DISUSUN OLEH
Nim : P071204190
Kelas/Semester/Tingkat : B/III/II
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus
otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.
Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu
akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik dalam masa nifas ibu
membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada
jumlh dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri ( Sujiyatni, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 202).
Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Menyusui adalah proses
pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan refleks mengisap untuk mendapatkan dan
menelan susu. ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk
kesehatan dan tumbuh-kembangnya pada awal-awal kehidupan. Bayi baru lahir
atau 0hari sampai 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI saja dan disebut
ASI eksklusif.
1. MAKRO
a. Energi
Secara teori, kebutuhan energi meningkat 500 sampai 600 kcal perhari
selama 1 tahun pertama selama menyusui. Rekomendasi ini berdasarkan
kebutuhan total wanita dewasa dan proses penyusuan. Penambahan kalori
diperlukan untuk cadangan lemak, pertumbuhan payudara, pertumbuhan bayi
yang disusui, dan peningkatan BMR. Untuk menghitung kebutuhan kalori pada
ibu menyusui, kita dapat menggunakan formula yang dikembangkan
berdasarkan formula dari Harris-Bennedict.
REE 346,44+13,96+2,70 H – 6,82 A
Keterangan:
W: berat badan (kg)
H: tinggi badan (cm)
A: umur (tahun)
b. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk mendukung pertumbuhan payudara
dalam pembentukan ASI. Kebutuan protein selama 1 tahun pertama menyusui
bertambah 17 sampai 20 gr per hari dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar
67 sampai 70 g protein per hari
c. Lemak
Asam lemak sangan esensial untuk pertumbuhan payudara dan sintesis
protaglandin. Kebutuhan asam lemak esensial meningkat menjadi 4,5% dari total
kalori. Kebutuhan lemak dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan
keadaan ibu.contohnya: Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru,
tenggiri, sarden dan cakalang Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan
minyak bunga matahari. Apa itu omega 3 dan omega 6?? DHA merupakan
asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk
perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI
dengan mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.
d. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat dapat ditentukan dengan menhitung sisa
kebutuhan kalori setelah dikurangi lemak dan protein.contohnya: Nasi, ubi,
kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung
2. MIKRO
a. Asam folat
Folat berperan dalam sintesis DNA, membuat vitamin ini sangat esensial
untuk proses penyusuan. Defisiensi folat menyebabkan penurunan laju sintesis
DNA dan aktifitas mitosis dalam sel individual. Akibat defisiensi folat yang banyak
dikenal ialah anemia mengaloblastik yang merupakan stase tertinggi defisiensi
folat.
b. Asam askorbat
Pada dasarnya tidak ada pantangan makanan bagi ibu menyusui dan
beberapa ibu menyusui merasa mereka bisa makan apapun yang mereka suka.
Adakalanya beberapa makanan yang dimakan tersebut dapat mengubah rasa
ASI, meskipun sebagian besar bayi tampaknya menikmati berbagai macam
perubahan rasa ASI tersebut, namun banyak juga bayi yang menolak ASI
setelah ibunya mengkonsumsi beberapa makanan tertentu. Hal ini merupakan
tanda yang jelasbahwa ada kemungkinan makanan yang ibu makan tersebut
mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan ibu ke bayi.
Syarat – syarat bagi ibu menyusui antara lain susunan menu harus
seimbang. Dianjurkan minum 8 – 12 gelas / hari, menghindari makanan yang
banyak bumbu, terlalu panas atau dingin, tidak menggunakan alkohol, guna
kelancaran pencernaan ibu, dianjurkan banyak makan sayuran.
Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung
Protein Hewani
Protein Nabati
2. Lemak
Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan
cakalang
Kesimpulan
Status gizi ibu menyusui sangan bergantung pada asupan nutrisi
makanan yang dikonsumsi oleh ibu dalam pencapaian kebutuhannya. Status gizi
ibu menyusui dipengaruhi oleh prinsip, dan juga faktor yang merupakan acuan
dari penilaian status gizi ibu. Pengaruh status gizi bagi ibu menyusui memiliki
kontri busi penting dalam kesuksesan produksi ASI dilihat dari segi kuantitas dan
kualitas.
Suksesnya proses laktasi dilihat dari kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,
karena ibu menyusui memerlukan energi lebih, jadi tidak jarang ibu menyusui
sering merasa lapar. Energi yang dimiliki oleh ibu menyusui harus dipergunakan
untuk melakukan biosintesis ASI untuk pemenuhan kebutuhan energi bayi yang
diperoleh dari ASI tersebut.
Kekurangan gizi pada ibu dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu,
maupun bayinya yang berdampak buruk. Kebutuhan kalori, protein , cairan,
vitamin dan mineral mesti diperhatikan dalam status gizi ibu selama laktasi yang
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan kuantitas nutrisi pengahsil susu.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika
Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.
Simanjutak, D.H dan Sudaryati, E. 2005. Gizi pada Ibu Hamil dan
Menyusui. Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR.PEND.KESEJAHTERAAN_KELUA
RGA/1980070120055012-
CICA_YULIA/gizi_seimbang_ibu_menyusui.pdf.