Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN KELUARGA BERENCANA PASKA PERSALINAN (KBPP)

A.PELAKSANAAN

Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat : Aula Desa Bojongsalam
Hadir : 23 Orang

B.SUSUNAN ACARA

1.Pembukaan
2.Penyampaian materi Keluarga Berencana paska persalinan (KBPP)
KBPP Keluarga Berencana Paska Persalinan adalah pemsangan alat kontrasepsi kepada ibu
setelah melahirkan samapi 42 hari setelah Cakupan KB diupayakan meningkat dengan KB
Pasca Persalinan (KBPP)
Dalam Rangka Pencegahan Stunting dan lama rangka memperjarang kelahiran serta tidak
adalagi 2 balita dalam 1 rumah maka KBPP sangat diperlukan dan berperan penting dalam
penuntasan stunting.
KBPP Keluarga Berencana Paska Persalinan adalah pemsangan alat kontrasepsi kepada ibu
setelah melahirkan samapi 42 hari setelah Cakupan KB diupayakan meningkat dengan KB
Pasca Persalinan (KBPP).
Ada bermacam macam alat kontrasepsi mulai dari yang hormonal seperti,Pil, suntik, Implan
dan ada juga yang non hormonal seperti , kondom IUD, MOP ,MOW yang bisa digunakan
ibu paska persalinan
Dari berbagai macam alat kontrasepsi tersebut diharapkan ibu paska persalinan dapat
memilih alat kontrasepsi yang cook untuk digunakan dan disarankan untuk memilih alat
kontrasepsi jangka panjang agar penguna lebih aman mengunakan alat kontrasepsi dan minim
efeksamping.
C. PENUTUP
Acara ditutup dengan pembacaan doa bersama
Rongga, Oktober 2022
Notulen

Herni
1. Kondom

Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling mudah ditemukan, mudah digunakan,
tapi tetap efektif.

Kondom adalah kantung elastis dan tipis, yang biasanya dipasang pada penis pria saat
bercinta untuk menampung sperma, sehingga sperma tidak masuk ke rahim wanita.

2. Pil KB

Pil KB adalah salah satu jenis alat kontrasepsi hormonal yang tergolong sering digunakan.
Jenis KB ini bersifat sementara dan perlu dikonsumsi harian.

Ada dua jenis pil KB yang biasa diberikan, yakni yang mengandung progesteron dan
gabungan, alias mengandung hormon estrogen dan progesteron.  

Pil KB bermanfaat untuk mengentalkan lendir serviks sehingga mencegah sperma mencapai
sel telur. Selain itu, pil KB juga dapat mencegah proses ovulasi meski hanya pada saat-saat
tertentu.

3. Suntik KB

Suntik KB perlu Anda lakukan selama 3 bulan sekali. Ini adalah jenis alat kontrasepsi yang
aman, nyaman, dan bekerja dengan baik jika Anda melakukannya tepat waktu.

Di dalamnya mengandung hormon progestin, yang berfungsi untuk mencegah ovulasi serta
membuat lendir serviks menjadi lebih kental. Sama seperti pil, suntik KB bersifat sementara
dalam mencegah kehamilan. Artinya, saat Anda tak menjalani suntik KB, proses kehamilan
bisa terjadi.

4. IUD

IUD adalah singkatan dari intrauterine device. IUD dikenal juga dengan sebutan KB spiral.
IUD (KB spiral) adalah alat kontrasepsi berbentuk huruf T dengan ujung seperti kabel yang
dimasukkan ke dalam uterus wanita. 
Kandungan tembaga di dalamnya menghancurkan dan mencegah sperma bertemu dengan sel
telur.

Ada dua jenis IUD, yaitu IUD yang tidak mengandung hormon dan yang mengandung
hormon. 

IUD yang tidak mengandung hormon terbuat dari tembaga dan dapat bertahan hingga 10
tahun. Sementara, IUD yang mengandung hormon perlu diganti setiap 5 tahun sekali.

Pada IUD hormonal, setiap harinya akan dilepaskan levonorgestrel. Cara ini juga membuat
saluran serviks tidak memungkinkan sperma dan sel telur bertemu.  

Biasanya pada awal-awal penggunaan, wanita yang menggunakan alat kontrasepsi KB spiral
akan mengalami menstruasi yang lebih lama dan lebih deras.

Namun tenang saja, ini adalah hal yang normal. Bahkan pada beberapa orang, IUD
mengurangi rasa kram perut saat menstruasi.

IUD banyak dipilih, karena penggunaannya jangka panjang, yaitu sekitar lima tahun. Setelah
periode tersebut, Anda harus mengganti dan memasang kembali IUD.

5. KB implan

Metode berikutnya adalah KB implan, yakni dengan menanam benda kecil di lengan bagian
atas.

Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara melepaskan hormon yang dapat mencegah
kehamilan dalam jangka waktu lima tahun. Kemungkinan gagal dari metode ini sangat kecil,
yaitu sekitar 3%.

6. Sterilisasi

Berbeda dengan jenis-jenis KB di atas yang hanya mencegah kehamilan untuk periode
bulanan hingga tahunan, sterilisasi adalah pilihan alat kontrasepsi permanen. Sterilisasi dapat
dilakukan pada pria dan wanita.

Sterilisasi pada pria disebut vasektomi, sedangkan pada perempuan disebut


dengan tubektomi.

Vasektomi adalah prosedur kontrasepsi yang dilakukan dengan memotong saluran vas
deferens agar sperma bercampur dengan air mani. Dengan demikian, air mani tidak
mengandung sperma sehingga bisa mencegah kehamilan.

Sementara itu tubektomi adalah tindakan menutup tuba falopi agar sel telur tidak dapat
masuk ke dalam rahim. Artinya, sperma pun tidak bisa masuk ke dalam tuba falopi. 

Vasektomi umumnya lebih minim efek samping ketimbang tubektomi. Beberapa efek


samping tubektomi di antaranya adalah perdarahan, infeksi, dan nyeri pada panggul. Itu
sebabnya, beberapa dokter mungkin lebih menyarankan vasektomi.
C.KESIMPUAN

Dengan adanya KIE KBPP diharapkan ibu paska persalinan bisa memilih alat kontrasepsi
yang cocok untuk digunakan dan lebih disarankan menggunakan alat kontrasepsi jangka
panjang yang lebih aman digunakan

D. PENUTUP

Acara ditutup dengan doa bersama.

Rongga, Oktober 2022


Notulen

Entin Taryani

Anda mungkin juga menyukai