PENDAHULUAN
1
Indonesia diharapkan dapat meningkat kualitasnya, sehingga sasaran KB
yang ditetapkan dalam Pembangunan Nasional dapat dicapai.
1.3 Tujuan
2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian KB
3
2.3 Macam – macam teknik metode kb sederhana (alamiah)
4
paling sedikit 0.2 ˚C paling tidak pada satu hari. Pengukuran
dilakukan secara oral (3 menit) dan rektal (1 menit). (Farahwati,
Zehan. 2009)
c. Teknik metode lendir serviks (Hartono H.2004)
Lendir type E (Estrogrnik)
Fase akhir pra-ovulasi dan fase ovulasi
Sifat : Banyak, tipis, seperti air (jernih) dan bila dikeringkan
terjadi bentuk daun pakis.
Lendir type G (Gestagenik)
Awal pra ovulasi dan setelah ovulasi karena kadar progesteronnya
naik
Sifat : Kental, keruh
d. Teknik metode simtotermal ( Lusa. 2010)
Setelah darah haid berhenti, ibu dapat bersenggama pada malam hari
pada hari kering dengan berselang sehari selama masa tak subur. Ini
adalah aturan selang hari kering (aturan awal). Aturan yang sama
dengan metode lendir serviks.
a. Kondom
Manfaat :
5
Tidak memerlukan pemeriksaan medis
b. Diafragma
6
Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi
yang dibutuhkan.
Aman.
Ekonomis.
Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
Dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah
belajar metode simptothermal dengan benar.
7
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA