Anda di halaman 1dari 13

Promosi kesehatan keluarga berencana

disusun oleh

Kelompok 4
PENGERTIAN
KONTRASEPSI
Kontrasepsi berasal dari kata kontra, berarti “mencegah” atau
“melawan” dan konsepsi yang berarti pertemuan sel telur yang matang
dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Kontrasepsi adalah
menghindari terjadinya kehamilan akibat pertemuan sel telur matang
dengan sel sperma. Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Upaya yang dilakukan dalam pelayanan
kontrasepsi dapat bersifat sementara maupun bersifat permanen
(Kementerian Kesehatan RI, 2015).
MANFAAT

A.Menunda kehamilan
Pasangan dengan istri berusia dibawah 20 tahun dianjurkan menunda kehamilannya.
1. Kontrasepsi yang sesuai : pil, alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) mini, cara sederhana.
2. Alasan :
1) Usia dibawah 20 tahun adalah usia dimana sebaiknya tidak mempunyai
anak dulu.
2) Prioritas penggunaan kontrasepsi pil oral karena peserta masih muda.
3) Penggunaan kondom kurang menguntungkan karena pasangan muda
masih sering berhubungan (frekuensi tinggi) sehingga mempunyai
angka kegagalan yang tinggi.
4) Penggunaan AKDR mini bagi yang belum mempunyai anak dapat
dianjurkan, terutama pada akseptor dengan kontraindikasi terhadap pil
oral.
MANFAAT
b.Mengaturkehamilan

Masa saat istri berusia 20-35 tahun adalah yang paling baik untuk melahirkan 2 anak dengan jarak
kelahiran 3-4 tahun.

1. Kontrasepsi yang sesuai : AKDR, pil, suntik, cara sederhana, susuk KB, kontrasepsi mantap
(kontap).

2. Alasan :

1) Usia 20-35 tahun merupakan usia terbaik untuk mengandung dan melahirkan.

2) Segera setelah anak lahir, dianjurkan untuk menggunakan AKDR sebagai

pilihan utama.

3) Kegagalan yang menyebabkan kehamilan cukup tinggi namun tidak/kurang


MANFAAT

c. Membatasi kehamilan
Saat usia istri diatas 35 tahun , dianjurkan untuk mengakhiri kesuburan setelah mempunyai 2 anak.
1.Kontrasepsi yang sesuai : kontrasepsi mantap (tubektomi/vasektomi), susuk KB, AKDR suntikan, pil,
dan cara sederhana.
2. Alasan :
1) Ibu dengan usia diatas 35 tahun dianjurkan tidak hamil lagi atau tidak punya
anak lagi karena alasan medis.
2) Pilihan utama adalah kontrasepsi mantap.
3) Pada kondisi darurat, kontap cocok dipakai dan relatif lebih baik dibandingkan susuk KB atau AKDR.
4) Pil kurang dianjurkan karena usia ibu relatif tua dan mempunyai kemungkinan timbulnya efek
samping dan komplikasi
SYARAT-SYARAT
KONTRASEPSI

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu metode kontrasepsi yang baik
menurut (Kementerian Kesehatan RI, 2015) adalah :

1. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

2. Tidak ada efek samping yang merugikan

3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan

4. Tidak mengganggu hubungan seksual


Macam-macam alat
Kontrasepsi
Alat kontrasepsi terdiri dari beberapa jenis, yang mana masing-masing jenisnya memiliki
kelebihan dan kekurangan tersendiri yaitu
1.Kondom Pria
Kondom merupakan alat kontrasepsi pria yang banyak dipilih karena cara menggunakannya cukup
praktis. Selain mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga berguna untuk menurunkan risiko
penyebaran penyakit menular seksual. Kondom pria bekerja dengan menghalangi sperma masuk ke
vagina.
Kelebihan kondom pria sebagai alat kontrasepsi adalah harganya yang terjangkau, praktis
digunakan, serta mudah didapatkan. Penggunaan kondom dengan cara yang benar dapat mencegah
kehamilan hingga 98%. Namun, penggunaan yang kurang tepat atau kondisi kondom tidak baik
(terdapat robekan atau kebocoran) dapat meningkatkan kegagalan alat kontrasepsi ini. Selain itu,
kondom hanya bisa digunakan satu kali.
Macam-macam alat
Kontrasepsi
2.KB
Selain kondom, salah satu alat yang tak kalah diminati sebagai kontrasepsi adalah pil KB. Kontrasepsi ini
mengandung hormon progestin dan estrogen yang berperan mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri
dari 21–35 butir dan penggunaannya harus berkelanjutan selama satu siklus.
Pil KB memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan risiko kegagalan rendah. Mengonsumsi pil KB juga
membuat haid semakin lancar. Namun, penggunaan pil KB dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti
pembekuan darah, jerawat, nyeri pada payudara, hingga pada beberapa kasus tekanan darah tinggi.
Macam-macam alat
Kontrasepsi
3. KB Implan
Berbeda dengan pil KB, KB implan merupakan alat kontrasepsi yang berukuran kecil dan tampak seperti
batang korek api. KB implan dapat mencegah kehamilan selama tiga tahun dengan cara mengeluarkan
hormon progestin secara perlahan.
Cara penggunaan KB implan sebagai kontrasepsi adalah dengan memasukkan alat ini ke bagian bawah
kulit, umumnya di lengan bagian atas. Di balik efektivitasnya yang cukup tinggi, penggunaan alat ini
diketahui dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur serta menimbulkan memar pada kulit saat baru
dilakukan pemasangan implan.

4. Suntik KB
Cara kerja suntik KB hampir sama dengan pil KB, hanya saja cara penggunaannya berbeda. Bagi wanita
yang tidak suka minum obat setiap hari, maka suntik KB bisa menjadi alternatifnya. Berdasarkan periode
penggunaannya, suntik KB terbagi menjadi dua yaitu 1 bulan dan 3 bulan.
Kelebihan suntik KB sebagai alat kontrasepsi adalah penggunaannya lebih praktis dengan risiko kegagalan
di bawah 1% jika digunakan dengan tepat. Di sisi lain, suntik KB dapat menyebabkan siklus menstruasi
tidak teratur dan efek samping seperti keluarnya bercak darah.
Macam-macam alat
Kontrasepsi
5. Diafragma

Diafragma adalah jenis alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dan terbuat dari karet. Cara menggunakannya
diafragma sebagai kontrasepsi adalah dengan menempatkannya di mulut rahim sebelum berhubungan intim.
Alat ini biasanya dikombinasikan dengan spermisida.

Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang harganya cukup terjangkau. Namun, sejumlah kekurangannya
yaitu pemasangannya harus dilakukan oleh dokter, memiliki tingkat kegagalan hingga 16% jika tidak
digunakan secara tepat, serta tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.

6.spersimida

Spermisida adalah alat kontrasepsi berbentuk jeli, krim, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk
mematikan sperma. Spermisida dimasukkan ke dalam vagina 30 menit sebelum berhubungan intim.
Spermisida merupakan salah satu kontrasepsi dengan harga terjangkau dan mudah digunakan.

Akan tetapi, penggunaan spermisida terlalu sering berpotensi menyebabkan iritasi pada organ intim.
Penggunaannya perlu dikombinasikan dengan kontrasepsi lain karena tingkat kegagalannya dapat mencapai
29%, misalnya kondom.
Macam-macam alat
Kontrasepsi
8. KB Permanen

Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak memiliki anak lagi, maka KB permanen atau steril adalah
pilihan alat kontrasepsi yang tepat. Metode ini memiliki efektivitas untuk mencegah kehamilan hampir 100%.
KB permanen pun dapat dilakukan pada pria dan wanita.

Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi (memutus penyaluran sperma ke air mani). Sementara itu,
KB permanen pada wanita menggunakan metode tubektomi atau pengikatan tuba falopi, yaitu sistem reproduksi
wanita yang berperan penting dalam proses pembuahan.
EFEK SAMPING
1. Efek samping pemakaian Pil
Peningkatan berat badan, Sakit kepala, timbul mual, nyeri payudara, perdarahan bercak (spotting) yang bisa
hilang sendiri, pusing.Muncul 3 bulan pertama. Bila Sakit berlanjut konsul ke dokter/bidan.
2. Efek Samping Pemakaian Suntikan
Gangguan haid (Amenore), Peningkatan berat badan sakit kepala, nyeri dada. Setelah henti suntik kadang 6
bulan baru haid (tidak boleh berhubungan) karena kemungkinan akan terjadi kehamilan.
3. Efek samping pemakaian Implan
Gangguan pola haid terutama pada 6-12 bulan pertama. Sakit kepala, berat badan akan meningkat atau menurun,
nyeri payudara, dan mual.
4. Efek samping pemakaian AKDR
Perubahan siklus haid 3 bulan pertama, haid lebih lama dan banyak(anemia), kadang-kadang sakit dan kejang 3-
5 hari.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai