Anda di halaman 1dari 173

HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA, JUMLAH PUBLIKASI

ILMIAH, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DENGAN


JABATAN AKADEMIK DOSEN DI SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI
NUSANTARATAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

DISUSUN OLEH :
OKA RITITA

NPM: 07150100334

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI DIPLOMA DIV KEBIDANAN
JAKARTA
2016
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA, JUMLAH PUBLIKASI ILMIAH,


PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DENGAN JABATAN
AKADEMIK DOSEN DI SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN ABDI NUSANTARA
TAHUN 2016

Disusun Oleh :
Oka Ritita
07150100334

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk disajikan
dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Diploma IV Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Jakarta, Februari 2017

Menyetujui,

Pembimbing

(Ratna Wulandari, S.ST)


LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul :

HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA, JUMLAH PUBLIKASI ILMIAH,


PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DENGAN JABATAN
AKADEMIK DOSEN DI SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN ABDI NUSANTARA
TAHUN 2016

Disusun Oleh :
Oka Ritita
07150100334

Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju

Jakarta, 2 Februari 2017


Mengesahkan,

Pembimbing Penguji

(Ratna Wulandari, S.ST) (Retno Sugesti, S.ST,M.Kes

Mengetahui,
Ketua Program Diploma IV Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju

(Hidayani, Amd.Keb, SKM, MKM)


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanggung jawab dibawah ini, saya:

Nama :Oka Ritita

NPM : 0715010034

Program Studi : DIV Kebidanan

Peminatan : Pendidik

Menyataka bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisann skripsi yang

berjudul Hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah Publikasi Ilmiah,

Pengabdian Pada Masyarakat dengan Jabatan Akademik Dosen di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara Kota Bekasi Tahun 2016.

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tndakan plgiat, maka saya akan

menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Jakarta, Januari 2017

(Oka Ritita)
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM)
SKRIPSI, FEBRUARI 2017

OKA RITITA
NPM:0715.0100.334

HUBUNGAN PENGALAMAN KERJA, JUMLAH PUBLIKASI ILMIAH,


PENGABDIAN PADA MASYARAKAT DENGAN JABATAN AKADEMIK DOSEN

xviii + viii Bab +126 Halaman + 8 Tabel + 5 Gambar + 5 Lampiran

ABSTRAK

Pendidikan merupakan salah satu alat dalam pembudayaan manusia. Melalui pendidikan
manusia akan mengetahui segala sesuatu yang diketahuinya. Pendidikan juga merupakan
hak dan keharusan seluruh umat manusia, meskipun ada pada masa-masa tentu
pendidikan tidak diberikan secara merata kepada seluruh manusia. Tujuan penelitian
mengetahui hubunngan pengalaman kerja, jumlah publikasi Ilmiah, pengabdian pada
masyarakat dengan jabatan akademik dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi
Nusantara tahun 2016. Metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan
pendekatan retrospektif, data skunder, sampel penelitian ini dosen tetap di sekolah tinggi
ilmu kesehatan abdi nusantara tahun 2016 dengan menggunakan total sumpling terhadap
50 dosen tetap, analisis data menggunakan uji Chi squer Hasil uji univariat dan bivariat di
peroleh gambaran responden di sekolah tinggi ilmu kesehatan abdi nusantara tahun 2016
yang mempunyai pengalaman kerja yang baik sebanyak 44 responden (88%), memiliki
jumlah publikasi jurnal yang baik di Sekolah tinggi ilmu kesehatan abdi nusantara
sebanyak 23 responden (46%), melakukan pengabdian masyarakat yang baik sebanyak 18
responden (36%), dan jabatan akademik yang baik sebanyak 36 responden (72%).Hasil
uji statistik bivariat pengalaman kerja diperoleh nilai p= 0,044 publikasi ilmiah diperoleh
nilai p= 0,013, dan pengabdian masyarakat diperoleh nilai p= 0,020 Maka dapat
disimpulkan, ada hubungan antara pengalaman kerja, publikasi ilmiah dan pengabdian
pada masyarakat dengan jabatan akademik dosen. Dari penelitian ini penulis memberikan
saran untuk institusi agar menambahkan kualits dosen dalam melakukan pengabdian
masyarakat dan publikasi ilmiah, dan mempertahankan kinerja dosen-dosen
berpengalaman.

Kata Kunci :Pengalaman Kerja, Publiksi Ilmiah, Pengabdian


Masyarakat, Jabatan Akademik Dosen

Daftar Pustaka : 58 (2002-2016)


STUDY PROGRAM DIPLOMA IV MIDWIFERY OF THE HIGHER SCHOOL OF
HEALTH SCIENCES INDONESIA MAJU (STIKIM)
SKRIPSI, FEBRUARI 2017

OKA RITITA
NPM:0715.0100.334

RELATIONSHIP WORKS EXPERIENCES, THE TOTAL OF SCIENTIFICT


PUBLICATION, HUMAN DEVOTION WITH ACADEMIC LECTURER POSITION

xviii + viii Bab+126 pages + 8 Tabels + 5 picturs + 5 attachments

ABSTRACT

Education is one tool of human civiling. Through education, people will know everything
they know. Education is also the right and necessity of all human, although in certain
times education is not equally distributed to the whole of human. The aim of this research
is to know relation of work experience, number of scientific publications, human devotion
with lecturer academic positions at the higher school of health sciences abdi nusantara
in 2016. The method reaserch using quantitative approach with a retrospective approach,
the secondary data, this sample is tenured lecturer at the higher school of health sciences
Abdi Nusantara in 2016 with using sumpling total to 50 tenured lecturer,the analizing
data use chi squer results test, the test result of univariat and bivariat that obtaine a
respondents overview in the higher school of health sciences abdi nusantara in 2016 that
has good work experiences as much as 44 respondents (88%), it has amount of good
journal publications in higher school of helath sciences abdi nusantara as much as 29
respondents (58%), do good huan devotion as much as 18 respondents (36%), and
academic poistion is good as much as 36 respondents (72%). Bivariat statistical test
result ofwork experiences is p=0,044 sccientifict publications is p=0,000,and human
devotion is p = 0.020 It can be concluded there is a relation between work experiences,
scientific publication, and there is a relation human devotion with academic position of
lecturers. From this research,the authors give advice to institutions in order to add the
quality of lecturers in doing human devotion, scientific publications, and maintain
performance of lecturersexperiences.

Keywords : work experiences, scientifict publication, human devotaion, structural


lecturer position

Bibliography : 58 (2002-2016)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. IDENTITAS DIRI
Nama : Oka Ritiita
Tempat/tanggal lahir : Tanjung Setia, 10 Oktober 1994
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum menikah
Alamat : Jl.Panglima Polim RT 03 RW 003 No.7, Kel

Poris Plawad, Kec Cipondoh, Kota Tangerang


Riwayat Pendidikan :
1. SDN 1 Tanjung Setia, Kec. Pesisir Selatan, Kab

Lampung Barat lulus tahun 2006 berijazah


2. SMPN 1 Kec Pesisir Selatan, Kab Lampung

Barat lulus tahun 2009 berijazah


3. SMAN 1 Kec Pesisir Selatan Kab Lampung

Barat lulus tahun 2012 berijazah


4. Diploma III Akbid Assyifa Tangerang lulus

Tangerang lulus tahun 2015 berijazah


5. Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Maju Angkatan

2015/2016 (sekarang )

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang maha kuasa, ditengah

kesibukan sehari-hari, berkat limpahan karunia, rahmat dan kasih sayang-Nya

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi. Penulisan ini berjudul Hubungan

Pengalaman Kerja, Jumlah Pubikasi Ilmiah, Pengabdian Pada Masyarakat dengan

Jabatan Struktural Dosen penulisan skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma IV pada Program Studi DIV

Kebidanan pendidik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta.

Penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua kalangan terutama kalangan dosen dan mahasiswa di lembaga Perguruan

Tinggi dan dapat dikembangkan sesuai dengan keilmuan yang sedang

berkembang. Tentu dalam penulisan ini, penulis banyak sekali memperoleh

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H Jakub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju Jakarta


2. Dr. Dr. dr. HM. Hafizurrachman, MPH sekalu Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Maju Jakarta

3. Hidayani, Amd.Keb, SKM, MKM, selaku Ketua Program Studi DIV

Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

4. Ratna Wulandari S.ST, selaku pembimbing penulisan skripsi ini yang telah

memberikan arahan, waktu dan bimbingan kepada penulis.


5. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes Selaku Penguji dari Skripsi yang telah disusun

oleh penulis
6. Hj.Lilik Susilawati, SST. M.Kes. MARS selaku ketua Yayasan di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusanntara.


7. Feva Tridiyanti, M.Kes. M. Keb selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Abdi Nusanntara.
8. Rahayu Khairiyah, SKM, M.Kes selaku Wakil Ketua II di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Abdi Nusanntara.


9. Ns. Isnaini, S.Kep, M.Kes selaku ketua LPPM di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusanntara.


10. Wiji Astuti, SE selaku Unit Layanan HRD di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Abdi Nusanntara.
11. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Jakarta yang telah memberikan Ilmu dari awal pendidikan sampai penyusunan

skripsi ini
12. Seluruh Bapak/Ibu Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

yang telah membantu penyusunan Skripsi ini.


13. Teruntuk Kedua Orang Tua, Kakak-kakak ku dan keluarga yang telah

memberikan dukungan dan semangat, bantuan baik moril maupun doa dalam

penyusunan skripsi ini.


14. Seluruh teman-teman seperjuangan Program Studi DIV Kebidanan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta


15. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu sejak awal hingga selesainya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan dan berkah kepada semua pihak

yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, dan bila dalam penulisan

ini ada kekurangan dan kelemahan, penulis dengan kerendahan hati memohon

maaf, semoga dengan keritikan ataupun saran bagi para pembaca bisa

mengembangkan dan melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan

judul skripsi ini, penulis sangat berharap adanya tanggapan dari pihhak-pihak

yang telah membaca, agar kurangnya penelitian ini bisa di tambahkn dan dapat

mengembangkan penelitian ini menjadi lebih baik. Sebelumnya penulis berterima

kasih kepada para pembaca atas kritik dan sarannya.

Jakarta, Februari 2017

Oka Ritita
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... ii

LEMBAR SURAT PLAGIAT................................................................... iii

ABSTRAK......................................................................

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................

KATA PENGANTAR................................................................................. vi

DAFTAR ISI............................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .....................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

xvii

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................

10
1.3 Pertanyaan Penelitian ......................................................

10
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................

11
1.4.1 Tujuan Umum..................................................................

11
1.4.2 Tujuan Khusus.................................................................

11
1.5 Manfaat Penelitian...........................................................

11
1.5.1 Manfaat Teoritis...............................................................

11
1.5.2 Manfaat Metodologi........................................................

12
1.5.3 Manfaat Praktis................................................................

12
1.6 Ruang Lingkup................................................................

13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jabatan Struktural Dosen ..........................................................

14
2.1.1 Definisi Jabatan...............................................................

14
2.1.2 Definisi Akademis ..........................................................

15
2.1.3 Prestasi Akademik...........................................................

16
2.1.4 Definisi Dosen.................................................................

16
2.1.5 Jabatan Akademik Dosen.................................................

20
2.1.6 Proses Penilaiam Jabatan Akademik..............................

21
2.1.7 Indikator Penilaian Jabatan Akademik............................

25
2.1.8 Kenaikan Jabatan Akademik Dosen................................

25
2.1.9 Sintesa Jabatan Akademik Dosen....................................

28
2.2 Pengalaman Kerja.....................................................................

29
2.2.1 Definisi Pengalaman........................................................

29
2.2.2 Definisi Pengalaman Kerja..............................................

30
2.2.3 Masa Kerja Dosen............................................................

34
2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Pengalaman Kerja............................................................

36
2.2.5 Indikator Pengalaman Kerja............................................

38
2.2.6 Sintesa Pengalaman Kerja...............................................

39
2.3 Publikasi Jurnal Ilmiah..............................................................

40
2.3.1 Definisi Publikasi.............................................................

40
2.3.2 Definisi Jurnal.................................................................

42
2.3.3 Definisi Tulisan Ilmiah....................................................

42
2.3.4 Jurnal Ilmiah....................................................................

47
2.3.5 Publikasi Jurnal Ilmiah....................................................

50
2.3.6 Komponen Jurnal Ilmiah Untuk Kenaikan

Jabatan.............................................................................

56
2.3.7 Sintesa Publikasi Jurnal Ilmiah........................................

57
2.4 Pengabdian Masyarakat............................................................

58
2.4.1 Definisi Pengabdian.........................................................

58
2.4.2 Definisi Masyarakat........................................................

58
2.4.3 Definisi Pengabdiaan Masyarakat...................................

59
2.4.4 Implementasi Pengabdian Masyarakat............................

62
2.4.5 Komponen Pengabdian Pada Masyarakat.......................

64.....................................................................................
2.4.6 Tujuan Pengabdian Pada Masyarakat..............................

65
2.4.7 Ruang Lingkup Pengabdian Pada Masyarakat..............

66
2.4.8 Bentuk Pengabdian Pada Masyarakat..............................

67
2.4.9 Pengabdian Pada Masyarakat dengan Profesi

Dosen...............................................................................

72
2.4.10 Sintesa Pengabdian Masyarakat........................................

74
2.5 Landasan Teori Menuju Konsep..............................................

74

BAB III KERANGKA, DEFINISI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Teori ..............................................................................

77
3.2 Kerangka Konsep...........................................................................

78
3.3 Kerangka Analisa..........................................................................

78
3.4 Defenisi Operasional .....................................................................

79
3.5 Hipotesis penelitian........................................................................

81

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian...........................................................................

82
4.2 Variabel Penelitian.........................................................................

82
4.2.1 Variabel Independen.............................................................

82
4.2.2 Variabel Devenden...............................................................

83
4.3 Tempat Dan Waktu Penelitian........................................................

83
4.4 Populasi Dan Sampel.....................................................................

83
4.4.1 Populasi................................................................................

83
4.4.2 Sampel..................................................................................

83
4.4.3 Teknik Pengambilan Sampel................................................

84
4.4.4 Syarat Sampel.......................................................................

84
4.4.4.1 Kriteria Inklusi..........................................................

84
4.4.4.2 Kriteria Non Inklusi..................................................

84..............................................................................
4.4.4.3 Kriteria Eksklusi.......................................................

85
4.5 Pengumpulan Data.........................................................................

85
4.6 Input Data......................................................................................

86
4.6.1 Pengumpulan Data...............................................................

86
4.6.2 Input Data Ke Komputer......................................................

86
4.6.3 Data Entri / Input..................................................................

86
4.6.4 Pengolahan Data...................................................................

89
4.7 Analisis Data.................................................................................

89
4.7.1 Analisis Univariat.................................................................

89
4.7.2 Analisis Bivariat...................................................................

90
4.8 Penyajian Data...............................................................................

92

BAB V AREA PENELITIAN

5.1 Profil Tempat Penelitian................................................................ 93


5.2 Sejarah........................................................................................... 94
5.3 Visi dan Misi ................................................................................. 95
5.3.1 Visi........................................................................................ 95
5.3.2 Misi....................................................................................... 95
5.4 Motto.............................................................................................. 95
5.5 Tujuan............................................................................................ 95
5.6 Fasilitas.......................................................................................... 96
5.7 Jumlah Lulusan.............................................................................. 96
5.8 Struktur Organisasi........................................................................ 97

BAB VI HASIL PENELITIAN

6.1 Analisis Univariat ............................................................................

98
6.1.1 Pengalaman Kerja.................................................................

98
6.1.2 Publikasi Jurnal Ilmiah........................................................

99
6.1.3 Pengabdian Pada Masyarakat..............................................

99
6.1.4 Jabatan Struktural Dosen......................................................

100
6.2 Analisis Bivariat............................................................................

101
6.2.1 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Jabatan Struktural....

101
6.2.2 Hubungan Publikasi Ilmiah dengan Jabbtan Struktural......

102
6.2.3 Hubungan Pengabdian dengan Jabatan Struktural

Dosen....................................................................................

103

BAB VII PEMBAHASAN

7.1 Keterbatasan Penelitian.........................................................................

105
7.2 Hasil Penelitian.....................................................................................

105
7.2.1 Analisi Univariat..................................................................

105
7.2.2 Analisis Bivariat..................................................................

112

BAB VIII PENUTUP

8.1 Kesimpulan.........................................................................................

122

8.2 Saran...................................................................................................

124

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional................................................................ 79

Tabel 6.1 Tabel Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja di Sekolahh Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.......................................... 98

Tabel 6.2 Tabel Distribusi Frekuensi Publikasi Ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.......................................... 99

Tabel 6.3 Tabel Distribusi Frekuensi Pengabdian pada Masyarakat di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016 ..................... 99

Tabel 6.4 Tabel Distribusi Frekuensi Jabatan Struktural Dosen di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016................................. 101

Tabel 6.5 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Jabatan Struktural di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016...................... 101

Tabel 6.6 Hubungan Jumlah Publikasi Ilmiah dengan Jabatan Struktural Dosen di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016........ 102

Tabel 6.7 Hubungan Pengabdian Pada Masyarakat dengan Jabatan Struktural

Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016

.................................................................................................103
DAFTAR GAMBAR

Bagan 3.1 Kerangka teori ............................................................................ 77

Gambar 3.2 Kerangka Konsep.......................................................................... 78

Gambar 3.3 Kerangka Analisis......................................................................... 78

Gambar 5.1 Logo Lahan Penelitian.................................................................. 93

Gambar 5.2 Struktur Organisasi....................................................................... 97

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Penelitian

Lampiran 2 : Surat Balasan

Lampiran 3 : Daftar Dosen Tetap Penelitian

Lampiran 3 : Print Out SPSS

Lampiran 4 : Lembar Konsultasi Bimbingan


BAB I

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman pada saat ini demikian pesatnya, sementara itu

tantangan pembangunan di indonesia dihadapkan pada masalah yang sangat

kompleks seperti masalah pendidikan salah satu penyebabnya adalah semakin

meningkat tuntutan bangsa dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya

untuk maju. Guna menjawab tantangan dunia yang semakin bergejolak, tentu

saja perkembangan sumber daya manusia harus diperioritaskan1.

Pendidikan merupakan salah satu alat dalam pembudayaan manusia.

Melalui pendidikan manusia akan mengetahui segala sesuatu yang

diketahuinya. Pendidikan juga merupakan hak dan keharusan seluruh umat

manusia, walaupun ada pada masa-masa tentu pendidikan tidak diberikan

secara merata kepada seluruh manusia. Hak untuk mendapatkan pendidikan

harus dibarengi dengan kesempatan dan kemampuan. Semua negara sangat

1 Slameto.belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi.jakarta:PT.Rineka cipta. 2010


berkepentingan pada pendidikan rakyatnya. Negara tentu tidak ingin

rakyatnya ketinggalan dengan negara lain2.


Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pengertian pendidikan yaitu usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suatu belajar dan proses pembelajran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian,

kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

mayarakat, bangsa dan negara.3


UNISCO institute foe education (UIE Hanmbreg) menetapkan bahwa

suatu suatu definisi pendidikan seumur hidup adalah yang dapat meliputi

seluruh hidup manusia mengarah pada mengarah pada pembentukan

pemahaman, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis seperti

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi

hidupnya, meningkatkan motivasi untuk belajar mandiri, meningkatkan

kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, baik

formal nonformal dan informal.4


Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa

Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yah harus dikembangkan

sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap. Pendidikan

yang dikelola dengan tertib, teratur, efektif dan efesien (berdaya guna dan

berhasil guna) akan mampu mempercepat proses pembudayaan bangsa yang

2 Asmara H.U Husana. Profesi kependidikan. Bandung: Alfabeta. 2015

3 Rizky Sheftyani Kurnia. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Gosyen Publishing. 2015

4 Asmara H.U Husana.Propesi kependidikan.Bandung:Alfabeta.2015


berdasarkan pokok dan kesejahteraan umum dan pencerdasan kehidupan

bangsa5

Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik bisa secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat berbangsa dan bernegara merupakan tujuan dari suatu

pendidikan.6

Pendidikan juga merupakan suatu alat yang ampuh untuk menjadikan

setiap peserta mempunyai kemampuan yang setara. Dengan pendidikan juga

bisa menghilangkan rasa antara perbedaan kelas dan kasta, karena dimata

hukum setiap warga negara adalah sama dan harus memperoleh perlakuan

yang sama. Pendidikan merupakan sebagai suatu wahana yang baik bagi

negara untuk membangun sumber daya manusia yang diperlukan dalam

pembangunan juga bagi setiap peserta didik untuk dapat mengembangkan diri

sesuai dengan potensi yang dimiliki.7

Perguruan tinggi bertujun menghasilkan lulusan yang berkualitas

sebagai bentuk kontribusi kepada pemerintah, oang tua dan masyarakat.

Untuk mendapatkan lulusan yang berkulitas dibutuhkan dosen yang

berkualitas pula. Dosen sebagai pelaksana pendidik memiliki peran, tugas dan

5 Solikudin Moh.Jaelani. Dasar-dasar Kependidikan. Tanggerang: PT.Pustaka Mandiri. 2015

6 Musriadi.Profesi kependidikan secara teoritis.Yogyakarta: Deepublish.2016

7 Musriadi.Profesi kependidikan secara teoritis.Yogyakarta: Deepublish. 2016


tanggung jawab yang penting. Untuk itu, diperlukan dosen yang mampu

meningkatkn kualitas manusia Indonesia, menguasai ilmu pengetahuan,

tekhnologi, dan seni, serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju,

adil, makmur dan beradab.8

Secara Nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat

mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. Melalui

pendidikan peserta didik difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi

warga negara yang menyadari dan merealisasikan hak dan kewajibannya.

Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara ini apabila

memiliki secara kolektifan mempersatukan mereka menjadi suatu bangsa.

Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan

Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.9

Pada lembaga pendidikan tingggi, dosen merupakan salah satu sumber

daya manusia yang memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan

institusi. Banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas dosen baik secara

langsung maupun tidak langsung.10

Dosen sebagai salah satu komponen terpenting dalm pendidikan tinggi

yang mempunyai peran yang sangat signifikan bagi perguruan tinggi untuk

menjalankan fungsinya. Lebih dari itu peran dosen diharapkan dapat

8 Muhammad Ilyassin. Budaya organisasi bagi peningkatan kerja dosen. Samarinda : STAIN. 2010

9 Musriadi.Profesi kependidikan secara teoritis.Yogyakarta: Deepublish. .2016

10 Muhammad Ilyassin. Budaya organisasi bagi peningkatan kerja dosen. Samarinda : STAIN. 2010
mengejar kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni

dari Negara-Negara lain. Terutama Negara-Negara di Asia. Dengan

diberlakukannya Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, maka peran dan tugas pokok dosen telah berkembang dari yang

semula lebih ditekankan pada tugas mengajar menjadi seorang pendidik

profesional dan ilmuwan dengan tugas utama menstranformasikan

mengembangkan, dan menyebarkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

melalui pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.11

Menurut badan PBB, peringkat Indonesia dalam bidang pendidikan

pada tahun 2012 adalah 62 diantara 130 Negara di Dunia. Education

development indek (EDI) Indonesia adalah 0.935 dibawah malaysia (0.945)

dan Berunei Darussalam (0.965).12

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga tercermin dari daya

saing ditingkat international. Daya saing indonesia menurut Wordl Economic

Forum tahun 2012, berada di level 54 dari 131 Negara. Jauh dibawah

peringkat daya saing sesama negara ASEAN seperti Malaysia yang berada

diurutan 21 dan Singapura di urutan 17.13

Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah guru berpendidikan

primer (S-1) kurang dari 50%. Hal ini berarti dari 2,7 juta guru, hanya 1,35jt

11 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen

12 Dapertemen pendidikan nasional. Panduan pengembangan materi pembelajaran. Jakarta:Balai Pustaka.2009

13 Dapertemen pendidikan nasional. Panduan pengembangan materi pembelajaran. Jakarta:Balai Pustaka.2009


guru yang belum mencapai kualifikasi S-1/D-IV baru mencapai 35,6%. Pada

tahun 2007, depdiknas baru berhasil meningkatkan kualifikasi guru hingga S-

1/D-IV sebanyak 81.800 guru dan telah melakukan sertifikasi sebanyak

147.217 orang.14

Di Indonesia terdapat 4.515 Perguruan Tinggi, diantaranya Sekolah

tinggi 2.438, Akademi 1.109 Politeknik 247, Institusi 144 dan Universitas

577. Sedangkan untuk program study kesehatan di Indonesia sendiri terdapat

3.286 pendidikan kesehatan.15

Perguruan Tinggi diwilayah Dki Jakarta dan wilayah Jawa Barat

terdapat 992 institusi Perguruan Tinggi dan terdapat 581 pendidikan

kesehatan diantaranya diwilayah Dki Jakarta 258 dan Jawa Barat 381

pendidikan kesehatan.16

Melihat banyaknya institusi pendidikan terutama pendidikan di

indonesia, namun kualitas lulusan masih rendah dilihat dari tingginya AKI

dan AKB. Berdasarkan SDKI pada tahun 2012, AKI mencapai 359/100.000

kelahiran hidup dan AKB mencapai 32/1.000 kelahiran hidup.17

Tugas seorang dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi

merupakan satu kesatuan dharma atau kegiatan, karena ketiga dharma

14 Baedhowi. Peningkatan Kualitas Pendidikan Melalui Peningkatan Profesionalisme Guru. Jakarta : khazanah
pendidikan. .2008

15 Porlap dikti 2016

16 Forlap dikti 2016

17 SDKI.2012
tersebut hanya dapat dibedakan akan tetapi tidak dapat dipisahkan, karna

saling terkait dan mendukung satu sama lain. Dharma pendidkan dan

pengajaran akan menghasilkan problematik dan konsep-konsep yang dapat

menggerakkan penelitian untuk menghasilkan publikasi ilmiah, sebaliknya

dari penelitian dan publikasi ilmiah akan memperkaya dan memperbaharui

khasanah ilmu untuk digunakan dalam pendidikan dan pengajaran. Hasil

penelitian dan publikasi akan menghasilkan bahan pengajaran yang terbaharui

terus menerus dan mutakhir. Dipihak lain hasil dharma penelitian akan dapat

diaplikasikan dalam dharma pengabdian pada masyarakat serta berlaku

sebaliknya hasil dharma pengabdian pada masyarakat akan memberikan

inspirasi dan gagasan dalam penelitian dengan demikian tampak dengan jelas

bahwa dharma penelitian dapat memberikan sumbangan cukup besar pada

dharma yang lain.18

Kenaikan jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian

penghargaan pemerintah atas prestasi kerja yang telah dicapai dosen, dengan

demikian setiap dosen yang telah mempunyai prestasi kerja sesuai dengan

peraturan per-Undangan berhak mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan

akademik. Dasar dan mekanisme pemberian penghargaan kenaikan jabatan

akademik atau pangkat dengan filosofi pemberian penghargaan perlu

dirumuskan, sehingga adil, akuntebel dan bertanggung jawab.19

18 Forlap dikti.2016

19 Nabih ibrahim nawazir. jurnal of indonesian scholar.2016


Berdasarkan tri dharma perguruan tinggi yang pertama adalah pendidikan

dan pengajaran, maksudnya adalah seorang dosen harus mengajar dengan

sungguh-sungguh karena hanya dengan kesungguhanlah suatu tanggung

jawab dapat dilaksankan dengan baik, dalam proses belajar itulah terjadi

transfer ilmu dan pengalaman kepada mahasiswa dan hal itu merupakan hal

yang sangat menarik dan menantang sehingga memicu kesadaran untuk terus

belajar sepanjang hayat. Yang kedua adalah melakukan penelitian atau riset

ilmiah yang mana diharapkan menghasilkan temuan-temuan ilmiah untuk

memperbaharui keilmuan itu sendiri. Jadi, prinsipnya melakukan riset atau

penelitian ilmiah ditujukan untuk pengembangan keilmuan dan kesejahteraan

masyarakat. Terkait pengembangan keilmuan dan kesejahtean masyarakat

itulah tugas ketiga yakni mengembangkan masyarakat menjadi hal terakhir,

dengan melakukan pengabdian pada masyarakat.20

Penelitian yang dilakukan oleh Wiliam Jefferson Wiratama dan Ketut

Budiarti tentang pengaruh independensi, pengalaman kerja, due frofessional

care dan akuntabilitas terhadap kualitas audit. Bahwa pengalaman kerja pada

kualitas audit didapatkan hasil 0,335 dengan nilai signifikan sebesar 0,000

lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan pengalaman kerja berpengaru

positif signifikan terhadap kualitas audit.

penelitian yang dilakukan Nenet Natasudian Jaya dan I Gusti Made

Subrata tentang Model Peningkatan Minat Meneliti dengan Pemberdayaan

Sikap Mental Enterpreneurship Dosen Kopertis Pada Perguruan Tinggi

20 Sina, peter garlans. The inspiration of learning.


Swasta di Kota Mataram, didapatkan hasil dari 69 responden, 28 responden

(40%) mempunyai sikap entrepreneurship yang tinggi dan 41 responden

(60%) mempunyai sikap sedang terhadap penelitian ilmiah ini artinya dosen

pada PTS di Kota Mataram kurang melaksanakan dharma penelitian dalam

mengemban tridharma perguruan tinggi dan lebih banyak terutama dalam

bidang pengajaran, rendahnya animo dosen untuk melakukan penelitian

karena sebagian besar dosen hanya meghabiskan waktunya untuk mengajar

dikelas. Rendahnya kemampuan dosen dalam tekhnik penyusunan proposal

penelitian juga menjadi salah satu penyebab rendahnya meneliti dosen pada

PTS di kota Mataram.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sudiro tentang Pengaruh

Komitmen Keorganisasian dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Tenaga

Edukatif/Dosen, didapatkan hasil dengan nilai rata-rata (mean) prestasi kerja

tenaga edukaatif dosen/dosen di bidang pengabdian kepada masyarakat secara

keseluruhan sebesar 3,04, artinya bahwa kinerja tenaga edukatif/dosen bidang

pengabdian pada masyarakat masuk dalam kategori baik. Artinya bahwa

kegiatan pengabdian pada masyarakat oleh para tenaga edukatif/dosen banyak

menunjang kinerjanya.

Setelah peneliti melakukan study pendahuluan di berbagai institusi

daerah Jabodetabek. Peneliti memutuskan melakukan penelitian di Stikes

Abdi Nusantara. Karena dari berbagai tempat institusi yang telah di survey

Stikes Abdi Nusantara memiliki sampel dan kriteria yang berkaitan dengan

penelitian ini. Berdasarkan Study Pendahuluan yang dilakukan peneliti di


Stikes Abdi Nusantara dari lima program studi terdapat 50 dosen tetap yang

terdaftar sebagai Dosen Nasional (NIDN).

Sudah sebagian besar dosen tetap yang terdaftar Dosen Nasional

mempunyai jabatan fungsional yang tertinggi adalah Lektor dan yang

terendah adalah Asisten Ahli dan mempunyai Jabatan Struktural yang dijabat

oleh dosen-dosen di Stikes Abdi Nusantara. Di Stikes Abdi Nusantara dosen

mempunyai Jabatan Struktural yang telah tersetruktur dalam Organisasi

Institusi.

Periode kerja terpanjang dan terpendek di Stikes Abdi Nusantara dilihat

dari jabatan Akademik. Periode kerja terpanjang dari tahun 2007 dan priode

kerja terpendek dari tahun 2016.

Jumlah publikasi jurnal ilmiah dalam 5 tahun terakhir terdapat 176 jurnal

yang penelitiannya dilakukan oleh dosen dan pengabdian pada masyarakat

dalam 5 tahun terakhir terdapat 134 pengabdian pada masyarakat.

Berdasarkan data tersebut maka penulis mengkaitkan apakah ada

hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah Publikasi Ilmiah, Pengabdian pada

Masyarakat dengan Jabatan Struktural Dosen di Stikes Abdi Nusantara pada

tahun 2016.

1.2 Rumusan Masalah


Banyaknya dosen tetap di suatu Perguruan Tinggi yang tidak

mempunyai jabatan akademik, tidak mempunyai publikasi ilmiah dan tidak

mempunyai pengabdian pada masyarakat. Di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Abdi Nusantara didapatkan sebanyak 50 dosen tetap dari lima program Studi

dan mendapatkan sebanyak 349 mahasiswa pada tahun ajaran 2013-2014, 317
mahasiswa pada tahun ajaran 2014-2015 dan sebanyak 332 mahasiswa pada

tahun ajaran 2015-2016. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan

diatas, maka penulis merumuskan masalah pokok dalam peneiltian ini yaitu

apakah ada hubungan antara pengalaman kerja, jumlah publikasi jurnal ilmiah,

dan pengabdian pada masyarakat dengan jabatan Akademik dosen.


1.3 Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Hubungan pengalaman kerja, jumlah publikasi ilmiah, pengabdian

masyarakat dengan jabatan Akademik dosen di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.


1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah hubungan antara Pengalaman kerja ,

jumlah publikasi jurnal ilmiah, dan pengabdian pada masyarakat

dengan jabatan akademik dosen.

1.4.2 Tujuan Khusus


a. Mengetahui hubungan antara pengalaman kerja dengan jabatan

akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun 2016.


b. Mengetahui hubungan antara jumlah publikasi jurnal ilmiah dengan

jabatan akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun 2016.


c. Mengetahui hubungan antara pengabdian pada masyarakat dengan

jabatan akademik Dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun 2016..


d. Mengetahui adakah hubungan antara pengalaman kerja, jumlah

publikasi jurnal ilmiah, dan pengabdian pada masyarakat dengan

jabatan akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun 2016..


1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teori
a. Dengan penelitian ini diketahui hubungan antara pengalaman

kerja, publikasi ilmiah, pengabdian pada masyarakat dengan

jabatan akademik dosen. Sehingga penelitian ini bisa


meningkatkan wawasan dan dijadikan pedoman untuk seorang

pendidik.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian selanjutnya pada

kajian yang sama tetapi dalam ruang lingkup yang lebih luas dan

mendalam.
1.5.2 Manfaat Metodelogi
Metode Penelitian ini tidak menghasilkan metodelogi baru, sehingga

peneliti masih menggunakan metode lama dalam meneliti hubungan

antara pengalaman kerja, jumlah publikasi jurnal ilmiah, dan

pengabdian pada masyarakat terhadap jabatan akademik dosen di

Stikes Abdi Nusantara tahun 2016.


1.5.3 Manfaat Praktis
a. Institusi pendidikan
Untuk menambah literatur atau bahan bacaan diperpustakaan

sebagai bahan kajian serta sebagai dasar untuk pengembangan

penelituan selanjutnya
b. Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

penelitian tentang hubungan antara pengalaman kerja, jumlah

publikasi jurnal ilmiah, pengabdian pada masyarakat dengan jabatan

akademik dosen.
c. Bagi peneliti dan peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai informasi baru dalam melakukan penelitian

serta dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dari kampus

dengan yang ada dimasyarakat


1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara

pengalaman kerja, publikasi jurnal ilmiah, dan pengabdian pada

masyarakat dengan jabatan akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara


tahun 2016. Sample penelitian ini adalah dosen di Stikes Abdi Nusantara

dan penelitian ini dilakukan di Stikes Abdi Nusantara pada bulan

November tahun 2016.

Penelitian ini menggunakan data skunder sebagai alat ukur,

pengolahan data dengan cara SPSS Versi 18 dengan menggunakan

komputer, metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif analitik

dengan pendekatan kuantitatif desain penelitian Retrospektive. Penelitian

ini dilakukan pada tahun 2016 dengan cara mengambil data akademik data

yang berupa progres jabatan akademik, priode kerja, jumlah publikasi

ilmiah, dan pengabdian pada masyarakat. Setelah mendapatkan data

tersebut kemudian peneliti mengolah data di SPSS versi 18 dengan

menggunakan uji statistik jenis Chi Square.

Variabel yang diteliti terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen. Variabel independen meliputi pengalaman kerja, publikasi

jurnal ilmiah dan pengabdian pada masyarakat sedangkan variabel

dependen yaitu jabatan akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun

2016.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Jabatan Akademik Dosen

2.1.1. Definisi Jabatan

Jabatan adalah sekumpulan pekerjaan dalam organisasi

perusahaan.21

Jabatan merupakan suatu kumpulan dalam pekerjaan yang

berisikan tugas yang sama ataupun berhubungan satu dengan yang

lain, yang pelaksanaannya berupa suatu kecakapan, pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan yang juga merupkan sama walaupun

sudah tersebar di berbagai tempat.22

Dalam birokrasi pemerintah biasanya dikenal dengan suatu

jabatan atau karier, yaitu berupa jabatan dalam lingkungan birokrasi

yang biasanya hanya diduduki oleh para PNS. Jabatan karier tersebut

dibedakan menjadi 2 jabatan, yang terdiri dari:

a. Jabatan struktural merupakan jabatan yang secara tegas ada dalam

suatu struktur organisasi. jabatan struktural ini memiliki kedudukan

bertingkat mulai dari tingkat yang terendah yaitu eselon IV/b

sampai yang tertinggi yaitu eselon I/a. Contohnya adalah seperti

suatu jabatan struktural di PNS Pusat adalah: sekretaris jendral,

21 Jehani, libertus. 2008. Hak-hak karyawan kontrak. Jakarta: forum sahabat.

22Pujangkoro, Sugih Arto.2004. Analisis Jabatan (Job Analysis). https://ilmukritis.wordpress.com/2012/02/28/definisi-


pekerjaan-profesi-jabatan-dan-karir/. diunduh pada tanggal 15 oktober 2015
direktur jendral, kepala biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh dari

jabatan struktural di PNS Daerah adalah: sekretaris daerah, kepala

dinas, kepala bagian, kepala bidang, kepala seksi, camat, sekertaris

camat, lurah adan sekertaris lurah.


b. Jabatan fungsional merupakan suatu jabatan teknis yang tidak

tercantum dalam struktur organisasi, akan tetapi dari sudut pandang

dan fungsinya sangat diperlukan untuk suatu pelaksanaan tugas

pokok dalam organisasi, seperti: auditor (Jabatan Fungsional

Auditor atau JFA), Guru, Dosen, Dokter, Perawat, Bidan, Apoteker,

Peneliti, Perencana, Pranata Komputer, Statistisi, Pranata

Laboratorium Pendidikan, dan Penguji Kendaraan Bermotor.23


2.1.2 Definisi akademis

Kata akademis sebenarnya berasal dari kata akademi. Akademi

sendiri berarti lembaga pendidikan tinggi yakni setingkat Universitas,

Institute atau Sekolah Tinggi. Akademis merupakan sesuatu yang

mengacu dengan kata sifat ini yang cenderung lebih menunjukkan ke

suatu arah yang bersifat ilmiah. Sesuatu yang Ilmiah tentu saja sangat

berkaitan kepada ilmu pengertahuan yang telah terbentuk dari dasar

yang diambil dari berbgai teori yang telah diuji kebenarannya secara

objektif. Akademis adalah kemampuan seseorang untuk menguasai

ilmu pengetahuan yang telah diuji secara pasti dan benar sehingga

23 Joe. 2011.Apa itu Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional PNS. Diakses: Rabu, 7 Maret 2012.
Dari:http://perawattegal.wordpress.com/2011/01/03/apa-itu-jabatan-struktural-dan-jabatan-fungsional-pns/ diunduh pada
tanggal 15 oktober 2016
dapat diukur baik berupa nilai maupun yang biasanya disebut dengan

prestasi akademik.24

2.1.3 Prestasi Akademik

Prestasi akademik merupakan suatu kemampuan ilmu yang

dimiliki seseorang atau sebuah hasil usaha yang semakin bertambah

dari waktu ke waktu karena adanya proses pembelajaran. Artinya,

bahwa pengetahuan tersebut akan bertambah karena adanya

pembelajaran di dalam kelas, bukan karena pertumbuhan. Akademik

tersebut dapat dinilai dan diukur dengan menggunakan tes baku atau

yang telah terstandar.25

2.1.4. Definisi dosen

Dosen merupakan seorang pendidik yang profesional dan

ilmuwann yang memiliki tugas utama mentraansformasikan,

mengemmbankan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

tekhnologi, dan seni melalui pendidikan, penelitia dan pengabdian

kepada masyarakat (tridharma perguruan tnggi )26.

24 Redaksi akademik. Pengertian akademik beserta contohnya restasinya.


http://www.academicindonesia.com/pengertian-akademik-beserta-contoh-contoh-prestasinya/ diakses. 15 oktober
2016.diunduh 27 Desember 2016

25 ibid

26 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, dan peraturan pemerintahan republik indonesia nomor 37 tahun
2009
Seorang dosen merupakan tenaga pendidik yang secara sadar

bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing

peserta didik agar dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai

tujuan akhir dari proses belajar. tugas seorang dosen dalam proses

pembelajaran adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Medidik

berarti merumuskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar

berarti meneruskan dan mmengembangkan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi, sedangkann melatih berarti mengembangkan

keterampilan-keterampilan pada mahasiswa.

Berdasarkan pasal 45 Undang-undang No 14 tahunn 2014

tentang guru dan dosen, dosen wajib memiilikki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikat pendidik sehat jasmani dan rohani dan

memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan suatu pendidikan

tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampun untuk mewujudkan

pendidikan nasional.27

Dosen harus memiliki kualifikasi akademik minimum, yaitu:

a. Lulusan program magister untuk program diploma atau program

sarjana.
b. Lulusan program dokter untuk program pasca sarjana.28

Dosen sebagai salah satu kompoen terpenting dalam

pendidikan tinggi mempunyai peran yang sangat penting bagi

27 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional dan undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru
dan dosen

28 ibid
perguruan tinggi untuk menjalankan funngsinya. Lebih dari peran

dosen diharapkan dapat mengejar kemajuan ilmu pengetahuann,

tekhnologi dan seni dari negara-negara lain terutama di negara-

negara Asia. Dengan diberlakukannya Undang-undang no 14 tahun

2005 tentang guru dan dosen maka peran dan tugas pokok dosen

telah berkembang dari yang semula ditekankan pada tugas mengajar

menjadi pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama,

menstransformasikan, mengembangkan, menyebarkan ilmu

pengetahuan, tekhnologi dan seni melalui pendidikan ataupunn

pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat29

Perubahan yang bersifat mendasar ini menuntut penyesuain

yang bersifat mendasar pula terhadap pemahaman dan persyaratan

terhadap jabatan akademik dosen. Lebih lanjut dosen harus

mmempunyai empat kompetensi dasar yaitu: kompetensi

pedagogik, kompetensi profesional kompetensi keperibadian dan

kompetensi sosial. Makna dari ketentuan di atas makan dosen

mempunyai karekteristik umum sebagai pendidik dengan ciri

pembeda utama (discriminant trait) sebagai ilmuwan. Selain itu

seorang dosen yang bekerja harus memiliki kinerja, integritas, etika

dan tata krama serta tanggung jawab dalam melaksanakan tugas

sebagai seorang dosen.30

29 Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen. 2015

30 Ibid
Sebagai seorang dosen memiliki tugas utama dalam

melaksanakan tridharma perguruan tinggi merupakan satu kesatuan

karna ketiga dharma tersebut hanya dapat dibedakan tetapi tidak

dapat dipisahkan, karena saling terkait dan saling mendukung satu

sama lain. Dharma pendidikan dan pengajaran akan menghasilkan

problematik dan beberapa konsep-konsep yang dapat menggerakkan

suatu penelitian untuk menghasilkan publikasi jurnal ilmiah,

sebaliknya dari penelitian dan publikasi jurnal ilmiah akan

memperkaya dan memperbaharui ilmu untuk digunakan dalam

pendidkan dan pengajaran. Hasil penelitian dan publikasi akan

menghasilkan bahan pengajaran yang terbaharui terus-menerus dan

akurat. Dipihak lain hasil dharma penelitian akan dapat diaplikasikan

dalam dharma pengabdian pada masyarakat serta berlaku sebaliknya,

hasil dhrma pengabdian pada masyarakat akan memberikan inspirasi

dan gagasan dalam penelitian dengan demikin tampak dengan jelas

bahwa dharma penelitian dapat memberikan sumbangan cukup besar

pada dharma yang lain. karena itu, Prestasi seorang dosen dalam

penelitian dan publikasi menjadi tolak ukur utama yang

menggambarkan prosfesionalisme dosen sebagai ilmuwan.31

Sumber daya manusia program study sarjana merupakan dosen

dan tenaga pendidikan yang mencakup pustakawan, tekhnisi,

laboran, dan tenaga kependidikan lainnya yang bertanggung jawab

31 ibid
untuk suatu pencapaian dalam sasaran mutu keseluruhan dari program

tridharma perguruan tinggi.32

Program study sarjana merencanakan dan melakanakan program-

program peningkatan mutu dosen yang selaras dengan kebutuhan

untuk mewujudkan visi menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Program study sarjana menjalin kerja sama

dengan progran study sarjana dan lembaga mitra kerja sama lainnya

untuk memperoleh dosen tidak tetap yang sangat dibutuhkan.33

Program study sarjana yang baik memilikki sistem pengelolaan

mutu yang memadai untuk pembinaan dan peningkatan mutu tenaga

pendidikan baik bagi pustakawan, laboran, teknisi, staf administrasi

dan tenaga kependidikan lainnya. Program study sarjanan yang baik

memiliki tenaga kependidikan dengan jumlah kualifikasi dan mutu

kinerja yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program

program yang ada di program study sarjana yang bersangkutan.34

2.1.5 Jabatan Akademik Dosen

Jabatan akademik dosen berkedudukan sebagai pelaksana tekhnis

fugsional dibidang pendidikan, penelitian dan pegabdian pada

masyarakat. Tugas pokok jabatan akademik dosen adalah melaksanakan


32 BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Program Studi Sarjana, 2008

33 ibid

34 ibid
pendidikan, penelitian dan pengabdaan kepada masyarakat. Jabatan

akademik dosen termasuk dalam rumpun pendidkan tingkat pendidikan

tinggi.

Pasal 48 Undang-undang no 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen:

a. status dosen terdiri atas dosen tetap dan tidak tetap

b. Jenjang jabatan akademik dosen tetap terdiri dari asisten ahli,

lektor, lektor kepala dan profesor.

c. Persyaratan untuk menduduki jabatan akademik profesor harus

memiliki kualifikasi akademik doktor.

d. Pengaturan kewenangan jenjang jabatan akademik dan dosen tidak

tetap ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan tinggi sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.35

2.1.6. Proses Penilaian Jabatan Akademik

pertama atau untuk usul pengangkatan pertama atau untuk

kenaikan jabatan akademik diwujudkan dalam bentuk angka kredit.

Penilaian dlakukan setelah dosen yang bersangkutan dinilai layak

untuk dipromsikan naik pangkat atau jabatan dan memenuhi jumlah

angka kredit komulatif paling rendah yang ditentukan untuk kenaikan

pangkat atau jabatan. Pada dasarnya penilaian prestasi dosen

dilakukan oleh pejabat yang berwenang dan membedakan menjadi dua

kelompok berikut ini:


a. Jabatan akademik asisten ahli dan Lektor proses penilain usul

jabatan akademik asisten ahli dan lektor dilakukn secara otonum

35 Opcit
oleh pendidikan tinggi. Pejabat yang berwenang melakukan

prestasi kerja dosen untuk pengangkatan atau kenaikan jabatan

akademik jenjang adalah sebagai berikut:


1. Rektor /Ketua/Direktur perguruan tinggi Negeri, bagi

perguruan tinggi negeri dan kepala/ketua lembaga layanan

pendidikan tinggi (koordinator kopertis) bagi perguruan

tinggi swasta.
2. Pimpinan unit kerja atau pejabat lain yang ditunjukan oleh

menteri atau pimpinan lembaga pemerintah non kementerian

bagi perguruan tinggi negeri yang berada diluar kementerian

pendidikan dan kebudayaan.


3. Sekretaris jenderal kementerian agama atau pejabat yang

ditunjuk bagi perguruan tinggi agama yang diselenggarakan

oleh pemerintah atau masyarakat.


b. Jabatan akademik lektor kepala dan profesor unntuk komponen

pendidikan dan pengajaran, pengabdian pada masyarakat dan

unsur penunjang dilakukan oleh perguruan tiggi setempat (untuk

perguruan tinggi negeri) dan kopertis (untuk perguruan tinggi

swasta). Penilaian untuk komponen penilaian selain dilakukan

oleh satuan pendidikan tinggi dilakukan oleh direktorat jenderal

pendidikan tinggi. Pejabat berwenang melakukan penilaian

angka kredit untuk kenaikan jabatan akademk lektor kepala dan

profesor adalah sebagai berikut.


1. Untuk sub usur pelakanaan pendidikan, penelitian,

pengabdian pada masyarakat dan unsur penunjang. Pedoman


operasional penilaian angka kredit kenaikan pangkat atau

jabatan akademik dosen.


a) Rektor /Ketua/Direktur perguruan tinggi Negeri, bagi

perguruan tinggi negeri dan kepala/ketua lembaga layanan

pendidikan tinggi (koordinator kopertis) bagi perguruan

tinggi swasta.
b) Pimpinan unit kerja atau pejabat lain yang ditunjukan oleh

menteri atau pimpinan lembaga pemerintah non

kementerian bagi perguruan tinggi negeri yang berada

diluar kementerian pendidikan dan kebudayaan.


c) Sekretaris jenderal kementerian agama atau pejabat yang

ditunjuk bagi perguruan tinggi agama yang

diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat.


2. Untuk sub unsur penelitian adalah direktur jenderal

pendidikan tinggi atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam

menjalankan kewenangannya, pejabat yang berwenang

melakukan penelilain dibantu oleh sebuah tim dengan

ketentuan sebagai berikut:


a) Tim penilai pusat bagi direktur jendral yang selanjutnya

disebut tim penilai pusat.


b) Tim penilai perguruan tinggi negeri bagi

Rektor/Ketua/direktur yang selanjutnya disebut tim penilai

perguruan tinggi Negeri.


c) Tim penilai perguruan tinggi swasta bagi kepala atau

ketua lembaga layanan pendidikan tinggi (koordnnator

kopertis) yang selanjutnya disebut tim penilai Perguruan

Tinggi swasta.
d) Tim penilai perguruan tinggi negeri non kementerian bagi

pimpinan unit kerja atau pejabat lain yang ditunjuk oleh

menteri atau pimpinan lembaga pemerintah non

kementerian yang selanjutnya disebut tim penilai

perguruan tinggi non kementerian


e) Tim penilai perguruan tinggi agama bagi sekretaris

jenderal kementerian agama yang selanjutnya disebut tim

penilaian perguruan tinggi agama. Jumlah anggota tim

penilai sebagaimana disebut dalam ayat 5 disesuaikan

dengan jumlah dosen yang dinilai36


2.1.7. Indikator Penilaian Jabatan Akademik/Pangkat Dosen

Indikator penilaian dalam jabatan akademik dosen terdiri dari

unsur utama yang meliputi:

1. pendidikan (meliputi pendidikan sekolah dan pelaksanaan

pendidikan (pengajaran),
2. penelitian (meliputi pelaksanaan penelitian dan menghasilkan

karya ilmiah sains/teknologi/seni/sastra),


3. pengabdian kepada masyarakat dan unsur penunjang yang

merupakan kegiatan pendukung pelaksanaan tugas pokok dosen.


Jumlah angka kredit komulatif minimal yang harus

dipenuhi oleh setiap dosen untuk dapat diangka dengan jabatan

akademik paling sedikit dibutuhkan angka kredit 90% (sembilan

puluh persen) dari unsur utama tidak termasuk pendidikan

sekolah dan memperoleh ijazah atau gelar dan pendidikan dan

pelatihan (Diklat) prajabatan. Dalam penilaian kegiatan yang

36 ibid
dilakukan untuk usul pengangkatan pertama dan kenaikan

jabatan akademik dalam hal-hal tertentu diberlakukan batas

maksimal yang diakui pada komponen-komponen tertentu.

Batas maksimal diberlakukan dengan tujuan untuk

mendistribusikan tugas pokok dan fungsi dosen dalam setiap sub

unsur-unsur dalam satu unsur kegiatan maupun pendistribusian

untuk masing-masing unsur dan pada setara pendikan diploma,

sarjana, megister, dan doktor. Untuk dapat menduduki jenjang

jabatan akademik atau pangkat tertentu, dosen wajib menuhi

angka kredit komulatif dengan distribusi unsur utama dan

penunnjang tertentu.
2.1.8. Kenaikan jabatan akademik dosen

Kenaikan Jabatan Akademik Dosen merupakan bentuk

pemberian penghargaan dari pemerintah atas prestasi kerja yang

dicapai dosen, dengan demikian setiap dosen yang telah mempunyai

prestasi kerja sesuai dengan peraturan perundanan berhak

mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat atau jabatan kademik

dengan filosofi pemberia penghargaan perlu dirumuskan sehingga

adil, akuntabel, dan bertanggung jawab.

Dalam pelaksanaan penilaian angka kredit Dosen

diberlakukan lima prinsip penilain yaitu : adil, objektif, akuntabel

transparan, dan bersifat mendidik serta otonom dan terjamin

mutunya. Adapun pengertian setiap prinsip tersebut adalah sebagai

berikut:
a. Adil
Setiap usulan diberlakukan sama dan dinilai dengan kriteria

penilaian yang sama.


b. Obyektif
Penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang di usulkan dan

dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya serta dinilai

dengan kriteria penilaian yang jelas.


c. Akuntabel
Hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggung jawabkan

pertimbangan dan alasannya.


d. Transparan dan bersifat mendidik
Proses penilaian dapat dimonitor dan dikomunikasikan dengan

menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalam proses pembelajran

bersama, untuk mendapatkan proses yang lebih efektif dan

lebih efisien dengan hasil yang benar-benar dan lebih baik.


e. Otonom dan jaminan mutu.
Proses penilaian juga dilakukan dengan memberlakukan

otonomi perguruan tinggi. Namun demikian pelaksanaan

otonomi harus diiringi dengan proses penjaminan mutu.


Oleh karena itu, dalam proses penilaian terhadap

dokumen usul perguruan tinggi diberi kewenangan menilai

secara penuh untuk melakukan penetapan dan penilaian angka

kredit kenaikan jabatan akademik asisten ahli dan lektor.

Sedangkan usulan kenaikan jabatan akademik ke lektor kepala

dan profesor dan dan kenaikan pangkat dijabatan akademik

lektor kepala dan profesor perguruan tinggi diberi kewenangan

untuk menilai komponen pendidikan, penelitian, pengabdian

pada masyarakat dan unsur penunjang. Dalam rangka


melaksanakan proses penjamin mutu, khusus untuk komponen

penelitian dan karya ilmiah sains, tekhnologi, dan seni proses

penilaian kenaikan jabatan akademik lektor kepala dan profesor

dan kenaikan pangkat dijabatan lektor kepala dan profesor juga

dilakukan oleh direktorat jendral pendidikan tinggi.


Kenaikan jabatan akademik atau pangkat dosen bagian

tidak terpisahkan dengan pengembangan karir dosen, dengan

demikian mekanisme penilaian dan proses kenaikan jabatan

akademik atau pangkat dosen di integrasikan secara online

dengan sistem informasi pengembangan karier dosen (SIPKD).

Dengan sistem online (during) pedoman operasional penilaian

angka kredit kenaikan pangkat atau jabatan akademik dosen

diharapkan dapat meningkatkan efisiensi layanan dan

mendukung prinsip-prinsip penilaian.


2.1.9. Sintesis Jabatan Akademik Dosen
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Jabatan Akademik

Dosen adalah suatu jabatan yang terstruktur, dari sudut pandang

fungsinya sangat diperlukan dalam pelaksanaan tugas-tugas pokok

yang telah diberikan sesuai dengan hak dan keputusan.


Jabatan dosen juga merupakan suatu pelaksana tekhnis yang

fungsional dibidang pendidikan selain sebagai seorang pendidik

dosen juga berkewajiban melaksanakan tugas pokok jabatan

akademik dosen yaitu melaksanakan pendidikan atau pengajaran,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kenaikan akademik

dosen merupakan suatu penghargaan dari dari pemerintah ataupun


dari institusi sebagai bentuk suatu prestasi kerja yang telah dicapai

dosen dengan baik, setiap prestasi kerja yang telah dicapai oleh

dosen sesuai dengan peraturan perundangan berhak mendapatkan

penghargaan berupa kenaikan jabatan akademik.


2.2 Pengalaman Kerja
2.2.1 Definisi Pengalaman

Pengalaman adalah kejadian yang pernah dialami (dijalani,

dirasai, ditanggung). Pengalaman juga dapat diartikan sebagai

memori episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan

peristiwa yang telah terjadi atau dialami individu pada waktu dan

tempat tertentu, yang berfungsi sebagai sebagai otobiografi.37

Dalam kamus besar bahasa indonesia pengalaman diartikan

sebagai yang pernah dialami. Berbagai pengalaman bisa saja terjadi

pada diri setiap orang, baik pengalaman lucu, mengharukan,

menyedihkan, menggembirakan maupun membanggakan.

Pengalaman sebagai sebagai sumber pengetahuan adalah

suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan

masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja

akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan

yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menular secara ilmiah

dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. 38
37 Ely. 2014. Jurnal hubungan pengalaman peralinan dan asuhan kebidanan terhadap masa nifas. www.asu.ac.id. Di
akses pada 25 September 2016

38 Notoadmojo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta:rineka cipta 2005


2.2.2 Definisi Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja merupakan suatu hal yang menjadikan salah

satu indikator dan ciri seorang auditor internal dapat dilihat

kemampuannya dalam bidang internal audit.


Pengalaman kerja karyawan dalam melaksanakan tugas

pada sebuah organisasi sangatlah penting peranannya. Seseorang

karyawan yang memiliki pengalaman kerja lebih banyak tentu akan

lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah

masalah yang muncul. Selain itu karyawan tersebut akan lebih cepat

bekerja dan tidak harus beradaptasi dengan tugas yang akan

dikerjakan karena sudah memiliki pengalaman. Sehingga organisasi

akan lebih mudah mencapai tujuan organisasi karena didukung oleh

para karyawan yang sudah berpengalaman dibidangnya masing-

masing.39
Pengalaman kerja merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi terjadinya kecelakaan akibat kerja. Berdasarkan

berbagai penelitian dengan meningginya pengalaman dan

keterampilan akan disertai dengan penurunan kecelakaan akibat

kerja.40
Pengalaman kerja menunjukkan suatu keterampilan yang

dimiliki seseorang. Banyak perusahaan yang dalam perekrutan

tenaga kerjanya dipilih salah satu kualitas tenaga kerja sehingga

tenaga kerja yang berpengalaman sangat dibutuhkan dalam dunia


39 Skripsi andi basuki. Hubugan kepeimpinan dan pengalman kerja terhadap kinerja karyawaan PT. Hamuda prima
media boyolali.2009

40 Dwi Djatmiko, riswan. Kesehatan dan keselamatn kerja. Yogyakarta:deepublish. 2016


usaha banyaknya pengalaman kerja seseorang. Ditentukan oleh masa

kerja atau lamanya seseorang itu bekerja41


Pengalaman kerja menurut benardi dan precilia (2004) merupakan

faktor yang penting dalam memprediksi dan menditeksi kinerja

auditor, karena auditor yang berpengalaman lebih memiliki ketelitian

yang tinggi mengenai kekeliruan dari pada yang kurang atau belum

berpengalaman. Pengalaman adalah guru yang sangat berharga,

terutama pengalaman langsung dalam hidup anda sendiri.42


Pengalaman kerja yang dimiliki seseorang, kadang-kadang lebih

dihargai dari pada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi.

Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling

baik (experience is the best of teacher ). Pengalaman bekerja

merupakan modal utama seseorang untuk tujuan dalam bidang

tertentu.43
Dengan pengalaman kerja yang cukup diharapkan auditor internal

dapat secara lebih cepat dan tepat lagi dalam mendeteksi indikasi

fraud yang terjadi di perusahaannya. Pengalaman kerja adalah salah

satu variabel yang banyak digunakan dalam banyak penelitian.

Marinus (1997) dalam Herliansyah (2006) menyatakan bahwa secara

spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah

digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas. Penggunaan


41 Skripsi andi basuki. Hubugan kepeimpinan dan pengalman kerja terhadap kinerja karyawaan PT. Hamuda prima
media boyolali,.2009

42 Suryono sulaiman, agus. The quantum succes. Jakarta : PT Elex Media komputindo kelompok gramedia. . 2010

43 Sastrohadiwiryo, Dr.B. Siswanto. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (pendekatan administrasi dan operasional),
PT. Bumi Aksara, Jakarta, cetakan ketiga:Desember. 2005
pengalaman sebagai variabel penelitian adalah didasarkan pada

asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang

memberikan peluang bagi auditor untuk belajar melakukan

pekerjaannya dengan lebih baik. Berbagai penelitian auditing

menunjukkan bahwa semakin berpengalaman seorang auditor

semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang baik dalam tugas-

tugas yang semakin kompleks.


Lebih jauh riset-riset menunjukan bagaimana pengalaman

dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan

keputusan. Menurut Jeffrey dalam Herliansyah (2006),

memperlihatkan bahwa seseorang dengan lebih banyak pengalaman

dalam suatu bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam

ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik

mengenai peristiwa-peristiwa. Maka dengan adanya pengalaman

kerja yang semakin lama diharapkan auditor internal dapat semakin

baik dalam mencegah terjadinya fraud di dalam organisasinya.


Pengalaman memunculkan potensi seseorang, potensi

penuh akan muncul bertahap seiring dengan berjalannya waktu

sebagai suatu tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman.

Jadi sesungguhnya yang penting diperhatikan dalam hubungan

tersebut adalah kemampuan seseorang untuk belajar dari

pengalamannya, baik pengalaman manis ataupun pahit. Maka

hakekatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap suatu yang

dihayati dan dengan penghayatan serta mengalami sesuatu tersebut


diperoleh pengalaman, keterampilan, ataupun nilai yang menyatu

pada potensi diri.44


Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap dan

trampil serta mampu melaksanakan tugas pekerjaannya. Sejalan

dengan hal tersebut, menurut hukum (Law of exercise) diungkapkan

bahwa hubungan antara simulasi dan respon akan bertambah kuat

atau erat bila sering digunakan( use) atau sering dilatih (exercise)

dan akan berkurang, bahkan lenyap sama sekali jika jarang

digunakan atau tidak pernah sama sekali.45


Pengalaman dapat mempengaruhi tingkah laku organisme dapat

dianggap sebagai kesempatan belajar, hasil belajar dan pengalaman

kerja dapat membuat orang tersebut lebih efektif dan efisien

pengalaman akan membentuk pengetahuan dan keterampilan serta

sikap yang lebih menyatu pada diri seseorang, jika bidang pekerjaan

yang ditangani selama masih bekerja merupakan bidang yang sejenis

yang pada akhirnya akan membentuk spesialisasi pengalaman kerja

selama seseorang bekerja dari mulai masuk hingga saat ini. Selain itu

pengalaman dapat diperoleh dari tempat kerja sebelumnya yang

memiliki bidang pekerjaan yang sama dengan yang sedang

dihadapi. Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan menentukan

atau menunjukkan bagaimana kualitas dan produktivitas seseorang

dalam bekerja artinya mudah sukarnya atau cepat lambatnya

44 Elaine B. Johnson, PH.D. Contektual teaching and learning. Bandung : MLC. 2007

45 Muttaqin. Psikologi pendidikan. Yogyakarta :pustaka belajar. 2004


seseorang dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan akan dipengaruhi

oleh seberapa banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman

kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan, ini berarti pengalaman

akan juga mempengaruhi kemampuan dalam bekerja.46


2.2.3 Masa Kerja Dosen
Dosen yang di angkat oleh pemerintah maupun yang diangkat

paada satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh

mmasyarakat dapat ditempatkan pada jabatan struktural sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.47


Seorang dosen yang akan mengikuti beasiswa di Luar Negeri

harus memenuhi beberapa syarat salah satu diantaranya adalah

seorag dosen harus mempunyai masa kerja atau pengalaman kerja di

bidang riset selama 2 tahun.48


Pekerjaan dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari

jabatannya sebagai dosen karena berbagai alasan sebagai berikut:


a. Dosen yang telah meninggal dunia.
b. Mencapai batasan usia pensiun pada usia 65 tahun, namun

profesor yang telah berprestasi dapat diperpanjang menjadi 70

tahun
c. Atas permintaan sendiri.
d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12

bulan karena sakit jasmani atau rohani


e. Berakhirnya perjanjian atau kesepakatan kerja sama antara

dosen dan penyelenggara pendidikan

46 Mubbin Syah. Spsikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: remaja rosdakarya. 2006

47 https://id.wikipedia.org/wiki/Dosen#Masa_Kerja.Dosen.diunduh.26 desember 2016

48 https://books.google.co.id/books?isbn=9798771079.Sukses Meraih Beasiswa Luar Negeri. Laksamana Media.


Dosen dapat diberhentikan dengan tidak hormat dari jabatannya

sebagai dosen karena beberapa alasan diantaranya yaitu:


a. Melanggar sumpah dan jani jabatan
b. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan bersama.
c. Melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 tahun

atau lebih secara terus-menerus.49

Menurut teori bloom pada ranah kognitif untuk mencapai tujuan

belajar tediri dari :

a. Pengetahuan, kemampuan manusia dalam mengingat semua jenis

informasi yang telah diterimanya, baik informasi berupa data,

prosedur pekerjaan, hukum klasifikasi, abstraksi ataupun

penjelasan
b. Pemahaman, ada tiga kemampuan pokok yang merupakan

indikator pemahaman terhadap informasi yang diterima. Ketiga

kemampuan tersebut dianggap sebagai subkategori pemahaman.

Ketiganya adalah kemampuan menerjemahkan, menafsirkan dan

ekstrapolasi berdasarkan urutan tingkatanya.


c. Aplikasi, kemampuan menggunakan sesuatu dalam situasi

tertentu yang bukan merupakan pengulanngan. Seperti

kemampuan untuk melakukan pengelolaan lebih lanjut, bisa

menumukan prinsip atau dasar organisasi dengan informasi yang

dikaji.
d. Analisis kemampuan untuk melakukan pengelolaan informasi

lebih lanjut, pengetahuam analisi yang tertinggi merupakan

49 https://id.wikipedia.org/wiki/Dosen#Masa_Kerja.Dosen.diunduh.26 desember 2016


kemampuan melakukan prinsip atau dasar organisasi dengan

informasi yang dikaji.


e. Sintesis keampuan yang dapat dinilai apabila seseorang atau

peserta didik menghadapi situasi berbeda, seperti membangun

kegiatan dan menghasilkan rangkaian yang utuh.


f. Evaluasi kemampuan tertinggi dari mulai pemahaman sampai

sintesis, setelah bisa tidak akan bisa melakukan evaluasi apabila

tidak memahami tentang apa yang akan dia lakukan dalam

mengevaluasi. Dengan mengevaluasi bisa melihat keunggulan

dan kelemahan suatu program atau pekerjaan.50


2.2.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja
Mengingat pentingnya pengalaman kerja dalam suatu perusahaan,

maka difikirkan juga faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman

kerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman kerja adalah

sebagai berikut:
1. latar belakang pribadi, mencakup pendidikan , kursus, latihan,

bekerja. Untuk menunjukkan apa yaang telah dilakukan

seseorang di waktu yang lalu.


2. Bakat dan minat untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau

kemampuan jawab dan seseorang.


3. Sikap dan kebutuhan (attitude and need ) untuk meramalkan

tanggung jawab dan wewenang seseorang.


4. Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulasi untuk

mempelajari kemampuan penilaian dan penganalisaan.

50 Fatmawati, Sri. Desain laboratorium sekala mini untuk pembelajaran sains terpadu. Yogyakarta:Depuublish. 2015
5. Keterampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai

kemampuan dalam melaksanakan aspek-aspek teknik

pekerjaan.51
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu

pengalaman kerja, menyebutkan bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi keberhasilan suatu penngalaman kerja

seseorang.
a. Keramah tamahan dalam menghadapi pimpinan.
Dengan mempunyai sikap ramah, terampil dan cepat serta

hasil kerja yang memuaskan akan memberikan daya tarik

tersendiri bagi atasan.


b. Kelengkapan pengalaman kerja.
Dengan adanya bermacam-macam jens pengalaman kerja

akan membantu kelancaran pekerja. Selain itu kelengkapan

pengalaman kerja merupakan suatu sarana dalam

menambah penilaian pimpinan, sebab karyawan dapat

meningkatkann karir dengan menarik hati atasan disamping

bekerja denan sebaik mungkin dan jauh dari masalah yang

dapat memberatkan.52
Ada berbagai macam tujuan seseorang dalam memperoleh

pengalaman kerja. Adapun tujuan pengalaman kerja adalah

sebagai berikut:
1. Mendapat rekan kerja sebanyak mungkin dan

menambah pengalaman kerja daam berbagai bidang.

51 T.Hani Handoko.manajemen,edisi 2. Yogyakarta :BPFE.p241.2009

52 Nitisemito, alex. S, manajemen sumber daya maanusia daan organisasi, jakarta.p.61. 2004
2. Mencegah dan mengurangi persaingan kerja yang

sering muncul dikalangan tenaga kerja.53


2.2.5 Indikator Pengalaman Kerja
Ada beberapa hal yang mentukan pengalaman tidaknya

seseorang yang sekaligus sebagai indikator pengalaman kerja

yaitu:54
1. Lama waktu/masa kerja
Ukuran tentang waktu dan masa kera yang telah ditempuh

seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan

telah melaksanakan dengan baik. Masa kerja sangat

mempengaruhi kinerja yang ditujukan oleh kader, hal ini

sejalan dengan teori bahwa masa kerja adalah jangka waktu

kerja pada suatu kantor atau badan dan sebagainya usaha

dimana masa kerja merupakan salah satu indikator tentang

kecenderungan pada pekerjaan dimana semakin lama orang

kerja semakin tinggi pula produktivitasnya karena semakin

berpengalaman dan terampil menyelesaikan tugas yang

diberikan kepadanya.
2. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek

tekhnik peralatan dan tekhnik pekerjaan.


3. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur,

kebijakan atau informasi lain yang dibutuhkan oleh karyawan.

Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami


53 Ibid

54 Ratnaningtyas, nuryani. Jurnal skripsi. Pengaruh motivasi kerja dan pengalaman kerja Terhadap produktivitas kerja
karyawan Pada pt. Taspen (persero) kantor Cabang yogyakarta. 2013
dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan.

Sedangkan ketrampilan merujuk pada kemampuan fisik yang

dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau

pekerjaan
2.2.6 Sintesa Pengalaman Kerja
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa

pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta

keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari

masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta keterampilan yang

dimilikinya.
Pada hakekatnya pengalaman adalah pemahaman pada sesutu

yang telah di tekuni dan dihayati dengan penuh penghayatan dan

diperoleh pengalaman, keterampilan, ataupun sesuatu yang telah

menyatu pada potensi diri. Dengam pengalaman juga dapat

mempengaruhi priaku seseorng dan dianggap suatu proses atau

kesempatan belajar untuk membentuk suatu keterampilan yang

menyatu pada diri seorang.


Mengaplikasika kemampuan menggunakan sesuatu dalam

situasi tertentu yang bukan merupakan pengulanngan. Seperti

kemampuan untuk melakukan pengelolaan lebih lanjut, bisa

menumukan prinsip atau dasar organisasi dengan informasi yang

dikaji.

2.3 Publikasi jurnal Ilmiah


2.3.1 Definisi Publikasi
Publikasi adalah tekhnik agar bukumu dikenal oleh publik

atau audience dalam skala besar.55


Publikasi adalah salah satu bidang dalam desain yang

melibatkan program editor gambar didalamnya.56


Bentuk-bentuk pubikasi:
a. Buku
b. Jurnal analisis sosial
c. Workiing paper
d. Laporan penelitian
e. Recent development
f. Bibliografi
g. Kumpulan berita surat kabar (berkas).57

Menurut suhajdjono dkk (2014) pengelompokan publikasi

ilmiah guru dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu:

a. Presentasi ilmiah guru


b. Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada

pendidikan formal.
c. Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan atau buku

pedoman guru.58

Untuk publikasi ilmiah berupa presentasi di forum ilmiah

bukti fisik yang dibutuhkan untuk mendapatkan angka kredit dari

kegiatan tersebut adalah sebgai berikut:

a. Makalah yang sudah disajikan pada pertemuan ilmiah dan telah

disajikan oleh kepala sekolah/madrasah


55 Efendi, Winna. Teknik menulis fiksasi pertamamu.jakarta : gagas media. 2012

56 Jeprie, mohammad. Publikasi dengan photosop CS2. Jakarta :PT Alex indonesia komputindo kelompok gramedia.
2007

57 Arifin, haswinar. Berawal dari tanah:melihat aksi pendudukan tanah. Bandung :yayasan AKATIGA. 2007

58 Setiadi. publikasi ilmiah guru. Yogyakarta: deepublish.2015


b. Surat keterangan dari panitia seminar atau srtifikat / piagam

dari panitia pertemuan ilmiah59


2.3.2 Definisi jurnal

Jurnal adalah saran untuk mencatat transaksi organisasi LSM

(Lembaga Swadaya Masyarakat) yang dilakukan secara kronologis

atas yang berdasarkan urut waktu terjadinya, dengan menunjukkan

akun yang harus didebet atau dikeredit.60

2.3.3 Definisi tulisan ilmiah


Tulisan ilmiah secara luas adalah tulisan artikel atau yang

lain, misalnya skripsi yang didasarrkan pada hasil riset tulisan

tersebut dipaparkan sesuai dengan kaidah-kaidah yang baku dan

menggunakan motede-metode ilmiah tertentu. Riset dapat

didasarkan pada primer (langsung dari nara sumber) dan data

skuder ( data yang sudah ada atau data yang sudah terlebih dahuluu

disimpulkan oleh orang lain dan selanjutnya dapat digunakan

kapan saja jika diperlukan).61

Dalam standar 7 acuan keunggulan mutu penelitian,

pelayanan pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama yang

59 ibid

60 Bastian, indra. Akuntansi untuk LSM dan partai Politik.jakarta :Erlangga. 2007

61 Sarwono, jonathan.. Pintar menulis karya ilmiah. Yogyakarta : ANDI .2010


diselenggarakan untuk terkait dengan pengembangan mutu program

study sarjana.62

Penelitian adalah salah satu tugas pokok program study

sarjana yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada proses

pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan

seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Program study

sarjana harus memiliki sistem perencanaan pengelolaan serta

implementasi program-progam penelitian yang menjadi unggulan.

Sistem pengelolaan ini mencakup akses dan pengadaan sumber daya

dan layanan penelitian bagi pemangku kepentingan, memiliki peta

jalan (rood-map), melaksanakan penelitian serta mengelola dan

meningkatkan mutu hasilnya dalam rangka mewujudkan visi,

melaksanakan penyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang

dicita-citaka program study sarjana.63

Program study sarjana menciptakan iklim yang kondusif

agar dosen dan mahasiswa secara kreatif dan inovatif menjalankan

fungsinya sebagai pelaku utama penelitian dan terencana. Program

study sarjana memfasilitasi dan melaksanakan kegiatan desiminasi

hasil-hasil penelitian dalam berbagai bentuk, antara lain


62 BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Program Studi Sarjana, 2008

63 BAN-PT, Naskah Akademik Akreditasi Program Studi Sarjana, 2008


penyelenggaraan forum atau seminar ilmiah, presentasi ilmiah dalam

forum nasional dan internasional, publikasi dalam jurnal nasional

terakreditasi dan internasional yang bereputasi.64

Beberapa karekteristik tulisan ilmiah yang perlu diketahui adalah:

a. Tulisan menggunakan metode ilmiah, ciri-cirinya


1) Tulisan didukung dengan menggunakan data hasil observasi
2) Terdapat hipotesis atau setidak-tidaknya pertanyaan

pennelitian
3) Adanya kemungkinan dapat diproduksi oleh penulis lain

dalam konteks yang berbeda dengan menggunakan metode

yang sama
4) Tulisan dapat diverivikasi. Artinya kebenarannya dapat dicek

secara empiris (tersedia data pendukung di lapangan)


5) Laporan hasil dipaparkann secara tertulis untuk menjaga

konsistensi dan kemudahan pengecekan.


b. Tulisan didukung dengan menggunakan data empiris. Artinya

ada data yang dapat digunakan sebagai alat pembuktian atau

jawaban pertanyaanpertanyaann yang disampaikan dalam

tulisan tersebut.
c. Data dikumpulkan dengan menggunakan tekhnik observasi
d. Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan, biasanya

menggunakan perhitungan statistik.


e. Umumnya menggunakan terminologi khusus yang hanya

diketahui oleh sesama kelompok keahlian (peer group).


f. Tidak jarang hasil temuan juga dipaparkan dengan

menggunakan grafik, tabel, atau gambar.

64 ibid
g. Tulisan disusun dengan menggunkaan gaya penulisan ilmiah

tertentu, yang memiliki ciri-ciri:


1) Memberikan fakta.
2) Bersifat objektif.
3) Tidak mengandung unsur nilai, moral dan emosi;
4) Menggunakan bahasa baku.
5) Bersifat akurat.
6) Tidak memberikan opini pribadi.
7) Gagasan dibangun secara sistematis dan logis.
8) Tidak bersifat argumentatif, tetapi menghasilkan

kesimpulan umum.
9) Tidak bersifat persuasif.
10) Tulisan tidak membesar-besarkan masalah (blow up).
11) Tulisan tidak dipergunakan untuk memberikan penilaian

terhadap sesuatu diluar objek yang dikaji.


h. Hasilnya merupakan dokumentasi tekhnis.65
Tulisan ilmiah populer memerlukan bukti fisik sebagai berikut:
a. Guntingan (klipping) tulisan asli dari media massa
b. Pengesahan dari kepala sekolah atau madrasah.
c. Jika dalam bentuk fotokopi, harus ada keterangan yyang

menyatakan bahwa karya tulis ilmiah populer tersebut memang

benar telah dimuat dimedia massa dengan menyebutkn nama

media massa, tanggal diterbitkan.66

Contoh tulisan ilmiah antara lain adalah;

a. Tulisan-tulisan dalam jurnal ilmiah


b. Skripsi, tesis dan disertsi
c. Laporan riset ilmiah.67
Monografi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku

yang substansi pembahasannya hanya dalam satu topik satu hal

65 Sarwono, jonathan. Pintar menulis karya ilmiah. Yogyakarta : ANDI. 2010

66 Setiadi. publikasi ilmiah guru. Yogyakarta: deepublish. 2015

67 opcit
dalam suatu bidang ilmu kompetensi penulis. Isi tulisan harus

memenuhi syarat-syarat karya ilmiah yang utuh, yaitu adanya

rumusan masalah yang mengandung nilai kebaruan, metodologi

pemecahan masalah, dukungan data atau teori mutakhir yang

lengkap dan jelas serta ada kesimpulanya dan daftar pustaka.

Monografi tetap mempunyai nilai akademik dan memenuhi kaidah

ilmiah.68
2.3.4 Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah adalah majalah yang memuat artikel atau tulisan

yang berisi laporan penelitian. Bentuk jurnal ilmiah beragam ada yang

terbit mingguan, bulanan atau tiga bulan sekali.69

Jurnal berkala ilmiah atau majalah ilmiah yang selanjutnya

disebut sebagai jurnal adalah bentuk terbitan yang berfungsi

meregistrasi kegiatan kecendikiaan, mensertafikasi hasil kegiatan yang

memenuhi persyaratan ilmiah minimum, mendesiminasikannya secara

luas kepada khalayak ramai, dan mengarsipkan semua temuan hasil

kegiatan kecendikiaan ilmuwan dan pandit yang dimuatnya. Untuk

proses penilaian karya ilmiah dalam jabatan akademik dosen jurnal

dbedakan menjadi:

a. Jurnal nasional
b. Jurnal nasional terakreditasi,
c. Jurnal internasional

68 Pedoman operasionalpenilaian angka kredit/kenaikan jabatan akademik dosen.2015

69 Sugiyarto, teguh.ilmu pengetahuan alam 1. Jakarta: pusat perbukuan dapertemen pendidikan nasional.2008
d. Jurna internasional berputasi.70
Jurnal ilmiah nasioanal adalah majalah ilmiah yang memenuhi

kriteria sebagai berikut.


a. Kerya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika

keilmuan.
b. Memiliki International Standard Serial Number atau ISSN.
c. Memiliki terbitan versi online.
d. Betujuan menampung atau mengkomunikasikan hasil hasil

penelitian ilmiah dan dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu

tertentu.
e. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah atau peneliti yang mempunyai

displin-disiplin keilmuan yang relevan.


f. Diterbitkan oleh penerbit atau Badan Ilmiah, Organisasi profesi,

Organisasi keilmuan dan perguruan tinggi dengan unit-unit nya.


g. Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan atau Bahasa

inggris dengan abstrak dalam bahasa indonesia.


h. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2

(dua) institusi yang berbeda.


i. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam

bidangnya dan berasal dari minimal 2 ( dua ) institusi yng berbeda.


j. Jurnal nasional yang mempunyai kriteria pada huruf a sampai huruf

j dan terindekss oleh Direktori of Open Access Journals atau

DOAJ diberi nilai yang lebih tinggi dari jurnal nasilan yaitu

maksimal 15.71
Jurnal nasional terakriditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi

kriteria sebagai jurnal nasional dan mendapat status terakriditasi

70 opcit

71 Pedoman operasionalpenilaian angka kredit/kenaikan jabatan akademik dosen.2015


dari direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dengan masa berlaku

masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.72


Jurnal internasonal adalah jurnal yang memenuhi kriteria

sebagai berikut.
a. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah

ilmiah dan etika keilmuan.


b. Memiliki International Standard Serial Number atau ISSN.
c. Ditulis dengn menggunakan bahasa resmi PBB ( Arab, Inggris,

Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok).


d. Memiliki terbitan versi online.
e. Dewan redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling

sedikit berasal dari 4 (empat) negara.


f. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan

paling sedikit penulisannya berasal dari 2 (dua) negara.


g. Terindeks oleh database internasional : web of science, Scopus,

Microsof Academic Search, atau laman sesuai dengan

pertimbangan Ditjen Dikti.73


Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang memenuhi

kriteria jurnal internasional sebagaimana butir 8 huruf a sampai f,

dengan kriteria tambahan terindeks pada Web of Science dan/atau

Sopus serta mempunyai faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of

scince (Thomson Reuters) atau mempunyai faktor dampak (impact

factor) dari scimago journal rank (SJR) sampai dengan tahun 2013

dan di atas 0,100 setelah tahun 2013 dinilai paling tinggi 40.
Jurnal yang memenuhi kroteria jurnal internasional pada butir

8 dan terindeks oleh data base internasional (Web of science,scopus

72 ibid

73 ibid
atau Microsocft Academic Search) namun belum mempunyai faktor

dampak (impact factor) dari ISI Web of Science ( Thomson reuters)

arau Scimago journal Rank (SJR) dengan faktor dampak (impact

factor) 0,100 setelah tahun 2013 dalam penilaian karya ilmiah dan

dinilai paling tinggi 30.


Jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional pada butir

8 yang belum terindeks pada database internasional bereputasi (Web

of Science, Scopus, atau Microsoft Academic Search) namun telah

terindeks pada database internasional Direktori of Open Access

Journals atau DOAJ, Copernicus, atau lama sesuai dengan

pertimbangan Ditjen Dikti dan dapat karya ilmiah paling tinggi 20.
2.3.5 Publikasi Jurnal Ilmiah
Publikasi pada jurnal internasional edisi khusus atau jurnal

ilmiah nasional terekreditasi edisi khusus yang memuat artikel yang

disajikan dalam sebuah seminar, simposium dan lokakarya dapat dinilai

sama dengan jurnal edisi normal (buka edisi khusus) namun tidak dapat

digunakan untuk memenuhi syarat khusus publikasi ilmiah kenaikan

jabatan akademik. Perlu ditekankan, edisi khusus ini harus diproses

seperti pada penelitian non edisi khusus (terbitan normal) dan

memenuhi syarat-syarat karya ilmiah.74


Untuk mencapai suatu pendidikan menurut teori bloom ranah

psikomotor kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik manusia

yang berupa keterampilan dalam melakukan sesuatu, yang meliputi

74 Pedoman operasionalpenilaian angka kredit/kenaikan jabatan akademik dosen.2015


keterampilan motorik intelektual dan keterampilan sosial. Ranah

psikomotor dibagi menjadi:


a. Persepsi, penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam

membantu gerakan, adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu

reaksi yang menunjukkan kesadaran akann hadirnya rangsangan

(stimulasi) dan perbedaan antara seluruh rangsangan yang ada.


b. Kesiapan, kesiapan fisik mental dan emosional untuk melakukan

gerakan. Kesiapann untuk mmencakup kemampuan menempatkan

dirinya dala keadaan aka memulai gerakan atau rangkaian gerakan.

Kemampuan ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmanai dan

rohani.
c. Gerakan terbimbing, tahap awal dalam mempelajari keterampilan

yang kompleks, termasuk didalamnya gerakan imitasi dan gerakan

coba-coba.
d. Mekanisme, membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari

sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.


e. Complex over response erakan motoris yang terampil didalam

dirinya terdiri dari pola-pola gerakan yang komplexs.


f. Penyesuaian, keterampilan yang sudaah berkembang sehingga

dapat disesuaikan dalam berbagai situasi, kemampuan mengadakan

perubahann daan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi

setempat atau dengan menunjukkan taraf keterampilan yang telah

mencapai kemahiran.
g. Penciptaan, membuat pola gerakan baru sesuai ddengan situasi

atau permasalahan teertentu, penciptaan atau kreativitas adalahh


mencakup kemampuan untuk melahikan aneka pola gerak-gerik

yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.75


Karya ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks

database internalisional (Web of Science, Scopus) dinilai sama dengan

jurnal internasional namun tidak dapat digunakan untuk memenuhi

syarat khusus publikasi ilmiah kenaikan jabatan akademik.


Penulis karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah

nasional, nasional terakreditasi, internasional, dan internasional

bereputasi terdiri atas:


a. Penulis pertama yang disebut paertama dalam setiap karya ilmiah.
b. Penulis pendamping adalah penulis yang disebut ke 2 (dua) dan

seterusnya dalam setiap karya ilmiah.


c. Penulis korespondensi adalah penulis pertama atau penulis

pendamping yang bertanggung jawab untuk koresponden.


d. Penulis atama adalah penulis pertama atau penulis korespondensi.76

Prosiding seminar atau pertemuan ilmiah lainnya dalam

bentuk buku atau soft copy yang selain memiliki International Standard

Book Number (ISBN) atau International Standard Serial Number

(ISSN) juga memenuhi kriteria berikutnya ini:

a. Ada Tim Editor yang terdiri atas satu atau lebih pakar dalam bidang

ilmu yang sesuai.


b. Diterbitkan dan diedarkan serendah-rendahnya sesuai nasional.

Koran, Majalah populer, dan Majalah umum adalah koran,

majalah populer, majalah umum yang memenuhi syarat-syarat

75 Firdaus anisa, teori bloom. http://firdausanisaa.blogspot.co.id/2013/12/taksonomi-bloom-ranah-afektif-


kognitif.html. Senin 19 desember 2013. Diunduh 25 desember 2016

76 ibid
penerbitan untuk setiap kategori media penerbitan tersebut, diterbitkan

secara reguler dan edarkan serendah-rendah pada wilayah kabupaten

atau kota.

Menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah adalah

menerjemahkan atau menyadur buku ilmiah bahasa asing ke dalam

Bahasa Indonesia atau sebaliknya yang diterbitkan salam diedarkan

secara nasional dalam bentuk buku.

Mengedit atau menyunting buku ilmiah adalah hasil

suntingan ataupun editing terhadap isi buku ilmiah untuk memudahkan

pemahaman bagi pembaca dan diterbitkan serta nasional dalam bentuk

buku.

Membuat rancangan dan karya teknologi yang memperoleh

hak kekayaan intelektual berupa rancangan dan karya teknologi berupa

hak cipta atau hak paten dari badan atau insteansi yng berwenang yang

dikategorikan dalam dua tingkat berikut:

a. Internasional adalah mendapat sertifikat hak kekayaan intelektual

(hak cipta atau hak paket)dari badan atau instansi yang berwenang

untuk tingkat internasional.


b. Nasional adalah mendapatkan setifikat hak kekayaan intelektual

(hak cipta atau hak paten) dari badan atau instansi yang berwenang

untuk tingkat nasional.

Membuat rancang dan karya teknologi adalah membuat

rancangan yang sekaligus menghasilkan karya nyata dibidang

teknologi, tetapi mendapat penilaian sejawat yang mempunyai otoritas


sebagai karya yang bermutu, canggih dan mutakhir pada tiga tingkat

berikut.

a. Internasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai

otoritas untuk tingkat internasional.


b. Nasional adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai

otoritas untuk tingkat nasional.


c. Lokal adalah mendapat penilaian sejawat yang mempunyai

otoritas untuk tingkat daerah.

Membuat rancangan dan karya seni monumental atau seni

pertunjukan adalah rancangan yang seklian menghasilkan karya nyata

dibidang seni monumenetal atau seni pertunjukan berikutnya ini:

a. Rancangan dan karya seni monumental adalah rancangan dan

karya seni yang mempunyai nilai abdi atau belaku aspek

monumentalnya tetapi juga pada elemen estetiknya, sepertinya

patung, candi, dan lain-lain. Karya seni rupa, seni kriya, seni

pertunjukan dan karya desain sepanjang memiliki nilai

monumental baru, tergolong ke dalam karya seni monumental.


b. Rancangan dan karya seni rupa adalah rancangan dan karya seni

murni yang mempunyai nilai estetik tinggi, seperti seni patung,

seni lukis, seni pahat, seni kramil, seni fotografi, dan sejenisnya.
c. Rancangan dan karya seni kriya adalah rancangan dan karya seni

yang mempunyai nilai keterampilan sebagaimana seni kerajinan

tangan, seperti membuat keranjang, kukusan, mainan anak-anak,

dan sejenisnya.
d. Rancangan dan karya seni pertunjukan adalah rancangan dan karya

seni yang dalam penikmatanya melalui pedalangan, teater dan

sejenisnya.
e. Karya desain adalah bagaimana dari karya seni rupa yang

diaplikasikan kepada benda-benda kebutuhan sehari-hari yang

mempunyai nilai guna, seperti desain komunikasi visual atau

desain grafis, desain interior, desain industri tekstil, dan sejenisnya.

Karya sastra adalah karya ilmiah atau karya seni yang

memenuhi kaidah pengembangan sastra dan mendapat pengakuan dan

penilaian oleh pakar sastra ataupun seniman serta mempunyai nilai

originalitas yang tinggi.

Ketentuan tentang Karya Ilmiah yang belom dijelaskan dinilai

sebagai berikut:

a. Proses penilaian jurnal yang hanya mempunyai edisi elektronik

disamakan dengan kriteria jurnal yang berlaku (tidak dibedakan).


b. Jurnal tidak memenuhi krteria jurnal nasional disetarakan dengan

publikasi pada prosiding yang tidak didesiminasikan pada suatu

seminar atau yang lainnya.


c. Jurnal ilmiah yang ditulis dalam Bahasa Resmi PBB namun tidak

memenuhi syarat sebagai jurnal ilmiah internasional disetarakan

sengan jurnal ilmiah nasional tidak terakredikasi.

Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional

terakreditasi, jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi

yang terbit paling lama 6 (enam) bulan sebelum SK Jabatan


Akademik atau PAK terakhir dan belom pernah dinilai/digunakan

untuk kenaikan jabatan dapat digunakan untuk kenaikan jabatan

berikutnya.77

2.3.6 Komponen jurnal ilmiah untuk kenaikan Jabatan.

Karya ilmiah dalam bentuk buku yang dimaksud dalam tiga

butir diakui sebagai komponen penelitian untuk kenaikan jabatan

akademik adalah sebagai berikut:

a. Isi buku sesuai dengan bidang keilmuwan penulis


b. Merupakan hasil penelitian atau pemikiran yang original. Kriteria

ini yang membedakan antara buku referensi atau monograf

dengan buku ajar


c. Memiliki ISBN
d. Tebal paling sedikit empat puluh halaman cetak (menurut format

UNESCO)
e. Ukuran standar 15x23cm
f. Diterbitkan oleh penerbit badan ilmiah/Organisasi/Perguruan

tinggi
g. Isi tidak menyimpang dari filsafah pancasila dan Undang-undang

dasar 1945.78
2.3.7 Sintesa Publikasi Jurnal Ilmiah
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa publikasi jurnal

ilmiah adalah suatu penciptaan membuat pola fikir dan gerakan baru

sesuai dengan situasi atau permasalahan tertentu, penciptaan atau

kreativitas untuk mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola

77 ibid

78 ibid
gfikir dalam bentuk sesuatu yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa

dan inisiatif sendiri.


Publikasi jurnal ilmiah juga dapat digunakan untuk kenaikan

jabatan selanjutnya jika belum pernah dinilai atau digunakan atau

dinilai untuk kenaikan jabatan sebelumnya.


Publikasi jurnal ilmiah merupakan suatu karya yang harus

dilakukan oleh dosen di institusi pendidikan karena dengan adanya

publikasi ilmiah yang dilakukan atau telah diteliti oleh dosen bisa

digunakan untuk kenaikan jabatan dosen.


2.4 Pengabdian pada Masyarakat
2.4.1 Definisi pengabdian
Pengabdian adalah hasrat keras untuk menjalankan tugas-

tugas pekerjaan dengan semua tenaga (fikiran dan otot ataupun

mental dan fisik), seluruh semangat kegairahan, penuh perhatian dan

tanpa pamrih. Setiap petugas dalam administrasi pemeerintahan

dalam pelaksanaan tugasnya harus selalu dan terus-menerus

menunjukkan keterlibatan diri (involvement of self) dan penuh

antusias. Kecenderungan bekerja setengah hati atau asal jadi tidak

boleh tedapat dalam diri setiap petugas yang baik. Pengabdian itu

terarah pada jabatan, keahlian dan profesinya.79


2.4.2 Definisi Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup

dan bekerja sama cukup lama sehinga mereka dapat mengatur diri

mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial

dengan batas-btas yag telah diterapkan dengan jelas. Masyarakat

merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi, saling

79 Abdulkarim, aim.. penndidikan kewarganegaraan. Jakarta:grafindo media pratama.2006


tergantunng dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam

berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak

permasalahan, apakah itu masalah sosial kebudayaan, perekonomian,

politik maupun kesehatan khususnya.80


Masyarakat adalah penerima manfaat dari berbagai program

pemerintah, akan tetapi proram-progam tersebut seringkali tidak

memenuhi kebutuhan setempat atau tidak meningkatkan

keejahteraan. Pemerintah sering tidak belajar dari masalah tersebut,

saat pemerintah menyadari adanya masalah, mereka teerlammbat

untuk meyesuaikan program-progamnya.81

2.4.3 Definisi Pengabdian pada Masyarakat


Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang mencakup

upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain

dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan

keterampilan yang dilakukan oleh civitas akademika sebagai

perwujudan darma bhakti serta wujud kepedulian untuk berperan

aktif meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat

luas terlebih pada bagi masyarakat ekonomi lemah.82


Pengabdian pada masyarakat dilakukan oleh perguruan tinggi

melalui lembaga pengabdian pada masyarakat, fakultas, pusat

penelitian, jursan, laboratorium, kelompok dan perorangan. Lembaga

80 Efendy, nasrul. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta :EGC. 1998

81 Buku panduan untuk pemerintah daerah.menuju kesjahteraann dalam masyarakat hutan

82 Direktorat riset dan pengabdian masyarakat universitas indonesi tahun 2011


pengabdian pada masyarakat merupakan unsur pelaksanaan di

lingkungan perguruan tinggi dan menyelenggarakan pegabdian

kepada masyarakat dan ikut melaksanakan sumber daya yang

diperlukan serta mengendlikan sumber daya administrasi yang

diperlukan. Lembaga pegabdian pada masyarakat dapat dibentuk

oleh universitas atau institute sesuai dengan keperluan dan

kemampuan perguruan tinggi yang bersangkutan. Lembaga

pegabdian pada masyarakat terdiri atas pimpinan, tenaga ahli, dan

tenaga administrasi. Pimpinan pengabdian kepada masyarakat

diangkat dan bertanggung jawab kepada rektor. 83


Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan

pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni

budaya langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui

metodologi ilmiah sebagai penyebaran tridharma perguruan tinggi

serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan

kemampuan masyarakat. Sehingga dapat mempercepat laju

pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional.84


Pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan

sebagai perwujudan kontribusi kepakran, kegiatan pemanfaatan

hasil pendidikan dan penelitian dalam bidang pengetahuan,

tekhnologi, dan seni, dalam upaya memenuhi permintaan atau

memprakarsai peningkatan mutu kehidupan bangsa. Program study

83 Bastian , indra. Akuntansi pendidikan. Yogyakarta : Erlangga. 2006

84 Dapertemen pendidikan nasional


sarjana yang baik memiliki sistem pengelolaa kerja sama dengan

pemangku kepentingan eksternal dalam rangka penyelenggaraan dan

peningkatan mutu secara berkelanjutan program-program akademik.

Hasil kerja sama dikelola dengan baik untuk kepentingan akademik

dan perwujudan akuntabilitas program study sarjana yang baik

mampu merancang dan mendayagunakan program-program kerja

sama yang melibatkan partisipasi aktif program study sarjana,

memanfaatkan dan meningkatkan kepakaran dan mutu sumber daya

program study sarjana.85

Akuntabilitas pelaksanaan tridharma dan kerja sama

program study sarjana diwujudkan dalam bentuk keefektifan

pemanfaatannya untuk memberikan kepuasan pemangku

kepentingan terutama peserta didik.86

Unsur fakultas terdiri dari:


a. Unsur pimpinan: dekan dan pembantu dekan.
b. Senat dan fakultas.
c. Unsur pelaksanana akademik: jurusan, laboratorium dan

kelompok dosen
d. Unsur pelaksana admistratif: bagian tata usaha.87
Jika dikatakan bahwa profesi adalah pekerjaan yanng

memiliki unsur pengabdian pada masyarakat, tidak berarti

85 Buku I naskah akademik Akreditasi program studi sarjana. BAN PT akreditasi program study sarjana. 2008

86 ibid

87 Bastian , indra. Akuntansi pendidikan. Yogyakarta : Erlangga. 2006


penyandang profesi ini adalah orang-orang yang demikian loyalnya,

sehingga rela hidup menderita untuk kepentingan bersama.88


2.4.4 Implementasi Pengabdian Masyarakat Yang Dilakukan Oleh

Perguruan Tinggi
Kegiatan program pengabdian pada masyarakat (PPM) merupakan

kegiatan penting bagi suatu pendidikann tinggi. Oleh karena itu,

kegiatan ini tercantum sebagai salah satu unsur Tridharma Perguruan

Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan penngabdian pada

masyarakat. Implementasi dan pelaksanaan kegiatan ini dilakukan

oleh dosen dibawah organisasi lembaga pengabdian masyarakat.

Bahwa sebagai salah satu unsur kegiatan tridarma, kegiatan

pengabdian masyarakat mesti dilakukan secara terintegrasi dan

terlepas dari unsur-unsur tri dharma lainnya, yaitu pendidikan dan

penelitian.89
Fungsi perguruan tinggi sebagai salah satu komponen

penting dalam membangun bangsa, maka pelaksanaanya kegiatan

pengabdian masyarakat harus menganut asas kelembagaan, kerja

sama, kesenambungan, edukasi, pemberdayaan masyarakat, dan

pembangunan daerah. Sejalan dengan hal-hal tersebut, direktorat

jendral pendidikan tinggi mengidentifikasi perlunya perubahan

paradigma dalam pelaksanan kegiatan pengabdian masyarakat oleh

perguruan tinggi yang diantaranya adalah sebagai berikut:


a. Paradigma baru

88 Darmodiharjo, Darji dan shidarta. Pokok-pokok filsafat hukum. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama . 2006

89 Anggreni, Ni Made. Jurnal. Standar Mutu Dan Pengabdian Masyarakat. 2014


1) Hanya fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

berpenghasilan rendah
2) Layanan mengarahkan kepada sumberdaya Perguruan Tinggi
3) Kegiatan dilaksanaka tanpa ada kontribusi dari masyarakat
4) Didominasi kegiatan penyuluhan, pelatihan, pendidikan, dan

kegiatan sosial.
5) Pendanaan kecil, terbatas dan tidak untuk investasi
6) Sedikit ruanng bagi publikasi jurnal ilmiah
7) Dibedakan secara jelas anatar kegiatan pengabdian pada

masyarakat dosen dan mahasiswa


b. Paradigma Baru
1) Terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat yang memerlukan
2) Layanan berupa semua kepakaran entitas Perguruan Tinggi
3) Dapat berupa kegiatan sosial, investasi, atau pun income

geenerating bagi Perguruan Tinggi.


4) Berbagai kegiatan yang konstruktif, terukur dengan indikator

yang jelas dann progresif.


5) Melibatkan atau mendasarkan pada produk hasil riset dan

membentuk siklus transfer tekhnologi antara perguruan

tinggi dan masyarakat.


6) Membangun sinergisme kepakaran.
7) Membuka peluang publikasi dalam jurnal imiah.
8) Memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu pendidikan

dan pengajaran secara berkelanjutan.


9) Mengintegrasikan kegiatan pengabdian pada masyarakat

dosen dan mahasiswa secara tersetruktur.90

90 Anggreni, Ni Made. Jurnal. Standar Mutu Dan Pengabdian Masyarakat. 2014


2.4.5 Komponen Pelaksanakan Pengabdian pada Masyarakat

Komponen kegiatan dalam Melaksanakan Pengabdian pada

Masyarakat

1. Menduduki jabatan pimpinan pada lembaga pemerintahan dan

pejabat negara yang harus dibebaskan dari jabatan organiknya

tiap semester.
2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan, dan penelitian

yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat atau industry setiap

program.
3. Memberi latihan, penyuluhan, penataran dan ceramah pada

masyarakat, terjadwal atau terprogram:


a. Dalam satu semester atau lebih:
1) Tingkat Internasional tiap program
2) Tingkat Nasional, tiap program
3) Tingkat Lokal, tiap program
b. Kurang dari satu semester dan minimal satu bulan
1) Tingkat Internasional : tiap program
2) Tingkat Nasional, tiap program
3) Tingkat Lokal, tiap program
4. Insidensial, tiap kegiatan dan program memberi pelayanan kepada

masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas

pemerintahan dan pembangunan


a. Berdasarkan bidang keahlian tiap program
b. Berdasarka penugasan lembaga perguruan tinggi tiap program
c. Berdasarkan fungsi jabatan tiap program
5. Membuat atau menulis karya pengabdian pada masyarakat yang

tidak dipublikasikan, tiap karya.91


2.4.6 Tujuan Pengabdian pada Masyarakat
Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan pengabdian

masyarakata adalah sebagai berikut:

91Universitas pasundan fakultas ekonomi. Di akses 2014. http://fe.unpas.ac.id/fe_app/index.php?


RVUOV1pYQ11XTkgTW1tgMDEvZSooexctJy0qLiknLj5xAjIwNHYaOSojOi48NT4U. Pengadbian masyarakat.diunduh
18 Oktober 2016
a. Bertambahnya kecepatan proses peningkatan kemampuan

sember daya manusia sesuai dengan laju pertumbuhan

pembangunan
b. Bertambahnya kecepatan upaya pembangunan masyrakat ke

arah terbinaan masyarakat yang harmonis serta dinamis yang

siap menempuh perubahan-perubahan menuju perbaikan dan

kemajuan sesuai nilai-nilai sosial budaya dan norma-norma

dalam kehidupan masyarakat berkembang dalam kehidupan

masyarakat yang beerlaku.


c. Bertambahnya kecepatan usaha pembinaan institusi dan profesi

masyarakat sesuai dengan laju perumbuhan proses, modernisasi

dalam kehidupan masyarakat itu sendiri


d. Untuk memperoleh umpan balik dan masukan bagi fakultas

dalam rangka meningkatkan relevansi pendidikan, diperlukan

adanya ahli-hli yang memiliki kemampuan secara interdisipliner

dan multidisipliner.92
2.4.7 Ruang Lingkup Pegabdian pada Masyarakat
Kegiatan pengabdian masyarakat secara umum meliputi

ruang lingkup sebagai berikut:


a. Pengembangan ilmu pengetahuan tekhnologi dan seni menjadi

produk yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat.
b. Penyebar luasan ilmu pengetahuan, teknolgi dan seni budaya

menjadi produk yang perlu diketahui dan di manfaatkan oleh

masyarakat. Usaha ini dapat dilakukan melalui berbagai cara

92 Universitas pasundan fakultas ekonomi. Di akses 2014. http://fe.unpas.ac.id/fe_app/index.php?


RVUOV1pYQ11XTkgTW1tgMDEvZSooexctJy0qLiknLj5xAjIwNHYaOSojOi48NT4U. Pengadbian masyarakat.diunduh
18 Oktober 2016
seperti memberikan penyuluhan, menyediakan percontohan,

memperagakan, dan menerbitkan media publikasi.


c. Penempatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi secara benar dan

tepat sesuai dengan situasi masyarakat dan tuntutan

pembangunan .
d. Pemberian bantuan kepadaa masyarakat dalam mengidentifikasi

masalah yang dihadapi secara alternatif pemecahannya dengan

memperugunakan pendekatan ilmiah.


e. Pemberian jasa layanan profesional kepada masyarakat dalam

berbagai bidang permasalah yang memerlukan penanganan secara

cermat dengan menggunakan keahlian dan keterampilan yang belum

dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan.93


Sasaran bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat meiputi:
a. Meningkatkan jumlah serapan dana penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat baik dari pemerintah sektor swasta dan

lembaga internasional.
b. Peningkatkan jumlah publikasi ilmiah hasil penelitian dosen di

jurnal nasional terakreditasi internasional dan bereputasi.


c. Peningkatan jumlah hak paten oleh dosen dan mahasiswa

melalui penelitian .
d. Meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian kepada msyarakat

yang dapat menggerakkan potensi lokal untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.94.
2.4.8 Bentuk Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

93 ibid

94 Jurnal evaluasi diri Fakultas teknik Universitas andalas Buku IIIB. 2014
Berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, program

pengabdian kepada masyarakat dapat dibedakan menjadi 5 bentuk

sebagai berikut:
a. Pendidikan pada masyarakat
Kegiatan pendidikan pada masyarakat dapat berbentuk

pendidikan non formal dalam rangka pendidikan

kesinambungan (contuining eduction). Pelaksanaan dapat

dilakukan dalam berbagai jenis, baik yang bersertifikat maupun

tidak. Jenis-jenis program pengabdian pada masyarakat

meliputi penataan lokakarya, kursus-kursus, penyuluhan,

kampanye, publikasi-publikasi, proyek-proyek, percontohan dan

demonstrasi seperti pameran.


b. Pelayanan pada masyarakat
Pelayanan pada masyarakat disini ialah pemberian

pelayanan secara profesional oleh perguruan tinggi kepada

masyarakat yang memerlukannya. Pelayanan profesional yang

dimaksud, bukan peenelitian ilmiah tetapi lebih berupa

pekerjann rutin yang penanganannya perlu oleh tenaga

profesional. Jenis-jenis program pengabdian pada masyarakat

yang termasuk dalam bentuk pelayanan pada masyarakat

meliputi konsultasi, bimbingan karier, pelayanan olahraga

ppembinaan kesadaran terhadap lingkungan hidup, pembinaan

koperasi, pembinaan kewirausahaan dan sumber daya,

pelayanan rutinitas dala bentuk-bentuk keahlian khusus dan

sejenisnya.
c. Kuliah kerja mahasiswa
Kuliah kerja mahasiswa merupakan bentuk pengabdian

pada masyarakat yang bersifat khusus karena dalam kuliah kerja

mahasiswa dharma pendidikan dan penelitian dipadukan

kedalamnya serta melibatkann sejumlah mahasiswa dan staf

pengajar yang banyak. Jenis-jenis program pengabdian pada

masyarakat yang temasuk dalam program kuliah kerja

mahasiswa meliputi bidang kewirausahaan (ekonomi), sarana

dan prasarana, produksi, pendidikan, sosial budaya, akuntansi

dan kependudukan.
d. Pengembangan wilayah secara terpadu
Pengembangan wilayah secara terpada merupakan bentuk

kegaiatan pengabdian pada masyarakat yang menghasilkan

konsep atau pola perencanaan pembangunan wilayah secara

terpadu dan bersifat komfrehensif yang secara langsung

menunjang proses pembangunan. Untuk melaksanakan kegiatan

semacam ini fakultas memiliki ahli yang telah memiliki ilmu

pengetahuan secara baik, dan dapat menghimpun beberapa ahli

untuk dapat bekerja sama secara baik, dan bekerja sama secara

interdisipliner dan multidisipliner. Jenis-jenis program

pengembangan kerja sama antara fakultas dengan pemerintah

daerah dalam rangka perumusan masalah pembangunan,

kerjasama anatara fakultas dengan pemerintah daerah dalam

memecahkan masalah-masalah pembangunan secara


komprehesif dalam kegiatan-kegiatan nyata, kerja sama nyata,

kerja sama dalam membina masyarakat pedesaan.


e. Pengembangan hasil penelitian
Karena hasil penelitian terjadi dalam bentuk yang siap

untuk dilaksanakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat, perlu

ada upaya-upaya untuk mengembangkan hasil penelitian

tersebut menjadi produk baru yang lebih siap untuk

dimanfaatkan oleh masyarakat. Produk hasil pengembangan itu

dapat berupa pengetahuan terapan tekhnologi yang siap pakai

yang hasilnya dirasakan oleh masyarakat pemakai. Jenis-jenis

program pengabdian masyarakat yang berbentuk program

pengembangan hasil penelitian meliputi program kaji tidak atau

action reserch, program yang dikembangkan dari hasil penelitian

sehingga meghasilkan produk baru yang berupa pengetahuan

terapan atau tekhnologi dan seni siap pakai.


Tujuan pembelajaran menurut teori bloom Ranah afektif

berhubungan dengan minat perhatian sikap, emosi, penghargaan,

proses, internalisasi dan pembentukan karekteristik terbagi

menjadi :
a. Penerimaan, merupakan pembuka alat inidera seseorang

terhadap dunia luar. Untuk penerimaan ada 3 proses yaitu,

adanya kesadaran tentang apa yang sedang terjadi, adanya

kesediaan menerima apa yang sedang terjadi merupakan

sebagai stimulus, dan yang ketiga keinginan untuk


mengontrol stimulus mana yang akan kita perhatikan lebih

lanjut.
b. Penanggapan, yang ditekankan adalah keinginan yang

bersangkutan dan bukan sesuatu yang diraskan sebagai

suatu kewajiban yang harus dilakukan.


c. Penghargaan, dijenjang penanggapan orang yang telah

melakukan sesuatu akan menunjukkan rasa senang dan

kebahagiaannya dapat memberikan penanggapan dalam

jenjang ini sudah sampai rasa keterikatan atau memiliki

sesuatu terhadap stimulus, jenjang penghargaan ini terbagi

atas tiga kategori yaitu penerimaan suatu nilai,

kecendrungan (preferensi) akan suatu nilai, dan keterikatan

akan suatu nilai tertentu


d. Pengorganisasian, terjadi apabila seseorang berada dalam

situasi dimana terdapat lebih dari satu nilai atau sikap.

Kesamaan anatara pengorganisasian dengan sintesis dalam

kognitif. Keduanya berhubungan dengan beragai jenis dan

kelompok stimulus perbedaannya, dalam sintesis hasil dari

proses yang diperhatikan dan dianggap sebagai hasil

kemampuan intelektual, afektif yang diutamakan adalah

proses kecenderungan yang diperhatikan dalam

berhubungan dengan stimulus.


e. Penjati dirian, nilai dan sikap sudah menjadi milik

seseorang. Jadi, nilai dan sikap akan saja diterima,

disenangi dihargai, digunakan dalam kehidupan, serta


diorganisasikan dengan nilai dan sikap lainya, tetapi sudah

mendarah daging dalam dirinya95


2.4.9 Pengabdian Pada Masyarakat dengan Profesi Dosen

Pengabdian pada masyarakat merupakan salah satu kinerja

dosen, kegiatan ini adalah salah satu kewajiban dari dosen yang

harus dilaksanakan sebagai tanggung jawab sosial yang harus

diemban oleh tenaga edukasi. Seperti diketahui bahwa penentuan

akreditasi ssebuah program study lebih banyak ditentukan oleh

faktor manajemen program study dan kinerja dosen hanya salah satu

faktor yang ikut berkontribusi. Akan tetapi kontribusi dosen sangat

besar dalam menentukan akreditasi program study.96

Rendahnya kinerja dosen dari aspek kegiatan pengabdian

pada masyarakat yang dilakukan secara terprogram disebabkan ole

beberapa faktor seperti:97

a. Kemampuan dosen yang rendah untuk menentukan masalah

yang dihadapi oleh masyarakat yang dapat dijadikan objyek

pengabdian masyarakat
b. Kurang tersedianya dana, baik yang dianggarkan oleh

perguruan tinggi swasta maupun dari sumber-sumber lain yang

tidak mengikat sehingga sangat sulit bagi dosen untuk

95Fatmawati, Sri. Desain laboratorium sekala mini untuk pembelajaran sains terpadu. Yogyakarta:Depuublish. 2015

96 Hamid, Sanusi. Manajemen sumber Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta :Deepublish.2014

97 Ibid
melakukan aktivitas pengabdian masyarakat kecuali jika

menggunakan dana sendiri atau swadaya .


c. Motivasi untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat

juga rendah karena tidak didukung fasilitas yangg memadai

seperi kampus tidak memiliki saran transportasi, dukungan

pendanaan daan tidak menjadika prioritas.


Kegiatan pengabdian masyarakat dalam tridarma

perguruan tinggi meliputi:


a. Pelaksanaan institusional dan kader ilmiah
b. Merancang kebijaksanaan dan keseluruhan rencana induk

akademis
c. Merancang kebijjaksanaan dalam keseluruhan rencana

innduk (kademik dan fisik)


d. Pemegang otoritas dalam bidang spesialisasinya
e. Melaksanakan dan merencanakan program pembentukan

atau pembinaan kader


f. Membantu masyarrakat dengan memberikan penyuluhan
g. Pelaksanaan hasil penelitian.98
2.4.10 Sintesa Pengabdian Pada Masyarakat
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pengabdian pada

masyarakat adalah suatu bentuk pengorganisasian yang terjadi apabila

seseorang berada dalam situasi dimana terdapat lebih dari satu nilai

atau sikap. Kesamaan anatara pengorganisasian dengan sintesis dalam

kognitif. Keduanya berhubungan dengan beragai jenis dan kelompok

stimulus perbedaannya, dalam sintesis hasil dari proses yang

diperhatikan dan dianggap sebagai hasil kemampuan intelektual,

afektif yang diutamakan adalah proses kecenderungan yang

diperhatikan dalam berhubungan dengan stimulus.

98 Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: bumi Aksara.2011


Pengabdian masyarakat dilakukan dalam suatu institusi

pendidikan yang berupaya untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya

Manusia didalam ataupun lingkungan Institusi, yang dilakukan oleh

dosen yang merupakan tanggung jawab dan kewajiban dosen.

Pengabdian pada masyarakat adalah tugas dosen dan digunakan untuk

penilaian kenaikan jabatan.


2.5 Landasan Teori Menuju Konsep
Berdasarkan teori Bloom dalam buku Moh. Suardi untuk mencapai

tujuan suatu pendidikan dikelompokkan menjadi 3 diantaranya adalah:


a. Ranah kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan

berfikir. Pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan

evaluasi.99
b. Ranah Afektif adalah yang berhubungan dengan minat, perhatian, sikap,

emosi, penghargaan, proses, internalisasi dan pembentukan karakteristik

diri. Penerimaan, penanggapan, penghargaan, pengorganisasian, dan

penjatidirian.
c. Ranah Psikomotor, kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi motorik

manusia yang berupa keterampilan dalam melakukan sesuatu. Persepsi,

kesiapan, gerakan terbimbing, mekanisme, complex over response,

penyesuaian, dan penciptaan

Berdasarkan buku pedoman operasional penilaian angka kredit

kenaikan pangkat atau jabatan dosen terdiri dari

a. Kegiatan pendidikan formal dosen meliputi pelaksanaan pendidikan

tugas belajar dan mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat).

99 Fatmawati, Sri. Desain laboratorium sekala mini untuk pembelajaran sains terpadu. Yogyakarta:Depuublish. 2015
b. Publikasi jurnal ilmiah , Publikasi jurnal ilmiah tersebut dapat digunakan

untuk kenaikan jabatan selanjutnya jika belum pernah dinilai atau

digunakan atau dinilai untuk kenaikan jabatan sebelumnya.


c. Pengabdian pada masyarakat merupakan pengamalan ilmu pengetahuan,

tekhnologi dan seni budaya langsung kepada masyarakat sehingga dapat

mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan

nasional.
d. Melakukan kegiatan unsur penunjang kenaikan jabatan, seperti

melakukan kegiatan dan menjadi panitia dalam kegiatan yang dilakukan

oleh perguruan tinggi


Berdasarkan teori-teori tersebut maka peneliti ingin meneliti variabel

hubungan pengalaman, jumlah publikasi ilmiah, pengabdian pada

masyarakat
Teori Bloom dengan
(1980), jabatan akademik
hirarki/kategori dosen, dikarenakan variabel tersebut
tujuan
pendidikan
1. Ranah dianggap
kognitif memenuhi peran penting dalam kenaikan jabatan Akademik
a. Pengetahuan
dosen.
b. Pemahaman
c. Aplikasi
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
2. Ranah afektif BAB III
a. Penerimaan
b. Penjati dirian
KERANGKA, DEFINISI, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
c. Penanggapan
d. Pengorganisasian
e. Kerangka
3.1 Penghargaan
Teori
3. Ranah psikomotor
a. Persepsi
kerangka teori
b. Kesiapan
c. Gerakan terbimbing
d. Mechanism
e. Commplex over respon
f. Adaptasi
g. penciptaan
Komponen penilaian kenaikan jabatan akademik dosen

Tujuan Pendidikan

Sumber: teori bloom (1980). Dalam buku Suardi, Moh. Belajar dan

Pembelajaran. 2015. Yogyakarta: Deepublish.

3.2 Kerangka Konsep

Variabel independen variabel dependen


Pengalaman kerja

Publikasi jurnal ilmiah


Jabatan akademik Dosen

Pengabdian pada masyarakat


3.3 Kerangka Analisis

X1

X2 Y

X2

Keterangan :

Y : Variabel terikat (dependen ) posisi jabatan dosen

X1 : Variabel bebas (independen) yaitu pengalaman kerja

X2 : Variabel bebas (independen) yaitu jumlah publikasi jurnal ilmiah

X3 : Variabel bebas (independen) yaitu pengabdian kepada masyarakat

1 Definisi Operasional
3.1.1 Definisi Operasional

Definisi Alat
Definisi Hasil
No Variabel Ukur Skala Ukur
Konsep Ukur
Operasional

Variabel Dependen

1. Jabatan Jabatan Akademik Jabatan Surat Baik, jika Ordinal

akademik Dosen berdasarkan keputusan jabatan

dosen berkedudukan jabatan akademik jabatan minimal

sebagai pelaksana akademik Asisten ahli


teknis fungsional di terbaru Tidak baik,

bidang pendidikan, jika tenaga

penelitian, dan pengajar

pengabdian kepada

masyarakat.

Variabel Independen

2. Publikasi Jurnal ilmiah adalah Jumlah Jurnal Jurnal ilmiah Baik, jika > 5 Ordinal
Tidak baik, jika
Jurnal majalah yang memuat ilmiah yang yang telah
< 3
ilmiah artikel atau tulisan telah diterbitkan

yang berisi laporan dipublikasikan

hasil penelitian baik yang

terakreditasi

maupun yang

belum

terakreditasi

3. Pengala Pengalaman kerja Lama bekerja Surat keterangan Baik jika 2 Ordininal

man adalah suatu atau disuatu institusi pengangkatan tahun belum

kerja kemampuan yang atau pelayanan sebagai tenaga pengalan


Tidk baik jika
dimiliki oleh para kesehatan. kerja
2 tahun sudah
karyawan dalam
pengalaman
menjalankan tugasnya

yang dibebankn
kepadanya

4. Pengabdi Pengabdian Jumlah Surat keterangan Baik , jika > 5 Ordinal

an pada masyarakat adalah pelaksanaan telah melakukan


Tidak baik, jika
masyara kegiatan yang pengabdian pengabdian pada
< 5
kat mencakup upaya- masyarakat yang masyarakat

upaya peningkatan telah dilakukan

kualitas sumber daya

manusia antara lain

dalam hal perluasan

wawasan,

pengetahuan maupun

peningkatan

keterampilan yang

dilakukan oleh civitas

akademika sebagai

perwujudan darma

bhakti serta wujud

kepedulian untuk

berperan aktif

meningkatkan

kesejahteraan dan

memberdayakan
masyarakat luas

terlebih pada bagi

masyarakat ekonomi

lemah.

1.5 Hipotesis Penelitian


1. Ada hubungan antara pengalaman kerja, jumlah publikasi jurnal ilmiah,

dan pengabdian pada masyarakat dengan jabatan Akademik dosen di

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara.

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif analitik

merupakan gambaran dari variabel-variabel penelitian dan mencari hubungan

secara statistik antara independen dan dependen dengan pendekatan

kuantitatif, dengan desain penelitian Retrospective. Desain studi retrospective

adalah penelitian yang berusaha melihat kebelakang (backward looking),

artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi.
4.2. Variabel penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimilik atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

penelitian tertentu.100
4.2.1. Variabel independent (bebas)

100 Alimul hidayat, azis. metode penelitian keperawatan dan tekhniik analisis data. Jakarta : salemba medika.2009
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahannya atau timmbulnya variabel dependent

(terikat).
Dalam penelitin ini yang dimaksud varibel bebasnya adalah

pengaaman kerja (X1), jumlah publikasi jurnal ilmiah (X2) dan

pengabdian pada masyarakat (X3)

4.2.2. Variabel dependent (terikat)


Variabel terikat atau variabel output merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya varabel bebas.

Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel terikat adalah Jabatan

Akademik Dosen (Y).


4.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan pada dosen di Stikes Abdi Nusantara tahun

2016. Waktu penelitian di lakukan pada bulan November 2016.

4.4 Populasi dan Sampel


4.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian dan objek

yang akan di teliti Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

dosen tetap di di Stikes Abdi Nusantara tahun 2016 yang berjumlah

50 dosen.

4.4.2 Sampel

Sampel penelitian ini adalah bagian yang di ambil dari

keseluruhan objek yang akan di teliti dan di anggap mewakili

keseluruhan populasi (Notoatmojo, 2010) sampel penelitian ini


dengan mengambil keseluruhan populasi yang ada yang

berjumlah 50 dosen.

4.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

Total Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan mengambil

seluruh anggota populasi sebagai responden, dengan demikian

maka peneliti mengambil sampel dari seluruh dosen di Stikes

Abdi Nusantara tahun 2016 yang berjumlah 50 dosen.

4.4.4 Syarat Sampel


4.4.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek

penelitian ini dari suatu populasi target yang terjangkau

yang akan di teliti.(Notoatmojo,2010)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Dosen tetap dan memeliki NIDN


b. Mempunyai pengalaman kerja sebagai dosen
c. Mempunyai publikasi ilmiah
d. Dosen yang melakukan pengabdian masyarakat
4.4.4.2 Kreteria Non Inklusi

Kriterian non inklusi pada penelitian ini adalah :

a. Bukan merupakan dosen tetap dan tidak mempunyai

NIDN
b. Tidak mempunyai pengalaman kerja sebagai dosen
c. Tidak mempunyai publikasi ilmiah
d. Tidak pernah melakukan pengabdian pada

masyarakat
4.4.4.3 Kreteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah yang tidak sesuai

karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau yang akan di teliti.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Tidak hadir atau libur pada saat penelitian


b. Tidak bersedia menjadi responden
4.5 Pengumpulan Data
Pada pelitian ini cara ukur yang digunakan untuk pengumpulan

data adalah dengan melihat data akademik. Pada penelitian ini tekhnik

pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder. Dimana data

sekunder adalah data yang belum diperas dan analisa lanjutan dapat

menghasilkan sesuatu yang amat berguna atau data yang dikumpulkan

oleh pihak lain dan data yang sudah ada.101


Data sekunder yang diambil dari penelitian ini adalah dari data

akademik Stikes Abdi Nusantara Tahun 2016. Meliputi data sebagai

berikut:
a. Jabatan Akademik dosen di Stikes Abdi Nusantara
b. Priode kerja terpanjang/terpendek di Stikes Abdi Nusantara
c. Jumlah publikasi jurnal ilmiah di Stikes Abdi Nusantara
d. Jumlah pengabdian pada masyarakat di Stikes Abdi Nusantara.

4.6 Input Data


4.6.1 Pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti yaitu

dengan menggunakan langkah-langkah berikut ini:

101 Sibagariang, Eva Ellya. Buku Suku Metode Penelitian untuk Mahasiswa Diploma Kesehatan. Jakarta TIM.2010
a. Melakukan study pendahuluan di beberapa institusi pendidikan

daerah jabodetabek.
b. Menetapkan tempat penelitian yaitu di Stikes Abdi Nusantara
c. Membuat surat permohonan izin pengambilan data dan izin

penelitian pada Direktur Stikes Abdi Nusantara yang di

keluarkan oleh BAAK STIKIM pada bulan November 2016.


d. Setelah mendapat izin, kemudian peneliti melaksanakan

pengumpulan data secara skunder meminta data yang

dibutuuhka sesuiai dengan variabel yang akan di amati.


e. Langkah terakhir setelah data sudah terkumpulkan di lakukan

pengolahan data dan analisis data yang telah di peroleh dari

Stikes Abdi Nusantara.


4.6.2 Input Data Instrumen ke Komputer

Dalam penelitian ini instrumen yang berupa data didapatkan

langsung dari responden.

4.6.3 Data Entri/ Input


Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan SPSS 18 dan yang terdiri dari 4 tahap yaitu :


a. Editing

Pada tahap ini dilakukan penyuntingan data yang dilakukan

sebelum memasukkan data. Kegiatan editing dimaksud untuk

meneliti kembali setiap lembar daftar pertanyaan meliputi

kelengkapan jawaban, relevansi/kesesuaian jawaban antara satu

dengan lainnya dan konsistensi data terhadap variabel yang

diteliti. Penyuntingan data sebaiknya dilakukan di lapangan

pada saat kuesioner sudah dijawab seluruhnya oleh responden,


hal ini dilakukan guna meminimalkan kesulitan untuk bertemu

responden kembali bila editing dilakukan saat data terkumpul.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding

merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka/bilangan.Pemberian kode ini sangat penting

bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Kemudian Memasukkan hasil perhitungan dalam kriteria

Penilaian Acuan Patokan (PAP) yang diperoleh dari objek

penilaian untuk mengetahui sejauh mana tingkat keefektivitas.

c. Processing

Setelah semua lembar kuesioner terkumpul serta sudah melewati

pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data

agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis. Data entry adalah

kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sede

rhana atau dengan membuat tabel kontigensi. Pemprosesan data

dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuesioner ke paket

program komputer. Ada bermacam-macam paket program yang

dapat digunakan untuk pemprosesan data dengan masing-

masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satu


program yang sudah umum digunakan untuk entry adalah paket

program SPSS for Window.

d. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan

kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau

tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita

meng-entry ke komputer. Cara mengcleaning data :

a. Mengetahui Missing Data


Cara mendetksi adanya missing data adalah dengan

melakukan ( distribusi frekuensi ) dari variabel yang ada.


b. Mengetahui Variasi Data
Dengan mengetahui variasi data akan diketahui apakah data

yang di entry benar atau salah. Cara mendeteksi dengan

mengeluarkan distribusi frekuensi masing masing variabel.

Dalam entry data biasanya data dimasukkan dalam bentuk

kode ( coding ) .
c. Cara mendeteksi adanya ketidak konsistensi data dengan

menghubungkan dua variabel. Dalam melakukan analisis,

khusus nya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu

statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak

dianalisis. Apabila penelitiannya deskriptif, maka akan

menggunakan statistik inferensial. Statistik deskriptif

(menggambarkan) adalah statistik yang membahas caracara

meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan suatu data

dengan tujuan agar mudah dimengerti dan lebih mempunyai


makna. Statistik inferensial. ( menarik kesimpulan ) adalah

statistik yang digunakan untuk menyimpulkan parameter

(populasi) berdasarkan statitik ( sampel ) atau lebih dikenal

dengan proses generalisasi dan inferensial.


4.6.4 Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah pengumpulan data dan

data akan diatur dengan cara mengguanakan Program SPSS versi

18.
4.7 Analisis
4.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini

menggambarkan secara tunggal variabel-variabel independen

(Pengalaman Kerja, Publikasi Jurnal Ilmiah, Pengabdian pada

Masyrakat) dan variabel dependen (Jabatan Struktural Dosen). Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel.102

4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilaksanakan untuk mengetahui apakah

ada hubungan antara variabel independen dan dependen. Analisis

bivariat ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square (r2). Jika

Ho diterima maka tidak ada hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah

Publikasi Ilmiah, Pengabdian pada Masyarakat dengan Jabatan

Struktural Dosen di Stikes Abdi Nusantara Tahun 2016. Jika Ho

102 Budiarto,Metodelogi Penelitian Kwantitatif, EGC.Jakarta,2002


ditolak maka ada hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah Publikasi

Ilmiah, Pengabdian pada Masyarakat dengan Jabatan Struktural

Dosen di Stikes Abdi Nusantara Tahun 2016.

(O E ) 2
x 2

E
Keterangan:

x 2 Chi Square
Jumlah
O Nilai observasi
E Nilai expected/h arapan

Bila pada tabel contingency 3 x 2 terdapat nilai frekwensi

harapan (expected frequensi) kurang dari 20 %, maka dilakukan marjer

sel (grouping) atau pengabungan sel menjadi 2 x 2 dengan derajat

kebebasan (df) yang sesuai. Jika setelah dilakukan penggabungan sel

sehingga membentuk tabel contigency 2 x 2 dan masih terdapat nilai

frekwensi harapan kurang dari 5, maka akan dilakukan upaya koreksi

dengan mengunakan formula Yate`s correction, yaitu:


[(O E ) (0,5)] 2
x 2

Adapun ketentuan yang di pakai dalam uji statistik ini adalah :


1. Ho diterima, jika X2 hitung < X2 tabel atau P value (0,05)

artinya tidak ada hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah Publikasi

Ilmiah, Pengabdian pada Masyarakat dengan Jabatan Akademik

Dosen di Stikes Abdi Nusantara Tahun 2016.


2. Ho ditolak, jika X2 hitung > X2 tabel atau P value < (0,05)

artinya ada hubungan Pengalaman Kerja, Jumlah Publikasi Ilmiah,

Pengabdian pada Masyarakat dengan Jabatan Struktural Dosen di

Stikes Abdi Nusantara Tahun 2016.

Pada analisa ini dibuktikan ada atau tidaknya hubungan

bermakna variabel bebas dengan variabel terikat. Batas kemaknaan

yang digunakan dalam analisis ini adalah ( = 0,05).


Semua proses analisa data dalam penelitian ini

menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS (Statistical

Package For Sosial Science) for Windows versi 18.0

4.8 Penyajian Data


Data akan di sajikan dalam bentuk :
a. Naratif ( Tekstular )
Penyajian data dengan narasi ( kalimat ) atau memberikan

keterangan secara tulisan untuk mendeskripsikan atau memberikan

bentuk tertulis mulai dari pengambilan sampel, pelaksanaan,

pengumpulan data dan sampai hasil analisis yang berupa informasi

dari pengumpulan data tersebut


b. Tabel
Penyajian data secara tabular yaitu memberikan keterangan

berbentuk angka. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

master tabel dan tabel distribusi frekuensi. Dimana data disusun

dalam baris dan kolom dengan sedemikian rupa sehingga dapat

memberikan gambaran.
c. Penyajian Analisa
Data penyajian analisa dari pengelolaan data output yang

menggunakan bantuan SPSS versi 18, di sajikan dalam lampiran.


BAB V

AREA PENELITIAN

5.1 Profil Tempat Penelitian

Gambar 5.1
Nama Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi

Nusantara
Alamat : Jl. Kubah Putih Rt 001/14 No.7

Jatibening, Pondok Gede - Bekasi


No. Telepon :021-86901352
Faksimili : 021-86905637
Homepage : www.abdinusantara.ac.id
Email : stikes_abdinusantara@yahoo.com
Ijin Operasionnal
SK Pendirian Institusi : No. 183/D/O/2003
5.2 Sejarah Stikes Abdi Nusantara
Berbekal semangat dan percaya diri, Yayasan Abdi Nusantara Jakarta

berhasil menghimpun berbagai sumber daya (resorce) untuk mendirikan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Abdi Nusantara. Melalui Akte

Notaris Dr. Ingrid Lannywaty, SH tanggal 5 Agustus 2002 Nomor C. 964,

Yayasan Abadi Nusantara Jakarta didirikan. Yayasan Abadi Nusantara ini

dipimpin oleh ibu Hj. Maimunah.SKM, M.Kes awal berdirinya Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abadi Nusantara pada tahun 1996 dengan nama

AKADEMI KEPERAWATAN ABDI NUSANTARA tahun 2003 nama

Akademi Keperawatan Abdi Nusantara berubah menjadi SEKOLAH

TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANNTARA JAKARTA dengan

keputusan pendirian perguruan tinggi Mendiknas No. 183/D/O/2003 dan

menambah program study S1 Keperawatan. Tidak hanya studi S1

keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara juga menambah

stuudi DIII Kebidanan dan DIV Kebidanan. Pada tahun 2008 Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara perpanjang ijin No.394/D/T/2008. Tanggal 7

juli 2014 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehaatan Abdi Nusantara menambah

program profesi Ners dengan SK Menteri pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia No 243/E/O/2014.

5.3 Visi dan Misi Stikes Abdi Nusantara


5.3.1 Visi
Menjadi perguruann tinggi yang unggul bertaraf internasional

berjiwa Leadership dan Enterpreneur pada tahun 2028


5.3.2 Misi
1. Mengarahkan dan mengembangkan pendidikan yang kreatif dan

inisiatif
2. Menyelenggarakan pendidikan berbasis kompetensi
3. Mendermabaktikan keahlian untuk membangun masa depan

bangsa.
4. Menyelenggarakan penelitian yang bertaraf internasional.
5. Menyelenggrakan kemitraan dengan unit usaha mandiri bidang

kesehatan.

5.4 Motto
Mendidik dengan hati terdepan menjawab tantangan

5.5 Tujuan
1. Menghasilkan yang kereatif dan inisiatif berstandar internasional.
2. Terwujudnya pendidikan yang berbasis kompetensi.
3. Terwujudnya kegiatan pengabdian pada masyarakat yang bersifat

kolabortif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat.


4. Terjalinnya kerja sama pengembangan pendidikan dan riset bertaraf

internasional.
5. Terwujudnya kemitraan dengan unit usaha mandiri bidang kesehatan.

5.6 Fasilitas
1. Ruang kuliah ber-AC
2. Perpustakaan
3. Ruang baca
4. Ruang microteaching
5. Lab mikrobiologi
6. Ruang komunitas
7. Asrama
8. Wifi

5.7 Jumlah Lulusan


Jumlah lulusan dari Kaprodi DIII Keperawatan, DIII Kebidanan, S1

Keperawatan, DIV Kebidanan, dan Profesi Ners.


1. Pada tahun 2013-2014 terdapat 349 Mahasiswa
2. Pada tahun 2014-2015 terdapat 317 Mahasiswa
3. Pada tahun 2015-2016 terdapat 332 Mahasiswa
Mahasiswa Aktif di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun

Akademik 2016- 2017 terdapat 1020 Mahasiswa dari Semua Prodi di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara.

BAB VI

HASIL PENELITIAN

6.1 Hasil Analisa Univariat

Hasil penelitian yang disajikan pada BAB VI merupakan data

kuantitatif, dimana data diperoleh dari data sekuder yang telah tersedia. Data

yang diperoleh berupa Lama pengalaman kerja, jumlah penelitian, jumlah

pengabdian pada masyarakat dan jabatan akademik. Data kuantitatif ini

disajikan dalam 2 tahap, yaitu analisa univariat dan bivariat.

6.1.1 Pengalaman kerja

Analisa univariat adalah analisis untuk mengetahui gambaran dari

tiap variabel independen (pengalaman kerja, jumlah publikasi ilmiah,

dan pengabdian pada masyarakat) dan variabel dependen (jabatan

akademik dosen). Jumlah total sumpling sebanyak 50 dosen tetap, data

disajikan dalam bentuk tabel dan teks.

Tabel 6.1
Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Abdi Nusantara Tahun 2016

Frekuensi Persentase
Variabel
(f) (%)
Tidak baik < 2 tahun 6 12
Baik > 2 tahun 44 88
Jumlah 50 100
Sumber: Data Olahan SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 6.1 dari 50 responden didapatkan responden yang

memiliki pengalaman kerja yang baik > 2 tahun sebanyak 44 responden

(88%), dan pengalaman tidak baik < 2 tahun sebanyak 6 responden (12%)

artinya bahwa sebagian besar dosen tetap yang mengajar di Stikes Abnus

mempunyai pengalaman kerja yang baik yaitu > 2 tahun.


6.1.2 Publikasi Jurnal Ilmiah

Tabel 6.2
Distribusi Frekuensi Publikasi Jurnal Ilmiah di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Tahun 2016

Frekuensi Persentase
Variabel
(f) (%)
Tidak baik < 5 27 54
Baik > 5 23 46
Jumlah 50 100
Sumber: Data Olahan SPSS, 2016

Berdasarkan tabel 6.2 distribusi frekuensi diatas, menunjukkan bahwa

dari 50 responden, didapatkan 23 responden (46%) memiliki jumlah publikasi

jurnal yang baik > 5 dan 27 responden (54%) memiliki jumlah publikasi

jurnal yang tidak baik < 5, artinya jumlah publikasi jurnal di Stikes Abnus

sudah baik, akan tetapi perlu ditambahkan.


6.1.3 Pengabdian pada Masyarakat
Tabel 6.3
Distribusi Frekuensi Pengabdian Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara Tahun 2016

Frekuensi Persentase
Variabel
(f) (%)

Tidak baik < 5 32 64


Baik > 5 18 36
Jumlah 50 100
Sumber: Data Olahan SPSS, 2016
Berdasarkan tabel 6.3 distribusi frekuensi di atas, menunjukkan bahwa

dari 50 responden, didapatkan hasil 18 responden (36%) memiliki jumlah

pengabdian pada masyarakat yang baik > 5 dan sebanyak 32 responden

(64%) memiliki pengabdian masyarakat yang tidak < 5, artinya jumlah

pengabdian masyarakat di Stikes Abnus sudah baik yaitu sudah banyak

responden yang memiliki pengabdian pada masyarakat > 5 dalam 5 tahun

tetapi perlu di tambahkan supaya menjadi lebih baik lagi.

6.1.4 Jabatan Akademik Dosen


Tabel 6.4
Distribusi Frekuensi Jabatan Akademik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Abdi Nusantara

Frekuensi Persentase
Variabel
(f) (%)
Tidak baik, jika tenaga pengajar 14 28
Baik, mempunyai jabatan min.
36 72
asisten ahli
Jumlah 50 100
Sumber: Data Olahan SPSS, 2016

Berdasarkan tabel 6.4 distribusi frekuensi di atas, menunjukkan bahwa

dari 50 responden, didapatkan 14 responden (28%) memiliki jabatan

akademik yang tidak baik yaitu sebagai staff, dan 36 responden (72%)

memiliki jabatan akademik yang baik yaitu jabatan minimal asisten ahli,

artinya sebagian besar dosen tetap di Stikes Abnus mempunyai jabatan

akademik yang tidak baik di Stikes Abnus.

6.2 Analisa Bivariat


Analisis bivariat yang dilakukan adalah untuk menghubungkan

masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan

tingkat kemaknaan alpha 0,05.

6.2.1 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Jabatan akademik Dosen

Tabel 6.5
Hubungan Pengalaman Kerja Dengan Jabatan Akademik Dosen di Sekolah
Tinggi Imu Kesehatan Abdi Nusantara

Jabatan akademik
OR
Total
(95% CI) Value
Pengalaman kerja Tidak baik Baik

F % % F %

Tidak baik 4 66,7 2 33,3 6 100

6,800
Baik 10 22,7 34 77,3 44 100 0,044
(1,082-42,731)

Jumlah 14 28.0 36 72,0 50 100

Sumber: Data Olahan SPSS, 2016

Berdasarkan dari hasil tabel pada 6.5 di atas dapat dilihat bahwa

sebanyak 6 dari 50 resonden yang mempunyai pengalaman kerja tidak baik

< dari 2 tahun dengan rincian 4 responden (66,7%), memiliki jabatan tidak

baik dan 2 responden (33,3) memiliki jabatan yang baik dan sebanyak 44 dari

50 responden memiliki pengalaman kerja yang baik > dari 2 tahun dengan

rincian 10 (22,7%) memiliki jabatan akademik tidak baik yaitu sebagai tenaga

pengaajar dan 34 responden (77,3%) memiliki jabatan baik yaitu mempunayi

jabatan minimal asisten ahli.


Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,044. Hal ini

menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan

yang signifikan antara pengalaman kerja dengan jabatan akademik dosen, dari
nilai OR 6,800 dapat simpulkan bahwa responden yang mempunyai

pengalaman kerja yang baik berpeluang 6,800 (6,8) kali mempunyai jabatan

akademik dibandingkan responden dengan pengalaman kerja yang tidak baik

6.2.2 Hubungan Jumlah Publikasi Ilmiah dengan jabatan Akademik Dosen

Tabel 6.6
Hubungan Jumlah Publikasi Ilmiah Dengan Jabatan Struktural Dosen di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Jabatan akademik
Jumlah OR
Total
(CI 95%) Value
publikasi Tidak baik Baik
ilmiah
F % F % %

Tidak baik 12 44,4 15 55,6 27 100

8,400
Baik 2 8,7 21 91,3 23 100 0,013
(1,634-43,175)

Jumlah 14 28,0 36 72,0 50 100

Sumber: Data Olahan SPSS, 2016

Berdasarkan dari hasil tabel pada 6.6 di atas dapat dilihat sebanyak 27

dari 50 responden mempunyai jumlah publikasi ilmiah tidak baik < 5 dengan

rincian 12 responden (44,4%) memiliki jabatan akademik tidak baik yaitu

sebagai tenaga pengajar dan 15 responden (55,6%) memiliki jabatan

akademik yang baik yaitu mempunyai jabatan minimal asisten ahli.


Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,013. Hal ini

menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara jumlah publikasi ilmiah dengan jabatan akademik dosen,

dari nilai OR 8,400 dapat di simpulkan bahwa responden yang mempunyai

jumlah publikasi ilmiah yang baik berpeluang 8,400 (8) kali mempunyai
jabatan akademik dibandingkan responden dengan responden yang

mempunyai jumlah publikasi ilmiah yang tidak baik.

6.2.3 Hubungan Pengabdian Masyarakat Dengan Jabatan Akademik Dosen

Tabel 6.7
Hubungan Pengabdian Masyarakat Dengan Jabatan Akademik di
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara

Jabatan akademik
OR
Total
Pengabdian CI 95% Value
Tidak baik Baik
masyarakat
F % % F %

Tidak baik 13 40,6 19 59,4 32 100

11,632
Baik 1 5,6 17 94,4 18 100 0,020
(1,373-98,527)

Jumlah 14 28,0 36 72,0 50 100

Sumber: Data Olahan SPSS, 2016

Berdasarkan dari hasil tabel pada 6.7 di atas dapat dilihat sebanyak 32

dari 50 responden yang memiliki pengabdian pada masyarakat tidak baik <

dari 5 dengan rincian 13 responden (40,6%) memiliki jabatan Akademik

tidak baik yaitu tenaga pengajar dan 19 responden (59,3%) diantaranya

memiliki jabatan akademik yang baik yaitu jabatan minimal asisten ahli.
Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,020, hal ini

menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara pengabdian pada masyarakat dengan jabatan akademik

dosen dari nilai OR 11,632 artinya bahwa responden yang melakukan

pengabdian masyarakat baik berpeluang 11,632 (11) kali memiliki jabatan


akademik dibandingkan dengan responden yang melakukan pengabdian

masyarakat tidak baik.

BAB VII

PEMBAHASAN

7.1 Keterbatasan Penelitian


Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian

yaitu :
a. Keterbatasan sumber pustaka dan waktu yang singkat menyebabkan

penelitian ini tidak banyak membandingkan teori- teori atau pendapat

yang telah ada dengan hasil penelitian yang telah ada.


b. Pengetahuan peneliti masih minim dan peneliti masih berada pada

tingkat pemula sehingga penelitian ini masih jauh dari sempurna.


7.2 Hasil Penelitian
7.2.1 Analisis Univariat
7.2.1.1 Gambaran Kejadian Jabatan Akademik di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara


Berdasarkan distribusi frekuensi jabatan Akademik dosen

di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016

dari 50 responden didapatkan responden yang memiliki jabatan

akademik yang baik sebanyak 36 responden (72%), dan

sebanyak 14 responden (28%) memiliki jabatan yang tidak baik

artinya bahwa sebagian besar dosen tetap di Stikes Abnus

memiliki jabatan Akademik yang baik.


Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada bahwa

kenaikan jabatan akademik diwujudkan dalam bentuk angka

kredit. Penilaian dlakukan setelah dosen yang bersangkutan

dinilai layak untuk dipromsikan naik pangkat atau jabatan dan

memenuhi jumlah angka kredit komulatif paling rendah yang

ditentukan untuk kenaikan pangkat atau jabatan. Pada dasarnya

penilaian prestasi dosen dilakukan oleh pejabat yang

berwenang. Jabatan akademik asisten ahli dan Lektor proses

penilain usul jabatan akademik asisten ahli dan lektor dilakukn

secara otonum oleh pendidikan tinggi, Jabatan akademik lektor


kepala dan profesor unntuk komponen pendidikan dan

pengajaran, pengabdian pada masyarakat dan unsur penunjang

dilakukan oleh perguruan tiggi setempat (untuk perguruan

tinggi negeri) dan kopertis (untuk perguruan tinggi swasta).

Penilaian untuk komponen penilaian selain dilakukan oleh

satuan pendidikan tinggi dilakukan oleh direktorat jenderal

pendidikan tinggi
Di Sekolah tinggi ilmu kesehatan abdi nusantara jabatan

akademik tertinggi dijabat oleh Lektor dan terendah dijabat

oleh Asisten ahli.


Penelitian yang dilakukan Cornelia Purwantini dan

Ignatinus Bondan Suratno bahwa dilihat dari jenjang jabatan

bawah dari 198 respnden sebagian besar menjadi pejabat pada

level dekanat/biro/lembaga (52,5%), dominasi kedua pada level

jurusan/pusat/bagian (21,2%) dan dominasi ketiga level

program study (20,7%). Hal ini menunjukan sebagian besar

pejabat struktural menjabat pada jenjang tingkat menengah.

Dan dilihat dari tingkat pendidikan responden sebagian besar

berpendidikan setingkat S3(61,1%), dominasi kedua setingkat

S2 (26,3%). Hal ini menujukkan sebagian besar pejabat

struktural dijabat oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi


Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah

dosen yang memiliki jabatan akademik yang baik yang

menduduki jabatan minimal asisten ahli di Stikes Abdi


Nusantara lebih banyak dibandingakan dosen yang memiliki

jabatan akademik yang tidak baik yaitu sebagai staff.


Penulis berasumsi bahwa Sudah sebagian besar dosen di

lahan penelitian mempunyai jabatan Akademik yaitu sebaagai

Lektor dan Asisten ahli, merupakan dosen tetap dan sudah

memiliki NIDN.
7.2.1.2 Gambaran Pengalaman Kerja di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Abdi Nusantara
Berdasarkan distribusi frekuensi pengalaman kerja,

menunjukkan bahwa dari 50 responden, didapatkan 44 responden

(88%) memiliki pengalaman kerja yang baik, artinya bahwa para

dosen yang mengajar di Stikes Abnus sudah sangat baik, sebagian

besar dosen berpengalaman.


Berdasarkan penelitian Satrio Adi Setiawan dari 100

responden memiliki pengalaman bekerja sebanyak 38 orang (38%),

hal ini menggambarkan bahwa sebagian besar pekerja di perusahaan

X adalah pekerjaan yang pertama kali ditekuni dan memiliki

responden dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang berpengalaman.


Menurut jeffrey dan herliansyah (2006) memperlihatkan

bahwa seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu

bidang memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya

dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai

peristiwa-peristiwa yang telah ditekuninya.

Pengalaman kerja menurut benardi dan precilia (2004)

merupakan faktor penting dalam memprediksi dan menditeksi kinerja


auditor, karena auditor yang berpengalaman lebih memiliki ketelitian

yang tinggi mengenai kekeliruan dari pada yang kurang atau belum

berpengalaman.
Marinus (1997) dan herliansyah (2006) menyatakan bahwa

secara spesifik pengalaman dapat diukur rentang waktu yang telah

digunakan terhadap suatu pekerjan atau tugas.


Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap

dan terampil serta mampu melaksanakan tugas pekerjaannya.


Dari berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa

pengalaman dalam suatu pekerjaan merupakan sesuatu yang bisa

mencakup kemampuan seseorang dan lebih cakap melakukan

pekerjaan sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Seseorang yang

berpengalaman dianggap lebih bisa dan lebih mampu melaksanakan

tugas dan kewajibannya dibandingkan dengan seseorang yang belum

berpengalaman. Pengalaman juga dapat diartikan sebagai suatu

kebiasaan yang telah melekat pada dalam diri orang yang telah

menekuninya dari waktu ke waktu jangka yang bisa dikatakan cukup

lama untuk seseorang yang telah bekerja.


Berdasarkan hasil penelitian yang didapat penulis berasumsi

bahwa sebagian dosen di Stikes Abdi Nusantar mempunyai

pengalaman kerja yang baik yaitu lebih dari 2 tahun dibandingkan

yang tidak baik kurang dari 2 tahun


Akan tetapi dilihat dari hasil bahwa dari jangka waktu seorang

bekerja dan bisa dikatakan berpengalaman belum bisa menentukan

kenaikan jabatan atau pangkatnya.


7.2.1.3 Gambaran Publikasi Jurnal Ilmiah Di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara


Berdasarkan distribusi frekuensi publikasi jurnal ilmiah,

menunjukkan bahwa dari 50 responden, didapatkan 23 responden

(46%) memiliki jumlah publikasi jurnal yang baik dan 27 responden

(54%) memiliki jumlah publikasi jurnal yang tidak baik dari 5,

artinya jumlah publikasi jurnal di Stikes Abnus sudah baik, akan

tetapi perlu ditambahkan.

Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional

terakreditasi, jurnal internasional dan jurnal internasional bereputasi

yang terbit paling lama 6 (enam) bulan sebelum SK Jabatan

Akademik atau PAK terakhir dan belom pernah dinilai/digunakan

untuk kenaikan jabatan dapat digunakan untuk kenaikan jabatan

berikutnya.

Jurnal nasional terakriditasi adalah majalah ilmiah yang

memenuhi kriteria sebagai jurnal nasional dan mendapat status

terakriditasi dari direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dengan masa

berlaku masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa publikasi

jurnal ilmiah wajib dilakukan oleh tenaga pengajar disuatu institusi

untuk meningkatkan kenaikan jabatan dan melihat kualitas dosen

pengajar, publikasi ilmiah merupakan bagian dari melaukan

penelitian atau membuat karya ilmiah berdasarkan kasus-kasus yang


ditemukan atau yang menarik minat dosen untuk melakukan

penelittian tersebut. Denga adanya publikasi ilmiah oleh para dosen

dapat meningkatkan kualitas institusi dimana dosen-dosen tersebut

bekerja.

7.2.1.4 Gambaran Pengabdian pada Masyarakat di Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara


Berdasarkan distribusi frekuensi pengabdian masyarakat,

menunjukkan bahwa dari 50 responden, didapatkan hasil 32 (52%)

dosen memiliki jumlah pengabdian masyarakat yang baik, artinya

jumlah pengabdian masyarakat di Stikes Abnus sudah baik akan

tetapi perlu di tambahkan supaya menjadi lebih baik lagi.


Pengabdian masyarakat adalah kegiatan yang mencakup

upaya-upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia antara lain

dalam hal perluasan wawasan, pengetahuan maupun peningkatan

keterampilan yang dilakukan oleh civitas akademika sebagai

perwujudan darma bhakti serta wujud kepedulian untuk berperan

aktif meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan masyarakat

luas terlebih pada bagi masyarakat ekonomi lemah.103


Pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan

sebagai perwujudan kontribusi kepakran, kegiatan pemanfaatan hasil

pendidikan dan penelitian dalam bidang pengetahuan, tekhnologi,

dan seni, dalam upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai

peningkatan mutu kehidupan bangsa. Program study sarjana yang

103 Direktorat riset dan pengabdian masyarakat universitas indonesi tahun 2011
baik memiliki sistem pengelola kerja sama dengan pemangku

kepentingan eksternal dalam rangka penyelenggaraan dan

peningkatan mutu secara berkelanjutan program-program akademik


Lembaga pegabdian pada masyarakat dapat dibentuk oleh

universitas atau institute sesuai dengan keperluan dan kemampuan

perguruan tinggi yang bersangkutan. Lembaga pegabdian pada

masyarakat terdiri atas pimpinan, tenaga ahli, dan tenaga

administrasi. Pimpinan pengabdian kepada masyarakat diangkat dan

bertanggung jawab kepada rektor. 104


Berdasarkan pendapat diatas penulis berasumsi bahwa

pengabdian pada masyarakat dilakukan atau dilaksanakan oleh suatu

institusi yang ditujukan kepada masyarakat untuk kesejahteran

masyarakat terutama untuk masyarakat dengan ekonomi lemah.


Pengabdian pada masyarakat juga berperan penting dalam

suatu institusi karena dengan sering melakukan pengabdian pada

masyarakat dapat meningkatkan kualitas dosen dan institusi.

7.2.2 Analisis Bivariat


Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Cornelia Purwantini Ignatinus Bondan

Suratno, William Jefferson, dkk tentang pengalaman kerja, penelitian

yang dilakukan oleh Desi Hafriyani, Nurdinintya Athari Supratman,

Amelia Kurniawati dkk tentang penelitian dan publikasi ilmiah dan

104 Bastian , indra. Akuntansi pendidikan. Yogyakarta : Erlangga. 2006


penelitian yang dilakukan oleh Sri Eniyati dan Rina Candra Noor

Santi, Safrizal dkk tentang pengabdian pada masyarakat.


7.2.2.1 Hubungan Pengalaman Kerja dengan Jabatan Akademik

Dosen di Sekolah Tinggi Imu Kesehatan Abdi Nusantara


Berdasarkan dari hasil tabel 6.5 Hubungan Pengalaman

Kerja dengan Jabatan dapat dilihat bahwa sebanyak 6 dari 50

resonden yang mempunyai pengalaman kerja tidak baik

dengan rincian 4 responden (66,7%) mempunyai jabatan

akademik tidak baik, dan 2 responden (33,3) mempunyai

jabatan akademik yang baik. Sebanyak 44 dari 50 responden

memiliki pengalaman kerja yang baik dengan rincian 10

responden (22,7%) memiliki jabatan akademik tidak baik dan

34 responden (77,3%) memiliki jabatan akademik yang baik .


Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,044. Hal

ini menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pengalaman

kerja dengan jabatan akademik dosen, dari nilai OR 6,800

dapat simpulkan bahwa responden yang mempunyai

mempunyai pengalaman kerja yang baik berpeluang 6,800

(6,8) kali mempunyai jabatan akademik dibandingkan

responden dengan pengalaman kerja yang tidak baik.


Hal ini sependapat dengan penelitian Cornelia

Purwantini dan Ignatinus Bondan Suratno tentang perbedaan

partisipasi aggaran ditinjau dari jenis jabatan, tingkat

pendidikan, jenis kelamin dan pengalaman kerja. Bahwa


pengalaman kerja kelompokkan menjadi berpengalaman tinggi

dan rendah, hasil dari levenes for equality varience diperoleh

nilai F=1,108 dengan sign value 0,281, berarti sign value >

0,005 maka hipotesis mengatakan bahwa ada perbedaan varian

populasi berhasil ditolak, dan yang kedua dilakukan pengujian

perbedaan rata-nilai sample. Dari hasil output equal varience

assumed, diperoleh nilai t = 0,923 dengan sign value > 0,05,

maka hipotesis yang mengatakan bahwa ada perbedaan rata-

rata nilai partisipasi anggaran dari kelompok yang

berpengalaman tinggi dan rendah berhasil ditolak. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai partisipsi anggaran

dari kelompok yang berpengalaman tinggi benar-benar sama.


Penelitian yang dilakukan oleh Wiliam Jefferson

Wiratama dan Ketut Budiarti tentang pengaruh independensi,

pengalaman kerja, due frofessional care dan akuntabilitas

terhadap kualitas audit. Bahwa pengalaman kerja pada kualitas

audit didapatkan hasil 0,335 dengan nilai signifikan sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan

pengalaman kerja berpengaru positif signifikan terhadap

kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Andi Basuki tentang

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Pengalaman Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan PT Hamuda Prima Boyolali

Tahun 2009. Terdapat hubungan pengalaman kerja terhadap


kinerja karyawan diperoleh hasil rhitung > rtabel atau 0,399 >

0,361, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak pada taraf

signifikan 5%. Jadi ada pengaruh yang signifikan pengalaman

kerja terhadap kinerja kinerja katryawan PT Hamuda Prima

Media Boyolali tahun 2009.


Berdasarkan hasil penelitian peneliti dan penelitian

terdahulu peneliti berasumsi bahwa tidak terdapat perbedaan

hasil peneliti dengan penelitian sebelumnya, bahwa terdapat

hubungan pengalaman kerja dengan kenaikan jabatan akademik

dosen, dimana pengalaman kerja seseorang menjamin untuk

kenaikan jabatan seseorang dan pengalaman kerja sangat

berpengaruh terhadap kualitas suatu pekerjaan pada dasarnya

bahwa dengan mempunyai pengalaman kerja yang baik

seseorang bisa lebih baik dalam suatu pekerjaannya dan lebih

terampil dalam bidang yang dimiliki dan lebih tanggap

memahami dan mengatasi masalah yang muncul dalam setiap

pekerjaan yang sedang ditekuni dibandingkan seseorang yang

tidak memiliki pengalaman kerja sama sekali sebelumnya.

7.2.2.2 Hubungan Jumlah Publikasi Ilmiah dengan Jabatan

Akademik Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi

Nusantara
Berdasarkan dari hasil tabel 6.6 Hubungan Jumlah

Publikasi Ilmiah dengan Jabatan struktural Dosen dapat dilihat

sebanyak 23 dari 50 responden, mempunyai jumlah publikasi


ilmiah yang baik dengan rincian 2 responden (6,9%), memiliki

jabatan akademik tidak baik dan 21 responden (93,1%)

memiliki jabatan akademik yang baik.


Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,013.

Hal ini menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga terdapat

hubungan yang signifikan antara jumlah publikasi ilmiah

dengan jabatan akademik dosen, dari nilai OR 8,400 dapat

disimpulkan bahwa responden yang mempunyai jumlah

publikasi ilmiah yang baik berpeluang 8,400 (8) kali

mempunyai jabatan akademik dibandingkan responden dengan

responden yang mempunyai jumlah publikasi ilmiah yang

baik.
Penelitian yang yang dilakukan oleh Desi Hafriyani,

Nurdinintya Athari Supratman dan Amelia Kurniawati tentang

Perancangan Proses Bisnis Penilaian Kinerja Dosen

Menggunakan Metode Knowledge Conversion 5C-4C dan Seci

di Program Study Tekhnik Industri Universitas Telkom. Pada

bidang penelitian menunjukkan bahwa dosen yang memenuhi

target penelitian sebesar 11%, 16% dosen memenuhi publikasi

ilmiah lebih dari yang ditargetkan, 34% dosen tidak

memenuhi target penelitian tetapi mempublikasikan jenis

penelitian lain, dan 39 dosen tidak memenuhi target penelitian.


Data penelitian yang telah dilakukan oleh dosen UNY

yang terdapat dalam sipenonline LPPM UNY tahun 2012

sebanyak 859 judul dengan rincian barasal dari fakultas FBS :


150 judul, FE: 94 judul, FIK: 151 judul, FISE:127 judul dan

FMIPA: 164 judul. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang

diselenggarakan oleh pusat PHP dan HKI LPPM belum efekit

dan menangkau semua peneliti, sehingga masih banyak

peneliti yang belum mematenkan hasil penelitiannya.


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Nenet

Natasudian Jaya dan I Gusti Made Subrata tentang Model

Peningkatan Minat Meneliti dengan Pemberdayaan Sikap

Mental Enterpreneurship Dosen Kopertis Pada Perguruan

Tinggi Swasta di Kota Mataram, didapatkan hasil dari 69

responden, 28 responden (40%) mempunyai sikap

entrepreneurship yang tinggi dan 41 responden (60%)

mempunyai sikap sedang terhadap penelitian ilmiah ini artinya

dosen pada PTS di Kota Mataram kurang melaksanakan

dharma penelitian dalam mengemban tridharma perguruan

tinggi dan lebih banyak terutama dalam bidang pengajaran,

rendahnya animo dosen untuk melakukan penelitian karena

sebagian besar dosen hanya meghabiskan waktunya untuk

mengajar dikelas. Rendahnya kemampuan dosen dalam

tekhnik penyusunan proposal penelitian juga menjadi salah

satu penyebab rendahnya meneliti dosen pada PTS di kota

Mataram.
Berdasarkan penelitian peneliti dan penelitian yang

terkait maka peneliti berasumsi bahwa untuk melakukan


penelitian oleh dosen tidak selalu berhubungan dengan

kenaikan jabatan akademik, memungkinkan bahwa kurangnya

pengetahuan dosen di institusi tertentu dalam penyusunan

proposal dalam melakukan penelitian masih kurang sehingga

dharma yang paling baik dilakukan dosen adalah melakukan

pengajaran dikelas, sedangkan minat untuk melakukan

penelitian dan publikasi jurnal masih rendah.

7.2.2.3 Hubungan Pengabdian Masyarakat dengan Jabatan

Akademik Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi

Nusantara
Berdasarkan dari hasil tabel pada 6.7 hubungan

pengabdian masyarakat dengan jabatan akademik dosen dapat

dilihat sebanyak 18 dari 50 responden yang memiliki

pengabdian masyarakat tidak baik dengan rincian 1 responden

(5,6%) memiliki jabatan Akademik tidak baik dan 17

responden (94,4%) diantaranya memiliki jabatan akademik

yang baik.
Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,020, hal

ini menunjukkan bahwa < (0,05), sehingga terdapat

hubungan yang signifikan antara pengabdian pada masyarakat

dengan jabatan akdemik dosen dari nilai OR 11,632 artinya

bahwa responden yang melakukan pengabdian masyarakat baik

berpeluang 11,632 (11) kali memiliki jabatan akademik


dibandingkan dengan responden yang melakukan pengabdian

masyarakat tidak baik.


Penelitian yang dilakukan oleh Safrizal tentang Rekam

Jejak Dosen Sebagai Model Pengabilan Keputusan Dalam

Pemilihan Dosen Berprestasi didapatkan hasil perbandingan

berpasangan bernode dalam cluster pengabdian kepada

masyarakat lokal, nasional dan internasioal, maka diperoleh

urutan prioritas yaitu internasional merupakan node paling

penting didalam cluster pengabdian pada masyarakat dalam

pemilihan dosen berprestasi internasional dengan bobot 0,707

atau 70 %, nasional dengan bobot 0,223 atau 22% dan lokal

dengan bobot 0,070 atau 7%.


Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Sudiro tentang

Pengaruh Komitmen Keorganisasian dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Tenaga Edukatif/Dosen, didapatkan hasil

dengan nilai rata-rata (mean) prestasi kerja tenaga edukatif

dosen/dosen di bidang pengabdian kepada masyarakat secara

keseluruhan sebesar 3,04, artinya bahwa kinerja tenaga

edukatif/dosen bidang pengabdian pada masyarakat masuk

dalam kategori baik. Artinya bahwa kegiatan pengabdian pada

masyarakat oleh para tenaga edukatif/dosen banyak menunjang

kinerjanya.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Eniyati dan Rina

Candra Noor Santi tentang Perancangan Sistem Pendukunng

Keputusan Penilaian Prestasi Dosen Berdasarkan Penelitian


dan Pengabdian Masyarakat didapatkan kesimpulan bahwa

untuk menentukan urutan prioritas calon dosen berprestasi

dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat pada suatu

perguruan tinggi sangatlah penting karena perhitungan tersebut

akan menjadi pertimbangan pimpinan dalam menentukan

keputuan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan.


Berdasarka penelitian peneliti dan penelitian yang terkait

sebelumnya maka peneliti berasumsi bahwa pengabdian

masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh

dosen pada suatu perguruan tinggi, selain kewajiban yang harus

dilakukan oleh dosen pengabdian masyarakat juga dapat

dipertimbangkan dalam kenaikan pangkat atau jabatan dosen.

Sama halnya dengan penelitian yang telah dilakukan peneliti di

salah satu Institusi perguruan tinggi bahwa ada hubungan

pengabdian masyaarakat dengan jabatan akademik dosen.


BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN

8.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan pada bab VI dan VII maka

kesimpulan yang dapat diambil sesuai tujuan penelitian adalah sebagai

berikut.
1. Distrubusi frekuensi angka jabatan Akademik dosen dari 50 responden

didapatkan 36 responden (72%) yang memiliki jabatan akademik yang

baik, didapatkan 44 responden (88%) memiliki pengalaman kerja yang

baik, dan didapatkan yang mempunyai jumlah publikasi ilmiah yang baik

sebanyak 23 responden (46%), dan responden yang memiliki jumlah

pengabdian pada masyarakat yang baik sebanyak 18 responden (36%)


2. Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,044 berarti < 0,05,

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara

pengalaman kerja, masyarakat dengan jabatan akademik dosen di Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.


3. Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,013 berarti < (0,05),

sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jumlah

publikasi ilmiah dengan jabatan akademik dosen di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.


4. Dari hasil uji statistik didapat nilai value = 0,020 berarti < (0,05),

sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah pengabdian

pada masyarakat dengan jabatan akademik dosen di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Abdi Nusantara tahun 2016.

8.2 Saran
8.2.1 Bagi institusi
Untuk menambahkan kualitas dosen dengan memiliki

jabatan akademik yang baik diharapkan dosen di institusi agar

menambahkan dan meningkatkan jumlah penelitian dan

pengabdian masyarakat, dan mempertahankan kinerja dosen-dosen

yang berpengalaman serta mengupayakan jabatan akademik bagi

para dosen yang mempunyai pengalaman kerja yang baik, sering

melaksanakan penelitian, dan sering melakukan pengabdian

masyarakat.
8.2.2 Bagi Dosen
Bagi dosen diharapkan supaya lebih sering melakukan

pengabdian pada masyarakat karna dengan melakukan pengabdian

pada masyarakat bukan hanya bisa meningkatkan pengetahuan

pada masyarakat dan membantu masyarakat yang membutuhkan

dengan melakukan pengabdian pada masyarakat juga berpeluang

untuk kenaikan jabatan akademik dosen. Melakukan penelitian dan

melakukan publikasi ilmiah juga berpeluang untuk kenaikan

jabatan, akan tetapi melakukan pengabdian pada masyarakat

berpeluang paling besar dalam kenaikan jabatan akaemik dosen.


8.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan meneliti lebih

dari satu institusi sehingga dapat memperbandingkan jabatan

akademik di suatu institusi dengan institusi lain. Serta

diperlukan juga penelitian lebih lanjut seperti penelitian yang

yang berhubungan terhadap pengaruh kenaikan jabatan

akademik dosen di suatu Institusi Pendidikan.


DAFTAR NAMA DOSEN TETAP STIKES ABNUS

1. Nama Dosen : Ali Nurul Hak, S.Ag


NIDN : 0307016905
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah :-
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 9 tahun

2. Nama Dosen : Aris Purwano, M.Kes


NIDN : 0314055403
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalm 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalm 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja : 6 tahun

3. Nama Dosen : Ns. Asep Barkah, S.Kep, M.kes


NIDN : 0311078001
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Sek Prodi D3 Keperawatan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

4. Nama Dosen : dr. Aulia Hervi Anggraini, MARS


NIDN : 0323088102
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Dokter
Program Study : Ilmu Keperawan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 9 tahun

5. Nama Dosen : Bambang Suguhharto, MM


NIDN :0329016802
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2015 = 1
Lama Kerja : 5 tahun

6. Nama Dosen : Budi Ermanto, SpOG


NIDN : 0303057101
Pendidikan Terakhir :S2
Latar Belakang : Dokter
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 6 tahun

7. Nama Dosen : Chusnul Chotimah, S.Kep


NIDN : 0305078202
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 3 kali dalam 3 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

8. Nama Dosen : Delvi Rutania Pratama, S.Si


NIDN : 9903008372
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : -
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 7 tahun

9. Nama Dosen : Ns. Desridius Chalid, S.Kep, M.Kes


NIDN : 0310056903
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 4 tahun
10. Nama Dosen : Dian Rahmawati, M.Si
NIDN : 0311067903
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 9 tahun

11. Nama Dosen : Eka Ezwinda, MARS


NIDN : 0305108401
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja :-

12. Nama Dosen : Ns. Elfira Sri Futriani, S.Kep, M.Kes


NIDN : 0321067301
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Waket 1
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

13. Nama Dosen : Ns. Eli Indawati, M.Kep


NIDN : 0307097602
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Kaprodi D3 Keperawatan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 2 tahun
14. Nama Dosen : Feva Tridiyawati, S.Si, M.Kes, M.Keb
NIDN : 0318027603
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Ketua Stikes
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

15. Nama Dosen : Haura Karlina, M.Ec, Dev


NIDN : 0325048402
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2014 = 1
3. 2015 = 1
4. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 4 tahun
16. Nama Dosen : Heri Kurniawan, M.M
NIDN : 0309067408
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 7 tahun

17. Nama Dosen : Iniz Kurnia Aini, MARS


NIDN : 0307077005
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 7 tahun

18. Nama Dosen : Ns. Isnaeni, S.Kep, M.Kes


NIDN : 0306127101
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Ketua LPPM
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

19. Nama Dosen : Ita Herawati, M.Keb


NIDN : 0309038301
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Ketua SPMI
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 8 tahun
20. Nama Dosen : Ns. Kusnanto, S.Kep, MARS
NIDN : 0319077307
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
3. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 3. kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
3. 2015 = 1
Lama Kerja : 7 tahun

21. Nama Dosen : Lia Idealistina, SKM, MARS


NIDN : 0309067403
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

22. Nama Dosen : Lili Farlikhatun, SST


NIDN : 0309067403
Pendidikan Terakhir : DIV
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Kaprodi DIV Kebidanan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1

Lama Kerja : 7 tahun

23. Nama Dosen : Lilik Susilowati, SST, M.Kes, MARS


NIDN : 0320115401
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Ketua Yayasan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 6 tahun

24. Nama Dosen : Ns. M. Irhas Said, M.Kep, Sp.KMB


NIDN : 0317117701
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Kaprodi S1 Keperawatan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 5 tahun

25. Nama Dosen : Ns. Mahyar Suara, SKP, M.Kes


NIDN : 0328067103
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Sek. Prodi S1 Keperawatan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 5 tahun

26. Nama Dosen : Maimunah, S.ST, M.Kes


NIDN : 0308045401
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 6 tahun

27. Nama Dosen : Mariawati, SKM


NIDN : 9903016238
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 2
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Lama Kerja :-

28. Nama Dosen : Mariyani, M.Keb


NIDN : 0027047509
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Kaprodi D3 Kebidanan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 6 tahun

29. Nama Dosen : Maryati, SPd, SST, MARS


NIDN : 0320075401
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 2
4. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

30. Nama Dosen : Masluroh, SST, M.Kes


NIDN : 0327087603
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : BK
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 5 tahun

31. Nama Dosen : Miftahul Ilmi, S.Kep


NIDN : 0323046203
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

32. Nama Dosen : Nofa Anggraini, SST, M.Kes


NIDN : 0306118305
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Waket III
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 5 tahun

33. Nama Dosen : Novita, SKM, SST, M.Kes


NIDN : 0301117501
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

34. Nama Dosen : Nirwati. SPd


NIDN : 0310087005
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : -
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 9 tahun

35. Nama Dosen : Nurika Rahma, SST


NIDN : 0312018501
Pendidikan Terakhir : DIV
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Sek. Prodi DIV Kebidanan
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 5 tahun

36. Nama Dosen : Omega D.R. Tahun, M.Kes


NIDN : 0322128502
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2014 = 1
3. 2015 = 1
4. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 4 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2014 = 1
3. 2015 = 1
4. 2016 = 1
Lama Kerja : 8 tahun
37. Nama Dosen : Puji Wijayanti, Mpd
NIDN : 0318128301
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2016 = 1
Lama Kerja : 1 tahun

38. Nama Dosen : Rahayu Khairiah, SKM, M.Keb


NIDN : 0321078201
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : Lektor 200
Jabatan Struktural : Waket II
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 7 tahun

39. Nama Dosen : Reno Laila Fitria, S.Sos M.Psi


NIDN : 0309088004
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

40. Nama Dosen : Rosdelima Simarmata, Bachelor, MARS


NIDN : 0302017004
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja : 7 tahun

41. Nama Dosen : Ns. Sahrudi, S.Kep


NIDN : 0409068006
Pendidikan Terakhir : S1
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
Lama Kerja : 4 tahun

42. Nama Dosen : dr. Santi Mulyawati


NIDN : 0328108105
Pendidikan Terakhir : Profesi
Latar Belakang :
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja : 7 tahun

43. Nama Dosen : Ns. Siti Anisah, M.Kep


NIDN : 0711057401
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional :-
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2015 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2015 = 1
Lama Kerja : 1 tahun

44. Nama Dosen : dr. Sorta Sudung Simorangkir


NIDN : 9903009853
Pendidikan Terakhir : Profesi
Latar Belakang :
Program Study : Bidan Pendidik
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja :-

45. Nama Dosen : Ns. Sumedi, M.Kep


NIDN : 0327127003
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Profesi Ners
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
Lama Kerja :-

46. Nama Dosen : Syamsul Qhomar, MM


NIDN : 0321085503
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Akademik :
Jumlah Publikasi Ilmiah : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2015 = 1
3. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 3 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
2. 2015 = 1
3. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

47. Nama Dosen : Drs. Tatag Mulyanto, M.Kes


NIDN : 0310106502
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 6 tahun

48. Nama Dosen : Tuty Yanuarti, SST, M.Kes


NIDN : 0311017702
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Bidan
Program Study : Kebidanan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 9 tahun

49. Nama Dosen : Yuki Surista, M.Pd


NIDN : 0324038104
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang :
Program Study : Ilmu Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Staff
Jumlah Publikasi Ilmiah : 1 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2013 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : -
Lama Kerja : 9 tahun

50. Nama Dosen : Ns. Yulia Agustina, M.Kep


NIDN : 0314087206
Pendidikan Terakhir : S2
Latar Belakang : Perawat
Program Study : Keperawatan
Jabatan Fungsional : AA
Jabatan Struktural : Sek. Prodi Ners
Jumlah Publikasi Ilmiah : 2 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2014 = 1
Jumlah Pengabdian Masyarakat : 5 kali dalam 5 tahun terakhir
1. 2012 = 1
2. 2013 = 1
3. 2014 = 1
4. 2015 = 1
5. 2016 = 1
Lama Kerja : 8 tahun

Penyerah Penerima
( ) ( )

N jabfun kodin jumla jumla


lama Jumlah Penelitian ppm h
o g g h
kerj
a
201 201 201 201 1 1 1 201
2013 14
2 4 5 6 2 3 5 6
tidak
1 Staff 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
baik
2 AA baik 6 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 0 1
Lektor
3 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
4 AA baik 9 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
tidak
5 Staff 5 1 1 1 1 0 4 0 1 0 1 0 2
baik
6 AA baik 6 1 1 1 1 0 4 0 0 0 0 0 0
7 AA baik 9 1 1 1 0 0 3 1 1 1 0 0 3
tidak
8 Staff 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
baik
Lektor
9 baik 4 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
10 AA baik 4 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
11 AA baik 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Lektor
12 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
tidak
13 Staff 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
baik
lektor
14 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
15 AA baik 4 1 1 1 1 0 4 0 0 0 0 0 0
16 AA baik 7 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
tidak
17 Staff 7 1 0 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0
baik
Lektor
18 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
19 AA baik 8 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
20 AA baik 7 1 0 1 1 0 3 1 0 1 1 0 3
Lektor
21 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 0 4
200
tidak
22 Staff 7 1 1 0 0 0 2 1 1 1 0 0 3
baik
23 AA baik 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
24 AA baik 5 1 1 1 1 1 5 0 0 0 0 0 0
Lektor
25 baik 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
26 AA baik 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
tidak
27 Staff 1 1 0 1 0 0 2 1 0 1 0 0 2
baik
Lektor
28 baik 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
Lektor
29 baik 9 1 1 2 1 0 5 1 1 1 1 0 4
200
30 AA baik 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
tidak
31 Staff 9 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
baik
32 AA baik 5 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
Lektor
33 baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
34 AA baik 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tidak
35 Staff 5 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
baik
36 AA baik 8 0 1 1 1 1 4 0 1 1 1 1 4
37 AA baik 1 0 1 0 0 1 2 0 1 0 1 2
Lektor
38 baik 7 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
200
39 AA baik 9 1 1 1 1 1 5 1 0 0 0 0 1
tidak
40 Staff 7 1 1 1 1 1 5 0 0 0 0 0 0
baik
41 Staff tidak 4 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 3
baik
42 AA baik 7 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
tidak
43 Staff 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1
baik
tidak
44 Staff 1 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
baik
tidak
45 Staff 1 1 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0
baik
46 AA baik 9 0 1 0 1 1 3 0 1 0 1 1 3
47 AA baik 6 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
48 AA baik 9 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 5
49 AA baik 9 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
50 AA baik 8 1 0 1 0 0 2 1 1 1 1 1 5

TABULASI DATA

Responde Pengalaman Publikasi Jurnal Pengabdian pada


n Ke- Kerja Ilmiah Masyarakat jabatan Akademik
Tidak Tidak
1 9 Baik 0 0 Staff tidak baik
Baik Baik
Tidak
2 6 Baik 5 Baik 1 AA baik
Baik
Lektor
3 9 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak Tidak
4 9 Baik 2 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
5 5 Baik 4 2 Staff tidak baik
Baik Baik
Tidak Tidak
6 6 Baik 4 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
7 9 Baik 3 3 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
8 7 Baik 0 0 Staff tidak baik
Baik Baik
Lektor
9 4 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak Tidak
10 4 Baik 2 0 AA baik
Baik Baik
11 1 Tidak 1 Tidak 0 Tidak AA baik
Baik Baik Baik
Lektor
12 9 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
13 2 Baik 5 Baik 5 Baik Staff tidak baik
lektor
14 9 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak Tidak
15 4 Baik 4 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
16 7 Baik 1 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
17 7 Baik 2 0 Staff tidak baik
Baik Baik
Lektor
18 9 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
19 8 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Tidak Tidak
20 7 Baik 3 3 AA baik
Baik Baik
Tidak Lektor
21 9 Baik 5 Baik 4 baik
Baik 200
Tidak Tidak
22 7 Baik 2 3 Staff tidak baik
Baik Baik
23 6 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Tidak
24 5 Baik 5 Baik 0 AA baik
Baik
Lektor
25 5 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
26 6 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Tidak Tidak Tidak
27 1 2 2 Staff tidak baik
Baik Baik Baik
Lektor
28 6 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak Lektor
29 9 Baik 5 Baik 4 baik
Baik 200
30 5 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Tidak Tidak
31 9 Baik 1 0 Staff tidak baik
Baik Baik
32 5 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Lektor
33 9 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak Tidak
34 9 Baik 0 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak
35 5 Baik 1 0 Staff tidak baik
Baik Baik
36 8 Baik 4 Tidak 4 Tidak AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak Tidak
37 1 2 2 AA baik
Baik Baik Baik
Lektor
38 7 Baik 5 Baik 5 Baik baik
200
Tidak
39 9 Baik 5 Baik 1 AA baik
Baik
Tidak
40 7 Baik 5 Baik 0 Staff tidak baik
Baik
Tidak Tidak
41 4 Baik 1 3 Staff tidak baik
Baik Baik
Tidak Tidak
42 7 Baik 2 0 AA baik
Baik Baik
Tidak Tidak Tidak
43 1 1 1 Staff tidak baik
Baik Baik Baik
Tidak Tidak Tidak
44 1 2 0 Staff tidak baik
Baik Baik Baik
Tidak Tidak Tidak
45 1 2 0 Staff tidak baik
Baik Baik Baik
Tidak Tidak
46 9 Baik 3 3 AA baik
Baik Baik
47 6 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
48 9 Baik 5 Baik 5 Baik AA baik
Tidak Tidak
49 9 Baik 1 0 AA baik
Baik Baik
Tidak
50 8 Baik 2 5 Baik AA baik
Baik
Tidak
3,34 2,52
Baik

Coding
baik = 1
tidak baik =
0

Publikasi pengabdian jabatan


Responde Pengalama Codin
coding Jurnal Pada coding akademi coding
n Ke- n Kerja g
Ilmiah Masyarakat k
tidak
1 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
2 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 baik 1
3 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
4 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
5 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
6 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
7 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
8 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
9 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
10 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
11 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
12 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
tidak
13 Baik 1 Baik 1 Baik 1 0
baik
14 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
15 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
16 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
17 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
18 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
19 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
20 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
21 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
22 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
23 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
24 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 baik 1
25 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
26 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
tidak
27 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
28 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
29 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 baik 1
30 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
tidak
31 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
32 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
33 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
34 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
35 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
36 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
37 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
38 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
39 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
40 Baik 1 Baik 1 Tidak Baik 0 0
baik
tidak
41 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
42 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
tidak
43 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
tidak
44 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
tidak
45 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 0
baik
46 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
47 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
48 Baik 1 Baik 1 Baik 1 baik 1
49 Baik 1 Tidak Baik 0 Tidak Baik 0 baik 1
50 Baik 1 Tidak Baik 0 Baik 1 baik 1

Frequencies
Notes

Output Created 10-Feb-2017 19:23:26


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 50
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid
data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=pengalamankerja
jumlahpublikasiilmiah
pengabdianpadamasyarakat
jabatanakademikdosen
/STATISTICS=STDDEV VARIANCE
MINIMUM MAXIMUM MEAN MEDIAN
MODE SUM
/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,000

Elapsed Time 00:00:00,015


Statistics

jumlah publikasi pengabdian pada jabatan akademik


pengalaman kerja ilmiah masyarakat dosen

N Valid 50 50 50 50

Missing 0 0 0 0
Mean ,88 ,46 ,36 ,72
Median 1,00 ,00 ,00 1,00
Mode 1 0 0 1
Std. Deviation ,328 ,503 ,485 ,454
Variance ,108 ,253 ,235 ,206
Minimum 0 0 0 0
Maximum 1 1 1 1
Sum 44 23 18 36

Frequency Table

pengalaman kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak baik 6 12,0 12,0 12,0

baik 44 88,0 88,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

jumlah publikasi ilmiah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak baik 27 54,0 54,0 54,0

baik 23 46,0 46,0 100,0

Total 50 100,0 100,0


pengabdian pada masyarakat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak baik 32 64,0 64,0 64,0

baik 18 36,0 36,0 100,0

Total 50 100,0 100,0

jabatan akademik dosen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak baik 14 28,0 28,0 28,0

baik 36 72,0 72,0 100,0


Total 50 100,0 100,0
Crosstabs

Notes

Output Created 10-Feb-2017 19:25:53


Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 50
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=pengalamankerja
jumlahpublikasiilmiah
pengabdianpadamasyarakat BY
jabatanakademikdosen
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT EXPECTED ROW
/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,000

Elapsed Time 00:00:00,000

Dimensions Requested 2

Cells Available 174762


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengalaman kerja * jabatan 50 100,0% 0 ,0% 50 100,0%


akademik dosen
jumlah publikasi ilmiah * jabatan 50 100,0% 0 ,0% 50 100,0%
akademik dosen
pengabdian pada masyarakat * 50 100,0% 0 ,0% 50 100,0%
jabatan akademik dosen

pengalaman kerja * jabatan akademik dosen

Crosstab

jabatan akademik dosen

tidak baik baik Total

pengalaman kerja tidak baik Count 4 2 6

Expected Count 1,7 4,3 6,0

% within pengalaman kerja 66,7% 33,3% 100,0%

baik Count 10 34 44

Expected Count 12,3 31,7 44,0

% within pengalaman kerja 22,7% 77,3% 100,0%


Total Count 14 36 50

Expected Count 14,0 36,0 50,0

% within pengalaman kerja 28,0% 72,0% 100,0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 5,057 1 ,025
b
Continuity Correction 3,112 1 ,078
Likelihood Ratio 4,493 1 ,034
Fisher's Exact Test ,044 ,044
Linear-by-Linear Association 4,955 1 ,026
N of Valid Cases 50

a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,68.
b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate
95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for pengalaman 6,800 1,082 42,731


kerja (tidak baik / baik)
For cohort jabatan akademik 2,933 1,337 6,434
dosen = tidak baik
For cohort jabatan akademik ,431 ,138 1,353
dosen = baik
N of Valid Cases 50

jumlah publikasi ilmiah * jabatan akademik dosen


Crosstab

jabatan akademik dosen

tidak baik baik Total

jumlah publikasi ilmiah tidak baik Count 12 15 27

Expected Count 7,6 19,4 27,0

% within jumlah publikasi ilmiah 44,4% 55,6% 100,0%

baik Count 2 21 23

Expected Count 6,4 16,6 23,0

% within jumlah publikasi ilmiah 8,7% 91,3% 100,0%


Total Count 14 36 50

Expected Count 14,0 36,0 50,0

% within jumlah publikasi ilmiah 28,0% 72,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 7,873 1 ,005
b
Continuity Correction 6,200 1 ,013
Likelihood Ratio 8,609 1 ,003
Fisher's Exact Test ,010 ,005
Linear-by-Linear Association 7,716 1 ,005
N of Valid Cases 50

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,44.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jumlah publikasi 8,400 1,634 43,175


ilmiah (tidak baik / baik)
For cohort jabatan akademik 5,111 1,273 20,516
dosen = tidak baik
For cohort jabatan akademik ,608 ,424 ,872
dosen = baik
N of Valid Cases 50

pengabdian pada masyarakat * jabatan akademik dosen


Crosstab

jabatan akademik dosen

tidak baik baik Total

pengabdian pada masyarakat tidak baik Count 13 19 3

Expected Count 9,0 23,0 32

% within pengabdian pada 40,6% 59,4% 100,0


masyarakat

baik Count 1 17 1

Expected Count 5,0 13,0 18

% within pengabdian pada 5,6% 94,4% 100,0


masyarakat
Total Count 14 36 5

Expected Count 14,0 36,0 50

% within pengabdian pada 28,0% 72,0% 100,0


masyarakat

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 7,028 1 ,008
b
Continuity Correction 5,396 1 ,020
Likelihood Ratio 8,341 1 ,004
Fisher's Exact Test ,009 ,007
Linear-by-Linear Association 6,887 1 ,009
N of Valid Cases 50

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,04.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for pengabdian 11,632 1,373 98,527


pada masyarakat (tidak baik /
baik)
For cohort jabatan akademik 7,313 1,040 51,410
dosen = tidak baik
For cohort jabatan akademik ,629 ,462 ,855
dosen = baik
N of Valid Cases 50

Anda mungkin juga menyukai