Anda di halaman 1dari 16

Pengembalian Alat Reproduksi

Masa Nifas
MASA NIFAS
• Masa nifas (Puerperium) adalah
periode dari lahirnya placenta
sampai 6 minggu setelahnya
(Edmons, 2012).
• Masa nifas adalah periode yang
dimulai dengan berakhirnya tahap
ketiga persalinan dan masih
berlangsung hingga organ genital
diasumsikan telah kembali ke
kondisi normal mereka lagi. Durasi
normal masa nifas ini adalah 6
minggu setelah kelahiran
• Masa nifas atau puerperium
adalah masa setelah ibu
melahirkan bayi, yang digunakan
untuk memulihkan kesehatannya
(Syafrudin, 2009).
Perawatan – Perawatan Masa Nifas
• Aktivitas: Aktivitas yang cukup beralasan sangat dianjurkan untuk
dilakukan. Tidur siang harus dilakukan untuk memulihkan tenaga
ibu.
• Hygiene personal: Kebersihan diri ibu membantu mengurangi
sumber infeksi. Mandi setiap hari sangat dianjurkan, setelah ibu
cukup kuat beraktivitas untuk melakukan hygiene personal.
Hygiene personal dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan
pada ibu, misalnya mengganti pembalut.
• Hubungan seksual: Hubungan seksual tidak boleh dilakukan
segera, karena involusi uteri belum kembali normal dan
kemungkinan luka episiotomy belum pulih. Sekitar 70% wanita
melakukan hubungan seksual pada minggu ke 8 postpartum. Ibu
dianjurkan untuk menyusui bayinya karena dengan menyusui
akan menekan produksi estrogen yang tentu saja akan
berpengaruh pada pemulihan alat – alat kandungan.
• Istirahat: Setelah bayi lahir, kebanyakan wanita sangat emosional
dan merasa letih. Ibu beristirahat di tempat tidur selama 24 jam
pertama, setelah itu sebaiknya ia bangkit dan berjalan untuk
meningkatkan otot-ototnya, meningkatkan aliran darah, dan
mempercepat pengeluaran lokia.
• After pain: Jika perineum robek atau dilakukan
episiotomi saat melahirkan, ibu akan merasa
sakit di perineum yang mungkin berlanjut
beberapa minggu atau kadang-kadang sampai
beberapa bulan
• Eliminasi: Dalam 24 jam pertama setelah
melahirkan, kadang-kadang ibu merasa susah
berkemih karena robekan selama melahirkan
pada jaringan vagina dan jaringan sekeliling
kandung kemih.
• Depresi postpartum: Antara 8-12 % wanita tidak
dapat menyesuaikan peran sebagai orang tua dan
menjadi sangat tertekan dan mencari bantuan
dokter. Depresi yang terdeteksi secara klinis
biasanya muncul pada 6-12 minggu pertama
setelah kelahiran, tetapi mungkin tidak akan
diketahui sampai jauh setelah itu. Karena alasan
ini, dokter meminta ibu untuk mengisi kuesioner
pendek (skala Depresi Postpartum Edinburg)
dalam kunjungan dokter setelah melahirkan.
• Kontrasepsi: Pemberian
ASI berarti memberi susu
dari payudara ibu secara
teratur. Dengan demikian
ibu akan terlindung
terhadap kehamilan dan
tidak perlu menggunakan
kontrasepsi. Jika ibu
memilih menggunakan
pengganti ASI, resiko
kehamilan terjadi 6
minggu setelah
melahirkan.
Tanda – tanda Bahaya Masa Nifas
• Perdarahan hebat atau peningkatan
perdarahan secara tiba-tiba (melebihi haid
biasa atau jika perdarahan tersebut
membasahi lebih dari 2 pembalut saniter
dalam waktu setengah jam).
• Pengeluaran cairan vaginal dengan bau
busuk yang menyengat.
• Rasa nyeri di perut bagian bawah atau
punggung.
• Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri
epigastric atau masalah penglihatan.
• Pembengkakan pada wajah dan tangan,
demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang
air seni atau merasa tidak enak badan.
• Payudara memerah, panas, dan / atau sakit.
• Kehilangan selera makan untuk waktu yang
berkepanjangan.
• Merasa sangat sedih atau tidak mampu
mengurus diri sendiri atau bayi.
• Merasa sangat letih atau bernafas terengah-
engah.
Kebijakan Program Nasional Masa Nifas
• Kunjungan I (6-8 jam setelah persalinan), bertujuan :
1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
2. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika
perdarahan berlanjut.
3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
4. Pemberian ASI awal.
5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hypotermi
• Kunjungan II (6 hari setelah persalinan) bertujuan :
1. Memastikan involusi uterus berjalan normal yaitu uterus
berkontraksi, fundus dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan
abnormal, tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan
abnormal.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali
pusat, menjaga bayi tetap hangat dn merawat bayi sehari-hari.
• Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan), tujuan dari kunjungan ke III ini
masih sama dengan tujuan pada kunjungan ke II.
• Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan), bertujuan :
1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami atau bayi alami.
2. Memberikan konseling untuk KB secara dini.
Periode nifas
a. Puerpurium dini, yaitu kepulihan dimana ibu
telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
Dalam agama islam, dianggap telah bersih dan
boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerpurium yaitu pemulihan menyeluruh alat-
alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote Puerpurium adalah waktu yang
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu
untuk sempurna bisa berminggu-minggu,
bulanan, tahunan (Mochtar, 1998 : 115).
Uterus
Menurut Walyani (2017) Uterus berangsur-
angsur menjadi kecil (involusi) sehingga
akhirnya kembali seperti sebleum hamil :
a. Bayi lahir fundus uteri setinggi pusat dengan
berat uterus 1000gram.
b. Akhir kala III persalinan, tinggi fundus uteri
teraba 2 jari dibawah pusat dengan berat
uterus 750gram.
c. Satu minggu post partum tinggi fundus uteri
teraba pertengahan pusat dengan symphisys,
berat uterus mencapai 500gram.
d. Dua minggu post partum tinggi fundus uteri
tidak teraba diatas symphisys dengan berat
uterus 350 gram.
e. Enam minggu post partum fundus uteri
bertambah kecil dengan berat uterus 50gram.
Vagina
Beberapa hari pertama sesudah
proses tersebut, vagina tetap
berada dalam keadaan kendur.
Setelah 3 minggu vagina kembali
kepada keadaan tidak hamil dan
rugae dalam vagina secara
berangsur- angsur akan muncul
kembali. Sesuai dengan fungsinya
sebagai bagian lunak dan jalan lahir
dan merupakan saluran yang
menghubungkan cavum uteri
dengan tubuh bagian luar, vagina
juga berfungsi sebagai saluran
tempat
dikeluarkannya sekret yang berasal
dari cavum uteri selama masa nifas
yang disebut lochea.
Vulva
Beberapa hari pertama sesudah proses
melahirkan vulva tetap berada dalam
keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva akan
kembali kepada keadaan tidak hamil dan
labia menjadi lebih menonjol.
Serviks
Segera setelah persalinan, bentuk serviks
akan menganga seperti corong. Hal ini
disebabkan oleh korpus uteri yang
berkontraksi sedangkan serviks tidak
berkontraksi. Warna serviks berubah menjadi
merah kehitaman karena mengandung
banyak pembuluh darah dengan konsistensi
lunak. Segera setelah janin dilahirkan, serviks
masih dapat dilewati oleh tangan pemeriksa.
Setelah 2 jam persalinan serviks hanya dapat
dilewati oleh 2-3 jari dan setelah 1 minggu
persalinan hanya dapat dilewati oleh 1 jari,
setelah 6 minggu persalinan serviks
menutup.
Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur
karenasebelumnya teregang oleh tekanan kepala bayi yang
bergerak maju.Pada post natal hari ke 5, Perineum sudah
mendapatkan kembalisebagian besar tonusnya sekalipun tetap
kendur dari pada keadaansebelum melahirkan.
Sistem Perkemihan
Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama. Urin dalam
jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36 jam
sesudah melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar
hormone estrogen yang bersifat menahan air akan mengalami
penurunan yang mencolok. Keadaan ini menyebabkan diuresis.
Ureter yang berdilatasi akan Kembali normal dalam tempo 6
minggu.
Sistem Kardiovaskuler
Setelah terjadi diuresis yang
mencolok akibat penurunan kadar
estrogen, volume darah kembali ke
keadaan tidak hamil. Jumlah sel darah
merah dan hemoglobin Kembali normal
pada hari ke-5. Meskipun kadar estrogen
mengalami penurunan yang cukup besar
selama masa nifas, namun kadarnya
masih tetap lebih tinggi daripada normal.
Plasma darah tidak begitu mengandung
cairan dan dengan demikian gaya
koagulasi meningkat. Pembekuan darah
harus dicegah dengan penanganan yang
cermat dan penekanan pada ambulansi
dini.
Lanjutan..

Cardiac output terus meningkat selama kala I dan kala II


persalinan. Cardiac output tetap tinggi dalam beberapa waktu sampai
48 jam post partum, ini umumnya mungkin diikuti dengan
peningkatan stroke volume akibat dari peningkatan venosus return,
bradicardi terlihat selama waktu ini. Cardiac output akan kembali ke
keadaan semula seperti sebelum hamil dalam 2-3 minggu.

Anda mungkin juga menyukai