Anda di halaman 1dari 5

STIK BINA HUSADA Kode :

Jl. Syech Abdul Somad No. 28 Kel. 22 Tanggal : November 2022


Ilir Palembang Revisi : Pertama
FORMULIR MUTU Halaman : -
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
Kode/Mata Kuliah : MKM 8109/ GLOBAL HEALTH
Program Studi : PSMKM
Semester/ SKS : 1/ 2 SKS
Hari/Tanggal : Sabtu /26 November 2022
Dosen Mata Kuliah : Dr. dr. Chairil Zaman, Msc
Dr. Akhmad Dwi Priyatno, S.Pd., M.Kes., HIMu
Dr. Arie Wahyudi, ST., M.Kes

Petunjuk :
 Berdo’alah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal
 Tuliskan jawaban saudara pada lembar jawaban yang tersedia

1. Kesehatan global berfokus pada isu- isu kesehatan dunia yang membutuhkan kerjasama
lintas Negara, bersifat multidisipliner, lintas sektor dan bertujuan untuk meningkatkan
dan mencapai kesetaraan status kesehatan masyarakat Dunia. Jelaskan Prinsip Dasar dan
Tujuan Kesehatan Global menurut pendapat Anda!
2. Apa yang Anda ketahui tentang Isu terkini masalah lingkungan global!

Masalahkerusakan lingkungan hidup menjadi salah satu isu yang sering dibahas


baik oleh pemerintah, peneliti, danbadan organisasi lokal maupun internasional. 
Adapun beberapa masalah lingkungan hidup yang menjadi sorotan secara global,
diantaranya: pemanasan global, penipisan lapisan ozon, efek rumah kaca, dan
hujan asam. Pemasalahan tersebut menjadi perhatian dan perlu tindakan serius
untuk kelangsungan hidup manusia.  
Perubahan Iklim (Pemanasan Global), menurutUnited Nations Framework Convention on
Climate Change (UNFCC), merupakanperubahan yang disebabkan oleh aktivitas
manusia baik secara langsung maupun tidak langsung yang mengubah komposisi
atmosfer secara global dan mengakibatkan perubahan variasi iklim yang dapat
diamati dan dibandingkan selama kurun waktu tertentu.Masalah perubahan iklim
ini menimbulkan krisis ekonomi, kesehatan dan keselamatan, produksi pangan,
keamanan dan dimensi-dimensi yang lain. Perubahan pola iklimmengancam
produksi pangan melalui meningkatnya curah hujan yang tidak normal,
meningkatnya permukaan air laut kontaminasi persediaan air tawar di
pesisir, meningkatnya resiko bencana banjir, dan membuat penyebaran hama dan
penyakit tropis ke daerah lain.
Penipisan Lapisan Ozon, yaitu penipisanlapisan konsentrasi molekul ozon yang
terdapat di stratosfer. Ozon adalah senyawa kimia yang terdiri dan 3 atom oksigen
(O3). Sekitar 90% dari ozon yang ada di bumi terdapat di lapisan ozon. Di lapisan
atmosfer (dekat permukaan bumi) ozon dapat mengganggu kesehatan, tetapi di
lapisan stratosfer ozon akan melindungi mahluk hidup dan sinar ultra violet yang
dipancarkan oleh matahari. Berlubangnya lapisan ozon mengakibatkan semakin
banyak radiasi yang mencapai permukaan bumi. Paparan sinar UV yang berlebihan
dapat mengakibatkan kanker kulit, katarak, dan memperlemah sistem kekebalan
tubuhmanusia. Pada sisi lain, peningkatan radiasi UV juga mengakibatkan
berkurangnya hasil panen dan gangguan pada rantai makanan di laut.
Efek Rumah Kaca(green house effect), yaitu adanya gas pencemar (polutan) yangakan
melapisi bumi sehingga sinar matahari yang berhasil menerobos, panasnya akan
tertahan dan tidak dapat lepas kembali ke atmosfer bebas. Dengan kata lain, suhu
dalam rumah kaca lebih tinggi karena panasnya tidak dapat menembus kaca.
Sebenarnya bila bumi ini tidak ada gas polutan yang membentuk gas rumah
kaca(GRK) seperti CO, Ca2, metana, maka suhu rata-rata permukaan bumi hanya -
18°C suhu yang dingin bagi kehidupan mahluk hidup. Tetapi dengan meningkatnya
kadar GRK akan meningkat pula ERK (efek rumah kaca) sehingga suhu permukaan
bumi akan naik pula, sehingga menyebabkan pemanasan global.
Hujan Asam, merupakancampuran materi asam nitrit dan asam sulfit baik secara
basah dan kering dari atmosfer melebihi jumlah normal. Penyebab atau unsur
kimia pembentuk dari hujan asam berasal dari sumber-sumber alami seperti
kegiatan vulkanik dan vegetasi yang terurai, maupun yang diakibatkan olehaktivitas
manusia, yang terutama berasal dari sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida
(NOx) berasal dari pembakaran bahan bakar fosil.Unsur-unsur kimia asam dapat
berupa hujan yang mengandung asam, fog(kabut asap), dan salju. Jika unsur-unsur
asam di udara tertiup angin dimana kondisi cuaca lembab, unsur kimia tersebut
akan jatuh ke tanah dalam bentuk hujan, salju, kabutasap. Setelah jatuh ke bawah
dan mengalir akan mempengaruhi bermacam-macam tanaman dan hewan.
Dengan memahami kerusakan lingkungan global, sudah saatnya sebagai anak
bangsa harus memiliki sikap peduli lingkungan, dimulai dari diri sendiri, bersama
seluruh masyarakat, dan mendukung program pemerintah untuk kehidupan
manusia global.

3. Apa yang Anda ketahui tentang IHR (International Health Regulation)!

International Health Regulation (IHR) 2005 merupakan instrumen hukum internasional


utama yang mengatur penyebaran penyakit secara global. 4 poin IHR, yaitu berhasilnya
eradikasi beberapa penyakit menular. Mobilitas penduduk yang semakin cepat akibat kemajuan moda
transportasi yang melebihi masa inkubasi penyakit.
Transmisi penyakit yang tidak mengenal batas administratif negara, sehingga dapat menyebar dengan cepat ke
berbagai negara. Penanggulangan suatu penyakit dilaksanakan tanpa menghambat perdagangan dan perjalanan
internasional. Sehingga memerlukan kerjasama antar sektor terkait. Sejak IHR yang disahkan tahun 2005
diberlakukan tanggal 15 Juni 2007, Indonesia sebagai bagian dari negara anggota WHO telah mengambil
tanggung jawab secara proporsional dalam menjaga kesehatan global,

IHR 1969 yang semula berfokus pada pengendalian tiga penyakit (pes, kolera, demam kuning/yellow fever),
mengalami revisi menjadi IHR (2005) yang membawa pengendalian ke tingkat yang lebih luas pada sumber
masalah. Salah satu perubahan utama dalam IHR 2005 dibandingkan dengan IHR 1969 adalah penetapan
kapasitas yang harus diperkuat setiap negara untuk mendeteksi, melaporkan dan merespon terhadap risiko
kesehatan masyarakat dan kegawatdaruratan kesehatan masyarakat yang patut ditanggulangi di tingkat dunia.
Juga diatur pengamanan yang harus dilakukan oleh bandara dan pelabuhan internasional, serta pos perbatasan
antar negara.
IHR 2005 sebagai instrumen hukum internasional yang mengikat 194 negara di seluruh dunia, termasuk semua
negara anggota WHO, memiliki tujuan dan lingkup dalam mencegah, melindungi dan memberikan respon
kesehatan masyarakat terhadap penyebaran penyakit secara internasional, dengan prinsip tanpa menghambat
lalu lintas perdagangan dan perjalanan internasional.
Pemahaman yang tepat, peningkatan mekanisme komunikasi cepat dan koordinasi dengan berbagai pihak tentu
diperlukan agar Indonesia sejajar dengan negara lain, mampu menerapkannya dengan tepat, dan terhindar dari
kesalahan yang tidak saja berbuah sanksi terhadap Indonesia, tapi berimbas pada membengkaknya masalah
kesehatan.

IHR 2005 ini tidak hanya mendefinisikan penyakit baru sebagai ancaman kesehatan, tetapi menggerakkan
negara-negara untuk memperhatikan pula pengendalian berbagai aspek seperti pencemaran bahan kimia dan
radioaktif, demi menjaga kesehatan masyarakat dan mencegah menyebarnya masalah kesehatan lintas batas
wilayah yang dapat menimbulkan kerugian bagi sebagian besar umat dunia.
Dalam perjalanannya hingga saat ini, Pemerintah terus berupaya dengan terobosan penting dalam rangka
akselerasi dengan memobilisasi sumber daya dengan cara fleksibel dan responsif. Karena peningkatan
kapasitas sumber daya tidak lepas dari upaya penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam jalur rel sistem
kesehatan nasional, yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan pada saat ini sangat komplek sejalan dengan kompleksitas desentralisasi, globalisasi
dan tantangan lainnya yang juga semakin berat dan cepat berubah dan sering tidak menentu terkait
permasalahan kesehatan di lingkungan kehidupan.

Selanjutnya IHR menjadi dasar World Health Organization (WHO) dalam menentukan status


pandemi (Public Health Emergency International Concent) yang dapat diketahui dari hasil
surveilans. 

4. Pada Tahun 2020 WHO mengemukakan 13 Ancaman besar yang akan menjadi tantangan
bagi kesehatan global. Jelaskan 5 dari 13 Ancaman tersebut!

1. Perubahan iklim dan cuaca ekstrem


Krisis iklim yang menyebabkan berbagai cuaca ekstrem tidak menentu bisa semakin
memperparah masalah malnutrisi dan penyakit menular. Belum lagi soal polusi udara
yang semakin buruk di berbagai belahan dunia.
2. Layanan di wilayah konflik
Pada tahun 2019 WHO melihat pola kemunculan wabah penyakit di daerah yang
dilanda konflik. Hal ini menjadi tantangan karena kadang para pekerja dan fasilitas
kesehatan turut menjadi target.
3. Perbaikan layanan kesehatan
WHO melihat ada perbedaan layanan kesehatan mencolok di antara negara bahkan di
tingkat kota. WHO mengusulkan agar kualitas layanan kesehatan ditingkatkan untuk ibu
dan anak, nutrisi, kesetaraan gender, kesehatan mental, akses air, serta sanitasi.
4. Cakupan obat
WHO memprediksi masih ada sekitar sepertiga populasi dunia kekurangan akses
terhadap obat-obatan. Hal ini disebut dapat membahayakan jiwa sampai memperburuk
masalah resistensi obat.
5. Menghentikan penyakit menular
Penyakit menular seperti HIV, tuberkulosis, hepatitis, malaria, penyakit tropis terabaikan,
dan penyakit menular seksual diprediksi akan membunuh sekitar 4 juta jiwa di tahun
2020.
6. Persiapan hadapi wabah

Setiap tahun dunia menghabiskan banyak sumber daya setiap ada wabah, bencana
alam, atau masalah kesehatan darurat lainnya. WHO ingin agar negara mulai
menggunakan sumber daya dalam upaya pencegahan.

7. Melindungi masyarakat dari produk berbahaya

WHO secara khusus menyoroti konsumsi rokok dan belakangan ini tren rokok elektrik
atau vape. Saat ini WHO disebut masih bekerja sama dengan beberapa negara untuk
menghasilkan kebijakan publik berdasarkan bukti ilmiah.

8. Investasi tenaga kesehatan

Minimnya edukasi dan gaji disebut WHO jadi pendorong masalah kurangnya tenaga
kesehatan di berbagai penjuru dunia. Pada tahun 2030 diperkirakan dunia akan butuh
sekitar 18 juta tenaga kesehatan termasuk di dalamnya perawat dan bidan.

9. Jaga kesehatan remaja

Lebih dari 1 juta remaja usia 10-19 tahun meninggal setiap tahun. Penyebabnya mulai
dari kecelakaan lalu lintas, kekerasan, HIV, bunuh diri, hingga penyakit infeksi saluran
napas bawah.
10. Raih kepercayaan publik

Beberapa informasi kesehatan yang menyesatkan di media sosial terus tumbuh subur
seperti misalnya gerakan antivaksin. WHO mendorong agar para penyedia layanan
kesehatan melawan dengan merebut kepercayaan publik.

11. Manfaatkan teknologi

Teknologi digital yang terus berkembang pesat disebut WHO bisa dimanfaatkan untuk
mencegah, mendiagnosis, dan mengobati banyak penyakit.

12. Lindungi antibiotik

Agar masalah resistensi antibiotik tidak cepat berkembang semakin parah masyarakat
diimbau berhati-hati menggunakan obat. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang
bergerak di sektor pertenakan.

13. Jaga sanitasi

Sekitar satu dari empat fasilitas kesehatan di dunia mengalami masalah kebersihan
karena minim sanitasi. Bila kebersihan tidak dijaga dengan baik maka layanan
kesehatannya juga tidak akan memadai.

===================== Selamat Mengerjakan ======================

Selamat Mengerjakan….!

Jawaban ditulis tangan di dikirim ke email : akhmad.dwi88@gmail.com


Paling telat: Senin 28 November 2022 pkl.23.59 wib

Anda mungkin juga menyukai