Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya, kontrasepsi sering kali dianggap sebagai cara untuk


menjarangkan kehamilan atau mengurangi jumlah penduduk. Seiring dengan
perkembangan, masalah kontrasepsi tersebut, kini menjadi bagian dari
masalah kesehatan reproduksi. Keberadaan metode dan alat-alat kontrasepsi
terkini, memaksa para penyelenggara pelayanan Keluarga Berencana untuk
memperbaharui pengetahuannya. Masalah-masalah kontrasepsi telah
memasuki tahapan yang jauh lebih rumit, yaitu menyangkut masalah
kesetaraan gender dan hak asasi manusia.

Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga


dasawarsa terakhir ini. Standarisasi pelayanan kontrasepsi secara nasional dan
oleh Badan Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan secara berkala.
Sayangnya,perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan cermat oleh
para petugas kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia.

Berbagai kontroversi timbul dalam perkembangan teknologi kontrasepsi


selama ini, khususnya mengenai dampak negatif penggunaan kontrasepsi bagi
wanita dalam jangka panjang. Banyak berbagai pertanyaan yang diajukan
tentang berbagai risiko negatif penggunaan kontrasepsi, tetapi sangat sedikit
penyampaian informasi tentang dampak positif kontrasepsi kepada kesehatan
reproduksi wanita. Padahal, kontrasepsi tidak hanya memiliki dampak
negatif, tetapi memiliki dampak positif seperti mencagah jenis kanker tertentu
dan anemia yang seringkali dijumpai pada wanita di Indonesia.

Oleh karena itu, secara berkala perlu dilakukan sosialisasi “contraceptive


technology update” bagi para ilmuwan, petugas pelayanan kesehatan dan KB
agar mereka mampu mengikuti perkembangan alat, obat dan cara kontrasepsi
terkini. Dengan meningkatnya pengetahuan mereka, pelayanan KB di

1
Indonesia diharapkan dapat meningkat kualitasnya, sehingga sasaran KB
yang ditetapkan dalam Pembangunan Nasional dapat dicapai.

Keluarga Berencana adalah suatu sistem untuk mengatur dan


merencanakan kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dalam sebuah
pernikahan. Hal ini sangat dianjurkan dan memang banyak manfaat yang
dirasakan, kuantitas sedikit tapi lebih bermutu itu lebih baik dari pada
kuantitas banyak tapi mutunya kurang. Penggunaan KB dapat memplaning
masa depan anak dan juga tentang gizi anak tentunya lebih terjamin karena
sudah ada perencanaannya.

Di Indonesia keluarga berencana mulai dikenal pada tahun 1953 pada


waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat mulai
membantu masyarakat, untuk menggunakan alat kontrasepsi. Namun
demikian di Indonesia pemilihan cara kontrasepsi tentu saja yang mempunyai
efektivitas tinggi, aman, murah dan praktis. Tapi sampai saat ini belum ada
kontrasepsi yang sempurna dan sangat ideal bagi semua pihak, memilih salah
satu cara kontrasepsi bagaimanapun jauh lebih baik daripada tidak memakai
kontrasepsi sama sekali.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud KB?


2. Apa yang dimaksud metode KB Alamiah?
3. Apa saja macam-macam metode KB Alamiah?
4. Apa saja keuntungan menggunakan metode KB Alamiah?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mampu mengerti dan paham mengenai pokok bahasan metode


KB Alamiah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis KB Alamiah
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat menggunakan metode KB Alamiah.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian KB

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan


jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah
mencanangkan program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan
(Sulistyawati, 2013).

Kontrasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya


kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara dan permanen
(Wiknjosastro, 2007). Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur
oleh sel sperma (konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi ke dinding rahim (Nugroho dan Utama, 2014).

2.2 Metode Kontrasepsi Sederhana

Metode KB Sederhana Alamiah (tanpa alat) adalah metode kontrasepsi


berdasarkan pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri masa kesuburan
dari siklus menstruasi perempuan. Metode ini sering melibatkan perilaku
puasa seks secara periodic, sebuah metode penghalang antara spermatozoa
dan ovum dengan menghindari hubungan seks selama fase subur berlangsung
dari siklus menstruasi. Metode ini tergantung pada kemampuan pasangan
mengidentifikasi fase subur pada setiap fase siklus menstruasi dan motivasi
serta disiplin mereka untuk mempraktikan puasa seks jika diperlukan. Metode
kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi
sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi
tanpa alat antara lain: Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode
Suhu Basal Badan, dan Simtotermal yaitu perpaduan antara suhu basal
dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu
kondom dan diafragma. (Handayani, 2010).

3
2.3 Macam – macam teknik metode kb sederhana (alamiah)

1) Teknik metode kb sederhana tanpa alat


a. Teknik metode kalender

Metode kalender atau pantang berkala adlah cara atau metode


kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri
dengan tidak melakukan senggam. Metode ini efektif bila dilakukan
secara baik dan benar. Dengan penggunaan system kalender setiap
pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya.
Sebelum menggunakan metode ini, pasangan suami istri harus
mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada setiap wanita
tidaklah sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus
menstruasi atau hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi.
(Farahwati, Zehan. 2009)

 Mengurangi 18 hari dari siklus terpendek → menentukan awal


masa subur.
 Mengurangi 11 hari dari siklus terpanjang → menentukan akhir
masa subur.

Jika siklus seorang wanita berlangsung antara 28-25 hari maka


masa subur mulai pada hari ke-10 sampai ke-24

b. Teknik metode suhu basal


Suhu basal adalah suhu tubuh sebelum ada aktifitas apapun,
biasanya diambil pada saat bangun tidur dan belum meninggalkan
tempat tidur. Suhu basal akan meningkat setelah ovulasi terjadi
Pada dasarnya peninggia suhu basal badan 0.2 – 0.5 ˚C pada
waktu ovulasi. Peninggian suhu basal disebabkan oleh peninggian
kadar hormon progesterone.
Tekniknya yaitu dengan cara catat suhu ibu pada kartu yang
disediakan selama 10 hari pertama dari siklus haid untuk
menentukan suhu tertinggi dari suhu normal, rendah. Peningkatan
suhu harus menetap selama 3 hari dan harus meningkat sebesar

4
paling sedikit 0.2 ˚C paling tidak pada satu hari. Pengukuran
dilakukan secara oral (3 menit) dan rektal (1 menit). (Farahwati,
Zehan. 2009)
c. Teknik metode lendir serviks (Hartono H.2004)
 Lendir type E (Estrogrnik)
Fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi
Sifat : Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan bila dikeringkan
terjadi bentuk daun pakis.
 Lendir type G (Gestagenik)
Awal pra ovulasi dan setelah ovulasi karena kadar progesteronnya
naik
Sifat : Kental, keruh
d. Teknik metode simtotermal ( Lusa. 2010)
Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari
pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak subur. Ini
adalah aturan selang hari kering (aturan awal). Aturan yang sama
dengan metode lendir serviks.

2) Teknik metode kb sederhana dengan alat (Syaifudin AB. 2004)

a. Kondom

kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat


dari berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau
bahan alami seperti kulit tatu usus domba yang dipasang pada penis
saat hubungan seksual.

Manfaat :

 Efektif mencegah kehamilan


 Tidak mengganggu produksi ASI
 Tidak mengganggu kesehatan klien
 Murah dan dapat dibeli secara umum
 Sebagai metode kontrasepsi sementara
 Mencegah PMS

5
 Tidak memerlukan pemeriksaan medis

b. Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks


(karet) yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan
seksual dan menutupi serviks. Fungsinya adalah menahan sperma agar
tidak mendapatkan akses mencapai atas (uterus dan tuba falopi) dan
sebagai alat tempat spermisida.
2.4 Keuntungan teknik metode kb sederhana (alamiah) Farahwati, Zehan. 2009
a. Teknik kalender
 Metode kalender atau pantang berkala lebih sederhana.
 Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat.
 Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan khusus dalam
penerapannya.
 Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual.
 Kontrasepsi dengan menggunakan metode kalender dapat menghindari
resiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi.
 Tidak memerlukan biaya.
 Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi.
b. Teknik suhu basal
 Memiliki tingat keamanan yang tinggi jika diukur secara rutin dan
benar.
 Murah (ekonomis)
 Mengurangi kemungkinan penularan penyakit kelamin
 Tidak ada efek samping sistemik
c. Teknik lender serviks
 Dalam kendali wanita.
 Memberikan kesempatan pada pasangan menyentuh tubuhnya.
 Meningkatkan kesadaran terhadap peerubahan pada tubuh.
 Memperkirakan lendir yang subur sehingga memungkinkan kehamilan.
 Dapat digunakan mencegah kehamilan
d. Teknik Simtotermal

6
 Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi
yang dibutuhkan.
 Aman.
 Ekonomis.
 Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
 Dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
 Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah
belajar metode simptothermal dengan benar.

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan upaya


itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen. Pengguna
kontrasepsi merupakan salah satu variable yang mempengaruhi fertilisasi.

Metode keluarga berencana alamiah (KBA) adalah metode kontrasepsi


berdasarkan pada kesadaran untuk memulai atau mengakhiri masa kesuburan
dari siklus menstruasi perempuan. Maksudnya, cara alternatif yang dapat
digunakan oleh pasangan usia subur selain menggunakan alat atau obat.
Namun masih banyak yang belum mengetahui cara kontrasepsi dengan
metode alamiah ini. Kebanyakan pasangan usia subur lebih memilih
menggunakan alat kontrasepsi dari bidan atau dokter karena dirasa lebih
aman dan tingkat kegagalannya rendah.

3.2 Saran

Program KB merupakan program kontrasepsi yang bertujuan untuk


mengatur atau mengendalikan populasi penduduk di Indonesia. Metode KB
alamiah adalah salah satu cara kontrasepsi. Untuk merealisasikan cara KBA
ini, kita sebagai tenaga medis harus memberikan dan menyampaikan
informasi yang secara lengkap dan jelas kepada masyarakat tentang
bagaimana cara melakukan KBA, manfaat, kerugian dan lain-lain agar
masyarakat tahu dan merealisasikannya dengan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Cara Menghitung Masa Subur Wanita Untuk KB Alami.


http://www.masasuburwanita.com/.

Farahwati, Zehan. 2009. Program Keluarga Berencana. Universitas Indonesia.

Lusa. 2010. Metode Simtothermal or Symtothermal Method. Yogyakarta.


http://www.lusa.web.id/.

Saifuddin, AB. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka.

Hartono H. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka


Sinal Harapan.

Glasier, A. Gebbie, A. 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan


Reproduksi. Jakarta. ECG.

Anda mungkin juga menyukai