“Kontrasepsi Hormonal(Suntikan)”
KELOMPOK 2 :
Nofita Setiorini Futri Purwanto
Nola Hermi
Siti Aisyah
Trini Cipto Wati
Vita Mutiara Pratiwi
Widya Valentin
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kontrasepsi
Hormonal(Suntikan)”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Kami semua berharap semoga makalah ini bisa diterima dengan baik dan dapat
bermanfaat bagi kita semua, baik pada masa sekarang hingga masa yang akan datang.
Amin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasiswa kebidanan untuk dapat mengerti dan
memahami khususnya tentang kontrasepsi KB suntik sehingga dapat memberikan konseling
dan penatalaksanaan pada setiap akseptor KB.
1.4 Manfaat
1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan
2. Pembaca dapat memehami isi dari makalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI
2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana
a. Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
2004:472).
b. Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970 adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
1) Mendapatkan objektif tertentu.
2) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4) Mengatur interval diantara kehamilan.
5) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri.(Hartanto, 2003:14)
SUBJEKTIF (S)
1. Ibu datang ke BPM , ingin menjadi akseptor KB suntik cyclofem.
2. Ibu mengatakan belum mau hamil lagi.
3. Ibu tidak takut dan cemas menghadapi kegagalan pemakaian kontrasepsi.
4. Ibu mengatakan lebih menyukai suntikan karena biasanya tidak haid
5. Ibu mempunyai 2 orang anak, dengan anak terakhir berumur 3 thn.
6. Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi lain selain kontrasepsi suntik 1
bulan
OBJEKTIF (O)
1. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Tidak ada pembesaran massa pada kedua payudara.
3. Tidak ada nyeri tekan pada pembesaran abdomen.
4. Tidak ada kelainan pada vulva dan vagina.
5. Tidak ada varices dan odema pada vagina.
6. TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80
S : 36 ºC
R : 20
ASSESMENT (A)
NY . L P2A0 Umur 26 tahun Akseptor KB suntik cyclofem 1 bulan.
PLANNING (P)
Tanggal 27 Februari 2015
1. Menyambut ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.
2. Menjelaskan tentang kandungan – kandungan cyclofem.
3. Menjelaskan pada ibu tentang keuntungan dan kerugian cyclofem
Keuntungan :
a. Menimbulkan efek lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan.
b. Menimbulkan perdarahan haid teratur tiap bulan.
c. Kurang menimbulkan perdarahan bercak ( spotting )
d. Kurang menimbulkan amenorea
e. Mudah di dapat.
Kerugian :
a. Penyuntikan lebih sering
b. Biaya keseluruhan tinggi
c. Kemungkinan efek samping dari suntik adalah sakit kepala, pusing – pusing, mual, kalau
cocok badan akan menjadi gemuk, kalau tidak cocok badan akan menjadi kurus.
d. Biasa terjadi gangguan haid yaitu kadang gatal seluruh badan, kadang timbul bercak –
bercak hitam di wajah / jerawat, kadang terjadi hipertensi dan kadang terjadi penurunan
libido dalam jangka panjang.
4. Mengkaji tempat kecemasan ( kecemasan ibu baik )
5.Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya dan berikan dukungan
moral pada ibu.
6. Mengobservasi tanda – tanda vital:
TD = 120/80 mmHg S = 36ºC
N = 80 X/I P = 20X/i
7. Menyuntikkan ibu dengan cyclofem 0,5 cc
8. Menjadwalkan kunjungan bulan berikutnya tanggal 27 – 04 – 2015.
9. Ibu bersedia datang pada tanggal tersebut untuk melanjutkan suntikan.
EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang keuntungan dan kerugian suntikan 1 bulan cyclofem.
2. Ibu bersedia menjadi akseptor KB.
3. Kecemasan ibu berkurang.
4. Wajah ibu tampak tenang.
5. Ibu sudah disuntik cyclofem 0,5 cc
6. Tnggal kembalinya 27 – 04 – 2015.
7. Ibu mengerti dan mengetahui efek samping suntik cyclofem 1 bulan.
8. Ibu bersedia datang sesuai jadwal suntikan berikutnya .
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler ( IM ) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan
pemakaian setiap hari.
Jenis – jenis KB suntik adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), Depo
Noreterat Enantat (Depo Noristerat), kontrasepsi kombinasi. Efektif bagi wanita yang
tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau
gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke.
Cara kerja KB suntik untuk mencegah ovulasi, Lendir serviks menjadi kental dan
sedikit, Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari
ovum yang telah di buahi, Menghambat transportasi gamet dan tuba.
Kekurangan dalam menggunakan KB suntik adalah dapat mengalami perdarahan
bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti
menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus biasa.
Kelebihan dalam menggunakan KB suntik adalah Sangat efektif, Meningkatkan
kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Efek samping sangat kecil yaitu tidak
mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan,Tidak berpengaruh pada hubungan suami
istri, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause, membantu
mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
Efek samping dalam mengguankan KB suntik adalah Gangguan haid, Tidak dapat
dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya habis (3 bulan), Berat
badan bertambah, mual, muntah, sakit kepala, panas dingin.
Indikasi kontrasepsi suntik adalah Usia reproduksi (20-30 tahun), telah memiliki anak,
ataupun yang belum memiliki anak, Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas
yang tinggi, menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
Kontraindikasi kontrasepsi suntik adalah Menyusui dibawah 6 minggu pasca
persalinan, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki
keluar), Hipertensi (tekanan darah tinggi), kanker payudara atau organ reproduksi.
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intromuskuler dalam di daerah pantat, Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alcohol, Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis khusunya dan pembaca
umumnya serta Diharapkan pada seluruh tenaga kesehatan mampu melaksanakan asuhan
kebidanan yang kompeten khususnya pada kontrasepsi KB suntik, sehingga dengan tenaga
yang terlatih dapat menurunkan angka kelahiran sesuai dengan tujuan umum dari ber-KB.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN, 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program dan
Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN..
Mansjoer, 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indoensia.
Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC.
Saifuddin. B A. Affandi. B ( Ed.). 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontraseps.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
Verralls, 2008. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi ke 3. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Alimul, A.Aziz.(2007). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta : rineka
cipta
Arikunto,S.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Berliani, paulina. (2009). Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-
finder.com/pdf/hubungan Tingkat Pengetahuan tentang KB. Diakses sabtu 18 mei 2012.
Departemen kesehatan RI. (2003). KB di Indonesia. (http://www.depkes-RI.com diakses 10
april 2012)
Hartanto , Hanafi .2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta.
Kartono.2006. Perilaku Manusia. ISBN .Jakarta.
Notoadmodjo.( 2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta
Nursalam. (2003). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba
Medika. Jakarta.
Nursalam (2008). Konsep Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi,Tesis
danIintrumen Penelitian. Salemba Medika. Jakarta.
Sarwono. (2003). Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.