Anda di halaman 1dari 58

NUTRISI PADA BAYI, BALITA DAN

ANAK PRA SEKOLAH

ANIK SRI PURWANTI


DEFINISI
Pengertian Gizi Pengertian ASI Eksklusif
Suatu proses organisme Pemberian ASI sedini mungkin
menggunakan makanan yang setelah persalinan, diberikan
dikonsumsi secara normal tanpa jadwal dan tidak diberi
melalui proses digesti, makanan lain.
transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran
zat2 yg tidak digunakan u/
mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal
dari organ2 serta menghasilkan
energi.
SITUASI DI INDONESIA
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF:
– 2016: 29,5%
– 2017: 35,7 %
– Kesepakatan Innocenti 1990:
pada tahun 2000: 80%
– Th 2004: ASIE 4-6 bulan
 6 bulan

PERINASIA, TH. 2005 3


Mamalia
• Mamalia dibedakan dari
Vertebrata lainnya karena
memberikan makanan u/
bayinya melalui kelenjar
mamae.

• Dibagi menjadi 3 kelompok


1. Protheria (bertelur)
2. Metatheria (berkantong)
3. Eutheria (mempunyai
placenta, merupakan 95%
dari seluruh mamalia,
termasuk manusia)
4
Perbedaan komposisi air susu
Eutheria
Air susu setiap mamalia berbeda (species
specific)

Variasi komposisi disebabkan oleh:


• Variasi ukuran dan bentuk fisik
• Lama masa kehamilan
• Kecepatan pertumbuhan
• Frekuensi pemberian minum
• Perbedaan tempat hidup (air, darat, kutub)

PERINASIA, TH. 2005 5


Perbedaan ASI
dengan berbagai Eutheria lain:
Mamalia Waktu untuk Komposisi makronutrien (g
mencapai 2x berat %)
lahir (hari)

protein lemak Laktosa

Manusia 180 0.9 3.8 7.0


Sapi 47 3.4 3.7 4.8
Kambing 19 2.9 4.5 4.1
Tikus 6 12.0 15.0 3.0

PERINASIA, TH. 2005 6


Perbedaan komposisi Protein
ASI dan Susu sapi

ASI Susu Sapi


g/l g/l
• Protein 8.9 33.1
• Casein 2.5 27.3
• Whey protein 6.4 5.8
• Alfa-Lactalbumin 2.6 1.1
• Beta-Lactoglobulin - 3.6

PERINASIA, TH. 2005 7


Perbedaan komposisi mineral
ASI dan Susu sapi
ASI Susu sapi
• Natrium (mg) 15 58
• Kalium 57 145
• Calcium 35 130
• Fosfor 15 120
• Ferrum (mcg) 100 70

PERINASIA, TH. 2005 8


Perbedaan komposisi kolostrum,
ASI Prematur, ASI Matur
Komposisi Kolos ASI ASI ASI ASI Matur
trum Prematur Matur Prematur 26-29 hr
8-11 hari 8-11 hr 26-29 hr

Energi 58 71 59 70 62

Protein 2.3 1.86 1.70 1.41 1.29

Lemak 2.9 4.14 3.06 4.09 3.05

Laktosa 5.3 5.55 5.98 5.97 6.51

PERINASIA, TH. 2005 9


KOLOSTRUM

Clear Colostrum Light yellow colostrum

Bright yellow colostrum


White colostrum
PERINASIA, TH. 2005 10
Kolostrum

Pink Colostrum Light Brown Colostrum

Day 4 Milk PERINASIA, TH. 2005


Mature Milk 11
MANFAAT ASI UNTUK • Setiap wanita telah
BAYI dipersiapkan dengan sepasang
payudara yang akan
1. Komposisi sesuai
memproduksi susu u/ makanan
dengan kebutuhan
bayi bayi yg baru dilahirkannya
• Keajaiban ASI

dapat scr otomatis akan


mengubah komposisinya sesuai
dgn perubahan dan kebutuhan
bayi di setiap tahap
perkembangannya
Mengandung Zat Protektif (1)
Lactobacillus bifidus Laktoferin
• Berfungsi mengubah laktosa • Protein yg berikatan dgn zat
mjd asam laktat dan asam besi yg dpt menghambat
asetat. pertumbuhan kuman spt :
• Menjadikan percernaan Staphylococcus, E.coli dan
bersifat asam shg Entamoeba hystolitica.
menghambat pertumbuhan • Menghambat pertumbuhan
mikroorganisme jamur Candida.
• Tidak terdapat pada susu
sapi.
Mengandung Zat Protektif (2)
Lizosim Komplemen C3 dan C4
• Enzim yg dpt memecahkan dinding • Komplemen adl protein
bakteri (bakterisidal) plasma (C1-C9), dlm serum
• Sbg anti inflamasi
darah yang bereaksi
• Bekerja bersama peroksida dan
berjenjang sebagai enzim u/
askorbat u/ menyerang bakteri E.coli
dan gol Salmonella. membantu sistem kekebalan
• Keaktifan enzim lizosim pd ASI lebih seluler dan sistem kekebalan
tinggi dari susu sapi. humoral u/melindungi tubuh
• Bila faktor protektif lain menurun, dari infeksi.
kadarnya tetap sesuai dgn tahap • Kadar tetap tinggi walaupun
lanjut ASI.
• Meningkat pd 6 bulan pertama
kadar dlm ASI rendah
kelahiran • Diaktifkan oleh Ig A dan Ig E
Mengandung Zat Protektif (3)
Antibodi Imunitas Seluler
• ASI terutama kolostrum • ASI mengandung sel-sel.
mengandung Ig A. • 90% sel berupa makrofag yg
• Antibodi dalam ASI dpt berfungsi membunuh dan
bertahan dlm saluran memfagositosis
pencernaan dan membuat mikroorganisme, m’bentuk
lapisan pd mukosanya, shg C3 dan C4, lisozim dan
mencegah bakteri patogen laktoferin.
dan enterovirus masuk ke
dalam mukosa usus.
Mengandung Zat Protektif (4)
Tidak menimbulkan alergi
• Pada BBL sistem Ig E belum
sempurna.
• Pemberian susu formula akan
merangsang aktivasi sistem
ini (alergi) dan dpt
menimbulkan efek ini (alergi).
• Pemberian protein asing yg
ditunda smp usia 6 bulan
akan mengurangi
kemungkinan alergi.
MANFAAT ASI UNTUK • Interaksi yang timbul waktu
BAYI menyusui antara ibu dan bayi akan
menimbulkan rasa aman bagi bayi.
2. Mempunyai efek • Perasaan aman ini penting u/
psikologis yang membangun dasar kepercayaan diri
menguntungkan (basic sense of trust).
• Bayi yg mendapat ASI
MANFAAT ASI UNTUK mempunyai kenaikan berat
BAYI
badan yg baik setelah lahir.
3. Mengupayakan
pertumbuhan yang • Mengurangi kemungkinan
baik obesitas
• Insiden karies dentis lebih tinggi
MANFAAT ASI UNTUK pada bayi yg mengkonsumsi susu
BAYI formula, krn sisa susu formula
4. Mengurangi berubah mjd asam yg merusak
kejadian caries gigi.
dentis dan
• Kadar selenium yg tinggi pd ASI
maloklusi
akan mencegah karies dentis.
• Maloklusi rahang disebabkan o/
kebiasaan lidah yg mendorong ke
depan akibat menyusu dgn botol
dan dot.
MANFAAT ASI UNTUK IBU
1. Mencegah perdarahan pasca persalinan
2. Mempercepat involusi uterus
3. Mengurangi anemia
4. Dapat digunakan sebagai KB sementara
5. Mengurangi kanker ovarium dan payudara
6. Memberikan rasa dibutuhkan
MANFAAT ASI UNTUK KELUARGA
• ASI sangat praktis dan ekonomi, dapat diberikan
dimana saja dan kapan saja.
• Keluarga tdk perlu mengeluarkan biaya u/
membeli susu formula
• Dana yg diperlukan
u/ membeli susu
formula dpt
digunakan u/
keperluan lain.
LAMA PEMBERIAN ASI
• Pada periode pertama, biasanya ASI belum keluar, bayi
cukup disusukan selama 4-5 menit, untuk merangsang
produksi ASI dan membiasakan puting susu diisap oleh
bayi.
• Setelah hari ke 4-5 boleh disusukan selama 10 menit.
• Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan
selama 15 menit.
• Menyusukan selama 15 menit ini, jika produksi ASI
cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk
bayi.
• jumlah ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama
adalah ± 112 ml, 5 menit kedua ± 64 ml, dan 5 menit
terakhir hanya ± 16 ml.
FREKUENSI MENYUSUI
• Bayi disusui secara on demand, karena bayi akan
menentukan sendiri kebutuhannya. Dengan menyusui on
demand (sesuai kebutuhan bayi) akan mencegah timbulnya
masalah menyusui.
• Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena
sebab lain (kencing, kepanasan/ kedinginan, atau sekedar
ingin didekap atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya.
• Bayi yang sehat, ASI dalam lambungnya akan kosong dalam
waktu 2 jam.
• Pada awalnya bayi akan menyusu dengan jadwal yang tidak
teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2
minggu kemudian.
• Ibu yang bekerja di luar rumah dianjurkan agar lebih sering
menyusui pada malam hari.
MANAJEMEN ASI PERAH
MANAJEMEN ASIP
Merupakan salah satu cara mengatur ASI perah
mulai dari jadwal pumping, tata cara penyimpanan,
hingga tata cara pemberian ASI perah pada bayi.
Perah ASI setiap 3 jam sekali dengan durasi
waktu sekitar 15 menit untuk setiap payudara.
Ingat!
Frekuensi memerah jauh lebih penting
dibandingkan durasi lama memerah, jadi
usahakan jangan melewatkan waktu memerah
JADWAL PERAH/ PUMPING
• Pada jam 2 dini hari.
• Sekitar jam 4 atau 5
subuh.
• Jam 7 pagi, kemudian
sebelum berangkat kerja
bisa menyusui bayi terlebih
dahulu agar payudara
kosong.
• Saat 10 pagi (di kantor)
• Jam 1 siang atau setelah
makan siang.
CARA MENYIMPAN ASI
• Di temperatur ruangan= 6-8 jam
• Lemari es (4ºC) = 1 – 2 hari
• Freezer dalam lemari es (-4ºC) = 2
minggu – 4 bulan
• ASI yang telah didinginkan tidak
boleh direbus bila akan dipakai,
karena kualitasnya akan menurun,
yaitu unsur kekebalannya.
• ASI tersebut cukup didiamkan
beberapa saat di dalam suhu
kamar, agar tidak terlalu dingin;
atau dapat pula direndam di dalam
wadah yang telah berisi air panas.
CARA MENGGUNAKAN ASIP
Dapat menggunakan penghangat ASI. Jika tidak tersedia, maka dapat menempatkan
ASI perah ke dalam panci atau mangkuk berisi air hangat. Diamkan beberapa saat.
Jangan menaruh panci atau baskom tersebut di atas kompor yang menyala.

ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu ruang.
Beberapa penelitian mengungkap perubahan suhu yang cepat dapat memengaruhi
kandungan antibodi dalam ASI yang bermanfaat bagi bayi. ASI perah beku
dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang pendingin pada kulkas,
kemudian hangatkan sebagaimana cara di atas.

Jika ASI perah dibutuhkan segera, makacdapat menempatkannya di bawah air


mengalir dengan suhu biasa. Lalu lanjutkan mengalirinya dengan air hangat. Jika
belum cukup hangat, tempatkan botol di dalam mangkuk berisi air hangat. Untuk
memeriksa apakah suhu ASI sudah sesuai untuk  bayi, teteskan ke pergelangan
tangan. Jika suhu sudah sesuai, ASI bisa langsung diberikan.

Hindari menghangatkan atau mencairkan ASI perah menggunakan microwave.


PERLENGKAPAN MEMERAH ASI
1. Cooler bag
2. Botol kaca (steril)
3. Alat pumping
4. Ice bag
5. Kantong ASIP
6. Tissue basah
7. Hand Sanitizier
8. Kotak penyimpanan
9. Label ASIP
10. Minyak VCO
11. Kain penutup
MP-ASI
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
• Makanan Pendamping ASI
(MP-ASI) adalah makanan
yang diberikan kepada bayi
disamping ASI untuk
memenuhi kebutuhan gizinya.

• MP-ASI diberikan mulai umur


6 sampai dengan 24 bulan,
dan merupakan makanan
peralihan dari ASI ke makanan
keluarga, pengenalan.

• ASI sebaiknya terus diberikan


sampai anak usia 2 tahun.
MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)
• Pemberian MP-ASI diberikan secara
bertahap sesuai dengan usia anak
yang dimulai dari MP-ASI yang jenis
lumat, lembik sampai anak terbiasa
dengan makanan keluarga.

• Tujuannya untuk menyesuaikan


kemampuan alat cerna bayi dalam
menerima MP-ASI.

• Bayi yang mendapatkan cukup ASI dan


MP-ASI, berat badannya akan naik
setiap bulan sesuai dengan kenaikan
berat badan anak pada KMS atau
kenaikan berat badan dan tinggi badan
sesuai dengan Standar WHO 2006.
TAHAPAN PEMBERIAN MP-ASI
SYARAT PEMBERIAN MPASI
Tepat waktu Berikan MPASI ketika ASI saja tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi (usia bayi sekitar 6 bulan)

Adekuat MPASI yang diberikan memenuhi kebetuhan energi,


protein, dan mikronutrien anak

• Intensitas memberi makanan pada bayi dilakukan


secara bertahap.
• Berikan waktu untuk bayi mengenal rasa dan
tekstur dari makanan yang diberikan dengan jadual
Frekuensi 1X sehari.
• Setelah proses MPASI mulai lancar, bisa
meningkatkan jadual makan bayi menjadi 2x sehari,
disertai snacks berupa potongan buah atau sayur
diantara jeda waktu makan
SYARAT PEMBERIAN MPASI

Berikan 2-3 sendok MPASI dalam


Jumlah sekali makan sebagai awalan

Aman dan Proses persiapan dan pembuatan


MPASI menggunakan cara, bahan,
higienis dan alat yang aman serta higienis

Diberikan MPASI diberikan secara konsisten


scr sesuai dengan sinyal lapar atau
responsif kenyang dari anak
DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI SECARA DINI
1. Menurunkan intensitas pengisapan
bayi -> penurunan produksi ASI.
2. Organ pencernaan blm sempurna ->
resiko diare meningkat karena
makanan tambahan tidak sebersih
ASI.
3. Kebutuhan gizi/ nutrisi anak tidak
terpenuhi -> nutrisi ASI sdg
puncak2nya.
4. Anak mendapat faktor pelindung dari
ASI lebih sedikit, sehingga risiko
infeksi meningkat.
5. Defluk /kolik -> adanya kram di dalam
usus).
SUMBER MAKANAN YANG HARUS DIBERIKAN KE BAYI
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZINYA:
Makanan sumber karbohidrat
• sumber energi utama bagi tubuh

Makanan sumber protein hewani


• omega 3 dan omega 6 untuk membantu perkembangan
otak bayi
• sumber zat besi dan zink yang sangat dibutuhkan oleh
bayi

Makanan sumber protein nabati

• mengandung lemak, serta beberapa vitamin dan mineral


SUMBER MAKANAN YANG HARUS DIBERIKAN KE BAYI
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN GIZINYA:

Makanan sumber lemak


• sumber energi utama bagi tubuh
• Lemak merupakan salah satu nutrisi penting
untuk mendukung pertumbuhan bayi

Makanan sumber vitamin dan mineral


KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 0-6 BULAN
 Berikan ASI yang pertama keluar dan
berwarna kekuningan (kolostrum)
 Jangan beri makanan/minuman selain ASI
 Susui bayi sesering mungkin
 Susui setiap bayi menginginkan, paling
sedikit 8 kali sehari
 Jika bayi tidur lebih dari 3 jam, bangunkan
lalu susui.
 Susui dengan payudara kanan dan kiri secara
bergantian
 Susui sampai payudara terasa kosong, lalu
pindah ke payudara sisi lainnya
 Susui anak dalam kondisi menyenangkan,
nyaman dan penuh perhatian
 Dukungan suami dan keluarga penting dalam
keberhasilan ASI Eksklusif
KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 6-8 BULAN

 Mulai diperkenalkan dengan


pemberian makanan lumat dua
kali sehari. 1x u/ permulaan sbg
pengenalan
 Makanan yang diberikan pada
bayi usia ini harus sudah
bervariasi
 Padat energy, protein dan zat
mikro (zat besi, Zinc, Kalsium,
Vitamin A, Vitamin C dan Folat)
 Tidak berbumbu tajam, tidak
menggunakan gula, garam,
penyedap rasa dan pengawet
 Mudah ditelan dan disukai anak
KEBUTUHAN NUTRISI BAYI USIA 9-11 BULAN
 Teruskan pemberian ASI
 Berikan MP-ASI yang lebih
padat, contohnya: bubur nasi,
nasi tim dan nasi lembek.
 Makanan pokok, seperti: nasi,
ubi, sagu
 Lauk hewani: ikan, telur, hati,
ayam dan daging
 Lauk nabati: tempe, tahu,
kacang-kacangan
 Sayur dan buah-buahan
 Beri makanan selingan 2 kali
sehari , contoh: bubur kacang
hijau, pisang, biskuit, kue
tradisional dan kue lain
KEBUTUHAN NUTRISI PADA BAYI UMUR 12-24 BULAN
DAN ANAK PRA-SEKOLAH
 Utamakan memberikan MP-ASI dari
makanan lokal. Jika mengunakan MP-
ASI buatan pabrik, baca cara pakainya
dan perhatikan tanggal
kadaluwarsanya.
 Ajari anak makan sendiri dengan
sendok
 Ajari anak minum dengan
menggunakan gelas
 Hal yang perlu diperhatikan adalah:
pemilihan bahan makanan, pengolahan,
termasuk kebersihannya pada saat
proses memasak dan penyajiannya
serta cara pemberiannya kepada anak
PEMENUHAN GIZI PADA ANAK
Menu Tunggal
VS
Menu Seimbang
MENU TUNGGAL
• Merup menu yang terdiri dari satu bahan
makanan saja.
Ex : pure buah, bubur susu, dll
• Tujuan diberikan menu tunggal selama 14 hari
pertama MPASI agar bayi dapat mengenal rasa
dari setiap makanan yang diberikan, sekaligus
mengetahui jenis makanan tertentu yang
menimbulkan reaksi alergi.
KONTROVERSI MENU TUNGGAL
• WHO tidak menyebutkan bahwa menu MPASI yang
diberikan ke bayi harus menu tunggal atau satu jenis menu
makanan saja. 
• Karena satu jenis makanan saja tidak akan cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi yang banyak.
• MPASI tunggal malah membatasi pilihan makanan dan
asupan gizi bayi.
• Sebaliknya, WHO justru menekankan agar MPASI diberikan
lewat jenis makanan yang beragam, dan
dipastikan mengandung karbohidrat, protein, lemak, serta
vitamin dan mineral yang dibutuhkan bayi.
MENU SEIMBANG (BERAGAM)
• Direkomendasikan oleh ikatan dokter anak indonesia
(IDAI)
• Menu seimbang???
Menu makanan yang mengandung berbagai unsur zat
gizi. Mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein
nabati dan sayuran, lemak.
• Dapat mencegah anak kekurangan zat gizi, baik makro
maupun mikro
• Agar rasanya enak, pastikan mengolah makanan si kecil
dengan menambahkan bumbu seperti bawang merah
dan bawang putih (duo bawang)
MENU SEIMBANG (BERAGAM)
• Menambahkan lemak yang bisa didapatkan dari minyak
zaitun, unsalted butter atau pun kaldu buatan sendiri
• Dimasak dalam bentuk apa saja (sup, tumisan, dicampur
dalam bubur)
• Jadwal pemberian makanan bisa dilakukan 3 x sehari.
• Berikan camilan dalam bentuk buah.
Buah yang aman diberikan untuk si kecil cukup banyak
(pisang, pepaya, jeruk manis, alpukat, apel hingga buah
naga)
Meski baik untuk anak, namun ada Simak disini
beberapa hal yang perlu penjelasannya,
yuk!
DIPERHATIKAN.
1. Ada baiknya lolos dari menu tunggal
Menu MPASI beragam ini bisa dimulai setelah bayi lolos menu
tunggal selama 14 hari. Apakah perlu digabung? Ya, menu ini
sebaiknya diberikan kepada bayi secara bersamaan, tentunya
dengan porsi yang sedikit atau menyesuaikan dengan porsi makan si
Kecil.
2. Perhatikan reaksi alergi
Dalam proses MPASI, kemungkinan Mama akan menemukan reaksi
alergi dari makanan tertentu. Reaksi yang ditimbulkan pun
bermacam-macam, ada yang tampak dari kulit bayi yang memerah
atau tekstur pup bayi yang keras atau terlalu cair seperti diare.
Segera hentikan makanan yang menimbulkan alergi dan ganti
dengan menu lainnya.
Meski baik untuk anak, namun ada Simak disini
beberapa hal yang perlu penjelasannya,
yuk!
DIPERHATIKAN.
3. Buat catatan menu
Membuat catatan menu banyak manfaatnya. Ini agar Mama tahu
mana menu favorit si Kecil dan yang paling penting adalah
mengetahui potensi alergi pada anak.
Caranya, buatlah daftar menu MPASI bayi selama seminggu. Atur
menu makan per hari dengan tidak menggabungkan jenis makanan
tinggi serat yang berpotensi memicu sembelit pada bayi secara
bersamaan.  Seperti wortel, pisang, beras merah, kentang, buncis atau
kentang.
4. Imbangi dengan asupan cairan
Jika menu makan bayi sudah didominasi oleh makanan tinggi serat,
maka sebaiknya imbangi dengan cemilan berupa buah dengan kadar
air yang tinggi, seperti buah pir atau semangka.
Meski baik untuk anak, namun ada Simak disini
beberapa hal yang perlu penjelasannya,
yuk!
DIPERHATIKAN.
5. Jangan memaksa anak
Perlu diingat bahwa MPASI adalah proses belajar anak mengenal
makanan pertamanya selain ASI. Jadi jangan berharap apalagi
memaksa bayi untuk menyukai serta menghabiskan makanannya.
Biarkan ia mengenali tiap rasa dari makanan dan menentukan
makanan apa yang paling disukainya. Bukankah yang terpenting
adalah memenuhi kebutuhan gizinya?

Anda mungkin juga menyukai