Anggota :
1. Juana inanta
2. Khofifah najwaturrizkaen
3. Linda amelia sari
4. Mindratu
5. Muhammad hilal
6. Ni kadek puja
7. Ni made nonik
8. Nofita afiani arsih
9. Nur aini mufida
10. Puspita oktafani
11. Putri nurul zakilla
12. Rana nirwana
PENDIDIKAN KESEHATAN
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NAPZA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi NAPZA dan
Penyalahgunaaan NAPZA
Definisi NAPZA
Napza adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan
adiktif lainnya, meliputi zat alami atau sintetis yang bila dikonsumsi
menimbulkan perubahan fungsi fisik dan psikis, serta menimbulkan
ketergantungan (BNN, 2004)
Zat adiktif adalah suatu bahan atau zat yang apabila digunakan
dapat meni mbulkan kecanduan atau ketergantungan.
Contohnya : rokok, kelompok alkohol dan minuman lain yang
memabukkan dan menimbulkan ketagihan, thinner dan zat-zat
lain (lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bisa
dihisap, dihirup, dan dicium, dapat memabukkan)
Golongan NAPZA
D. Zat Psikoaktif
Zat Psikoaktif
Respon adaptif
Maladaptif Respon
Golongan Jenis
Opioida Morfin, heroin (puthao), candu, kodein, petidin
Kanabis Ganja (Mariyuana), minyak hasish
Kokain Serbuk kokain, daun koka
Alkohol Semua minuman yang mengandung ethyl alkohol,
Sedative-hipnotik Sedatin (BK), rohipnol, mogadon, dulomid, nipam mandrax
MDA (Methyl Dioxy Ekstasi
Amphetamine)
Halusinogen LSD, meskalin, jamur, kecubung
Solven & Inhalasi Glue (aica aibon), aceton, thinner, N2O
Nikotin Terdapat dalam tembakau
Kafein Terdapat dalam kopi
Efek yang Ditimbulkan
2 Kokain Ditelan bersama minuman, diisap seperti rokok atau disuntikan Merasa gembira, bertenaga lebih percaya diri
3 Kanabis, mariyuana, ganja Dicampur dengan tembakau Rasa gembira, lebih percaya diri, relaks
5 Amfetamin Diisap, ditelan Merasa lebih percaya diri, mengurangi rasa lelah, me
ningkatkan konsentrasi
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
Pergaulan
03 (teman sebaya)
Contohnya:
1. Ganja: pemakaian lama menurunkan daya tahan sehingga
mudah terserang infeksi. Ganja juga memperburuk aliran
darah koroner.
2. Kokain: bisa terjadi aritmia jantung, ulkus atau perforasi sekat
hidung, jangka panjang terjadi anemia dan turunnya berat
badan.
3. Alkohol: menimbulkan banyak komplikasi, misalnya:
gangguan lambung, kanker usus, gangguan hati, gangguan
pada otot jantung dan saraf, gangguan metabolisme, cacat
janin dan gangguan seksual.
1. Akibat bahan campuran/pelarut:bahaya yang mungkin
timbul: infeksi, emboli.
2. Akibat cara pakai atau alat yang tidak steril: Akan terjadi
infeksi, berjangkitnya AIDS atau hepatitis.
3. Akibat pertolongan yang keliru: Misalnya dalam keadaan
tidak sadar diberi minum.
4. Akibat tidak langsung: Misalnya terjadi stroke pada
pemakaian alkohol atau malnutrisi karena gangguan absorbsi
pada pemakaian alkohol.
5. Akibat cara hidup pasien: Terjadi kurang gizi, penyakit
kulit, kerusakan gigi dan penyakit kelamin.
• Dampak Penyalahgunaan NAPZA
Klien ketergantungan putau (heroin) yang Pemberian substitusi adalah dengan cara penurunan dosis
berhenti menggunakan zat yang secara bertahap sampai berhenti sama sekali. Selama
mengalami gajala putus zat tidak diberi pemberian substitusi dapat juga diberikan obat yang
obat untuk menghilangkan gejala putus menghilangkan gejala simptomatik, misalnya obat
zat tersebut. penghilang rasa nyeri, rasa mual, dan obat tidur atau
sesuai dengan gejala yang ditimbulkan akibat putus zat
tersebut (Purba, 2008).
1. Rehabilitasi Medik
Rehabilitasi
Rehabilitasi medik ini dimaksudkan agar mantan penyalahgunaan NAPZA benar-benar sehat secara fisik. Termasuk
dalam program rehabilitasi medik ini ialah memulihkan kondisi fisik
2. Rehabilitasi Psikiatrik
Rehabilitasi psikiatrik ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi yang semula bersikap dan bertindak antisosial dapat
dihilangkan, sehingga mereka dapat bersosialisasi dengan baik dengan sesama rekannya maupun personil yang
membimbing atau mengasuhnya.
3. Rehabilitasi Psikososial
Dengan rehabilitasi psikososial ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi dapat kembali adaptif bersosialisasi
dalam lingkungan sosialnya, yaitu di rumah, di sekolah/kampus dan di tempat kerja.
4. Rehabilitasi Psikoreligius
Unsur agama dalam rehabilitasi bagi para pasien penyalahguna NAPZA mempunyai arti penting dalam mencapai
penyembuhan. Unsur agama yang mereka terima akan memulihkan dam memperkuat rasa percaya diri, harapan dan
keimanan
5. Forum Silaturahmi
.Tujuan yang hendak dicapai dalam forum silaturahmi ini adalah untuk memantapkan terwujudnya rumah tangga/keluarga
sakinah yaitu keluarga yang harmonis dan religius, sehingga dapat memperkecil kekambuhan penyalahgunaan NAPZA
6. Program Terminal
yaitu program persiapan untuk kembali melanjutkan sekolah/kuliah atau bekerja
Fungsi Perawat
1. Independent
Fungsi independent perawat adalah ”those activities that are considered to be within nursing’s scope of
diagnosis and treatment”.
Dalam kaitan dengan penanggulangan penggunaan NAPZA tindakan perawat diantaranya :
1. Pengkajian klien pengguna NAPZA.
2. Membantu klien pengguna NAPZA memenuhi kegiatan sehari-hari.
3. Mendorong klien berperilaku secara wajar.
2. Interdependent
Fungsi interdependent perawat adalah ”carried out in conjunction with other health team members”.
melakukan kolaborasi rehabilitasi klien pengguna NAPZA, dimana perawat bekerja dengan psikiater,
social worker, ahli gizi juga rohaniwan,
3. Dependent
Fungsi dependent perawat adalah “the activities perfomed based on the physician’s order”.
pada tindakan detoksifikasi NAPZA.
PERAN PERAWAT
1. Provider/Pelaksana
Peran ini menekankan kemampuan perawat sebagai penyedia layanan keperawatan
(praktisi).
2. Edukator/Pendidik
Peran ini menekankan kepada tindakan promotif. Perawat melakukan pendidikan
kesehatan tentang NAPZA dan dampaknya bagi kesehatan kepada klien.
3. Advocat
Peran ini dilaksanakan dengan berupaya melindungi klien, mengupayakan terlaksananya
hak dan kewajiban klien.
4.Peneliti
Peran perawat ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat pasien. Sebagai
peneliti perawat harus melakukan kajian-kajian keperawatan pasien, yang dapat
dikembangkan untuk perkembangan teknologi keperawatan.
5. Pengelola Keperawatan
Pengelola keperawatan berperan serta dalam aktifitas pengelolaan kasus seperti
koordinasi, mengorganisasi dan mengintegrasikan pelayanan bagi perbaikan individu dan
keluarga.
Masalah Yang Sering Timbul
Ancaman kehidupan (kondisi overdosis)
1. Tidak efektifnya jalan napas (depresi system pernapasan) b erhubungan dengan
intoksikasi opioida, sedative hipnotik, alkohol.
2. Gangguan kesadaran berhubungan dengan intoksikasi sedat ive hipnotik,
alkohol
3. Gangguan keseimbangan cairan elektrolit berhubungan den gan delirium
tremens (putus zat alkohol)
4. Amuk berhubungan dengan intoksikasi sedative hipnotik
5. Potensial melukai diri/lingkungan berhubugan dengan intok sikasi alkohol,
sedative hipnotik
6. Potensial merusak diri/bunuh diri berhubungan dengan putus zat M DMA
(ekstasi).
Kondisi intoksikasi
1. Cemas berhubungan dengan intoksikasi ganja
2. Perilaku agresif berhubungan dengan intoksikasi sedative hi pnotik,
alkohol
3. Gangguan komunikasi verbal berhubugan dengan intoksika si sedative
hipnotik, alkohol, opionida
4. Gangguan kognitif berhubungan dengan intoksikasi sedativ e hipnotik,
alkohol, kanabis, opioida
5. Gangguan rasa nyaman, seperti mual/muntah berhubungan dengan
intoksikasi MDMA (ekstasi)
Sindroma putus zat (withdrawal)
1. Kejang berhubungan dengan putus zat alkohol, sedative hip notik
Gangguan persepsi (halusinansi) berhubungan dengan putu s zat alkohol, sedative
hipnotik
2. Gangguan proses berpikir (waham) berhubungan dengan pu tus zat alkohol, sedative
hipnotik
3. Gangguan tidur (insomnia, hypersomnia) berhubungan den gan putus zat alkohol,
sedative hipnotik opioida, MDMA (ekstasi)
4. Gangguan rasa nyaman (mual, muntah) berhubugan dengan putus zat alkohol, sedative
hipnotik, opioida
5. Gangguan rasa nyaman (nyeri sendi, otot, tulang) berhubungan den gan putus zat
opioida.
6. Gangguan afektif (depresi) berhubungan dengan putus zat MDMA (ekstesi)
7. Perilaku manipulative berhubungan dengan putus zat opioid a
8. Terputusnya program perawatan (melarikan diri, pulang paksa) ber hubungan dengan
kurangnya system dukungan keluarga
9. Cemas (keluarga) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan da lam merawat pasien
ketergantungan zat adiktif
10. Potensial gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubu ngan dengan putus zat
opioida.
Pascadetoksikasi (Rehabilitasi)
1. Gangguan pemusata perhatian berhubungan dengan dampa k
penggunaan zat adiktif
2. Gangguan kegiatan hidup sehari-hari (activity daily life-AD L)
berhubungan dengan dampak penggunaan zat adiktif
3. Pemecahan masalah yang tidak efektif berhubungan dengan kurang
pengetahuan, pola asuh yang salah, dan tidak mampu asertif
4. Gangguan konsep diri (harga diri rendah) berhubungan den gan
pemecahan masalah yang tidak adekuat sehingga melakukan pen
gguanaan zat adiktif
5. Potensial melarikan diri berhubungan dengan ketergantunga n psikologis
ganja dan alkohol
THANK YOU