Nama
: Wiwik Saraswati
NIM
: 201207064
No. Hp
: 085769866490
Alamat
Disusun Oleh :
WIWIK SARASWATI
201207064
Disusun Oleh :
WIWIK SARASWATI
201207064
LEMBAR PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan Adila pada :
Hari
: Jumat
Penguji I
Penguji II
Kata kunci
Kepustakan
Halaman
: 112
CURRICULLUM VITAE
Nama
: Wiwik Saraswati
NIM
: 201207064
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
: Islam
Alamat
Institusi
Angkatan
: VII (2012/2015)
Biografi
Riwayat Pendidikan
MOTTO
By : Wiwik Saraswati
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, dan dibalik
penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak lupa penulis memberikan persembahan
kepada orang-orang yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung.
1. Terima kasih untuk keluarga besar tercinta yang selalu memberikan semangat
dan mendoakan setiap kegiatan apapun yang terbaik bagi penulis serta selalu
mengharapkan setiap keberhasilan yang penulis lakukan
2.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpah dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali
Pusat Terhadap By. Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS Sulistyani S.ST
Bandar Lampung Tahun 2015.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. Wazni Adila,M PH selaku direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung
2. Karsiyah S.Kep,M.Kes selaku pembimbing I Karya Tulis Ilmiah
3. Ratnawati S.ST selaku pembimbing II Karya Tulis Ilmiah
4. BPS Sulistyani S.ST Way Halim Bandar Lampung selaku tempat
pengambilan Karya Tulis Ilmiah
5. Seluruh staf dan dosen Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini guna
perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Bandar Lampung,
2015
Penulis
DAFTAR ISI
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xii
1
1
4
5
6
7
8
11
11
52
71
73
73
75
77
92
92
97
99
99
100
102
107
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
110
110
111
DAFTAR TABEL
17
18
47
77
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang
sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus
dapat
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu jaga kehangatan,
bersihkan jalan nafas (bila perlu), keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi,
potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhkan apapun, kira-kira 2 menit
setelah lahir, lakukan Inisiasi Menyusu Dini dan kontak kulit bayi dengan
kulit ibu, berikan salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata,
berikan suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, dipaha kiri anterolateral
setelah Inisiasi Menyusui Dini, berikan imunisasi Hepatitis B 0,5 ml
intramuskular dipaha kanan anterolateral diberikan kira-kira 1-2 jam setelah
pemberian vitamin K1 (JNPK-KR, 2008; hal 122).
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan pengikatan tali pusat
yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi. Kemudian, tali pusat
dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat.
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan memberikan dampak positif,
yaitu tali pusat akan puput pada hari ke 5 sampai hari ke 7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit tetanus neonatorum dan dapat
menyebabkan kematian (Ronald, 2011; hal 40).
Tetanus neonatorum dan infeksi tali pusat telah menjadi penyebab kesakitan
dan kematian secara terus-menerus di berbagai negara. Setiap tahunnya
sekitar 500.000 bayi meninggal karena tetanus neonatorum dan 460.000
meninggal akibat infeksi bakteri. Tetanus neonatorum sebagai salah satu
penyebab kematian, sebenarnya dapat dengan mudah di hindari dengan
perawatan tali pusat yang baik, dan pengetahuan yang memadai tentang cara
merawat tali pusat (Sodikin, 2009; hal 3).
Menurut data Departemen Kesehatan 75% kematian bayi terjadi pada masa
perinatal. Kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah
infeksi, yaitu sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, dan
diare). Proporsi kematian karena tetanus neonatorum yaitu 9,5% (Ronald,
2011; hal 41).
Di Kota Bandar Lampung 204 kasus kematian bayi dan 25 kematian anak
balita. Kematian bayi terbesar terjadi pada masa bayi perinatal (0-6 hari), di
ikuti kematian pada masa bayi neonatal (7 28 hari) dan masa bayi (>28
hari - < 1 tahun).
Penyebab kematian bayi neonatal (7-28 hari) diprovinsi Lampung tahun
2012 sebanyak 32% disebabkan BBLR, 18% disebabkan asfiksia, 7%
disebabkan oleh infeksi sedangkan untuk Tetanus Neonatorum sebesar 4%
(Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2012; hal 51-53).
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada neonatus. Jelly
Wharton yang membentuk jaringan nekrotik dapat berkolonisasi dengan
organisme patogen, kemudian menyebar dan menyebabkan infeksi kulit dan
infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat
adalah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih sebelum merawat tali pusat. Bersihkan dengan lembut
kulit disekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan
longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa bersih/steril. Popok atau celana bayi
diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk menghindari
kontak dengan feses dan urin. Hindari penggunaan kancing, koin atau uang
logam untuk membalut tekan tali pusat (Prawirohardjo, 2010; hal 370).
Berdasarkan data dan hasil pre survey yang dilakukan oleh penulis,
sehingga penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Asuhan Kebidanan
Pada Bayi Baru Lahir Dengan Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat
Terhadap By.Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS Sulistyani S.ST Way
Halim Bandar Lampung Tahun 2015.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang di atas, maka batasan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Penatalaksanaan
Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Ny. S Segera Setelah Lahir Di BPS
Sulistyani S.ST Bandar Lampung Tahun 2015?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan
Penatalaksanaan Perawatan Tali pusat terhadap By.Ny. S Segera
Setelah Lahir di BPS Sulistyani S.ST Bandar Lampung Tahun 2015.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1
Diharapkan
penulis
dapat
melaksanakan pengkajian
potensial
terhadap
By.
Ny.
dengan
Diharapkan
penulis
dapat
melaksanakan
tindakan
1.3.2.6
Ny.
S dengan Penataksanaan
Diharapkan
penulis
dapat
mengevaluasi
Asuhan
1.4
Ruang Lingkup
1.4.1 Sasaran
Bayi Ny. S dengan kebutuhan perawatan tali pusat.
1.4.2 Tempat
BPS Sulistyani S.ST Way Halim Bandar Lampung.
1.4.3 Waktu
Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan selama 7 hari yaitu pada tanggal
02 April sampai dengan 08 April 2015.
1.5
Manfaat Penelitian
Dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang berarti untuk :
1.5.1 Bagi Institusi pendidikan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan dalam memberikan
pengajaran yang berkaitan dengan perawatan tali pusat dan dapat
dijadikan bahan referensi untuk penelitian yang sama.
1.5.2 Bagi Lahan Praktek
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi instansi dalam
memberikan penyuluhan dan informasi atau masukan dalam
meningkatkan pelayanan khususnya tentang perawatan tali pusat
yang baik dan benar, dalam hal ini untuk pencegahan terjadinya
infeksi agar membantu menurunkan AKB.
1.5.3 Bagi Masyarakat/Orang tua Bayi
Setelah diberikan asuhan komprehensif selama perawatan Tali pusat
pada bayi diharapkan dapat mencegah, mendeteksi dan mengatasi
masalah yang terjadi pada pasien.
1.6
mendeskripsikan
atau
menguraikan
suatu
keadaan
didalam
Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan
untuk
mengumpulkan
data,
dimana
peneliti
berhadapan
muka
dengan
orang
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk
mengetahui gejala atau masalah kesehatan yang dialami
oleh pasien.
mengumpulkan
tentang
kesehatan
pasien,
Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan hal yang sangat penting
dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu
penelitian. Telah kita ketahui bersama bahwa didalam
perpustakaan tersimpan berbagai bahan bacaan dan
informasi dari berbagai disiplin ilmu. Dari buku-buku,
laporan-laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal dan
sebagainya.
b.
Studi Dokumenter
Studi dokumenter merupakan semua bentuk sumber
informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik
dokumen-dokumen
resmi
maupun
tidak
resmi,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa melalui alat, pada usia
kehamilan genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan
berat badan 2500-4000 gram, nilai APGAR >7 dan tanpa cacat
bawaan.
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin (Rukiyah dan Yulianti, 2013; hal 2).
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pernafasan 40-60x/menit
i.
j.
k.
l.
m. Gerakan aktif
n.
o.
p.
q.
r.
s.
Genetalia
1) Pada laki-laki ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis berlubang
2) Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan
uretra berlubang, serta ada labia mayor yang menutupi labia
minor
t.
Muka
wajah:
bayi
tampak
ekspresi;
mata:
perhatikan
6)
7)
8)
pengelupasan
yang
berlebihan
harus
dipikirkan
11) Berat badan: sebaiknya tiap hari dipantau penurunan berat badan
lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukkan kekurangan
cairan (Rukiyah dan Yulianti, 2013; hal 3-5).
b.
2.
3.
2-3
: asfiksia sedang
: asfiksia berat
c.
Skor/
Kriteria
Pernafasan
Denyut
jantung
Teratur
>100
Megap megap
<100
Tidak ada
Tidak ada
Nilai : 0
Nilai : 1
Nilai : 2
Appearance
Pucat/biru seluruh
tubuh
Tidak ada
Tubuh merah,
ekstremitas biru
< 100
Seluruh tubuh
kemerahan
100
Tidak ada
Gerakan aktif
Tidak ada
Ekstremitas sedikit
fleksi
Sedikit gerak
Tidak ada
Lemah/tidak teratur
Pulse (denyut
jantung)
Grimace (tonus
otot)
Activity
(aktivitas)
Respiration
(pernafasan)
Langsung
menangis
Menangis
Interprestasi :
1.
2.
3.
2.1.4.2
b.
c.
akan
cepat
mengalami
kehilangan
panas.
d.
paru-paru
selama
persalinan
yang
pertama
menurunkan
dan
resistensi
meningkatkan
Pengaturan Suhu
Suhu dingin lingkungan luar menyebabkan air
ketuban
menguap
melalui
kulit
sehingga
hembusan
udara,
atau
pendingin
ruangan).
(d) Radiasi, yaitu ketika bayi ditempatkan di dekat
benda-benda yang mempunyai suhu lebih
rendah dari suhu tubuh bayi (walaupun tidak
bersentuhan secara langsung).
c. Metabolisme Glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa
dalam jumlah tertentu. Pada BBL, glukosa darah
akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam). BBL yang
tidak dapat mencerna makanan yang cukup akan
membuat glukosa dari glikogen dalam hal ini terjadi
bila bayi mempunyai persediaan glikogen cukup
yang disimpan dalam hati. Koreksi penurunan kadar
gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara: melalui
penggunaan ASI, melalui penggunaan cadangan
2.1.5.5
bagian
yang
kelangsungan hidup
sangat
penting
untuk
b.
c.
3) Panjang rata-rata 50 cm
4) Fungsi tali pusat :
a)
Kelainan Insersi
Tempat lekat (insertion) tali pusat pada plasenta
normalnya adalah sedikit diluar titik tengah (insertion
paracentral), lebih keluar sedikit mendekati tepi
plasenta (insertion lateral), tepat pada tepi plasenta
(insertion marginal).Tempat-tempat lekat tersebut
tidak mempunyai arti klinis atau tanda adanya
kelainan.
Pada kehamilan kembar atau ganda, tempat lekat tali
pusat biasanya adalah insertion velamentosa yaitu
tempat lekat tali pusat berada pada selaput janin. Pada
insertion velamentosa tali pusat dihubungkan dengan
plasenta
oleh
pembuluh-pembuluh
darah
yang
Kelainan Panjang
Panjang tali pusat bervariasi atau beragam oleh karena
itu kelainan panjang tali pusat sangat beragam.
kadang-kadang
simpul
dapat
tertarik
e.
f.
g.
dada ibu (minimal) 1 jam pertama setelah lahir (JNPKKR, 2008; hal 126).
7)
membungkus
puntung
tali
pusat
atau
Nasehatkan hal
ini
juga
bagi
ibu
dan
keluarganya.
b. Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih di
perkenankan,
tetapi
tidak
dikompreskan
karena
yang
dilengkapi perawatan untuk bayi baru lahir (JNPKKR, 2008; hal 126).
infeksi.
Kewaspadaan tersebut
dapat
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Letakkan
bayi
yang
mungkin
dapat
2.
3.
atau
dikeringkan
bersih/handuk pribadi
dengan
kertas
4.
5.
6.
7.
Gunakan
sarung
tangan
untuk
melakukan
tindakan berikut:
a) Memegang atau kontak dengan kulit yang
lecet, jaringan di bawah kulit, atau darah
(gunakan sarung tangan steril atau sarung
tangan DTT)
b) Memegang atau kontak dengan membran
mukosa atau cairan tubuh (gunakan sarung
tangan bersih)
c) Memegang atau kontak dengan barang yang
terkontaminasi serta akan membersihkan atau
membuang kotoran (gunakan sarung tangan
tebal dari bahan karet atau lateks)
d) Sarung
tangan
sekali
pakai
sangat
dengan
merendam
maksimal
pada
12
jam
pasca
persalinan
a.
Manajemen Laktasi
Tugas utama bidan terkait dengan manajemen laktasi
adalah:
1) Memberdayakan ibu untuk melakukan perawatan
payudara, cara menyusui, merawat bayi, merawat tali
pusat dan memandikan bayi
2) Mengatasi masalah laktasi tapi besarkan hati ibu dan
bantu ibu mencari posisi yang sesuai dan meletakkan
bayinya dalam posisi yang nyaman dan benar
3) Memantau keadaan ibu dan bayi
4) Jangan berikan cairan atau makanan kepada bayi baru
lahir kecuali ada instruksi dari dokter
5) Jangan berikan dot kepada bayi karena akan membuat
bayi bingung antara puting dan dot.
b.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
3) Masa Neonatal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
b.
c.
d.
e.
Keadaan umum
Memeriksa pernafasan
a.
Apakah merintih
b.
c.
2)
3)
4)
5)
2.
3.
4.
5.
Menimbang bayi
6.
2.1.12
tujuan
dari
kunjungan
neonatus,
yaitu
melakukan
1.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
e.
menggenggam,
plantar,
dan
abdomen
superfisial.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.1.13
Pemberian minum
Salah satu dan yang pokok minuman yang hanya boleh
dikonsumsi oleh bayi baru lahir dan diberikan secara
cepat/dini adalah Air Susu Ibu (ASI). Karena ASI merupakan
makanan yang terbaik bagi bayi. ASI diketahui mengandung
zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berikan ASI sesering
Defekasi (BAB)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama
minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari
ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna
coklat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan
sejak hari ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir yang diberi
makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses
daripada mereka yang diberi makan kemudian. Feses dari
bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi
yang menyusu menggunakan susu botol. Feses dari bayi ASI
lebih lunak berwarna kuning emas dan tidak menyebabkan
iritasi pada kulit bayi.
3.
Berkemih (BAK)
Fungsi ginjal bayi masih belum sempurna selama 2 tahun
pertama kehidupannya. Biasanya terdapat urine dalam jumlah
kecil pada kandung kemih bayi saat lahir, tetapi ada
kemungkinan urine tersebut tidak dikeluarkan selam 12-24
jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini dengan
frekuensi 6-10 kali sehari dengan warna urine yang pucat.
Kondisi ini menunjukkan masukan cairan yang cukup.
Umumnya bayi cukup bulan akan mengeluarkan urine 15-16
ml/kg/hari. Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan
kering maka setelah BAK harus diganti popoknya.
4.
Tidur
Dalam dua minggu pertama setelah lahir,bayi normalnya
sering tidur. Bayi baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata
tidur selama 16 jam sehari. Pada umumnya bayi terbangun
sampai malam hari pada usia 3 bulan. Sebaiknya ibu selalu
menyediakan selimut dan ruangan yang hangat, serta
memastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin.
Jumlah waktu tidur bayi akan berkurang seiring dengan
bertambahnya usia bayi, pola ini dapat terlihat pada tabel
berikut ini
5.
Lama tidur
16,5 jam
14 jam
13 jam
11 jam
10 Jam
Kebersihan Kulit
Kebersihan kulit bayi perlu benar-benar dijaga. Walau mandi
dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan
setiap hari, tetapi bagian-bagian seperti muka, bokong, dan
tali pusat perlu dibersihkan secara teratur. Sebaiknya orang
tua maupun orang lain yang ingin memegang bayi diharuskan
untuk mencuci tangan terlebih dahulu.
6.
Keamanan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjaga keamanan
bayi adalah dengan tetap menjaganya, jangan sekalipun
meninggalkan bayi tanpa ada yang menunggu. Selain itu juga
perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi
selain
ASI,
karena
bayi
bisa
tersedak
dan
jangan
Tanda-Tanda bahaya
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Terdapat
tanda-tanda
infeksi
seperti
suhu
tubuh
h.
8.
menguap
didaerah
panas
dan
dengan
demikian
ibu nifas
hendaknya
menasehati
ibu
agar
tidak
diberitahukan
kepada
ibu,
agar
tidak
perawatan
untuk
bayi
prematur
dengan
Memberikan
pertolongan
pertama
sesuai
2.2
Identitas bayi
a.
Nama
Nama jelas atau lengkap bila perlu nama panggilan
sehari hari agar tidak keliru dalam memberikan
penanganan (Ambarwati dan Wulandari, 2010; hal
131).
b.
Usia/tanggal lahir
Usia yang dikatakan neonatus adalah bayi berumur 0
hari (baru lahir) sampai dengan usia 1 bulan sesudah
lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
Neonatus lanjut 7-28 hari (Muslihatun, 2010; hal 2).
c.
Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah
bila diperlukan (Ambarwati dan Wulandari, 2010; hal
132).
2)
Identitas Ibu
a.
Nama
Selain sebagai identitas, upayakan agar
memanggil
dengan
nama
panggilan
bidan
sehingga
terjadi
perdarahan
dalam
masa
nifas
Agama
Sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan
mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga
sebelum dan pada saat persalinan (Sulistyawati dan
Nugraheny, 2010; hal 221).
d.
Pendidikan terakhir
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk
mengetahui
sejauhmana
tingkat
intelektualnya,
Pekerjaan
Data ini menggambarkan tingkat sosial ekonomi, pola
sosialisasi, dan data pendukung dalam menentukan
pola komunikasi yang akan dipilih selama asuhan.
f.
Suku / bangsa
Data ini berhubungan dengan sosial budaya yang
dianut oleh pasien dan keluarga yang berkaitan
dengan persalinan
g.
Alamat
Selain sebagai data mengenai distribusi lokasi pasien,
data ini juga memberi gambaran mengenai jarak dan
waktu
yang
ditempuh
pasien
menuju
lokasi
4) Riwayat Intranatal
Data ini terdiri dari anak ke-, penolong, tempat
persalinan, BB bayi, dan penyulit persalinan.
Data Objektif
Data ini
dikumpulkan guna
Keadaan umum
Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien
secara keseluruhan. Hasil pengamatan yang dilaporkan
kriterianya adalah sebagai berikut :
a. Baik
Jika pasien memperlihatkan respon yang baik
terhadap lingkungan dan orang lain, serta secara fisik
pasien
tidak
mengalami
ketergantungan
dalam
berjalan.
b. Lemah
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang
atau tidak memberikan respon yang baik terhadap
Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60x/menit, tanpa
retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase
ekspirasi (Muslihatun, 2010; hal 31).
3.
Suhu
Bayi mengalami hipotermi berat jika suhu aksila <350c
(Dewi, 2011; hal 7).
4.
Warna kulit
Bayi semestinya memiliki warna kulit yang normal
beberapa jam setelah lahir. Karena itu bidan harus
memperhatikan dengan seksama bila hal-hal ini terjadi:
warna kulit bayi masih kebiruan: jika tangan dan kaki
bayi masih berwarna kebiruan namun suhu tubuh bayi
hangat, mungkin tidak ada masalah serius. Beberapa bayi
bahkan masih memiliki tangan dan kaki yang kebiruan
satu atau dua hari setelah lahir (Rukiyah dan Yulianti,
2013; hal 61).
5.
Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160
kali permenit, tetapi dianggap masih normal jika diatas
7.
8.
Tali Pusat
Tali pusat normal berwarna putih kebiruan pada hari
pertama,
mulai
kering
dan
mengkerut/mengecil
9.
Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas
disentuh, dan pembengkakan (Muslihatun, 2010; hal 32)
10.
Pemeriksaan antropometri
a.
Berat badan
b.
c.
d.
Lingkar kepala : 33 35 cm
e.
succedaneum,
cephal
haematoma
Muka
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi
tampak asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di
intrauteri. Perhatikan kelainan wajah yang khas
seperti sindrom down atau sindrom piere robin.
Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir
seperti laserasi, paresi N. Fasialis.
c.
Mata
Pada saat memeriksa mata, Goyangkan kepala bayi
secara perlahan-lahan supaya mata bayi terbuka,
lakukan pemeriksaan terhadap: periksa jumlah,
eposisi atau letak mata, periksa adanya strabismus
yaitu koordinasi mata yang belum sempurna, periksa
adanya glaukoma kongenital, mulanya akan tampak
sebagai pembesaran kemudian kekeruhan pada
kornea.
Katarak kongenital akan mudah terlihat yaitu pupil
berwarna
putih.
Pupil
harus
tampak
bulat.
retina,
palpebra,
periksa
adanya
trauma
perdarahan konjungtiva
seperti
atau retina,
kebutaan,
apabila
ditemukan
Hidung
Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan
lebarnya harus lebih dari 2,5cm, bayi harus bernafas
dengan
hidung,
jika
melalui
mulut
harus
jika
cuping
hidung
mengembang
Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus berbentuk dan
simetris,
ketidaksimetrisan
bibir
menunjukkan
f.
Telinga
Telinga diperiksa kanan dan kiri, periksa dan
pastikan jumlah, bentuk dan posisinya. Pada bayi
cukup bulan, tulang rawan sudah matang, daun
telinga
harus
berbentuk
sempurna
dengan
sindrom
tertentu
(Pierre-robin),
Pergerakkan
harus
baik,
jia
h. Dada
Ukur lingkar dada dari daerah dada ke punggung
kembali ke dada (pengukuran dilakukan melalui
kedua puting susu), lingkaran bahu 34 cm, periksa
kesimetrisan gerakan dada saat bernafas, apabila
tidak
simetris
kemungkinan
bayi
mengalami
Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis,
perdarahan tali pusat, jumlah pembuluh darah pada
tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan,
distensi, gastroskizis, omfalokel, bentuk simetris/
tidak, palpasi hati, ginjal (Muslihatun, 2010; hal 33).
j.
Punggung
Periksa spinal dengan cara menelungkupkan bayi,
cari adanya tanda-tanda abnormalitas seperti spina
bifida, pembengkakan, lesung atau bercak kecil
berambut
yang
abdormalitas
vertebrata,
dapat
medual
setelah
menunjukkan
spinalis
melakukan
atau
adanya
kolumna
pemeriksaan
Genetalia
1)
2)
l.
Ekstremitas
Periksa kesimetrisan tungkai dan kaki, periksa
panjang kedua kaki dengan meluruskan keduanya
jika sampai 48
Reflek
1) Tonick neck reflek
Yaitu gerakan spontan otot kuduk pada bayi
normal,
bila
ditengkurapkan
akan
secara
3) Grasping reflek
Bila jari kita menyentuh telapak tangan bayi
maka jari-jarinya akan langsung menggenggam
sangat kuat
4) Moro reflek
Reflek yang timbul di luar kemauan? Kesadaran
bayi. Contoh : bila bayi diangkat/direnggut
secara kasar dari gendongan kemudian seolaholah bayi melakukan gerakan yang mengangkat
tubuhnya pada orang yang mendekapnya
5) Startle reflek
Reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan
seperti mengejan pada lengan dan tangan dan
sering diikuti dengan tangis
6) Stapping reflek
Reflek kaki secara spontan apabila bayi
diangkat tegak dan kakinya satu persatu
disentuhkan pada satu dasar maka bayi seolaholah berjalan
7) Reflek mencari puting (rooting)
Bayi menoleh kearah sentuhan di pipinya atau
didekat mulut, berusaha untuk menghisap
2.
didefinisikan
sebagai
diagnosis,
tetapi
perlu
3.
4.
keempat
manajemen
mencerminkan
kebidanan.
Jadi,
kesinambungan
manajemen
tidak
proses
hanya
5.
6.
Pelaksanaan
Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan
dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya.
7.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara siklus dengan mengkaji ulang aspek
asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
2.3
2.
3.
Perawatan bayi,
4.
5.
6.
Pemberian imunisasi,
7.
Standar 13 :
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan
spontan, mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelaianan, dan
melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga
harus mencegah atau menangani hipotermi (Soepardan, 2007; hal 121).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Mahasiswa
: Wiwik Saraswati
Nim
: 201207064
Tanggal
: 02 april 2015
Pukul
: 06.30 WIB
Tempat
A.
ANAMNESA
a.
Identitas Bayi
Nama bayi
: Bayi Ny. S
Tgl lahir
: 02 april 2015
Jam
: 06.30 WIB
:1
Alamat
b.
Biodata Orangtua
Ibu
Ayah
Nama
: Ny. S
Tn. R
Umur
: 36 tahun
37 tahun
Agama
: Islam
Islam
Suku
: Sumendo
Jawa
Pendidikan
: SMP
SMP
Pekerjaan
: IRT
Wiraswasta
c.
Riwayat antenatal
G2P0A1 Umur Kehamilan
: 38 Minggu 5 hari
Riwayat ANC
: Teratur, 9x di bidan
1)
Diabetes Mellitus
: Tidak Ada
2)
Hepatitis
: Tidak Ada
3)
HIV/ AIDS
: Tidak Ada
Komplikasi Ibu
1)
Pendarahan
: Tidak ada
2)
Pre-eklamsi
: Tidak ada
3)
Eklamsia
: Tidak ada
4)
Penyakit kelamin
: Tidak ada
5)
d.
Lain-lain
: Tidak ada
Riwayat intranatal
Lahir tanggal
: 02 april 2015
Pukul
: 06.30 WIB
Jenis Persalinan
: Spontan
Penolong
: Bidan
B. DATA OBJEKTIF
1. Kedaan umum
: Baik
Pernafasan
b.
Warna kulit
: Kemerahan
3. Gerakan
: Aktif
4. Tali Pusat
5. Ekstremitas
: Lengkap
C. DATA PENUNJANG
Riwayat natal
Tempat lahir
Ditolong oleh
: Bidan
Usia kehamilan
: 38 minggu 5 hari
Jenis persalinan
: Spontan
Lahir tanggal
Jenis kelamin
: Laki-Laki
Cacat bawaan
: Tidak Ada
Plasenta
: Lahir Spontan
: Tidak ada
1. Lama persalinan
Kala 1
: 11 jam 15 menit
Kala 2
: 0 jam 15 menit
Kala 3
: 0 jam 15 menit
Kala 4
: 2 jam 0 menit
Lamanya
: 13 jam 45 menit
Tgl / pengkajian
jam
Interprestasi
data
(diagnose,
masalah dan
kebutuhan)
Dx
potensial/
masalah
potensial
Antisipa
si/
tindaka
n segera
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Tangg
al 02
april
2015
pukul
06.30
WIB
Ds: Ibu
mengatakan
baru saja
melahirkan
anak
pertamanya
Ibu mengatakan
HPHT tanggal
05 juli 2014
Dx : Bayi Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai masa
kehamilan segera
setelah lahir
Tidak ada
Tidak ada
1.
Telah dilakukan
penilaian sekilas
yaitu warna kulit
kemerahan, tonus
otot aktif, bayi
menangis kuat
2.
Membersihkan
dan
mengeringkan bayi kemudian 2.
mengganti handuk dengan
handuk kering dan bersih agar
bayi
tidak
mengalami
hipotermi
Bayi
telah
dibersihkan dan
dikeringkan.
Handuk bayi telah
diganti
Ds : Ibu
mengatakan baru
saja melahirkan
anak pertamanya
2.
DO : warna
kulit
kemerahan,
tonus otot aktif
bayi menangis
kuat
Lakukan
1.
penilaian
sekilas
pada
bayi
Ibu mengatakan
HPHT tanggal 05
juli 2014
DO : warna kulit
kemerahan, tonus
otot aktif bayi
menangis kuat
3.
Bersihkan dan
keringkan bayi
kemudian ganti
handuk
agar
bayi
tidak
hipotermi
3.
Lakukan jepit
potong
tali
pusat
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
:
asuhan bayi baru
lahir normal
4.
4.
Berikan bayi
kepada
ibu
untuk IMD
Tali
terpotong
terikat
pusat
dan
Bayi
sudah
dilakukan
IMD
dan bayi dapat
mencari
puting
5.
5.
6.
Berikan salep
mata dan Vit K
pada bayi
Ukur
antropometri
bayi
6.
Bayi
sudah
mendapatkan Vit
K dan salep mata.
Pengukuran
antropometri telah
dilakukan dengan
hasil
BB 3100
gram, LK :34 cm,
PB 48 cm, LD 35
cm,LILA 10 cm
7.
Lakukan
7.
pemeriksaan
fisik
secara
Head to too
Pemeriksaan fisik
telah
dilakukan
dengan
hasil kepala tidak
terdapat Caput
succadeneum dan
Cephal
hematoma, Mata
simetris kanan dan
kiri, Konjungtiva
merah
muda,
Sklera
putih,
Hidung
bentuk
simetris, terdapat
lubang
hidung,
pengeluaran tidak
ada, Mulut
bersih,tidak ada
labioskizis
dan
palatoskizis,
Telinga
bentuk
simetris, terdapat
lubang telinga dan
daun telinga, tidak
ada cairan. Leher
tidak
ada
pembengkakan
dan pembesaran
kelenjar,
Dada
bentuk simetris,
bunyi
jantung
normal lup
dup,Bunyi paru
paru Normal tidak
ada whezing dan
ronchi,
Perut
bising
usus
normal, tali pusat
masih basah dan
tidak
ada
perdarahan,
Genetalia
pada
laki-laki terdapat
testis dan scrotum,
Anus ada dan
berlubang,
Ekstermitas
atas/bawah
gerakan
aktif,
tidak
ada
polidaktili/sindakti
li. Dan dilakukan
pemeriksaan
refelek yaitu :
Moro (+), pada
saat ada tepukan.
Rooting (+), pada
saat
bayi
menyusui.
Sucking (+), pada
saat
bayi
menyusui. Refleks
grasping (+), pada
saat
bayi
menggenggam jari
bidan.
Babinski
(+), pada saat
pemeriksaan fisik.
Galants (+), pada
saat pemeriksaan
fisik
8.
9.
Bedong bayi 8.
untuk
mencegah
hipotermi
Lakukan dan
beritahu
ibu 9.
perawatan tali
pusat
Bayi
dibedong
sudah
Ibu
mengerti
tentang perawatan
tali pusat.
tanggal
03
April
2015
pukul
16.00
WIB
Ds
:
ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya 1 hari
yang lalu.
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do:
BB
:
3100gr , Nadi :
125x/m
, RR : 54x/m, S:
36,6 0c keadaan
tali pusat tidak
mengalami
perdarahan dan
masih basah
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
kehamilan usia 1
hari.
Ds
:
Ibu
mengatakan
bayinya lahir 1
hari yang lalu
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tanggal 02
april 2015
Ibu mengatakan
bayinya
dalam
keadaan sehat.
Do :BB :3100 gr,
Nadi : 125x/m
, RR : 54x/m, S:
36,6 0c keadaan
tali pusat tidak
mengalami
perdarahan dan
masih basah
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
perawatan
:
tali
Tidak ada
Tidak ada
1. Beritahu
tentang
keadaan
bayinya.
2. Beritahu
kepada
ibu
untuk menjaga 2. Memberitahu kepada ibu untuk
kehangatan
tetap menjaga kehangatan bayi
bayi
dengan
cara
diletakkan
diruangan hangat dan keringkan
bayi dengan seksama sehabis
mandi,dan ganti popok jika
3. Lakukan
basah terkena BAB dan BAK.
perawatan tali
pusat
dan 3. Melakukan perawatan tali pusat
mengajarkan
serta
mengajarkan
ibu
ibu bagaimana
bagaimana cara perawatan tali
cara perawatan
pusat dengan cara mengganti
tali pusat yang
kassa pembungkus tali pusat
benar
setiap bayi habis dimandikan.
Biarkan tali pusat bayi kering
sendiri tanpa membubuhkan
apapun karena normalnya tali
pusat bayi juga akan kering
sendiri setelah beberapa hari
tanpa dibubuhkan apapun. Jika
ibu membubuhkan sesuatu ke
tali pusat ditakutkan terjadi
infeksi.
4. Jelaskan
1. Ibu mengetahui
keadaan bayinya
saat ini
2. Ibu
mengerti
tentang menjaga
kehangatan bayi
3. Telah dilakukan
perawatan
tali
pusat dan ibu
sedikit mengerti
bagaimana cara
merawat
tali
pusat yang baik
dan benar
pusat
kepada
ibu
tentang tanda- 4. Menjelaskan kepada ibu tentang
tanda infeksi
tanda-tanda infeksi tali pusat
tali pusat dan
yaitu kulit disekitar tali pusat
pencegahannya
berwarna merah, nanah, dan 4.
berbau busuk.
Cara pencegahannya yaitu
dengan cara menjaga agar luka
tetap bersih, tidak terkena air
kencing kotoran bayi atau
nanah. Bila kotor cuci luka tali
pusat dengan air bersih yang
mengalir dan segera keringkan
dengan kain bersih kemudian
bungkus dengan kasa steril.
Jangan membubuhkan atau
mengoleskan ramuan abu dapur
dan sebagainya pada luka tali
pusat sebab akan menyebabkan
5. Anjurkan ibu
infeksi.
untuk
tetap
memberikan
5. Menganjurkan ibu untuk tetap
ASI
kepada
memberikan ASI on demand
bayinya
secara kepada bayinya dengan
dengan
cara
cara yang benar yaitu : 5.
yang benar.
bersihkan
putting
susu
menggunakan kapas dengan air
hangat
selama
2
menit
kemudian bersihkan putting
susu ibu,ibu duduk atau
berbaring dengan santai (bila
duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu
menggantung dan pungung ibu
Ibu
mengerti
tentang
tandatanda infeksi dan
bagaimana
pencegahannya
Ibu
hanya
memberikan ASI
tanpa makanan
tambahan apapun
dan ibu sudah
mengetahui cara
pemberian ASI
e.
f.
6. Tanyakan
kepada
ibu
tentang
pola 6. Menanyakan kepada ibu apakah
eliminasi bayi
pola eliminasi bayinya sudah
normal atau belum.
6.
7. Jelaskan
kepada
ibu
tentang tanda- 7. Menjelaskan kepada ibu tentang
tanda bahaya
tanda-tanda bahaya pada bayi
Ibu mengatakan
bahwa bayinya
sudah BAK dan
BAB
dengan
baik
pada bayi
Tangg
al 04
April
2015
pukul
08.00
wib
Ds
:
Ibu
mengatakan
baru
saja
melahirkan
2
hari yang lalu.
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
kehamilan usia 2
hari.
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat.
Ds
:
Ibu
mengatakan baru
saja melahirkan 2
hari yang lalu.
Do: BB 3100
gr
nadi
:
126x/m, RR :
54 x/m,S : 36,5
0
c
Tali pusat bayi
sudah tampak
kering .
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tnaggal 02
april 2015
Ibu mengatakan
bayinya
dalam
keadaan sehat.
Do : BB : 3100
Tidak ada
Tidak ada
1. Beritahu
kepada
ibu
tentang
keadaan bayi
1. Memberitahu tentang keadaan
bayi saat ini bayi dalam
keadaan sehat dan normal, BB : 1.
3100 gr, nadi : 126x/m, RR : 54
2. Pastikan
x/m,S : 36,5 0c, tali pusat bayi
kembali
sudah tampak kering
kepada
ibu
tentang
2. Memastikan kepada ibu tentang
menjaga
menjaga
kehangatan
bayi
kehangatan
dengan cara mengganti pakaian
bayi
bayi jika basah dan meletakkan
bayi pada ruangan yang hangat
3. Pastikan
kembali
kepada
ibu
2.
tentang
3. Memastikan kepada ibu tentang
perawatan tali
keadaan
tali
pusat
dan
pusat
bagaimana cara ibu pada saat
melakukan perawatan tali pusat
Ibu
mengerti
tanda-tanda
bahaya pada bayi
Keadaan
bayi
sehat dan normal
Ibu
tetap
menjaga
kehangatan bayi
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
perawatan
pusat
:
tali
4. Pastikan
kepada
ibu
tentang tandatanda infeksi
pada tali pusat
dan
cara
pencegahannya
5. Pastikan
kepada
ibu
4.
untuk
tetap
memberikan
5. Memastikan kembali kepada
ASI
dengan
ibu untuk tetap memberikan
cara
yang
ASI kepada bayi dengan cara
benar
tehnik menyusui yang benar
6. Pastikan
kembali
kepada
ibu
tentang tandatanda bahaya
pada bayi
Ibu
sudah
mengerti tentang
penjelasan tanda
tanda infeksi
tali pusat dan
cara
pencegahannya.
Ibu
hanya
memberikan ASI
tanpa makanan
tambahan apapun
dengan cara yang
benar
6.
Tangg
al 05
April
2015
pukul
16.00
WIB
Ds:
Ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya 3 hari
yang lalu
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do : BB :3100
gr,
Nadi :
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu
:36,6 0c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
kehamilan usia 3
hari
Ds
:
Ibu
mengatakan telah
melahirkan
bayinya 3 hari
yang lalu.
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tanggal 02
april 2015
Ibu mengatakan
bayinya
dalam
keadaan sehat
Tidak ada
Tidak ada
Ibu
mengerti
tanda-tanda
bahaya pada bayi
dan ibu akan
membawa
ke
tenaga kesehatan
jika
bayi
mengalami
tanda-tanda
seperti
yang
sudah dijelaskan
7. Tanyakan
kepada
ibu
tentang
pola 7. Menanyakan
kepada
nutrisi bayi
Menanyakan kepada ibu tentang
pola nutrisi bayi, ibu hanya
memberikan ASI kepada bayi
secara on demand
1. Beritahu ibu
tentang kondisi
bayi
1. Memberitahu ibu
tentang
kondisi bayi saat ini dalam 7. Pola nutrisi bayi
keadaan baik dan sehat, BB
terpenuhi
:3100 gr, Nadi : 126x/m,RR :
2. Evaluasi
45x/m,Suhu :36,6 0c
tentang
perawatan tali 2. Mengevaluasi
tentang
pusat.
perawatan tali pusat yang
langsung dilakukan ibu dengan
menggunakan air bersih dan
3. Lakukan
tidak di bubuhi apapun
evaluasi
kembali
3. Melakukan evaluasi kembali 1. Kondisi
baik
tentang infeksi
dengan
melihat
langsung
sehat dan normal
tali
pusat
keadaan tali pusat bayi apakah
kepada
bayi
mengalami infeksi atau tidak
Ny. S dan cara
dan cara pencegahannya.
pencegahannya
Do : BB :
3100gr, Nadi :
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu :36,6
0
c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
perawatan
pusat
:
tali
2.
Perawatan
tali
pusat
sudah
dilakukan
dan
tali pusat sudah
kering
4. Lakukan
evaluasi pada
ibu untuk tetap 4. Melakukan evaluasi kembali
memberikan
pada
ibu
untuk
tetap 3. Setelah silakukan
ASI
dengan
memberikan
ASI
kepada
evaluasi ternyata
cara
yang
bayinya dengan cara yang benar
tidak ada tandabenar
tanpa
makanan
tambahan
tanda
infeksi
apapun sampai usia bayi 6
pada tali pusat
bulan
bayi dan cara
5. Lakukan
pencegahannya
evaluasi pada
telah dilakukan
ibu
tentang 5. Melakukan evaluasi pada ibu
dengan baik oleh
tanda-tanda
tentang tanda-tanda bahaya
Ny.S
bahaya
pada
pada bayi
bayi
4. Ibu
hanya
memberikan ASI
6. Tanyakan
saja dengan cara
kepada
ibu
yang benar
tentang
pola 6. Menanyakan kepada ibu tentang
nutrisi bayinya
pola nutrisi bayi, ibu hanya
memberikan ASI kepada bayi
7. Tanyakan
secara on demand
kepada
ibu
tentang
pola 7. Menanyakan kepada ibu tentang
eliminasi
pola eliminasi bayi, bayi BAB
bayinya
2x sehari dan BAK 6x sehari
5.
6.
7. Pola
eliminasi
bayi normal
Tangg
al 06
April
2015
pukul
16.00
WIB
Ds
:
Ibu
mengatakan
telah
melahirkan
bayinya 4 hari
yang lalu
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
kehamilan usia 4
hari
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Ds
:
Ibu
mengatakan
telah melahirkan
bayinya 4 hari
yang lalu.
Do : BB 3100
gr,
Nadi
:
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu
:36,6 0c
Tali pusat sudah
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tanggal 02
april 2015
Tidak ada
Tidak ada
Ibu
mengerti
tentang keadaan
bayinya
dalam
keadaan
sehat
dan normal
Telah dilakukan
perawatan
tali
pusat dan tali
pusat
sudah
tampak kering
Setelah evaluasi
dilakukan
dalam keadaan
kering
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat.
Do : BB : 3100
gr,
Nadi
:
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu
:36,6 0c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
perawatan
pusat
Tangg
al 07
April
2015
pukul
08.00
WIB
:
tali
Ds
:
ibu
mengatakan
baru
saja
melahirkan
5
hari yang lalu
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
kehamilan usia 5
hari
Ibu mengatakan
Ds
ibu
Tidak ada
Tidak ada
tentang tanda
keadaan tali pusat bayi Ny. S
tanda infeksi
apakah mengalami infeksi atau
tali
pusat
tidak dan cara pencegahan
kepada
bayi
terjadinya infeksi
Ny. S dan cara
pencegahanya
4. Pastikan
adanya tanda 4. Memastikan
adanya
tanda 4.
bahaya
pada
bahaya
pada
bayi
yaitu
bayi
Pernafasan sulit/ lebih dari 60
x/m dan < 40x/m,suhu terlalu
panas (>36 c ),isapan pada saat
menyusui lemah,rewel,sering
muntah
dan
mengantuk
berlebihan.
Tali pusat merah, bengkak,
keluar cairan, berbau busuk dan
berdarah, tidak BAB dalam 2
hari, tidak BAK dalam 24 jam,
feses lembek atau cair, sering
berwarna hijau tua dan terdapat
lender atau darah.
Menggigil,kejang dan tidak bisa
tenang dan menangis terusmenerus. Bagian putih mata
menjadi kuning atau warna kulit
tampak kuning
1. Beritahu
1.
Memberitahu kepada ibu 1.
kepada
ibu
tentang kondisi bayi saat ini
tentang kondisi
dalam keadaan normal dan baik,
bayi
BB 3100gr, nadi : 126x/m,suhu
: 36,5 0c,RR : 45x/m, tali pusat
dalam keadaan kering
Setelah
dilakukan
pemeriksaan
ternyata
bayi
dalam keadaan
baik dan normal
dan tidak terlihat
bayinya dalam
keadaan sehat
Do : BB : 3100
gr,
nadi
:
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu
:36,6 0c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering
mengatakan baru
saja melahirkan
5 hari yang lalu.
ada tanda-tanda
bahaya pada Bayi
Ny. S
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tanggal 02
april 2015
Masalah : tidak
ada
Kebutuhan
perawatan
pusat
DS
:ibu
mengatakan
baru
saja
Telah dilakukan
perawatan
tali
pusat dan tali
pusat
sudah
tampak kering
3. Lakukan
evaluasi
kembali
tentang tanda
tanda infeksi
tali
pusat
kepada
bayi
Ny. S dan cara
pencegahanya
Setelah evaluasi
dilakukan
ternyata tidak ada
tanda-tanda
infeksi pada tali
pusat
4.
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan sehat
Do : BB : 3100
gr,
nadi
:
126x/m,RR
:
45x/m,Suhu
:36,6 0c
Tali pusat sudah
dalam keadaan
kering.
tanggal
8 April
2015
2. Lakukan
evaluasi
perawatan tali
pusat
:
tali
Dx : By. Ny. S
lahir cukup bulan
sesuai
masa
Tidak ada
Tidak ada
Lakukan
evaluasi
kepada
ibu
tentang tandatanda bahaya
pada bayi
1. Beritahu ibu
tentang
kondisi
1.
Setelah
dilakukan
evaluasi
pada
bayi Ny. S tidak
mengalami tanda
abnormal
dan
bayi
dalam
keadaan normal
1. Ibu
telah
mengerti tentang
keadaan bayinya
pukul
15.30
WIB
melahirkan
6
hari yang lalu
kehamilan usia 7
hari
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan baik
Ds
:
ibu
mengatakan baru
saja melahirkan 6
hari yang lalu
Do : BB : 3100
gr,
Nadi
:
125x/m, RR :
45x/m,
Suhu
:36,5 0c
Tali pusat telah
puput
dan
keadaan
umbilical dalam
keadaan
baik
dan bersih
bayinya saat
ini
2. Evaluasi
2.
kondisi tali
pusat
2. Dari
hasil
evaluasi
yang
telah dilakukan
adalah bahwa tali
pusat bayi sudah
puput pada saat
setelah
dimandikan,pada
tanggal 07 april
2015 pukul 16.30
WIB
3. Pastikan
3. Memastikan kembali adanya
kembali
tanda tanda bahaya pada bayi
adanya dan
yaitu : pernafasan sulit/lebih
tanda bahaya
dari 60x/m, dan <40x/m, suhu
pada bayi
terlalu panas (>360c), isapan
pada saat menyusui lemah,
rewel, sering muntah, dan
mengantuk berlebihan, tali
pusat merah, bengkak, keluar
cairan, berbau busuk, dan
berdarah, tidak BAB dalam 2
hari, tidak BAK dalam 24 jam,
feses lembek atau cair, sering
berwarna hijau tua dan terdapat
lender atau darah , menggigil
atau kejang dan tidak bisa
tenang menangis terus menerus.
Ibu mengatakan
bayinya
lahir
pada tanggal 02
april 2015
Ibu mengatakan
bayinya dalam
keadaan baik
Do : BB : 3100
gr,
Nadi
:
125x/m, RR :
45x/m,
Suhu
:36,5 0c
Tali pusat telah
puput
dan
keadaan
umbilical dalam
keadaan baik dan
bersih, tidak ada
tanda
infeksi
pada tali pusat
Masalah : tidak
ada
dalam
normal
keadaan
Kebutuhan
tidak ada
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan
Penatalaksanaan Perawatan Tali Pusat yang dilakukan pada Bayi Ny.S selama 7
hari untuk mengkaji apakah ada kesenjangan antara teori dengan situasi atau
perubahan pada bayi Ny.S terutama pada tali pusat maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
4.1 PENGKAJIAN
Pada pengkajian dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang
keadaan pasien. Pada kasus ini penulis melakukan pengkajian pada bayi
baru lahir yaitu By.Ny.S cukup bulan sesuai masa kehamilan.
Data Subjektif:
Identitas bayi
1. Nama
a. Menurut tinjauan teori
Nama jelas atau lengkap, bila perlu nama panggilan sehari hari agar
tidak keliru dalam memberikan penanganan (Ambarwati dan
Wulandari, 2010; hal 131).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini bayi telah diberi nama By.Ny. S
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena bayi menggunakan nama ibunya yaitu Ny.S
Identitas ibu
2.
Umur
a. Menurut tinjauan teori
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat-alat reproduksi belum matang, mental
dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun
rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas
(Ambarwati dan Wulandari, 2010; hal 131).
b. Menurut tinjauan kasus
Dari tinjauan kasus tersebut Ny. S berusia 36 tahun
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus terdapat kesenjangan
karena pada kasus ini Ny.S berusia 36 tahun termasuk dalam
faktor resiko kehamilan yang dapat membahayakan baik ibu
maupun bayi, namun ibu dapat melahirkan bayi dalam kondisi
normal.
3.
Riwayat Antenatal
a. Menurut tinjauan teori
Data ini terdiri dari kunjungan ke-, usia kehamilan, keluhan, TT,
tindakan/terapi, KIE, tempat ANC, dan keterangan (Sulistyawati
dan Nugraheny, 2010; hal 222)
b. Menurut Tinjauan Kasus
Pada kasus ini Ny.S melakukan 9 kali melakukan kunjungan
kehamilan, dengan umur kehamilan 38 minggu 5 hari, pada saat
kehamilan ibu mengatakan tidak ada keluhan, ibu mengonsumsi
tablet fe, dan ibu melakukan kunjungan kehamilan di tenaga
kesehatan.
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena pada kasus ini Ny. Setelah melakukan semuanya sesuai
dengan teori.
4. Riwayat intranatal
a. Menurut tinjauan teori
Data ini terdiri dari anak ke-, penolong, tempat persalinan, BB
bayi, dan penyulit persalinan (Sulistyawati dan Nugraheny, 2010;
hal 222).
b. Menurut tinjauan kasus
Pada kasus ini By. Ny. S merupakan anak ke 1, tidak ada penyulit
pada saat persalinan, bayi lahir pada tanggal 02-03-2015 pada
pukul 06.30 WIB, dengan penolong dan tempat persalinan di
tenaga kesehatan.
c. Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena Ny.S bersalin tanpa mengalami komplikasi.
Data objektif
1.
Keadaan umum
a.
b.
c.
Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan,
karena By.Ny.S dalam keadaan baik.
2.
Pernafasan
a.
b.
c.
Pembahasan
Pada tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan
dikarenakan bayi bernafas spontan dan menangis kuat sehingga
tidak mengalami asfiksia.
3.
Warna kulit
a.
b.
c.
Pembahasan
4.
Tali Pusat
a.
b.
c.
Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus dikarenakan
pada saat pengkajian tali pusat berwarna putih dan puput pada
hari ke 6.
DS
DO
Masalah
: Tidak ada
4.3
Langkah
ini
membutuhkan
antisipasi,
bila
4.4 MENETAPKAN
KEBUTUHAN
TERHADAP
TINDAKAN
sesuai kondisi
klien.
Langkah keempat
mencerminkan
12.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
4.6
PELAKSANAAN
a. Menurut Tinjauan Teori
Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan
efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya (Soerpadan, 2007; hal 102).
dengan
memasang klem pertama 2-3 cm dari pusat dan klem kedua 2-3 cm
dari klem pertama dan memotong tai pusat diantara 2 klem dengan
tangan kiri melindungi perut bayi.
4. Memberikan bayi kepada ibu untuk IMD agar mempererat ikatan
batin antar ibu-anak, setelah dilahirkan sebaiknya bayi langsung
diletakkan didada ibunya sebelum bayi dibersihkan. Sentuhan kulit
dan kulit mampu menghadirkan efek fisiologis yang dalam diantara
ibu dan anak. Pada jam pertama si bayi menemukan payudara
ibunya, ini adalah awal hubungan menyusui yang berkelanjutan
dalam kehidupan ibu dan bayi menyusu. Setelah IMD dilanjutkan
pemberian asi ekslusif selama 6 bulan dan diteruskan hingga 2
tahun
5. Memberikan salep mata 1%mg dan Vit K pada bayi, Salep mata
1%mg dari bagian luar ke dalam untuk mencegah terjadinya infeksi
bokong bayi berada pada lengan bawah ibu. Mengajari ibu untuk
menempelkan perut bayi pada perut ibu dengan meletakkan satu
tangan bayi di belakang badan ibu dan yang satu didepan,kepala
bayi menghadap ke payudara. Mengajari ibu memposisikan
bayinya dengan telinga dan lengan pada satu garis lurus.
Mengajarkan ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas
dan jari yang lain menopang dibawah. Mengajari ibu untuk
merangasang membuka mulut bayi dengan menyentuh pipi setelah
bayi membuka mulut dekatkan payudara pada bayi kemudian
masukan putting susu serta aerola kemulut bayi. Mengajari ibu
untuk melepaskan isapan bayi apabila bayi sudah puas dengan cara
menekan dagu bayi kebawah. Setelah selesai menyusui ajarkan ibu
untuk mengoleskan sedikit ASI pada putting susu dan aerola dan
biarkan kering sendiri dan mengajarkan ibu untuk menyendawakan
bayi dengan cara bayi digendong tegak bersandar pada bahu ibu
kemudian ditepuk-tepuk secara perlahan-lahan sampai bayi
bersendawa atau dengan cara tengkurapkan bayi pada pangkuan
ibu.
15. Menanyakan kepada ibu apakah pola eliminasi bayinya sudah
normal atau belum.
16. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi
yaitu pernafasan sulit/>60x/m dan <40x/m,suhu terlalu panas (>38
0
4.7
EVALUASI
a. Menurut Tinjauan Teori
Evaluasi dilakukan secara siklus dengan mengkaji ulang aspek asuhan
yang
tidak
efektif
menguntungkan
atau
untuk
mengetahui
menghambat
faktor
keberhasilan
mana
yang
asuhan
yang
2.
3.
4.
Bayi sudah dilakukan IMD dan bayi dapat mencari puting susu
ibu dengan baik
5.
6.
7.
8.
9.
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan adalah bahwa tali pusat
bayi sudah puput pada saat setelah dimandikan pada tanggal 07
april 2015 pukul 16.30 WIB
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan perawatan
tali pusat terhadap By. Ny S di BPS Sulistyani S.ST Way Halim Bandar
Lampung Tahun 2015. Maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
5.1.1 Dalam melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
perawatan tali pusat, penulis melakukan pengkajian anamnesa pada ibu
pasien sebagai mana mestinya untuk mendapatkan informasi tentang
bayinya.
5.1.2 Penulis telah melakukan interpretasi data dengan menentukan diagnosa
kebidanan bayi baru lahir, By. Ny S normal umur 1-7 hari dengan
perawatan tali pusat hasil pengkajian pada kasus ini tidak terjadi
masalah.
5.1.3 Dalam kasus ini penulis tidak menemukan diangnosa masalah potensial
pada bayi Ny. S karena melakukan perawatan tali pusat dengan baik
dan benar
5.1.4 Dalam kasus ini penulis tidak melakukan antisipasi masalah tindakan
segera karena tidak ada tanda tanda kegawatdaruratan.
5.1.5 Dalam kasus ini penulis telah memberikan rencana asuhan sesuai
dengan kebutuhan pada bayi baru lahir.
5.1.6 Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan asuhan kebidanan sesuai
dengan yang telah di rencanakan.
5.7.1 Dalam kasus ini penulis telah melaksanakan evaluasi pada kasus bayi
baru lahir dimana tali pusat sudah puput pada hari ke-6.
5.2 SARAN
Sesuai
dengan
belajar
dan
untuk
melengkapi
sumber-sumber
buku
agar
lahan
praktek
lebih
meningkatkan
dan
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retno dan Wulandari, Diah. 2010, Asuhan Kebidanan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dewi, Vivian Nany Lia. 2011, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita, Jakarta:
Salemba Medika.
JNPK-KR. 2008, Asuhan Persalinan Normal, Jakarta: JNPK-KR Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Muslihatun, Wafi Nur. 2010, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita,
Yogyakarta: Fitramaya.
Notoatmodjo, Prof Dr Soekidjo. 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta:
Rineka Cipta.
Prawirohardjo,Sarwono. 2010, Ilmu Kebidanan, Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2012
Ronald, H.S. 2011, Pedoman dan Perawatan Balita, Bandung: Nuansa Aulia.
Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2013, Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita, Jakarta: Trans Info Media.
Sodikin. 2009, Buku Saku Perawatan Tali Pusat, Jakarta: EGC.
Soepardan, Suryani. 2007, Konsep Kebidanan, Jakarta: EGC.
Sofyan, et all. 2006, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, Jakarta: PP IBI.
Sulistyawati, Ari dan Nugraheny, Esti. 2010, Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalinan , Jakarta: Salemba Medika.
Uliyah, Musrifatul dan Hidayat, A. Azis Alimul. 2011, Keterampilan Dasar
Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Yulifah, Rita dan Yuswanto, Tri Johan. 2011, Asuhan Kebidanan Komunitas,
Jakarta: Salemba Medika.
Disusun Oleh :
Wiwik Saraswati
201207064
Topik
: Tali Pusat
Sub Topik
Hari/Tanggal
Waktu
: 15 Menit
Tempat
: Rumah Pasien
Pengorganisasian
: Ratnawati S.ST
Peserta/Sasaran
Karakteristik
Jumlah
: 1 orang
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Materi
: (Terlampir)
1. Perawatan tali pusat
2. Manfaat perawatan tali pusat
3. Akibat dari perawatan tali pusat yang salah
4. Cara perawatan tali pusat
Metode
Media
: Leaflet
Kegiatan
:
Tahap
Estimasi
Kegiatan
Kegiatan Peserta
Kegiatan
Waktu
Penyuluh
Penyuluhan
Pembukaan
5 menit
No.
1.
1. Membuka
pertemuan
dengan
mengucapkan
salam
1. Ibu
salam
menjawab
2. Perkenalan
2. Ibu memperhatikan
3. Menjelaskan
tujuan umum
dan khusus
3. Ibu memperhatikan
pertemuan kali
ini
dan
mengerti
penyuluhan
4. Menyampaikan
kontrak waktu
yang akan
4. Ibu memperhatikan
digunakan dan
dan berdiskusi
mendiskusikann
ya dengan
peserta pada
pertemuan kali
ini
2.
Proses
20 menit
5. Memberikan
sedikit
gambaran
mengenai
informasi yang
akan
disampaikan
pada hari ini
Menyampaikan
materi penyuluhan
5. Ibu memperhatikan
dan
mengerti
penyuluhan
1. Peserta
memperhatikan
penyuluhan
mengenai :
3.
Tanya
Jawab
12 menit
1. Perawatan tali
pusat
2. Manfaat
perawatan tali
pusat
3. Akibat
dari
perawatan tali
pusat
yang
salah
4. Cara perawatan
tali pusat
1. Memberikan
1. Peserta
bertanya
kesempatan
materi yang belum
pada
peserta
dimengerti
penyuluhan
untuk bertanya
materi
yang
belum
dimengerti
2. Mengklarifikasi
atas pertanyaan
peserta
3. Memberikan
soal secara lisan
kepada peserta
2. Peserta
memperhatikan
penyuluhan
3. Menjawab
pertanyaan
diberikan
4 Kesimpulan 5 Menit
5.
Penutup
3 menit
yang
1. Menyimpulkan 1. Peserta
materi
memperhatikan
penyuluhan
penyuluhan
yang
telah
dilaksanakan.
1. Penyuluh
1. Peserta
mengucapkan
memperhatikan
terima
kasih
penyuluhan
atas
segala
perhatian
peserta
2. Mengucapkan
salam penutup
2. Peserta menjawab
salam
Evaluasi
Dengan menggunakan pertanyaan yang diberikan pada ibu untuk mengetahui
respon yang telah diberikan.
Pertanyaan
1. Apa pengertian perawatan tali pusat ?
2. Apa manfaat Perawatan tali pusat
3. Bagaimana cara perawatan tali pusat
Dengan pertanyaan diatas untuk mengetahui respon yang telah diberikan
pada ibu dengan menjawab pertanyaan yang diberikan kepada ibu
Lampiran Materi
Pengertian Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat adalah tindakan sederhana untuk menjaga agar daerah sekitar
tali pusat tetap kering seta tali pusat tidak lembap dengan harus memperhatikan
prinsip-prinsip seperti mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun agar
tidak terjadi infeksi.
bersih dan kering, dan selalu mencuci tangan dengan air bersih dan menggunakan
sabun sebelum merawat tali pusat.
Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti bahan yang digunakan
untuk merawat tali pusat. Perawatan tali pusat secara medis menggunakan bahan
antiseptik. Dore (1998) membuktikan adanya perbedaan antara perawatan tali
pusat yang menggunakan alkohol adalah 9,8 hari dan alami kering 8,16 hari.
Penelitian ini merekomendasikan untuk tidak melanjutkan penggunaaan alkohol
dalam merawat tali pusat bayi baru lahir.
Perawatan tali pusat yang benar dapat memberikan manfaat mempercepat
puputnya tali pusat dan mencegah terjadinya infeksi.
Perlu diperhatikan, khususnya untuk negara-negara beriklim tropis, penggunaan
alkohol populer dan tebukti efektif. Selain itu di daerah panas, alkohol mudah
menguap dan terjadi penurunan efektivitas. Bedak antiseptik dapat kehilangan
efektifitasnya, terutama bila dalam suasana kelembapan tinggi. Antiseptik perlu
dijaga agar tetap dalam keadaan suasana dingin dan kering atau dalam suhu
ruangan. Penggunaan bahan antiseptik dapat mengakibatkan infeksi, kecuali bila
tetap dalam suasanaa dingin dan kering. Juga tidak ada bukti yang kuat tentang
penggunaan alkohol, selain relatif mahal juga sulit untuk mendapatkan bahan
yang berkualitas. Oleh karena itu dianjurkan agar ibu nifas membiarkan luka tali
pusat mengering sendiri.
Bila infeksi tidak segera diobati ketika tanda-tanda infeksi dini ditemukan, akan
terjadi penyebaran ke daerah sekitar tali pusat yang akan menyebabkan
kemerahan dan bengkak pada daerah tali pusat. Pada keadaan lebih lanjut infeksi
dapat menyebar ke bagian dalam tubuh di sepanjang vena umbilikus dan akan
mengakibatkan trombosis vena porta, abses hepar, dan septikemia.
DOKUMENTASI