosis karena jaringan
tersebut mungkin cukup diperfusikan oleh pembuluh darah sekitar yang masih 9
Universitas Sumatera Utara baik. (AJA MICHELLE PUTRI HABERHAM, 2018)
5. WOC

Aterosklerosis,thrombos
is,kontraksiarteri,korona
ria.

Penurunan aliran
darah ke jantung

Kekurangan oksigen
dan nutrisi

Iskemik pada
jaringan miokard

Nekrosis

Suplay dan
Mk : Resiko Perfusi
kebutuhan oksigen
Miokard Tidak Efetif
ke jantung tidak

Metabolisme
Iskemia
anaerob meningkat

Timbunan asam
Infark
laktat meningkat

Perubahan volume, peningkatan


Nyeri dada
volume akhir sistolik, penurunan
volume akhir diastolik

Mk; Nyeri Akut


Kegagalan jantung
memompa darah

Mk: Gangguan Pola


Tidur Mk: Resiko
Penurunan Curah
Sumber: Berliani, 2019.

6. Penatalaksanaan Medis

Tujuan awal tata laksana infark miokard akut yaitu mengembalikan perfusi
miokard sesegera mungkin, meredakan nyeri, serta mencegah dan tata laksana
komplikasi ( Asikin, Nuralamsyah, Susaldi, 2016 ) dalam (Intan, 2019) Tata
laksana awal meliputi :

1. Pemberian oksigen tambahan melalui sungkup/kanula hidung dan


pemantauan saturasi oksigen
2. Mengurangi nyeri dada
3. Terapi fibrinolitik dengan pemberian tissue-type plasminogen activator
4. serta aspirin dan heparin dalam waktu 90 menit sejak onset geja
5. mofifikasi pola hidup
6. Obat penghambat enzim pengonversi angiotensin ( ACE inhibator ) untuk
mengurangi preload dan afterload.
7. Beta blocker untuk menurunkan kecepatan denyut jantung, sehingga kerja
jantung menjadi berkurang.
8. Statin untuk menurunkan kolesterol yang merupakan penyebab aterosklerosis
9. Pembedahan

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang untuk penderita STEMI menurut (Smeltzer et al., 2013)


yaitu:
1. Elektrokardiogram (EKG)
EKG memberi informasi mengenai elektrofisiologi jantung. Lokasi dan ukuran
relative infark juga dapat ditentukan dengan EKG. Pemeriksaan EKG harus
dilakukan segera dalam waktu 10 menit sejak kedatangan di IGD sebagai
landasan dalam menentukan keputusan terapi reperfusi. Jika pemeriksaan EKG
awal tidak diagnostik untuk STEMI tetapi pasien tetap simptomatik dan
terdapat kecurigaan kuat STEMI, EKG dengan interval 5-10 menit atau
pemantauan EKG 12 lead secara lanjutan harus dilakukan untuk mendeteksi
potensi perkembangan elevasi segmen ST. EKG sisi kanan harus diambil pada
pasien dengan STEMI inferior, untuk mendeteksi kemungkinan infark
ventrikel kanan.
2. Angiografi Koroner
Angiografi koroner adalah pemeriksaan diagnostik invasif yang dilakukan
untuk mengamati pembuluh darah jantung dengan menggunakan teknologi
pencitraan sinar X. Angiografi koroner memberikan informasi mengenai
keberadaan dan tingkat keparahan PJK.
3. Foto Polos Dada
Tujuan pemeriksaan adalah untuk menentukan diagnosis banding, identifikasi
komplikasi dan penyakit penyerta.
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Creatinine Kinase-MB (CK-MB) meningkatkan setelah 2-4 jam bila ada
infark miokard dan mencapai puncak dalam 12-20 jam dan kembali normal
dalam 2-3 hari.
b. Creatinine Kinase (CK) meningkat setelah 3-6 jam bila ada infark miokard
dan mencapai puncak dalam 12-24 jam dan kembali normal 3-5 hari.
c. cTn ada dua jenis yaitu cTn T dan cTn I. Enzi mini meningkat setelah 2 jam
bila ada infark miokard dan mencapai puncak dalam 10-24 jam dan cTn T
masaih dapat di deteksi setelah 5- 14 hari sedangkan cTn I setelah 5-10 hari.

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
1) Identitas klien
Meliputi: Nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, alamat,
pekerjaan, suku/bangsa, agama, status perkawinan, tanggal masuk
rumah sakit (MRS), nomor register, dan diagnosa medik.
2) Identitas Penanggung Jawab
Meliputi : Nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, serta
status hubungan dengan pasien.
b. Keluhan utama

Keluhan yang dapat muncul antara lain: sesak, udema, dan nyeri dada

c. Riwayat kesehatan sekarang


Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan memberikan
pertanyaan tentang kronologi keluhan utama.

d. Riwayat kesehatan dahulu

Kaji adanya riwayat asma, diabetes, stroke, gastritis. Penting untuk


mengkaji mengenai riwayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan
adanya riwayat alergi terhadap jenis obat.

e. Riwayat kesehatan keluarga


Kaji didalam keluarga adanya riwayat penyakit hipertensi , diabetes,
penyakit jantung penyakit metabolik, penyakit menular seperi TBC,
HIV, infeksi saluran kemih, dan penyakit menurun seperti diabetes
militus, asma, dan lain-lain.
f. Aktivitas / Istirahat
1) Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.
2) Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung

g. Integritas Ego
1) Gejala : riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress
multiple (hubungan, keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan).
2) Tanda : letupan suasana hati, gelisah, penyempitan perhatian,
tangisan meledak, otot uka tegang, menghela nafas, peningkatan
pola bicara.

h. Nyeri / Ketidaknyamanan
Gejala : angina ( penyakit arteri koroner / keterlibatan jantung), sakit
kepala
1. Pernapasan
1) Gejala :
a) Disnea yang berkaitan dari aktivitas/ kerja,
takipnea, ortopnea. Dispnea
b) Batuk dengan / tanpa pembentukan sputum
c) Riwayat merokok
2) Tanda :
a) Distress pernapasan / penggunaan otot aksesori
pernapasan
b) Bunyi napas tambahan (crakles/mengi)
c) Sianosis

2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
2. Penurunan Curah Jantung b.d Perubahan Irama Jantung
3. Gangguan Pola Tidur b.d Kurang Kontrol Tidur

3. Intervensi Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil:

SLKI: Tingkat Nyeri


Kriteria hasil 1 2 3 4 5

Keluhan nyeri 
Sikap protektif 
Kesulitan tidur 

Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun

SIKI: Manajemen Nyeri


Observasi:
a. Identifikasi, lokasi,karakteristrik,intensitas nyeri.
b. Identifikasi skala nyeri
Terapeutik:
1. Berikan teknik non farmakologis
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi:
1. Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik

2. Penurunan Curah Jatung b.d Perubahan Irama Jantung


Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapakan
perfusi miokard meningkat Dengan kriteria hasil:
SLKI: Perfusi Miokard
Kriteria hasil 1 2 4 4 5
Bradikardia 
Gambaran 
EKG
aritmania

Ket:
1. Meningkat
2. Cukup meningkat
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Menurun

SIKI : Perawatan Jantung


Observasi
1. Monitor keluhan nyeri dada
2. Monitor tekanan darah
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi fowler dan fowler dengan kaki ke bawah
atau ke posisi nyaman
2. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen 94%
3. Anjurkan berhenti merokok
Kolaborasi
1. Berkolaborasi pemberian obat

3. Gangguan Pola Tidur b.d Kurang Kontrol Tidur


Setelah dilkaukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan
pola tidur membaik dengan kriteria hasil
SLKI: Pola Tidur

Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Keluhan sulit tidur 

Keluhan sering 
terjaga

Ket:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik

SIKI: Dukungan Tidur


Observasi
1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur
Terapeutik
1. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyaman
Edukasi
1. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

4. Intervensi Keperawatan
Tahap akhir merupakan tahap akhir yang digunakan untuk menialai
keberhasilan asuhan keperawtan atas tindakan yang diberikan, pada teori
maupun kasus dalam membuat evaluasi disusun berdasarkan tujuan dan
kriteria hasil yang ingin dicapai.
BAB III
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PADA TN.G DENGAN DIAGNOSA STEMI DI RUANG AL-AMIN
RSUD SITI AISYAH KOTA LUBUKLINGGAU

I. BIODATA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. G
Jenis kelamin : Laki – laki
Umur : 60 Tahun ( 02-04-1963 )
Statusperkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Sopir
Alamat : Jln. Kemang II Watervang
Tanggal masuk RS : 16 Juni 2023
Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2023
No.Register : 223514
Ruangan/Kamar : Al Amin
Golongan Darah :A
Tanggal Operasi :-
Diagnosa Medis : STEMI

B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. S
Hubungan dengan Pasien : Istri
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jln. Kemang II Watervang

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengeluh nyeri dada, nyeri tembus ke punggung. Klien mengatakan
sesak nafas saat tertidur dan berjalan

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


i. Provocative/Palliatif
1. Apa Penyebabnya:
Pasien mengatakan ketika mendengar berita duka yang membuat syok
akan nyeri dada menjalar ke punggung.
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Meminum obat dan beristirahat.
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakannya
Nyeri pada bagian dada, skala 6
2. Bagaimana dilihat
Ekspresi wajah klien tampak meringis dan lemah.
C. Region

1. Dimana lokasinya
Dibagian dada bagian tengah
2. Apakah menyebar
Klien mengatakan tidak menyebar

D. Severity (Mengganggu aktivitas)


Ya, nyeri mengganggu aktivitas

E. Time (Kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)


Hilang Timbul

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami


Pasien memiliki penyakit hipertensi
B. Pengobatan/tindakan yangdilakukan
Minum obat Rutin : Furosemide, Spironolactone, Bisoprolol
C. Pernah dirawat /dioperasi
Pernah dirawat 3 bulan yang lalu
D. Lamanya dirawat
7 hari
E. Alergi
Klien mengatakan tidak ada alergi
F. Imunisasi
Klien mengatakan pernah melakukan imunisasi lengkap

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua
Klien mengatakan orantuanya memiliki riwayat penyakit jantung.
B. Saudara Kandung
Klien mengatakan saudara kandungnya memiliki riwayat hipertensi
C. Penyakit keturunan yang ada
Penyakit jantung
D. Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan orang tuanya sudah meninggal
E. Penyebab meninggal
Orang tua pasien meninggal karena penyakit stroke
F. Genogram

VI. RIWAYAT/KEADAAN PSIKOSOSIAL


A. Bahasa yang digunakan
Bahasa Indonesia dan daerah
B. Persepsi pasien tentang penyakitnya
Klien berharap keadaan membaik dengan meminum obat
C. Konsep diri
1. Body Image : klien berserah diri atas keadaan yang dialami
2. Ideal diri : baik,klien mampu berhubungan dengan
orang lain
3. Harga diri : klien selalu dihargai keluarganya
4. Peran diri : klien adalah seorang kepala rumah tangga dalam
keluarganya
5. Personal identity : baik, klien mampu mengenal identitas sendiri
D. Keadaan Emosi
Keadaan emosional klien stabil
E. Perhatian terhadap orang lain / lawanbicara
Baik, klien dapat memperhatikan lawan bicaranya
F. Hubungan dengankeluarga
Hubungan klien dengan keluarganya baik
G. Hubungan dengan saudara
Hubungan klien dengan saudara baik
H. Hubungan dengan orang lain
Klien memiliki hubungan yang baik dengan orang lain
I. Kegemaran
klien mengatakan gemar memacing
J. Daya adaptasi
Klien mampu beradaptasi dengan baik
K. Mekanisme Koping / pertahanan diri
Mekanisme pertahanan diri klien cukup baik

VII. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
Klien tampak lemah bebaring ditempat tidur

B. Tanda-tanda Vital :
Suhu Tubuh : 36,0°C Nadi : 61×/Menit
TD :160/90 mmHg RR : 26×/ Menit
TB : 154 Cm BB : 65 Kg
C. Pemeriksaan kepala dan leher
1. Kepala dan Rambut
Kepala
a. Bentuk : Simetris
b. Ubun-ubun : Normal tidak ada kelainan
c. Kulit kepala : Bersih tidak ada kotoran
Rambut
a. Penyebaran dan keadaan rambut : Merata dan beruban sebagian
b. Bau : Tidak bau
c. Warna kulit : Bersih tidak ada kotoran
Wajah
a. Warna kulit : Sawo Matang
b. Struktur wajah : Simetris kanan dan kiri
2. Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris kanan dan kiri
b. Palpebra : Tidak tampak secret (cairan, darah
atau nanag)
c. Konjungtiva dan skelera : Konjungtiva an anemis, sklera: non
ikterik
d. Pupil : Isokor, saat diberikan cahaya pupil
mengecil
e. Cornea dan Iris : Tidak ada kelainan
f. Visus : Penglihatan sedikit kabur
g. Tekanan bola mata : Tidak ada tekanan bola mata
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septumnasi : Tulang hidung ada dan
septum simetris
b. Lubang hidung : Simetris, memiliki 2 lubang
hidung kanan dan kiri
c. Cuping hidung : Simetris, tidak ada tarikan
cuping hidung saat bernapas
4. Telinga
a. Bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri
b. Ukuran telinga : Simetris kanan dan kiri
c. Lubang telinga : Simetris, tidak ada tampaknya
kotoran atau sumbatan
d. Ketajaman pendengaran : Tidak ada kelainan pendengaran
5. Mulut dan Faring
a. Keadaan bibir : Mukosa bibir sedikit kering
b. Keadaan gusi dan gigi : Bersih dan tidak ada perdarahan
c. Keadaan lidah : Bersih tidak ada kotoran
d. Orofaring : Tidak ada peradangan
6. Leher
a. Posisitrakea : Normal, tegak lurus dan tidak
bengkak
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran tyroid
c. Suara : Tidak ada suara tambahan
d. Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan limfe
e. Vena jugularis : Tidak ada kelainan, berdetak
normal
f. Denyut nadi karotis : Berdetak secara normal
D. Pemeriksaan Integumen
1. Kebersihan : Klien tampak bersih
2. Kehangatan : Akral teraba hangat
3. Warna : Kuning langsat
4. Turgor : Baik lembab elastis
5. Kelembaban : Lembab
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan

E. Pemeriksaan payudara dan ketiak


1. Ukuran dan bentuk payudara : Simetris kiri kanan
2. Warna payudara dan areola : Hitam
3. Kelainan payudara & putting : Tidak ada kelainan
4. Aksila dan clavikula : Tidak ada kelainan

F. Pemeriksaan Thoraks /Dada


1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk Thoraks √ Normal Pigeon chest
BurrelChest FlailChest
Funnel Cheast Kifosis Koloasis

b. Pernafasan
Frekuensi : 26×/menit
Irama : Normal
c. Tanda kesulitan bernafas : Klien tampak sesak
2. Pemeriksaan Paru
a. Palpasi getaran suara : Normal, kanan dan kiri sama
b. Perkusi : Normal suara ketukan sonor
c. Auskultasi
 Suara nafas : Veskuler normal
 Suara ucapan : Suara terdengar jelas
 Suara tambahan : Tidak ada suara tambahan
3. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : Normal tidak ada pembesaran lectur
lordis tak nampak
b. Palpasi : Tidak ada pembesaran jantung
 Pulsasi : Normal denyut nadi teraba
c. Perkusi : Timpani
d. Auskultasi
 Bunyijantung : Lup dup (s1, s2)
 Bunyitambahan : Tidak ada bunyi tambahan
 Murmur : Tidak ada suara murmur
 Frekuensi : Lup dup (s1, s2) normal

G. Pemeriksaan Abdomen
1. Inspeksi
a. Bentuk abdomen : Simetris
b. Benjolan/massa : Tidak ada benjolan/massa
c. Bayangan pembuluhdarah : Tidak ada bayangan pembuluh
darah
2. Auskultasi
a. Peristaltik usus : 19x /Menit
b. Suara Tambahan : Tidak ada suara tambahan
3. Palpasi
a. Tanda nyeri tekan : Ada tanda nyeri tekan
b. Benjolan/Massa : Tidak ada benjolan / Massa
c. TandaAscites : Tidak ada penumpukan cairan
d. Hepar : Normal tidak teraba hepar
e. Lien : Normal
f. Titik Mc Burney : Tidak ada nyeri tekan
4. Perkusi
a. Suara Abdomen : Tidak ada suara tambahan
b. Pemeriksaan Ascites : Tidak ada penumpukan cairan
5. Genitalia
a. Rambut Pubis : Ada merata
b. Lubang Uretra : Tidak ada penyumbatan
c. Kelainan pada genetalia eksternal dan daerah inguinal
6. Anus dan Perineum
a. Lubang anus : Normal
b. Kelainan pada anus : Tidak ada kelainan
c. Perineum : Tidak ada kelainan
H. Pemeriksaan Muskuloskeletal /Ekstremitas
1. Kesimetrisan otot :Simetris
2. Pemeriksaan edema : Tidak ada edema
3. Kekuatan Otot 5 5

5 5
4. Kelainnan pada ekstermitas dan kuku
Tidak ada kelainan

I. Pemeriksaan Neurologi
1. Tingkat Kesedaran
G C S : 15 E4 M 6 V5
2. Meningea Sign
3. Status Mental
a. Kondisi emosi /perasaan : Stabil
b. Orientasi : Klien dapat berorientasi dengan baik
c. Proses berpikir (Ingatan,ateensi,keputusan,perhitungan) : Klien dapat
mengingat dengan baik
d. Motivasi (Kemauan) : Klien mengatakan ingin cepat sembuh
e. Persepsi : Klien yakin penyakitnya pasti dapat
diobati
f. Bahasa : Bahasa daerah Lubuk Linggau

4. Nervus Cranialis (JelaskanPemeriksaannya/item)

a. Nervus Olfaktorius / NI :
Klien dapat membedakan bau
b. Nervus Optikus / NII :
Klien dapat membedakan warna
c. Nervus Okulomotorius / N III, Troklearis / N IV, Abdusen / NVI :
Klien dapat menggerakan mata
d. Nervus Trigeminus / NV :
Normal, klien dapat merasakan sentuhan
e. Nervus Fasialis / NVII :
Klien dapat berekspresi
f. Nervus Vestibulocochlearis / NVIII :
Normal, klien dapat mendengar dengan baik
g. Nervus Glossopharingeus / N IX, Vagus / NX:
Normal, klien dapat menelan dan merasakan makanan
h. Nervus Asesorius / NXI :
Klien dapat menggerakan bahu
i. Nervus Hipoglossus / NXII :
Klien dapat menjulurkan lidah
5. Fungsi Motorik
a. Cara berjalan : Klien berjalan dengan perlahan karena kaki terasa
lemah
b. Romberg Test : Klien duduk dan berdiri dengan bantuan
c. Tes Jari –hidung : Jari – jari dapat berkoordinasi dengan baik
d. Pronasi – supinasitest : Klien dapat melakukannya
e. Heel to shintest : Tidak dilakukan
6. Fungsi Sensori
a. Identifikasi sentuhan ringan : Klien dapat merasakan sentuhan
b. Test tajam –tumpul : Klien dapat merasakan tajam dan tumpul
c. Test panasdingin : Klien dapat merasakan panas dan dingin
d. Testgetaran : Klien dapat merasakan getaran
e. Stereognosis test : Klien dapat mengenal benda sekitar
f. Graphestesiatest : Tidak dilakukan
g. Membedakan duatitik : klien dapat membedakan 2 titik
h. Tpognosistest : Tidak dilakukan
7. Reflek
a. Reflek Bisep : Normal

b. Reflek Trisep : Normal


c. Refleks Brachioradialis : Normal
d. Reflek Patelar : Normal
e. Reflek Tendon Achiles : Normal
f. Reflek Plantar : Normal

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. Pola tidur kebiasaan
1. Waktu tidur : Jam 22.00 Wib ±8 jam
2. Waktu bangun : 06.00 wib
3. Masalah tidur : Terbangun di sela-sela tidur dimalam hari
4. Hal-hal yang mempermudah tidur : Suasana nyaman dan tenang
5. Hal-hal yang mempermudah bangun : Kebisingan
B. Pola Eliminasi
1. B AB
a. Pola BAB :3x sehari
Penggunaan laksatif : Tidak

b. Karakter Feses : Padat


Riwayat perdarahan: Tidak Diare : Tidak

2. B AK
a. Pola BAK : Bak lancar
Inkontinensia : Tidak
b. KarakterUrine : Kekuningan
Retensi : Tidak
c. Nyeri / Rasa Terbakar /kesulitanBAK : Tidak
d. Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak
e. Penggunaan Diuretika : Ya
f. Upaya mengatasi masalah : Tidak ada
masalah BAK
C. Pola makan danminum
1. Gejala(Subyektif)
a. Diit(Type) : Bubur
b. Pola Diit : 3x sehari
c. Anoreksia : Tidak Mual, Muntah :tidak
d. Nyeri ulu hati : Tidak ada
e. Alergi : Tidak ada
f. Berat badan sebelum sakit : 65 kg
2. Tanda (Obyektif)
Berat Badan : 65 Kg,TB 154 Cm
Bentuk tubuh : Normal, badan klien berisi
3. Waktu pemberian makan : Pagi,siang,malam
4. Jumlah dan jenis makanan : Bubur, sayur, dan lauk pauk
5. Waktu pemberian cairan : Sesuai kebutuhan
a. Kesulitan mengunyah : Klien mengatakan tidak ada
kesulitan mengunyah
b. Kesulitan Menelan : Tidak ada kesulitan menelan
6. Upaya mengatasi masalah : Tidak ada masalah
D. Kebersihan diri / Personal Hygiene:
a. Pemeliharaan badan : Klien mandi 2 x sehari dengan
bantuan
b. Pemeliharaan gigi dan mulut : Klien mengosok gigi 2x sehari dan
mulut klien bersih dengan bantuan
c. Pemeliharaan kuku : Bersih dan kukunya pendek
E. Pola kegiatan / Aktivitas : Klien melakukan aktivitas dengan bantuan
XI. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
A. Diagnosa Medis: STEMI

Pemeriksaan penunjang / diagnostik :


1. Laboratorium :
Hari/Tgl Jenis Nilai Hasil Interpretasi
Pemeriksaan Normal

2. Rontgen
Tidak dilakukan
3. ECG
Hasil: Tidak dilakukan
Interpretasi:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………
Nilai Normal:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
4. USG
Hasil: Tidak dilakukan
Interpretasi:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………
Nilai Normal:
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………
5. Lain-lain ;
…………………………………………………………………………
……………………
Lubuklinggau, Juni 2023

Praktikan
(Kelompok 2)
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Dokter Pengirim : dr. Djati Herlambang


No.RM : 223514
Nama Pasien : Tn. Gimin Bin Kartorejo
Tanggal Lahir : 1963-04-02
Alamat : Jl. Kemang II No.34 Rt. 05, Watervang, Kota
Lubuklinggau
No. Permintaan Lab : PK202306160015
Tgl. Permintaan : 16-06-2023 13:16:58
Tgl. Keluar Hasil : 16-06-2023 13:55:05
Ruang : IGD
Diagnosa/Ket.Klinis : -

Hasil Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.0 14.0 – 18.0 g/dl
Leukosit 9.8 4.5 – 13.5 ribu/ul
Eritrosit 3.87 4.00 – 5.30 juta/ul
Trombosit 208 150 – 400 ribu/ul
Hematokrit 33.1 41.0 – 50.0 %
MCV 85.6 80.0 - 96.0 Fl
MCH 28.4 27.50– 33.0 Pg
MCHC 33.2 33.40 – 35.50 g/dl

Basofil 0 0–1 %
Esinofil 0 0–4 %

Neutrofil segmen 69 46– 73 %


Limfosit 18 18– 44 %
Monosit 10 3-9 %
Ureum 63 15-50 mg/dl

Creatinin 2.88 0,60-1.10 mg/dl

Cholesterol 204 50.00 - 200.00 mg/dl

HDL Cholesterol 40 40.00 - 60.00 mg/dl


LDL Cholesterol 136 83.00 - 210.00 mg/dl

Trigliserida 299 40.00 - 160.00 mg/dl

ELEKTROLIT

Natrium 138 136-146 mmol/L

Kalium 5.48 3.50 - 5.50 mmol/L

Chlorida 109 98 - 109 mmol/L

kalsium ion 1.29 1.17 - 1.29 mmol/L

Gula darah sewaktu 165 60 - 140 mg/dl

Tgl cetak:16/06/2023
Petugas laboratorium

YURINA PUSPA ANGGRAINI

PENETALAKSANAAN DAN TERAPI


No Nama Obat Dosis Indikasi

1. IVFD Nacl Gtt 20 / 500 cc Untuk mempertahankan


cairan tubuh yang hilang

2. Aspilet 160 gr / 24 Untuk mencegah


jam pembekuan darah setelah
serangan jantung

3. Candesartan 60 mg / 24 jam Candesartan adalah obat


untuk menurunkan tekanan
darah pada hipertensi

4. Bisoprolol 5mg / 24 jam Bisoprolol adalah obat


untuk mengatasi hipertensi
atau tekanan darah tinggi,
angina pektoris, aritmia,
dan gagal jantung.

5. CPG 75 mg / 24 jam obat yang digunakan untuk


mengencerkan darah dan
mencegah terjadinya
pembekuan darah sehingga
mengurangi resiko terkena
serangan jantung dan
stroke.
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 Nyeri Akut b.d agen Aterosklerosis,thrombosis, Nyeri akut
pencedera Fisiologi kontrasieteri,koronaria

Ds: -klien mengeluh nyeri Penurunan aliran darah ke


dada menjalar sampai jantung
kepunggung disertai sesak
nafas Kekurangan oksigen dan
nutrisi
P: Nyeri Ketika
beraktivitas Iskemik pada jaringan
Q: seperti di tusuk- miokard
tusuk
R:bagian dada kiri Nekrosis
S: skala nyeri 7
T: Hilang Timbul Suplay dan kebutuhan
oksigenkejantung tidak
Do: seimbang
- Klien tampak
lemah Suplay oksigen ke
- Klien tampak miokard menurun
meringis
Metbolisme
anaerobmeningkat
- Klien tampak
Bersikap protektik Timbunan asam laktat
- Klien tampak
meningkat
gelisah
Nyeri dada
TTV:
TD: 160/90 mmHg Nyeri akut

P: 61x/m
RR: 26x/m
T: 36 C
SPO2:96%
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


2 Penurunan Curah aterosklerosis,thrombosis, Penurunan Curah
Jantung b.d Perubahan kontraksiarteri koronaria Jantung
Irama Jantung

Ds: Klien Mengatakan penurunan aliran darah ke


Nyeri dibagian dada jantung
menjalar ke punggung
kekuatan oksigen dan
Do: - Klien nutrisi
tampak berdiri iskemik pada jaringan
tegak memegang miokad
dada sebelah kiri nekrosis

- Denyut nadi suplay dan kebutuhan


klien tampak oksigen kejantung tidak
seimbang
lemah
suplay oksigen ke miokad
TTV: menurun
TD: 160/90
iskemia
mmHg
infark
P: 61x/m
RR: 26x/m perubahan
volume,peningkatan
T: 36 C
volume akhir
SPO2:96% sistolik,penurunan volume
akhir diastolik

kegagalan jantung
memompa darah

penurunan curah jantung


ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


3 Gangguan Pola Tidur b.d suplay dan kebutuhan Gangguan Pola Tidur
Kurang Kontrol Tidur oksigen kejantung tidak
seimbang
DS :
- Klien mengatakan sulit suplay oksigen kemiokad
tidur karena sesak nafas menurun
- Klien mengatakan metabolismanarob
sering terjaga meningkat

DO : timbulnya asam laktat


- klien tampak lemah meningkat
- Klien tampak pucat
nyeri dada
TTV:
kesulitan tidur
TD: 160/90 mmHg
gangguan pola tidur
P: 61x/m
RR: 26x/m
T: 36 C
SPO2:96%
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 210510 Ruangan : Al AMIN

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

KEPERAWATAN

1 Nyeri Akut b.d agen pencedera SLKI: tingkat nyeri SIKI: manajemen nyeri - Untuk mengetahui
fisiologi lokasi,karakterist
Setelah dilakukan Observasi: nyeri
Ds: -klien mengeluh nyeri dada tindakan keperawatan 2. Identifikasi, lokasi,karakteristrik,intensitas nyeri.
menjalar sampai kepunggung disertai selama 3x24 jam 3. Identifikasi skala nyeri - Untuk
sesak nafas diharapkan tingkat mengetahui skala
nyeri menurun: Terapeutik: nyeri
P: Nyeri Ketika beraktivitas 3. Berikan teknik non farmakologis
Q: seperti di tusuk-tusuk Dengan kriteria hasil: 4. Fasilitasi istirahat dan tidur - Untuk
R:bagian dada kiri mengurangi rasa
S: skala nyeri 7 Kriteri 1 2 3 4 5 Edukasi:
nyeri pada pasien
T: Hilang Timbul a hasil 2. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
Keluh  mengurangi nyeri - Agar pasien
Do:
an mampu
- Klien tampak lemah Kolaborasi
- Klien tampak meringis nyeri 3. Kolaborasi pemberian analgetik meredakan nyeri
Sikap  dengan mandiri
protekt
- Untuk
if
 mengurangi rasa
Kesuli
nyeri
tan
tidur
Keterangan:
1. meningkat
2. cukup meningkat
3. sedang
4. cukup menurun
5. menurun
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al AMIN

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI


O
KEPERAWATAN

2 Penurunan Curah Jantung b.d SLKI : perfusi miokard SIKI : Perawatan Jantung - Untuk mengetahui
Perubahan Irama Jantung Setelah dilakukan tindakan Observasi keluhan nyeri dada
keperawatan selama 3x24 1. Monitor keluhan nyeri
Ds: Klien Mengatakan Nyeri jam diharapakan perfusi dada - Untuk melakukan
dibagian dada menjalar ke miokard meningkat Dengan 4. Monitor tekanan darah posisi semi fowler
punggung kriteria hasil: dan fowler untuk
Terapeutik kenyamanan
Do: - Klien
Kri 1 2 4 4 5 1. Posisikan pasien semi - Utuk memberikan
tampak berdiri
teri fowler dan fowler dengan bantuan oksigen
tegak a kaki ke bawah atau ke posisi
memegang has nyaman - Untuk memantu
il klien beraktivitas
dada sebelah
Br  3. Berikan oksigen untuk secara bertahap
kiri adi mempertahankan saturasi
- Denyut nadi kar oksigen 94% - Untuk
klien tampak dia berkolaborasi
Ga  4. Anjurkan berhenti merokok terhadap penyakit
lemah
mb Kolaborasi jantung
ara 5. Berkolaborasi pemberian obat
n
EK
G
arit
ma
nia

Keterangan:
1. menurun
2. cukup menurun
3. sedang
4. sukup meningkat
5. meningkat

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al amin

NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI

KEPERAWATAN

3 Gangguan Pola SLKI: pola tidur SIKI : Dukungan Tidur - Untuk


Tidur b.d Setelah dilkaukan tindakan mengetahui
Kurang keperawatan selama 3 x 24 identifikasi pola
Observasi
Kontrol Tidur jam diharapkan pola tidur aktivitas
1. identifikasi pola aktivitas dan tidur
Membaik. Dengan kriteria
DS : hasil: - Untuk
2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur mengetahui
- Klien mengatakan Kriteria 1 2 3 4 5
sulit tidur karena faktor
hasil Terapeutik
sesak nafas penganggu tidur
Keluha 
- Klien mengatakan n sulit 3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan
- Untuk
sering terjaga tidur kenyaman
memebrikan
Keluha  penjelasan
DO : n sering Edukasi
pentingnya tidur
- klien tampak lemah terjaga 4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
selaam sakit
Klien tampak pucat Keterangan: sakit
1. memburuk - Untuk
2. cukup memburuk mengkolaborasi
3. sedang dengan keluarga
4. cukup membaik
5. membaik

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

1. Minggu/18- Nyeri Akut b.d agen Jam 09.00 wib Jam 14.30 wib
06-2023 pencedera Fisiologi
4. Mengidentifikasi,lokasi,karakteristik,intensitas S: klien mengatakan masih nyeri di dada
Ds: -klien mengeluh nyeri menjalar kepunggung
nyeri dada menjalar R/ P: Nyeri Ketika beraktivitas
sampai kepunggung Q: Seperti ditusuk-tusuk P:Nyeri ketiks beraktivitas
disertai sesak nafas R: Bagian dada kiri Q:seperti ditusuk-tusuk
S: Skala nyeri 7 R:bagian dada kiri
P: Nyeri Ketika T: Hilang Timbul S: skala nyeri 6
beraktivitas T: Hilang Timbul
Q: seperti di
tusuk-tusuk 5. Identifikasi skala nyeri
R/ Skala nyeri 7 O: - keadaan umum lemah
R:bagian dada kiri
S: skala nyeri 7 - klien tampak gelisah
T: Hilang Timbul Jam 09.10 Wib -klien tampak meringis
6. Berikan teknik non farmakologis -klien tampak bersikap protektif
Do:
R/ Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
- Klien tampak TTV
lemah TD: 150/90 mmHg
- Klien tampak 7. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
meringis R/ Mengatur suhu ruangan,menjaga P: 63x/m
lingkungan dari kebisingan RR: 25x/m
- Klien tampak T: 36 C
Jam 09.30 wib
Bersikap SPO2:96%
8. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
protektik
- Klien tampak mengurangi rasa nyeri
A. Nyeri akut belum teratasi
gelisah R/ Klien tampak melakukan teknik relaksasi
nafas dalam secara mandiri Kriteria hasil 1 2 3 4 5
TTV:
TD: 160/90 9. Kolaborasi pemberian analgetik Keluhan nyeri 
mmHg R/ inj lansoprazole 40 mg/24 jam
Candesartan(PO) 6 mg/24 jam Meringis 
P: 61x/m
Sikap protektif 
RR: 26x/m
T: 36 C Gelisah 

SPO2:96% Ket:
1. Keluhan nyeri cukup meningkat
2. Meringis sedang
3. Sikap Protektif sedang
4. Gelisah sedang

P: intervensi dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

1. Minggu/18- Penurunan Curah Jam 10.00 wib Jam 15.00 wib


06-2023 Jantung b.d Perubahan 1. Memonitor keluhan nyeri dada
Irama Jantung S: klien mengatakan masih nyeri di dada
R/ Skala Nyeri 7 menjalar kepunggung
Ds: Klien Mengatakan 2. Memonitor tekanan darah O: - klien tampak meringis
Nyeri dibagian dada R/ TD : 160/90 mmHg TTV
menjalar ke punggung TD: 150/75 mmHg
Jam 10.10 wib RR: 24x/menit
Do: - N: 63x/menit
Klien 3. Memposisikan pasien semi fowler dan fowler S:36 ° C
dengan kaki ke bawah atau ke posisi nyaman SPO2: 96%
tampak
R/ Klien merasa nyaman ketika berdiri
berdiri
A. Penurunan curah jantung belum
tegak 4. Memberikan oksigen untuk mempertahankan teratasi
saturasi oksigen 94%
memega
R/ Terpasang nasal kasul 5 lpm Kri 1 2 3 4
ng dada teri
sebelah a
Jam 10.20 Wib
has
kiri
5. Menganjurkan berhenti merokok il
R/ Klien mengerti dengan apa yang dianjurkan Bra 
- Denyut
dik
nadi ard
6. Berkolaborasi pemberian obat
klien R/ Cpg 25mg /24 jam ia
tampak Arixtra 2,5/24 jam Ga 
mb
lemah
ara
n
TTV:
EK
TD: 160/90 G
mmHg arit
ma
P: 61x/m
RR: 26x/m nia
T: 36 C Keterangan:
SPO2:96% 1. Bradikardia sedang
2. Gambaran EKG aritmania
sedang

P: intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

3 Minggu/18- Ganggua Jam 11.00 wib Jam 16.00 wib


06-2023 n Pola 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
Tidur b.d R/ Pola tidur pasien tidak teratur, pasien S: klien mengatakan susah tidur saat
Kurang tidur 8 jam dan terbangun jam 1 pagi nyeri timbul
Kontrol O: - klien tampak pucat
Tidur 2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur TTV
R/ Saat nyeri muncul
TD: 150/75 mmHg
DS : RR: 24x/menit
Jam 11.10 wib
- Klien N: 63x/menit
mengatakan 3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan S:36 ° C
sulit tidur kenyaman SPO2: 96%
karena sesak R/ Melakukan posisi semi flowler
nafas A. Gangguan Pola Tidur
- Klien 4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama belum teratasi
mengatakan sakit
sering terjaga R/ Klien mengerti dengan apa yang di jelaskan kite 1 2 3 4 5
perawat ria
DO :
- klien tampak hasi
lemah l
- Klien tampak Kel 
pucat uha
n
TTV: suli
TD: 160/90 t
tidu
mmHg
r
P: 61x/m Kel 
RR: 26x/m uha
n
T: 36 C
seri
SPO2:96% ng
terj
aga

Keterangan:

1. Keluhan Sulit Tidur sedang

2. Keluhan sering terjaga sedang

P: intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

1. Senin/19-06- Nyeri Akut b.d agen Jam 09.00 wib Jam 14.30 wib
2023 pencedera Fisiologi
1. Mengidentifikasi,lokasi,karakteristik,intensitas S: klien mengatakan nyeri di dada
Ds: -klien mengeluh nyeri menjalar kepunggung sedikit menurun
nyeri dada menjalar R/ P: Nyeri Ketika beraktivitas
sampai kepunggung Q: Seperti ditusuk-tusuk P:Nyeri ketika beraktivitas
disertai sesak nafas R: Bagian dada kiri Q:seperti ditusuk-tusuk
S: Skala nyeri 5 R:bagian dada kiri
P: Nyeri Ketika T: Hilang Timbul S: skala nyeri 4
beraktivitas T: Hilang Timbul
Q: seperti di
tusuk-tusuk 2. Identifikasi skala nyeri
R:bagian dada kiri R/ Skala nyeri 6 O: - keadaan umum lemah
S: skala nyeri 7 -klien tampak meringis
T: Hilang Timbul
Jam 09.10 Wib -klien tampak bersikap protektif
Do: 3. Berikan teknik non farmakologis
- Klien tampak R/ Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam TTV
lemah
- Klien tampak 4. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri TD: 145/75 mmHg
meringis R/ Mengatur suhu ruangan,menjaga RR: 22x/menit
lingkungan dari kebisingan N: 65x/menit
S:36,0° C
- Klien tampak
Bersikap Jam 09.30 wib SPO2:95%
protektik 5. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
- Klien tampak mengurangi rasa nyeri A. Nyeri akut belum teratasi
gelisah R/ Klien tampak melakukan teknik relaksasi
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
nafas dalam secara mandiri
TTV:
Keluhan nyeri 
TD: 150/75 mmHg 6. Kolaborasi pemberian analgetik
RR: 24x/menit R/ inj lansoprazole 40 mg/24 jam Meringis 
N: 63x/menit Candesartan(PO) 6 mg/24 jam
Sikap protektif 
S:36 ° C
SPO2: 96% Gelisah 

Ket:
7. Keluhan nyeri sedang
8. Meringis sedang
9. Sikap Protektif sedang
10. Gelisah sedang
P: intervensi dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

2 Senin 19/18- Penurunan Curah Jam 10.00 wib Jam 15.00 wib
06-2023 Jantung b.d Perubahan 6. Memonitor keluhan nyeri dada
Irama Jantung S: klien mengatakan masih nyeri di dada
R/ Skala Nyeri 5 menjalar kepunggung
Ds: Klien Mengatakan
Nyeri dibagian dada 7. Memonitor tekanan darah O: - klien tampah meringis
menjalar ke punggung R/ TD : 118/67 mmHg TTV
TD: 140/85 mmHg
Do: - Jam 10.10 wib RR: 22x/menit
Klien N: 65x/menit
8. Memposisikan pasien semi fowler dan fowler S:36,0° C
tampak
dengan kaki ke bawah atau ke posisi nyaman
berdiri R/ Klien merasa nyaman ketika berdiri SPO2:95%
tegak
9. Memberikan oksigen untuk mempertahankan A. Penurunan curah jantung belum
memega teratasi
saturasi oksigen 94%
ng dada R/ Terpasang nasal kasul 5 lpm Kri 1 2 3 4
sebelah teri
kiri a
Jam 10.20 Wib has
- Denyut il
10. Menganjurkan berhenti merokok Bra 
nadi
R/ Klien mengerti dengan apa yang dianjurkan dik
klien ard
tampak 11. Berkolaborasi pemberian obat ia
lemah R/ Cpg 25mg /24 jam Ga 
Arixtra 2,5/24 jam mb
ara
n
TD: 145/90 EK
mmHg G
P: 61x/m arit
ma
RR: 26x/m nia
T: 36 C Keterangan:
SPO2:96% 1. Bradikardia sedang
2. Gambaran EKG aritmania
sedang

P: intervensi dilanjutkan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI


No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

3 Senin19-06- Ganggua Jam 11.00 wib Jam 16.00 wib


2023 n Pola 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
Tidur b.d R/ Pola tidur pasien tidak teratur, pasien S: klien mengatakan susah tidur saat
Kurang tidur 8 jam dan terbangun jam 1 pagi nyeri timbul
Kontrol O: - klien tampak pucat
Tidur 2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur TTV
R/ Saat nyeri muncul
TTV
DS : TD: 130/80 mmHg
Jam 11.10 wib
- Klien RR: 22x/menit
mengatakan 3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan N: 65x/menit
sulit tidur kenyaman S:36,0° C
karena sesak R/ Melakukan posisi semi flowler
nafas SPO2:95%
- Klien 4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
mengatakan sakit
A. Gangguan Pola Tidur
sering terjaga R/ Klien mengerti dengan apa yang di jelaskan
belum teratasi
perawat
kite 1 2 3 4 5
DO :
ria
- klien tampak
hasi
lemah
l
- Klien tampak
Kel 
pucat
uha
n
TTV:
TTV suli
TD: 140/85 mmHg t
RR: 22x/menit tidu
N: 65x/menit r
S:36,0° C Kel 
uha
SPO2:95%
n
seri
ng
terj
aga

Keterangan:

1. Keluhan Sulit Tidur sedang

2. Keluhan sering terjaga sedang

P: intervensi dilanjutkan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

1. Selasa, 20- Nyeri Akut b.d agen Jam 14.10 wib Jam 21.00 wib
06-2023 pencedera Fisiologi
1. Mengidentifikasi,lokasi,karakteristik,intensitas S: klien mengatakan nyeri sudah
Ds: -klien mengeluh nyeri menurun
nyeri dada menjalar R/ P: Nyeri Ketika beraktivitas
sampai kepunggung Q: Seperti ditusuk-tusuk P:Nyeri ketika beraktivitas
disertai sesak nafas R: Bagian dada kiri Q:seperti ditusuk-tusuk
S: Skala nyeri 4 R:bagian dada kiri
P: Nyeri Ketika T: Hilang Timbul S: skala nyeri 3
beraktivitas T: Hilang Timbul
Q: seperti di
tusuk-tusuk 2. Identifikasi skala nyeri
R/ Skala nyeri 4 O: - keadaan umum baik
R:bagian dada kiri
S: skala nyeri 7 -klien tampak meringis
T: Hilang Timbul Jam 14.20 Wib -klien tampak bersikap protektif
3. Berikan teknik non farmakologis
Do:
R/ Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam TTV
- Klien tampak
lemah TD: 145/75 mmHg
- Klien tampak 4. Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
R/ Mengatur suhu ruangan,menjaga RR: 22x/menit
meringis
lingkungan dari kebisingan N: 65x/menit
S:36,0° C
- Klien tampak Jam 14. 30 wib
Bersikap SPO2:95%
5. Ajarkan teknik non farmakologis untuk
protektik
mengurangi rasa nyeri A. Nyeri akut belum teratasi
- Klien tampak
gelisah R/ Klien tampak melakukan teknik relaksasi
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
nafas dalam secara mandiri
TTV: 
Keluhan nyeri
TD: 150/75 mmHg Jam 17.00 wib
RR: 24x/menit 6. Kolaborasi pemberian analgetik Meringis 
N: 63x/menit R/ inj lansoprazole 40 mg/24 jam
Sikap protektif 
S:36 ° C Candesartan(PO) 6 mg/24 jam
SPO2: 96% Gelisah 

Ket:
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun
3. Sikap Protektif menurun
4. Gelisah menurun

P: intervensi dihentikan
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

2 Selasa19/18- Penurunan Curah Jam 14.40 wib Jam 21.30 wib


06-2023 Jantung b.d Perubahan 1. Memonitor keluhan nyeri dada
Irama Jantung S: klien mengatakan masih nyeri di dada
R/ Skala Nyeri 3 menjalar kepunggung
Ds: Klien Mengatakan
Nyeri dibagian dada 2. Memonitor tekanan darah O: - klien tampah meringis
menjalar ke punggung R/ TD : 118/67 mmHg TTV
TD: 140/85 mmHg
Do: - Jam 14.50 wib RR: 20x/menit
Klien N: 85x/menit
3. Memposisikan pasien semi fowler dan fowler S:36,0° C
tampak dengan kaki ke bawah atau ke posisi nyaman
berdiri R/ Klien merasa nyaman ketika berdiri SPO2:95%
tegak A. Penurunan curah jantung belum
4. Memberikan oksigen untuk mempertahankan
memega teratasi
saturasi oksigen 94%
ng dada R/ Terpasang nasal kasul 5 lpm Kri 1 2 3 4
sebelah teri
kiri Jam 15.00 Wib a
has
- Denyut 5. Menganjurkan berhenti merokok il
R/ Klien mengerti dengan apa yang dianjurkan Bra
nadi
dik
klien Jam 17.00 wib ard
tampak 6. Berkolaborasi pemberian obat ia
R/ Cpg 25mg /24 jam Ga
lemah
Arixtra 2,5/24 jam mb
ara
n
EK
G
TD: 145/90
arit
mmHg ma
P: 61x/m nia
RR: 26x/m Keterangan:
T: 36 C 3. Bradikardia meningkat
SPO2:96% 4. Gambaran EKG aritmania
meningkat
P: intervensi dihentikan

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Nama Pasien : Tn. G Diagnosa Medis : STEMI

No. Reg : 223514 Ruangan : Al-AMIN

No Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd


Tanggal Keperawatan

3 Selasa 20- Ganggua Jam00 wib Jam 16.00 wib


06-2023 n Pola 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur
Tidur b.d R/ Pola tidur pasien tidak teratur, pasien S: klien mengatakan susah tidur saat
Kurang tidur 8 jam dan terbangun jam 1 pagi nyeri timbul
Kontrol O: - klien tampak pucat
Tidur 2. Mengidentifikasi faktor penganggu tidur TTV
R/ Saat nyeri muncul
TTV
DS : TD: 130/80 mmHg
Jam 11.10 wib
a. Klien RR: 22x/menit
mengatakan 3. Melakukan prosedur untuk meningkatkan N: 65x/menit
sulit tidur kenyaman S:36,0° C
karena sesak R/ Melakukan posisi semi flowler
nafas SPO2:95%
b. Klien 4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
mengatakan sakit
A. Gangguan Pola Tidur
sering terjaga R/ Klien mengerti dengan apa yang di jelaskan
belum teratasi
perawat
kite 1 2 3 4 5
DO :
ria
- klien tampak
hasi
lemah
l
- Klien tampak
Kel 
pucat
uha
n
TTV:
suli
TTV t
TD: 140/85 mmHg tidu
RR: 22x/menit r
N: 65x/menit Kel 
S:36,0° C uha
n
SPO2:95%
seri
ng
terj
aga

Keterangan:

1. Keluhan Sulit Tidur menurun

2. Keluhan sering terjaga menurun

P: intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai