Disusun Oleh :
Devia Lutfiana
344070180057
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020-2021
2
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia_Nya. Kami diberikan kesehatan dan kesempatan sehingga bisa
meyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Aminah, S.Kep., Ners., M.Kes
selaku dosen mata kuliah Maternitas yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini.
Di dalam makalah ini kami menyadari banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik
dan saran sangat kami harapkan agar menjadikan makalah ini lebih baik lagi. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya pada diri kami sendiri.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB 2..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Pengertian Keluarga Berencana...................................................................................................5
2.2 Jenis – Jenis Keluarga Berencana................................................................................................5
2.2.1 Keluarga Berencana Alami (Tanpa Alat).............................................................................5
2.2.2 Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat....................................................................................6
2.3 Manfaat Keluarga Berencana.......................................................................................................8
2.4 Konseling Keluarga Berencana..................................................................................................10
2.5 Asuhan Keperawatan Keluarga Berencana................................................................................12
2.6 Persiapan Pasien Untuk Pemeriksaan Diagnostik Dan Laboratorium........................................17
2.6.1 Pemeriksaan Pap Smear.....................................................................................................17
2.6.2 Persiapan Pasien Pada Pemeriksaan USG............................................................................1
2.6.3 Pemeriksaan IVA.................................................................................................................1
BAB 3..............................................................................................................................................5
PENUTUP.......................................................................................................................................5
3.1. Penutup........................................................................................................................................5
3.2. Saran............................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu definisi keluarga berencana?
2. Apa saja jenis keluarga berencana?
3. Apa saja manfaat keluarga berencana?
4. Bagaimana konseling keluarga berencana?
5. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga berencana?
6. Bagaimana pemeriksaan fisik pada pasien gangguan sistem?
7. Apa saja pemeriksaan diagnostik dan laboratorium?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar keluarga berencana dan asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan sistem dan memberi pengetahuan kepada pembaca tentang konsep dasar
keluarga berencana dan asuhan keperawatan dengan gangguan sistem.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui definisi keluarga berencana
b) Mengetahui jenis keluarga berencana
c) Mengetahui manfaat keluarga berencana
d) Mengetahui konseling keluarga berencana
e) Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan keluarga berencana dengan gangguan
sistem
f) Mampu melakukan pemeriksaan fisik pada pasien gangguan sistem
g) Mengetahui pemeriksaan diagnostik dan laboratorium pada pasien gangguan sistem
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
2. Sistem Kalender (Pantang Berkala)
Dengan mengetahui betul masa subur sang istri, maka pasangan dapat mencegah
terjadinya kehamilan. Umumnya cara ini digunakan agar istri cepat hamil, tetapi dapat
juga digunakan sebaliknya.
Metode kontrasepsi ini menganjurkan agar pasangan tidak bersenggama saat istri
sedang dalam masa subur.
2. Diafragma
Diafragma adalah kap berbahan dasar lateks yang berbentuk bulat cembung. Sebelum
berhubungan seksual, alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina untuk menutupi
serviks.
Cara kerja diafragma adalah dengan menahan laju sperma agar tidak dapat mencapai
sel telur. Beberapa jenis kontrasepsi diafragma adalah: coiled wire (coil spring), flat
metal band (flat spring), dan arching spring.
6
Pil KB adalah solusi metode kontrasepsi efektif yang bersifat sementara. Cara kerja
pil KB adalah dengan menggunakan hormon estrogen dan progestron untuk memicu
pengentalan lendir serviks dan membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk ovulasi.
Perlu diketahui bahwa pil KB tidak boleh digunakan oleh ibu menyusui. Penggunaan
pil KB harus dihentikan selama kurang lebih 6 bulan sebelum menyusui bayi.
4. Suntik KB
Suntik KB adalah metode kontrasepsi yang mencegah kehamilan dengan suntikan
hormon yang umumnya dilakukan sebulan atau 3 bulan sekali. Selain memiliki tingkat
keberhasilan lebih dari 99%, suntik kb juga praktis, efektif, dan aman untuk dilakukan.
8
Kedua kanker ini disebabkan oleh virus HPV atau Human Papillomavirus. Penggunaan alat-
alat kontrasepsi seperti spiral dapat menurunkan resiko terserang kanker ini secara signifikan. Hal
ini dikarenakan spiral yang ditanam di dalam rahim dapat mencegah serangan dari virus HPV.
2. Menghindari Kehamilan yang Tidak Diharapkan
Kehamilan yang tidak diharapkan sering kali terjadi di tengah masyarakat dan biasanya
disebabkan oleh kecerobohan. Kasus ini umumnya terjadi pada pasangan muda yang belum
terikat pernikahan atau keluarga yang sudah memiliki terlalu banyak momongan. Maraknya
pergaulan bebas di Indonesia juga membuat jumlah kehamilan di luar nikah kian meningkat.
Kehamilan-kehamilan tersebut biasanya diakhiri dengan tindakan berbahaya yaitu aborsi
untuk menggugurkan kandungan. Jika janin tersebut akhirnya dilahirkan, tetap akan ada masalah
seperti kesiapan mental orang tua dalam membina momongan atau beban ekonomi keluarga yang
akan meningkat.
Program KB dibuat dengan tujuan meminimalisir kasus-kasus seperti ini.
3. Mencegah Penyakit Menular Seksual
Berhubungan seksual tidak terlepas dari risiko menderita penyakit menular seksual (PMS).
Penggunaan alat kontrasepsi dapat mencegah penyakit-penyakit seperti HIV/AIDS, sipilis, dan
penyakit menular seksual lainnya.
4. Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Bayi
Proses kehamilan yang direncanakan dengan matang akan memberikan dampak baik bagi
kesehatan ibu dan bayi. Program keluarga berencana akan memberikan pengarahan kepada
orangtua untuk langkah-langkah menjaga kesehatan ibu hamil dan kesehatan kandungan.
5. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Kasus ibu dan bayi yang meninggal pada proses persalinan masih sering dijumpai. Kasus
tersebut bisa terjadi sewaktu proses persalinan maupun di hari-hari awal kelahiran sang bayi.
Hal seperti ini terjadi karena sang ibu kurang mengerti hal-hal yang harus dilakukan sewaktu
masa hamil atau belum siap untuk melahirkan.
Program keluarga berencana juga akan memberikan pengarahan kepada ibu hamil dan
keluarga tentang cara merawat kesehatan ibu dan janin. Selain itu pengarahan tentang proses
persalinan juga akan diberikan.
6. Menghasilkan Keluarga yang Berkualitas
Kualitas keluarga banyak ditentukan oleh perencanaan keluarga yang matang mengenai
jumlah anak, jarak kelahiran dan usia ideal untuk hamil. Keluarga yang merencanakan hal
tersebut secara mendalam memiliki kesempatan lebih besar untuk menjadi keluarga berkualitas
dari berbagai aspek kehidupan.
9
Kesehatan yang terjaga, ekonomi yang stabil, serta pendidikan yang baik adalah beberapa
aspek penting untuk keluarga berkualitas.
10
3) Konseling Metode Khusus
Konseling khusus mengenai metode KB yang memberi kesempatan kepada klien untuk :
1. Mengajukan pertanyaan tentang cara KB tertentu dan membicarakan pengalamannya.
2. Mendapat informasi lebih rinci tentang cara KB yang tersedia yang ingin dipilihnya.
3. Mendapat bantuan untuk memilih metode KB yang cocok.
4. Penerangan lebih jauh tentang bagaimana menggunakan metode tersebut dengan aman,
efektif, dan memuaskan.
6) Kunjungan ulang yang pertama tergantung pada jenis KB yang dipakai. Sebagai contoh,
dibawah ini diberikan jadwal yang dianjurkan
Pil oral: 3 bulan
AKDR : 3 – 6 minggu
KB suntik: 2 – 3 bulan, tergantung jenisnya.
Norplant: Bila tidak ada keluhan, tidak perlu melakukan kontrol rutin sampai akhir 5 tahun.
12
2. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum meliputi pemeriksaan pada tekanan darah, nadi, pernafasan, BB,
TB, suhu badan, kesadaran.
2) Pemeriksaan Khusus.
a. Wajah : dilihat adanya bercak hitam (chloasma) adanya oedem, conjungtiva
tidak pucat, sklera tidak ikterus.
b. Leher : diraba adanya pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, adanya
bendungan vena jugularis.
c. Dada : dilihat bentuk mammae, diraba adanya massa pada payudara.
d. Genetalia : dilihat dari condiloma aquminata, dilihat dan diraba adanya infeksi
kelenjar bartholini dan kelenjar skene.
e. Ekstremitas : dilihat adanya eodem pada ekstrimitas bawah dan ekstrimitas atas,
adanya varices pada ekstremitas bawah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. ansietas
3. defisit pengetahuan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien tidak
mengalami nyeri
Kriteria hasil :
- klien melaporkan nyeri berkurang
- klien mengatakan mampu mengontrol nyeri
- klien mampu mengenali nyeri
Intervensi Rasional
13
faktor presipitasi
Bantu klien dan keluarga untuk mencari Dukungan dari keluarga dapatmembantu
danmenemukan dukungan klien mengatasi nyer
2. Ansietas
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kecemasan klien
teratasi
Kriteria hasil :
14
- TTV klien dalam batas normal
- Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukkanberkurangnya kecemasan
- Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
- Klien mampu mengungkapkan dan menunjukkan teknik untuk mengontrol cemas
Intervensi Rasional
15
Libatkan keluarga untuk mendampingi Keluarga dapat member dukungan positif
klien kepada klien
3. Kurang Pengetahuan
Tujuan : Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam klien
menunjukkan pengetahuan tentang kontrasepsi
Kriteria hasil :
- Klien menyatakan kepahaman tentang kondisi kontrasepsi, jenis kontrasepsi, kelebihan &
kekurangan, serta cara menggunakannya
- Klien mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar
- Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya
Intervensi Rasional
Kaji tingkat pengetahuan klien Membantu menentukan jenis
pengetahuanyang akan diberikan pada
klien
Jelaskan tentang kontrasepsi, jenis- jenis Meningkatkan pemahaman klien
kontrasepsi, kekurangan &kelebihan
masing2 kontrasepsi dancara
penggunaannya
Jelaskan cara mengatasi masalah Meningkatkan pemahaman klien
yangmungkin muncul setelah danmembantu klien mengatasi masalah
pemakaiankontrasepsi yang muncul
Diskusikan pemilihan kontrasepsi Memilih kontrasepsi yang tepat dan
sesuaidapat mengurangi kecemasan klien
&memenuhi kebutuhan klien
Dukung klien untuk mengeksplorasi atau Memperluas pemahaman klien
16
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat
17
2.6 Persiapan Pasien Untuk Pemeriksaan Diagnostik Dan Laboratorium
2.6.1 Pemeriksaan Pap Smear
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum tes IVA atau Pap smear yaitu:
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
UNTIRTA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN PAP SMEAR
18
PERSIAP Siapkan ibu pada meja gynekologi dan atur posisi ibu dalam
AN posisi lithotomi.
PASIEN
CARA KERJA 1. Beri penjelasan pada ibu tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Atur lampu sorot
3. Bersihkan vulva dan vagina
4. Buka labia dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri,
masukan spekulum. Pindahkan pegangan spekulum dari
tangan kanan ke tangan kiri
5. Ambil bahan dari forniks posterior dengan menggunakan
spatula ayre kemudian hapuskan pada objek glass
6. Hapus bahan yang telah diambil pada objek glass secara
merata dengan tidak terlau tebal atau terlalu tipis
7. Ambil bahan dari permukaan porsio dengan
menggunakan ujung spatel yang satunya
8. Hapus bahan pada objek glass, letakkan disebelah bahan
yang pertama
9. Ambil bahan dari kanalis servikalis agak kedalam dengan
menggunakan lidi watten, kemudian letakkan disamping
bahan yang kedua
10. Masukkan objek glass pada botol khusus larutan etil
alcohol 95% selama 20 menit
11. Setelah 20 menit, keringkan dan simpan pada tempat
yang telah disediakan. Kemudian kirim ke lab bersama
dengan formulir yang telah diisi
12. Bersihkan porsio dengan kassa steril dengan
menggunakan tampon tang
19
13. Keluarkan speculum
14. Rendam spekulum kedalam larutan klorin 0,5%
15. Mempersilahkan ibu untuk berpakaian kembali dan
duduk
16. Masukkan peralatan yang telah dipakai kedalam larutan
klorin 0,5%
17. Buka handscoon dan masukkan kedalam larutan klorin
0,5% secara terbalik
18. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir tujuh
langkah, kemudan keringkan dengn handuk bersih
20
2.6.2 Persiapan Pasien Pada Pemeriksaan USG
USG abdomen sendiri dibagi 2 bagian yaitu USG abdomen Atas dan USG
abdomen bawah. USG Abdomen adalah pemeriksaan dengan menggunakan
gelombang suara pada daerah perut.
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
UNTIRTA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN USG
18
UPTD PUSKESMAS
SUKAMULYA
ULTRASONOGRAFI
KABUPATEN KUNINGAN
(SOP)
Dr. SETYAWATI
NIP. 19581118 198803 2 002
1. DEFINISI Sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra
yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot,
ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini
bergunauntuk memeriksaorgan. Sonografiobstetrikbiasa
digunakan ketika masa kehamilan.
2. Persiapan alat
• Pesawat USG
• Tranduser
• Printer dan film thermal
• Jelly
• Kertas tissue
• Mesin USG diletakkandisebelahkanan tempattidur
pasien.
3. Persiapan pasien
• Untuk pemeriksaanabdomenatas pasien diharuskan
puasa 6-8 jam sebelum pemeriksaanagar saat
pemeriksaan organ tidak tertumpuk dengan feces.
• Untuk pemeriksaan abdomen bawah kasus-kasus obgyn
pasien diharuskan minum banyak dan menahan kencing
agar vesica urinaria penuh dan akan mendesak massa usus
keluar dari rongga pelvis dan mengubahkedudukan
uterus kedalam posisi aksial sehingga akan
mempermudah pemeriksaan organ genitalia interna.
4. Persiapan pemeriksa
Pemeriksa diharapkan memeriksa dengan teliti surat pengajuan
pemeriksaanUSG, apa indikasinya dan apakah perlu
didahulukan karena bersifat darurat gawat, misalnya pasien
20
dengan kecurigaan kehamilan ektopik. Tanyakan apakah ia
seorangnyonya atau nona, terutamabila akan melakukan
pemeriksaan USG transvaginal.
Selanjutnyacocokkanidentitaspasien,keluhanklinis dan
pemeriksaan fisik yang ada kemudian berikan penjelesan dan
ajukan persetujuan lisan
terhadap tindak medik
yang akan
dilakukan.
5. Pelaksanaan
• Informed consent
• Cuci tangan dan gunakan hanscoen DTT
• Pesawat USG dinyalakan
• Pasien disuruh berbaring telentang
• Dilakukan pendataan pada pasien pada monitor
• Lepas pakaian pasien.
• Organ yang akan di USG diberi jelly dan sken juga diberi
jelly.
• Lakukan tindakan pemeriksaan (melakukan
Scanning/pengambilan gambar) dengan cara transduser
dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien.
• Letakkan transduser pada abdomen untuk menemukan
obyek.
• Setelah obyek ditemukankemudian tekan tombol
FREEZE.
• Lakukan pengukuranobyek denganmenekantombol
TRACK BALL/CLIPPER dan beri keterangan label.
• Setelah itu organ abdomen didokumentasikan (dicetak di
film polaroid).
• Pemeriksaan selesai, beritahu pasien bahwa tindakan telah
selesai.
• Rapikan pasien, bersihkan Probe dan rapikan alat.
• Cuci tangan.
F.
21
2.6.3 Pemeriksaan IVA
PROGRAM D3 KEPERAWATAN
UNTIRTA
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMERIKSAAN IVA
PERSIAPAN Siapkan ibu pada meja gynekologi dan atur posisi ibu dalam
PASIEN posisi lithotomi.
22
f. Lidi kapas
g. Asam asetat 3 – 5% atau anggur putih (white vinegar)
Cara pembuatan asam asetat:
23
19. Memakai handscoon
20. Lakukan vulva hygiene
21. Memasang speculum dengan benar ( tangan kanan
memegang speculum, tangan kiri membuka labia
minora,masukkan secara miring dalam keadaan tertutup
kemudian putar kembali 45° kea rah bawah hingga
menjadi melintang)
22. Buka speculum pada tangkainya secara perlahan dan atur
sampai portio terlihat dengan jelas. ( kunci speculum
dengan mengencangkan bautnya kemudian tangan kiri
memegang bagian bawah speculum )
23. Bersihkan portio ibu dengan kasa memakai tampon tang
24. Buang kasa pada bengkok, tampon tang di masukkan pada
larutan klorin
25. Ambil lidi wotten dan celupkan ke dalam asam asetat 3-5
26. Masukkan lidi wotten ke dalam vagina ibu sampai
menyentuh porti
27. Oleskan lidi wotten ke seluruh permukaan portio ( oleskan
secara memutar 360° searah jarum jam )
28. Buang lidi wotten pada bengkok
29. Tunggu 30 detik hingga 1 menit lihat perubahan pada
portio
30. Tutup kembali speculum dengan mngendurkan bautnya,
putar 45° ke arah kanan, tarik speculum secara perlahan
dan masukkan pada larutan klorin
31. Memberitahu ibu bahwa pemeriksaan telah selesai
mempersilahkan ibu untuk menggunakan pakaian bawah
lagi.
32. Cuci handscoon dan lepas secara terbalik dalam larutan
klorin
33. Matikan lampu sorot dan kemaskan alat
34. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan
35. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
a. Jika terjadi perubahan warna pada portio,
minta ibu untuk datang lagi untuk pemeriksaan lebih
lanjut
b. Jika tidak ada perubahan, menganjurkan ibu
untuk menjaga kebersihan alat kelaminnya.
36. Mengucapkan terimakasih atas kedatangan ibu.
DOKUMENT 1. Catat dan dokumentasikan
ASI
24
BAB 3
PENUTUP
3.1. Penutup
Jadi, Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang di inginkan agar terbentuk keluarga yang sehat dan sejahtera. Sasaran utama dari
pelayanan KB adalah Pasangan Usia Subur (PUS). Pelayanan KB diberikan di berbagai
unit pelayanan baik oleh pemerintah maupun swasta dari tingkat desa hingga tingkat kota
dengan kompetensi yang sangat bervariasi. Pemberi layanan KB antara lain adalah
Rumah Sakit, Puskesmas, dokter praktek swasta, bidan praktek swasta dan bidan desa.
Jenis alat atau obat kontrasepsi antara lain suntik, kondom, pil, IUD, implant,
vasektomi, dan tubektomi. Untuk jenis pelayanan KB. Jenis kondom dapat diperoleh
langsung dari apotek atau toko obat, pos layanan KB dan kader desa. Kontrasepsi suntik
KB sering dilakukan oleh bidan dan dokter sedangkan kontrasepsi jenis, IUD, implant
dan vasektomi atau tubektomi harus dilakukan oleh tenaga kesehatan terlatih dan
berkompeten.
3.2. Saran
Penulis menyarankan untuk memilih alat kontrasepsi yang di anjurkan oleh Dokter
kandungan atau Bidan.
25
DAFTAR PUSTAKA
26