Anda di halaman 1dari 4

ROLE PLAY PERGERAKAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Disuatu desa di sudut kota Bengkulu Tengah yang bernama desa Punduk Merindu.
Suatu hari desa ini kedatangan seorang bidan, yaitu bidan Aliya yang akan ditugaskan sebagai
bidan PTT (pegawai tidak tetap). Desa ini sudah lama tidak didatangi oleh bidan yang
membantu meningkatkan derajat kesehatan mereka. Awalnya desa ini sudah mulai terbentuk
desa siaga, namun karena kurangnya kesadaran dan motivasi masyarakat maka program desa
siaga ini menjadi vakum. Bidan Aliya berniat untuk memmbentuk kembali desa siaga ini dan
mengaktifkan kembali kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
Suatu hari bidan Aliya menghadap dan melapor ke kepala desa dusun Punduk Merindu.
Bidan Aliya : Assalamualaikum.
Ibu Kades : Walaikumussalam. Mari silahkan masuk. Ayo duduk nak.
Bidan Aliya : Iya buk. Perkenalkan saya Aliya. Saya disini mau melaporkan diri kepada
pak kades kalau saya adalah bidan PTT baru di desa Punduk Merindu ini.
Ibu Kades : Oh iya. Sebentar ya kalau begitu ibu panggil bapak dulu ya.
Bidan Aliya : Iya bu.
Pak kades keluar. Bersalaman dengan bidan Aliya.
Kades : Ada apa nak?
Bidan Aliya : Perkenalkan pak, saya Liya Rohali. Saya mau melaporkan diri kalau saya
adalah bidan baru yang akan menjadi bidan PTT di di desa Punduk Merindu
ini.
Kades : Oh iya jadi ini ya ibu bidan baru yang akan membantu masyarakat kita
disini nanti. Selamat datang di desa kita ini nak. Memang sebenarnya desa ini
sudah lama tidak ada bidan PTT yang bertugas, sudah 1 tahun lebih. Tempat
pelayanan kesehatan pun juga jauh dari sini. Masyarakat disini mendapat
kesulitan jika ada yang sakit yang membutuhkan pertolongan medis. Kami
sangat berharap ada petugas kesehatan yang dapat membantu kami disini.
Bidan Aliya : Iya pak. Saya juga sangat berharap kalau nanti saya bisa membaktikan diri
saya untuk desa ini dan membantu masyarakat desa untuk meningkatkan
kesehatan.
Kades : Iya nak. Kami sangat membutuhkan bantuan darimu. (tersenyum)
Jika nanti kami membutuhkan bantuan ataupun kesulitan kita dapat
membantumu nak.
Ibu kades : Iya nak. Ibu dan juga beberapa warga disini sangat berharap sekali jika
suatu saat ada ibu bidan yang datang kembali untuk membantu kami dalam
meningkatkan kesehatan.
Bidan Aliya : Iya bu. Insya Allah dapat kita lakukan bersama-sama.
Bidan Aliya pulang ke pustu (Puskesmas Pembantu)
Suatu hari ada pertemuan dalam pemilihan pengurus dan kader desa siaga melalui pertemuan
khusus para pemimpin formal desa dan tokoh masyarakat. Dimana hasil pemilihan pengurus
dan kader sebagai berikut :
Ketua Desa Siaga : Pak Kades
Kader :
1. Buk Kades
2. Ibu Suryani
3. Ibu Margopo
4. Ibu Hayati
5. Ibu Rukiyah
Ketua Adat : Pak Sulaiman
Tokoh Agama : Pak Zulkarnain
Sebelum melaksanakan tugasnya, pengelola dan pengurus kader desa siaga, diadakannya
pelatihan. Pelatihan kegiatan yang akan dilaksanakan di desa dalam rangka pembangunan
desa siaga yang meliputi pembangunan, pengelolahan poskesdes dan pembangunan dan
pengelolahan UKBM dan hal-hal mengenai kehamilan dan persalinan.
Setelah melaksanakan pelatihan pengelola dan pengurus kader. Selanjutnya pengelola dan
pengurus melakukan pengembangan poskesdes dan UKBM.
Ketua Desa Siaga : Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kader dan Masy : Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Ketua Desa Siaga : Sekarang kita akan melaksanakan musyawarah mengenai masalah
kesehatan yang terjadi di desa kita yaitu kejadian luar biasa wabah demam berdarah. Nah
sekarang saya langsung beri tanggung jawab kepada ibu bidan untuk musyawarah pemecahan
masalah.
Bidan : Saya ucapkan terima kasih kepada pak ketua. Baiklah langsung saja
kita melaksanakan musyawarah mengenai penyakit DBD yang sedang wabah di desa kita.
Ada tidak masukan dari masyarakat mengenai penyakit DBD ini ?
Masyarakat 1 : Saya punya pendapat bu bidan, bagaimana kita melakukan pembagian
bubuk abate ? Kan bisa mengurangi jentik nyamuk bu bidan.
Masyarakat 2 : Saya juga punya pendapat bu bidan, bagaimana kalau kita melakukan
gotong royong bersama untuk membersihkan lingkungan kita.
Masyarakat lain : Setuju bu bidan dengan pendapat masayarakat 2.
Bidan : Ada pendapat lain lagi pak buk ?
Masyarakat 3 : Bagaimana dengan melakukan foging bu bidan ?
Masyarakat lain : Bu kita melakukan gotong royong saja, kan untuk lingkungan kita
juga buk.
Bidan : Iya, gotong royong juga bagus. Bagaimana dengan pak ketua dan
kader pak, buk ?
Pak Ketua : Saya setuju kita melakukan gotong royong buk, kita juga dapat
menjalin hubungan kekeluargaan dan kebersamaan buk dengan warga setempat.
Kader : Ya buk, kami sependapat dengan pak ketua, kita melakukan gotong
royong saja buk. Kita juga sudah lama tidak melakukan gotong royong.
Bidan : Yah, kalau semua sudah setuju dengan masalah yang sekarang ini
dengan melakukan gotong royong bersama. Bagaimana pak, buk apakah semuanya setuju ?
Masy, dll : Setuju buk bidan.
Bidan : Nah kapan kita akan melakukan kegiatan tesebut ?
Masyarakat 1 : Harus secepatnya buk bidan, kalau bisa besok ?
Masyarakat 3 : Hari jum’at saja bu bidan, kalau besok kan kita belum menyiapkan
acaranya buk.
Kader : Yah, harus cepat kita melakukannnya tapi jangan besok juga pak,
benar kata masyarakat 3, kita belum mempersiapkan apa yang akan kita lakukan pak.
Pak ketua : Iya, sya setuju dengan pendapat buk kader. Nah saya setuju nya hari
jum’at saja bu bidan.
Bidan : Nah, kan banyak yang setuju hari jum’at. Jadi bagaimana kitaa
melakukannya kegiatannya hari jum’at. Sekarang kita tetapkan jam brapa kegiatan
berlangsung ?
Pak ketua : Pagi saj buk bidan, sekitar jam 8 pagi buk. Kan masih pagi, kan
masih pada semangat buk
Bidan : Bagaimana pendapat semunya pak, buk ?
Masyarakat : Nah setuju kek pak ketua buk (serentak)
Bidan : Ya sudah kalau begitu, diharapkan kehadiran baak ibuk pada hari
jum’at jam 8 pagi di tempat sekarang ini yaitu balai desa kita.
Masyarakat : Ya buk bidan. Siap buk
Pak ketua : Setelah melakukan musyawarah tadi. Kesimpulannya kita melakukan
gotong royong untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi. Kegiatan tersebut dilakukan
pada hari jum’at jam 8 pagi. Saya harap masyarakat dapat menghadiri kegitan gotong royong
bersama dan kita berkumpul di balai desa kita. Sekian musyawarah kita, dan saya ucapkan
terima kasih kepda ibu bidan dan para kader serta masyarakat yang hadir. Saya tutup acara
kita, Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Masyarakat : Wa’alaikumussalam Wr. Wb (saling berjabat tangan)
Kegiatan gotong royong pun dilaksanakan pada hari jum’at jam 8 pagi untuk memecahkan
masalah wabah yang terjadi di desa Punduk Merindu. Dan kegiatan ini dapat mengurangi
kejadian penyakit DBD yang terjadi di desa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai