Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

KEBUTUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI

DISUSUN OLEH

Nama : LINDA AMELIA SARI

Nim : P071204190

Kelas/Semester/Tingkat : B/III/II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN MATARAM JURUSAN

SARJANA TERAPAN PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


PENDAHULUAN

Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI
berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus
otot serta kebiasaan makan yang memuaskan.

Nutrisi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan


metabolisnya. Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui akan
meningkat, karena berguna untuk proses penyembuhan sehabis melahirkan dan
untuk memproduksi ASI yang cukup untuk menyehatkan bayi ( Ambarwati,
Wulandari, 2009, hal. 97 ).

Pada ibu yang menyusui memerlukan penambahan kalori, dimana tiap


100 cc ASI berkemampuan memasok 67 – 77 kkal, dari sinilah dapat
diperkirakan besarnya energi yang diperlukan untuk memproduksi ASI dari
sebanyak 850 cc ( Arisman, 2007,hal. 37 ).

Menurut Dr. William Sears, bila ibu menyantap makanan yang baik, ibu
akan memiliki lebih banyak energi dan merasa lebih baik dalam masa nifas ibu
membutuhkan gizi yang cukup. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi.
Kualitas dan jumlah makanan yang dikonsumsi ibu sangat berpengaruh pada
jumlh dihasilkan, ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan
700 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri ( Sujiyatni, Djanah, Kurniati, 2010, hal. 202).

Selama masa laktasi, dimana wanita yang mengalami peningkatan berat


badan yang optimal maka setelah melahirkan akan memiliki berat badan lebih
tinggi dari pada awal masa kehamilan. Sehingga sering kali ibu mengurangi
konsumsi makanannya, akhirnya dapat menghambat produksi susu atau
mengganggu status gizi ibu, selain itu rasa lebih yang sering dirasakan ibu sering
dengan penurunan berat badan yang cepat akan berdampak buruk pada
pengeluaran ASI.
KONSEP GIZI IBU MENYUSUI

A. PENGERTIAN IBU MENYUSUI ( BUSUI )

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim
pada wanita baik yang sudah bersuami maupun belum. Menyusui adalah proses
pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari
payudara ibu. Bayi menggunakan refleks mengisap untuk mendapatkan dan
menelan susu. ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk
kesehatan dan tumbuh-kembangnya pada awal-awal kehidupan. Bayi baru lahir
atau 0hari sampai 6 bulan dianjurkan hanya mengonsumsi ASI saja dan disebut
ASI eksklusif.

Dalam pengaturan pola makan ibu menyusui sebetulnya tidak terlalu


ketat, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu
yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Dalam menyusun menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam
menyusun menu ibu menyusui yaitu : seimbang, sesuai ketentuan dan tidak ada
pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu),
mudah dan cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.

B. KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA BUSUI

1. MAKRO

a. Energi

Secara teori, kebutuhan energi meningkat 500 sampai 600 kcal perhari
selama 1 tahun pertama selama menyusui. Rekomendasi ini berdasarkan
kebutuhan total wanita dewasa dan proses penyusuan. Penambahan kalori
diperlukan untuk cadangan lemak, pertumbuhan payudara, pertumbuhan bayi
yang disusui, dan peningkatan BMR. Untuk menghitung kebutuhan kalori pada
ibu menyusui, kita dapat menggunakan formula yang dikembangkan
berdasarkan formula dari Harris-Bennedict.
REE 346,44+13,96+2,70 H – 6,82 A

Keterangan:
W: berat badan (kg)
H: tinggi badan (cm)
A: umur (tahun)

b. Protein
Tambahan protein diperlukan untuk mendukung pertumbuhan payudara
dalam pembentukan ASI. Kebutuan protein selama 1 tahun pertama menyusui
bertambah 17 sampai 20 gr per hari dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar
67 sampai 70 g protein per hari

c. Lemak
Asam lemak sangan esensial untuk pertumbuhan payudara dan sintesis
protaglandin. Kebutuhan asam lemak esensial meningkat menjadi 4,5% dari total
kalori. Kebutuhan lemak dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan
keadaan ibu.contohnya: Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru,
tenggiri, sarden dan cakalang Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan
minyak bunga matahari. Apa itu omega 3 dan omega 6?? DHA merupakan
asam lemak omega 3 yang penting dan dibutuhkan oleh bayi untuk
perkembangan otak. Anda dapat memperkaya DHA dalam ASI
dengan mengonsumsi ikan 2-3 kali per minggu.

d. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat dapat ditentukan dengan menhitung sisa
kebutuhan kalori setelah dikurangi lemak dan protein.contohnya: Nasi, ubi,
kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung

2. MIKRO
a. Asam folat

Folat berperan dalam sintesis DNA, membuat vitamin ini sangat esensial
untuk proses penyusuan. Defisiensi folat menyebabkan penurunan laju sintesis
DNA dan aktifitas mitosis dalam sel individual. Akibat defisiensi folat yang banyak
dikenal ialah anemia mengaloblastik yang merupakan stase tertinggi defisiensi
folat.

b. Asam askorbat

Direkomendasikan tambahan 10 mg/hari dari kebutuhan asam askorbat


untuk wanita menyusui. Defisiensi asam askorbat tidak berhubungan dengan
outcome penyusuan. Namun beberapa penilaian menunjukkan berhungan kadar
asam askorbat plsma yang rendah dengan volume ASI, asam askorbat juga
bermanfaat untuk meningkatkan absorbsi besi di usus.

C. PRINSIP PEMBERIAN MAKANAN BUSUI

Pada dasarnya tidak ada pantangan makanan bagi ibu menyusui dan
beberapa ibu menyusui merasa mereka bisa makan apapun yang mereka suka.
Adakalanya beberapa makanan yang dimakan tersebut dapat mengubah rasa
ASI, meskipun sebagian besar bayi tampaknya menikmati berbagai macam
perubahan rasa ASI tersebut, namun banyak juga bayi yang menolak ASI
setelah ibunya mengkonsumsi beberapa makanan tertentu. Hal ini merupakan
tanda yang jelasbahwa ada kemungkinan makanan yang ibu makan tersebut
mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan ibu ke bayi.

Syarat – syarat bagi ibu menyusui antara lain susunan menu harus
seimbang. Dianjurkan minum 8 – 12 gelas / hari, menghindari makanan yang
banyak bumbu, terlalu panas atau dingin, tidak menggunakan alkohol, guna
kelancaran pencernaan ibu, dianjurkan banyak makan sayuran.

1. Minuman dan Makanan Pantangan bagi Ibu Menyusui


a. Minuman yang mengandung alkohol harus dihindari, karena
alkohol dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kelebihan alkohol
dapat memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan
saraf bayi. Bayi akan tampak lemas, mengantuk dan tidur lebih
lama. Selain itu alkohol juga terbukti dapat mengurangi jumlah ASI
yang diproduksi ibu.
b. Makanan yang berasal dari laut ikan- ikan laut yang besar seperti
ikan hiu, ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya sebaiknya dikurangi,
karena ikan besar ini mengandung mercury yang dapat disalurkn
ke bayi melalui ASI. Kelebihan mercury akan memberikan dampak
buruk terhadap perkembangan bayi.
c. Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, soda dan teh
sebaiknya dikurangi, karena kafein yang terdapat dalam minuman
tersebut dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kafein dapat
menyebabkan bayi menjadi susah tidur dan rewel, selain itu kafein
juga terbukti dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan
bayi

D. Masalah Gizi pada Ibu Menyusui

1. Anemia zat gizi besi


Penyebab utama anemia adalah kekurangan zat besi dan asam
folat yang seharusnya tak perlu terjadi bila makanan sehari-hari
beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang. Sumber makanan yang
mengandung zat besi yang udah diabsorbsi tubuh manusia adalah
sumber protein hewani seperti ikan, daging, telur,dsb. Sayuran seperti
daun singkong, bayam dll.
2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui vitamin A berperan sangat penting untuk
memelihara kesehatan ibu selama menyusui. Kondisi yang kerap
terjadi selama masa menyusui.
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKY )
GAKY adalah gangguan akibat kekurangan yodium yang
mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjar tiroid
dan kretinisme. Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan
perkembangan normal otak dan sistem saraf pada bayi dan anak-
anak. Pada ibu menyusui, kekurangan yodium mengakibatkan
pengaruh negatif pada sistem otak dan saraf bayi dan menghasilkan
IQ lebih rendah.

1. Karbohidrat dan Protein


Karbohidrat

Nasi, ubi, kentang, singkong, bihun, mie, roti, makaroni dan jagung

Protein Hewani

Ikan, daging, telur, unggas, susu dan hasil olahannya

Protein Nabati

Tahu, tempe, kacang-kacangan dan hasil olahannya (susu kedelai)

2. Lemak

Omega 3 : ikan salmon, tuna, kakap, tongkol, lemuru, tenggiri, sarden dan
cakalang

Omega 6 : minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari


3. Vitamin dan Mineral

Buah-buahan dan sayur-sayuran.

Kesimpulan
Status gizi ibu menyusui sangan bergantung pada asupan nutrisi
makanan yang dikonsumsi oleh ibu dalam pencapaian kebutuhannya. Status gizi
ibu menyusui dipengaruhi oleh prinsip, dan juga faktor yang merupakan acuan
dari penilaian status gizi ibu. Pengaruh status gizi bagi ibu menyusui memiliki
kontri busi penting dalam kesuksesan produksi ASI dilihat dari segi kuantitas dan
kualitas.

Suksesnya proses laktasi dilihat dari kecukupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh,
karena ibu menyusui memerlukan energi lebih, jadi tidak jarang ibu menyusui
sering merasa lapar. Energi yang dimiliki oleh ibu menyusui harus dipergunakan
untuk melakukan biosintesis ASI untuk pemenuhan kebutuhan energi bayi yang
diperoleh dari ASI tersebut.

Kekurangan gizi pada ibu dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan ibu,
maupun bayinya yang berdampak buruk. Kebutuhan kalori, protein , cairan,
vitamin dan mineral mesti diperhatikan dalam status gizi ibu selama laktasi yang
didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan kuantitas nutrisi pengahsil susu.

DAFTAR PUSTAKA 
Ambarwati, E.R. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika

Astuti. 2010. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta.

Atikah, P dan Erna, K. 2011. Ilmu Gizi untuk Keperawatan dan Gizi


Kesehatan. Yogyakarta: Mulia Medika.

Diane L. 2012. Diet for Breastfeeding Mothers.


Philadelphia. http://www.chop.edu/pages/diet-breastfeeding-
mothers#.V5Gm-tKriko.

Godam. 2011. Arti Definisi/ Pengertian Gizi Seimbang pada


Manusia. http://organisasi.org/arti-definisi-pengertian-gizi-seimbang-
pada-manusia-zat-tenaga-pengatur-pembangun. Diakses tanggal 26
Juli 2016.

Government of South Australia. 2010. Nutrition for Pregnancy and


Breastfeeding. North Adelaide SA: Childre, Youth and Women’s
Health Service Nutrition Department.

Kemenkes RI. 2011. Makanan Sehat Ibu Menyusui. Kementrian


Kesehatan RI: Direktorat Bina Gizi.

Kurniasih, D,. Hilmansyah, H., Astuti, M.P. & Imam, S. 2010. Sehat &


Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta : P.T Penelitian Sarana Bobo.

Kemenkes RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan RI:


Direktorat.Bina.Gizi.

Sari, M.D.  2011. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Bidan Praktek


Swasta tentang Inisiasi Menyusui Dini di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa. Karya Tulis Ilmiah.
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24121/4/Chapt
er%20II.pdf

Simanjutak, D.H dan Sudaryati, E. 2005. Gizi pada Ibu Hamil dan
Menyusui. Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Ibu


Menyusui di RB Sukoasih Sukoharjo. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kusuma Husada.
Dewi, A.B.F.K.,  Pujiastuti, N., Fajar, I. 2013. Ilmu Gizi untuk Praktisi
Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal 30-35.

Septianingsih, D. 2009. Status Gizi Ibu Menyusui dan Faktor-Faktor yang


Berhubungan di Jakarta Barat tahun 2009. Skripsi. Jakarta :
Pendidikan Dokter Umum Universitas Indonesia

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR.PEND.KESEJAHTERAAN_KELUA
RGA/1980070120055012-
CICA_YULIA/gizi_seimbang_ibu_menyusui.pdf.

Universitas of California San Francisco. Diakses pada 2020. Nutrition Tips


for Breastfeeding Mothers National Institutes of Health Office of
Dietary Supplements. Diakses pada 2020. Vitamin C Baby Center.
Diakses pada 2020. Diet for Healthy Breastfeeding Mom American
Pregnancy association. Diakses pada 2020 Diet Consideratons While
Breastfeeding.

Anda mungkin juga menyukai