2. FILDZAH (PO.71.20.2.20.053)
Kontrasepsi
Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah pencegaha terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan
menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim (Taufan Nugroho dkk, 2014) keluarga
berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas (BKKBN, 2015).
Pasangan usia subur berkisar antara usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah
cukup matang dalam segala hal terlebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Ini
dibedakan dengan perempuan usia subur yang berstatus janda atau cerai. Pada masa ini pasangan usia
subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan reprduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan
metode keluarga berencana sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk
meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang akan datang (Manuaba.2015)
B. Jenis-Jenis Kontrasepsi
Berbagai Jenis Alat Kontrasepsi Untuk mencegah kehamilan, tidak sedikit pasangan yang lebih
mengandalkan penggunaan alat kontrasepsi. Berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat digunakan
meliputi:
1. Pil KB
Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling umum digunakan. Alat kontrasepsi ini mengandung
hormon progestin dan estrogen untuk mencegah terjadinya ovulasi. Pil KB umumnya terdiri dari 21–35
tablet yang harus dikonsumsi dalam satu siklus atau secara berkelanjutan.
2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah kehamilan. Kondom biasanya
terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai
sel telur.
3. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin dan mampu menghentikan
terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan
dan 1 bulan.
4. Implan
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan berbentuk seperti batang korek
api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan yang berfungsi
mencegah kehamilan selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian
bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.
5. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan berbentuk menyerupai huruf T
yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar
tidak membuahi sel telur.
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari tembaga dan dapat bertahan
hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
6. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi vagina. Terdapat cincin plastik di
ujung kondom, sehingga posisinya mudah disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan
bersamaan dengan kondom pria.
7. Spermisida
Spermisida adalah produk kontrasepsi yang digunakan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual.
Produk ini berbentuk jeli, krim, membran, atau busa yang mengandung bahan kimia untuk membunuh
sperma.
8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk kubah. Alat kontrasepsi ini
ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan seksual dan umumnya digunakan bersama dengan
spermisida.
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat kontrasepsi ini
umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi untuk menutup jalan sperma masuk ke
rahim.
Koyo ortho evra digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu sekali
selama 3 minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan
yang terdapat dalam pil KB.
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina. NuvaRing
bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.
12. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB permanen bisa menjadi
pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi atau hampir 100% efektif untuk
mencegah kehamilan.
Jenis KB permanen untuk masing-masing orang berbeda, tergantung jenis kelaminnya. Pada pria, KB
permanen dilakukan dengan vasektomi, sedangkan pada wanita bisa dengan tubektomi atau proses
pengikatan tuba falopi.
Ada beberapa keuntungan dan Kerugian yang bisa terjadi pada saat menggunakan Kontrasepsi,
terutama jenis Kontrasepsi Koyo dan Cincin Vagina, disini kita akan membahas kedua jenis kontrasepsi
ini
a.Koyo
Koyo digunakan dengan cara ditempelkan pada kulit dan diganti setiap seminggu sekali selama 3
minggu. Cara kerja koyo ini adalah dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang
terdapat dalam pil KB.
Keuntungan:
Kelebihan utama dari metode kontrasepsi yang satu ini tak lain terletak pada kemudahan
pemakaiannya. Tak seperti pil yang harus rutin diminum setiap hari, koyo KB hanya perlu ditempelkan di
kulit dan diganti dengan koyo yang baru setiap satu kali dalam seminggu.
4. Mencegah anemia
10. Haid menjadi lebih lancar dan mengurangi kram saat haid
16. Lebih mudah digunakan untuk wanita yang kesulitan menelan pil
17. Kontrasepsi ini dapat dihentikan kapan saja, memungkinkan untuk cepat kembali subur.
Kerugian:
Disamping manfaat, efektivitas, dan kemudahan yang ditawarkan, sama halnya dengan metode
kontrasepsi lainnya, koyo KB pun memiliki kekurangan tersendiri, bahkan dapat menimbulkan sejumlah
efek samping.
1. Lupa mengganti koyo KB setiap satu kali seminggu dapat mengurangi efektivitasnya, karena itu,
sebaiknya pasang pengingat di HP agar tak lupa pengganti koyo KB.
2. Karena bentuknya yang seperti plester, tidak ada jaminan jika koyo akan terus menempel dengan kuat
di permukaan kulit.
3. Menempelkan koyo KB dalam waktu lama pun, tidak menutup kemungkinan menyebabkan alergi atau
iritasi pada kulit yang sangat sensitif.
4. Koyo KB pun tidak dapat digunakan untuk mencegah penularan infeksi menular seksual (IMS).
7. Bisa menyebabkan efek samping yang serupa dengan efek samping pil KB
b. Cincin vagina
Cincin vagina atau NuvaRing merupakan cincin plastik yang ditempatkan di dalam vagina. NuvaRing
bekerja dengan cara melepaskan hormon yang sama seperti pil KB.
Keuntungan:
Kerugian:
2. Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
5. Dapat menyebabkan iritasi dan efek samping yang mirip pil KB dan koyo
D. Efek Samping
Selain memberikan manfaat bagi penggunanya, Kontrasepsi juga memiliki efek samping yang bisa di
alami.
a. Koyo
2. Sakit kepala
3. Mual
b. Cincin Vagina
Masalah pembekuan darah Alat ini mengeluarkan hormon yang dapat menyebabkan perubahan dalam
sistem pembekuan darah. Menggunakannya dapat menyebabkan darah lebih mudah membeku,
sehingga tidak cocok untuk wanita dengan riwayat pembekuan darah.
Perempuan tidak boleh menggunakan NuvaRing jika:
Memiliki riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah di kaki, seperti trombosis vena
dalam, atau di paru-paru, emboli paru
2. Infeksi vagina
Hormon estrogen dan progestin yang terkandung pada koyo KB adalah jenis hormon terkandung
dalam pil KB kombinasi atau cincin vagina. Koyo KB biasanya ditempelkan ke pada kulit selama 3 minggu
berturut-turut. Lalu Ibu bisa melepasnya dan tidak menggunakannya selama 1 minggu sebelum siklus
haid yang baru akan dimulai. Jika tetap menggunakan koyo, Anda tidak akan mengalami menstruasi.
Hormon estrogen dan progestin dalam koyo akan bekerja mencegah pelepasan sel telur. Progestin juga
akan mengentalkan lendir serviks, sehingga membuat sperma sulit berenang menuju uterus dan tuba
falopi, tempat di mana sel telur yang telah dibuahi berada. Progestin juga akan menipiskan lapisan
uterus, dan ini untuk menghindari sel telur yang telah dibuahi tertanam di sana.
b. Cincin Vagina
Cincin akan mengeluarkan hormon estrogen dan progestin secara perlahan untuk mencegah indung
telur (ovarium) melepaskan sel telur, serta mempertebal lendir pada serviks, sehingga mencegah
sperma masuk ke dalam rahim dan membuahi sel telu
F. Cara Pemakaian
a. Koyo
Cara penggunaan koyo kontrasepsi adalah dengan menempelkan koyo tersebut satu minggu sekali
dimulai sejak hari pertama menstruasi, digunakan selama 3 minggu, kemudian diikuti dengan 1 minggu
tanpa koyo
b. Cincin Vagina
Cincin dimasukkan ke dalam vagina – caranya mirip dengan saat memasukkan tampon. Biarkan cincin di
dalam vagina selama 3 minggu, lalu keluarkan. Pada saat ini hingga 7 hari ke depan, kamu akan
mengalami menstruasi. Setelah menstruasi usai, kamu dapat kembali memasang cincin yang baru
G. Cara Pelepasan
a. Koyo
Hormon estrogen dan progestin yang terkandung pada koyo KB adalah jenis hormon terkandung
dalam pil KB kombinasi atau cincin vagina. Koyo KB biasanya ditempelkan ke pada kulit selama 3 minggu
berturut-turut. Lalu Ibu bisa melepasnya dan tidak menggunakannya selama 1 minggu sebelum siklus
haid yang baru akan dimulai. Jika tetap menggunakan koyo, Anda tidak akan mengalami menstruasi.
b. Cincin Vagina
H. Daftar Pustaka
https://www.ibupedia.com/artikel/konsepsi/jenis-kb-koyo-kb
https://www.haibunda.com/kehamilan/20200914120608-49-161779/12-alat-kontrasepsi-beserta-
kelebihan-dan-kekurangannya-bunda-perlu-tahu
https://www.parapuan.co/read/532856474/sebelum-menggunakan-ketahui-plus-minus-metode-
kontrasepsi-koyo-kb?page=3
https://dppkbpmd.bantulkab.go.id/kenali-jenis-dan-cara-memilih-alat-kontrasepsi-yang-tepat/
http://repository.unimus.ac.id
https://www.bicarakontrasepsi.com/cincin-vagina#:~:text=Cara%20pakai,memasang%20cincin%20yang
%20baru1.