Anda di halaman 1dari 29

KONSEP GIZI MASA BAYI &

BALITA

Dian Kholika Hamal

Sesi 4
CPL 1. Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi gizi bayi & balita
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tumbuh kembang bayi &
balita
3. Mahasiswa mampu menjelaskan kebutuhan gizi bayi & balita
4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah gizi pada bayi &
balita
5. Mahasiswa mampu menjelaskan solusi masalah gizi bayi &
balita
6. Mahasiswa mampu menjelaskan intervensi masalah gizi bayi &
balita
01 Definisi

02 Tumbuh kembang bayi & balita

03 Kebutuhan gizi

MATERI
04 Masalah

05 Solusi

06 Intervensi
DEFENISI
• Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0-1 tahun dan makhluk hidup
yang baru saja dilahirkan dari rahim ibu.
• Masa dengan laju pertumbuhan tercepat dibanding usia setelahnya
KEBUTUHAN GIZI BAYI
Rekomendasi kebutuhan makronutrien pada bayi didasarkan pada
kandungan gizi ASI per 100 ml.

KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK


• Karbohidrat menyusun • Protein dalam ASI • 30-40% dari total kalori
45-65% total kalori ASI memenuhi 5-20% dari ASI tersusun atas lemak.
atau berkisar 130 total kalori ASI atau • Lemak dibutuhkan untuk
gr/hari. berkisar 13 gr/hari. mendukung
• Karbohidrat dalam ASI • Protein dibutuhkan utk perkembangan saraf
sebagian besar berupa tumbuh kembang otak dan saraf pd organ
laktosa. • Kelebihan protein dpt tubuh lainnya.
mengakibatkan • Jenis lemak trans tdk
dehidrasi, demam, diare, diperbolehkan
dan asidosis pd bayi dikonsumsi terlalu tinggi
prematur oleh bayi >6 bulan
FUNGSI MAKRONUTRIEN
• Menyuplai energi untuk pertumbuhan, fungsi tubuh dan aktivitas
• Membentuk jaringan tubuh yang baru bersama protein
• Sebagai sumber utama energi untuk beraktivitas sedangkan
protein dan lemak dibutuhkan untuk fungsi tubuh yang esensial
seperti pembentukkan dan perbaikan jaringan.
ENERGI

Tujuan pemenuhan kebutuhan gizi pada bayi,


antara lain untuk:

Memberikan zat Pertumbuhan dan


gizi yang cukup perkembangan Melakukan
bagi kebutuhan fisik dan aktivitas fisik
hidup (untuk psikomotor
pemeliharaan dan
pemulihan serta
peningkatan
kesehatan)
Internasional of Medicine (IOM) (2002) menggunakan persamaan untuk menghitung total
pengeluaran energi (energi expenditure) dan menghasilkan nilai kebutuhan energi. Persamaan
tersebut adalah sebagai berikut:

[89 x BB (kg) – 100] + 175 kkal


Estimasi kebutuhan energi pada bayi (0-24 bulan)
usia Jenis kelamin Energi (kkal/hari)
0 – 6 bulan Laki-laki 472 – 645
Perempuan 438 – 593
6 – 12 bulan Laki-laki 645 – 844
Perempuan 593 – 768
1 – 2 tahun Laki-laki 844 – 1050
Perempuan 768 – 997
Modifikasi kebutuhan energi
dibutuhkan berdasarkan
kebutuhan individual dan grafik
pertumbuhan. Terdapat rumus
perhitungan basal metabolic rate
(BMR) pada bayi dan balita:

Rumus Persamaan (kkal) Keterangan


oxford BMR= 61 (BB)kg – 33,7 laki-laki usia 0 – 3 tahun
BMR=23,3 (BB)kg + 514 Laki-laki usia 3 – 10 tahun
BMR=58,9 (BB)kg – 23,1 Perempuan usia 0 – 3 tahun
BMR=20,1 (BB)kg + 507 Perempuan usia 3 – 10 tahun
KEBUTUHAN VITAMIN PADA MASA BALITA

Vitamin A • Pertumbuhan sel-sel epitel

• Metabolisme karbohidrat dan keseimbangan air dalam


Vitamin B1 tubuh

Vitamin B2 • Proses oksidasi dalam sel-sel

Vitamin B6 • Pembentukkan sel-sel darah merah

• Aktivator berbagai fermen perombak protein dan lemak


Vitamin C serta pembentukkan trombosit

Vitamin D • Memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus

Vitamin E • Mencegah perdarahan dan pembelahan sel

Vitamin K • Pembentukan protrombin dlm proses pembekuan darah


PEMBERIAN MAKAN
Susu
ASI MP-ASI
Formula
ASI (Air Susu Ibu)
• Protein ASI berupa kasein (40%) dan whey (60%)
• Kandungan ASI terdiri dari:
• Protein whey  melindungi bayi dari infeksi
• Laktoferin  mengikat zat besi
• Imunoglobulin A (Ig A)  melindungi saluran cerna bayi dari infeksi
• Enzim lisozim  merusak membran sel bakteri
• Bakteri baik (L. Bifidus)  yang membuat suasana asam dalam saluran cerna
bayi sehingga menghambat pertumbuhan bakteri patogen
Pedoman pemberian makan bayi usia 6-23 bulan
yang mendapat ASI
SUSU FORMULA
• Komposisi susu formula bayi harus mengikuti aturan Codex Alimentarius atau Badan
Pengawas Obat (BPOM) dan hanya dapat diberikan kepada bayi atas indikasi medis.
(WHO 2009)
• Codex Alimentarius dan European Society for Pediatric Gatroenterology Hepatology and
Nutrition (EPSGHAN) Committe on Nutrition membagi formula bayi dalam 3 jenis, yaitu:
• Formula awal  harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi esensial
bagi bayi sampai umur 1 tahun
• Formula lanjutan  dpt diberikan mulai dari umur 6 bulan dan bersama-sama
dengan MP-ASI
• Formula utk tujuan medis  meliputi formula untuk bayi prematur, alergi susu sapi,
kelainan metabolisme bawaan, dan formula khusus gg. Saluran cerna
MP-ASI
• Diberikan setelah bayi berusia 6 bulan karena ASI tidak lagi dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi.
• Tujuan pemberian MP-ASI:
• Memenuhi kebutuhan gizi bayi
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai
macam makanan dgn berbagai rasa dan tekstur
• Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan
menelan
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DLM
PEMBERIAN MP-ASI
• Memilih bahan makanan utama dengan sumber tinggi zat besi
• Memilih beras sebagai salah satu sumber karbohidrat karena bersifat
hipoalergenik
• Telur dpt diberikan saat usia 1 tahun
• Makanan selingan dapat diberikan 2x sehari seperti bubur kacang
hijau dan biskuit
MASALAH GIZI PADA BAYI
DAN BALITA
MASALAH GIZI

1. KEP
2. KVA
3. Anemia gizi besi
4. GAKI
5. Karies Dentis
6. Obesitas
7. Alergi
GIZI LEBIH (OBESITAS)
• Anak yang mengalami obesitas mempunyai
kemungkinan obesitas yang lebih besar pd masa
pubertas dan dewasa kelak.
• Obesitas bersifat multifaktor: genetik, gaya
hidup tidak baik, dan pola makan kurang baik
KARIES GIGI
• Gigi susu berisiko mengalami gangguan karies dini yang diakibatkan
oleh konsumsi ASI, susu formula, jus, atau minuman lain yang di
minum melalui botol.
• Pemberian makanan/minuman manis dgn botol pd bayi lebih dari
3x/hari atau lebih dari 1 jam pada waktu makan dapat menyebabkan
karies dini
GAKY

• Kekurangan yodium berpengaruh pd tingkat


IQ dan tumbuh kembang anak
DEFISIENSI VITAMIN E
• Kekurangan vitamin E terjadi pada anak yg
menderita gg. Penyerapan lemak (fibrosis
kistik)
• Pemberian zat besi yang berlebihan dapat
menyebabkan defisiensi vitamin E
• Bayi prematur yang menderita kekurangan
vitamin E, pada usia 6-10 minggu bisa • Kadar vitamin E pada neonatus saat di
mengalami kelemahan otot disertai anemia dalam kandungan hanya sedikit dipengaruhi
hemolitik. oleh asupan vitamin E ibu melalui transfer
• Kekurangan vitamin E menyebabkan plasental, mengakibatkan bayi baru lahir
retinopati pada prematuritas dan akan mempunyai kadar yang rendah.
semakin memburuk jika bayi terkena oksigen • Bayi prematur mempunyai risiko
kadar tinggi dalam inkubator kekurangan vitamin E karena kapasitas
absorbsi lemak yang terbatas. Air susu ibu
• Anak-anak penderita malabsorpsi usus bisa (ASI), terutama kolustrum mengandung
mengalami kekurangan vitamin E yang berat vitamin E konsentrasi tinggi.
DEFISIENSI VITAMIN K
• Bayi baru lahir cenderung mengalami • Faktor risiko terjadinya VKDB antara lain:
defisiensi vitamin K karena cadangan • ibu mengkonsumsi obat yang mengganggu
vitamin K dalam hati relatif masih rendah, metabolisme vitamin K selama kehamilan
sedikitnya transfer vitamin K melalui tali seperti obat anti-kejang hidantoin
pusat, rendahnya kadar vitamin K pada ASI, (phenitoin), antibiotik cephalosporin, serta
dan saluran pencernaan bayi baru lahir yang antikoagulan kumarin (seperti warfarin)
masih steril. • rendahnya sintesis vitamin K oleh bakteri
• Kekurangan vitamin K berisiko tinggi bagi usus
bayi sehingga mengakibatkan Vitamin K • gangguan fungsi hati (kolestasis)
Deficiency Bleeding (VKDB).
• sindrom malabsorpsi, diare kronik, serta
• Penyakit hemoragik pada BBL biasanya kurangnya asupan vitamin K pada bayi yang
terjadi pada hari ke 1-7. gejalanya berupa mendapat ASI eksklusif.
perdarahan dalam kulit, lambung, dan dada. • Untuk pencegahan VKDB, dianjurkan untuk
VKDB bisa timbul lagi pada usia 1-3 bulan. memberikan suntikan vitamin K melalui otot
• Penyakit VKDB berhubungan dengan dalam waktu 1 jam stlh bayi lahir. Pemberian
malabsorpsi dan penyakit hati. lewat mulut tidak dianjurkan.
SKURVI INFANTIL

Skurvi Infantil
• Suatu keadaan yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya asupan vitamin C (asam
askorbat) karena pemakaian susu formula
yang mengandung sedikit vitamin C.
Penyakit ini timbul pada usia 6-12 bulan
GEJALA YANG DITIMBULKAN:

Rewel, nafsu makan buruk, BB tidak


bertambah

Jika digerakkan, nyeri akibat perdarahan di


bawah lapisan tipis pd jaringan pembungkus
tulang.

Di usia balita perdarahan terdapat dibawah


kulit, gusi disekeliling gigi yg sedang tumbuh
berdarah

Vitamin C penting untuk pembentukan jaringan ikat, skurvi


bisa menyebabkan kelainan pada tulang rusuk dan pada
tulang panjang tungkai. Skurvi juga menyebabkan
terganggunya proses penyembuham luka

Anda mungkin juga menyukai