Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH GIZI PADA IBU HAMIL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Individu pada Mata Kuliah Gizi dan Diet
Dosen Pembimbing : Aesthetica Islami SKM., M.P.H

DISUSUN OLEH :
ANDHY RENO PRAKOSO
A1R19004

DIPLOMA KEPERAWATAN
STIKes HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa
terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak
hamil, namun kualitas dan kuantiatasnya perlu ditingkatkan melalui pola makan yang baik
dengan memilih menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi (Purwita Sari, 2009).
  Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para
calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil, agar
kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang
baik dan selama hamil harus mendapatkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
peertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan zat gizi ibu hamil
seperti tambahan  protein minimal seperti zat besi, kalsium, vitamin, asam folat dan energi
(Ramayulis, 2009).
 Ibu memerlukan gizi, jika ibu mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan
masalah baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya serta kurang gizi dapat
mempengaruhi pertumbuhaan dan dapat meenimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan
dan berat janin bayi menjadi rendah. Oleh  karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil (Zulhaida. Com, 2005).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang di
kandungnya, bila makan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih
bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil teelah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abrotus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru lahir mati.
Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang
berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pentingnya gizi pada ibu hamil ?
2. Bagaimana gizi seimbang ibu hamil per trimester ?
3. Bagaimana tanda ibu hamil kurang gizi ?
4. Apa saja taboo makanan pada ibu hamil ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah gizi dan diet serta menambah pengetahuan
mahasiswa tentang pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang pada saat
kehamilan.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pentingnya gizi pada ibu hamil ?
2. Mengetahui gizi seimbang ibu hamil per trimester ?
3. Mengetahui tanda ibu hamil kurang gizi ?
4. Mengetahui taboo makanan pada ibu hamil ?
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 PENTINGNYA GIZI PADA IBU HAMIL


A. Pengertian Gizi
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan. 
Pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
 Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu
membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Olehkarena itu,
setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan, kecuali bayi umur 1-4 bulan
yang cukup mengkonsumsi air susu ibu (ASI) saja. Bagi bayi umur 1-4 bulan, ASI
merupakan satu-satunya makanan tunggal yang penting dalam proses tumbuh kembang
bayi secara wajar dan sehat.
Makan maakanan yang beranekaragam sangat bermanfaat bagi kesehatan terutama
pada ibu hamil. Makanan yang beranekaragam yaitu makanan yang banyak mengandung
unsur-unsur zat gizi yang diperlukan baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila terjadi
kekurangan atas kelengkapan saah satu zat  gizi pada jenis makanan akan dilengkapi oleh
zat gizi serupa dari makanan yang lain, sehingga makanan yang beranekaragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur
bagi ibu hamil serta janin yang ada dalam kandungannya.

B. Pentingnya Gizi Pada Ibu Hamil


Gizi dan Nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi
selama kehamilanberlangsung.  Resiko akan kesehatan janin yang sedang dikandung dan
ibu yang mengandung akan berkurang jika ibu hamil mendapatkan gizi dan nutrisi yang
seimbang. Oleh karena itu, keluarga dan ibu hamil haruslah memperhatikan mengenai hal
ini. Gizi atau nutrisi ibu hamil kondisinya sama saja dengan pengaturan gizi mengenai
pola makan yang sehat. Cuman saja, ibu hamil harus lebih hati-hati dalam memilih
makanan karena mengingat juga kesehatan janin yang sedang dikandungnya
Bersama dengan usia kehamilan yang terus bertambah, makan bertambah pula
kebutuhan gizi dan nutrisi ibu hamil, khususnya ketika usia kehamilan memasuki
trimester kedua. Pada saat trimester kedua, janin tumbuh dengan sangat pesat, khususnya
mengenai pertumbuhan otak berikut susunan syarafnya.
Nutrisi dan gizi yang baik ketika kehamilan berlangsung sangat membantu ibu
hamil dan janin dalam menjalani hari-hari kehamilannya. Tentunya ibu hamil dan janin
akan tetap sehat. Selama kehamilan, kebutuhan nutrisi akan meningkat sepeti kebutuhan
akan kalsium, zat besi serta asam folat. Ibu hamil haruslah di beri dorongan agar
mengkonsumsi makanan yang baik nan bergizi, ditambah kontrol terhadap kenaian berat
badannya selama kehamilan berlangsung. Kenaikan berat badan yang ideal berkisar antar
12-15 kilogram.
Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani
hari-hari kehamilannya dengan sehat, makan konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi
sebagai berikut:
Kalori, Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400
kkal perharinya. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber makanan yang
bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55%
kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi sumber karbohidrat, lemak baik
nabati maupun hewani sebanyak 35%, 10% dari protein dan sayuran serta buahan bisa
melengkapi.
Asama Folat, Janin sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna
pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan membutuhkan
tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami
kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan janin menjadi
tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami
anenchephaly (tanpa batok kepala), mengalami bibir sumbing dan menderita spina bifda
(kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung). Asam folat yang bisa di dapat pada
buah-buahan, beras merah dan sayuran hijau.
Protein, Selain menjadi sumber bagi kalori dan zat pembangun, pembentukan
darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein dibutuhkan oleh ibu hamil
dengan jumlah sekitar 60 gram setiap harinya atau 10 gram lebih banyak dari biasanya.
Protein bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tempe, putih telur, daging dan tahu.
Kalsium, Berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi dan tulang janin.
Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari
penyakit osteoporosis. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena jika ibu hamil tidak memiliki
kalsium yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang
ibunya. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik, selain
kalsium, susu memiliki kandungan vitamin lain yang dibutuhkan ibu hamil, seerti vitamin
A, Vitamin D, Vitamin B2 vitamin B3 dan vitamin C. Selain dari susu, kacang-kacangan
dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga.
Vitamin A, Sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan
tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan pertumbuhan
janin. Namun meskiun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, namun jangan
samapi berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami kelebihan
vitamin A hal ini dapat membuat janin terganggu pertumbuhannya.
Zat Besi, Berfungsi di dalam pembentukan darah terutama membentuk sel darah
merah hemoglobin dan mengurangi resiko ibu hamil terkena anemia. Zat besi akan
diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi
sebanyak 30 mg per harinya. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan.
Vitamin C, Tubuh ibu hamil memerlukan vitamin C guna menyerap zat besi.
Selain itu vitamin C sangat baik guna kesehatan gusi dan gigi. Fungsi lain dari vitamin C
adalah melindungi jaringan dari organ tubuh dari bberbagai macam kerusakan serta
memberikan otak berupa sinyal kimia, hal terjadi karena vitamin C banyak mengandung
antioksidan.
Vitamin D, Dapat meneyerap kalsium sehingga sangat bermanfaat dalam
pembentukan dan pertumbuhan tulang bayi. Vitamin D dapat di dapat dari sumber
makanan, susu, kuning telur atau hati ikan.
Jika ibu hamil tidak mengalami berbagai macam gejala seperti anemia, gusi
berdarah dan gejala lainnya, maka ibu hamil tersebut dapat dikatakan telah mencukupi
kebutuhan akan gizi dan nutrisinya. Hal yang lebih penting untuk mengecek kecukupan
nutrisi selama kehamilan adalah tentunya melalui perkembangan berat badan selama
kehamilan. Tentunya kenaikan berat badan berbeda-beda tiap bulannya.
Namun bagaimana jika selama kehamilan ibu hamil mengalami kekurangan
asupan gizi? maka hal ini bisa berdampak pada terjadinya bayi terlahir secara prematur,
mengakibatkan keguguran, adanya kelainan bayi dalam sistem syarafnya, janin
berkembang tidak normal, bahkan hingga menyebabkan kematian janin. Jadi, perhatikan
betul mengenai asupan gizi selama kehamilan, yang perlu diingat, janganlah memenuhi
kebutuhan gizi dan nutrisi karena kuantitas, tapi gizi yang berkualitas dengan komposisi
yang berimbang dan cukup, itu yang terpenting.
2.2 GIZI SEIMBANG IBU HAMIL PER TRIMESTER
Makanan dan Gizi seimbang merupakan makan yang cukup mengandung
karbonhidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu
hamil, namun tidak smua kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Pada dasarnya menu makanan pada ibu hamil tidak banyak berbeda dari menu
sebelum hamil. Oleh karena itu, diharapkan tidak ada kesulitan dalm pengaturan menu
selama hamil. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi pada wanita
yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil di butuhkan untuk dirinya dan janin yang di
kandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Purwita
Sari, 2009).
Demikian pula bila makan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini akan
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi yang lahir akan
meninggal dunia. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, pendarahan,
infeksi, dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya makanan
yang berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan yang berlebihan, bayi besar, dan
dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi ( keeracunan kehamilan ). Dan bila makan
ibu kurang, kemudian di perbaiki setelah bayi lahir kekurangan yang di alami sewaktu dalam
kandungan tidak dapat sepenuhnya di perbaiki.
Makamam ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan
asam lemak esensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak seperti :
1. Asam lemak Omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari eikosapentaenoat
(EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA). Asm lemak Omega 3 pada ibu hamil dan
menyusui ini berfungsi mempengaruhi membran sel-sel syaraf, mempengaruhi fungsi
otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus, mencegah asterosklerosis
dan penyakait jantung koroner serta penyembuahan penyakit nefritis dan arthritis.
2. Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linolat (LNA), yang didalam tubuh dikonversi
menjadi asam lemak arakidonat yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan janin
bayi serta kseehatan kulit ibu, janin dan bayi.
Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa
terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap
perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenernya sama dengan ibu yang tidak hamil, namun
kualitas dan kuantitasnya di tingkatkan melalui pola makan dengan kebiasaan makan yang
baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis
bevariasi.
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil banyak mendapat perhatian
dari berbagai komite di seluruh negara. Di negara berkembang termasuk indonesia masalah
gizi masih merupakan masalah kesehatan yang utama dan merupakan penyebab kematian ibu
tidak dapat di pungkiri lagi dari masa kehamilan meenjadi saat yang paling berbahaya dalam
hidupnya (Derekam,2005)
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan gizi sekitar
23% secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil tersebut adalah menkonsumsi
makanan yang tidak terpenuhi oleh syarat gizi yang di anjurkan, dengan adanya jarak
kehamilan dan persalinan yang berdekatan pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan serta
pengetahuan yang kurang akan menyebabkan tingkat kematian pada ibu meenjadi tingggi
(www.info, kes.com, 2007).
Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu
makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :
1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta
makanan yang sudah tidak segar
2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada
dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik
3. Hidangan yang tersusundari bahan makanan bergizi
4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan membeli
dan memilih makanan yang segar dan bergizi
5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kool, kubis
dan lain-lain
6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan laiin-lain.

 Pemenuhan Nutrisi Berdasarkan Trimester


Meskipun nutrisi selalu diperlukan ibu hamil, ternyata ada waktu tertentu dalam
pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin.
Trimester 1 : Minggu 1 – 12
Trimester 2 : Minggu 13 – 28
Trimester 3 : Minggu 29 – 40
Trimester Pertama (Minggu Ke-1 sampai Minggu Ke-12)
 Saat trimester ini janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga
kebutuhan gizi ibu harus tercukupi.
 Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1 bulan),
ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang mengandung kalori dan protein tinggi
seperti daging merah dan daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki
energi yang cukup sehingga janin dapat berkembang dengan pesat. Jumlah kalori
yang harus dikonsumsi minimal 2000 kkal per harinya.
 Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan
mual. Mengonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dapat menjadi pilihan
makanan bagi ibu hamil.
 Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) akan terjadi
pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang tersebut
dibutuhkan kalsium sebanyak 1200 miligram per harinya.
 Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan asam folat yang
banyak. Jumlah asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per
harinya.
 Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang
mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk membentuk
otak janin. Selain itu, janin juga membutuhkan DHA dan kolin agar dapat
memproduksi sel otak lebih sempurna.
 Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan
nutrisi yang tinggi. Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari
bayi lahir dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1, B3,
B2 dan juga B6. Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah 60 gram per hari.
Trimester Kedua (Minggu Ke-13 sampai Minggu Ke-28)
 Saat ibu hamil memasuki masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami
berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini,
pemenuhan nutrisi harus meningkat dibandingkan dengan trimester sebelumnya.
 Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan janin
4 bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya.
Kalori tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan
mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu hamil sebaiknya
tidak mengonsumsi cokelat, teh dan juga kafein karena berisiko untuk mengganggu
perkembangan di saraf pusat.
 Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus
mengonsumsi banyak serat yang dapat ditemukan pada sayur dan buah. Ibu hamil
juga harus minum air putih minimal 8 gelas per hari agar tidak kekurangan cairan dan
mencegah sembelit. Zat besi dan vitamin C juga sangat dianjurkan dalam minggu ini
karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah.
 Pada minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu
hamil dilarang untuk mengonsumsi garam yang berlebih untuk mencegah terjadi kaki
bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3 dan juga
vitamin E untuk membantu kecerdasan otak janin. Jumlah yang harus dikonsumsinya
adalah sebanyak 80 gram per hari.
 
Trimester Ketiga (Minggu Ke-29 sampai Minggu Ke-40)
 Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa
kehamilan ini, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan.
Oleh karena itu pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh dikesampingkan. Ibu
hamil harus menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
 Pertambahan kalori juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori
yang dibutuhkan adalah sebanyak 300 kalori per harinya. Pada tahap ini kalori
dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan dan plasenta pada janin. Kalori juga
bermanfaat untuk menambah volume darah dan juga cairan ketuban bagi ibu hamil.
 Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk membantu metabolisme
guna memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah serta pembentukan
karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus tercukupi sebanyak 2,2 miligram per
harinya.
 Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi
untuk membentuk senyawa tiroksin yang bermanfaat untuk mengontrol metabolisme
pembentukan sel baru. Kekurangan senyawa ini dapat mengganggu pertumbuhan otak
bayi dan berpotensi menyebabkan janin tumbuh kerdil. Idealnya mengonsumsi
yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
 Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, B2 dan B3 harus ditingkatkan.
Vitamin ini berfungsi untuk membantu mengatur metabolisme dari sistem pernap asan
janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil dituntut
untuk mengonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, vitamin B2 sebanyak 1,2
miligram sedangkan vitamin B3 sebanyak 11 miligram.

2.3 TANDA IBU HAMIL KURANG GIZI


Ibu hamil berpeluang besar mengalami kurang gizi karena tubuh tidak mendapatkan
asupan gizi yang cukup dan berimbang. Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain
selera makan yang menurun saat hamil, makan banyak namun kurang mengandung nutrisi,
hingga hamil yang disertai muntah-muntah parah. 
Mengenali tanda-tanda malnutrisi pada ibu hamil cukup mudah. Hal ini penting
dilakukan sedini mungkin agar bisa segera diatasi sehingga tidak sampai mengganggu
kehamilan hingga nanti saatnya melahirkan.
Seperti diungkap dr. Supriyatiningsih, M.Kes.,Sp.OG, setidaknya ada 6 tanda yang
muncul sejak awal masa kehamilan. 
1. Anemia 
Kekurangan gizi pada ibu hamil masih sering ditemui di Indonesia.
Kebutuhan gizi ibu hamil juga berbeda setiap trimester kehamilan. Hampir semua
dokter, bidan, rumah sakit, dan puskesmas sering menemui kasus ibu hamil
kekurangan gizi.
Salah satu tanda yang sering terjadi adalah anemia pada ibu hamil. Anemia
sering ditandai dengan lemas tak bertenaga, pucat, sakit kepala, dan pusing.
Anemia pada wanita hamil biasanya terjadi akibat kekurangan zat besi dan
asam folat. Karena itu para ibu hamil dianjurkan lebih banyak mengonsumsi makanan
bergizi, seperti sayuran hijau yang kaya akan zat besi dan makanan sumber protein
seperti daging merah, ikan, kacang-kacangan dan olahan susu. Para ibu hamil
umumnya juga sering diberikan suplemen berupa tablet penambah darah.
2. Tanggalnya gigi pada ibu hamil
Nutrisi pada kehamilan pastinya terbagi untuk pertumbuhan janin. Oleh
karenanya, sumber gizi yang dibutuhkan juga lebih besar, khususnya setelah trimester
pertama yang sering mengalami gejala morning sickness, maka kebutuhan gizi ibu
hamil trimester kedua sangat penting.
Salah satu nutrisi yang penting dikonsumsi oleh orang hamil adalah makanan
yang mengandung banyak kalsium. Kalsium banyak ditemukan dalam susu, ikan,
keju, yogurt, kacang-kacangan serta biji-bijian. Kalsium sangat penting untuk
pertumbuhan tulang dan gigi bayi.
Ketika asupan nutrisi berupa kalsium berkurang, maka cadangan kalsium
dalam tubuh ibu hamil akan dialihkan ke janin untuk menjaga kebutuhan janin.
Akibatnya, ibu kekurangan kalsium. Salah satu tandanya adalah tanggalnya gigi saat
masa kehamilan walaupun tidak mengalami gangguan atau penyakit pada gigi.
3. Berat badan tidak bertambah
Asupan nutrisi pada ibu hamil dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan rahim, plasenta, pertumbuhan janin, produksi ketuban, peningkatan
volume darah, serta persiapan payudara dalam  memproduksi ASI setelah masa
persalinan. Bertambahnya asupan gizi yang dikonsumsi ibu hamil dan pertumbuhan
janin harusnya membuat penambahan berat badan. Peningkatan berat badan biasanya
dapat mencapai 13 kg.
4. Mudah terkena penyakit
Asupan gizi pada ibu hamil juga digunakan oleh tubuh untuk menjaga
kesehatan dan  berperan penting dalam mengganti sel-sel yang rusak. Pemenuhan
asupan gizi yang sesuai dan cukup dapat menjaga sistem imun ibu hamil sehingga
dapat terhindar dari serangan penyakit seperti infeksi. Selain itu ibu hamil juga
disarankan melakukan imunisasi TT  untuk menjaga kekebalan tubuh.
5. Memicu terjadinya persalinan premature
Kekurangan gizi pada ibu hamil juga memicu persalinan premature, misalnya
kekurangan vitamin A, seng dan zat besi. Persalinan normal biasanya terjadi pada usia
kehamilan diatas 9 bulan atau 36 minggu.
6. Perkembangan janin lambat (kecil)
Kekurangan gizi pada perempuan hamil juga dapat dilihat dari perkembangan
janin yang dikandungnya. Normalnya, semakin bertambah usia kehamilan, berat janin
yang dikandung juga harus bertambah. Pertambahan berat janin dipengaruhi oleh
asupan gizi yang dikonsumsi.
Jika ibu hamil kekurangan gizi maka pertumbuhan janin terhambat, juga
mempengaruhi pertumbuhan organ dan perkembangan otak janin. Hal ini mengakibatkan
bayi lahir cacat.
Pertumbuhan janin dapat dipantau dengan pemeriksaan kandungan oleh dokter dan
bidan dengan mengukur tinggi puncak rahim (fundus uteri) atau dengan cara menghitung usia
kehamilan saat pemeriksaan fisik. Pemeriksaan USG oleh dokter ahli juga disarankan.

2.4 TABU MAKANAN PADA IBU HAMIL


Perempuan yang mendapatkan tabu makanan berikunya adalah Perempuan hamil.
Kehamilan dipandang sebagai peristiwa publik. Satu-satunya peristiwa pribadi dalam suatu
kehamilan adalah bahwa janin tumbuh di suatu tubuh subjek perempuan. Bahkan karena
visibilitasnya, subjek hamil sesungguhnya tidak dapat menyembunyikan proses di dalam
tubuhnya itu. Dengan demikian, kehamilan sangat berpotensi menjadi ruang ketika semua
orang merasa dapat berpartisipasi dan mempunyai hak atas kehamilan itu. Kehamilan
memublikkan subjek hamil (Priyatna, 2005).
Campur tangan orang tua dan suami sangat jelas menjadi sumber dari pantangan-
pantangan makan bagi perempuan hamil. Tabu makanan yang dipercaya perempuan hamil,
menurut Rofi’ah, S.K dkk. (2017: 3) dapat memengaruhi pemilihan makanan sebagai bentuk
asupan nutrisinya. Berbagai jenis makanan memang dianjurkan dikonsumsi untuk
memperlancar proses kehamilan dan persalinannya. Namun, ibu hamil juga harus melakukan
pemilihan dan pantang makanan tertentu karena ingin menghormati anjuran orang tua (ibu
atau ibu mertua) dan untuk menghindari berbagai konflik yang dapat timbul nantinya.
Munculnya pandangan tentang makanan yang boleh atau tidak boleh dimakan seperti ini
menimbulkan kategori “bukan makanan” sebagai sebutan makanan yang tidak boleh dimakan
(Anderson, 2006: 313).
Pasangan yang ingin mendapatkan keturunan pun misalnya sering ditakut-takuti untuk
tidak mengonsumsi kedelai dan produk turunannya seperti tahu dan tempe yang dianggap
membuat alat reproduksi tidak subur (Dewi, 2009: 3). Perempuan hamil juga tidak boleh
memakan (Dewi, 2009: 6) karena dikhawatirkan ASInya nanti berbau amis. Perempuan yang
sedang mengandung juga pantang memakan ikan laut, karena dapat membuat ASI menjadi
bau amis dan menyebabkan luka jahit sisa persalinan menjadi sulit kering.
Menurut Fannania (2017), ada tujuh jenis makanan yang dilarang untuk dikonsumsi
perempuan hamil, yaitu: (1) gurita, karena diyakini janin akan terbelit ariari ketika dilahirkan
dan juga akan mengakibatkan penyakit gatal pada ibu dan janinnya, (2) ikan hiu, yang dapat
mengakibatkan janin sulit keluar dan akan terjadi perdarahan saat melahirkan, (3) ikan yang
dapat menyebabkan bau badan ibu dan janin dalam kandungan menjadi amis, (4) udang yang
masih dipercaya dapat membuat anak yang dilahirkan menjadi bungkuk. Budaya tabu lainnya
adalah bila ibu hamil mengonsumsi (5) jantung pisang, bentuk kepala bayi akan menjadi
lonjong seperti jantung pisang. (6) Salak juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena
menyebabkan perempuan susah buang air besar. Sedangkan buah (7) durian dan nanas
dipercaya akan menyebabkan keguguran dan juga menurut Dewi (2009: 5) dianggap
membuat kelamin perempuan ‘becek’ dan mengalami keputihan.
Penelitian yang dilakukan Sukandar (2007a: 46) mengungkapkan bahwa tabu
makanan pada perempuan hamil sebenarnya berkaitan dengan [ketakutan pada] kelahiran
yang sulit, menyakitkan, atau menyebabkan keguguran. Ada tujuh jenis makanan yang
dihindari untuk dikonsumsi perempuan daerah Barito Kalimantan Selatan, yaitu: es, pisang
kembar, kelapa muda, air kelapa, nenas muda, ikan, dan ikan tauman. Pada penelitian lainnya
dengan tema serupa di Jeneponto Sulawesi Selatan, Sukandar (2007b: 44) menemukan
jumlah tabu makanan yang lebih banyak, yang terdiri dari tumbuhan seperti buah tala, daun
kelor, terong; dan sejumlah ikan seperti pari, toka-toka, gurita dan cumi-cumi. Makanan yang
ditabukan bagi ibu hamil memang sangat banyak dan alasan yang diberikan oleh responden
tidak selalu masuk akal masyarakat umum. Sebagai contoh, pepaya ditabukan karena akan
menyebabkan bayinya susah keluar, anak dalam perut akan sakit, akan terasa sakit waktu
melahirkan, dan lain-lain. Cumi-cumi, ikan pari dan ikan toka-toka sebenarnya sangat baik
bagi perempuan hamil karena merupakan sumber protein yang tinggi.
Pada penelitiannya di Banjar, Jawa Barat, Sukandar (2006a: 53) menemukan 35 jenis
makanan yang tidak boleh dikonsumsi perempuan hamil, termasuk di antaranya adalah lele,
belut, ikan gabus, dan udang yang berprotein tinggi. Selain itu, daun melinjo juga ditabukan
karena dianggap dapat menyebabkan darah bau, sulit melahirkan, gatal dan dapat ketiduran
saat perempuan itu melahirkan.
Hasil penelitian-penelitian yang dilakukan Sukandar ini tidak bertentangan dengan
kajian Rofi’ah dkk (2017: 7) di Pucakwangi, Pati Jawa Tengah, yang menemukan bahwa
perempuan hamil pada umumnya memang ditabukan mengonsumsi berbagai jenis ikan,
udang dan kerang, juga buah-buahan seperti kurma, salak, anggur, durian, dan papaya.
Informasi tentang larangan-larangan ini menurutnya didapatkan sebagian besar dari orang
tua, bidan, dan internet.
Penelitian lainnya yang dilakukan Kartikowati (2014: 164) mengungkapkan tentang
mitos berkaitan dengan makanan yang tumbuh dalam masyarakat Melayu di wilayah
Kuantan. Selama berada dalam proses kehamilan, perempuan tidak boleh banyak makan
nenas, tidak boleh banyak minum es karena dikhawatirkan anak bayi membesar sehingga
sulit saat persalinan. Pada masa kehamilan, perempuan hamil pantang makan makanan yang
pedas, karena diperkirakan dapat berpengaruh pada kondisi bayinya. Makanan lain yang
dipantang adalah makan nangka (gulai) karena perut bayi akan kembung. Perempuan hamil
tidak boleh banyak makan telur, ditakutkan janin di dalam perutnya akan mengalami bisul.
Hal ini bisa jadi ada benarnya karena telur banyak mengandung albumen.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari makalah diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa makanan dan Gizi
seimbang merupakan makan yang cukup mengandung karbonhidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Kebutuhan nutrisi akan meningkat selama ibu hamil, namun tidak semua
kebutuhan nutrisi meningkat secara propesional.
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang simbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap mempertahankan kebutuhan zat gizi ibu.
Jika ibu hamil mengalami kekurangan gizi akan menimbulkan masalah baik pada ibu
maupaun pada janin yang dikandungnya. kekurangan gizi juga akan memgakibatkan
keguguran, abortus, cacat bawaan dan berat janin bayi rendah.
Oleh karena itu, diharapkan kepada pembaca untuk dapat memanfaatkan apa yang
telah disampaikan dalam makalah ini guna untuk meningkatkan makanan dan gizi seimbang
untuk ibu hamil agar dapat mengurangi tingkat kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya.

3.2 SARAN
1. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan
berupa penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar
dapat mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.
2. Bagi ibu hamil agar rajin menmeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan
sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara menimbangs
badan.
3. Ibu hamil sebaiknya selalu mengkonsumsi setidaknya dua gelas susu sehari atau
santaplah hasil produksi ternak lainnya.
4. Bagi ibu hamil sebaiknya makan makanan yang benar-benar bergizi agar ibu dan
janinnya selalu sehat.
5. Sebaiknya ibu hamil segera menghubungi tenaga kesehatan terdekat jika terjadi tanda-
tanda komplikasi kehamilan agar dapat segera memperoleh penanganan.
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/150/jtptunimus-gdl-endahpurwa-7470-3-babii.pdf
http://lagizi.com/gizi-ibu-hamil-berdasarkan-trimester-kehamilan/
3757-18719-1-PB.pdf
http://watisusilawati.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa/Kehamilan-dan-
Menyusui/Kehamilan/Pentingnya-Gizi-bagi-Ibu-Hamil

Anda mungkin juga menyukai