Anda di halaman 1dari 4

Kenali Metode KB

(Agnes Wahyu Driana, A.Md.,Keb)

KB merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan
keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB
menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat
merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia
antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak (Kemenkes RI, 2015).
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
utama bagi wanita. Keluarga Berencana menurut WHO (World Health Organization) adalah
tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mengatur jarak kelahiran, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Tujuan program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonom
dan menurunkan angka kelahiran yang bermakna untuk mencapai tujuan tersebut maka
diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan
menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak
akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada
usia tua.
Adapun Metode KB antara lain :
1). Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi alami bersifat sementara
yang dapat digunakan setelah persalinan. MAL memiliki cara kerja berupa penekanan
ovulasi. Jika ibu ingin menggunakan MAL sebagai kontrasepsi alami, berikut adalah syarat
dan hal- hal yang harus diperhatikan:
1. Ibu harus menyusui bayi secara eksklusif, yang berarti penuh atau hampir penuh
selama 24 jam dalam sehari termasuk malam hari. Ibu harus menyusui bayi selama 8
kali sehari atau lebih, biasanya sebanyak 10-12 kali dalam sehari. Hindari jarak antar
menyusui lebih dari 4 jam. Bayi harus menghisap payudara ibu secara langsung.
2. Apabila bayi berusia kurang dari 6 bulan maka kebutuhan akan MPASI meningkat
dan frekuensi pemberian asi akan berkurang.
3. Ibu harus dalam masa belum mengalami menstruasi. Jika ibu sudah mengalami
menstruasi maka metode ini tidak dapat digunakan lagi karena ovulasi dapat terjadi
setelah menstruasi. Pendarahan sebelum 56 hari paska salin belum dianggap sebagai
haid. Pada ibu yang menyusui secara eksklusif ovulasi tidak akan terjadi sampai 10
minggu paska persalinan.

2). Metode lendir serviks atau Metode Ovulasi Billings (MOB)


Dengan mengamati perubahan lendir serviks di antara siklus haid, Anda dan pasangan
dapat menentukan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual, baik untuk merencanakan
maupun menghindari kehamilan.
3). Metode simtomtermal
Metode ini mengenali masa subur wanita melalui pengamatan terhadap tiga indikator
kesuburan yaitu perhitungan kalender, peningkatan suhu basal tubuh, dan perubahan lendir
leher rahim. Dengan menggabungkan ketiga indikator kesuburan, maka metode ini dianggap
dapat lebih akurat memperkirakan masa subur.
a. Metode kalender
KB alami kalender dilakukan dengan cara mengenali masa subur wanita melalui
perhitungan kalender dan menghindari hubungan selama masa subur tersebut (pantang
berkala). Masa subur diperkirakan terjadi pada hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid
yang normal
b. Metode Basal Body Temperature / Metode Suhu Basal
Metode ini mengenali masa subur wanita melalui peningkatan suhu basal tubuh. Masa
subur diperkirakan terjadi pada saat suhu basal yang diukur dengan termometer pada jalan
lahir yang meningkat dari 35,5 - 36 derajat celcius menjadi 36,5 - 37 derajat.
c. perubahan lendir leher rahim
Metode ini mengenali masa subur wanita melalui perubahan pada lendir leher rahim.
Masa subur diperkirakan terjadi pada saat lendir leher rahim yang teraba kental dan melekat
seperti permen karet berubah menjadi licin dan tidak melekat.
3). Metode senggama terputus / Coitus Interruptus
Senggama terputus atau coitus interuptus merupakan metode kb Tanpa menggunakan
alat atau obat tertentu, senggama terputus dilakukan dengan menarik penis keluar sebelum
ejakuasi terjadi.
4). Kondom
Kondom adalah alat kontrasepsi keluarga berencana yang terbuat dari karet dan
pemakaiannya dilakukan dengan cara disarungkan pada kelamin laki-laki ketika akan
bersenggama.
5). Diafragma
Diafragma merupakan kontrasepsi barrier yang terbuat dari karet dan diletakkan di
bagian mulut rahim wanita. Kontrasepsi ini bekerja dengan menghambat masuknya sel
sperma ke dalam rahim. Metode kontrasepsi diafragma memiliki kekurangan, yakni tidak
bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
6). Spermisida
satu dari pelbagai alat kontrasepsi bagi pasangan yang hendak menunda kehamilan.
Spermisida (spermicide) berfungsi untuk membunuh sel sperma, atau menghambat
pergerakan sperma sebelum sampai pada sel telur.
7). Kontrasepsi mantap (tubektomi, vasektomi)
Vasektomi dan tubektomi adalah dua metode sterilisasi yang masing-masing
dilakukan pada pria dan wanita untuk mencegah kehamilan. Jika vasektomi adalah metode
sterilisasi pada pria, tubektomi atau dikenal dengan ligasi tuba, adalah metode sterilisasi yang
dilakukan pada wanita.
8). Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang digunakan sebagai cara
mencegah kehamilan yang mengandung hormon, adapun kb hormonal yaitu :
a.Pil KB
Pil KB kombinasi yang memiliki kandungan progestin dan estrogen dapat membantu
wanita menahan ovarium agar tidak memproduksi sel telur. Pil KB bahkan akan
mengentalkan lendir leher rahim sehingga sperma akan sulit masuk dan mencapai sel telur.
Lapisan dinding rahim juga akan diubah sehingga tidak siap menerima dan menghidupi sel
telur yang telah dibuahi. Mengonsumsi pil KB kombinasi adalah salah satu jenis kontrasepsi
yang mudah dilakukan. Anda tinggal meminumnya setiap hari pada waktu yang sama, sesuai
anjuran tenaga kesehatan.
b. Suntik KB
Suntik KB termasuk kontrasepsi yang cukup diminati banyak wanita. Alat kontrasepsi
ini bisa digunakan setiap 1-3 bulan sekali.
Kelebihan: Suntik KB aman digunakan bagi wanita menyusui setelah 6 minggu
pascapersalinan
Kekurangan atau efek samping: Keluar flek-flek Perdarahan ringan di antara dua masa haid
Sakit kepala Kenaikan berat badan Jika Anda menghentikan penggunaannya, Anda bisa
hamil lagi.
c. Susuk KB atau implan
Implan digunakan dengan cara memasukan susuk pada lengan bagian atas. Ada
beberapa jenis susuk yang memiliki masa penggunaan berbeda. Susuk 1 dan 2 batang bisa
digunakan selama 3 tahun, sedangkan susuk 6 batang digunakan 5 tahun.
Kelebihan: Susuk KB aman digunakan bagi wanita menyusui dan dapat dipasang
setelah 6 minggu pascapersalinan
Kekurangan atau efek samping: Perubahan pola haid dalam batas normal adalah efek
samping yang biasanya terjadi dari penggunaan implant Perdasaran ringan di antara masa
haid Keluar flek-flek
d. Intra uterine system (IUS)
Cara kerja IUS pada dasarnya adalah menggabungan kontrasepsi jenis intra uterine
device (IUD) dan kontrasepsi hormonal dengan cara menambahkan hormon (levonorgestrel)
ke dalam IUD. Bentuk IUS hampir serupa dengan IUD. Setiap harinya, IUS akan melepaskan
sejumlah hormon levonorgestrel di dalam rahim untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Selain itu, IUS akan mengentalkan lendir rahim sehingga pergerakan sperma di dalam rahim
dan tuba falopi dapat dicegah.
9). IUD
IUD adalah singkatan dari intra uterine device atau bisa juga disebut sebagai KB
spiral. Ya, IUD adalah sebuah alat kontrasepsi berbahan plastik yang memiliki bentuk seperti
huruf 'T' dan dipasang di dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Dengan ber KB berarti keluarga dapat menyelamatkan kehidupan serta meningkatkan
status kesehatan ibu dan anak.

Anda mungkin juga menyukai