Oleh:
NIM : B2020009
Prodi : D3 Kebidanan
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkat, rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang membahas
Nabi Besar Muhammad SAW, para sahabat dan para pengikutnya sampai di
harikiamat.
karena itu sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
tersebut dapat bermanfaat dan menjadi pedoman bagi penulis dalam penyusunan
makalah ini pada khususnya dan para pembaca pada umumnya, segala kelebihan
ii
Daftar Isi
KATAP ENGANTAR..............................................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A. Pengertian Muamalah..............................................................................................6
a. Jual Beli.................................................................................................................7
b. Ariyah (Pinjam meminjam)...................................................................................7
c. Sewa Menyewa.......................................................................................................8
d. Kerjasama dagang atau bisnis................................................................................9
B. Macam-macam Jual Beli............................................................................................9
C. Rukun Dan Syarat Jual Beli......................................................................................10
D. Syarat Sah Jual Beli...............................................................................................10
E. Hal-Hal Dalam Melakukan Transaksi.......................................................................11
F. Pengaplikasian Muamalah anti Riba.........................................................................12
BAB III...............................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
B. Saran.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang
menukar keperluan dalam urusan kepentingan hidup baik dengan cara jual beli,
sewa menyewa, pinjam meminjam atau suatu usaha yang lain, baik bersifat
pribadi maupun untuk kemaslahatan umat. Dengan demikian akan terjadi suatu
kehidupan yang teratur dan menjadi ajang silaturrahmi yang erat. Agar hak
masing-masing tidak sia-sia dan guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar
semuanya dapat berjalan dengan lancar dan teratur, agama Islam memberikan
3. Rukun dan syarat apa saja yang mengesahkan jual beli?
4. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar transaksi tersebut sah atau tidak
C. Tujuan
5
3. Agar dapat menjelaskan rukun dan syarat yang mengesahkan jual beli
4. Agar dapat menjelaskan apa saja yang harus dilakukan agar transaksi tersebut
6
7
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut fiqhi, muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal
muamalah adalah jual beli, pinjam meminjam, sewa menyewa dan kerjasama
syariat,karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri
sendiri. Dalam hubungan dengan manusia lainnya, manusia dibatasi oleh Syariat
tersebut, yang terdiri dari hak dan kewajiban. Lebih jauh lagi interaksi antara
Dalam arti luas muamalah merupakan aturan Allah untuk manusia untuk bergaul
muamalah adalah aturan dari Allah SWT dengan manusia lain dalam hal
ekonomi, sosial. Secara umum muamalah mencakup dua aspek, yakni aspek
Jual beli adalah menukar suatu barang dengan barang yang lain dengan
وا إِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ بَا َ ِالَّ ِذ ْينَ يَأْ ُكلُوْ نَ ال ِّربَا الَ يَقُوْ ُموْ نَإِالَّ َك َما يَقُوْ ُم الَّ ِذي يَتَ َخبَّطُهُ ال َّش ْيطَانُ ِمنَ ْال َمسِّ َذل
ْ ُ قَال ك بِأَنَّهُ ْم
ََوأَ َح َّل هللاُ ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم ال ِّربَا فَ َمن َجا َءهُ َموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِّ ِه فَا ْنتَهَى فَلَهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُرهُ إِلَى هللاِ َو َم ْن عَا َد فَأُوْ لَئِك
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum
9
mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
Ariyah adalah memberikan manfaat sesuatu yang halal kepada orang lain
untuk diambil manfaatnya dengan tidak merusak zatnya agar dapat dikembalikan
zat barang itu. Dalam hal ariyah terdapat rukun dan hukumnya yaitu sebagai
berikut:
meminjamkan
dipinjamnya hanya sekedar menurut izin dari yang punya dan apabila barang yang
dipinjam hilang, atau rusak sebab pemakaian yang diizinkan, yang meminjam
10
2. Hukum Ariyah
yaitu meminjamkan pisau untuk menyembelih hewan yang hampir mati. Dan
hukumnya haram contohnya sesuatu yang dipinjam untuk sesuatu yang haram.
c. Sewa Menyewa
harus membayarkan atau memberikan imbalan atau manfaat dari benda atau
barang yang dimiliki oleh pemili barang yang di pinjamkan. Hukum dari sewa
Dalam istilah syariah, kerja sama bisnis sering disebut sebagai syirkah,
syirkah termasuk salah satu bentuk kerjasama dagang dengan syarat dan rukun
tertentu. Kata syirkah dalam bahasa Arab berasal dari kata syarika (fi’il
dasar); artinya menjadi sekutu atau serikat. Menurut arti asli bahasa Arab (makna
etimologis), syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sedemikian rupa
sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya. Adapun
menurut makna syariat, syirkah adalah suatu akad antara dua pihak atau lebih,
keuntungan.
11
B. Macam-macam Jual Beli
Dalam hal jual beli ada tiga macam yaitu jual beli yang sah dan tidak
terlarang, jual beli yang terlarang dan tidak sah, jual beli yang sah tetapi terlarang:
1. Jual beli yang sah dan tidak terlarang yaitu jual beli yang diizinkan oleh
2. Jual beli yang terlarang dan tidak sah yaitu jual beli yang tidak diizinkan oleh
agama, artinya jual beli yang tidak memenuhi syarat dan rukunnya jual beli,
contohnya jual beli barang najis, Jual beli anak hewan yang masih berada
dalam perut induknya, jual beli yang ada unsur kecurangan dan jual beli
sperma hewan.
3. Jual beli yang sah tapi terlarang yaitu jual belinya sah, tidak membatalkan
akad dalam jual beli tapi dilarang dalam agama Islam karena menyakiti si
yang tujuannya supaya orang lain tidak dapat membeli barang tersebut.
Jual beli memiliki 3 (tiga) rukun masing-masing rukun memiliki syarat yaitu;
(tidak gila), dan baligh atau mumayyiz (sudah dapat membedakan baik/buruk
12
2. Al-‘Aqdu (transaksi/ijab-qabul) dari penjual dan pembeli. Ijab (penawaran)
yaitu si penjual mengatakan, “saya jual barang ini dengan harga sekian”. Dan
beli”.
Agar jual beli dapat dilaksanakan secara sah dan memberi pengaruh yang
tepat, harus dipenuhi beberapa syaratnya terlebih dahulu. Syarat-syarat ini terbagi
dalam dua jenis, yaitu syarat yang berkaitan dengan pihak penjual dan pembeli,
melakukan aktivitas ini, yakni dengan kondisi yang sudah akil baligh serta
dilakukan oleh anak kecil yang belum nalar, orang gila atau orang yang
dipaksa.
Objek jual beli harus suci, bermanfaat, bisa diserahterimakan, dan merupakan
13
Tidak memberikan batasan waktu. Artinya, tidak sah menjual barang untuk
Ada 5 hal yang perlu diingat sebagai landasan tiap kali seorang muslim
akan berinteraksi. Kelima hal ini menjadi batasan secara umum bahwa transaksi
yang dilakukan sah atau tidak, lebih dikenal dengan singkatan MAGHRIB, yaitu
seseorang dalam kondisi bisa untung atau bisa rugi. Padahal islam
judi sendiri sudah jelas ada dalam AlQur’an (2:219 dan 5:90)
transaksi yang masih belum jelas barangnya atau tidak berada dalam
transaksi nya menjadi tidak sah. Misalnya jual beli khamr, dan lain-lain.
14
4. Riba : Pelarangan riba telah dinyatakan dalam beberapa ayat Al Quran.
15
Semua produk perbankan syariah mengacu pada fatwa
Dewan SyariahNasional (DSN), yang selanjutnyadiatur dalambentuk Peraturan
Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang memiliki tugas pokok di antaranya,
religius lainnya. Melalui makalah singkat ini akan dipaparkan tentang konsep
maqshid syariah dan penerapannya oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam
Indonesia.
16
dibolehkan, tetapi setelah mengkaji maslahat dan mudharatnya dari
dilarang. Oleh karena itu seorang dituntut untuk menemukan illat, dan
mirip, namun secara illat dan maqshid, terdapat unsur derivatif ribawi di
dalamnya sehingga transkasi itu menjadi terlarang. Contoh lain yang cukup
sederhana antara lain tentang illat larangan riba yang dikatakan illatnya zhulm
teori-teori ilmu ekonomi makro Islami seperti teori inflasi, teori bubble
penerapan regulasi perbankan syariah. Bila ini dilakukan maka akan mampu
17
produk keuangan dan perbankan, kebijakan fiscal dan moneter, akan
regulasi perbankan dan keuangan yang hendak dirumuskan akan kaku dan
statis. Akibatnya lembaga perbankan dan keuangan syariah akan sulit dan
(lembaga keuangan syariah) akan tetapi juga kemaslahatan bagi sektor riil
lebih jauh, tidak hanya dalam tataran konseptual teapi juga dalam tataran
manusia, namun hal itu tidak cukup jika tidak diimbangi dengan inferensi sosial.
paling ideal. Hal ini karena maqasid asy-syari'ah dapat dijadikan alat bantu dalam
meminjam yang didalam bahasa Arab yaitu Ariyah. Yaitu memberikan sesuatu
18
yang halal kepada orang lain untuk diambil manfaatnya dan tidak merusakkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang meberi manfaat dengan cara yang
1. Jual beli yaitu penukaran harta atas dasar saling rela. Hukum jual beli adalah
19
2. Menghindari riba.
Dalam pelaksanaan jual beli juga ada rukun jual beli yaitu:
B. Saran
Kita sebagai umat muslim agar memperhatikan hukum muamalah dan tata
cara jual beli yang sah menurut agama islam. Dan kita juga harus memperhatikan
riba yang terkandung didalam hal jual beli tersebut, karena terdapat hadist yang
DAFTAR PUSTAKA
20
DR. Ahmad Hatta, MA. Tafsir Qur’an perkata, 2009. Magfirah Pustaka
Lathif, AH. Azharuddin. Fiqh Muamalat. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2005.
21