Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

OBAT

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Evi Irianti, SKM, M. Kes

KELOMPOK 3

1. ANISA PUTRI SIREGAR (0801221099)

2. DILA RAHMAYANTI SIREGAR (0801223366)

3. NIFAZATIL FADIAH (0801223367)

4. PUTRI KEZA HIDAYAH TANJUNG (0801221102)

5. SALSABILLA JULIANDA SUMPENO (0801222345)

6. WIRDA MUHAMMAD SYUKRI (0801223376)

7. ZALFA NAIFAH AZALIA (0801222347)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATANMASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dengan judul “OBAT”.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu penulis tidak
akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW Yang kita nanti-nantikan
syafa'atnya di akhirat nanti.
Tujuan penulisan maala ini adalah untuk memenuhi tugas Biomedik 1 dan juga untuk
mengetahui tentang Obat. Tentunya masih banyak kesalahan pada tugas makalah ini yang
mungkin kami tidak sadari, oleh karena itu kritik dan saran bagi pembaca sangat kami harapkan
guna perbaikan tugas makalah- makalah selanjutnya. Semoga makala ini dapat bermanfaat dan
dapat menjadi sumber referensi bagi tugas tugas pembaca sekalian.

Medan, 11 Januari 2023

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................1
1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................1
1.3. TUJUAN PENULISAN........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Definisi Obat..........................................................................................................................3
2.2 Pengolongan Obat..................................................................................................................3
2.3 Bentuk Sediaan Obat..............................................................................................................5
2.4 Penggunaan dan Penyimpanan Obat Yang Benar..................................................................9
KESIMPULAN..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Obat adalah salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti pernah
merasakan jatuh sakit. Misalnya kepala pusing, batuk pilek, atau perut mules. Untuk
menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit, maka biasanya langsung minum obat. Umumnya
masyarakat kurang memahami bahwa obat selain menyembuhkan penyakit, juga mempunyai
efek samping yang merugikan kesehatan. Bahaya ikatan dari obat sering timbul pada
penyalahgunaan obat, misalnya terlalu sering dan sembarangan minum obat terlampau banyak
atau takaran yang salah. Beberapa pengaruh buruk dari obat yang perlu dipahami oleh
masyarakat umum ialah pengaruh efek samping obat, keracunan obat, alergi obat, pengaruh
negatife bila dua macam atau lebih dipakai secara bersama (Widjajanti, 2004).

Obat telah memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Obat telah
menurunkan angka kematian dan angka kesakitan dengan cara menyelamatkan jiwa,
menurunkan jumlah pasien dan meningkatkan kesehatan, tetapi hanya jika obat tersebut aman,
berkhasiat, bermutu dan digunakan dengan benar. Obat yang tidak aman, tidak berkhasiat, tidak
bermutu dan tidak digunakan dengan benar dapat menimbulkan berbagai masalah bagi
kesehatan, kegagalan pengobatan bahkan kematian dan dalam jangka panjang akan membuang
berbagai sumber (dana dan manusia) yang sebenarnya terbatas (WHO 2004).

Masyarakat dalam menggunakan obat harus memperhatikan beberapa hal dalam kemasan
yaitu nama produk, bahan yang terkandung di dalamnya, penggolongan obat, macam-macam
sediian obat, kategori 2 obat, aturan pemakaian, dosis, efek samping, cara penyimpanan obat
serta tanggal kadaluarsanya. Namun seringkali dijumpai masyarakat mengkonsumsi obat dengan
cara yang tidak rasional. Perilaku seperti ini dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan
mereka mengenai obat dan kesehatan (Sanjoyo, 2010). Berdasarkan uraian di atas maka perlu
adanya upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang obat pada masyarakat serta
meminimalkan segala hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi akibat pemakaian suatu obat.

1.2. RUMUSAN MASALAH


- Apa definisi obat?

- Apa penggolongan obat?

- Apa saja sediaan obat?

- Apa penggunaan dan cara penyimpanan obat yang benar?


1.3. TUJUAN PENULISAN
- Agar kita mengehui apa itu definisi obat.

- Mengetahui apa saja penggolongan obat.

- Mengetahui apa saja bentuk sediaan obat.

- Mengetahui carapenggunaan dan penyimpanan obat yang benar.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Obat


Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk
manusia.

Obat merupakan benda yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan
gejala, atau memodifikasi proses kimia dalam tubuh. Obat merupakan senyawa kimia selain
makanan yang bisa mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk
mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit. Definisi obat menurut beberapa
sumber :

 Menurut SK Menteri Kesehatan No.25/Kab/B.VII/ 71 tanggal 9 Juni 1971, yang


disebut dengan obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan untuk digunakan
dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia
atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia.
 Menurut Ansel (2001), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis,
mengurangi rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia
atau hewan. Obat dalam arti luas ialah setiap zat kimia yang dapat mempengaruhi
proses hidup, maka farmakologi merupakan ilmu yang sangat luas cakupannya.
 Menurut Undang-Undang Farmasi obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangi, menghilangkan dan menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
luka, ataupun kelainan badaniah, rohaniah pada manusia ataupun hewan.

2.2 Pengolongan Obat


Obat dapat dibedakan menjadi berbagai kategori dan golongan. Menurut Permenkes No.917
Tahun 1993, obat digolongkan menjadi :

1. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter di toko obat
berizin. Obat bebas terbatas digunakan untuk mengobati penyakit ringan yang dapat
dikenali oleh penderita sendiri. Pada dasarnya, obat bebas terbatas merupakan obat keras,
namun diberi batasan pada takaran bahannya. Selain itu, terdapat 5 jenis obat bebas
terbatas, yaitu:
 P.No.1: Awas! Obat keras. Baca aturan pemakaiannya.
 P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
 P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
 P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
 P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.

Lingkaran Hijau → tanda khusus obat bebas

2. Obat Bebas Terbatas


Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada umum tanpa resep dokter, tidak
termasuk dalam daftar narkotika, psikotropika, obat keras, obat bebas terbatas dan sudah
terdaftar di Depkes RI. Obat bebas merupakan yang paling aman dikonsumsi, sehingga
obat bebas dapat ditemui di berbagai toko.

Lingkaran Biru → obat bebas terbatas

3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter. Obat keras
dibungkus sedemikian rupa dan digunakan dengan cara suntikan maupun dengan cara
pemakaian lain dengan jalan merobek jaringan.

Lingkaran merah,dengan huruf K di tengah → obat keras

4. Obat Wajib Apotek (OWA)


Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa
resep dokter. OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola
Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada
persyaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.

5. Obat Golongan Narkotika


Obat golongan narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.

6. Obat Fitofarmaka
Beda obat fitofarmaka dengan obat herbal biasa terletak pada proses pengolahan bahan
herbal yang telah ditunjang oleh bukti ilmiah secara penelitian klinis (sampai ke
manusia), sehingga dapat disetarakan dengan obat modern. Penelitian klinis akan lebih
meyakinkan para dokter untuk menggunakan obat fitofarmaka karena telah teruji. Oleh
karena itu, obat ini dapat disetarakan dengan obat-obat modern lainnya.

7. Obat Herbal
Obat herbal adalah obat yang diramu dari tanaman-tanaman tradisonal berkhasiat yang
digunakan untuk pengobatan penyakit-penyakit tertentu. 

2.3 Bentuk Sediaan Obat


Bentuk sediaan obat merupakan sediaan farmasi dalam bentuk tertentu sesuai dengan
kebutuhan, mengandung satu zat aktif atau lebih dalam pembawa yang digunakan sebagai obat
dalam ataupun obat luar.

1. Pulvis (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk
pemakaian luar.

2. Pulveres
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan
bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contohnya adalah puyer.

3. Tablet (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih
dengan atau tanpa bahan tambahan.
a. Tablet kempa
paling banyak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaannya tergantung
desain cetakan.

b. Tablet cetak
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan.

c. Tablet trikurat
tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumnya silindris. sudah jarang ditemukan.

d. Tablet hipodermik
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral.
e. Tablet sublingual
dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati). Digunakan dengan meletakan tablet di bawah
lidah.

f. Tablet bukal
Digunakan dengan meletakan diantara pipi dan gusi.

g. tablet Effervescent
Tablet larut dalam air. harus dikemas dalam wadah tertutup rapat atau kemasan tahan
lembab.
Pada etiket tertulis "tidak untuk langsung ditelan".

h. Tablet kunyah
Cara penggunaannya dikunyah. Meninggalkan sisa rasa enak dirongga mulut, mudah
ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak.

4. Pil (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur
tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

5. Kapsul (capsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut.

6. Kaplet (kapsul tablet)


Merupakan sedian padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti
kapsul.

7. Larutan (solutiones)
Merupakan sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahannya,cara peracikan, atau
penggunaannya,tidak dimasukan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan
sedian cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi
secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

8. Suspensi (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair.
macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu/magma),suspensi topikal
(penggunaan pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga bagian luar),suspensi
optalmik,suspensi sirup kering.

9. Emulsi (elmusiones)
Merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan
yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya
distabilkan oleh zat pengemulsi.

10. Galenik
Merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan
yang disari.

11. Ekstrak (extractum)


Merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisisa
nabati atau simplisia hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai.kemudian semua atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

12. Infusa
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air
pada suhu 90 derajat celcius selama 15 menit.

13. Imunoserum (immunosera)


Merupakan sediaan yang mengandung imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum
hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular0 dan
mengikut kuman/virus/antigen.

14. Salep (unguenta)


Merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau
selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam
dasar salep yang cocok.

15. Suppositoria
Merupakan sedian padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal,
vagina atau uretra,umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh. Tujuan
pengobatan adalah:
a. Penggunaan lokal -> memudahkan defekasi serta mengobati gatal,iritasi, dan inflamasi
karena hemoroid.
b. Penggunaan sistematik -> aminofilin dan teofilin untuk asma,klorpromazin untuk anti
muntah,kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif,aspirin untuk analgesik antipiretik.

16. Obat tetes (guttae)


Merupakan sediaan cair berupa larutan,emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk obat
dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan farmakope indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain : guttae
(obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales
(tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).

17. Injeksi (injectiones)


Merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan
dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat
menerima pengobatan melalui mulut.

2.4 Penggunaan dan Penyimpanan Obat Yang Benar


Secara Umum Cara Penggunaan Obat yang Benar adalah
1. Minum sesuai dengan petunjuk / aturan yang terdapat dalam kemasan obat bebas dan
bebas terbatas tersebut.
2. Jika penggunaan obat dirasa tidak memberi manfaat, segera ke dokter.
3. Tidak untuk digunakan secara terus menerus dalam jangka waktu lama.
4. Berbagai jenis obat jangan dicampur dalam satu wadah untuk mencegah kekeliruan.

Cara Penyimpanan Obat Yang Benar :


Dalam pengobatan suatu penyakit, terdapat beberapa jenis obat yang berbeda, baik
bentuk sediaan maupun kemasannya. Untuk itu, perlu diperhatikan cara menyimpan obat yang
baik dan benar. Bila cara penyimpanan obat tidak memenuhi persyaratan, maka akan terjadi
perubahan sifat obat bahkan merusak obat, sehingga zat berkhasiat dalam obat tersebut juga ikut
rusak. Keadaan ini akan mempengaruhi proses pengobatan suatu penyakit hingga
penyembuhannya. Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:
1.Udara yang lembab;
2. Sinar Matahari;
3. Suhu;
4. Goncangan fisik.
Adapun cara penyimpanan obat di rumah tangga adalah sebagai berikut:
1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat;
3. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung, atau ikuti
aturan yang tertera pada kemasan
4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Suhu yang tidak stabil
dalam mobil dapat merusak obat
5. Jangan simpan obat yang sudah kadaluarsa

KESIMPULAN

Dari penjelasan materi tersebut dapat disimpulkan bahwa obat adalah benda atau zat yang
dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan suatu bahan atau paduan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan atau menyembuhkan gejala penyakit. Obat juga terdapat banyak sekali jenismya
dan juga terdapat obat yang bebas, bebas terbatas sampai obat herbal.

DAFTAR PUSTAKA
Selly. (2009). Macam-macam Obat dan Tujuan Penggunaanya. https://dechacare.com/Macam-
Macam-Obat-dan-Tujuan-Penggunaannya-I461-1.html

Bhakti Wiyata, I. (2014, Oktober 1). Kenali Kategori Obat Sebelum Dikonsumsi.
https://iik.ac.id/blog/kenali-kategori-obat-sebelum-dikonsumsi/

Cara Penggunaan Obat yang Benar. (2005, Juni 10).


https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/75/Cara-Penggunaan-Obat--yang-Benar.html

Cara Menyimpan Obat Yang Baik Kesehatan. (2021, Januari 29).


https://rson.kemenpora.go.id/artikel-detail/Ng

Tesis, S. (2014, April 23). Pengertian Obat Menurut Para Ahli dan Institusi.
https://idtesis.com/pengertian-obat-berbagai-ahli/

Anda mungkin juga menyukai