Anda di halaman 1dari 9

KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN GLOBAL

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 10 KELAS 7 SEMESTER II

DILLA RAHMAYANTI SIREGAR 0801223366

MUHAMMAD IRWANDI HARAHAP 0801222340

ZALFA NAIFAH AZALIA 0801222347

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN KESEHATAN GLOBAL

A. KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengertian Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran


kehidupan pribumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi tinggal. Lingkungan dapat
dikatakan sehat apabila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan
lingkungan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan
mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologi.

Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :

 Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu


keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
 Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia

2. Tujuan Dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum
dan khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:

a. Secara umum. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, meliputi:

 Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan
dan kesejahteraan umat manusia.
 Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber sumber lingkungan dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan manusia.
 Melakukan kerjasama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan
institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau
wabah penyakit menular.

b. Secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-
usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, seperti:

 Penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.

2
 Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas
oleh masyarakat.
 Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas
beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab
terjadinya perubahan ekosistem.
 Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industry,
rumah sakit, dan lain-lain.
 Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vector penyakit dan cara
memutuskan rantai penularan penyakitnya.
 Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
 Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu:

 Penyediaan Air Minum


 Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
 Pembuangan Sampah Padat
 Pengendalian Vektor
 Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
 Higiene makanan, termasuk higiene susu
 Pengendalian pencemaran udara
 Pengendalian radiasi
 Kesehatan kerja
 Pengendalian kebisingan
 Perumahan dan pemukiman
 Aspek kesling dan transportasi udara
 Perencanaan daerah dan perkotaan
 Pencegahan kecelakaan
 Rekreasi umum dan pariwisata
 Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah, bencana
alam dan perpindahan penduduk
 Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22 ayat (3) UU No
23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan ada 8, yaitu :

 Penyehatan Air dan Udara


 Pengamanan Limbah padat/sampah

3
 Pengamanan Limbah cair
 Pengamanan limbah gas
 Pengamanan radiasi
 Pengamanan kebisingan
 Pengamanan vektor penyakit
 Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

3. Masalah - Masalah Kesehatan Lingkungan Di Indonesia

Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk mengatasinya


dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia permasalah dalam kesehatan
lingkungan antara lain :

a. Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Syarat-syarat Kualitas Air
Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

 Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna


 Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks
500 mg/l)
 Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

b. Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut :

 Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi


 Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
 Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
 Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
 Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar diperlukan,
harus dibatasi seminimal mungkin
 Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
 Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

c. Pembuangan Sampah

4
 Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-faktor
/unsur, berikut: Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah
adalah jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
 Penyimpanan sampah
 Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
 Pengangkutan
 Pembuangan

4. Isu Terkini Dan Yang Akan Datang Tentang Kesehatan Lingkungan

a. Isu lingkungan lokal

 Kekeringan: kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat
menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak:
menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
 Banjir: merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air
hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena
hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit,
aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
 Longsor: adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya: terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi.
 Erosi pantai: terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak:
menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan
pariwisata.

b. Isu Lingkungan Nasional

 Kebakaran Hutan: Proses kebakaran hutan dapat terjadi dengan alami atau ulah manusia.
kebakaran oleh manusia biasanya karena bermaksut pembukaan lahan untuk
perkembunan. Dampaknya: memeberi kontribusi CO2 di udara, hilangnya keaneragaman
hayati, asap yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan dan asapnya bisa berdampak
ke negara lain. Tidak hanya pada local namun ke negra tetanggapun juga terkena.
 Pencemaran minyak lepas pantai: hasil ekploitasi minyak bumi diangkut oleh kapal
tanker ke tempat pengolahan minyak bumi. Pencemaran minyak lepas pantai diakibatkan
oleh sistem penampungan yang bocor atau kapal tenggelam yang menyebankan lepasnya
minyak ke perairan. Dampaknya adalah mengakibatkan limbah tersebut dapat tersebar
tergantung gelombang air laut. Hal ini juga dapat berdampak kebeberapa negara,
akibatnya tertutupnya lapisan permukaan laut yang menyebabkan penetrasi matahari

5
berkurng menyebabkan fotosintesis terganggu, pengikatan oksigen, dan dapat
menyebabkan kematian organisme laut.

c. Isu Lingkungan Global

 Pemanasan global/global warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan


temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang
disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan
CFC sehingga energi matahari tertangkap dalam atmosfer bumi. Dampak bagi lingkungan
biogeofisik: pelelehan es di kutub, kenaikan mutu air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna, migrasi fauna
dan hama penyakit. Dampak bagi aktiitas sosial ekonomi masyarakat: gangguan pada
pesisir dan kota pantai, gangguang terhadap prasarana fungsi jalan, pelabuhan dan
bandara. Gangguan terhadap pemukiman penduduk, ganggungan produktifitas pertanian.
Peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit.
 Penipisan lapisan ozon: dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai
dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraia ozon menjadi gas
oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang mengandung
brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon. Dampak
bagi makhluk hidup: lebih banyak kasus kanker kulit melanoma yang bisa menyebabkan
kematian, meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata, menghambat daya
kebal pada manusia (imun), penurunan produksi tanaman jagung, kenaikan suhu udara
dan kematian pada hewan liar, dll.

B. KESEHATAN GLOBAL

1. Pengertian Kesehatan Global

Menurut Koplan (2009) kesehatan global adalah bidang studi, penelitian, dan praktik
yang bertujuan untuk meningkatkan dan mencapai kesetaraan status kesehatan seluruh
masyarakat dunia. Karena bersifat transnasional, kesehatan global fokus pada permasalahan
kesehatan yang mempengaruhi banyak negara, misalnya pandemi virus SARS-CoV-2, covid-19

Mengingat definisi “sehat” menurut WHO adalah keutuhan kondisi sejahtera fisik,
mental, dan sosial dan tidak selalu tentang absennya suatu penyakit ataupun gangguan lain, maka
kesehatan global juga tidak terbatas pada penyebaran penyakit di suatu wilayah saja. Kesehatan
global juga membahas perkembangan ilmu kedokteran, kesehatan masyarakat, epidemiologi,
serta faktor-faktor penentu lain seperti demografi, status ekonomi, serta kebudayaan

Ketika diterapkan pada kesehatan, istilah global dapat berhubungan dengan kesehatan
penduduk dunia secara keseluruhan (health for all) dengan keterlibatan berbagai aktor yang
terkait dengan kesehatan (health by all) dan dengan konsep dimensi kesehatan dan

6
determinannya yang bersifat holistik, yang membutuhkan pendekatan multi sektor (health in all).
Ketiga prinsip "global" ini - kesehatan untuk semua orang (health for all), kesehatan oleh semua
aktor (health by all), dan kesehatan dalam semua kebijakan (health in all)- berhubungan dengan
tonggak kesepakatan global tentang tujuan dan prinsip atau strategi yang diperlukan dalam
bidang kesehatan global (Garay, Harris and Walsh, 2013).

Untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana perbedaan mendasar
dari ketiga istilah tersebut (kesehatan global, kesehatan internasional dan kesehatan publik),
Koplan dkk. merumuskannya kedalam lima ciri khas yang menjadi pembeda dari ketiga konsep
tersebut, yaitu cakupan wilayah, skala kerja sama, kelompok sasaran, akses kesehatan, dan
pelaku atau aktor yang berperan (Koplan et al., 2009).

Tabel 1.1 Perbandingan Kesehatan Global, Internasional dan Publik

Kesehatan Global Kesehatan Kesehatan Publik


Internasional
Cakupan Wilayah Seluruh umat manusia Negara Negara Satu Negara dengan
tanpa batas negara berpeghasilan komunitas
menengah kebawah
Skala Kerja sama Global Bilateral Nasional
Kelompok sasaran Meliputi program Meliputi program Sebagian besar
pencegahan bagi pencegahan bagi difokuskan pada
komunitas dan perawatan komunitas dan program pencegahan
klinis individu perawatan klinis pada komunitas
individu
Akses kesehatan Akses kesehatan yang Tujuan utama adalah Akses kesehatan yang
adil dan setara bagi untuk membantuadil dan setara dalam
semua negara dan Negara lain suatu negara atau
masyarakat komunitas
Pelaku Sangat interdisipliner dan Mencakup tetapi tidak Mendorong pedekatan
multidisiplin didalam dan menekankan multidisiplin terutama
diluar ilmu kesehatan multidisipliner sesame ilmu
kesehatan dan dengan
ilmu sosial
Sumber : ( Koplan et al, 2009)

2. Global Health Issues

Mengacu pada masalah kesehatan yang menyangkut banyak negara atau dipengaruhi oleh faktor-
faktor penentu transnasional seperti:

7
• Perubahan iklim

• Urbanisasi

• Malnutrisi – gizi kurang atau gizi lebih (obesitas)

• Pemberantasan polio

• Penanganan flu burung

• Pengendalian tembakau

• HIV AIDS

• Penyakit2 Life style

• Covid19

8
DAFTAR PUSTAKA

Purnama S G. (2017). Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan, Diktat, Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali.

Marlinae, L., Khairiyati, L., Waskito, A., & Rahmat, A. N. (2021, February). Buku Ajar Dasar Dasar
Kesehatan Lingkungan. (1Th ed.). Bantul, Yogyakarta,Indonesia: Cv.Mine.

Ane, R., Agatha, M., Susilawaty, A., Marlina, H., Syakurah, R. A., Ernawati, K., Baharuddin, S.
A., Sari, P., Niam, A. C., & Darwel. (2021, October 18). Kesehatan globalli. (1Th ed)
Tangah Padang, Sumatera Barat, Indonesia: Pt. Global Eksekutif Teknologi

Anda mungkin juga menyukai