Anda di halaman 1dari 14

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP

KESEHATAN GLOBAL DAN


PENYAKIT DIARE

MAKALAH

Oleh:

1. Yanuar Firdaus 0613522038


2. Salsabila Kinaya Pranindita 0613522040
3. Ika Bela Aprilia 0613522046

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
PRAKATA

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas kehdirat-Nya yang
telah melimpahkan berkat dan rahmat kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah terkait Kesehatan Global “Dampak Perubahan Iklim
terhadap Kesehatan Global dan Penyakit Diare”. Kami telah menyusun makalah
ini secara maksimal dengan bantuan dari beberapa pihak untuk memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terma kasih kepada seluruh pihak khususnya kepada Ibu Dr. Eko
Farida, S.T.P., M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Global
karena berkat ilmu dan bimbingan yang diberikan kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini baik dari segi bahasa maupun tata penyusunannya.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung bagi
para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Semarang, 23 Februari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

PRAKATA................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Secara Global.....................3
2.1.1. Definisi Perubahan Iklim............................................................................3
2.1.2. Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Global...............................4
2.2. Dampak Perubahan Iklim terhadap Penyakit Diare.....................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1. Simpulan.......................................................................................................9
3.2. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan iklim adalah perubahan iklim yang diakibatkan langsung
atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan
komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan
variabilitas alamaiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat
dibandingkan. Isu perubahan iklim sudah hangat dibicarakan mengingat
dampaknya yang serius pada berbagai aspek kehidupan terutama
kesehatan. Potensi negatif atau risiko perubahan iklim terhadap kesehatan
telah dipandang sebagai tantangan global yang dapat mengancam
penghidupan manusia (Bannet, 2010).
Laporan IPCC kelima (AR-5) (IPCC 2014) menunjukan bahwa iklim
global telah mengalami pemanasan yang signifikan. Data pengamatan
menunjukan suhu permukaan rata-rata global meningkat sebesar 0,85°C
dalam 130 tahun terakhir. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak
pada naiknya temperatur bukit tetapi juga mengubah sistem iklim yang
mempengaruhi berbagai aspek pada alam dan kehidupan manusia salah
satunya kesehatan manusia.
Data dilapangan menunjukan kerentanan dan risiko perubahan iklim
global tidak hanya secara serius mempengaruhi aktivitas ekonomi, sosial,
dan politik namun juga melibakan serangkaian masalah kesehatan yang
parah (Michael, 2014). Efek yang ditimbulkan dari perubahan iklim
terhadap kesehatan manusia dapat secara langsung maupun tidak langsung.
Salah satu efek langsung terhadap kesehatan manusia adalah suhu tinggi
yang disertai kelembaban rendah menyebabkan tubuh mudah mengalami
dehidrasi. Suhu ekstrim panas dan ekstrim dingin menyebabkan
morbiditas dan mortalitas tinggi. Sedangkan efek tidak langsung berkaitan
dengan kejadian penyakit menular, seperti diare yang disebabkan karena
berkurangnya persediaan air dan hygiene akibat kekeringan (Thabrany,
2007).

1
2

Diare adalah penyakit dimana penderitanya menjadi sering buang air


besar melebihi frekuensi biasanya, dengan kondisi tinja yang encer.
Umumnya, diare terjadi akibat mengkonsumsi makanan atau minuman
yang terpapar virus, bakteri, atau parasit. Diare adalah salah satu masalah
kesehatan yang banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data profil
kesehatan Indonesia dari Kemenkes RI pada tahun 2017, jumlah kasus
diare di seluruh Indonesia adalah sekitar 7 juta, dan kasus ini terjadi paling
banyak di provinsi Jawa Barat sebanyak 1,2 juta kasus. World Health
Organization (WHO) mencatat dari 56,9 juta kematian orang di seluruh
dunia pada tahun 2016, diare diketahui telah menyumbang angka kematian
global hingga 1,4 juta jiwa. Penyakit diare adalah salah satu penyebab
utama kematian pada anak dibawah usia lima tahun (Auliahizki A, 2020).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis tertarik
untuk membahas mengenai dampak dari perubahan iklim terhadap
kesehatan secara global dan penyakit diare yang mengancam jiwa
manusia.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak perubahan iklim terhadap kesehatan secara global?
2. Bagaimaan dampak perubahan iklim terhadap penyakit diare?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak perubahan iklim terhadap kesehatan secara
global.
2. Untuk mengetahui perubahan iklim terhadap penyakit diare
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Dampak Perubahan Iklim


terhadap Kesehatan Secara Global
2.1.1. Definisi Perubahan Iklim
Menurut Barnett (2010), perubahan iklim dapat didefinisikan sebagai
perubahan statistik dalam rata-rata kondisi atmosfer, seperti suhu, kelembaban,
tekanan udara, angin, presipitasi, dan kondisi cuaca lainnya, yang berlangsung
selama periode waktu yang cukup panjang, mulai dari beberapa dekade hingga
berabad-abad, dan terjadi secara alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia
seperti emisi gas rumah kaca. Perubahan iklim memiliki konsekuensi yang
signifikan, seperti kenaikan suhu rata-rata global, peningkatan intensitas
fenomena cuaca ekstrem, naiknya permukaan laut, perubahan pola hujan, dan
dampak lainnya pada kehidupan manusia dan ekosistem global.
Perubahan iklim dapat didefinisikan sebagai perubahan yang
signifikan dalam rata-rata cuaca atau keadaan atmosfer global yang
berlangsung selama beberapa dekade atau lebih. Perubahan iklim biasanya
diukur melalui perubahan suhu rata-rata permukaan bumi, tingkat
pemanasan laut, curah hujan, dan jumlah salju dan es di kutub.Para ahli di
bidang ilmu iklim dan lingkungan umumnya sepakat bahwa perubahan
iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama dalam hal emisi gas rumah
kaca yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara,
minyak bumi, dan gas alam.Gas-gas ini menangkap panas di atmosfer dan
menyebabkan suhu bumi meningkat.
Menurut Wilby (2009), Perubahan iklim memiliki dampak yang
sangat luas pada ekosistem bumi dan manusia, termasuk perubahan pola
cuaca yang dapat menyebabkan banjir, kekeringan, badai, dan kebakaran
hutan (Wilby, et al, 2009). Hal ini juga dapat menyebabkan kenaikan
permukaan laut, terutama akibat pelelehan es di kutub dan pencairan

4
5

gletser. Kenaikan permukaan laut ini dapat mengancam daerah pesisir dan
kota-kota di seluruh dunia.

2.1.2. Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan Global


Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim menjadi isu
penting di seluruh dunia dan banyak negara dan organisasi internasional
telah bekerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan
mengurangi dampak perubahan iklim. Menurut McMichael et al. (2003),
perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa dampak kesehatan langsung dari
perubahan iklim yang dapat terjadi termasuk kenaikan suhu tubuh,
kekurangan cairan tubuh, dan terpapar bencana alam seperti banjir, tanah
longsor, dan kebakaran hutan. Selain itu, perubahan iklim juga dapat
berdampak pada penyebaran penyakit melalui vektor seperti nyamuk dan
tikus, serta dapat mempengaruhi ketersediaan pangan dan air bersih. Hal
ini dapat meningkatkan risiko malnutrisi, terutama pada anak-anak.
McMichael et al. (2003) juga menyoroti bahwa kelompok masyarakat
yang lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah orang miskin,
anak-anak, dan orang yang tinggal di daerah yang terpencil. Oleh karena
itu, perubahan iklim dapat memperburuk kesenjangan kesehatan dan
sosial.
Menurut PCC (Panel on Climate Change) tahun 2007, perubahan
iklim disebabkan oleh aktivitas manusia yang menghasilkan emisi gas
rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan oksida nitrat. Gas-gas ini
menahan panas di atmosfer, sehingga menyebabkan kenaikan suhu global,
yang dapat menyebabkan dampak besar pada ekosistem, manusia, dan
infrastruktur. PCC (2007) melaporkan bahwa perubahan iklim telah
menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global sekitar 0,74°C selama 100
tahun terakhir. Perubahan iklim juga telah menyebabkan naiknya
permukaan laut, mencairnya es di Kutub Utara dan Selatan, dan
6

meningkatkan kejadian cuaca ekstrem seperti badai, banjir, dan


kekeringan.
Dampak perubahan iklim yang signifikan pada kesehatan manusia
meliputi peningkatan penyakit pernapasan, kenaikan suhu tubuh, dan
risiko terkena penyakit menular (Bappenas, 2010). PCC (2007) juga
menyoroti bahwa perubahan iklim dapat mempengaruhi ketersediaan
pangan, air bersih, dan ketersediaan sumber daya alam. Selain itu,
berdasarkan laporan Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklm
(IPCC) menyebukan bahwa iklim yang meningkat akan berdampak
terhadap kesehatan mentan dan kesejahteraan psikososial, dari tekanan
emosional hingga kecemasan, depresi, kesedihan dan perilaku buhuh diri.
Suhu yang meningkat dan cuaca ekstrem akan memicu kecemasan, stres,
dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). Kelompok anak-anak, remaja,
orang tua, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mendasar sangat
rentan terhadap risiko kesehatan mental yang terkait dengan perubahan
iklim. Laporan IPCC ini juga sejalan dengan studi yang dilakukan oleh
WHO, yang menyebutkan paparan terhadap risiko dan dampak perubahan
iklim dapat menyebabkan tekanan kepada kesehatan mental. Beberapa
kemungkinan tekanan tersebut seperti reaksi stres, ketegangan hubungan
sosial, kondisi kesehatan mental (contohnya, kecemasan, depresi, hingga
stres), ketidakberdayaan, ketakutan dan kesedihan, perilaku bunuh diri,
ketergantungan alkohol dan narkoba, hingga muncul konsep-konsep baru,
seperti ecological grief, eco-anxiety, dan solastalgia (WHO, 2022).
2.2. Dampak Perubahan Iklim
terhadap Penyakit Diare
Perubahan iklim dapat mempengaruhi penyebaran dan prevalensi penyakit
diare. Diare disebabkan oleh infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan
oleh berbagai jenis patogen seperti bakteri, virus, dan parasit. Beberapa dampak
perubahan iklim pada penyakit diare antara lain:
1. Peningkatan suhu
7

Penyakit diare lebih umum terjadi pada suhu yang lebih tinggi karena
bakteri dan virus dapat berkembang biak dengan lebih cepat pada suhu yang
lebih tinggi. Dengan adanya perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan
suhu, dapat mempercepat pertumbuhan dan penyebaran patogen penyebab
diare.
2. Peningkatan curah hujan
Curah hujan yang lebih tinggi dapat menyebabkan banjir dan
memperburuk sanitasi, yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diare.
Air yang tercemar dapat dengan mudah menyebar penyakit diare dan
menginfeksi populasi manusia.
3. Perubahan pola musim
Pola musim yang berubah-ubah dapat mempengaruhi ketersediaan air
bersih dan sanitasi, yang dapat mempengaruhi penyebaran penyakit diare. Jika
musim kemarau lebih panjang dari biasanya, maka sumber air bersih dapat
menjadi berkurang dan memperburuk sanitasi yang pada akhirnya
meningkatkan risiko terjadinya penyakit diare.
4. Perubahan lingkungan
Perubahan lingkungan seperti deforestasi dan urbanisasi dapat
mempengaruhi penyebaran penyakit diare dengan mengurangi ketersediaan air
bersih dan sanitasi. Peningkatan aktivitas manusia juga dapat memperburuk
sanitasi dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit diare.
Menurut Thabrany, 2007. Dalam penelitiannya yang berjudul“ Masalah
Perubahan Iklim dan Dampaknya bagi Ketersediaan Air di Wilayah Indonesia” ,
menyimpulkan bahwa efek tidak langsung berkaitan dengan kejadian penyakit
menular, seperti diare yang disebabkan karena berkurangnya persediaan air dan
hygiene akibat kekeringan (Thabrany, 2007). Menurut penelitian Ragil, D. dalam
jurnal "Jurnal Pendidikan Kesehatan dan Keperawatan" pada tahun 2017,
bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu balita tentang diare serta
hubungannya dengan kejadian diare pada balita di wilayah Kerja Puskesmas
Patrang Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 105 orang ibu yang memiliki balita
8

di bawah lima tahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang


berhubungan dengan kejadian diare pada balita di antaranya adalah kurangnya
pengetahuan ibu, sanitasi lingkungan yang buruk, dan kebersihan pribadi yang
kurang (Ragil, 2017)
McMichael et al. (2003) mengatakan bahwa untuk mengurangi
dampak perubahan iklim pada kesehatan manusia, perlu dilakukan
tindakan mitigasi dan adaptasi. Mitigasi dapat dilakukan dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi konsumsi energi fosil.
Sedangkan adaptasi dapat dilakukan dengan meningkatkan ketersediaan
air bersih dan pangan, serta meningkatkan kapasitas sistem kesehatan
untuk menghadapi dampak kesehatan yang diakibatkan oleh perubahan
iklim. PCC juga menekankan bahwa mitigasi dan adaptasi harus dilakukan
secara bersamaan untuk mengurangi dampak perubahan iklim pada
manusia dan ekosistem. Mitigasi meliputi pengurangan emisi gas rumah
kaca, penggunaan energi terbarukan, dan meningkatkan efisiensi energi.
Sedangkan adaptasi meliputi pengembangan infrastruktur yang lebih
tangguh terhadap perubahan iklim, seperti bangunan dan sistem irigasi
yang lebih tahan terhadap banjir atau kekeringan, serta peningkatan
kemampuan sistem kesehatan untuk menghadapi dampak kesehatan yang
diakibatkan oleh perubahan iklim.
Upaya-upaya untuk memitigasi dampak perubahan iklim pada
penyakit diare meliputi memperbaiki sanitasi, meningkatkan akses air
bersih, meningkatkan kebersihan lingkungan, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang praktik-praktik sanitasi yang baik.
Beberapa contoh upaya untuk memperbaiki sanitasi dalam rangka
memitigasi dampak perubahan iklim pada penyakit diare adalah sebagai
berikut:

- Meningkatkan akses terhadap toilet yang aman dan memadai untuk mencegah
kontaminasi air dan tanah.
9

- Memperbaiki sistem pembuangan air limbah dan sistem pengolahan air


limbah untuk mencegah pencemaran air.
- Meningkatkan kebersihan lingkungan dengan memperbaiki sistem
pembuangan sampah dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara
membuang sampah yang benar.
- Menjaga ketersediaan air bersih dengan memperbaiki infrastruktur air, seperti
sumur dan saluran air, serta meningkatkan efisiensi penggunaan air.
- Meningkatkan penggunaan teknologi hijau yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan, seperti teknologi sanitasi yang inovatif dan ramah lingkungan.
- Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi dengan
melibatkan mereka dalam pembuatan keputusan dan implementasi program
sanitasi.
- Menyediakan pendidikan dan pelatihan tentang sanitasi yang baik dan praktik-
praktik hidup sehat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya sanitasi.
- Mengembangkan sistem peringatan dini dan respons cepat untuk mengurangi
penyebaran penyakit diare dan melindungi masyarakat dari wabah.
Semua upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan sanitasi dan kesadaran
masyarakat tentang sanitasi yang baik, sehingga dapat mengurangi risiko
penyebaran penyakit diare yang disebabkan oleh perubahan iklim.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Perubahan iklim adalah perubahan iklim yang diakibatkan langsung atau
tidak langsung oleh aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan komposisi
atmosfir secara global. Salah satu dampak perubahan iklim pada kesehatan adalah
penyakit diare. Iklim dapat memengaruhi kejadian diare karena perubahan cuaca
dan iklim dapat mempengaruhi kualitas air dan kebersihan lingkungan, yang
merupakan faktor risiko penting untuk infeksi diare.
3.2. Saran
Saat ini perubahan iklim akan terus tejadi maka untuk menyikapi hal ini,
pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk meningkatkan sanitasi dan
higiene, serta memperkuat sistem kesehatan dan pengawasan penyakit agar dapat
mengendalikan berbagai penyakit yang kemungkinan muncul saat perubahan
iklim terjadi khusunya penyakit diare . Selain itu, perlu juga adanya pendekatan
pengurangan risiko bencana dan penanganan dampak bencana yang lebih baik
guna mengurangi risiko kejadian diare akibat perubahan cuaca dan iklim yang
ekstrem.

10
DAFTAR PUSTAKA

Auliahizki A, H. D. & S. R. S. (2020). Pengaruh Iklim Terhadap Kejadian Diare


Berdasarkan Provinsi di Indonesia. Jurnal Statistika.
Bannet. (2010). Accommodating Migration to Promote Adaptation to Climate
Change. University of Melbourne, Victoria 3010, Australia.
Bappenas. (2010). Indonesia Climate Change Sektoral Roadmap (ICCSR) Sektor
Kesehatan. Jakarta.
D, R. (2017). Diare pada Balita. Jurnal Pendidikan Kesehatan Dan Keperawatan,
2(1), 39–46.
Michael, M. (2014). Global Climate Change”.The Lancet. PPC. Climate Change
2014: Mitigation of Climate Change.
Thabrany. (2007). Masalah Perubahan Iklim dan Dampaknya bagi Ketersediaan
Air di Wilayah Indonesia.
Wilby. (2009). A review of climate risk information for adaptation and
development planning.
World Health Organization (WHO). (2022). Perubahan Iklim terhadap Kesehatan
Mental Manusia. Retrieved from https://prohealth.id/who-perubahan-iklim-
perburuk-kesehatan-mental-manusia/

11

Anda mungkin juga menyukai