Anda di halaman 1dari 25

PERAWATAN MASA NIFAS

PANDE PUTU INDAH PURNAMAYANTHI, S.ST.,M Kes


 Pasca persalinan ini disebut juga dengan masa nifas
/ puerperium, yaitu kondisi pasca persalinan hingga
kembali seperti sebelum hamil biasanya terjadi
antara 4-6 minggu. Selama masa nifas ini organ
reproduksi akan berangsur-angsur kembali seperti
semula sebelum hamil atau yang disebut masa
involusi. Secara garis besar ada 2 hal penting yang
perlu diperhatikan pada ibu pasca persalinan yaitu
kondisi FISIK dan PSIKOLOGI nya.
Kondisi Tubuh Setelah Melahirkan

 PASCA PERSALINAN
Dua jam setelah melahirkan bayi adalah waktu yang
paling kritis yang membutuhkan pengawasan ketat.
Dalam waktu 2 jam ini dilakukan monitor ketat tekanan
darah setiap 15 menit, suhu tubuh setiap 4 jam pada 8
jam pertama lalu setiap 8 jam pada 8 jam berikutnya.
Kontraksi dan besarnya rahim diperhatikan, jumlah
perdarahan per vaginam dimonitor. Jika diperlukan
diberikan obat untuk kontraksi rahim agar tidak terjadi
perdarahan. Dua jam setelah dipastikan tidak ada
komplikasi akibat persalianan, diperbolehkan makan.
Kalori dan Protein yang dibutuhkan seikit lebih banyak.
Suplemen zat besi dibutuhkan setidaknya 3 bulan pasca
melahirkan.
 MERAWAT LUKA PERSALINAN
Setelah melahirkan mungkin terjadi robekan pada jalan
lahir atau ada tindakan episiotomi yang menyebabkan
dilakukannya teknik penjahitan pada perineum. Perineum
adalah daerah sekitar kemaluan dan anus.
Luka ini perlu dijaga kebersihannya agar tidak mudah
terinfeksi. Untuk itu, jangan lupa membersihkan vagina dan
area anus setelah BAK atau BAB. Daerah ini dibersihkan dari
depan ke belakang menggunakan air mengalir.
Luka jahitan pada umumnya akan sembuh sekitar 3 minggu.
Gantilah pembalut setiap 2-3 jam sekali untuk menjaga
kebersihan vagina
 PAYUDARA
Payudara wanita memiliki kelenjar air susu, banyaknya 15-20
lobus pada setiap payudara. Sesaat- lima hari setelah
melahirkan payudara mulai memproduksi colostrum, yang
berwarna kekuningan. Colostrum ini sedikit mengandung gula
dan lemak namun kaya akan komponen imunitas, mineral ,
protein globulin, asam amino, immunoglobulin A (IgA),
macrophages, lymphocytes, lactoferrin, lactoperoxidase, and
lysozymes yang sangat baik untuk bayi. Payudara akan
memproduksi colostrum sampai sekitar 2 minggu lalu mulai
transisi ke air susu pada 4-6 minggu. Sedikit berbeda dari
colostrum, air susu ibu yang matur terdiri dari lemak, protein,
karbohidrat, bioactive factors, minerals, vitamins, hormones,
dan produk imunitas. Konsentrasi dan komposisi air susu ibu
dipengaruhi oleh asupan makanan ibu, usia bayi, dan
kebutuhan bayi. Ibu yang menyusui dapat menghasilkan 600 ml
per hari.
 GANGGUAN BUANG AIR KECIL
Kehamilan dan proses persalinan, khususnya persalinan
normal, bisa menyebabkan peregangan atau kerusakan
pada saraf dan otot dasar panggul yang menyangga
uterus, kandung kemih, dan rektum.
Kondisi ini bisa menyebabkan inkontinensia urine, yaitu
kondisi tidak bisa menahan kencing. Umumnya, hal ini
bisa membaik dalam beberapa waktu. Namun, tidak
menutup kemungkinan untuk menetap.
Untuk membantu mempercepat pemulihan ini, Anda bisa
melakukan senam kegel agar otot dasar panggul terlatih
dan kandung kemih terkontrol.
 KONTRAKSI YANG MUNCUL
Kontraksi yang muncul setelah melahirkan wajar terjadi. Rasanya
mirip dengan nyeri saat haid. Kontraksi setelah melahirkan
merupakan tanda dari penciutan rahim untuk mencegah terjadinya
perdarahan.
Penciutan rahim terjadi pada hari pertama sampai hari ke-9 setelah
melahirkan. Hal ini dapat diketahui dengan cara meraba bagian
bulat agak keras di bawah pusat.
Pada hari ke-10 sampai 14, rahim tidak teraba lagi namun tetap
terjadi proses pengecilan rahim ke ukuran semula.
Penciutan rahim dibantu oleh oksitosin, yaitu hormon yang
mengontraksikan otot-otot rahim yang keluar saat menyusui.
Jadi, tak heran apabila sedang menyusui bayi, ibu mengeluhkan
rasa sakit atau tak nyaman di perut bawah.
 PERAWATAN KULIT
Selama kehamilan, tubuh ibu ikut berubah tak terkecuali kulit.
Kemunculan selulit atau stretch mark bisa menyebabkan ibu kehilangan
rasa percaya diri.
Selulit adalah penumpukan sel-sel lemak yang berlebihan pada jaringan
kulit. Permukaan kulit pun jadi tampak tidak rata. Penumpukan ini
terjadi akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron
secara drastis.
Sementara, stretch mark adalah garis-garis putih vertikal yang timbul
akibat rusaknya jaringan pada lapisan dermis kulit. Hal ini disebabkan
oleh peregangan kulit secara drastis dan mendadak.
Untuk membantu menyamarkan selulit atau stretch mark, lakukan
olahraga secara teratur, seperti senam, berenang, atau bersepeda.
Selain itu, ibu dapat menggunakan krim khusus untuk membantu
mengembalikan elastisitas dan mengencangkan kulit setelah
melahirkan. Pilihlah krim yang mengandung minyak zaitun agar kulit
lebih halus
 PERAWATAN HEMOROID YANG MUNCUL
Muncul hemoroid pascamelahirkan sangat mungkin terjadi. Hal
ini disebabkan oleh pembengkakan pembuluh darah vena di
anus akibat mengejan atau tekanan.

Untuk membantu meringankan keluhan nyeri akibat hemoroid,


upaya yang bisa dilakukan adalah mengompresnya dengan air
hangat selama 10-15 menit sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Lalu, salep atau obat hemoroid yang dijual bebas bisa


digunakan untuk mengurangi bengkak dan nyeri. Namun,
sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
 MENGATASI SEMBELIT
Ibu yang baru melahirkan bisa saja mengalami sembelit.
Biasanya kondisi ini muncul karena takut buang air besar.
Beberapa faktornya, yaitu luka di sekitar kemaluan, masalah
hemoroid, dan jarang bergerak karena nyeri luka persalinan.

Untuk membantu meringankan keluhan ini, konsumsi makanan


kaya serat seperti buah dan sayuran. Jangan lupa cukupi
kebutuhan cairan setiap harinya.

Hindari terlalu lama berbaring atau duduk. Sebaiknya tetaplah


aktif misalnya berjalan-jalan di dalam rumah. Dengan bergerak
aktif, pergerakan usus juga ikut aktif sehingga sembelit dapat
dicegah
TEKNIK PERAWATAN PAYUDARA

PERSIAPAN ALAT
 Handuk 2 buah
 Washlasp 2 buah
 Baskom berisi air dingin 1 buah
 Baskom berisi air hangat 1 buah
 Minyak kelapa/baby oil
 Baskom kecil 1 buah yang berisi kapas/kassa
secukupnya
 Tempelkan kapas yang telah diberi baby oil/ minyak kelapa selama 5 menit
kemudian bersihkan kedua putting susu.
 Basahi kedua tangan dengan minyak kelapa/baby oil
 Pengurutan pertama dilakukan dengan menggunakan telapak tangan
diposisikan ditengah kedua payudara, kemudian lakukan pengurutan dari
arah tengah keatas kemudian kesamping dan kebawah, kemudian sangga
payudara dimana tangan kanan menyangga payudara kanan dan tangan kiri
menyangga payudara kiri kemudian lepaskan. Gerakan dilakukan 20-30 kali
 Gerakan kedua yaitu satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan
yang lain mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke
putting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua payudara secara
bergantian
 Gerakan ketiga yaitu satu tangan menahan payudara di bagian bawah,
tangan yang lain mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, dilakukan
dari arah pangkal ke putting susu secara bergantian dan dilakukan 20-30
kali.
 Lakukan pengompresan pada kedua payudara, mula –
mula dengan air hangat kemudian dilanjutkan dengan air
dingin kurang lebih selama 5 menit. Keringkan payudara
dengan handuk bersih
 Gunakan BH yang menopang payudara, menggunakan BH
menyusui yang terbuka bagian depannya sehingga
memudahkan dalam menyusui.
SENAM NIFAS
 Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada masa nifas atau
setelah persalinan. Biasanya senam nifas ini dilakukan sejak hari
pertama melahirkan hingga hari kesepuluh. Beberapa gerakannya
pun cukup sederhana sehingga bisa dilakukan di rumah secara
mandiri meski kondisi fisik ibu masih lemah.
 Umumnya ibu yang melahirkan secara normal bisa langsung
melakukan senam nifas, tentunya setelah siap secara mental dan
fisik. Sedangkan untuk ibu yang melahirkan secara caesar, perlu
mempertimbangkan hingga luka jahitan pulih.
Manfaat senam nifas

 Memulihkan kondisi otot-otot di area perut dan dasar panggul


 Energi dan stamina meningkat. Hal ini bisa sangat berguna bagi perempuan yang
baru memiliki bayi
 Membantu menurunkan berat badan
 Kadar hormon yang bisa membuat Mama merasa bahagia (endorfin) dapat
meningkat
 Terbebas dari pegal-pegal dan nyeri
 Kadar stres berkurang
 Memperbaiki kekuatan tulang
 Tidur lebih nyenyak
 Sebagai pendamping pengobatan untuk gejala depresi usai melahirkan
 Membantu menghentikan inkontinensia urine, sebuah kondisi yang membuat
seseorang sulit untuk menahan buang air kecil
Pelvic tilt
membantu menguatkan otot di bagian perut

Berbaring dengan posisi kedua kaki ditekuk,


dibuka selebar pinggul, dan jari-jari kaki lurus ke
depan.
Kencangkan perut dengan menarik pusar Anda ke
arah bawah alias tulang belakang, sembari
mendorong pinggul ke atas secara perlahan (lihat
gambar).
Pastikan Anda merasakan bahwa otot perut dan
pinggul sudah cukup kencang saat melakukan
gerakan ini.
Beri jeda kurang lebih 3-5 detik setiap kali naik
dan turun.
Ulangi gerakan tersebut sebanyak 8-12 kali naik
turun.
Bridge
Selain memperkuat otot perut, gerakan setelah melahirkan
ini juga bertujuan untuk mengencangkan otot-otot panggul,
dan paha bagian belakang

Posisikan diri telentang dengan kedua kaki ditekuk


dan dibuka selebar pinggul. Tempatkan kedua lengan
berada tepat di samping tubuh Anda.
Angkat panggul ke atas secara perlahan, usahakan
sampai paha dan tubuh bagian atas membentuk garis
lurus (lihat gambar).
Sembari melakukan gerakan tersebut, pastikan
kekuatan tubuh bertumpu pada tumit dan bahu
dengan tetap mengencangkan otot perut.
Beri jeda selama kurang lebih 3-5 detik setiap kali
naik dan turun.
Ulangi gerakan tersebut sebanyak 8-12 kali naik
turun.
Clamshell
Tujuan gerakan senam nifas yang satu ini adalah untuk
meluweskan bagian pinggul sekaligus memperkuat otot
bagian perut.

Baringkan tubuh menghadap ke samping atau


miring, dengan posisi kedua kaki ditekuk dan salah
satu lengan menopang kepala. Jadi, kepala tidak
ditidurkan sejajar lantai.
Angkat lutut atau kaki bagian atas, sembari
memutar pinggul ke arah atas (lihat gambar).
Pastikan tulang belakang atau punggung dalam
posisi rileks dan stabil.
Beri jeda selama kurang lebih 3-5 detik setiap kali
naik dan turun.
Ulangi gerakan tersebut sebanyak 8-12 kali,
kemudian lakukan gerakan yang sama pada sisi
tubuh lainnya.
Squat

 Gerakan squat melibatkan otot-


otot besar di tubuh Anda untuk
meningkatkan kekuatan tubuh.
Dalam melakukan gerakan ini,
Anda hanya perlu berdiri tegak
dengan kaki sedikit terbuka
lebar.
 Lalu, tekuk lutut sembari dorong
pinggul dan pantat ke belakang
seolah akan duduk. Turun hingga
paha berada dalam posisi lurus,
kemudian kembali berdiri dalam
posisi tegak. Ulangilah gerakan
ini sebanyak 15 kali.
Latihan dasar panggul

Gerakan berikut ini dapat dilakukan sambil duduk, berdiri, atau telentang dan
bisa dilakukan 5-6 set per hari. Latihan dasar panggul berguna untuk
mengencangkan otot-otot di sekitar vagina, kandung kemih, dan anus.
 Buat otot-otot perut relaks, jangan tahan napas atau mengejan
 Secara perlahan ketatkan otot-otot yang digunakan saat menahan buang air
kecil.
 Tingkatkan tekanan otot-otot tersebut sampai terasa berkontraksi. Tahan 5-
10 detik.
 Kurangi tekanan secara perlahan-lahan. Ulangi sebanyak 10 kali.
 Mums juga bisa melakukannya dengan cara mengetatkan otot-otot tersebut
dengan kuat dan singkat. Lakukan sebanyak 10 kali.
 Lalu, ketatkan otot-otot tersebut kemudian berdeham atau batuk kecil.
Ulangi sebanyak 3 kali.
Latihan perut ringan

Latihan ini bisa dilakukan sambil telentang, duduk, berdiri, atau posisi
seperti ingin merangkak. Gerakan ini bisa di lakukan sebanyak 10 set
atau sebanyak yang diinginkan namun jangan sampai terlalu
berlebihan.
 Jaga bagian bawah punggung tetap rata.
 Buang napas dan tarik pusar ke dalam (arah tulang belakang).
 Tahan posisi selama 10 detik sambil bernapas secara perlahan.
 Lalu, kembalikan pusar ke posisi semula.
Pijat Oksitosin
 Pijat oksitosin adalah pijatan yang
dilakukan di punggung, tepatnya di
sepanjang tulang belakang sebagai
upaya melancarkan keluarnya ASI
dari payudara ibu menyusui. Pijat
oksitosin bisa menjadi semakin
efektif jika dilakukan secara rutin
dan dilakukan dengan kelembutan
dan rasa penuh kasih sayang.
 Pijatan ini diyakini mampu memicu
peningkatan produksi hormon
oksitosin. Hormon oksitosin adalah
hormon yang membantu tubuh
dalam proses pengeluaran ASI. Oleh
sebab itu, pijatan ini pun dikenal
dengan nama ‘pijat oksitosin’.
Manfaat pijat oksitosin
Melancarkan hormon oksitosin dan prolaktin
 Pijat oksitosin membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin dan juga
prolaktin. Keduanya merupakan hormon yang penting bagi ibu menyusui. Bahkan
pijat oksitosin sering dikaitkan juga dengan penurunan produksi hormon kortisol,
yang dikenal sebagai hormon stres.
Melancarkan ASI melalui let-down reflex
 Selain membantu meningkatkan produksi ASI, pijat oksitosin juga membantu
meningkatkan let-down reflex. Ini adalah suatu proses pengeluaran ASI menjadi
lebih lancar untuk bisa dikonsumsi bayi.
 Jika let-down reflex terjadi, bayi akan lebih kenyang dan dapat mendapatkan
ASI dengan cukup
Membuat tubuh rileks
 Melakukan pijat oksitosin secara rutin juga dapat memengaruhi sistem saraf
perifer, yang kemudian membantu mengurangi nyeri serta melancarkan aliran
darah ke seluruh jaringan tubuh. Mama pun bisa lebih santai, tenang, tidak stres
dan tidur lebih nyenyak
Teknik Pijat Oksitosin

1. Posisikan tubuh senyaman mungkin, lebih baik


jika Mama duduk bersandar ke depan sambil
memeluk bantal. Jika tidak ada, juga bisa
bersandar pada meja
2. Berikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang
dengan menggunakan kepalan tangan.
Tempatkan ibu jari menunjuk ke depan
3. Pijat kuat dengan gerakan melingkar
4. Pijat kembali sisi tulang belakang ke arah bawah
sampai sebatas dada, mulai dari leher sampai ke
tulang belikat
5. Lakukan pijatan ini berulang-ulang selama
sekitar 15 menit atau sampai Mama merasa
benar-benar nyaman
6. Jika perlu, konsultasikan dulu pada pakar
laktasi agar pasangan benar-benar memahami
gerakan pijat oksitosin.

Anda mungkin juga menyukai