Dosen Pembimbing :
Hepta Nur Anugrahini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Disusun Oleh :
1. Ariffatul Azizah (P27820119007)
2. Lovita Salsabila Balkis (P27820119022)
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur atas kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Kritis Pada Klien Kegawatan
Overdosis” ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keprawatan
Kritis. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi salah satu
sumber literatur atau sumber informasi pengetahuan bagi pembaca.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang
berkenan dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menjadikan ini lebih sempurna.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Kegawatan Overdosis..............................................................3
2.1.1 Definisi.........................................................................................3
2.1.2 Etiologi.........................................................................................3
2.1.3 Patofisiologi.................................................................................5
2.1.4 Manifestasi Klinis........................................................................5
2.1.5 Komplikasi...................................................................................6
2.1.6 Penatalaksanaan...........................................................................6
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang...............................................................8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien Overdosis............................8
2.2.1 Pengkajian....................................................................................8
2.2.2 Diagnosa Keperawatan................................................................13
2.2.3 Intervensi Keperawatan...............................................................14
2.2.4 Implementasi Keperawatan..........................................................15
2.2.5 Evaluasi Keperawatan..................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................17
3.2 Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
4
2.1.5 Komplikasi
Kelebihan dosis pemakaian obat, dapat menyebabkan :
a. Gagal ginjal
b. Kerusakan hati
c. Gangguan pencernaan
d. Gangguan pernafasan
2.1.6 Penatalaksanaan
a. Tindakan emergensi
1) Airway : Bebaskan jalan nafas, kalau perlu lakukan intubasi.
2) Breathing : Berikan pernafasan buatan bila penderita tidak
bernafasspontanatau pernapasan tidak adekuat.
3) Circulation: Pasang infus bila keadaan penderita gawat dan
perbaikiperfusi jaringan.
b. Identifikasi penyebab keracunan
Bila mungkin lakukan identifikasi penyebab keracunan, tapi
hendaknya usaha mencari penyebab keracunan ini tidak sampai
menunda usahausaha penyelamatan penderita yang harus segera
dilakukan.
c. Eliminasi racun.
1) Rangsang muntah akan sangat bermanfaat bila dilakukan dalam
1 jam pertama sesudah menelanbahan beracun, bila sudah lebih
dari 1 jam tidak perlu dilakukan rangsangmuntah kecuali bila
bahan beracun tersebut mempunyai efek yang
menghambatmobilitas (memperpanjang pengosongan) lambung.
Rangsang muntah dapat dilakukan secara mekanis dengan
merangsang palatum mole atau dinding belakang faring,atau
dapat dilakukan dengan pemberian obat- obatan :
a) Sirup Ipecac, diberikan sesuai dosis yang telah ditetapkan.
b) Apomorphine Sangat efektif dengan tingkat keberhasilan
hampir 100%,dapat menyebabkanmuntah dalam 2 - 5 menit.
Dapat diberikan dengan dosis 0,07 mg/kg BB secara
subkutan.
7
2) Jaw trust
b. Breathing Support
Setelah dipastikan bahwa jalan napas aman, maka langkah
selanjutnya adalah melakukan penilaian status pernapasan klien,
apakah masih bernapas atau tidak. Teknik yg digunakan adalah
LOOK, LISTEN and FEEL (LLF). LLF dilakukan tidak lebih dari
10 menit, jika klien masih bernapas, tindakan yg dilakukan adalah
pertahankan jalan napas agar tetap terbuka, jika frekuensi
nafas klien kurang dari normal atau klien mengalami henti nafas,
berikan bantuan pernapasan dengan volume yang cukup, jika
frekuensi nafas lebih dari normal ( > 20 x/menit atau >3x/10 detik)
berikan terapi oksigenasi.
11
kesadaran.
3.1 Kesimpulan
Overdosis merupakan keadaan dimana seseorang mengalami gejala
terjadinya keracunan yang mengakibatkan ketidaksadaran akibat obat
yang melebihi dosis yang bisa diterima oleh tubuh. Keracunan obat
dapat terjadi, baik pada penggunaan untuk maksud terapi maupun pada
penyalahgunaan obat.Keracunan pada penggunaan obat untuk maksud
terapi dapat terjadi karena dosis yang berlebih (overdosis) baik yang
tidak disengaja maupun disengaja dengan maksud bunuh diri, karena
efek samping obat yang tidak diharapkan dan sebagai akibat interaksi
beberapa obat yang digunakan secara bersama-sama. Biasanya
kejadian tersebut terjadi pada penguna NAPZA dan para lansia serta
penggunaan insektisida. Overdosis obat terjadi ketika seseorang
mengonsumsi lebih dari dosis resep atau obat yang dijual bebas.
Penatalaksanaan dari overdosis juga disesuaikan dengan efek dan obat
yang digunakan.
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini banyak memiliki
kekurangan dan jauh kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun. Untuk tenaga
kesehatan lebih memberikan keperawatan dengan lebih baik dan selalu
memeriksa ulang dari obat-obatan non farmakologinya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ramadhani, Ria., dkk. 2013. Pengkajian Gawat Darurat pada Pasien Dewasa.
https://www.academia.edu/10950378/pengkajian_kegawatdaruratan
(Diakses pada tanggal 30 Juli 2021)
TIM POKJA SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
TIM POKJA SLKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.