Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HIKMA DITIARA DEVI SARAGIH

NPM : 19.13.048
dosen : Bd TETTY JUNITA PURBA ,SST,M.Kes

Ringkasan materi

Kondisi Tubuh setelah Melahirkan


Setelah melahirkan, Anda dapat merasa sangat lelah dan merasa nyeri. Tubuh
umumnya membutuhkan waktu selama 6-8 minggu untuk pulih, dan kemungkinan
membutuhkan waktu lebih lama lagi jika Anda melahirkan secara caesar.
Lalu apa yang terjadi pada tubuh wanita setelah melahirkan? Setidaknya ada lima
organ yang terkena dampak langsung akibat kelahiran normal.

 Vagina
Vagina yang mengalami peningkatan aliran darah dan pembengkakan, akan
kembali seperti semula dalam waktu 6-10 minggu. Pada ibu yang menyusui,
kembalinya kondisi vagina akan lebih lama karena kadar estrogen yang rendah.

 Perineum
Perineum adalah bagian yang ada di antara vagina dan anus. Pada proses
persalinan, bagian ini dapat robek baik karena proses mengejan atau karena
tindakan episiotomi.
Ketika masa nifas, vulva yang membengkak akan kembali pulih dalam waktu 1-2
minggu, sedangkan kekuatan otot-otot perineum akan kembali ke keadaan
semula selama enam minggu setelah persalinan. Namun pada sebagian kasus,
kekuatan otot perineum ini mungkin tidak akan sempurna seperti sediakala
akibat beratnya robekan yang terjadi.

 Rahim
Ketika hamil, berat rahim sendiri bisa mencapai 1000 g. Ukuran rahim akan terus
menyusut, dan berat rahim pada minggu keenam setelah melahirkan akan
menjadi hanya 50-100 g. Debit darah yang keluar pun terus berkurang, dengan
warna yang berubah dari merah menjadi putih kekuningan.

 Leher rahim (serviks)


Bagian ini juga berangsur-angsur kembali seperti semula, meski bentuk dan
ukurannya tidak dapat benar-benar kembali sama seperti ketika sebelum hamil.

 Dinding perut
Jika Anda ingin dinding perut kembali kencang, diperlukan latihan secara rutin.
Sebab, beberapa minggu setelah melahirkan, bagian ini akan mengendur.
 Payudara
Payudara wanita yang memasuki masa nifas akan terasa kencang, penuh, dan
nyeri. Hal ini merupakan proses alami, karena tubuh mempersiapkan diri untuk
proses menyusui bayi. Pada masa nifas, ibu disarankan untuk menyusui dengan
rutin agar ASI dapat tersalurkan kepada bayi. Menyusui pada masa nifas juga
dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada payudara setelah melahirkan.

Lakukan Hal-hal ini Selama Masa Nifas


Ketika menjalani masa nifas, Anda cenderung membutuhkan waktu untuk beristirahat.
Namun, jangan terlena dengan diri sendiri karena bayi Anda membutuhkan perhatian
juga. Cobalah siasati dengan melakukan beberapa hal berikut ini:

 Minta bantuan anggota keluarga lainnya untuk melakukan pekerjaan rumah.


 Tidurlah ketika bayi sedang tidur agar Anda pun cukup beristirahat.
 Usahakan agar bayi Anda senantiasa mendapatkan ASI. Namun jangan lupa,
Anda sendiri juga harus selalu mencukupi asupan cairan.
 Penuhi kebutuhan gizi dan energi selama masa nifas untuk pemulihan, dan juga
untuk mencukupi kebutuhan ASI.
 Minta anggota keluarga lainnya untuk membantu dalam mengurus keperluan
Anda dan bayi.
 Sesekali luangkan waktu untuk berjalan-jalan keluar rumah, agar bisa
mendapatkan suasana baru dan mengurangi stres akibat kelelahan.
 Jangan lupa berkonsultasi dengan dokter mengenai perawatan tubuh, urusan
seks, dan pemilihan alat kontrasepsi.

Ketika Anda kontrol rutin ke dokter setelah melahirkan, dokter akan melakukan:

 Pemeriksaan berat badan untuk memantau status gizi setelah melahirkan.


 Pemeriksaan tekanan darah, suhu tubuh, pernapasan, dan laju nadi.
 Pemeriksaan kesehatan jasmani dan mental.
 Pemeriksaan otot-otot yang digunakan selama proses persalinan.
 Pemeriksaan bekas jahitan ketika proses melahirkan.

Emosi pada Masa Nifas


Masa nifas juga berpengaruh kepada emosi Anda. Anda bisa merasa bahagia karena
kehadiran seorang anggota baru di tengah keluarga, namun di saat yang bersamaan,
Anda mungkin juga merasa lelah dan cemas karena memiliki tanggung jawab baru
dalam mengurus bayi.
Ada juga wanita yang mengalami sindrom baby blues pada masa nifas. Sindrom ini
biasanya dimulai di hari kedua atau ketiga setelah melahirkan dan cenderung mereda
beberapa hari kemudian. Berkonsultasilah dengan dokter jika kondisi baby
blues disertai keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bayi, dan jika mengarah ke
depresi.
Pada dasarnya, perawatan pada masa nifas difokuskan agar kondisi ibu tetap sehat,
baik secara fisik maupun mental. Manfaatkan masa ini untuk memulihkan diri,
menguatkan ikatan dengan bayi Anda, dan mengatur rutinitas untuk merawat bayi.

Anda mungkin juga menyukai