Anda di halaman 1dari 22

Ana Matuponi Sinaga

Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas,


dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru
lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah-masalah yang terjadi. Frekuensi
kunjungan pada masa nifas adalah:
Tujuan:
Mencegah perdarahan pada masa nifas karena
atonia uteri
Mendeteksi dan merawat penyebab lain
perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut
Memberikan konseling pada ibu atau satah
satu anggota keluarga, bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan hubungan antara ibu dan bayi
baru lahir
Menjaga bayi tetap sehat dengan cara
mencegah terjadi hipotermi
Jika petugas kesehatan menolong
persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan
bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi
dalam keadaan stabil
Tujuan:
 Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus
berkontraksi dengan baik, fundus di bawah umbilikus,
tidak ada perdarahan abnormal atau tidak ada bau
 Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, atau
perdarahan abnormal
 Memastikan ibu cukup mendapatkan makanan, cairan
dan istirahat
 Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak
memperlihatkan tanda­tanda penyulit
 Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada
bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan
merawat bayi sehari-hari.
Tujuan: sama dengan
kunjungan II
Tujuan:
Menanyakan pada ibu tentang penyulit yang ia atau
bayi alami
Memberikan konseling untuk KB secara dini
Kebersihan diri/bayi
Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
a. Perawatan Perineum
Mengajarkan ibu membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air.
Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau
kain pembalut setidaknya dua kali sehari.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan
sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelaminnya
b. Pakaian
Sebaiknya, pakaian terbuat dari bahan yang mudah
menyerap keringat karena produksi keringat
menjadi banyak (di samping urin).
Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir mungkin ibu akan mengalami
kerontokan pada rambut akibat gangguan
perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi
lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang
dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali
melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis dan tangan
ibu.
 Perawatan Payudara
Perawatan yang dilakukan terhadap payudara
bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan
mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga
memperlancar pengeluaran susu.
b. Istirahat/tidur
Istirahat membantu mempercepat proses involusi
uterus dan mengurangi perdarahan, memperbanyak
jumlah pengeluaran ASI dan mengurangi penyebab
terjadinya depresi.
Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan
Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan
rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk
tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah
kelelahan yang berlebihan.
Sarankan ibu untuk kembali melakukan kegiatan
rumah tangga secara perlahan-lahan, serta untuk
tidur siang atau istirahat selagi bayi tidur.
Peranan awal bidan dalam mendukung
pemberian
ASI adalah :
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan
yang mencukupi dari payudara ibunya.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia
mampu menyusui bayinya sendiri.
Bidan dapat memberikan dukungan dalam pemberian
ASI, dengan :
 Membiarkan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama
beberapa jam pertama.
 Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk
mencegah masalah umum yang timbul.
 Membantu ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
 Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat
gabung).
 Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
 Memberikan kolustrum dan ASI saja.
 Menghindari susu botol dan “dot empeng”.
Segera lakukan senam kegel pada hari pertama
postpartum bila memang memungkinkan. Meskipun
kadang-kadang sulit untuk secara mudah
mengaktifkan otot-otot dasar panggul ini selama hari
pertama atau kedua, anjurkanlah agar ibu tersebut
tetap mencobanya.
Senam Kegel (untuk dasar panggul) :
Lakukan senam ini kapan saja, tidak akan ada orang
yang tau atau melihat anda melakukannya.
Lakukanlah sampai 100 kali dalam sehari. Untuk
mengkontraksikan pasangan otot-otot ini,
bayangkanlah bahwa anda sedang BAK dan lalu anda
anda
Manfaat senam Kegel
Senam Kegel akan membantu penyembuhan
postpartum dengan jalan membuat kontraksi
dan pelepasan secara bergantian pada otot-
otot dasar panggul adalah, yaitu:
Membuat jahitan jahitan lebih merapat
Mempercepat penyembuhan
Meredakan haemoroid
Meningkatkan pengendalian atas urin
Caranya :
Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-
otot pantat dan pinggul tahan sampai 5 hitungan.
Kendurkan dan ulangi lagi latihan sebanyak 5 kali.
Mengencangkan otot-otot abdomen :
Otot-otot abdomen setelah melahirkan akan
menunjukkan kebutuhan perhatian yang paling jelas.
Mengembalikan tonus otot-otot abdomen merupakan
tujuan utama dari senam dalam masa postpartum.
Delapan gerakan dalam senam nifas yaitu:
Pernafasan perut
Sentuh lutut
Memutar kedua lutut
Putar tungkai
Pernafasan abdomen campuran dan supine
pelvic
Angkat bokong
Memutar satu lutut
Angkat tangan
 Secara fisik aman untuk memulai hubungan
suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu
dapat memasukkan satu atau dua jarinya
kedalam vagina tanpa rasa nyeri.
 Banyak budaya, yang mempunyai tradisi
menunda hubungan suami istri sampai masa
waktu tertentu, misalnya setelah 40 hari atau 6
minggu setelah persalinan.
Be a good midwife...

Anda mungkin juga menyukai