Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGELOLAAN DAN PEMBERIAN OBAT

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

MIRANDA SICIKA PUTRI KADIR

INGRID GABRIELA BANGOL

VENA NOVITA MOKOGINTA

PIKA VERONIKA BULO

SRI DEWINAL IBRAHIM

WINNIE MAKALALAG

FIRLI PAPUTUNGAN

BARLIAN

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI

GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

PRODI DIII KEBIDANAN

1
T.A 2021/2022

DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI……………………………………………………..…............2

KATA PENGANTAR….……………………………………………….…..3

BAB I PENDAHULUAN………..……………………………..……..…..4

a. Latar Belakang….…………………...……….......................4
b. Tujuan Penulisan……………………….……………………5
c. Manfaat penulisan………………………..………………….5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………6
a. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Obat ………………………….6
b. Pengolaan Obat ……………………………………………….,,8
c. Jalur Pemberian Obat……………………………………….…..10
d. Syarat dan Komponen Pemberian Obat……………………………..12
BAB III
PENUTUP………………………………………………………………….13
A. Kesimpulan…………………………………………….……13

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena rahmat dan
karunianya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PENGELOLAAN DAN PEMBERIAN OBAT”. Penulisan makalah ini
dimaksudkan untuk menunjang proses pembelajaran mata kuliah
KETERAMPILAN DASAR KLINIK KEBIDANAN. Kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Semoga makalah ini dapat bermanfaat khusus bagi kami dan
umumnya bagi kita semua pembaca.

KOTAMOBAGU, 09 FEBRUARI 2022

KELOMPOK III

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klien yang mengalami gangguan kesehatan akut maupun kronis menyembuhkan
dan mempertahankan kesehatan mereka dengan berbagai strategi.Obat adalah substansi
yang digunakan dalam diagnosis,pengobatan,penyembuhan,perbaikan,maupun
pencegahan terhadap gangguan kesehatan.Obat merupakan terapi primer yang
berhubungan dengan penyembuhan penyakit.Tidak peduli dimanapun klien menerima
pelayanan kesehatan,rumah sakit,klinik,atau di rumah,perawat memegang  peranan
penting dalam persiapan dan pemberian obat,mengajarkan cara
menggunakan obat dan mengevaluasi respons klien terhadap pengobatan.
Pada masa perawatan akut dan penyembuhan,perawat memegang peranan penting
dalam memberikan obat secara tepat waktu kepada klien,serta memastikan klien atau
keluarganya telah mengerti dan siap memberikan obat jika klien dipulangkan ke
rumah.Jika klien tidak dapat menggunakan obat sendiri di rumah,keluarga atau petugas
perawat di rumah memegang tanggung jawab dalam pemberian obat.Di setiap tatanan
pelayanan kesehatan,perawat bertanggung jawab mengevaluasi efek obat terhadap
kesehatan klien,mangajari klien tentang obat dan efek sampingnya,memastikan
kepatuhan terhadap regimen obat,serta mengevaluasi kemampuan klien dalam
menggunakan obat sendiri.Pada beberapa kasus,perawat secara langsung mengajarkan
dan mengevaluasi anggota keluarga klien yang mampu memberikan obat.
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat.
Obat adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien yang
memiliki masalah ksehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal,
beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan. Perawat  bertanggung
jawab memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkkan,
memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan membantu klien
menggunakannnya dengan benar serta berdasarkan  pengetahuan.

4
Selain mengetahui kerja suatu obat tertentu, perawat juga harus memahami masalah
kesehatan klien saat ini dan sebelumnya untuk menentukan apakah obat tertentu aman
untuk diberikan. Pertimbangan  perawatt penting dalam pemberian obat yang
tepat dan aman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Obat?
2. Bagaimana Pengolaan Obat?
3. Bagaimana Jalur Pemberian Obat?
4. Ap a Syarat dan Komponen Pemberian Obat?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Obat
2. Menjelaskan Pengolaan Obat
3. Menjelaskan Jalur Pemberian Obat
4. Menjelaskan Syarat dan Komponen Pemberian Obat

5
BAB II

PEMBAHASAN

 
A. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Obat
Akibat perbedaan cara dan tipe kerja obat, respon terhadap sangat bervariasi. Faktor selain
karakteristik obat juga mempengaruhi kerja obat. Klien mungkin tidak memberi respon yang
sama terhadap setiap dosis obat yang diberikan. Begitu juga, obat yang sama dapat
menimbulkan respon yang  berbeda pada klien yang berbeda.
1. Perbedaan Genetik
Susunan genetik mempengaruhi biotransformasi obat. Pola metabolik dalam keluarga
sering kali sama. Fakktor genetik menentukan apakah enzim yang terbentuk secara alami
ada untuk membantu  penguraian obat. Akibatnya, anggota keluarga sensitif
terhadap suatu obat.
2. Variabel Fisiologis
Perbedaan hormonal antara pria dan wanita mengubah metabolisme obat tertentu.
Hormon dan obat saling bersaing dalam biotransformasi karena kedua senyawa tersebut
terurai dalam proses metabolik yang sama. Variasi diurnal pada sekresi ekstrogen
bertanggung jawab untuk fluktuasi siklik reaksi obat yang di alami wanita
Usia berdampak langsung pada kerja obat. Bayi tidak memiliki banyak enzim yang
diperlukan untuk metabolisme oabt normal. Jumlah perubahan fisiologis yang menyertai
penuaan mempengaruhi respon terhadap terapi obat. Sistem tubuh mengalami perubahan
fungsi dan struktur yang mengubah pengaruh obat. Perawat haus berupaya
meminimalkan efek obat yang berbahaya yang meningkatkkan kapasitas fungsi yang
tersisa pada klien.
Apabila status nutrisi klien buruk, sel tidak dapat berfungsi dengan normal, sehingga
biotransformasi tidak berlangsung seperti semua fungsi tubuh, metabolisme obat
bergantung pada nutrisi yang adekkuat untuk membentuk enzim dan protein.
Kebanyakan obat berikatan dengan protein sebelum didistribusi ke tempat kerja obat.
Setiap penyakit yang merusak fungsi organ yang bertanggung jawab untuk
farmakokinetik normal juga dapat merusak kerja obat. Perubahan integritas kulit,

6
penurunan absorpsi atau motilitas saluran cerna, dan kerusakan fungsi ginjal dan hati
hanya beberapa kondisi penyakit yang berhubungan dengan kondisi yang dapat
mengurangi kemanjuran obat atau membuat kliien berisiko mengalami toksikasi obat.
3. Kondisi Lingkungan
Stres fisik dan emosi yang berat akan memicu respon hormonal yang pada akkhiirnya
mengganggu metabolisme obat pada klien. Radiasi ion menghasilkan efek yang sama
dengan mengubah kkecepatan aktivitas enzim.
Pajanan pada panas dan dingin dapat memengaruhi respon terhadap obat. Klien hipertensi
diberi vasodilator untuk mengontrol tekanan darahnya. Pada cuaca panas, dosis
vasodilator perlu dikurangi karena suhu yang tinggi meningkatkan efek obat.cuaca dingin
cenderung meningkatkan vasokontriksi, sehingga dosis vasodilator ditambah.
Reaksi suatu obat bervariasi, bergantung pada lingkungan obat itu digunakan. Klien yang
dilindungi dalam isolasi dan diberikan analgesik memperoleh efekk peredaan nyeri yang
lebih kecil dibandingkan klien yang dirawat di ruang tempat keluarga dapat mengunjungi
klien. Contoh lain, jika meminum alkohol sendirian ; efek yang timbul hanya mengantuk.
Namun, minum bersama sekelompok teman membuat individu menjadi ceria dan mudah
bergaul.
4. Faktor Psikologis
Sejumlah fator psikologis mempengaruhi penggunaan obat dan respon terhadap obat.
Sikap seseorang  berakar dari pengalaman sebelumnya atau pengaruh
keluarga. Melihat orang tua sering menggunakan obat–obatan dapat membuat
anak menerima obat sebagai bagian dari kehidupan normalnya.
Makna obat atau signifikasi mengosumsi obat mempengaruhi reaksi klien terapi. Obat
dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi rasa tidak nyaman. Pada situasi ini klien
bergantung pada obat sebagai media koping dalam kehidupan. Sebaliknya jika klien kesal
terhadap kondisi fisik mereka, rasa marah dan sikap bermusuhan dapat menimbulkan
reaksi yang diinginkan terhhadap obat.
Obat sering kali memberikan rasa aman. Penggunaan secara teratur obat tanpa resep atau
obat yang dijual bebas mis. Vitamin, laksatif, dan aspirin membuat beberapa orang
merasa mereka dapat mengontrol kesehatannya.

7
Perilaku perawat saat memberikan obat sangat berdampak secara signifikan pada respon
klien terhadap pengobatan. Apabila perawat memberikan kesan bahwa obat dapat
membantu, pengobatan kemungkinan akan memberikan efek yang positif. Apabila
perawat terllihat kurang peduli saat pasien kurang nyaman, obat yang diberikan
terbukti relatif tidak efektif.
5. Diet
Interaksi obat dan nutrien dapat mengubah kkerja obat atau nutrien . contoh, vit. K
(terkandung dalam sayur hijau berdaun) merupakan nutrien yang melawan efek warfarin
natrium (coumadin), mengurangi efeknya pada mekanisme pembekuan darah. Minyak
mineral mengurangi absorpi vitamin larutan lemak.
Klien membutuhkan nutrisi tambahan saat mengkonsumsi obat yang menurunkan efek
nutrisi. Menahan konsumsi nutrien tertentu dapat menjamin efek terapeutik obat.

B. Pengolaan Obat
Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien. Proses pengelolaan dapat terjadi
dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan kemampuan menggunakan sumber
daya yang tersedia dalam suatu sistem. Tujuan utama pengelolaan obat adalah
tersedianya obat dengan mutu yang baik, tersedia dalam jenis dan jumlah yang sesuai
kebutuhan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat yang membutuhkan. Secara khusus
pengelolaan obat harus dapat menjamin :
a) Tersedianya rencana kebutuhan obat dengan jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan  pelayanan kefarmasian di Apotek
b) Terlaksananya pengadaan obat yang efektif dan efisien
c) Terjaminnya penyimpanan obat dengan mutu yang baik
d) Terjaminnya pendistribusian / pelayanan obat yang efektif
e) Terpenuhinya kebutuhan obat untuk mendukung pelayanan kefarmasian
sesuai jenis, jumlah dan waktu yang dibutuhkan
f) Tersedianya sumber daya manusia dengan jumlah dan kualifikasi yang tepat
g) Digunakannya obat secara rasional Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
Pengelolaan Obat mempunyai empat kegiatan yaitu :

8
 Perumusan kebutuhan (selection)
 Pengadaan (procurement)
 Distribusi (distribution)
 Penggunaan / Pelayanan Obat (Use) Masing-masing kegiatan di atas,
dilaksanakan dengan berpegang pada fungsi manajemen yaitu
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Ini berarti untuk
kegiatan seleksi harus ada tahap  perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan pengendalian, begitu juga
untuk ketiga kegiatan yang lain. Keempat kegiatan pengelolaan
obat tersebut didukung oleh sistem manajemen penunjang
pengelolaan yang terdiri dari :
 Pengelolaan Organisasi
 Pengelolaan Keuangan untuk menjamin pembiayaan
dan kesinambungan
 Pengelolaan informasi
 Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia Pelaksanaan
keempat kegiatan dan keempat elemen sistem pendukung pengelolaan
tersebut di atas didasarkan pada kebijakan (policy) dan atau peraturan
perundangan (legal framework) yang mantap serta didukung oleh
kepedulian masyarakat.
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
menyangkut aspek perencanaan/ seleksi,  pengadaan,
pendistribusian dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga,
dana, sarana dan perangkat lunak (metoda dan tatalaksana) dalam
upaya mencapai tujuan yang ditetapkan.
Seleksi : meliputi kegiatan penetapan masalah kesehatan, keadaan
sosial ekonimi masyarakat,  pemilihan jenis obat, serta
penetapan jenis obat apa yang harus tersedia.
Pengadaan : meliputi perhitungan kebutuhan dan perencanaan
pengadaan, pemilihan cara pengadaan,  pelaksanaan pembelian,

9
penerimaan dan pemeriksaan serta melakukan jaminan
mutu.
Distribusi : meliputi kegiatan pengendalian persediaan obat, dan
penyimpanan
Penggunaan : pelayanan farmasi. Untuk terlaksananya pengelolaan
obat dengan efektif dan efisien perlu ditunjang dengan sistem
informasi manajemen obat untuk menggalang keterpaduan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengelolaan obat. Dengan adanya
sistem ini pelaksanaan salah satu kegiatan pengelolaan obat dapat
dengan mudah diselaraskan dengan yang lain. Selain itu, berbagai
kendala yang menimbulkan kegagalan atau keterlambatan salah satu
kegiatan dengan cepat dapat diketahui, sehingga segera dapat
ditempuh berbagai tindakan operasional yang diperlukan untuk
mengatasinya.

C. Jalur Pemberian Obat


 Jalur pemberian obat tergantung pada bentuk obat dan efek yang diharapkan,serta kondisi
fisik dan mental klien.
1. Jalur Oral
Jalur oral merupakan jalur yang termudah dan paling sering digunakan.Obat diberikan
melalui mulut dan ditelan dengan bantuan cairan.Obat oral memiliki onset kerja yang
lebih lambat dan efek yang lebih lama daripada pemberian parenteral.Klien biasanya
memilih jalur pemberian oral.
2. Jalur Parenteral
Pemberian parenteral adalah menyuntikkan obat ke dalam tubuh.Berikut ini merupakan
tempat utama  pemberian parenteral :
 Intradermal : penyuntikkan ke kulit tepat di bawah epidermis
 Subkutan : penyuntikkan ke jaringan tepat di bawah lapisan dermis kulit
 Intramuskular : penyuntikkan ke dalam otot
 Intravena : penyuntikkan ke dalam pembuluh vena
3. Pemberian Obat Topikal

10
Obat yang dioleskan ke kulit dan membran mukosa biasanya memiliki efek
local.Memberikan obat topikal bisa dengan cara mengoleskan ke seluruh
area,memberikan di bawah pembalut,menggosok bagian tubuh dengan larutan,atau
obat diberikan pada saat mandi.
4. Jalur Inhalasi
Saluran pernapasan yang lebih dalam menyediakan daerah permukaan yang luas untuk
penyerapan obat.Perawat memberikan obat inhalasi melalui lubang
hidung,mulut,selang endotrakeal,atau trakeostomi.Selang endotrakeal masuk lewat
mulut klien dan berhenti di trakea,sedangkan selang trakeostomi langsung memasuki
trakea melalui sayatan kulit di daerah leher.Obat yang diberikan melalui inhalasi dapat
langsung diserap dan bekerja dengan cepat karena jaringan paru memiliki suplai
pembuluh darah yang banyak.Banyak obat-obatan inhalasi memiliki efek local maupun
sistemik.
5. Jalur Intraokular
Penghantaran obat intraokular mencakup memasukkan obat seperti memakaikan lensa
kontak pada klien.Obat mata yang berbentuk lempeng memiliki dua lapis luar yang
lunak di mana obat melekat.Perawat memasukkan lempeng ke mata klien seperti
memasukkan lensa kontak,dan obat tersebut dapat tinggal di mata klien sampai satu
minggu.Pilokarpin,obat untuk mengatasi glaukoma,merupakan obat berbentuk
lempeng yang paling umum.

D. Syarat dan Komponen Pemberian Obat


Persiapan dan pemberian obat harus dilakukan dengan akurat oleh perawat. Perawat harus
memberikan  perhatian penuh dalam mempersiapkan obat dan sebaiknya tidak
melakukan tugas lain ketika memberikan obat.perawat menggunakan “ lima benar”
pemberian obat untuk menjamin pemberian obat yang aman.
 Lima benar pemberian obat sebagai berikut :
1. Benar Obat
Pastikan obat yang diberikan harus sesuai resep  dokter yang merawat ,
dari nama obat, bentuk dan warna, serta membaca label obat sampai 3
kali yaitu  :

11
1. saat melihat kemasan obat
2. saat menuangkan obat
3. sesudah menuangkan obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus
dikembalikan ke bagian apotek.
2. Benar Dosis
Memastikan dosis yang diberikan sesuai dengan instruksi dokter dan
catatan pemberian obat.
3. Benar Klien
Dapat di pastikan dengan melihat nama pada label obat dan
mencocokkan dengan nama, usia, dan jenis kelamin.
4. Benar Rute Pemberian
Pastikan obat diberikan sesuai dengan cara yang diintruksikan dan
periksa pada label cara pemberian obat. Misalnya oral (melalui mulut)
sublingual (dibawah lidah), inhalasi (semprot aerosol) dll.
5. Benar Waktu
Waktu pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang tertera pada 
catatan pemberian obat , misalnya obat diberikan 2 kali sehari maka
catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian misalnya jam 6
pagi dan 6 sore. Perhatikan apakah obat diberikan sebelum atau sesudah
makan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Obat adalah suatu bahan atau bahan-bahan yang dimaksudkan utk
dipergunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pd manusia atau hewan, termasuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.

13

Anda mungkin juga menyukai