Anda di halaman 1dari 9

Nama :Listia Ningsih

Nim :B2020009

Mata Kuliah :Etika dan Hukum Kesehatan

1.Sebutkan Fungsi Etika !

Fungsi etika kebidanan yaitu :

1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien

2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan

/membahayakan orang lain.

3. Menjaga privasi setiap individu.

4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya.

5. Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa alasannya.

6. Mengarahkan pola piker seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu masalah.

7. Menghasilkan tindakan yang benar.

8. Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya.

9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku /perilaku manusia antara baik,buruk,benar atau

salah sesuai dengan moral yang berlaku pada umumnya.

10. Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak.

11. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik.

12. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata cara di dalam

Organisasi Profesi.

13. Memfasilitasi Proses pemecahan masalah etik.


14. Mengatur sikap ,tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yang biasa disebut

kode etik profesi

2.Sebutkan Hak Pasien

Hak pasien yaitu :

Pasien rumah sakit adalah konsumen, sehingga secara umum pasien dilindungi dengan

Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999). Menurut

pasal 4 UU No. 8/1999, hak-hak konsumen adalah:

a)     Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang

dan/atau jasa;

b)     hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa

tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

c)     hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang

dan/atau jasa;

d)     hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

e)     hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa

perlindungan konsumen secara patut;

f)       hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

g)     hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

h)     hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang

dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya;

 
Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran juga merupakan Undang-

Undang yang bertujuan untuk memberikan perlindungan bagi pasien. Hak-hak pasien diatur

dalam pasal 52 UU No. 29/2004 adalah:

a)      mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud

dalam pasal 45 ayat (3);

b)     meminta pendapat dokter atau dokter lain;

c)     mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis;

d)     menolak tindakan medis;

e)     mendapatkan isi rekam medis.

Perlindungan hak pasien juga tercantum dalam pasal 32 Undang-Undang No. 44 Tahun 2009

tentang Rumah Sakit, yaitu:

a)     memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

b)     memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;

c)     memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;

d)     memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar

prosedur operasional;

e)     memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian

fisik dan materi;

f)       mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;


g)     memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang

berlaku di Rumah Sakit;

h)     meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang

mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;

i)        mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data

medisnya;

j)       mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan

tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan

prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

k)      memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga

kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;

l)        didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;

m)    menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak

mengganggu pasien lainnya;

n)     memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah

Sakit;

o)     mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;

p)     menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan

yang dianutnya;

q)     menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan

pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana; dan
r)       mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan

melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

3.Sebutkan Kewajiban Bidan !

Kewajiban Bidan

Kode Etik Bidan Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres

Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan petunjuk pelaksanaannya disahkan

dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991 sebagai pedoman dalam prilaku. Ketujuh

bab ini dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu :

1. Kewajiban Bidan terhadap tugasnya (3 butir)

2. Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)

3. Kewajiban Bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)

4. Kewajiban Bidan terhadap profesinya (3 butir)

5. Kewajiban Bidan terhadap dia sendiri (2 butir)

6. Kewajiban Bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)

7. Penutup (1 butir)

Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)

1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkansumpah

jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.


2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggiharkat dan martabat

kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan

tanggungjawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentinganklien, menghormati

hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.

5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukankepentingan klien,

keluarga dan masyarakat dengan identitas yang samasesuai dengan kebutuhan

berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalamhubungan pelaksanaan –

tugasnya, dengan mendorong partisipasimasyarakat untuk meningkatkan derajat

kesehatannya secara optimal.

Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)

1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,keluarga dan

masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan

klien, keluarga dan masyarakat.

2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangandalam

mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakankonsultasi dan

atau rujukan.

3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat danatau dipercayakan

kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan ataudipedukan sehubungan kepentingan

klien.
 

Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2butir)

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan

suasana kerja yang serasi.

2. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap

sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinyadengan

menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada

masyarakat.

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan did dan meningkatkankemampuan

profesinya seuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatansejenis yang

dapat meningkatkan mute dan citra profesinya.

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)

1. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya

dengan baik.
2. Setiap bidan harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi.

Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir)

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan

pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan

keluarga dan masyarakat.

2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada

pemerintah untuk- meningkatkan mutu jangakauan pelayanan kesehatan terutama

pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Penutup (1 butir)

1. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayatidan

mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai