Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA LANSIA DENGAN PENYALAHGUNAAN OBAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Gerontik


Dosen Pembimbing : Cecilya Kustanti, S.Kep., Ns., M.Kes.

Disusun oleh :
1. Mauilda S.N 2820173068
2. Meita Kusumastuti 2820173069
3. Mia Apriyani 2820173070
4. Novita dewi Astuti 2820173071
5. Prahesty Ayu G 2820173073
6. Prastiwi Indraswari 2820173074
7. Restu Putri Transmukti 2820173075
8. Retno Haryati 2820173076

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO


YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Lansia Dengan Penyalahgunaan Obat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak dan sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat serta menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, Januari 2020

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2

A. Latar Belakang..............................................................................................2

B. Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

A. Definisi..........................................................................................................4

B. Etiologi Penyalahgunaan Obat......................................................................4

C. Permasalahan Terkait Obat Pada Lansia.......................................................5

D. Penggunaan obat pada lansia........................................................................5

E. Pencegahan penyalahgunaan obat.................................................................5

PENGKAJIAN.........................................................................................................6

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK............................................................6

PENGKAJIAN.....................................................................................................6

ANALISA DATA................................................................................................9

PRIORITAS MASALAH..................................................................................10

INTERVENSI....................................................................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penduduk dengan usia di atas 65 tahun hanya merupakan sebagian kecil
dari populasi penduduk di Indonesia, yaitu 4,3% tetapi jumlahnya terus
meningkat dan mereka merupakan pengguna obat yang paling utama.
Timbulnya penyakit yang menetap, seperti : arthritis, penyakit kardiovaskuler,
penyakit parkinson dan diabetes, akan meningkat dengan bertambahnya usia.
Penyakit-penyakit tersebut biasanya ditangani dengan penggunaan terapi
obat.
Oleh karena itu, pasien lanjut usia memerlukan lebih banyak obat,
terutama bagi mereka yang menderita bermacam-macam penyakit yang
menetap. Perubahan dalam penatalaksanaan obat seringkali terjadi akibat
faktor-faktor farmakokinetik dan farmakodinamik yang terkait dengan
bertambahnya usia. Banyaknya obat yang diresepkan untuk pasien lanjut
usia akan menimbulkan banyak masalah termasuk polifarmasi, peresepan
yang tidak tepat dan jugakepatuhan.
Lanjut usia membawa perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
dapat mengubah kerja obat secara signifikan. Sistem pencernaan yang rusak
dapat memengaruhi absorpsi obat. Kapasitas hati dan ginjal yang berkurang
untuk metabolisasi dan mengeliminasi obat, dapat mengakibatkan akumulasi
obat dalam tubuh sampai ke tingkat toksis. Dengan mengganggu
kemampuantubuhuntukmempertahankansuatukeadaan homeostasis, proses
penuaan dapat meningkatkan sensitivitas banyak jaringan terhadap kerja obat-
obatan. Dengan demikian mengubah dengan sangat daya responsif sistem
saraf dan sistem sirkulasi terhadap dosis baku obat. Jika penuaan
menyebabkan kemunduran pengertian, ingatan, penglihatan, atau koordinasi
fisik, orang dengan kemunduran demikian, penggunaan obat dapat tidak
selalu aman danefektif.

1
Reaksi merugikan terhadap obat, tiga kali lebih sering dalam populasi
orang yang lebih tua. Suatu respons obat yang tidak dikehendaki dapat
membuat seseorang usia lanjut yang berfungsi serta berdiri sendiri dan
kesehatannya pada tingkat batas (marginal), dapat menjadi bingung, tidak
mampu atau tidak berdaya. Dalam berbagai alasan ini, pengobatan dengan
obat untuk lanjut usia harus selalu disertai pertimbangan yang sangat hati-
hati terhadap kesehatan dan toleransi individu, seleksi obat, dan jadwal dosis
serta kemungkinan kebutuhan untuk bantuan dalam pengobatanrutin.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan gerontik pada lansia dengan
penyalahgunaan obat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi lansia dan penyalahgunaan obat.
b. Mengetahui etiologi penyalahgunaan obat.
c. Mengetahui permasalahan terkait obat pada lansia.g

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
1. Lansia
Menurut WHO Lansia adalah sesorang yang telah memasuki usia 60 tahun ke
atas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupanya. Kelompok yang di katagorikan lansia ini akan terjadi
suatu proses yang disebut dengan aging process atau proses penuaan.
2. Penyalahgunaan obat
Menurut Stuart dan sundeen (2001), penyalahgunaan obat adalah penggunaan
zat secara terus menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah. Penyalahgunaan
obat merupakan suatu keadaan dimana suatu obat digunakan tidak untuk tujuan
mengobati penyakit, akan tetapi digunakan untuk mencari atau mencapai tujuan
tertentu seperti ingin mendapatkan kenikmatan dari pemakain obat tersebut.

B. Etiologi Penyalahgunaan Obat


Penyebab seseorang menyalahgunakan obat bisa bermacam-macam antara lain :
1. Ada orang-orang yang bertujuan untuk mengurangi atau meniadakan rasa
tertekan (stres dan ketegangan hidup).
2. Ada orng-orang yang bertujuan untuk sekadar mendapatkan perasaan
nyaman, menyenangkan.
3. Ada orang-orang yang memakainya untuk lari dari realita dan tanggungjawab
kehidupan.
4. Faktor-faktor lingkungan.
5. Faktor kontribusi : hubungan interpersonal yang terganggu, atau keadaan
orang tua yang patologis atau kacau.
6. Faktor pencetus : pengaruuh teman kelompok dan tersedianya obat atau zat.

3
C. Permasalahan Terkait Obat Pada Lansia
Tiga efek negative yang penting dan mungkin terjadi pada lansia karena masalah
yang berkaitan dengan obat adalah :
1. Efek samping penarikan obat (adverse drug with drawal events, ADW),
merupakan serangkaian gejala atau tanda-tanda yang terjadi saat obat berhenti
digunakan.
2. Kegagalan terapeutik (terapi yang tidak sesuai atau tidak cukup, dan tidak
berkaitan dengan progesi alami penyakit).
3. Efek samping (adverse drug reaction, ADR), didefinisikan sebagai reaksi yang
tidak diinginkan dan mengganggu yang timbul pada pemakaian dosis normal pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis, dan terapi.
D. Penggunaan obat pada lansia
Penggunaan obat pada lansia di pengaruhi oleh :

1. Kemampuan metabolisme
2. Fungsi ginjal
3. Protein plasma
4. Bb, lemak, dan cairan tubuh
5. Sensivitas reseptor
6. Penurunan produksi asam lambung
7. Pennurunan motilitas usus

E. Pencegahan penyalahgunaan obat


1. Keluarga klien diharapkan rajin mengontrol kamar tidur, lemari pakain/ baju,
laci kien untuk mengetahui barang barang yang tersimpan, jika di temukan obat
obatan yang tidak sesuai dan tidak diresepkan oleh dokter.
2. Keluarga klien harus menunggui klien saat minum obat, untuk memastikan
jumlah obat, jenis obat dan dosis obat sesuai atau tidak

4
PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PENGKAJIAN
Hari/ Tgl : Senin, 14 Januari 2020

Jam : 10.00 WIB

Nama Mahasiswa : Kelompok 4

1. Identitas

a. Nama : Tuan X

b. Tempat /tgl lahir : Sleman, 06 Januari 1945 2. Riwa


yat
c. Jenis Kelamin : Laki-laki

d. Status Perkawinan : Menikah

e. Agama : Islam

f. Suku : Jawa

Pekerjaan dan Status Ekonomi

a. Pekerjaan saat ini : Petani

b. Pekerjaan sebelumnya : Buruh

c. Sumber pendapatan : Hasil Pertanian

d. Kecukupan pendapatan : Cukup

3. Lingkungan tempat tinggal

5
Kondisi rumah dalam keadaan bersih terdapat penerangan yang cukup terang,
terdapat 2 ventilasi dan 2 jendela. Kamar mandi di dalam rumah. Jarak sumur dengan
sapiteng kurang lebih 10 meter.

4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini

1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien sering mengeluhkan pusing


dan nyeri pada kaki

2. Gejala yang dirasakan : Klien merasa cepat lelah, kaki


terasa nyeri pada saat digunakan
untuk duduk terlalu lama

3. Faktor pencetus : Terlalu banyak beraktivitas

4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak ( ) Bertahap

5. Upaya mengatasi : Klien membeli obat diwarung

6. Pergi ke RS/ Klinik pengobatan/dokter : Klien tidak pernah periksa ke


praktik/bidan/perawat klinik atau rumah sakit

7. Mengkonsumsi obat-obatan sendiri? : Klien sering mengkonsumsi obat-


Obat tradisional? obatan warung tanpa resep

8. Lain-lain Setiap merasa pusing, klien selalu


meminum obat dari warung seperti
paramex, oskadon dan bodrex

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

1. Penyakit yang pernah diderita : Klien pernah menderita vertigo

Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, : Tidak terdapat alergi


2. debu dll )

3. Riwayat kecelakaan : Klien pernah jatuh di sawah

6
yang menyebabkan cedera kaki

4. Riwayat pernah dirawat di RS : Tidak

: Mengkonsumsi obat-obatan
5. Riwayat pemakaian obat warung sejak 3 tahun terakhir

5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Klien perokok aktif sejak muda hingga sekarang.
b. Nutrisi metabolik
Klien makan 3 kali dalam sehari. Lauk pauk dan sayur, tidak ada alergi makanan,
tidak ada gangguan nafsu makan.
c. Eliminasi

BAK : 5 – 7 kali dalam sehari

Tidak ada keluhan dalam BAK

BAB : 1 kali dalam 2 hari

Terdapat gangguan bab seperti sering konstipasi

d. Aktifitas Pola Latihan


Klien mandi 2 kali dalam sehari
e. Pola istirahat tidur
Klien tidur mulai pukul 22.00 WIB
Bangun pukul 04.00 WIB
Jumlah jam tidur klien 6 jam
f. Pola Kognitif Persepsi
Klien mengeluhkan pandanganya kabur dan tidak jelas pada saat membaca
Pendengaran normal
Dapat melakukan aktivitas sehari-hari

g. Persepsi diri-Pola konsep diri


Klien menyadari dirinya sudah lanjut usia yang sudah tidak seperti pada saat
dewasa.

7
h. Pola Peran-Hubungan
Klien menikah berumur 30 tahun
i. Sexualitas
Klien mempunyai anak berjumlah 5
j. Koping-Pola Toleransi Stress
Klien tidak merasa stres pada usia saat ini
k. Nilai-Pola Keyakinan
Klien beragama islam dan menjalankan kewajibannny

6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : tidak ada gangguan kesadaran
b. TTV : 130/90 mmHg, R : 24x/menit, N : 88x/menit, S : 363C
c. BB/TB : 62 kg/ 160 cm
d. Kepala
Rambut : Putih
Telinga : Terdapat serum
Mata : Terdapat gangguan melihat, konjungtiva tidak anemis
Mulut, Gigi, Bibir : Bibir kering, gigi tanggal, mengunakan gigi palsu
e. Dada : Simetris
f. Abdomen : Tidak ada jejas, bising usus 15 x/ menit
g. Kulit : Keriput, sawo matang
h. Ekstremitas atas : Kekuatan otot 5
i. Ekstremitas bawah : Terdapat cidera pada kaki kanan

ANALISA DATA
1. Klien mengatakan tidak mengetahui efek samping dari mengkonsumsi obat- obat
warung dan tidak ada yang memberi informasi mengenai efek samping obat
tersebut
2. Klien mengatakan sering pusing pada saat beraktivitas
3. Klien mengatkan sering merasa nyeri pada kaki pada saat di gunakan aktivitas
dan terlalu lama duduk.

8
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko jatuh di Tandai dengan riwayat cidera pada kaki kanan
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi

INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Observasi penyebab risiko Untuk mengetahui penyebab risiko
keperawatan selama 3 kali tatap jatuh jatuh
muka diharapkan : Kaji kekuatan otot Untuk mengtahui kekuatan otot klien
Tidak terjadi cidera Edukasi klien tentang Untuk menambah pengetahuan pasien
Dapat menghindari aktivitas penggunaan penerangan yang tentang pengurangan risikko jatuh
yang mengakibatkan cidera cukup, menghindari lantai licin Untuk menghindari klien terjatuh.s
Kolaborasi dengan keluarga
untuk memodifikasi
lingkungan rumah agar tidak
meyebabkan cidera
Kurang Setelah dilakukan tindakan Observasi pengetahuan tentang Untuk mengetahui tentang tingkat
pengetahuan B. keperawatan selama 3 kali tatap efek samping obat warung pengetahuan klien
D kurangnya muka diharapkan : Melakukan pemeriksaan fisik Untuk mengetahuai keadaan umum
informasi Klien mengetahui tentang efek

9
samping obat obat warung (ttv bb/tb dll) klien
Klien dapat mengurangi Edukasi tentang efek samping Untuk menambah pengetahuan klien
pengkonsumsian obat warung obat obat warung Untuk mengurangi penggunaan obat
Klien mau mengikuti posyandu Kolaborasi dengan keluarga warung.
lansia setiap 1 bulan sekali dalam pengawasan penggunaan
obat

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penuaan akan mengakibatakan terjadinya beberapa perubahan fisiologi,
anatomi, psikilogi dan sosiologi. Perubahan fisiologi yang terkait usia dapat
menyebabkan perubahan yang bermakna dalam penatalaksanan obat pemeberian obat
pada usia lanjut harus di tetapkan dalam rangka mengoptimalkan hasil terapi.
Kepatuhan penggunaan obat sering kali mengalami penurunan karena beberapa
gangguan pada usia lanjut. Kesulitan dalam hal membaca, bahasa , mendengar dan
ketangkasan semuanya dapat berperan dalam masalah ini.

B. Saran
1. Pantau klien ketika mengkonsumsi obat
2. Berikan tanda yang berbeda pada masing masing obat, agar tidak tertukar

1.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mickey Stanley, dkk. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi 2.EGC.Jakarta.2006


Stuart, G. W., Sundeen, JS., 2001, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa: Achir Yani
edisi III. Jakarta

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai