Anda di halaman 1dari 9

ROLE PLAY

KONSELING BAYI DAN BALITA

Dosen Pengampu : G

Disusun Oleh:
Kelompok 1

1. ADE SULISTIAMNA
2. SITI ZULHIJAH
3. MARYANI 1926040055.P
4. TRI JOSI FEBRIANI 1926040105.P
5. RASDA DIANA 1926040111.P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERPAAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2020
NASKAH ROLE PLAY

Peranan :

1. Bidan : Ade Sulistiamna


2. Kader : Siti Zulhijah
3. Ibu bayi : Maryani
4. Bapak bayi : Tri Josi Febriani
5. Mertua : Rasda Diana

Pada suatu pagi ibu vilia sedang menjemur bayinya didepan rumah dan
dari arah belakang tiba-tiba mertuanya datang.

Mertua : Ya allah nak, bayimu jangan dibawa keluar to, umurnya lo


belum genap 40 hari kok dibawa keluar rumah terus. Pamali nak
kata orang-orang. Apalagi ini anakmu dijemur, sawanen loh nanti.

Ibu bayi : Ini pesennya bu bidan buk pas saya lahiran. Katanya disuruh
dijemur diluar dari jam 7 sampai jam setengah 8 terus dibuka
bajunya. Biar ndak kuning katanya bu.

Mertua : Haduuh nak, kalau kuning berarti bayimu kurang makannya,


tinggal dibuatin bubur pisang saja nak

Bapak bayi : Dek, aku mau berangkat kerja, baju yang sudah disetrika di
taruh mana ya dek?

Ibu bayi : Oiya mas, lupa belum saya setrika. Bu, minta tolong titip bayi
saya

Mertua : Ini anakmu belum mandi to?

Ibu Bayi : Belum bu tadi saya masih ribet masak belum sempat saya
mandikan
Mertua : Ya sudah ibu saja yang mandikan anakmu, kamu siapin aja baju
suamimu sana

Akhirnya sang mertua memandikan cucunya, dan setelah selesai


memandikan cucunya yang masih berumur 4 hari sang mertua merawat tali
pusat dengan di beri ramuan ramuan yang menurutnya.

Mertua : Nak ini anakmu udah ganteng kan

Ibu bayi : Lohh anak mama sudah dimandiin sama nenek yaa (sambil
mengambil alih anaknya dari gendongan mertua) makasih ya
bukk hehe

Pada malam hari, bayi tersebut rewel, gelisah dan badannya panas. Sang ibu
khawatir lalu melapor kepada suaminya

Ibu bayi : Mas, maaaas. Ini si kecil kok nangis terus ya dari tadi.

Bapak bayi : Coba di nenenin dek, mungkin dia lapar

Ibu bayi : Sudah mas, ini juga udah dinenenin tapi gamau, badannya panas
juga mas

Bapak bayi : Sini sini dek coba mas yang gendong (sambil memegang dahi
bayinya) Masya Allah dek kok panas gini ya dek anak kita. Ayo
ayo dek kita bawa kerumahnya bu bidan

Mertua : Ada apa to ini le kok ribut-ribut?

Bapak bayi : Ini lo bu, si kecil nangis terus dari tadi, badannya juga panas bu

Mertua : Lah lah ini namanya anakmu sawanen le. Ini gara-gara tiap pagi
sama istrimu dibawa keluar rumah terus. Padahal bayi yang
umurnya kurang dari 40 hari itu gak boleh dibawa keluar rumah
apalagi ini anakmu masih umur 4 hari
Ibu bayi : Loh ibu kok malah menyalahkan saya, saya kan cuma ngelakuin
apa kata bidan bu

Bapak bayi : Sudah sudah. Ini kok malah ribut sendiri, se kecil inilo nangis
terus.

Mertua : Ya salahin istrimu udah dibilangin tapi gak mau nurut sama ibu

Bapak bayi : Sudah to bu jangan diperpanjang masalahnya. Ayo dek cepat


kita bawa anak kita periksa di bidan.

Istri : Iya mas

Saat di tengah perjalanan tiba-tiba ada tetangga lewat yang juga seorang
kader yang akan mengantar bu vilia dan pak wahyu ke rumah bidan

Kader : Loh mas wahyu sama mbak anita kok buru-buru gini ada apa
yaa?

Ibu bayi : Inilo bu, anak saya panas terus rewel juga

Kader : (Lalu kader memegang dahi si kecil) Ya Allah, iya mbak panas.
Panasnya sejak kapan ini mbak ?

Ibu bayi : Setelah maghrib tadi bu saya taunya kalau anak saya panas

Kader : Gini saja mbak, mari saya antar ke rumah bu bidan. Kebetulan
saya baru dari rumahnya bu bidan juga mbak.

Bapak bayi : Baik bu mari-mari silahkan.

Setelah sampai dirumah bidan….

Kader : Assalamualaikum bu bidaan,

Bidan : Eh bu vilia. Loh ada apa ini bu?

Kader : Ini lo bu anaknya mas wahyu dan mbak anita panas


Bidan : Oh gitu. Silahkan masuk dulu bu, setelah ini saya periksa

Kader : bu bidan saya pamit pulang dulu ya bu, masih ada urusan lain.
Maaf ya mas wahyu dan mbak anita saya tidak bisa nemenin

Bapak bayi : Iya bu tidak apa-apa, terimakasih banyak ya bu

Kader : Mari mas mbak. Assalamuallaikum (sambil pergi)

Bapak, ibu, bidan: wallaikumsalam.

Bidan : (Mengisi Lembar MTBM)

Coba sini bu saya periksa dulu anaknya,

Ibu bayi : (Meletakkan bayinya dimeja periksa)

Bidan : Ini panasnya sudah berapa lama ya bu? Ada batuk pilek apa
tidak? Lalu menyusunya bagaimana bu?

Ibu Bayi : Kalau panasnya saya taunya pas selesai isya tadi bu, tidak batuk
pilek bu bidan. Sejak rewel tadi anaknya gak mau nenen bu.

Bidan : Saya ukur dulu suhunya (sambil mengukur suhu badan


menunggu hingga berbunyi) ini panasnya 38ºC, panas sekali ini
bu. Suhu tubuh normalnya 36,5-37,5ºC. Apa sebelumnya anak
ibu begini bu?

Ibu Bayi : Tidak bu, kemarin baik-baik saja bu bidan

Bidan : Apa di keluarga juga ada yang sakit? apa anak ibu ini minum
ASI saja atau di tambahi yang lain bu?

Ibu bayi : Tidak ada bu hanya ASI saja , Oh tapi ini bu bidan di sekitar
pusarnya ini merah-merah bu bidan, dan kayak keluar nanah
sedikit bu bidan.
Bidan : Coba saya periksa bu, dibuka dulu bajunya saya lihat dulu
(sambil melihat pusar bayi) loh ini dikasih apa toh bu di
pusarnya?

Ibu bayi : Setiap habis di mandiin mbahnya, itu dikasih kayak ramuan
ramuan gitu di pusarnya biar apa gitu katanya

Bidan : Ini pusarnya juga berbau lo bu, sejak kapan ini bu?

Ibu Bayi : Saya taunya sejak tadi sore bu

Bidan : Setiap selesai mandi ini pusarnya dikasih ramuan-ramuan gitu


ya bu?

Ibu : Iya bu dikasih ramuan sama mbahnya

Bidan : Jadi begini bu pak saya jelaskan terlebih dahulu. Ini tali pusat
anak ibu bapak terkena infeksi, nah penyebab dari infeksi tali
pusat itu bisa terjadi karena ramuan yang dibubuhi pada tali
pusatnya ini dan untuk pengobatannya anak ibu harus dirawat di
rumah sakit.

Bapak bayi : Jadi ini anak saya harus dibawa ke rumah sakit to bu bidan?

Bidan : Iya pak karena di rumah sakit peralatannya lebih lengkap dan
perawatannya lebih intensif untuk kesembuhan anak ibu dan
bapak

Ibu bayi : Haduh, terus gimana ini pak?

Bapak bayi : Ya sudah tidak apa-apa bu biar anak kita cepat sembuh

Bidan : Kalau begitu saya buatkan surat rujukan terlebih dahulu ya bu,
nanti saya antarkan juga ke rumah sakit. Bapak ibu silahkan
nyiapkan surat-surat dan keperluan yang akan dibawa ke rumah
sakit selagi saya menyiapkan surat rujukan.
Setelah dirawat selama 4 hari di rumah sakit akhirnya bayi ibu anita
diperbolehkan untuk pulang dan bidan bersama dengan kader melakukan
kunjungan rumah untuk melakukan konseling tentang perawatan tali pusat
dan personal hygiene bayi.

Kader : Assalamuallaikum

Mertua : Wallaikumsalam, loh bu vilia dan bu enissa. Mari bu silakan


masuk

Bidan : Baik bu fad terimakasih. Bagaimana bu kabarnya cucu ibu?

Mertua : Alhamdulillah sudah pulang dari rumah sakit bu bidan.

Ibu bayi : Loh ada bu bidan, ada apa nggih bu kok tiba-tiba datang ke
rumah?

Bidan : Tidak apa-apa bu anita, mau menenggok anak ibu saja.


Bagaimana bu anaknya ?

Ibu bayi : Alhamdulillah bu sudah sehat sekarang

Bidan : Jadi begini bu maksud saya datang kesini yaitu untuk mengajari
ibu dan keluarga cara perawatan tali pusat pada bayi dan
perawatan bayi sehari-hari biar tidak terjadi infeksi seperti
kemarin bu.

Ibu bayi : Oalah begitu ya bu, boleh boleh bu

Bidan : Nah sebenarnya untuk perawatan tali pusat prinsipnya itu cukup
bersih dan kering. Biasanya tali pusat bayi cukup dibalut dengan
kasa kering saja bu tidak boleh diberi ramuan-ramuan seperti
kemaren ya

Mertua : Jadi tidak boleh dikasih ramuan-ramuan ya bu bidan ?


Bidan : Tidak boleh bu karena bisa menyebabkan infeksi seperti
cucunya ibu kemaren. Untuk kasanya diganti setiap mandi ya atau
bisa diganti kalau terlihat basah bu. Jangan diberi minyak apalagi
alkhohol. Lalu bayinya cukup dimandikan 2 kali sehari, pagi dan
sore, nah selesai mandi juga begitu bu badannya cukup diberi
minyak telon saja tidak usah dibubuhi yang macem-macem ya bu

Ibu bayi : Iya bu bidan

Bidan : Bayinya juga sering disusui bu, minimal 2 jam sekali atau
sewaktu-waktu kalau bayi ibu menangis. Kalau bayinya tidur saat
waktu menyusui bisa dibangunkan untuk disusui.

Ibu bayi : Tidak apa-apa to bu bidan jika dibangukan?

Bidan : Tidak apa-apa bu, semakin sering disusui semakin bagus

Ibu bayi : Baik bu

Bidan : Dari yang saya jelaskan apa ada yang belum dipahami bu ?

Ibu bayi dan mertu : Insya allah sudah jelas bu bidan

Kader : Silahkan tanya mbak anita mumpung ada bu bidan

Ibu Bayi : Hehe sudah cukup bu

Bidan : Baik kalau begitu saya pamit dulu ya bu

Mertua : Terimakasih atas nasehatnya ya bu bidan

Bidan : Sama-sama bu, assalamuallaikum

Mertua : Wallaikumsalam
Lampiran 1
Peran bidan dalam memberikan asuhan kebidanan neonatus di komunitas yakni:
1. Bidan melakukan skrining terhadap gejala penyakit pada neonatus, bayi, balita
dan anak pra sekolah
2. Bidan melakukan kolaborasi dengan disiplin ilmu baik lintas program maupun
lintas sektoral dalam menangani kasus infeksi tali pusat
3. Bidan berupaya untuk merubah perilku komunitas diwilayah kerjanya sesuai
dengan kaidah kesehatan seperti memberikan penyuluhan atau konseling
tentang perawatan tali pusat.
4. Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya,
perkembangan keluarga dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai