NIM : 20.11.401.01.0862
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan
Dosen : Herli Gustiani, SST,M.Kes
(Melakukan informed consent dan menjelaskan prosedur pemeriksaan kepada ibu hamil atau
pasien)
Bidan : Assalamu’alaikum wr.wb Ibu, perkenalkan nama saya Bidan Silva yang bertugas sore hari ini,
sebelum melakukan tindakan saya akan menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari pemeriksaan fisik ibu
hamil yaitu untuk mengetahui kesehatan pada ibu hamil dan janin serta untuk mengetahui perubahan
yang terjadi dari pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya. Sebelumnya mohon maaf bu, apakah ibu
yang melakukan kunjungan pada hari ini ?
Pasien (Ibu hamil) : Wa’alaikumussalam bu bidan, iya saya ingin memeriksakan perkembangan
kehamilan saya bu.
Bidan : Baik ibu, sebelum mulai melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil terlebih dahulu saya akan
memberikan beberapa pertanyaan terkait kehamilan ibu, jadi mohon kerja samanya ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu.
Bidan : Nama ibu siapa ya bu dan usia ibu saat ini berapa tahun ibu ?
Pasien (Ibu hamil) : Nama saya Nia bu dan usia saya saat ini 21 tahun.
Bidan : Pekerjaan ibu sekarang apa ya bu ?
Pasien (Ibu hamil) : Saya sebagai ibu rumah tangga saja bu.
Bidan : Ini kehamilan ibu yang keberapa ya bu dan sudah masuk Trimester berapa bu ?
Pasien (Ibu hamil) : Ini kehamilan pertama saya bu, saya dan suami serta pihak keluarga sangat
mengharapkan dan menantikan kehadiran bayi ini bu, dan saat ini kehamilan saya sudah memasuki
Trimester III bu bidan.
Bidan : Baik ibu, kita lanjut untuk melakukan pemeriksaan fisik ibu hamil pada ibu ya bu.
(Mempersiapkan alat, mencuci tangan dan mengeringkannya, lalu mulai memasang handscoond
steri dilanjutkan bidan menutup sampiran & menjaga privasi pasien)
Bidan : Permisi ya bu, silahkan ibu berdiri saya akan mengukur tinggi badan, berat badan dan
mengukur lila ibu terlebih dahulu.
Ibu hamil : iya bu bidan.
Bidan : Baik bu dari hasil pengukuran TB ibu 156 cm kemudian BB ibu saat ini 68 kg dan ukuran Lila
ibu 26,5 cm ya bu, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada ibu yaitu
memeriksa tekanan darah, nadi, suhu tubuh, dan pernafasan ibu ya bu.
(Bidan mengatur posisi pasien senyaman mungkin)
Bidan : Baik ibu bisa berbaring dengan posisi senyaman mungkin ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Ooh baiklah bu bidan.
Bidan : Permisi ibu saya periksa tekanan darahnya ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu silahkan.
(Menaikan lengan baju pasien lalu memasangkan tensimeter ke lengan kiri bagian atas untuk
melakukan pemeriksaan tekanan darah pasien)
Bidan : Permisi bu, mohon maaf ibu bisa buka ketiaknya ya bu saya akan membersihkan bagian aksila
atau ketiak ibu terlebih dahulu menggunakan tisu ya bu.
Pasien (Ibu hamil) : Iya bu silahkan.
Bidan : Baik ibu permisi ya bu kita ukur suhu tubuhnya dulu ibu jepit thermometernya diketiak ibu ya,
tangan kiri ibu diletakkan didada untuk menahan thermometernya, lalu permisi bu saya akan
memeriksa nadi ibu pada tangan kanan ibu ya.
(Setelah selesai melakukan pemeriksaan tekanan darah
lalu Bidan memeriksa suhu tubuh ibu dan mengarahkan ibu untuk menjepit tehrmometer yang
sudah diletakkan diketiak dan menunggu hasil pemeriksaan suhu selama 5
menit, lalu Bidan sambil menghitung pernafasan dan nadi ibu hamil)
Bidan : Selanjutnya permis ya bu, saya akan memeriksa bagian kepala dan leher ibu. Sebelumnya apakah boleh jika
jilbab ibu dilepas terlebih dahulu?
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu, boleh.
Bidan : Rambut ibu tidak rontok ya bu, kulit kepala ibu juga bersih tidak ada ketombe, tidak terdapat
luka, dan rambut ibu warnanya hitam dan juga wangi, jadi normal aja ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu bidan soalnya saya rutin keramas bu.
Bidan : Ohh begitu ya bu. Bagian wajah ibu juga tidak pucat, hanya agak sedikit bengkak ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu, itu berbahaya tidak bu ?
Bidan : Tidak apa-apa bu itu kondisi umum pada ibu hamil trimester 3, jadi tidak perlu khawatir ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Begitu ya, baik bu.
Bidan : Konjungtiva atau bagian bawah mata ibu normal ya bu tidak pucat, sclera ibu juga tidak
kuning. Hidung dan telinga ibu bersih ya bu, tidak ada secret ataupun kelainan lainnya. Ibu bisa buka
mulutnya bu, aaaa seperti itu bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Aaaaa.
Bidan : Gigi ibu bersih ya, tidak berlubang, gusi ibu tidak berdarah.
Bidan : Leher ibu juga normal ya bu, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tiroid, limfe dan jugularis.
Sekarang saya akan melakukan pemeriksaan payudara pada ibu, apakah ibu bersedia untuk dibuka
pakaian bagian atasnya bu agar mempermudah tindakan, untuk memastikan bahwa ibu tidak ada gejala
kanker payudara.
Pasien (Ibu Hamil) : Baik ibu sihlakan.
Bidan : Permisi ya bu, luruskan kesamping tangan kanan dan kiri ibu ya, payudara ibu normal, tidak
ada benjolan, bentuknya simetris, putingnya menonjol, kolostrum tidak keluar. Selanjutnya angkat
kedua tangan ibu keatas, tidak ada kulit yang tertarik dan tidak ada kulit yg berlebih seperti kulit jeruk.
Berikut nya saya akan melakukan palpasi kedua payudara untuk memeriksa adakah massa, pembesaran
pembuluh limfe dan adanya nyeri tekan dan
pijat puting susu, apakah ada pengeluaran cairan kolostrum.
( Melakukan tindakan)
Bidan : Tidak ada kolostrum yg keluar ya bu, tidak ada benjolan, sekarang apakah ini terasa nyeri bu?
Pasien (Ibu Hamil) : Tidak bu.
Bidan : Jadi payudara ibu normal ya bu, tidak ada tanda-tanda kanker atau kelainan lainnya.
( Selanjutnya pemeriksaan abdomen dan Leopord bagian perut , untuk menentukan posisi bayi)
( Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk uterus. Lakukan
palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan janin. Jika
kepala janin yang terletak di fundus, maka palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat
digerakkan (balotemen). Tapi jika bokong yang terletak di fundus, maka pemeriksa akan meraba
suatu bentuk yang tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala, tidak dapat digerakkan,
serta fundus terasa penuh)
( Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti bentuk uterus. Lakukan
palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan janin )
Bidan : TFU ukuran fundus ibu dengan usia kehamilan 36 minggu, setinggi 33 cm.
( Mengukur Tinggi Fundus Uteri menggunakan methlyn, diukur dengan cara buta (methlyn dalam
keadaan terbalik)
Pemeriksaan Leopold II
(Meletakkan kedua tangan pada dinding perut kiri dan kanan samping. Menentukan dimana
punggung janin dengan meraba menggunakan telapak tangan secara bergantian telapak tangan
kiri dan kanan lalu menggeser ke arah bawah dan merasakan adanya bagian-bagian besar dan
kecil janin , serta dapat bergerak dan menendang, maka bagian tersebut adalah kaki, lengan atau
lutut)
Bidan : Baik, saya akan lanjutkan ke leopold II ya bu, yang bertujuan untuk mengetahui punggung
janin ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Baik bu.
Bidan : Nah ini disebelah kanan teraba keras dan memanjang ya bu, tandanya punggung janin berada
disebelah kanan sini.
Pasien (Ibu Hamil) : Ooh begitu ya bu, baik bu.
(Untuk menentukan bagian mana janin yang berada pada bagian bawah. Lutut ibu dalam keadaan
fleksi, tangan kanan pemeriksa meraba bagian bawah rahim dan dipegang kemudian sedikit
digoyangkan untuk menentukan bagian terbawah dari janin, tangan kiri menahan fundus uteri,
lalu menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk apa belum , jika sudah masuk maka
lakukan leopold IV, tetapi jika belum masuk maka tidak di lakukan Leopold IV)
Bidan : Bayi ibu kepala nya sudah masuk ke pintu atas panggul ya bu.
Melakukan Leopold IV untuk menentukan (sampai berapa jauh derajat desensus janin dan
mengetahui seberapa bagian kepala janin masuk kepintu atas panggul)
(Meletakkan kedua telapak tangan pada sisi kiri dan kanan bagian bawah rahim dengan ujung-
ujung jari berada di tepi atas simfisis. Kedua tangan pemeriksa bertemu di atas simpisis, berarti
bagian bawah janin belum masuk PAP, bila kedua tangan sejajar berarti kepala janin sudah masuk
PAP atau dengan cara lain, tangan kanan pemeriksa ditaruh diatas simphisis dan meraba bagian
terendah dan mengukur dengan jari bagian yang belum masuk PAP ( 1/5 SD 5/5))
Bidan : Karena kedua tangan bertemu di atas simpisis, berarti bagian bawah janin belum masuk PAP ya
bu. selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan DJJ janin ya bu.
Pasien (Ibu Hamil) : Iya bu bidan silahkan.
(Bidan sambil melakukan pemeriksaan Costovertebrapada ibu)
Bidan : Lalu ibu silahkan menghadap kedepan kembali lalu pandangan ibu lurus kedepan rileks ya bu.
Pasien (Ibu hamil) : Baik bu bidan.
(Bidan langsung melakukan reflek patella ketika ibutidak menyadarinya)
Bidan : Ibu kaget ya bu dan hasil pemeriksaan reflek patella pada ibu normal ya bu.
(Selanjutnya melakukan pemeriksaan panggul pada ibu. Melakukan
pemeriksaan distansia spinarum, cristarum, konjugata, eksterna, dan pemeriksaan lingkar
panggul)
(Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik ibu hamil dan memberi tahu ibu bahwa pemeriksaan suda
h selesai, membereskan alat membuka Kembali bilik dan mempersilahkan ibu duduk dikursi kon
seling)
Bidan : Baik ibu, silahkan duduk dikursi bu. Jadi pemeriksaan fisik pada ibu hari ini sudah selesai ya
bu dan dari hasil yang saya simpulkan disini tidak terdapat ketidak
normalan pada kehamilan ibu semua pemeriksaan hasilnya normal aja ya bu dan bayi dalam kandungan
ibu juga sehat. Ibu tetap jaga kesehatan dan istirahat yang cukup serta atur pola makan ibu ya
agar nanti pada saat ibu melahirkan dalam kondisi yang baik. Terimakasih atas kerja samanya ya ibu.
Ibu hamil : Baik bu, alhamdulillah terimakasih kembali ibu bidan.