Anda di halaman 1dari 6

NASKAH ROLEPLAY KESMAS

PELAYANAN KESEHATAN BAYI NEONATUS

Bidan : Kiki Berliana

Ibu : Binti Sholihatin M

Ayah : Safita Andriani P

Nenek : Erika Armanda

Narator : Nur Rosida A

Disebuah Puskesmas terdapat seorang ibu yang sudah melahirkan dengan ditemani
oleh suami dan neneknya yang berada diruang tunggu. Ibu melahirkan dengan dibantu
oleh Bidan Kiki.

Di Ruang Nifas

Setelah 8 jam pasca melahirkan, Bidan Kiki akan melakukan pemeriksaan fisik pada
bayi Ibu. Bidan Kiki pun meminta izin kepada Ibu untuk memeriksa keadaan bayinya.

Bidan : “permisi bu, bu ini bayinya mau saya periksa dulu ya bu”

Ibu : “periksa apa ya bu bidan?”

Bidan : “ya periksa bayinya bu, dilihat keadaan fisiknya, respon dan refleknya, untuk
mengetahui apakah bayi ibu normal atau tidak, apakah ada kelainan atau tidak”

Ayah : “ternyata banyak ya bu bidan tindakan-tindakan yang dilakukan kepada bayi, saya
baru tau ini”

Bidan : “iya pak, tindakan yang kami lakukan juga untuk kebaikan si bayinya pak, agar nanti
bayinya ibu sama bapak dapat tumbuh dengan normal, tanpa adanya gangguan maupun
keterlambatan”

Ibu : “baik bu bidan silahkan periksa bayi saya”


Bidan : “baik bu”

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan pada bayi, bidan memberitahukan


kepada ibu bahwa bayinya baik-baik saja, reflek bayi bagus, keadaan fisik bagus, dan
respon yang diberikan bayi juga baik. Bidan memberitahu kepada ibu dan keluarga
bahwa mereka sudah diperbolehkan pulang, dan segera mengurus surat keterangan
kelahiran bayinya.

(Nenek tiba-tiba menghampiri bidan)

Nenek : Permisi bu bidan, jadi begini untuk perawatan bayi karena ini anak pertama
jadi anak saya masih takut. Apakah bisa nanti bu bidan ke rumah untuk
membantu anak saya?

Bidan : Oiya bisa bu, sekalian saya melakukan kunjungan untuk memantau kondisi
ibu dan bayinya.

2 Hari Berlalu

Dalam suatu ruangan, Bapak Martin sedang bermain dengan anaknya.

Suami : Cantiknya anak ayah ini. Hidungnya Mancung, kulitnya putih kayak ibu dan
ayah, bibirnya merah kayak bibir ibu. Iya kan, bu???

Ibu : Pastinya dong mas. Anak siapa dulu doong.

Suami : Macem mana ni anak ayah belum mandi.

Ibu : Masih pagi mas, masih jam 7. Papi aja belum mandi.

Suami : (tertawa)

Nenek : (masuk kamar) Bunga, bunga cantik cucu Nenek. Sudah mandi cucu
kesayangan Nenek?

Suami              : Belum Nek, tante bidan belum datang.

Mereka berbincang sambil mami membereskan pakaian Bunga.


Nenek : Udah hampir siang ini, kok Bidan nya belum juga datang. Sini biar ibu yang
telpon.

(Nenek menelepon Bidan)

Bidan : Hallo, Assalamualaikum. PKM Jeruk Mandiri. Ada yang bisa dibantu?

Nenek : Halo, walaaikumsalam. Ini dengan Bu Bidan? Begini bu, cucu saya pagi ini
belum dimandikan. Jam berapa ya nanti datangnya?

Bidan  : oh iya Ibu, nanti saya yang akan memandikan. Nanti saya datangnya jam 8
bu.

Nenek : Oh iya Bu Bidan, ditunggu ya. Terima kasih.

Akhirnya pada jam 8 pagi, Bidan datang kerumah bapak Martin.

Bidan : Assalamualaikum

Nenek : (membuka pintu) Walaikumsalam. Ayo masuk bu Bidan

Bidan : Mana dedeknya bayinya bu?

Nenek : Ada dikamar. Saya antar masuk.

(Masuk Kamar)

Bidan : Pagi dedek bungaaa.

Suami & Ibu    : Iya pagi juga tantee.

Bidan : Sudah disiapkan semua peralatan mandinya bu?

Ibu : Sudah bu Bidan

Ayah : Ini dedeknya bu Bidan


(Asisten membuka baju bayi dan memandikan bayi. Setelah selesai, Bidan pun pulang)

Ayah dan Ibu bersenda gurau dengan putri cantik mereka. Tiba tiba datanglah nenek.

Nenek : Assalamualaikum.

Ayah : Walaikumsalam. Eh ada nenek, ayo masuk. Bunga lagi di dalam kamar.

(Masuk Kamar)

Ibu : Eh dedek bunga lagi mimik. Cantiknya anak bunda. Pagi pagi udah wangi.

Nenek : Kamu kok pegang anakmu kayak gitu. Kok ibu lihatnya kayak kaku gitu pegangnya.

Ibu : Iya bu, saya rada takut pegangnya bu. Belum berani. Maklum pengalaman pertama
bu. Jadi belum begitu bisa. Mandikan saja masih sama Bidan. Ganti bedongnya saja
masih dibantu sama ibu. Saya masih belum bisa perawatan untuk bunga.

Nenek : Coba belajar nak. Kalau gak belajar kan gak bakalan bisa.

Ibu : Iya bu. Saya pengen banget bisa merawat bunga. Tapi gimana ya ?

Nenek : Lah kamu kan bisa ngubungin bidannya buat dikasih pendidikan sama  bayi kamu
gitu.

Ayah : Iya juga bu. Coba besok kita hubungin bidannya buat datang.

Ibu : Iya yah.

(Keesokan harinya. Karena Ibu ingin belajar merawat bayi. Maka Ayah menghubungi
bidan untuk datang pada saat memandikan bayi. Sekaligus memberikan konseling)

Bidan : Assalamualaikum.

Ayah : Walaikumsalam. Silahkan masuk bu bidan, dedeknya di dalam kamar.

Bidan : Apa kabarnya bu? Dedeknya apa kabar?

Ibu : alhamdulillah saya dan dedek baik-baik aja bu bidan. Tapi saya ada masalah bu
bidan.
Bidan : Ada masalah apa bu ?

Ibu : Saya sampai sekarang belum bisa memandikan bunga bu. Belum bisa mengganti
pakaiannya, belum bisa menggendongnya dengan benar. Tangan saya sering terlihat kaku
bu.

Ayah : iya bu. Istri saya masih belum bisa.

Bidan : Oh begitu. Baiklah, kalau untuk memandikan nanti yang memandikan bunga ibu nya
saja, tapi dibawah pengawasan dan ajaran saya. Begitu juga dengan memakaikan
pakaiannya.

Ibu : iya bu bidan. Jadi kita mandikan sekarang?

Bidan : Iya. ayo sekarang bu, buka pakaiannya dedeknya. Bukanya pelan-pelan ya bu. Buka
terlebih dahulu ikatan bedongnya. Nah sekarang ayo kita mandikan.

Ibu : Gimana ini cara pegangnya bu Bidan ?

Bidan : Ayo sekarang ibu pegang badan bayinya. Dengan hati-hati. Usap wajahnya,
badannya, kasih sampo, kasih sabun, siram, lalu keringkan.

Ibu : Pakai baju lagi ya bu bidan.

Ayah : Nah ibu bisa kan sekarang ?

Bidan : Iya. Bajunyanya kan tadi udah disusun. Dedeknya letakkan diatas baju tadi. Kasih
minyak telon, pakaikan kasa tali pusatnya, pakaikan baju dan bedongnya. Nah tetek kan
lah bu.

Ayah : Iya bu bidan. Dedek bayinya nggak dijemur bu?

Bidan : Iya pastinya bu supaya dedek bayi kita tetap sehat dan badannya nggak kuning.
Gimana bu? apalagi yang jadi masalah?

Ibu : Saya pegangnya udah benar belum bu?

Bidan : Sudah benar. Memang masih agak kaku, tapi lama-lama pasti biasa. Oh iya bu, itu
setiap habis mandi dedeknya dipakaikan kasa kalau tali pusatnya belum lepas. Kalau
dedeknya nangis atau rewel, berikan ASI atau dicek popoknya, mungkin dia buang air
kecil atau buang air besar. Dedek bayinya harus tetap hangat, jangan sampai dia
kedinginan.
Ayah : Iya bu. Ibu harus banyak belajar dan mencoba. Nanti pasti bisa.

Ibu : Iya yah. Berapa lama tiap pagi itu dedeknya harus dijemur bu Bidan ?

Bidan : Lebih kurang 15 menit bu.

Ibu : Oh ya bu bidan.

Bidan : Gimana ibu sudah mengerti? Atau ada masalah lain lagi ?

Ibu : Alhamdulillah bu bidan saya mengerti.  Sejauh ini tak ada lagi.

Ayah : Oh iya bu bidan, nanti kalau kami ada masalah lagi, kami hubungi bu Bidan.

Bidan : iya pak, kalau ada masalah hubungi saja saya. Saya dengan senang hati akan
membantu. Baiklah kalau begitu saya pamit dulu yah bu pak.

Ibu : Iya bu bidan. Terima kasih banyak ya bu.

Bidan : Sama-sama bu.

Ayah : Ayo saya antar bu. Terima kasih banyak bu Bidan.

Bidan : Sama-sama. Assalamualaikum pak.

Ayah : Waalaikumussalam wr.wb

Dengan berjalannya waktu akhirnya si ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Tidak
ada lagi masalah yang dialami si ibu dan ayah dalam merawat putri cantiknya itu.

Anda mungkin juga menyukai