Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ROLEPLAY

KONSELING PERSIAPAN MENJADI ORANG TUA

DISUSUN OLEH :
1. Anjani Nur Annisa / 2021060001
2. Awit Aulia / 2021060002
3. Erina Dwi Restiana / 2021060003
4. Fatimah Azzahroh / 2021060004
5. Helmys Aisyah / 2021060005
6. Kumala Sari Dewi / 2021060006

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Laras : “ Maaaamiiiihhhhh .... aku pulang (sambil tergesa-gesa)
Ibu : “ Kamu kenapa siih ? kok tergesa – gesa ?
Laras : “ Anuu buuu besok aku akan dilamar oleh bang rahma
Ibu : “ Ya bukanya ini yang kamu harapkan, ingin cepat menikah dengan rahma? Lagi
pula biar ibu cepat dapet cucu”
Laras : “ Ih ibu apasi nanti ibu cepet jadi nenek-nenek loh”
Ibu : Ibu sih tidak masalah, justru ibu malah senang bisa cepat dapat cucu
Laras : “ Tapi kan laras masih umur 19 tahun bu”
Ibu : “ Yasudah kamu fikir-fikir lagi saja keputusanmu
Laras : “ Iya bu nanti laras fikir-fikir lagi”
( Laras berjalan ke kamarnya untuk merenungi keputusan menikah dengan rahma. Tiba –
tiba kaka laras yang bernama susi datang untuk bertemu keluarganya.)
Susi : “ assalam’alaikum ibu susi pulang”
Ibu : “ Wa’alaikumsalam. Untung saja kamu main kesini nak itu ademu lagi pusing coba
kamu ajak bicara”
Susi : “okeydeh bu”
(Susi berjalan kekamar laras)
Susi : “ Haaiii laras .. kenapa kamu ? kok mukamu murung tidak seperti biasanya ?”
Laras : “ ini kak.. besok aku mau di lamar bang rahma”
Susi : “ Appaaaaaa ????? kau mau menikah ? usiamu kan masih muda? apa kamu sudah
siap untuk jadi ibu untuk anak-anakmu ?”
Laras : “ iya kak .. itulah yang membuatku galau, aku ingin menikah dengan bang rahma
tapi aku belum siap menjadi ibu, aku tidak mau besok saat aku hamil badanku jadi gemuk
dan sudah tidak menarik lagi, lalu aku harus bagaimana ?”
Susi : “ ohh .. mungkin kau menikah saja, tapi ditunda duluu..”
Laras : “ aahhh .. ide bagus itu kak , kaka memang kakak yang terbaik, aku mohon kaka
besok menemaniku saat lamaran dan pernikahanku ya”
Susi : “ iyaaa besok pasti kaka akan menemanimu”
Keesokan harinya Rahma beserta keluarganya datang ke rumah laras untuk prosesi
lamaran, berbagai seserahanpun di bawa oleh keluarga rahma
Pak Abdullah : “ Assaalamu’alaikum ..”
Ibu : “ Wa’alaikum salam .. mari pak silahkan masuk dan silahkan duduk
Pak Abudullah : “ begini bu, maksud kedatangan saya kemari yang pertama adalah
silaturahmi dengan keluarga ibu , dan yang kedua kami ingin melamar putri ibu untuk
menjadi menantu saya, bagaimana bu ? apakah putri ibu berkenan menjadi menantu saya?”
Ibu : “ yaa keputusan saya kembalikan kepada anak saya, bagaimana nak,
apakah kamu mau untuk menerima lamaran bang rahma?”
Laras : “emmmm... Iya pak saya menerima lamaran bang rahma”
Rahma : “Alhamdulillah ..”
Pak Abdullah : “ lalu kira – kira kapan tanggal mainnya ??”
Ibu : “ emm ..lebih cepat lebih baik, karena saya ingin cepat-cepat jadi nenek”
Pak Abdullah : “ baiklah, bagaimana kalau minggu depan saja nanti kita gelar acara yang
megah untuk pernikahan anak kita
Ibu : “ baiklah pak saya setuju
(1 minggu kemudian pernikahan Laras dan Rahma di gelar dengan megahnya di
hotel berbintang, tamu yang datangpun dari berbagai penjuru kota hingga pelosok desa
mereka berduapun bahagia dengan acara pernikahannya.)
Tiba malam pertama Rahma dan Laras sedang berbincang-bincang di tempat tidur
Rahma : “akhirnya kitapun bisa tidur serajang juga ya sayang, kalau kamu ingin punya
anak berapa ?
Laras : “ Tidak romaa ... aku belum siap memiliki anak, kalau nanti aku hamil
badanku jadi gendut dan sudah tidak menarik lagi L
Rahma :“Tapiii..bukannya tujuan pernikahan adalah melestarikan keturunan, dan
orang tua kita sudah mengidam – idamkan cucu ?
Laras : “ Tapii .. aku belum siap Romaaa ??
Rahma : “ baiklah kalu begitu, lebih baik kita besok ke rumah bu bidan untuk
membicarakan hal ini
(Keesokan harinya Laras dan Rahma pergi ke rumah bidan Rika)
Laras & Rahma : “ Assalamu’alaikum ..
Bidan Rika : “ Wa’alaikum salam.. mari mas dan mba silahkan masuk dan silahkan
duduk, bagaimana ada yang bisa saya bantu ?
Laras : “ Begini bu, kami ini pasangan yang baru menikah kemarin, kami ingin
konsultasi, saya belum ingin mempunyai momongan terlebih dahulu namun suami dan orang
tua saya menginginkan saya cepat mempunyai momongan, kira – kira bagaimana bu ?
Bidan Rika : “ ohh ini mba Laras dan mas rahma yang kemarin menikah di hotel aston
ya ? kalau boleh saya tahu usia mba Laras dan mas Rahma berapa ya ?”
Laras & Rahma : “ iya bu .. usia Laras 19 tahun , sedangkan bang rahma usianya 24 tahun”
Bidan Rika : “ oh begitu mba dan mas, mohon maaf kalo saya boleh tahu kenapa mba
Laras belum ingin punya momongan ?”
Laras : “haduh bu bidan yg saya tahu kalo punya anak kan badannya nanti jadi
berubah jelek , saya gak mau bu , saya takut kalo suami saya nanti berpindah ke lan hati nih
bu..”
Rahma : “ sayang, jangan berfikir begitu toh .. aku kan udah mentok ke kamu yank,
gak boleh bgtu kan ya bu ?”
Bidan Rika : “ iya bener mba Laras, kalo punya anak itu memang fisiologisnya memang
ada perubahan fisik tapi tidak usah khawatir mba setelah melahirkan juga bisa berubah
walaupun tidak sama seperti awal”
Laras :” Hmmm.. berarti kalo saya hamil terus lairan badan saya tidak sepenuhnya
jelek ya bu ? tapi saya tetep takut dan belum siap bu”
Bidan Rika : “ Tidak usah Takut yaa mba, yang terpenting mbanya bisa yakin dari hati ya
mba “
Rahma : “ iya sayang mas akan selalu mendukungmu , kan bapak sama ibu juga
sudah pengen punya cucu”
Laras : “ lalu saya baiknya bagaimana bu ?”
Bidan rika : “ yang terpenting mba Laras siap diri dari hati karena dalam kehamilan mood
atau perasaan ibu hamilnya mempengaruhi kondisi dari janin anak dikandungnya”
Lara :” pengaruhnya apa bu ?”
Bidan rika : “ pengaruhnya kan kalo janin itu sangat bergantung pada ibu nya, apa yang
dirasakan ibu juga dirasakan oleh janin dan jika yg dirasakan buruk akan berdampak pada
perkembangan janin”
Laras : “ oh begitu Ya bu...”
Rahma : “ Separah itukah bu ?”
Bidan Rika : “ ya mas maka untuk yang dipersiapkan pertama kali adalah psikologi
terlebih dahulu ”
Laras : “ iya bu saya mengerti, terus apalagi bu ?”
Bidan rika : “ sebelum persalinan faktor kesiapan juga akan berpengaruh pada psikologi
persiapan menjadi orangtua, maka sangat penting mba mas “
Rahma : “sayang kamu bisa kok melalui itu semua kan ada aku , ada ibu bapak dan
pastinya juga bu bidan akan membantu kita sayang “
Bidan rika : “ iya mba saya akan membantu sebisa saya kok mba, tinggal tergantung mba
nya sudah mau atau gimana ?”
Laras : “ setelah mendengar penjelasan ibu sih saya menjadi yakin kalo saya ingin
hamil”
( kemudian bertanya kepada mas rahma )
Laras : mas yakin mendukung aku kalo hamil ?gak akan berpaling nanti kalo aku
berubah menjadi jelek ?”
Rahma : tidak sayang , mas kan sudah bilang kalau mas sudah mentok cinta sama ade
kok”
Laras : “beneran mas ?”
Rahma : “iya sayang”
Bidan rika : “berarti mba laras sudah siap untuk hamil ?”
Ani : “iya bu bismillah”
Bidan rika : “iya mba yg yakin saja , oia mba saat akan hamil juga sebaiknya
mempersiapkan nutrisi utk hamil bu, misalnya banyak mengonsumsi asam folat seperti susu,
daging, minyak ikan bgtu mba”
Laras & Rahma : “oh bgtu nggeh bu , kami mengerti .. terimakasih atas penjelasan dan
pengertinnya bu”
Bidan rika : “Iya mas mba, kembali kasih .. bila ada yg ingin ditanyakan bisa datang lagi
kemari mba mas”
Ani dan rhoma : “Iya kami permisi ya bu , assalamu’alaikum bu”
Bidan rika : “wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai