Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN REPRODUKSI DAN KELUARGA BERENCANA

“Kontrasepsi Hormonal(Suntikan)”

KELOMPOK 2 :
Nofita Setiorini Futri Purwanto
Nola Hermi
Siti Aisyah
Trini Cipto Wati
Vita Mutiara Pratiwi
Widya Valentin

Prodi DIV KEBIDANAN Tingkat II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
T.A 2014/2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Kontrasepsi
Hormonal(Suntikan)”
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Kami semua berharap semoga makalah ini bisa diterima dengan baik dan dapat
bermanfaat bagi kita semua, baik pada masa sekarang hingga masa yang akan datang.
Amin.

Bengkulu , Februari 2015

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami
oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya
karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu
mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan
individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI,
1998).
Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan
konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.
Di Indonesia sejak zaman dulu telah dipakai obat dan jamu yang maksudnya untuk
mencegah kehamilan. Di Indonesia keluarga berencana modren mulai dikenal pada tahun
1953. Pada waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan, dan tokoh masyarakat telah
mulai membantu masyarakat memecahkan masalah-masalah pertumbuhan penduduk. Secara
ringkas, inovasi teknologi kontrasepsi dimulai dengan cara sederhana seperti kondom, pil
KB, suntik, susuk dan akhirnya cara yang sangat mantap yaitu kontrasepsi pembedahan
seperti tubektomi dan vasektomi.
Misi Program KB Nasional salah satunya adalah meningkatkan kualitas pelayanan
KB dan Kesehatan Reproduksi. Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU No. 10 th
1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan
usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Program KB secara Nasional berkaitan erat dengan program Nasional di bidang
kesehatan, karena program KB Nasional bersifat mendukung dan mempunyai sasaran serupa
dengan program kesehatan. Program Keluarga Berencana Nasional memberikan arahan
kebijakan untuk meningkatkan kualitas penduduk melalui pegendalian kelahiran,
memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Program Keluarga Berencana (KB) salah satunya KB suntik pada dasarnya kurang
berhasil yang dipengaruhi oleh pendidikan, pekerjaan, tingkat pengetahuan ibu, sikap, jumlah
anak, dukungan suami. Salah satu yang mempengaruhi kurangnya kepatuhan pemakaian KB
suntik salah satunya tingkat pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana
sikap yang positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila
pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program KB suntik juga akan berkurang.
Ada beberapa kemungkinan kurang berhasilnya program KB diantaranya dipengaruhi
oleh tingkat pengetahuan ibu dan faktor pendukung lainnya. Untuk mempunyai sikap yang
positif tentang KB diperlukan pengetahuan yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan
yang baik, demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang maka kepatuhan menjalani program
KB berkurang (Notoatmojo, 2003).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan KB suntik ?
2. Apa saja jenis-jenis KB suntik ?
3. Bagaimana Efektifitas dari KB suntik ?
4. Bagaimana cara kerja KB suntik ?
5. Apa saja kelemahan dan kelebihan KB suntik ?
6. Apa efek samping dari KB suntik ?
7. Bagaimana indikasi dan kontra indikasi KB suntik ?
8. Bagaimana cara pemasangan KB suntik ?

1.3 Tujuan
Diharapkan kepada pembaca terutama mahasiswa kebidanan untuk dapat mengerti dan
memahami khususnya tentang kontrasepsi KB suntik sehingga dapat memberikan konseling
dan penatalaksanaan pada setiap akseptor KB.

1.4 Manfaat
1. Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama pendidikan
2. Pembaca dapat memehami isi dari makalah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI
2.1.1 Pengertian Keluarga Berencana

a. Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
2004:472).
b. Menurut WHO (World Health Organization) / Expert Committee 1970 adalah
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
1) Mendapatkan objektif tertentu.
2) Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
3) Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan.
4) Mengatur interval diantara kehamilan.
5) Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri.(Hartanto, 2003:14)

2.1.2 Pengertian Keluarga Berencana Suntik ( KB suntik )

Menurut beberapa pendapat tentang pengertian KB suntik yaitu


 Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi yang diberikan melalui
suntikan. Metode suntikan telah menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional
serta peminatnya makin bertambah. Tingginya peminat suntikan oleh karena aman,
sederhana, efektif, tidak menimbulkan gangguan dan dapat dipakai pasca persalinan
(Manuaba, 2002).
 Keluarga berencana suntik merupakan metode kontrasepsi efektif yaitu metode yang
dalam penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan pemakaian
relatif lebih tinggi serta angka kegagalan relatif lebih rendah bila dibandingkan
dengan alat kontrasepsi sederhana (BKKBN, 2002).
 Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan
pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak
mengganggu produksi ASI.
 Kontraspsi suntik adalah alat kontrasepsi berupa cairan, yang hanya berisi hormon
progesteron disuntikkan ke dalam tubuh wanita secara periodik.
Kotrasepsi suntik adalah alat kontasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam
jangka waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit
demi sedikit oleh tubuh yang berguna untuk mencegah timbulnya kehamilan.
Kontrasepsi suntik digunakan adalah Noretisteron Enantat, Depo Medroksi
Progesteron Asetat (DMPA), cyclofem. Salah satu kontrasepsi modern yang sering
digunakan DMPA yang berisi depro medroksi progerteron asetat sebanyak 150 mg
dengan guna 3 bulan.
 Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa
dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan
tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk
penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
 Kontrasepsi suntik merupakan suatu tindakan invasif karena menembus pelindung
kulit, penyuntikan harus dilakukan hati-hati dengan tehnik aseptik untuk mencegah
infeksi (Sarwono, 2003).
 Kontrasepsi suntik adalah suatu cara mencegah terjadinya kehamilan dengan
menyuntikkan secara berkala hormone estrogen dan progesterone ke dalam tubuh
wanita . KB suntik di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya efektif ,
pemakaian praktis , harganya relatif murah dan aman ( Moctar. R, 1998: 277)
 Mekanisme kerja suntik KB adalah menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga
tidak terjadi pelepasan ovuum, mengentalkan lendir servik, sehingga sulit ditembus
spermatozoa, perubahan peristaltik tuba fallopi, sehingga konsepsi dihambat,
mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil
konsepsi. Kontrasepsi suntikan merupakan metode KB efektif hormonal yang
mengandung esterogen dan progestin yang pemberiannya melalui suntikan (
saifuddin, 2002)
2.2 JENIS – JENIS KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB SUNTIK )

Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:


a. Kontrasepsi suntik progestin
1. Depoprovera yang mengandung Depo Medroxy progesterone Asetat (DMPA )
150 mg / 3 cc → untuk 3 bulan.
Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) Yaitu depo provera yang merupakan 6-
alfa-medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai
efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat Depo noristerat juga
termasuk dalam golongan ini (Wiknjosastro, 2006).
Mengandung 150 mg DMPA yang diberikan tiap 3 bulan dengan cara disuntik intra
muskuler ( IM ). Depo provera atau depo metroxy progesteron asetat adalah satu sintesa
progestin yang mempunyai efek seperti progesteron asli dari tubuh wanita. Obat ini dicoba
pada tahun 1958 untuk mengobati abortus habitualis dan endometriosis ternyata pada
pengobatan abortus habitualis seringkali terjadi kemandulan setelah kehamilan berakhir.
Depo provera sebagai obat kontrasepsi suntikan ternyata cukup manjur dan aman dalam
pelayanan keluarga berencana. Anggapan bahwa depo provera dapat menimbulkan kanker
pada leher rahim atau payudara pada wanita yang mempergunakannya, belum didapat bukti-
bukti yang cukup tegas, bahkan sebaliknya.

2. Noristerat yang mengandung 50 mg Noritendron enantat ( Net- En ) 200mg / 1


cc → untuk 1 bulan.
Mengandung 200 mg Noratindron Enantat, diberikan setiap 1 bulan dengan cara disuntik
intra muskuler ( IM ). Noristerat adalah obat yang disuntikkan.1 ampul Noriterat berisi 200
mg Noratindron Enantat dalam larutan minyak. Larutannya merupakan campuran benzyl
benzoate dan castor oil dalam perbandingan 4 : 6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah
masuknya sperma melalui lender cerviks. Sesudah pengobatan dihentikan, keadaan fertilitas
biasanya kembali dalam waktu beberapa minggu. Karena pada beberapa kasus mungkin akan
terjadi perdarahan-perdarahan yang atypis, maka perlu diberitahukan terlebih dahulu kepada
setiap calon akseptor akan kemungkinan hal ini.

b. Kontrasepsi suntik kombinasi


1. Cyclofem yang mengandung 50 mg Noretendron Enantat ( Net – En ) dan 50
mg Estrandial , valerat → 1 bulan sekali .25 mg , DMPA dan 5 mg Estradial
Valerat ( Manuaba ,1998 : 444 )
2.3 EFEKTIFITAS KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB SUNTIK )
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil. Untuk suntikan
yang diberikan 3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko lupa minum pil dan
dapat bekerja efektif selama 3 bulan. Efek samping biasanya terjadi pada wanita yang
menderita diabetes atau hipertensi. Efektif bagi wanita yang tidak mempunyai masalah
penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau gangguan pembekuan darah
serta riwayat strok. Tidak cocok buat wanita perokok, karena rokok dapat menyebabkan
peyumbatan pembuluh darah.
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas yang tinggi, dengan 0,3
kehamilan per 100 perempuan tiap tahun. Asal penyuntikan dilakukan secara teratur sesuai
jadwal yang telah ditentukan.Tersedia suntik 1 bulan ( estrogen + progesterone ) dan 3 bulan
( depot progesteron ). Cukup praktis tetapi karena memasukkan hormon sekaligus untuk 1
atau 3 bulan, orang yang sensitif sering mengalami efek samping yang agak berat.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali
dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan ( Depoprovera ), setiap 10 minggu ( Norigest ), dan
setiap bulan ( Cyclofem ).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian
hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar. Sayangnya, bisa
membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian lapisan dari lendir
rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama sekali. Perdarahan
tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3 - 5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan
dalam setahun.

2.4 CARA KERJA INDIKASI KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB SUNTIK )


Secara umum kerja dari KB suntik adalah:
 Mencegah ovulasi, kadar progestin tinggi sehingga menghambat lonjakan
luteinizing hormone (LH) secara efektif sehingga tidak terjadi ovulasi. Kadar
follicle-stimulating hormone (FSH) dan LH menurun dan tidak terjadi lonjakan
LH (LH Surge). Menghambat perkembangan folikel dan mencegah ovulasi.
Progestogen menurunkan frekuensi pelepasan (FSH) dan (LH).
 Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, mengalami penebalan mukus serviks
yang mengganggu penetrasi sperma. Perubahan - perubahan siklus yang normal
pada lendir serviks. Sekret dari serviks tetap dalam keadaan di bawah pengaruh
progesteron hingga menyulitkan penetrasi spermatozoa.
 Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum yang
telah di buahi, yaitu mempengaruhi perubahan-perubahan menjelang stadium
sekresi, yang diperlukan sebagai persiapan endometrium untuk memungkinkan
nidasi dari ovum yang telah di buahi.
 Menghambat transportasi gamet dan tuba, mungkin mempengaruhi kecepatan
transport ovum di dalam tuba fallopi atau memberikan perubahan terhadap
kecepatan transportasi ovum (telur) melalui tuba.

2.5 INDIKASI KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB SUNTIK )


Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati
masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan
kontrasepsi suntik.
Indikasi pemakaian suntikan kombinasi :
1. Usia reproduksi (20-30 tahun).
2. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
3. Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas yang tinggi.
4. Menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
5. Pasca persalian dan tidak menyusui.
6. Perokok.
7. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalahgangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit.
8. Menggunakan obat epilepsi ( fenitoin dan barbiturat ) atau obat tuberculosis
( rifampisin )
9. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
10. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.
11. Anemia defisiensi besi.
12. Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunakan pil
kontrasepsi kombinasi.

2.6 KONTRA INDIKASI KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB SUNTIK )


1. Hamil atau dicurigai hamil (reaksi cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2. Ibu menginginkan haid teratur
3. Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
4. Ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises, hipertensi.
5. Kanker payudara atau organ reproduksi.
6. Menderita kencing manis (DM). Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi.
7. Sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan
penggunaan KB suntik ini.
8. Perdarahan saluram genital yang tidak terdiagnosis.
9. Penyakit arteri berat di masa lalu atau saat ini
10. Efek samping serius yang terjadi pada kontrasepsi oral kombinasi yang bukan
disebabkan oleh estrogen.
11. Adanya penyakit kanker hati.
12. Depresi berat. (Everent,2007)

2.7 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KELUARGA BERENCANA SUNTIK ( KB


SUNTIK )
KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu
dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk
pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada
hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat
dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang
tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan
reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis,
peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya
untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan
ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan.
Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan
oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
a. Sangat efektif , karena mudah digunakan tidak memerlukan aksi sehari hari
dalam penggunaan kontrasepsi suntik ini tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau
faktor lupa dan sangat praktis.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung, dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak memiliki pengaruh pada ASI, hormon progesteron dapat meningkatkan kualitas
air susu ibu ( ASI ) sehingga kontrasepsi suntik sangat cocok pada ibu menyusui.
Konsentrasi hormon di dalam air susu ibu sangat kecil dan tidak di temukan adanya
efek hormon pada pertumbuhan serta perkembangan bayi.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
i. Membantu mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.
l. Menurunkan krisis anemia bulan sabit ( sickle cell ).

KERUGIAN DAN EFEK SAMPING


a. Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak
atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu harus menunggu sampai masa efektifnya habis
(3 bulan)
c. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk jadwal suntikan berikutnya)
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
e. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, 2,3 kilogram pada tahun
pertama dan meningkat 7,5 kilogram selama enam tahun. Pertambahan berat badan
tidak jelas. Tampaknya terjadi karena bertambahnya lemak tubuh. Hipotesa para ahli
ini diakibatkan hormon merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus
yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya. Pengobatannya
diet rendah kalori dianjurkan, disertai olah raga seperti senam dan sebagainya. Bila
terlalu kurus dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila berhasil dianjurkan untuk
mengganti cara kontrasepsi non hormonal.
f. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan IMS, hepatitis B dan virus HIV
g. Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian bukan karena
terjadinya kerusakan atau kelainan pada organ genitalia, melainkan karena belum
habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya (tempat suntikan).
h. Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
Jenis kontrasepsi suntik ini merupakan golongan koombinasi dan mengandung
medroksi progesteron asetat dengan campuran estradiol sipionat. Disamping memiliki
efek kontrasepsi, ternyata kontrasepsi suntik juga memiliki pengaruh terhadap
metabolisme lemak, khususnya lipoprotein. Perubahan metabolisme lemak
menyebabkan gangguan keseimbangan fraksi lemak darah (naik turunnya kadar
HDL, LDL, dan total kolestrol) karena adanya pengaruh hormonal yang terkandung
dalam kontrasepsi suntikan. Hormon yang digunakan dlam kontrasepsi suntikan
biasanya merupakan steroid hormon progesteron tanpa atau dengan hormon
esterogen.Hormon progesteron mempunyai efek yang nyata atas pola biokimia normal
yaitu perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, serta menyebabkan peningkatan
kadar normal kortikosteroid, meningkatkan asam bebas lemak dalam plasma dengan
menambah kecepatan lipolisis triasilgliserol yang disimpan, dan mempercepat
pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan adiposa (D.W Martin, 1983)
i. Pada penggunaan jangka panjang yaitu diatas 3 tahun penggunaan dapat:
a. Menurunkan kepadatan tulang ( densitas )
b. Menimbulkann kekeringan pada vagina.
c. Depresi.
d. menurunkan libido,
e. gangguan emosi
f. sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Efek yang terakhir dan efek peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh hormonal,
yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk
mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang
telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak,
sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat
badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ
yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang
sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon
progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan
hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan
gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

2.8 WAKTU MULAI PENGGUNAAN


Waktu Mulai Menggunakan Kontrasepsi Suntikan Progestin
Adapun waktu mulai menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah sebagai
berikut:
1) Mulai hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid.
2) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
3) Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar, dan ibu tersebut tidak hamil, suntikan pertama dapat segera diberikan.
Tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang.
4) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin menggantinya
dengan jenis kontrasepsi suntikan yang lain lagi, kontrasepsi suntikan yang akan
diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.
5) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan
dapat segera diberikan, asal saja ibu tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu
menunggu haid berikutnya datang. Bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid, ibu tersebut
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
6) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan.
7) Bila suntikan pertama diberikan setelah haid ke 7 siklus haid, tidak boleh melakukan
hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain
selama masa waktu 7 hari.
8) Bila Ibu tersebut pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan
pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil
9) Bila pasca persalinan > 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid, maka suntikan
pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7.
10) Bila pasca persalinan < 6 bulan dan menyusui, jangan diberikan suntikan kombinasi.
11) Pasca keguguran suntikan suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu
7 hari.
2.9 CARA PENGGUNAAN
a. Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intromuskuler
dalam di daerah pantat. Apabila suntik diberikan terlalu dankal, penyerapan kontrasepsi
suntikn akan lambat dan tidak bekerja segera dan efaktif. Suntikan diberikan setiap 90
hari pemberian kontrasepsi suntikan Noristerat untuk 3 injeksi berikutnya diberikan
setiap 8 minggu. Mulai dengan injeksi kelima diberikan setiap 12 minggu.
b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil atau
isopropil alkohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kulit kering
baru disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara, kontrasepsi
tidak perlu di dinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar vial, upayakan
menghilangkannya dengan cara menghangatkannya.
2.10 PENDOKUMENTASIAN ASKEB PADA AKSEPTOR SUNTIK

PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN


KELUARGA BERENCANA
(SOAP)

Tgl. Kunjungan : 27 Februari 2015


Tgl. Pengkajian : 27 Februari 2015

Identifikasi Istri / Suami

Nama : Ny “L” / Tn “A”


Umur : 26 thn / 27 thn
Nikah / Lamanya:1 X / ± 5 thn
Suku : Sunda / Bengkulu
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Kopka TNI
Alamat : Merapi 5 / Merapi 5

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu datang ke BPM , ingin menjadi akseptor KB suntik cyclofem.
2. Ibu mengatakan belum mau hamil lagi.
3. Ibu tidak takut dan cemas menghadapi kegagalan pemakaian kontrasepsi.
4. Ibu mengatakan lebih menyukai suntikan karena biasanya tidak haid
5. Ibu mempunyai 2 orang anak, dengan anak terakhir berumur 3 thn.
6. Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi lain selain kontrasepsi suntik 1
bulan

OBJEKTIF (O)
1. Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
2. Tidak ada pembesaran massa pada kedua payudara.
3. Tidak ada nyeri tekan pada pembesaran abdomen.
4. Tidak ada kelainan pada vulva dan vagina.
5. Tidak ada varices dan odema pada vagina.
6. TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80
S : 36 ºC
R : 20
ASSESMENT (A)
NY . L P2A0 Umur 26 tahun Akseptor KB suntik cyclofem 1 bulan.

PLANNING (P)
Tanggal 27 Februari 2015
1. Menyambut ibu dengan senyum, sapa, salam, sopan, dan santun.
2. Menjelaskan tentang kandungan – kandungan cyclofem.
3. Menjelaskan pada ibu tentang keuntungan dan kerugian cyclofem
Keuntungan :
a. Menimbulkan efek lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan.
b. Menimbulkan perdarahan haid teratur tiap bulan.
c. Kurang menimbulkan perdarahan bercak ( spotting )
d. Kurang menimbulkan amenorea
e. Mudah di dapat.
Kerugian :
a. Penyuntikan lebih sering
b. Biaya keseluruhan tinggi
c. Kemungkinan efek samping dari suntik adalah sakit kepala, pusing – pusing, mual, kalau
cocok badan akan menjadi gemuk, kalau tidak cocok badan akan menjadi kurus.
d. Biasa terjadi gangguan haid yaitu kadang gatal seluruh badan, kadang timbul bercak –
bercak hitam di wajah / jerawat, kadang terjadi hipertensi dan kadang terjadi penurunan
libido dalam jangka panjang.
4. Mengkaji tempat kecemasan ( kecemasan ibu baik )
5.Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya dan berikan dukungan
moral pada ibu.
6. Mengobservasi tanda – tanda vital:
TD = 120/80 mmHg S = 36ºC
N = 80 X/I P = 20X/i
7. Menyuntikkan ibu dengan cyclofem 0,5 cc
8. Menjadwalkan kunjungan bulan berikutnya tanggal 27 – 04 – 2015.
9. Ibu bersedia datang pada tanggal tersebut untuk melanjutkan suntikan.
EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang keuntungan dan kerugian suntikan 1 bulan cyclofem.
2. Ibu bersedia menjadi akseptor KB.
3. Kecemasan ibu berkurang.
4. Wajah ibu tampak tenang.
5. Ibu sudah disuntik cyclofem 0,5 cc
6. Tnggal kembalinya 27 – 04 – 2015.
7. Ibu mengerti dan mengetahui efek samping suntik cyclofem 1 bulan.
8. Ibu bersedia datang sesuai jadwal suntikan berikutnya .
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik intra muskuler ( IM ) yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan
pemakaian setiap hari.
Jenis – jenis KB suntik adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA), Depo
Noreterat Enantat (Depo Noristerat), kontrasepsi kombinasi. Efektif bagi wanita yang
tidak mempunyai masalah penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, trombosis atau
gangguan pembekuan darah serta riwayat stroke.
Cara kerja KB suntik untuk mencegah ovulasi, Lendir serviks menjadi kental dan
sedikit, Membuat endometrium menjadi kurang layak atau baik untuk implantasi dari
ovum yang telah di buahi, Menghambat transportasi gamet dan tuba.
Kekurangan dalam menggunakan KB suntik adalah dapat mengalami perdarahan
bercak di luar siklus haid atau justru haid manjadi jarang. Setelah Anda berhenti
menyuntik, mungkin butuh waktu beberapa bulan untuk kembali pada siklus biasa.
Kelebihan dalam menggunakan KB suntik adalah Sangat efektif, Meningkatkan
kuantitas air susu pada ibu yang menyusui, Efek samping sangat kecil yaitu tidak
mempunyai efek yang serius terhadap kesehatan,Tidak berpengaruh pada hubungan suami
istri, dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai menopause, membantu
mencegah kehamilan ektopik dan kanker endometrium.
Efek samping dalam mengguankan KB suntik adalah Gangguan haid, Tidak dapat
dihentikan sewaktu-waktu, harus menunggu sampai masa efektifnya habis (3 bulan), Berat
badan bertambah, mual, muntah, sakit kepala, panas dingin.
Indikasi kontrasepsi suntik adalah Usia reproduksi (20-30 tahun), telah memiliki anak,
ataupun yang belum memiliki anak, Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitas
yang tinggi, menyusui ASI pasca persalinan lebih dari 6 bulan.
Kontraindikasi kontrasepsi suntik adalah Menyusui dibawah 6 minggu pasca
persalinan, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki
keluar), Hipertensi (tekanan darah tinggi), kanker payudara atau organ reproduksi.
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik
intromuskuler dalam di daerah pantat, Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alcohol, Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Kami sekelompok berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kelompok kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis khusunya dan pembaca
umumnya serta Diharapkan pada seluruh tenaga kesehatan mampu melaksanakan asuhan
kebidanan yang kompeten khususnya pada kontrasepsi KB suntik, sehingga dengan tenaga
yang terlatih dapat menurunkan angka kelahiran sesuai dengan tujuan umum dari ber-KB.
DAFTAR PUSTAKA

BKKBN, 2002. Informasi Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: BKKBN.

BKKBN, 2004. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi: Kebijakan Program dan
Kegiatan tahun 2005-2009. Jakarta: BKKBN..
Mansjoer, 2003. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 Edisi 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indoensia.
Manuaba, 2002. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC.
Saifuddin. B A. Affandi. B ( Ed.). 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontraseps.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan edisi 4. Jakarta: EGC.
Verralls, 2008. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan Edisi ke 3. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Alimul, A.Aziz.(2007). Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta : rineka
cipta
Arikunto,S.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Berliani, paulina. (2009). Kontrasepsi suntikan (Injeksi) – Depo provera. www.pdf-
finder.com/pdf/hubungan Tingkat Pengetahuan tentang KB. Diakses sabtu 18 mei 2012.
Departemen kesehatan RI. (2003). KB di Indonesia. (http://www.depkes-RI.com diakses 10
april 2012)
Hartanto , Hanafi .2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan.
Jakarta.
Kartono.2006. Perilaku Manusia. ISBN .Jakarta.
Notoadmodjo.( 2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Cipta. Jakarta
Nursalam. (2003). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba
Medika. Jakarta.
Nursalam (2008). Konsep Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi,Tesis
danIintrumen Penelitian. Salemba Medika. Jakarta.
Sarwono. (2003). Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai