Anda di halaman 1dari 2

13.

Catatan 13 : Memulai Pemberian Air Susu Ibu


Pemberian ASI segera setelah persalinan, sebaiknya dalam waktu 1 jam
pertama, merupakan cara yang efektif untuk mencegah kehilangan panas,
karena rendahnya kadar glukosa darah dapat menyebabkan hipotermi.
Menyusui sendini mungkin setelah melahirkan, terbukti dapat meningkatkan
panjangnya masa menyusui dan dapat mengurangi beberapa masalah yang
dialami ibu, misalnya pembengkakan payudara, mastitis
Semua bayi, tanpa memandang jenis persalinan, harus mendapat
kolostrum dan ASI sedini mungkin. Alasan utama praktik tersebut adalah
untuk menghindari punting susu ibu menjadi lecet, penelitian sekarang
membuktikan bahwa bukan lamanya menyusui yang akan mencegah punting
menjadi lecet, tetapi posisi ibu dan bayi waktu menyusui (Volridge, 1986).
14. Catatan 14 : Regulasi Susu Bayi baru dengan Kotak Kulit ke Kulit
Pada umumnya bayi akan mengalami penurunan suhu tubuh segera setelah
dilahirkan. Hipotermi dapat menyebabkan asfiksia yang berakibat kesakitan
dan kematian bayi baru lahir. Cara temudah untuk mencegah kehilangan
panas pada bayi baru lahir adalah dengan menjaga suhu ruangan tetap hangat
pada suhu 25 derajat Celcius atau lebih, mengeringkan dengan handuk atau
kain yang hanyat dan membungkus bayi dengan kain hangat terutama bagian
kepalanya untuk mencegah kehilangan panas (WHO, 1997). Alternatif lain
yaitu denganmendekap bayi ke badan atau bayi diletakan diatas perut ibu dan
diselimuti.
15. Catatan 15 : Perawatan Neonatus pada Persalinan
Aspirasi lendir yang berlebihan tidak perlu dilakukan secara rutin.
Memasukan suatu alat ke jalan nafas BBL, terutama untuk melakukan
pengisapan lendir di daerah farings, harus dikerjakan dengan melihat secara
langsung (Carasco, Martell dan Estol, 1997). Semua BBL, tanpa memandang
tempat dilahirkan memiliki risiko hipotermi. Oleh karena itu dibutuhkan
upaya aktif dari penolong persalinan untuk mencegah terjadinya hipotermi
termasuk menunda memandikan bayi. Pemberian ASI secara dini dapat
mencegah terjadinya hipotermi disamping dapat mencegah infeksi.
16. Catatan 16 : Penggunaan Oksitosika pada Kala III
Obat-obatan oksitosika makin banyak digunakan secara rutin pada kala III
persalinan untuk membantu pelepasan plasenta dan mengendalikan
pendarahan. Pemberian 10 IU Oksitosin segera setelah bayi lahir dan
managemen aktif kala III akan mencegah kejadian pendarahan pasca
persalinan. Obat-obatan oksitosika akan kehilangan potensinya sehingga
menjadi kurang efektif bila terkena sinar matahari langsung dan tidak
disimpan dalam suhu 2-8 derajat Ce;cius. Obat ini dapat disimpan selama 1
bulan dalam suhu 30 derajat Celcius atau 2 minggu dalam suhu 40 derajat
Celcius. Obat ini tidak boleh diberikan secara intramuskuler sebelum bayi
dilahirkan.
17. Catatan 17 : Menjahit Perineum
Bila robekan tidak mengakibatkan pendarahan hebat atau hanya ditemukan
robekan-robekan kecil, biarkan robekan tersebut tanpa penjahitan, luka akan
segera sembuh tanpa efek yang merugikan terhadap pemulihan perineum.
Juga diketahui bahwa untuk menjahit perineum, sebaiknya digunakan bahan
yang bisa diserap dibandingkan dengan barang yang tidak bisa diserap. Jenis
bahan untuk menjahit dapat berpengaruh terhadap derajat rasa nyeri yang
dialami oleh ibu bersalin, dismping mengakibatkan komplikasi pasca salin.
Secara umum polyglycoljc acid merupakan pilihan utama dibandingkan jenis-
jenis lain.
18. Catatan 18 : Penggunaan Vakum Ekstrator
Beberapa negara lebih memilih vakum ekstrator dibandingkan persalinan
dengan forceps dengan keyakinan pada penggunaan vakum ekstraktor
kejadian morbiditas pada BBL, terutama luka remuk (crush injury) pada
kepala janin lebih sedikit. Beberapa study mutakhir menunjukkan bahwa
vakum ekstraktor memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan persalinan
dengan forceps, lebih-lebih karena ekstraksi vakum dapat dilakukan sebelum
pembukaan serviks lengkap. Namun metode ini juga sangat tergantung pada
pelaksanaan yang benar dan kompetensi operator. Bila digunakan sebelum
pembukaan serviks lengkap perlu dilakukan dengan hati-hati.
Kekhawatiran dalam penggunaan vakum ekstraktor terhadap peningkatan
morbiditas BBL yaitu terjadinya pembekakan yang diakibatkan oleh cup
pengisap pada kepala janin.

Anda mungkin juga menyukai