Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KONSEP ASUHAN NEONATUS BAYI & BALITA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Asuhan Kebidanan Neonatus & bayi”
Dosen Pengampu : FEIBE MAMAIT S. ST.,M.KES

Disusun Oleh :

Sri Dewinal Ibrahim (0211102039) (0211102015) Fadilah Aulia Zahra Limo


Yolanda Haji Djafar (0211102045) (0211102021) Fitri Indri Yani papising
Pika Veronika Bulo (0211102032) (0211102041) Teysa Mokodompit
Firli Paputungan (0211102020) (0211102041) Destria Rebana Batadi
Gledys Luli (0211102022) (0211102007) Barlian

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI DIII KEBIDANAN
T.A 2022/2023

1
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Asuhan Pada Neonatus..................................................................................6
B. Konsep Asuhan Pada Bayi.......................................................................................19
C. Konsep Asuhan Pada Balita.....................................................................................24

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN.............................................................................................................26
SARAN.........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena rahmat dan karunianya
kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KONSEP ASUHAN NEONATUS
BAYI & BALITA”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk menunjang proses
pembelajaran pada mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS & BAYI. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khusus bagi kami dan umumnya bagi kita semua
pembaca.

Kotamobagu 14 Oktober 2022

Kelompok I

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari, dimana pada
masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim ke
kehidupan diluar rahim yang membutuhkan proses adaptasi organ hampir pada semua sistem.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses adaptasi tersebut adalah kemampuan
petugas kesehatan untuk mengkaji dan merespon masalah dengan tepat. Proses adaptasi yang
tidak berjalan baik, akan menimbulkan masalah dan komplikasi pada neonatus. Masalah pada
neonatus yang lazim terjadi menurut Rochmah (2011) antara lain gumoh, muntah, ruam
popok, bercak mongol, oral trush, seborea, obstipasi, furunkel, miliariasis dan ikterus
fisiologis. Kondisi ini memerlukan tindakan yang tepat, karena menurut Kemenkes RI
(2014), bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko
gangguan kesehatan paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa
penanganan yang tepat, bisa berakibat fatal.
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran. Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 28 hari. Neonatus
dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonatus lanjut adalah bayi berusia 8-28 hari. (Wafi Nur
Muslihatun, 2010).
Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perkembangan yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Wong,
2003). Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 bulan hingga 1 tahun.
Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling hebat dalam
tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini merupakan masa yang penting
terhadap perkembangan kepandaian dan pertumbuhan intelektual. (Mitayani, 2010)
Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Balita adalah istilah  umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5
tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada orang tua untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Perkembangan berbicara dan berjalan
sudah bertambah baik. Namun kemampuan lain masih terbatas. (Sutomo, 2010).

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Konsep Asuhan Pada Neonatus?
2. Apa Saja Konsep Asuhan Pada Bayi?
3. Apa Saja Konsep Asuhan Pada Balita?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Konsep Asuhan Pada Neonatus
2. Menjelaskan Konsep Asuhan Pada Bayi
3. Menjelaskan Konsep Asuhan Pada Balita

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neonatus
1. Pengertian
Masa neonatal adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari)
sesudah kelahiran. Neonates adalah bayi berumur 0 (baru lahir) sampai dengan usia 1
bulan sesudah lahir. Neonates dini adalah bayi berusia 0-7 hari. Neonates adalah bayi
berusia 7-28 hari.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir
dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram
sampai 4000 gram.
Menurut M.sholeh kosim, (2007) bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500-4000 gram, cukup bulan,lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
congenital (cacat bawaan) yang berat.
2. Manifestasi klinis neonates normal
Menurut sarwono prawiroharjo tahun 2002:
1) Bunyi jantung dalam menit pertama kira-kira 180/menit yang kemudian turun
sampai 140/menit-120/menit pada waktu bayi berumur 30 menit.
2) Pernapasan cepat pada menit-menit pertama (kira-kira 80/menit) disertai
pernapasan cuping hidung, retraksi suprastenal dan intercostals, serta rintihan
hanya berlangsung 10-15 menit.
3) Nilai apgar 7-10 (lihat table apgar score)
4) Berat badan 2500 gram-4000 gram.
5) Panjang badan lahir 48-52 cm.
6) Lingkar kepala 33-35 cm.
7) Lingkar dada 30-38 cm.
8) Lingkar lengan atas 11 cm.
9) Reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
10) Reflek moro sudah baik, apabila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
memukul
11) Grasping reflex sudah baik, apabila diletakan suatau benda di telapak tangan,bayi
akan mengenggam.
12) Genatalia: labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan).
13) Testi sudah turun di scortum (pada laki-laki)

6
14) Eliminasi baik urin, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium
berwarna coklat kehijauan.
15) Kesadaran
Enam keadaan tentang kesadaran pada bayi baru lahir:
a. Menangis
Keadaan menangis bayi mengeluarkan aktifitas motorik yang tidak jelas dan
aktif menagis. Tangis yang normal adalah kuat dank eras/nyaring.
b. Tidur nyeyak
Keadaan tidur tenag bayi jarang bergerak dan bernapas lambat serta teratur.
c. Tidur dengan gerakan mata yang tepat (REM, rapid eye ,movemen) Keadaan
tidur REM bayi bernapas tidak teratur dan merigis serta gerakan mata yang
cepat.
d. Aktif –sadar
Keadaan aktif-sadar, bayi memeperlihatkan gerakan tubuh yang aktif dengan
ekspresi wajah tenang atau meringis.
e. Tenang-sadar
Keadaan sadar-tenang, bayi sadar tapi relaks. Mata terbuka dan terfokus.
f. Transisional
Keadaan transisional bayi mengalami dari satu keadaan sadar ke keadan sadar
lainnya.

Karakteristik khasus neonates menurut Hamilton ( 2005 : 217-221) :


a. Kepala
Kepala neonates ¼ dari panjang tubuh keseluruhan. Lingkar kepala bayi
berkisar 12 ¼ inci – 4 inci (31-35,5cm), pada tulang kepala terjadi saling tindih yang
disebut molding.
Diantara 2 tulang atau lebih yang menjadi satu terdapat ruang yang disebut
pontencla (ubun-ubun kecil) denyutan kadang terlihat. Fontancla anterior lebih basar
( bregma) tertutup sampai usia 18 bulan. Posterior tertutup bulan kedua pontancla
anterior cckung menandakan dehidrasi, fontancl menonjol menunjukan peningkatan
tekanan intra cranial.
b. Kulit
kulit bayi sangat halus, merah kehitaman karena tipis dan lapisan lemak
subkutan belum melapisi kapiler. Karakteristik pada kulit bayi berupa:

7
1. Vernik kascosa
Berupa pasta seperti keju yang melindungi kulit selama krhidupan diintra uterin
dalam cairan amnion, setelah lahir vernik kascosa hilang dalam 2atau 3 hari.
2. Milla
Bintik keputihan khas pada hidung, pipi dan dahi bayi baru lahir, milla bertahap
hilang sekitar 2 minggu.
3. Lanugo
Adalah halus yang terdapat pada bahu, bokong, dan extremitas dan menghilang
selama minggu pertama kehidupan.
4. Eritema toksikum
Ini adalah jenis dari “ alergi kemerahan “ yang terlihat sebagai bercak-bercak
kemerahan pada kulit bayi normal dan menghilang secara bertahap.
5. Bercak Mongolian
Terkadang, terdapat area bercak lebih hitam berpigmen pada bokong atau atau
bagian bawah bayi dengan warnah kulit kuning, menghilang sekitar 1 atau 2
tahun pertama.
6. Tanda lahir (nevi)
bersifat sementara dan permanen ,akibat kelainan struktur pigmen, pembuluh
darah rambut atau jaringan lainnya.
7. Ikterik
Warna kuning pada kulit atau sclera mata disebabkan karena bilirubin berlebihan
dalam darah dan jaringan, imaturitas hepar bayi baru lahir, menghilang sekitar
hari ke tujuh yang biasa disebut ikterik neonatum.
c. Rambut dan kuku
Rambut bayi mungkin panjang dan tebal atau mungkin botak, bulu mata dan
alis terdapat sejak lahir. Kuku jarinya mungkin panjang dan cukup tajam.
d. Payudara
payudara pada bayi laki-laki dan perempuan mungkin terlihat membesar
karena banyaknya hormone wanita dan darah ibu, kadang mensekresi colostrom.
e. Genetalia
Pada bayi laki-laki testis normalnya turun selam kehidupan intrauterine dan
telah berada pada kantong skrotum pada saat lahir. Pada bayi perempuan labia
minora dan klitorisnya mungkin membengkak saat lahir akibat tingginya hormon
wanita dalam darah ibu. Keluaran lender putih pada vagina kadang dengan darah

8
(perdarahan withdrawal). Reflek yang ditemukan pada neonatus yang normal
menurut Ladewidg (2005 : 174) adalah sebagai berikut.
1) Refleks Moro
Didapat dengan cara memberikan isyarat (teriakan, gerakan mendadak) pada
bayi. respon bayi baru lahir berupa menghentakkan tangan dan kaki lurus kearah
luar, lutut fleksi dan bayi mungkin menangis.
2) Refleks menggenggam didapat dengan cara menstimulasi telapak tangan bayi
dengan sebuah obyek atau jari. Respon bayi berupa menggenggam dan
memegang erat.
3) Refleks menghisap
Didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagu disentuh. Sebagai respon bayi
akan menoleh dan membuka mulut untuk menghisap obyek.
4) Rotting refleks
Rooting refleks terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau disentuh bagian
pinggir mulutnya. Sebagai respon, bayi itu memalingkan kepalanya kea rah benda
yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
Refleks menghisap dan mencari akan menhilang setelah bayi berusia sekitar 3
hingga 4 bulan. Refleks digantikan dengan makan sukarela. Refleks menghisap
dan mencari adalah upaya untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau
binatang menyusui yang baru lahir, karena dengan begitu dia dapat menemukan
susu ibu untuk memperoleh makanan.
Refleks lain yang ditemukan menurut Bobak and Jensen (2000 : 575).
1) Refleks tonus leher
Refleks tonus leher atau refleks “angguk” diobservasi pada neonates dalam
posisi terlentang. Ketika kepala bayi digerakkan ke kiri atau kanan, bayi
membentangkan tangannya kemana kepalanya digerakkan dan menekukkan tangan
yang berlawanan. Reflek ini tidak terlihat pada usia 1 hari. Refleks ini dapat diamati
sampai bayi berusia 3-4 bulan. Reflek yang terus menerus pada bayi yang melebihi
usia 4 bulan menunjukkan adanya kelumpuhan pada otak.
3. Pemeriksaan fisik neonates ( Head to toe)
a. Kepala
Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil, sutura, moulase, caput succdancum, eephal
hactoma, hidrosefalus, rambut meliputi jumblah, warna dan adanya lanugo pada
bahu dan punggung.

9
b. Muka
Tanda-tanda paralisis
c. Mata
Ukuran bentuk, (strabismus, pelebaran epicanthus) dan congenital, trauma, keluar
nanah, bengkak pada kelopak mata, perdarahan subkonjungtiva.
d. Telinga
Jumblah, bentuk, posisi, kesimetrisan, letak, dihubungkan dengan mata dan kepala
serta adanya ganguan pendengaran.
e. Hidung
Bentuk dan lebar hidung,pola pernafasan, kebersihan

f. Mulut
Kesimetrisan, mukosa mulut kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi,
refleks menghisap, labio skiziz/palatoksis, trush, sianosis.
g. Leher
Kesimetrisan, pembengkakan, kelanan tiroid, hemangioma, tanda abnormalitas
kromosom
h. Klavikula& lengan atas
Fraktur klavikula, gerakan, jumblah jari
i. Dada
Bentuk dan kelainan bentuk dada, putting susu, gangguan pernafasan auskultasi
bunyi jantung dan pernafasan.
j. Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, pendarahan tali pusat, jumblah
pembuluh dara pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi,
gastroskisis, omfalokel, kesimetrisan, palpasi ati dan ginjal.
k. Genetalia
Kelamin laki-laki : panjqng testis, testis sudah turun berada dalam skrotum,
orifisium uretra di ujung penis, kelainan ( fimosis, hipospadia/ epispadia). Kelamin
perempuan : labia mayora dan labia minora, klotoris, orifisium vagina, orifisium
utera, secret, dll
l. Tungkai dan kaki
Gerakan bentuk simetris/tidak, jumblah jari, pergerakan, pes equinovarus / pes
equinovalagus.

10
m. Anus
Berlubang atau tidak, posisi fungsi sfingter ani, adanya atresia ani, meconium plug
syndrome, megacolon.
n. Punggung
Bayi terangkap, raba kurvatula kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spina
bifida, meilomeningokel, lesung/bercak rambut, dll
o. Pemeriksaan kulit
Vernik caseosa, lanugo, warna, oedem, bercak, tanda lahir, memutar.
4. Adaptasi bayi baru lahir
Adaptasi bayi baru lahir adalah proses penyesian fungsional neonates dari
kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis
ini sebut juga homcostatis.
Homcostatis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi vital, bersifat
dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan, termasuk masa
pertumbuhan dan perkembangan intrauterine (muslihatun, 2010).
Beberapa perubahan fisiologis yang dialami bayi baru lahir atara lain yaitu:
a. Sistem pernapasan
Bayi baru lahir normal terjadi dalam 30 menit pertama sesuda lahir. Usaha bayi
pertama kali untuk mempertahan kan tekanan alveoli, selain adanya surfaktan yang
dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan merintih sehingga udara
tertahan di dalam respirasinya biasanya pernafasan diafragmatik dan abdominal.
b. Suhu tubuh
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan mengalami
stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ibu ke lingkaran luar
yang suhunya lebih tinggi. Suhu tubuh aksila pada bayi normal adalah 36,5 sampai
37,5 0C.
Terdapat empat kemungkinan mekanisme yang dapat menyebabkan bayi
kehilangan panas yaitu:
1. Konduksi
Konduksi adalah kehilangan panas dari objek hangat dalam kontak langsung
dengan objek yang lebih dingin. Panas dihantarkan dari tubuh bayi ke benda
disekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh bayi ( pemindahan panas dari
tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung ).

11
Sebaga contoh, kondksi bisa terjadi ketika menimbang bayi tanpa alas timbangan,
memegang bayi saat dingin, dan menggunakan stetoskop dingin untuk
pemerikasaan bayi baru lahir. (Dewi, 2010).
2. Radiasi
Kehilangan panas melalui radiasi terjadi ketika panas dipancarkan dari bayi baru
lahir keluar dari tbuhnya ke lingkungan yang lebih dingin (pemindahan panas
antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda ).
Contohnya, membiarkan bayi baru lahir dalam ruangan AC tanpa pemanas,
membiarkan bayi bru lahir dalam keadaan telanjang, atau menidurkan bayi baru
lahir berdekatan dengan ruangan yang dingin (Dewi, 2010).
3. Konveksi
Konveksi terjadi saat panas hilang dari tubuh bayi keudara disekitarnya yang
sedang bergesek (jumblah panas yang hilang bergantung pada kecepatan dan
suhu udara).
Contohnya konveksi dapat terjadi ketika membiarkan atau mendapatkan bayi
baru lahir dekat jendela, atau membiarkan bayi baru lahir diruangan yang
terpasang kipas.
4. Evaporasi
Adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Jika saat lahir tumbuh bayi tidak
segera dikeringkan dapat terjadi kehilangan panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan
panas juga terjadi pada bayi yang terlalu cepat dimandikan dan tubuhnya tidak
segera dikeringkan dan diselimuti.
Apabila bayi baru lahir diletakan dalam suhu kamar 25oC, maka bayi akan
kehilangan panas mulai konveksi, radiasi, dan evaporasi yang besarnya 200
kg/BB, sedangkan yang dibentuk hanya seperlunya saja ( Dewi, 2010).

c. Metabolisme
Luas permukaan tubuh neonatus, relatif lebih luas dari orang dewasa sehingga
metabolism basal per kg BB akan lebih besar. Bayi baru lahir harus menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru sehingga energy diperoleh dari metabolism karbohidrat dan
lemak.
Pada jan jan pertama energy didapatkan dari perubahan karbohidrat.pada hari
kedua, energy berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapatkan susu kurang

12
lebih pada hari keenam, pamanuhan kebutuhan energy bayi 60 persen didapat dari
lemak dan 40 persen didapatkan dari karbohidrat. (Muslihatun,2010).
d. Sistem peredaran darah
Pada sistem peredaran darah, terjadi perubahan fisiologis pada bayi baru lahir,
yaitu setelah bayi itu lahir akan terjadi proses penghambatan oksigen keseluruh tubuh,
yaitu penutupan faromen ovale Pada atrium jantung dan penutupan duktus arteriosus
antara anteri paru dan aorta.
Perubahan ini terjadi akibat adanya tekanan pada suhu system pembuluh darah,
dimana oksigen dapat menyebabkan system pembuluh darah mengubah tenaga
dengan cara meningkatkan atau mengurangi resistensi.
Perubahan tekanan system pembuluh darah dapat terjadi pada saat tali pusat
dipotong, resistensinya akan meningkat dan tekanan anterium kanan akan menurun
karena darah keanterium berkurang yang dapat menyebabkan volume dan tekanan
atrium kanan juga menurun.proses tersebut membantu darah mengalami oksigenasi
ulang, serta saat terjadi pernapasan pertama dapat menurunkan resistensi dan
meningkatkan tekanan atrium kanan. Kemudian oksigen pada pernapasan pertama
dapat menimbulkan relaksasi dan terbukanya system pembuluh darah paru yang dapat
menurunkan resistensi pembuluh darah paru.
Terjadinya peningkatan sirkulasi paru mengakibatkan peningkatan volime dan
tekanan dara atrium kanan, dengan meningkatnya tekanan pada atrium kanan akan
terjadi penurunan atrium kiri, formanen ovalc akan menutup, atau dengan pernafasan
kadar oksigen dalam darah akan meningkat yang dapat menyebabkan duktus
arteriorsus mengalami kontraksi dan menutup
Perubahan lain dengan menutupnya vena umbilicus, duktus venosus, dan arteri
hipogastrika dari tali pusat menutup fungsional adalam beberpa menit setelah tali
pusat di klem dan penutupan jaringan fibrosa membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan.
(Betz dan sowden dalam aziz, 2008).
e. Keseimbangan air dan fungsi ginjal
Tubuh bayi baru lahir relative mengangandung lebih banyak air dan kadar
natrium relative lebih besar dari kalium karena ruangan ekstraseluler luas. Fungsi
ginjal belum sempurna karna jumblah nefron masih belum sebanyak orang dewasa,
keseimbangan luas pembukaan glomerolus dan volume tubulus proksimal, scrtarenal
blood flow relatif kurang lebih dibandingkan orng dewasa ( muslihatun 2010).

13
Pada waktu lain, terjadi perubahan fisiologik yang menyebabkan cairan
ekstraseluler. Dengan ginjal yang makin matur dan beradaptasi dengan kehidupan
ekstrauterin, ekskresi urin bertambah mengakibatkan berkurangnya cairan
ekstraseluler (sebagai salah satu penyebab turunya berat badan bayi beru lahir pada
minggu-mminggu permulaan) (saifuddin, 2006)
f. Keseimbangan asam basah
Tingkat keasaman (PH) darah pada waktu lahir munya rendah karena gilikolisis
anaerobic. Namun, dalam waktu 24 jam neonates telah mengkompensasi asidosis ini
( Dewi 2010)
g. Warna kulit
Pada saat kelahiran tangan dan kaki warnanya akan terlihat lebih gelap dari pada
bagian tubuhlainya, dengan bertambahnya umur bagian ini akan lebih merah jambu.

5. Dasar asuhan bayi baru lahir


Menurut depkes (2010;h, 10), dalam setiap persalinan, penatalaksanaan bayi baru
lahir menganut beberapa prinsip yang penting diantarannya:
1) Jaga bayi tetaphangat
2) Isap lender darimulut dan hidung (bilaperlu)
3) Keringkan
4) Pemantauantan dabahaya
5) Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2 menit
setelah lahir
6) Lakukan inisiasi menyusui dini
7) Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuscular, di paha kiri anterior ateral setelah
inisiasi menyusui dini
8) Beri salep ,ataantibiotik pada keduamata
9) Pemeriksaanfisik
10) Beri imunissi hepatitis B 0,5 ml intramuscular, di pahakanananterorateral,kira-kira
1-2 jam setelahpemberian vitamin K1.

Dalam asuhan bayi baru lahir lakukan juga hal-hal sebagai berikut :
1. Teruskan menjaga kehangatan bayi dengan kontak kulit ibu bayi selam 1 jam
pertama
2. Anjurkan ibu untuk menyusui jika bayi sudah menunjukkan tanda ingin menyusu.

14
3. Jangan memberikan dot atau makanan apapun saat diberi ASI. Juga tidak
dianjurkan untuk memberikan air, air gula, dan susu formula.

Lakukan pemantauan terhadap bayi yang diletakan pada dada ibu setiap 15 menit
setelah 1-2 jam pertama kehidupan, untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Pernafasan : apakah merintih, terdapat retraksi dinding dada bawah/ pernafasan
cepat. Jika terdapat tanda kesulitan bernafas (merintih, retraksi dinding dada
bawah atau nafas cepat) maka segera lakukan rujukan
2. Kehangatan : periksa apakah kaki terabah dingin Jika kaki teraba dingin, pastikan
suhu ruangan hangat. Tempatkan atau lanjutkan bayi untuk kontak kulit kekulit
dengan ibunya, serta selimut ibu dan bayi dengan selimut yang hangat.
Pemeriksaan Kembali 1 jam kemudian. Bila tetap dingin, lakukan pengukuran
suhu tubuh kurang dari 36,5 ⁰C, lakukan penatalaksanaan hipotermi. Jika bayi
lahir mati / meninggal, lakukan berbagai upaya yang bertujuan untuk member
dukungan pada ibu dan keluargannya. (Depkes RI,2008)

6. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari


Perencanaan asuhan bayi usia 2-6 hari menurut Wati Nur Muslihatun,2010 adalah:
1. Minum bayi
Beri minum segera mungkin setelah lahir yaitu dalam waktu 30 menit atau
dalam 3 jam setelah masuk rumuh sakit, kecuali apabila pemberian minum harus di
tunda karena masalah tertentu. Bila bayi dirawat dirumah sakit, upayakan ibu
mendapingi dan tetap berikan ASI.
2. BAB (Buang Air Besar)
Kotoran yang di keluarkan oleh bayibarulahir pada hari pertam aadalah
meconium. Meconium adalah ekspresi gastro intestinal bayi baru lahir yang
diakumulasikan dalam usus sejak masa janin, yaitu pada usiakehamilan 16 minggu.
Warna meconium adalah hijau kehitaman, lembut, terdiriatas : mucus, selepitel,
cairan aminion yang tertelan, asam lemak, dan pigmen empedu. Meconium ini
keluar pertama kali dalam waktu 24 jam setelah lahir. Meconium dikeluarkan
seluruhnya 2-3 hari setelah lahir. Meconium yang telah keluar dalam waktu 24 jam
menandakan anur bayi baru lahir telah berfungsi. Jika meconium tidak keluar,
kemungkinan adannya atresia ani dan megacolon.

15
Warna feses akan berubah menjadi kuning pada saat bayi berumur 4-5 hari.
Bayi yang diberiasi feses menjadil ebih lembut, warna kuning terang, dan tidak
berbau. Sedangkan bayi yang diberi susu formula feses akan cenderung lebih pucat
dan agak berbau. Warna feses akan cenderung kuning kecoklatan setelah bayi
mendapat makanan. Frekuensi BAB bayi sedikitnya sekali dalam sehari. Pemberian
asi cenderung membuat frekuensi BAB bayi menjadi lebih sering. Pada hari ke 4-5
produksi asi sering banyak, apabila bayi diberi asi cukup akan BAB 5 kali atau lebih
dalam sehari. Pada saat bayi berumur 3-4 minggu, frekuansi BAB berkurang
menjadi satu kali dalam 2-3 hari. Bayi dengan pemerian susu formula akan lebih
sering BAB, tetapi cenderung lebih sering mengalami konstipasi. Jika bayi tidak
BAB atau fases tidak keluar, bidan atau petugas kesehatan harus mengkaji adanya
distensia abdomen dan bising usus.
3. Buang air kecil (BAK)
Bayi lahirakan BAK dalam 24 jam setelhlahir. Selanjutnya, bayi akan BAK 6 kali /
hari.
4. Tidur
Bayi pada kehidupan pertamanya akan menghabiskan waktunya untuk tidur.
Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur ringan dan tidur lelap. Pada siang hari
hanya 15% waktu digunakan bayi dalam keadaan terjaga, yaitu untuk menangis.
Gerakan motoric, sadar dan menangtuk. Sisa waktu yang 85% lainnya digunakan
untuk tidur.
5. Kebersihan kulit
Kulit bayi sangat sensitf untuk mencegah terjadi yaitu feksi pada kulit bayi
maka keutuhan kulit harus terjaga. Vernik scasiosa bermanfaat untuk melindungi
kulitt bayi, sehingga jangan diberikan pada saat memandikan bayi untuk memastikan
semua pakaian, handuk, selimut, dan kain yang digunakan untuk bayi setelah bersih
dan kering. Memandikan bayi terlalu awal ( waktu 24 jam pertama) cenderung
meningkatkan kejadian hipotermi, sebaiknya memandikan bayi setelah suhu tubuh
bayi stabil ( setelah 24jam)
6. Perawatan tali pusat
Tali pusat harus kering dan bersih. Tali pusat merupakan tempat koloni
bakteri, pintu masuk kuman dan bisa terjadi infeksi local. Perlu perawatan tali pusat
sejak manajem enaktif kala III pada saat menolong kelahiran bayi. Sisa tali pusat
harus dipertahankan dalam keadaan tebukan dan ditutupi kain bersih dan longgar.

16
Pemakaian popok sebaiknya popok dilipatdi bawah tali pusat. Jika tali pusat terkena
kotoran, maka tali pusat harus dicuci dengan sabun dan air bersih, kemudian
dikeringkan.
Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat antara lain dengan cara
sebagai berikut:
1. Mencuci tali pusat dengan bersih dan sabun
2. Menghindari membungkus tali pusat
3. Melakukan skin to skin contact
4. Pemberian asi dini dan sering memberikan antibody pada bayi

7. Pemeriksaan penunjang

Menurut tucker et all (1998:883) pemeriksaan penunjang berupa:

1. Sample darah
2. Talipusat
3. Pemeriksaan screening bayi baru lahir
4. Hematokrit.

8. Komplikasi

Masalah bayi baru lahir menurut Saiffudin (2006 : 337)


1. Asfiksia
2. Gangguannafas
3. Hipotermi / hipetermi
4. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
5. Dehidrasi
6. Icterus
7. Infeksi / sepsis
8. Tetanus neonatonum
9. Kejang
10. Cidera lahir

9. Penatalaksanaan

Penanganan bayi baru lahir normal menurut mochtar, Rustam. 1998:

17
1. Mulai melakukan pembersihan lender pada saat kepala keluar dengan
pembersihan mulut, hidung dan mata dengan kapas atau kasa steril.
2. Jam lahir dicatat dengan stop-watch
3. Lender dihisap sebersih mungkin sambal bayi ditidurkan dengan kepala lebih
rendah dari kaki dalam posisi sedikit ekstensi, supaya lender mudah keluar.
4. Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptic kemudian dijepit
dengan klem jepit plastic atau diikat dengan pita atau benang tali pusat
5. Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas, serta
menggerakkan tangan dan kakinya, kulit akan berwarna kemerahan.
6. Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air hangat-hangat kuku dari lumuran
darah, air ketuban, meconium, dan vernik kaseosa. Adapula yang
membersihkannya dengan minyak kelapa atau minyak zaitun.
7. Jangan lupa menilai bayi dengan nilai Apgar.
8. Bayi ditimbang berat badannya dan diukur panjang badan lahirnya kemudian
dicatat dalam kasus
9. Perawatan mata bayi: mata bayi dibersihkan, kemudian diberikan obat untuk
mencegah Blenorrhoe
10. Diperiksa juga anus, genetalia eksterna, dan jenis kelamin pada bayi.
11. Apgar Score
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5
variabel (pernapasan, frek, jantung, warna, tonus otot & iribilitas reflek).
Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
SKOR APGAR
- Nilai 7-10 menunjukkan bahwa bayi dalam keadaan baik
- Nilai 4-6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang & membutuhkan
tindakan resusitasi
- Nilai 0-3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius & membutuhkan
resusitasi segera sampai ventilasi.

18
B. Bayi
1. Pengertian
Bayi adalah seseorang mahluk hidup yang bulum lama lahir (Muchtar, 2002).
Menurut seotjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 sampai 1 tahun, dengan pembagian
pembagian sebagai berilut:
a. Masa neonatal, yaitu usia 0-28 hari
1) Masa neonatal dini, yaitu usia 8-7 hari
2) Masa neonatal lanjut, yaitu usia 8-2 hari
b. Masa pasca neonatl, yaitu usia 29 hari – 1 tahun.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 1 tahun, namun tidak ada
batasan yang pasti. Pada masa ini manusia sangat lucu dan menggemaskan tetapi juga
rentan terhadap kematiann
2. Manifestasi klinik
1. System pernafasan
Saluran nafas perifer masih membuka dan masa sempit, membrane mukosa
mudah rusak dan sensitif terhadap trauma (mudah tersedak, tidak boleh ada asap
rokok dari orang lain). Dalam keadaan normal tangis bayi terdengar keras dan
bernada sedang, jika terjadi kelainan suara bayi akan terdengar nada tinggi dan
lemah.
2. System kardiovaskuler dan darah
Serkulasi perifer berjalan lambat, ini akan mengakibatkan sianosis ringan pada
tangan dan kaki serta perbedaan warna pada kulit.
3. Sistem Ginjal
Beban kerja ginjal dimulai sejak bayi lahir. Apabila intake cairan meningkat,
kemungkinan air kemih bayi akan tempak keruh termaksud berwarna merah muda,
disebabkan oleh kadar ureum yang tidak begitu berarti.
4. Sistem gastro intesstinal
Kapasitas lambung 15-30 ml dan akan meningkat dalam minggu-minggu
pertama kehidupan. Sfingter kardiak lambung belum matang sehingga gumoh lazim
terjadi. Pada saat lahir kesamaan lambung tinggi namun pada hari ke 10 hampir
tidak ada asam lambung oleh karena itu rentan terhadap terjadinya infeksi. Waktu
pengosongan lambung adalah 2,5-3 jam. Jumlah enzim amilase dan lipase terdapat
dalam jumlah yang tidak tercukupi sehingga bayi kesulitan dalam mencerna lemak
dan karbohidrat. Pada saat makanan sering disertai pengosongan lambung.

19
5. Pengatur suhu
Bayi masi rentan terhadap hipotermi dikarenakan karena belum matangnya
hipotalamus yang mengakibatkan tida kefisiennya pengatur suhu tubuh bayi.
Seseorang bayi yang mengalami kedinginan membutuhkan kalori dan oksigen untuk
meningkatkan suhu tubuhnya. Hipertermi rentan terjadi akibat berada dekat pada
sumber radiasi panas, dapat juga diakibatkan karena terajdinnya infeksi.
6. Adaptasi imunologi
Bayi baru lahir menunjukkan kerentanan tinggi terhadap infeksi terutama yang
masuk melalui mukosa system pernafasan dan gastrointestinal. Kemampuan
lokalisasi infeksi masih rendah sehingga infeksi ringan dapat dengan mudah berubah
menjadi infeksi umum. Terdapat immunoglobin utama pada bayi, yaituigG, igA, dan
igM.
igG melewati barrier plasenta sehingga sama kadarnya pada saat lahir. igA
melindungi terhadap infeksi saluran pernafasan, gastrointestinal dan mata. Kadar
igA mencapai kadar dewasa dalam waktu 2 bulan dan ditemukan dalamASI. IgM
mencapai kadar dewasa pada usia 2 tahun. ASI terutama kolostrum memberikan
kekebalan pasif.
7. Sistemreproduksi
Anak laki-laki menghasilkan sperma setelah memasuki masa pubertas. Anak
perempuan sudah mempunyai ovum dalam sel telur sejak masa bay. Bayi perempuan
dapat mengalami ( pseudo) menstruasi atau pembesaran payudara, kadang disertai
oleh sekresi cairan dari putting pada hari ke 4 atau ke 5 setelah kelahiran. Hal ini
hanya berlangsung sebentar.
8. Sistem musculoskeletal
Ubun-ubun kecil dan fontanel posterior bayi akan menutup pada usia 6-8
minggu
9. Sistemneurologi
Sistem neurologi pada bayi relative belum matanag setelah lahir. Keberadaan
reflex fisiologi pada bayi dapat menunjukkan keadaan normal dari integritas systems
araf dan system muskuluskeletal.
10. Panca indra
a. Indra penglihatan
Bayi sensitive terhadap cahay aterang dan dapat mengenali pola hitam-putih
yang tercetak tebal dalam bentuk muka manusia. Jarak focus adalah 15-20 cm

20
yang memungkinkan seorang bayi dapat melihat wajah ibunya pada saat
menyusui. Pada usia 2 minggu bayi dapat membedkan muka ibunya dari
mukayang tidak dikenal. Perhatian pada warna, variasi dan kompleksitas pola
berkembang dalam 2 bulan pertama kehidupan bayi.
b. Indra penciuman
Bayi dapat membedakan bau menyengat, menyukai pada bau susu terutama
ASI. Dalam beberapa hari bayi sudah dapat membedakan bau susu ibu dengan
bau susu orang lain
c. Indra pengecapan
Bayi bereaksi secara kuat terhadap berbagai rasa dan memperlihatkan
kesukaan yang kuat pada rasa manis.
d. Indra pendengaran
Bayi mempunyai pendengaran yang tajam dan dapat melokalisasi suara dalam
lingkungan sekitar, serta mampu membedakan berbagai suara. Pada akhir bulan
pertama, bayi baru lahir lebih menyukai suara ibunya dari pada orang lain dengan
merasa tenang dengan suara-suara bernada rendah.
e. Indra peraba/ sentuhan
Bayi mudah memperlihatkan reaksi terhadap berbagai hal dengan adanya
beberapa reflex fisilogis. Bayi sangat sensitive terhadap sentuhan. Bayi merasa
senang dengan kontak kulit kekulit, berendam dalam air, gosok kantangan,
belaian dan gerakayun. Bayi bereaksi terhadap sentuhan dan adanya reflex
gengam untuk memperkuat hubungan.
3. Rencana asuhan pada bayi
Secara umum, WHO merekomendasikan bahwa, kesehatan bayi baru lahir sangat
ditentukan pelayan kesehatan dengan prinsip sebagai berikut:
1. Persalinan bersih dan aman
2. Mulai pernafasan spontan
3. Mempertahankan suhu tubuh dengan mencegah hipotermi
4. Menyusui segera setelah lahir
5. Pencegahan dari keadaan sakit dan penyakit
Sedangkan menurut Wafi Nur Muslihatun 2010, rencana disusun dan
dilaksanakan berdasarkan hasil interpretasi data yang tertulis di assasment. Dalam
pemberian asuhan primer pada bayi, bidan harus melakukan beberapa Pendidikan
kesehatan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), serta konseling. Bidan

21
perlu memberikan Pendidikan kesehatan pada keluarga tentang perawatan bayi, antara
lain:
1. Pemilihan tempat tidur yang tepat
Tempat tidur bayi harus hangat, diletakkan didekat tempat tidur ibu. Tempat
tidur bayi dan ibu yang bersamaan atau bayi dan ibu tidur pada suatu tempat yang
sama, dapat menyebabkan kematian bayi yang tidak di sengaja. Ruang perawatan
bayi dibagian kebidanan disebuah rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan,
adalah tempat untuk merawat bayi bermasalah, dan bukan tempat yang tepat bagi
bayi sehat.
2. Memandikan bayi
Bayi lebih baik dimandikan setelah minggu pertama yang bertujuan untuk
mempertahankan verniks caseosa dalam tubuh bayi yang berguna stabilisasi suhu
tubuh. Bayi harus tetap dijaga kebersihannya dengan menyekanya secara lembut
dan memperhatikan lipatan kulitnya. Sabun dengan kandungan cholorophene tidak
dianjurkan karena diserap kulit dan menyebabkan racun bagi system saraf bayi.
3. Mengenakan pakaian bayi
Menggunakan pakaian bayi bertujuan untuk membuat bayi agar tetap
hangat. Pakaian berlapis-lapis tidak dibutuhkan oleh bayi. Hindari kain yang
menyentuh leher, karena bisa mengakibatkan gesekan yang mengganggu. Selama
musim panas bayi membutuhkan pakaian dalam dan popok.
4. Perawatan tali pusat
Perawatan tali pusat yang benar dengan tidak membubuhkan sesuatu pada
pusar bayi. Menjaga pusar bayi agar tetap kering. Punting bayi akan segera lepas
pada minggu pertama.
5. Perawatan hidung
Kotoran bayi akan membuat hidung bayi tersumbat dan sulit bernafas.
Hindari memasukan gumpalan kapas kedalam hidung bayi.
6. Perawatan mata dan telinga
Telinga harus di bersikan setiap kali sehabis mandi. Jangan membiasakan
menuangkan minyak hangat kedalam kanal/lubang telinga karenaakan lebih
menambah kotoran dalam telinga.
7. Perawatan kuku

22
Jaga kuku bayi agar tetap pendek. Kuku dipotong setiap tiga atau empat
hari sekali. Kuku yang panjangakan mengakibatkan luka pada mulut atau lecet
pada kulit bayi.
8. Kapan membawa bayi keluar rumah
Di bawa keluar selama satu atau dua jam sehari.
9. Imunisasi
Pada 6 minggu pertama, pastikan telah mendapatkan beberapa imunisasi
dasar. Imunisasi BCG harus di berikan sebelum bayi berusia 2 bulan. Imunisasi
hepatitis B1 sudah di berikan segera setelah bayi lahir. Imunisasi hepatitis B2
diberikan dengan intereval minimal 4 minggu setelah imunisasi hepatitis B1, yaitu
pada usia 1 bulan. Imunisasi polio oral dosis awal telah diberikan setelah lahir,
sebelum bayi pulang dari rumah sakit. Imunisasi oral ke 2 diberikan dengan
intereval minimal 4 minggu setelah imunisasi polio oral pertama yaitu 1 bulan.
Apabila imunisasi polio diberikan dengan inactivated polio vaccine (IPV), maka
diberikan pada saat bayi berusia dua bulan nanti.
10. Pemeriksaan
Selama 1 tahun pertama bayi di anjurkan melakukan pemeriksaan rutin.
11. Perawatan intensif
Bayi pada usia 6 minggu pertama yang mengalami komplikasi atau
permasalahan membutuhkan perawatan intensef sesuai dengan komplikasi/masalah
yang menyertai bayi.
12. Perawatan lain
Perawatan lain yakni perawatan kulit, kebutuhan bermain dan pemantauan
berat badan. Bayi yang sehat akan mengalami penambahan berat badan setiap
bulan.

23
C. Balita
1. Pengertian
anak balita adalah anak yang telah menginjak uia di atas atu tahun atau lebih
popular dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muaris.H,2006).
Menurut Sutomo. B. dan anggraeni. DY. (2010). Balita adalah istilah umum bagi anak
usia 1-3 tahun (balita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
2. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
a. Kesadaran : composmetis, apatis, somnolen, spoor, koma, delirium
b. Tanda vital : TD: normal balita: 99/65 mmHg
N : 105-110x/menit
S: 36-37,5˚C
RR: 30-50 x/menit
2) Pemeriksaan kulit, kuku, rambut, dan kelenjar getah bening
Pemeriksaan kulit : menilai pigmentasi, sianosis, ikterus, eczema, pucat, dll
Pemeriksaan kuku: warna, bentuk, keadaan
Pemeriksaan rambut : menilai warna, kelebatan, distribusi, dll.
Pemerikaan kelenjar getah bening : palpasi daerah leher atau inguinal.
3) Pemeriksaan kepala dan leher
a) Kepala : lingkar kepala dan leher
b) Wajah : kesemetrisan
c) Mata : menilai visus, palpebra, kelenjar lakrimalis, sclera, kornea
d) Telinga : bentuk,besar dan posisi, membrane tympani, serta fungsi
e) Hidung: menilai kelainan bentuk, adanya epistaksis
f) Mulut : trismus, halitosis, edema, peradangan gusi, kelainan lidah
g) Faring : hyperemia, edema, abses dan adanya suara sesak
h) Laring : obstruksi laring disertai stidor, batuk dan suara sesak
i) Leher : tekanan vena jungularis, massa pada leher
4) Pemeriksaan Dada
a. Payudara : kelainan payudara, ginekomastia patologis, galaktore
b. paru-paru : Kesimetrisan, suara nafas
c.Jantung : Palpasi denyut apical, suara, irama, dan bising jantung
d. abdomen : Auskultasi peristaltic usus dan usus bising
e. Genetalia :

24
1) Laki: Bentuk dan ukuran penis, testis, kelainan, peradangan testis dan
skrotum.
2) Perempuan : epispadia, tanda seks sekunder, pengeluaran cairan.
f. Tulang belakang dan ekstremitas : Nyeri, dan kelaianan, gaya jalan

25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Neonatus adalah bayi baru lahir yang berusia sampai dengan 28 hari, dimana pada
masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim ke
kehidupan diluar rahim yang membutuhkan proses adaptasi organ hampir pada semua sistem.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses adaptasi tersebut adalah kemampuan
petugas kesehatan untuk mengkaji dan merespon masalah dengan tepat.
Bayi adalah seseorang mahluk hidup yang bulum lama lahir (Muchtar, 2002).
Menurut seotjiningsih (2004), bayi adalah usia 0 sampai 1 tahun
anak balita adalah anak yang telah menginjak uia di atas atu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (Muaris.H,2006). Menurut Sutomo. B. dan
anggraeni. DY. (2010). Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (balita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun).
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam
pembuatan makalah ini.

26
SOAL OBJEKTIF

1. Apa saja 6 keadaan tentang kesadaran pada bayi baru lahir?


a. Rewel
b. Tidur tidak nyenyak
c. Menangis, tidur nyenyak, aktif, tenang,rapit eye,trasisional
d. Benar smua
2. Warna kuning pada kulit atau sklera mata di sebabkan karena bilirubin berlebihan dalam
jaringan imaturitas hepar bayi baru lahir, menghilangkan sekitar hari ke 7 adalah
pengertian dari?
a. Genetalia
b. Tanda lahir
c. Bercak mengolian
d. Ikaterik
3. Prinsip utama yang harus diperhatikan dalam merawat tali pusatnya adalah …
a. Steril
b. Bersih
c. Dibungkus rapat
d. Bersih dan kering
4. Dalam asuhan bayi baru lahir lakukan beberapa hal ini, kecuali…
a. Menyusui bayi saat bayi dalam keadaan kenyang
b. Teruskan menjaga kehangatan bayi dengan kontak kulit ibu bayi selama 1 jam pertama
c. Anjurkan ibu untuk menyusui jika bayi sudah menunjukkan tanda ingin menyusu
d. Jangan memberikan dot atau makanan apapun saat diberi ASI. juga tidak dianjurkan
untuk memberikan air, air gula, dan sufor
5. Beberapa perubahan fisiologis yang dialami bayi baru lahir atara lain, kecuali
a. Sistem pernapasa
b. Sistem perendaraan darah
c. Metabolisme
d. Berat badan
6. Berapa lamakah masa neonatal .. ?
a. 6 mingu
b. Sejak lahir sampai 2 mingu
c. Sejak lahir sampai 4 mingu

27
d. 2 mingu
7. Berapakah usia bayi yang tepat….
a. 28 hari
b. 0 sampai 1 tahun
c. 1-3 Tahun
d. 3-5 Tahun
8. Upaya untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat adalahh?
a. Pemberian asi dini dan sering memberikan anti body pada bayi
b. Menghindari pembungkus tali pusat
c. Mencuci tali pusat dengan bersih dan sabun
d. a b c benar
9. Berapa lamakah masa neonatal .. ?
a. 6 mingu
b. Sejak lahir sampai 2 mingu
c. Sejak lahir sampai 4 mingu
d. 2 mingu
10. Ubun-ubun kecil dan fontanel posterior bayi akan menutup pada usia?
a. 5 sampai 7 minggu
b. 6 sampai 7 minggu
c. 6 sampai 8 minggu
d. 7 sampai 8 minggu

28
KUNCI JAWABAN
1. C
2. D
3. D
4. A
5. D
6. D
7. B
8. D
9. C
10.C

29
DAFTAR PUSTAKA

Marmi, Rahardjo K. 2012, Asuhan neonatus, bayi balita dan anak prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelaja

Muslihatun, WN, dkk. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

Wildan, M. Hidayat, A. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika

30

Anda mungkin juga menyukai