PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga
ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan dengan
demikian akan meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan
angka kematian ibu dan Anak (www. Dep kes).
Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku
KIA (Kesehatan Ibu anak) (Depkes, 2009 : vii).
Pada akhir proyek kerjasama Buku KIA The Ensuring Quality Of MCH Service
Through MCH Handbook Departemen Kesehatan Republik Indonesia Japan
International Cooperation Agency (JICA) tahun 1998-2003, telah dikembangkan
paket Kelas Ibu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari :
Buku Pedoman Kelas Ibu Hamil, Buku Skenario Kelas Ibu dan Media Alat bantu
(Lembar Balik) dan senam Ibu Hamil. Kegiatan Kelas Ibu itu disusun sebagai
upaya untuk meningkatkan cakupan dan pemanfaatan Buku KIA dalam pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak (Depkes, 2009 : ix).
Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA
dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar
memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang
di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi
persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil,
latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat
ibu-ibu hamil agar datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut (Depkes RI :
2009).
Hamil adalah Keadaan uterus mengandung embrio (Sumarmo Markam
2008:92).Pemerintah menargetkan 90% kunjungan antenatal care ke tenaga
kesehatan atau bidan (Depkes 2009) (Diakses pada tanggal 14 Maret 2010).
Pemerintah menganjurkan 4 kali pemeriksaan selama hamil: yang pertama satu
kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14, yang kedua satu kali
kunjungan selama trimester II, diantara minggu ke-14 sampai minggu ke-28, yang
ketiga Dua kali kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-28 sampai dan
setelah minggu ke-36. (Rita Yulifah 2009 : 64).
Kelas Ibu Hamil ini di adakan karena makin banyaknya angka kematian Ibu
(AKI).Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat
hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan
tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya
dan bukan karena sebab-sebab lain, per100.000 kelahiran hidup.
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil sebaiknya
dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksana Kelas Ibu Hamil dijadikan sebagai
dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.PENGERTIAN
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,
mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan
tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas
ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket
Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu
Hamil.
B.TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan.
2.
a.
b.
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi
termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan Anemia)
c.
Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil,
tanda bahaya kehamilan dan P4K).
d.
Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
e.
Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
f.
KB pasca persalinan.
g.
Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1
injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
h.
Mitos/kepercayaan/adat istiadat setampat yang berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak.
i.
Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
j.
Akte kelahiran.
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 4 - 36
minggu untuk mendapatkan materi kelas ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam ibu
hamil sebaiknya peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena pada umur
kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut keguguran, efektif untuk
melakukan senam hamil.
a.
* Provinsi :
- Menyiapkan tenaga pelatih
- Mendukung pelaksanaan kelas ibu hamil (sarana prasarana)
- Monitoring dan eveluasi
* Kabupaten :
- Menyiapkan tenaga fasilitator
- Bertanggungjawab atas terlaksananya kelas ibu hamil (dana, sarana dan
prasarana)
- Monitoring dan evaluasi
* Puskesmas :
- Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan
kelas ibu hamil di wilayah kerjanya.
- Bidan/tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kelas ibu
hamil(identifikasi calon peserta, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi
pertemuan,monitoring, evaluasi dan pelaporan).
2.
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah
mendapat pelatihan dan setelah itu diperbolehkan untuk malaksanakan fasilitasi
kelas ibu hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan
narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang
tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil.
3.
Sarana dan prasarana
Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
Buku KIA
Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru, dll) jika ada
Tikar/karpet (matraks)
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai
dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi
kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi
tetap mengutamakan materi pokok. Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu
hamil, bagi ibu hamil yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu
hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan,
setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekan. Waktu pertemuan
disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari
dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit.
sehingga dapat menentukan jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas
yang akan dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya selama satu tahun.
Mempersiapkan tempat dan sarana pelaksanaan kelas ibu hamil, misalnya tempat
di puskesmas atau polindes, kantor desa/balai pertemuan, posyandu atau di rumah
salah seorang warga masyarakat. Sarana belajar menggunakan kursi, tikar, karpet,
VCD player dan lain-lain jika tersedia.
Mempersiapkan materi, alat bantu penyuluhan dan jadwal pelaksanaan kelas ibu
hamil serta mempelajari materi yang akan disampaiakan.
Persiapan peserta kelas ibu hamil, mengundang ibu hamil umur antara 5 sampai 8
bulan.
Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya dan nara
sumber jika diperlukan.
Membuat rencana pelaksanan kegiatan
Akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, sebagai kegiatan/materi ekstra
Menentukan waktu pertemuan, yang disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa
dilakukan pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit dan
senam 30 menit.
I. MATERI KELAS IBU HAMIL
1. PERTEMUAN I
* Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan.
- Apa itu kehamilan?
- Perubahan tubuh ibu selama kehamilan
- Apa saja yang perlu dilakukan ibu
- Pengaturan gizi termasuk pemberian
tablet tambah darah untuk mencegah
Anemia.
* Perawatan Kehamilan.
- Kesiapan psikologis menghadapi
kehamilan.
- Hubungan suami isteri selama kehamilan.
- Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
- Tanda - tanda bahaya kehamilan
- Perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.
2. PERTEMUAN II
* Persalinan
- Tanda - tanda persalinan
- Tanda bahaya pada persalinan
- Proses persalinan
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
* Perawatan Nifas
b.
c.
d.
e.
f.
OLEH:
RESTY ASPRIWATI FRIMA
RINI HARTINI NINGSIH
RIRI AMELIA
RIVA TRIYUNISEL
RIZKY DIAN ANGRIANI
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang dapat
meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga
ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan dengan
demikian akan meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan
angka kematian ibu dan Anak (www. Dep kes).
Kegiatan Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar kelompok tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka yang bertujuan meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan
nifas dan perawatan bayi baru lahir, melalui praktik dengan menggunakan buku
KIA (Kesehatan Ibu anak) (Depkes, 2009 : vii).
Pada akhir proyek kerjasama Buku KIA The Ensuring Quality Of MCH Service
Through MCH Handbook Departemen Kesehatan Republik Indonesia Japan
International Cooperation Agency (JICA) tahun 1998-2003, telah dikembangkan
paket Kelas Ibu oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari :
Buku Pedoman Kelas Ibu Hamil, Buku Skenario Kelas Ibu dan Media Alat bantu
(Lembar Balik) dan senam Ibu Hamil. Kegiatan Kelas Ibu itu disusun sebagai
upaya untuk meningkatkan cakupan dan pemanfaatan Buku KIA dalam pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak (Depkes, 2009 : ix).
Kelas Ibu merupakan salah satu kegiatan penting dalam penerapan Buku KIA
dimasyarakat sebagai upaya pembelajaran ibu, suaminya dan keluarga agar
memahami Buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama dalam kelas yang
di fasilitasi oleh petugas kesehatan untuk mempersiapkan ibu hamil menghadapi
persalinan yang aman dan nyaman. Beberapa kegiatan seperti senam ibu hamil,
latihan pernafasan pada persalinan dan cara menyusui bayi juga diberikan minat
ibu-ibu hamil agar datang mengikuti Kelas Ibu Hamil tersebut (Depkes RI :
2009).
Hamil adalah Keadaan uterus mengandung embrio (Sumarmo Markam
2008:92).Pemerintah menargetkan 90% kunjungan antenatal care ke tenaga
kesehatan atau bidan (Depkes 2009) (Diakses pada tanggal 14 Maret 2010).
Pemerintah menganjurkan 4 kali pemeriksaan selama hamil: yang pertama satu
kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14, yang kedua satu kali
kunjungan selama trimester II, diantara minggu ke-14 sampai minggu ke-28, yang
ketiga Dua kali kunjungan selama trimester III, antara minggu ke-28 sampai dan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.PENGERTIAN
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,
mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu s/d 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan
tukar pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan
sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas
ibu hamil difasilitasi oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket
Kelas Ibu Hamil yaitu Buku KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil, Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu
Hamil.
B.TUJUAN
Tujuan Umum :
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
Tujuan Khusus :
1. Terjadinya interaksi dan berbagi pengalaman antara peserta (ibu hamil
dengan ibu hamil) dan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan/bidan.
2.
a.
Kehamilan, perubahan tubuh, keluhan (apakah kehamilan itu?,
b.
perubahan tubuh selama kehamilan, keluhan umum saat hamil dan cara
mengatasinya, apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil dan pengaturan gizi
termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan Anemia)
c.
Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis menghadapi kehamilan,
hubungan suami isteri selama kehamilan, obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil,
tanda bahaya kehamilan dan P4K).
d.
Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
e.
Perawatan nifas (apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui
eksklusif, bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas, tanda-tanda bahaya dan
penyakit ibu nifas).
f.
KB pasca persalinan.
g.
Perawatan bayi baru lahir (perawatan bayi baru lahir, pemberian vit.K1
injeksi, tanda bahaya bayi baru lahir, pengamatan perkembangan bayi/anak dan
pemberian imunisasi pada bayi baru lahir).
h.
Mitos/kepercayaan/adat istiadat setampat yang berkaitan dengan kesehatan
ibu dan anak.
i.
Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS dan pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
j.
Akte kelahiran.
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 4 - 36
minggu untuk mendapatkan materi kelas ibu hamil. Untuk pelaksanaan senam ibu
hamil sebaiknya peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena pada umur
kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut keguguran, efektif untuk
melakukan senam hamil.
a.
* Provinsi :
- Menyiapkan tenaga pelatih
- Mendukung pelaksanaan kelas ibu hamil (sarana prasarana)
- Monitoring dan eveluasi
* Kabupaten :
- Menyiapkan tenaga fasilitator
- Bertanggungjawab atas terlaksananya kelas ibu hamil (dana, sarana dan
prasarana)
- Monitoring dan evaluasi
* Puskesmas :
- Kepala puskesmas sebagai penanggung jawab dan mengkoordinir pelaksanaan
kelas ibu hamil di wilayah kerjanya.
- Bidan/tenaga kesehatan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kelas ibu
hamil(identifikasi calon peserta, koordinasi dengan stake holder, fasilitasi
pertemuan,monitoring, evaluasi dan pelaporan).
2.
Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan yang telah
mendapat pelatihan dan setelah itu diperbolehkan untuk malaksanakan fasilitasi
kelas ibu hamil.
Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, fasilitator dapat meminta bantuan
narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang
tertentu untuk mendukung kelas ibu hamil.
3.
Ruang belajar untuk kapasitas 10 orang peserta kira-kira ukuran 4 x 5m,
dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup.
Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
Buku KIA
Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru, dll) jika ada
Tikar/karpet (matraks)
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan selama hamil atau sesuai
dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan peserta. Pada setiap pertemuan, materi
kelas ibu hamil disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi
tetap mengutamakan materi pokok. Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu
hamil, bagi ibu hamil yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu
hamil merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan,
setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekan. Waktu pertemuan
disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan pada pagi atau sore hari
dengan lama waktu pertemuan 120 menit termasuk senam hamil 15 - 20 menit.
2. PERTEMUAN II
* Persalinan
- Tanda - tanda persalinan
- Tanda bahaya pada persalinan
- Proses persalinan
- Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
* Perawatan Nifas
- Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar
dapat menyusui eksklusif?
- Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
- Tanda - tanda bahaya nifas
- KB post partum
*USG
*Teknik menyusui yang benar
*Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
3. PERTEMUAN III
* Perawatan Bayi baru lahir
- Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)
- Pemberian Vitamin K injeksi pada BBL
- Tanda bahaya BBL
- Pengamatan perkembangan bayi/anak
- Pemberian imunisasi pada BBL
* Mitos
- Penggalian dan penelusuran mitos yang
berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak.
* Penyakit menular
- Infeksi Menular Seksual (IMS)
- Informasi dasar HIV/AIDS
- Pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil.
* Akte kelahir
4.SENAM HAMIL
Senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam
J. MONITORING, EVALUASI
I. MONITORING
Monitoring dilakukan dalam rangaka melihat perkembangan dan pencapaian
serta masalah dalam pelaksanaan kelas ibu hamil, hasil monitoring dapat dijadikan
bahan untuk perbaikan dan pengembangan kelas ibu hamil selanjutnya. Kegiatan
monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai dari tingkat Desa,
Kecamatan, Kbupaten / Kota dan Provinsi.
II. EVALUASI
Evaluasi dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun
negatif pelaksanaan kelas ibu hamil berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi
tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan perbaikan
dan pengembangan kelas ibu hamil berikutnya.
* Indikator Input :
- petugas kesehatan sebagai fasilitator kelas ibu hamil
ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil
suami/anggota keluarga yang hadir mengikuti kelas ibu hamil
kader yang terlibat dalam penyelenggaraan kelas ibu hamil
* Indikator Proses
- Fasilitator :
manajemen waktu, penggunaan variasi metode pembelajaran,
bahasan peyampaian, penggunaan alat bantu, kemampuan melibatkan peserta,
informasi Buku KIA.
- Peserta : fekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi
- Penyelenggaraan : tempat, sarana, waktu
* Indikator Output :
- peningkatan jumlah ibu hamil yang memiliki Buku KIA
- ibu yang datang pada K4
- ibu/keluarga yang telah memiliki perencanaan persalinan
- ibu yang datang untuk mendapatkan tablet Fe
- ibu yang telah membuat pilihan bersalin dengan Nakes
- KN
- IMD
- kader dalam keterlibatan penyelenggaraan
K. PELAPORAN
Seluruh rangakaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil sebaikny
dibuatkan laporan.Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu hamil dijadikan sebagai
dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.Pelaporan disusun pada setiap selesai
melaksanakan kelas ibu hamil.
Isi laporan minimal tentan:
1. Waktu pelaksanaan
2. Jumlah peserta
3. Proses pertemuan
4. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5. Hasil evaluasi
Selain rangakaian materi di atas, bahan yang penting disiapkan adalah kuesioner
yang berisi pertanyaan tentang kesehatan ibu dan anak yang merupakan Pra-tes
dan Post-tes.Dengan ini, pengetahuan ibu hamil dapat diukur sebelum menerima
pembelajaran dan sesudah menerima pembelajaran.
https://plus.google.com/100529035705268402865/posts/edjRwo3Sf74
A.PENGERTIAN
Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir,
mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Setiap ibu hamil diwajibkan memiliki buku KIA, karena di buku ini terdapat
beberapa informasi tentang kehamilan. Akan tetapi, tidak semua informasi penting
termuat di buku KIA. Untuk itu, dibentuklah program Kelas Ibu Hamil.
B.TUJUAN
Tujuan Khusus :
pencegahan serta
penanggulangan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
C.SASARAN KELAS IBU HAMIL
Peserta kelas ibu hamil sebaiknya ibu hamil pada umur kehmilan 4 - 36
minggu untuk mendapatkan materi kelas ibu hamil. Untuk pelaksanaan
senam ibu hamil sebaiknya peserta umur kehamilan > 20 minggu, karena
pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut keguguran,
efektif untuk melakukan senam hamil.
narasumber untuk
menyampaikan materi bidang tertentu.
Nara sumber adalah tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian di bidang
tertentu untuk
mendukung kelas ibu hamil.
3. Sarana dan prasarana
Alat tulis menulis (papan tulis, kertas, spidol, bolpoin) jika ada
Buku KIA
Alat peraga (KB kit, food model, boneka, metode kanguru, dll) jika ada
Tikar/karpet (matraks)
Sosialisasi kelas ibu hamil pada tokoh agama, tokoh masyarakat dan stake
holder
F.KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Analisa Singkat
Melakukan analisa kebutuhan sebelum melaksanakan kelas ibu
hamil bertujuan untuk mengetahui kebutuhan apa yang diperlukan untuk
menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan kelas ibu
hamil. Misalnya : siapa tim fasilitator yang akan memfasilitasi pertemuan,
pakah diperlukan nara sumber atau bagaimana persiapan materi dan alat
bantu sudah lengkap atau perlu ditambah dengan alat bantu lainnya, dll.
2. Kegiatan Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 3 kali pertemuan
selama hamil atau sesuai dengan hasil kesepakatan fasilitator dengan
peserta. Pada setiap pertemuan, materi kelas ibu hamil disampaikan sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamiltetapi tetap mengutamakan materi
pokok. Setiap akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil, bagi ibu hamil
yang mempunyai usia kehamilan > 20 minggu. Senam ibu hamil
merupakan kegiatan/materi ekstra di kelas ibu hamil, jika dilaksanakan,
setelah sampai di rumah diharapkan dapat dipraktekan.
Waktu pertemuan disesuaikan dengan kesiapan ibu-ibu, bisa dilakukan
pada pagi atau sore hari dengan lama waktu pertemuan 120 menit
termasuk senam hamil 15 - 20 menit.
3. PERTEMUAN III
* Perawatan Bayi baru lahir
- Perawatan Bayi Baru Lahir (BBL)
- Pemberian Vitamin K injeksi pada BBL