Anda di halaman 1dari 4

Prosedur tetap

No dokumen:

Pemeriksaan fisik pada ibu nifas


No revisi:

Halaman:

Pengertian
Tujuan

Pemeriksaan fisik pada ibu pasca persalinan.


1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2. Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi, fundus di bawah pusat, tak
ada perdarahan abnormal, tak ada bau.
3. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Indikasi
Persiapan alat

Ibu
1.
2.
3.
4.
5.
6.

pasca persalinan, mulai dari 24 jam pertama hingga 6 minggu.


Tensi
Stetoskop
Sarung tangan (handscoon)
Kom berisi kapas sublimat dan air DTT
Bengkok
Larutan chlorine 0,5%

Persiapan pasien

1.
2.
3.

Menyapa klien dengan ramah


Memposisikan pasien dengan baik
Menutup ruangan/menjaga privasi klien.

Prosedur

1.
2.
3.
4.
5.

6.

7.

8.
9.
10.

11.
12.
13.
14.

Mencuci tangan secara efektif dan memakai handscoon.


Melakukan infrome consent
Memeriksa tanda vital sign (tensi, suhu, nadi dan pernafasan)
Melakukan pemeriksaan pada muka ibu (mata conjungtiva
pucat/tidak, sclera ikterus/tidak, muka udema/tidak
Melakukan pemeriksaan payudara:
a)
Meminta pasien berbaring dengan lengan kiri di atas
kepala, kemudian palpasi payudara kiri secara sistematis
sampai ke ketiak, raba adanya masa, benjolan yang
membesar, pembengkakkan ata abses.
b) Ulangi prosedur pada lengan kanan dan palpasi payudara
kanan hingga ketiak.
Melakukan pemeriksaan abdomen:
a) Periksa bekas luka jika operasi baru.
b) Palpasi untuk mendeteksi ada atau tidaknya uterus diatas
pubis (involusi uteri).
c) Palpasi untuk mendeteksi adanya masa atau kelembekan
(konsistensi uterus)
Memeriksa kaki untuk:
a) Varises vena.
b) Kemerahan pada betis.
c) Tulang kering, pergelangan kaki, jika adanya edema maka
perhatikan tingkat edema, pitting jika ada.
Menekuk betis untuk memeriksa nyeri betis (tanda-tanda human
positif/tanda-tanda tromboflebitis).
Mengenakan handscoon.
Membantu pasien pada posisi untuk pemeriksaan genetalia dan
perineum (dengan menggunakan handscoon dan memasang
perlak):
a) Memposisikan pasien litotomi.
b) Melakukan vulva hygine.
c)
Perhatikan lochea (bau, warna dan konsistensi).
d) Perhatikan perineum (bekas jahitan).
Memberitahu klien tentang hasil pemeriksaan.
Melepaskan handscoon dan menaruh dalam larutan klorin 0,5%.
Pasien dirapikan dan membereskan alat
Mencuci tangan dengan sabun dang mengeringkan dengan handuk

yang bersih
15. Mendokumentasikan tindakan yang sudah dilakukan

Program Perencanaan dan Pelaksanaan


Kunjungan
1

Waktu
6-8 jam
post
partum

6 hari
post
partum

2 minggu
post
partum
6 minggu
post
partum

Tujuan
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Mendetaksi dan merawat penyebab lain perdarahan, Rujuk bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan karena atonia uteri.
Pemberian ASI awal
Membina hubungan antara ibu dan bayinya.
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia.
Memastikan involusi uteri berjalan normal: uterus berkontraksi,
fundus di bawah pusat, tak ada perdarahan abnormal, tak ada bau.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan makanan, cairan dan cukup istirahat.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Sama seperti di atas ( 6 hari post partum)

Menanyakan kepada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami


pada ibu maupun pada bayinya.
Memberikan konseling untuk KB

Tindakan Pada Ibu Nifas Normal


TINDAKAN
1. Kebersihan diri

2.

Istirahat

3.

Latihan

4.

Gizi

5.

Perawatan
Payudara

6.

Hubungan
perkawinan
atau Rumah

DISKRIPSI DAN KETERANGAN

Anjurkan kebersihan seluruh tubuh. Menganjurkan ibu tentang bagaimana


membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air.

Sarabkan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2


kali dalam sehari.

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.

Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
menghindari menyentuh daerah luka.

Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan berlebihan

Sarankan untuk kembali kegiatan-kegiatan rumah tangga secara perlahanlahan, serta tidur siang atau beristirahat saat bayinya tidur

Apabila kurang istirahat dapat mempengaruhi: Jumlah produksi ASI,


memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan,
menyebabkan depresi dan ketidakmampuan merawat bayi dan dirinya.

Diskusikan tentang pentingnya latihan beberapa menit setiap hari akan


sangat membantu. Dengan tidur terlentang lengan di samping, menarik
otot perut selagi menarik napas, tahan napas ke dalam dan angkat dagu
ke dada tahan satu hitungan sampai 5, rileks dan ulangi sampai 10 kali.

Untuk memperkuat tonus otot vagina dengan latihan Kegel.

Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot-otot pantat dan


pinggul tahan sampai hitungan 5, kendurkan dan ulangi latihan sebanyak
5 kali.

Ibu menyusui harus:

Mengkonsumsi tambahan kalori tiap hari

Diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vit yang cukup.

Minum sedikitnya 3 liter / hari

Tablet zat besi setidaknya selama 40 hari post partum

Kapsul vitamin A (200.000 Ui) agar bisa memberikan vitamin A kepada


bayinya melalui ASI.

Menjaga payudara tetap bersih dan kering

Memakai BH yang benar-benar menyokong buah dada, tidak boleh terlalu


ketat atau kendor.

Apabila putting susu lecet oleskan colostrom atau ASI yang keluar pada
sekitar putting susu setiap kali menyusui.

Apabila lecet lebih parah dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI


dikeluarkan dan diminumkan dengan memakai sendok.

Untuk menghilangkan nyeri minum Paracetamol 1 tablet setiap 4 6 jam.

Apabila payudara bengkak lakukan:


Kompres payudara dengan kain basah dan hangat kira-kira 5
menit
Urut payudara ( seperti Breast Care).
Keluarkan ASI sebagian di bagian depan payudara.
Susukan bayi setiap 2 3 jam sekali
Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
Payudara dikeringkan.

Secara fisik aman untuk melakukan hubungan seksual begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat menilai dengan memasukkan 1 2 jarinya ke
dalam vagina tanpa rasa nyeri.

7.

Tangga

Keluarga
Berencana

Tetapi ada tradisi dan aturan agama tertentu baru boleh melakukan
hubungan seksual setelah 40 hari.
KB dilakukan sebelum haid pertama setelah persalinan. Penjelasan
tentang KB adalah sebagai berikut:
Bagaimana metode KB dapat mencegah kehamilan dan efektifitasnya.
Kelebihan dan keuntungan KB
Efek samping
Bagaimana memakai metode yang benar
Kapan metode itu dapat dimulai dipakai untuk wanita post partum.

Anda mungkin juga menyukai