Cara kerja
1. Di dalam pil KB, terkandung hormon estrogen dan progesteron buatan
manusia. Kedua jenis hormon ini bekerja untuk menghambat hormon siklus
alami tubuh untuk mencegah terjadinya kehamilan. Dengan kata lain, pil KB
menghentikan tubuh untuk berovulasi.
2. Membuat lendir serviks lebih tebal sehingga menyulitkan sperma masuk
melalui serviks untuk bertemu sel telur.
3. Memodifikasi lapisan rahim, sehingga sel telur yang berhasil dibuahi
sperma tidak dapat masuk ke rahim.
Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu:
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Mengentalkan lendir serviks
Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu .
Kelebihan:
Tingkat efektivitas tinggi dengan persentase kegagalan hanya sekitar 8%
Haid menjadi lancar dan kram berkurang saat haid, tetapi ada pula jenis pil
KB yang dapat menghentikan haid
Kekurangan:
Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
Dapat menimbulkan efek samping, seperti naiknya tekanan darah, pembekuan
darah, keluarnya bercak darah, dan payudara mengeras
Tidak cocok untuk wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit
jantung, gangguan hati, kanker payudara dan kanker rahim, migrain, serta
tekanan darah tinggi
2. Kondom pria
Tak hanya pil KB, kondom pria juga umum digunakan untuk mencegah
kehamilan. Kondom biasanya terbuat dari bahan lateks dan bekerja dengan cara
menghalangi sperma masuk ke vagina dan mencapai sel telur.
Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur, Mencegah
penularan mikroorganisme (termasuk HIV /AIDS ) dari satu pasangan ke
pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vilin)
Kelebihan:
Harga terjangkau
Praktis dan mudah digunakan
Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
Mudah diperoleh di toko atau apotek
Kekurangan:
Tingkat kegagalan mencapai 15%, terutama jika penggunaan kondom kurang
tepat
Hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti setelah ejakulasi
3. Kondom wanita
Kondom wanita berbentuk plastik yang berfungsi untuk menyelubungi
vagina. Terdapat cincin plastik di ujung kondom, sehingga posisinya mudah
disesuaikan. Kondom wanita tidak dapat digunakan bersamaan dengan kondom
pria.
Cara Kerja
Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur,
Mencegah penularan mikroorganisme (termasuk HIV /AIDS ) dari satu pasangan
ke pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari lateks dan vilin)
Kelebihan:
Memberikan perlindungan dari penyakit menular seksual
Menjaga suhu tubuh lebih baik daripada kondom pria
Kekurangan:
Kurang efektif daripada kondom pria
Muncul bunyi yang mengganggu saat digunakan
Hanya sekali pakai
Tingkat kegagalan mencapai 21%
4. Suntik KB
Suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestin
dan mampu menghentikan terjadinya ovulasi. Berdasarkan periode
penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Cara kerja
Setelah disuntikkan, hormon progestogen akan dilepaskan secara bertahap ke
dalam aliran darah. Hormon di dalam KB suntik ini dapat mencegah proses
pembuahan dengan tiga cara, yaitu:
Menghentikan ovulasi atau proses pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya
Mengentalkan lendir di leher rahim, sehingga sperma terhalang dan sulit masuk
ke rahim untuk membuahi sel telur
Membuat lapisan rahim menjadi lebih tipis, sehingga bila ada sel telur yang
berhasil dibuahi, sel tersebut tidak akan berkembang karena kondisi rahim tidak
mendukungnya
kerja KB suntik menurut Saifudin (2003), diantaranya adalah:
menekan ovulasi,
mengentalkan lendir servik sehingga
menurunkan kemampuan penetrasi sperma,
menjadikan selaput lendir rahim tipis dan
atropi dan menghambat transportasi gamet oleh tuba.
Agar bekerja dengan efektif, KB suntik biasanya diberikan pada 5–7 hari pertama
dalam siklus menstruasi
Kelebihan:
Lebih efektif dan praktis dari pil KB
Tingkat kegagalan pada suntik KB 1 bulan bisa kurang dari 1% jika digunakan
dengan benar
Kekurangan:
Harga relatif mahal
Perlu kunjungan secara rutin ke dokter atau bidan setiap bulannya
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Dapat menyebabkan efek samping, seperti keluarnya bercak darah
Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
Tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita yang memiliki riwayat penyakit
migrain, diabetes, sirosis hati, stroke, dan serangan jantung
5. Implant
KB implan atau susuk merupakan alat kontrasepsi berukuran kecil dan
berbentuk seperti batang korek api. KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan
hormon progestin secara perlahan yang berfungsi mencegah kehamilan selama 3
tahun. Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah
kulit, biasanya lengan bagian atas.
Cara kerja
Implan melepaskan hormon progestin ke dalam darah sedikit demi sedikit.
Progestin akan mencegah indung telur (ovarium) melepaskan sel telur, serta
mempertebal lendir pada serviks, sehingga mencegah sperma masuk ke dalam
rahim dan membuahi sel telur
Kelebihan:
Sangat efektif dengan tingkat kegagalan kurang dari 1%
Tahan lama hingga 3 tahun
Kekurangan:
Biaya relatif mahal
Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
Risiko memar dan bengkak pada kulit di awal pemasangan
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
6. IUD
Intrauterinedevice (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dan
berbentuk menyerupai huruf T yang diletakkan di dalam rahim. IUD dapat
mencegah kehamilan dengan cara menghalau sperma agar tidak membuahi sel
telur.
Ada dua jenis IUD yang umum digunakan, yaitu IUD yang terbuat dari
tembaga dan dapat bertahan hingga 10 tahun serta IUD yang mengandung
hormon yang perlu diganti setiap 5 tahun sekali.
Cara kerja
A. IUD tembaga tanpa hormon
Di dalam rahim, IUD melepaskan unsur tembaga secara perlahan yang
akan menghambat pergerakan sperma, sehingga tidak dapat mencapai sel
telur. Alat ini tidak menghentikan ovulasi setiap bulan. Jika ada sperma
yang berhasil mencapai sel telur (namun ini sangat jarang terjadi),
tembaga akan menghentikan sel telur yang telah dibuahi untuk menempel
di dinding rahim.
B. IUD dengan hormon
UD hormonal bekerja dengan cara melepas hormon progestin sedikit demi
sedikit setiap hari. Hormon ini kemudian akan mengentalkan cairan di
bagian leher rahim sehingga sperma jadi lebih sulit untuk bisa masuk ke
dalam rahim.
Kalaupun berhasil terjadi pembuahan, hormon ini akan menipiskan lapisan
rahim sehingga membuat sel telur yang dibuahi susah untuk menempel.
Kelebihan:
Tidak memerlukan perawatan yang rumit
Tahan lama
Kekurangan:
Kelebihan:
Harga terjangkau
Mudah digunakan
Kekurangan:
Beberapa jenis spermisida perlu diaplikasikan 30 menit sebelum berhubungan
seksual
Risiko terjadi iritasi pada organ intim bila terlalu sering digunakan
Penggunaannya perlu disertai dengan alat kontrasepsi lain, misalnya kondom
Tingkat kegagalan mencapai 29%
8. Diafragma
Diafragma merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari karet berbentuk
kubah. Alat kontrasepsi ini ditempatkan di mulut rahim sebelum berhubungan
seksual dan umumnya digunakan bersama dengan spermisida.
Cara kerja
Ketika berada dalam posisi yang benar ,dengan sisi kubah berada dibawah
dan bingkai diagfragma menempel ketat pada dinding vagina anterior dan lateral,
diagfragma secara keseluruhan dapat menutupi serviks. Penghalang tersebut bila
dikombinasikan dengan jelly atau dengan krim spermisida yang dioles
mengelilingi bingkai diagfragma dan didalam kuba, dapat menolak sperma masuk
kelubang serviks sehingga sperma tidak bertemu sel telur. Diafragma juga
memberi perlindungan terhadap PMS, seperti klamidia dan ghonorea yang
menyebabkan dysplasia serviks dan penyakit radang panggul. Diafragma tidak
dapat melindungi wanita dari HIV.
Kelebihan:
harganya terjangkau
Kekurangan:
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
Tingkat kegagalan mencapai 16%, terutama jika tidak dikenakan dengan tepat
Pemasangan harus dilakukan dokter
Harus dilepas saat haid
9. Cervical cap
Cervical cap berbentuk seperti diafragma, tetapi memiliki ukuran lebih kecil. Alat
kontrasepsi ini umumnya digunakan bersama dengan spermisida dan berfungsi
untuk menutup jalan sperma masuk ke rahim.
Kelebihan:
Harga terjangkau
Bisa digunakan hingga 2 kali
Kekurangan:
Tingkat kegagalan mencapai 30% pada wanita yang sudah memiliki anak dan
15% bagi yang belum memiliki anak
Pemasangan perlu dilakukan oleh dokter
Harus dilepas saat haid
Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
10. KB permanen
Jika Anda dan pasangan sudah yakin untuk tidak ingin memiliki anak kembali, KB
permanen bisa menjadi pilihan. Metode kontrasepsi ini memiliki efektivitas yang tinggi
atau hampir 100% efektif untuk mencegah kehamilan.
KB permanen untuk pria adalah
Vasektomi adalah prosedur pemotongan saluran pembawa sperma yang bernama vas
deferens agar sperma tidak lagi bisa keluar dari penis saat ejakulasi terjadi. Prosedur
ini merupakan metode kontrasepsi pria yang efektif hingga 99% untuk mencegah
pasangannya mengalami kehamilan.Meski setelah vasektomi sperma tidak lagi akan
keluar saat ejakulasi, pria tetap akan mengeluarkan cairan saat orgasme. Namun,
cairan tersebut hanya berisi semen atau mani.
Dalam kondisi normal, sperma yang diproduksi di testis akan mengalir melewati vas
deferens menuju ke uretra. Dengan diikat atau dipotongnya saluran tersebut, maka
sperma tidak dialirkan lagi ke uretra dan tidak keluar bersama cairan mani saat pria
ejakulasi.
KB permanen untuk wanita adalah tubektomi
tubektomi atau biasa disebut dengan Metode Operasi Wanita(MOW) adalah
tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri, yang menyebabkan
sel telur tidak dapat melewati saluran tersebut, dengan demikian sel telur tidak dapat
bertemu dengan sperma laki- laki sehingga tidak terjadi kehamilan (Meilani,
dkk,2012).Tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang efektif dan efisien untuk
mencegah Kehamilan.
11. Mencegah Kehamilan dengan Cara Alami
Selain beberapa alat kontrasepsi di atas, sebagian pasangan mungkin
memilih cara alami untuk mencegah kehamilan. Berikut ini adalah beberapa
metode yang tergolong sebagai KB alami:
A. Menghitung kalender masa subur
Metode perhitungan kalender ini dilakukan dengan cara mencatat masa subur
setiap bulan dan menghindari hubungan seks di masa tersebut. Wanita bisa
menentukan masa subur atau ovulasinya dengan cara memeriksa suhu tubuh
dan melihat perubahan cairan vagina.
Kelebihan:
tidak memerlukan biaya, alat, maupun obat-obatan
Kekurangan:
Harus membatasi hubungan seks selama beberapa hari
Sering terjadi kesalahan dalam perhitungan masa subur, sehingga peluang
untuk hamil tetap ada
Tidak cocok untuk wanita dengan siklus haid tidak teratur
B. Senggama Terputus (koitus interuptus)
Anda dan pasangan juga dapat mencegah kehamilan dengan
menarik penis keluar sebelum ejakulasi saat melakukan penetrasi.
Kelebihan: