Anda di halaman 1dari 7

1.

PENGERTIAN

Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi berarti pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang
menyebabkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah untuk menghindari atau
untuk mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat dari pertemuan antara sel telur
yang matang dengan sel sperma. Sejak pada jaman dahulu, di Indonesia pasangan usia
subur sudah menggunakan obat dan jamu yang maksudnya adalah untuk mencegah
kehamilan. Keluarga berencana modern ini di Indoesia sudah dikenal sejak pada tahun
1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan para tokoh
masyarakat yang telah mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah
dalam pertumbuhan penduduk (Sarsanto, 2007). Menurut Harnawatiajh (2009),
kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan
untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan
keluarga untuk memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Menurut Suratun (2008), alat kontrasepsi adalah alat untuk mencegah terjadinya 2
kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma.
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk menghindari atau untuk mencegah terjadinya
kehamilan sebagai akibat dari pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma yang memilik 3 tujan yaitu menunda, menjarangkan, dan mengakhiri
kesuburan.

2. JENIS JENIS KONTRASEPSI  

1. Kondom Pria
 
Kondom merupakan alat kontrasepsi pria yang banyak dipilih karena cara menggunakannya
cukup praktis. Selain mencegah kehamilan, penggunaan kondom juga berguna untuk
menurunkan risiko penyebaran penyakit menular seksual. Kondom pria bekerja dengan
menghalangi sperma masuk ke vagina.
 
Kelebihan kondom pria sebagai alat kontrasepsi adalah harganya yang terjangkau, praktis
digunakan, serta mudah didapatkan. Penggunaan kondom dengan cara yang benar dapat
mencegah kehamilan hingga 98%. Namun, penggunaan yang kurang tepat atau kondisi
kondom tidak baik (terdapat robekan atau kebocoran) dapat meningkatkan kegagalan alat
kontrasepsi ini. Selain itu, kondom hanya bisa digunakan satu kali.
 

2. Pil KB
 
Selain kondom, salah satu alat yang tak kalah diminati sebagai kontrasepsi adalah pil KB.
Kontrasepsi ini mengandung hormon progestin dan estrogen yang berperan mencegah
terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35 butir dan penggunaannya harus
berkelanjutan selama satu siklus.
 
Pil KB memiliki tingkat efektivitas yang cukup tinggi dengan risiko kegagalan rendah.
Mengonsumsi pil KB juga membuat haid semakin lancar. Namun, penggunaan pil KB dapat
menimbulkan beberapa efek samping, seperti pembekuan darah, jerawat, nyeri pada
payudara, hingga pada beberapa kasus tekanan darah tinggi.
 

3. KB Implan
 
Berbeda dengan pil KB, KB implan merupakan alat kontrasepsi yang berukuran kecil dan
tampak seperti batang korek api. KB implan dapat mencegah kehamilan selama tiga tahun
dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan.
 
Cara penggunaan KB implan sebagai kontrasepsi adalah dengan memasukkan alat ini ke
bagian bawah kulit, umumnya di lengan bagian atas. Di balik efektivitasnya yang cukup
tinggi, penggunaan alat ini diketahui dapat menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur serta
menimbulkan memar pada kulit saat baru dilakukan pemasangan implan.
 

4. Suntik KB
 
Cara kerja suntik KB hampir sama dengan pil KB, hanya saja cara penggunaannya berbeda.
Bagi wanita yang tidak suka minum obat setiap hari, maka suntik KB bisa menjadi
alternatifnya. Berdasarkan periode penggunaannya, suntik KB terbagi menjadi dua yaitu 1
bulan dan 3 bulan.
 
Kelebihan suntik KB sebagai alat kontrasepsi adalah penggunaannya lebih praktis dengan
risiko kegagalan di bawah 1% jika digunakan dengan tepat. Di sisi lain, suntik KB dapat
menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur dan efek samping seperti keluarnya bercak
darah.
 

5. IUD
 
IUD (Intra-Uterine Device) atau yang dikenal juga dengan KB spiral adalah alat kontrasepsi
wanita yang bisa bekerja selama 5–10 tahun. Alat berbentuk T ini memiliki dua jenis, yaitu
IUD hormonal (berisi hormon progestin) dan IUD nonhormonal (terbuat dari tembaga).
 
IUD memiliki kelebihan bisa bertahan lama di dalam rahim, namun posisinya bisa bergeser
dan menyebabkan rasa tidak nyaman pada rahim atau saat berhubungan intim. IUD juga
berpotensi menimbulkan kram dan meningkatkan volume darah saat menstruasi.
 

6. Kondom Wanita
 
Alat kontrasepsi berupa kondom tidak hanya tersedia untuk pria, tetapi juga wanita. Kondom
wanita berfungsi untuk menyelubungi vagina. Penggunaannya sendiri cukup mudah untuk
disesuaikan karena terdapat cincin plastik di ujung kondom. Alat ini pun tidak bisa digunakan
bersamaan dengan kondom pria.
 
Kelebihan menggunakan kondom wanita sebagai alat kontrasepsi adalah menjaga suhu tubuh
lebih baik daripada kondom pria. Namun, efektivitasnya masih lebih rendah jika
dibandingkan dengan kondom pria, bahkan tingkat kegagalannya bisa dibilang tinggi, yaitu
sebesar 21% jika cara penggunaannya tidak baik.
 

7. Diafragma
 
Diafragma adalah jenis alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dan terbuat dari karet. Cara
menggunakannya diafragma sebagai kontrasepsi adalah dengan menempatkannya di mulut
rahim sebelum berhubungan intim. Alat ini biasanya dikombinasikan dengan spermisida.
 
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang harganya cukup terjangkau. Namun, sejumlah
kekurangannya yaitu pemasangannya harus dilakukan oleh dokter, memiliki tingkat
kegagalan hingga 16% jika tidak digunakan secara tepat, serta tidak memberikan
perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
 

8. Spersimida
 
Spermisida adalah alat kontrasepsi berbentuk jeli, krim, atau busa yang mengandung bahan
kimia untuk mematikan sperma. Spermisida dimasukkan ke dalam vagina 30 menit sebelum
berhubungan intim. Spermisida merupakan salah satu kontrasepsi dengan harga terjangkau
dan mudah digunakan.
 
Akan tetapi, penggunaan spermisida terlalu sering berpotensi menyebabkan iritasi pada organ
intim. Penggunaannya perlu dikombinasikan dengan kontrasepsi lain karena tingkat
kegagalannya dapat mencapai 29%, misalnya kondom.
 

9. KB Permanen
 
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak memiliki anak lagi, maka KB permanen
atau steril adalah pilihan alat kontrasepsi yang tepat. Metode ini memiliki efektivitas untuk
mencegah kehamilan hampir 100%. KB permanen pun dapat dilakukan pada pria dan wanita.
 
Pada pria, KB permanen dilakukan dengan vasektomi (memutus penyaluran sperma ke air
mani). Sementara itu, KB permanen pada wanita menggunakan metode tubektomi atau
pengikatan tuba falopi, yaitu sistem reproduksi wanita yang berperan penting dalam proses
pembuahan.

3. MANFAAT KONTRASEPSI

1. Menghindari kehamilan

Mengutip Kementerian Kesehatan, menghindari kehamilan adalah manfaat penggunaan


kontrasepsi yang paling umum. Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan kerap berujung
pada tindakan aborsi yang berdampak pada kesehatan ibu.

Penggunaan alat kontrasepsi dapat menjadi solusi untuk mengatur jarak kelahiran, sehingga
meminimalisir terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

2. Membantu tumbuh kembang anak

Mengutip Kementerian Kesehatan, penggunaan kontrasepsi menjadi bagian dari perencanaan


kehamilan yang baik karena dapat membantu pertumbuhan anak.

Anak akan dapat memperoleh kasih sayang dan perhatian yang lebih banyak dari kedua orang
tuanya, khususnya dalam masa tumbuh kembangnya.

Ibu juga dapat memaksimalkan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif bagi bayinya.

Hal ini tentunya akan berbeda, jika dibandingkan dengan keluarga yang memiliki banyak
anak.

3. Meningkatkan kualitas keluarga

Mengutip Kementerian Kesehatan, penggunaan kontrasepsi juga untuk menjaga jarak


kelahiran.

Dengan demikian, penggunaan kontrasepsi dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi
karena jarak kelahiran yang terlalu dekat atau terlalu sering.
Selain itu, mengatur jarak atau jumlah kelahiran diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keluarga, khususnya kehidupan perekonomian keluarga.

4. Mengatur siklus menstruasi

Mengutip Healthline, penggunaan kontrasepsi hormonal dapat menyeimbangkan fluktuasi


hormonal yang terjadi sepanjang siklus menstruasi Anda.

Metode pengendalian kelahiran hormonal dapat membantu dengan berbagai masalah


menstruasi, termasuk perdarahan tidak teratur atau berat.

Bahkan dapat membantu Anda yang memiliki gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS),
seperti jerawat dan rambut berlebih.

Berbagai metode pengendalian kelahiran sebenarnya bekerja secara berbeda, tetapi sebagian
besar dapat membuat menstruasi lebih ringan dan lebih konsisten dalam waktunya.

5. Membuat menstruasi tidak menyakitkan

Mengutip Healthline, manfaat penggunaan kontrasepsi bisa mengurangi rasa nyeri dari


menstruasi bulanan.

Sekitar 31 persen wanita yang menggunakan pil KB menyebutkan nyeri haid sebagai salah
satu alasan mereka terus meminumnya.

Kontrol kelahiran hormonal mencegah ovulasi. Ketika Anda tidak berovulasi, rahim Anda
tidak mengalami kontraksi menyakitkan yang menyebabkan kram selama ovulasi.

Jika Anda mengalami menstruasi yang menyakitkan, kontrasepsi hormonal dapat meredakan
nyeri saat menstruasi.

6. Meminimalkan jerawat

Mengutip Healthline, fluktuasi hormon sering kali menjadi pemicu utama timbulnya jerawat.

Penggunaan kontrasepsi hormonal dapat membantu meminimalkan fluktuasi itu dan


menjinakkan jerawat.

Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron (dikenal sebagai pil kombinasi) adalah
penangkal jerawat paling efektif.

7. Meredakan gejala PMS dan PMDD

Mengutip Healthline, banyak wanita mengalami campuran gejala fisik atau emosional dalam


beberapa minggu atau hari menjelang menstruasi mereka.
Ini dikenal sebagai sindrom pramenstruasi (PMS).
Seperti kebanyakan masalah menstruasi lainnya, PMS biasanya disebabkan oleh fluktuasi
hormonal.

Penggunaan kontrasepsi merupakan pengobatan potensial untuk jenis PMS parah yang
cenderung melibatkan lebih banyak gejala emosional atau psikologis, yang disebut gangguan
dysphoric pramenstruasi (PMDD).

Sering kali PMDD sulit untuk diobati. Namun, pil kombinasi yang mengandung drospirenone
dan etinil estradiol (Yaz) dapat untuk mengobati PMDD.

Perlu diingat bahwa para ahli masih berusaha untuk mengungkap semua penyebab yang
mendasari PMS dan PMDD.

Selain itu, metode pengendalian kelahiran yang berbeda memiliki dosis dan kombinasi
hormon yang berbeda.

Anda mungkin perlu mencoba beberapa opsi sebelum menemukan yang sesuai untuk gejala
Anda.

8. Membantu mengatasi migrain menstruasi

Mengutip Healthline, perubahan hormonal adalah salah satu pemicu utama migrain.

Sehingga, migrain lebih mungkin terpicu, saat wanita menstruasi.

Menurut para ahli, migrain mestruasi terkait dengan penurunan estrogen dan progesteron
tepat sebelum menstruasi dimulai.

Manfaat penggunaan kontrasepsi hormonal adalah untuk memungkinkan para wanita


melewatkan migran menstruasi.

Carannya dengan menghindari penurunan kedua hormon tersebut.

Metode pengendalian kehamilan ini meliputi pil yang dikonsumsi rutin, implan, atau IUD.

9. Mengurangi risiko kanker rahim

Mengutip Healthline, kontrasepsi hormonal juga memiliki beberapa manfaat jangka panjang.

Wanita yang menggunakan pil KB kombinasi memiliki kemungkinan 50 persen lebih kecil
untuk terkena kanker rahim.

Efek ini dapat bertahan hingga 20 tahun setelah Anda berhenti minum pil.

Itu juga dapat mengurangi risiko kanker ovarium Anda.


10. Mengurangi risiko kista ovarium

Mengutip Healthline, kista ovarium adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk di
ovarium Anda selama ovulasi.

Kista tidak berbahaya, tetapi terkadang menyakitkan.

Wanita dengan PCOS sering memiliki sejumlah besar kista kecil di ovarium mereka.

Dengan mencegah ovulasi, kontrasepsi hormonal dapat mencegah pembentukan kista ini.

Mereka juga dapat menghentikan pertumbuhan kembali kista sebelumnya.

11. Mengurangi risiko anemia

Mengutip Healthline, beberapa wanita mengalami pendarahan yang sangat berat selama


periode menstruasi. Hal ini dapat meningkatkan risiko anemia.

Orang dengan anemia tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke
seluruh tubuh mereka, yang dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan.

Penggunaan kontrasepsi dapat membantu mencegah anemia terkait periode menstruasi.

12. Membantu mengelola endometriosis

Mengutip Healthline, endometriosis adalah kondisi menyakitkan yang terjadi ketika jaringan


yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di tempat selain di dalam rahim Anda.

Jaringan ini berdarah selama menstruasi, di mana pun letaknya.

Ketika jaringan berdarah di tempat-tempat di mana darah tidak dapat dengan mudah keluar
dari tubuh Anda, itu menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Penggunaan kontrasepsi hormonal membantu Anda mengatasi kondisi ini.

Penggunaan pil KB dan IUD jangka panjang biasanya merupakan pilihan yang baik untuk
mengelola endometriosis.

Anda mungkin juga menyukai